cover
Contact Name
Nasrul Wathoni
Contact Email
majalah@farmasetika.com
Phone
842 888888 Ext : 3510
Journal Mail Official
majalah@farmasetika.com
Editorial Address
Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran Jl. Bandung-Sumedang KM.21, 45363 Sumedang
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Majalah Farmasetika
ISSN : -     EISSN : 26862506     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah Farmasetika Edisi Khusus merupakan majalah online farmasi di Indonesia berbentuk artikel ilmiah populer, artikel review, laporan kasus, komentar, dan komunikasi penelitian singkat di bidang farmasi. Edisi khusus ini dibuat untuk kepentingan informasi, edukasi dan penelitian kefarmasian. Majalah Farmasetika Edisi Khusus terbit 5 kali dalam setahun.
Articles 276 Documents
Cara Memastikan Makanan dan Minuman Tidak Mengandung Babi Patihul Husni
Majalah Farmasetika Vol 2, No 3 (2017): Vol. 2, No. 3, Tahun 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.912 KB) | DOI: 10.24198/farmasetika.v2i3.15621

Abstract

Status halal dari makanan dan minuman adalah harga mati bagi seorang muslim. Maraknya kasus makanan dan minuman mengandung babi dan banyaknya produk makanan dan minuman impor mengharuskan seorang muslim untuk waspada dan teliti dalam mengkonsumsi makanan dan minuman yang dijual di pasaran. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi seorang muslim mengetahui cara-cara untuk mengecek dan memastikan status halal dari makanan dan minuman yang akan dikonsumsinya sebagai bentuk antisipasi terhadap makanan dan minuman yang tidak halal dan bebas dari kandungan babi.Kata kunci: Halal, babi, gelatin
E-Tongue : Lidah Elektronik Pendeteksi Rasa Manis, Asam, Asin, dan Pahit Sintha Nur Fitriani; Saqila Alifa R; Michelle Ferdinand; Lupita Churry A; Ai Masitoh
Majalah Farmasetika Vol 3, No 3 (2018): Vol. 3, No. 3, Tahun 2018
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmasetika.v3i3.21625

Abstract

Pengukuran rasa dari suatu makanan biasanya dilakukan secara sederhana yaitu dengan tester manusia ataupun dengan kimia konvensional. Namun, pengukuran rasa menggunakan cara sederhana tersebut memiliki beberapa kelemahan diantaranya terkait dengan variabilitas individual, bersifat subyektif, membutuhkan adaptasi dan berbahaya bagi personel penguji. Demikian pula dengan metode pengukuran kimia konvensional yang cenderung sulit. Saat ini telah ditemukan instrument berbasis elektronik atau electronic tongue (e-tongue) yang mampu menganalisis secara cepat, akurat dan obyektif serta murah. Electronic tongue (e-tongue) dibangun atas sensor kimia berbasis membrane selektif ion. Sensor ini terbukti mampu digunakan untuk menguji lima rasa dasar yaitu asam, manis, pahit, asin dan gurih (umami).Keyword : Pengukuran rasa, electronic tongue, membrane selektif ion
Sponsorship Tenaga Kesehatan dan Celah Gratifikasi Decky Ferdiansyah
Majalah Farmasetika Vol 1, No 5 (2016): Vol. 1, No. 5, Tahun 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.136 KB) | DOI: 10.24198/farmasetika.v1i5.10736

Abstract

Dipenghujung Tahun 2016 ini, Menteri Kesehatan RI kembali mengeluarkan peraturan yang terkait erat dengan profesionalisme tenaga kesehatan. Peraturan tersebut adalah Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 58 Tahun 2016 tentang Sponsorship bagi Tenaga Kesehatan. Tujuan dikeluarkannya peraturan ini adalah untuk mendukung peningkatan pengetahuan dan/atau keterampilan serta pengembangan profesi tenaga kesehatan. Artikel ini akan mengulas apakah peraturan ini telah dikeluarkan sesuai dengan tujuan sebenarnya atau sebaliknya. 
Kajian Obat Semax® : Obat Stroke dengan Penggunaan dan Izin Khusus dari BPOM Eka Riza Maula
Majalah Farmasetika Vol 1, No 3 (2016): Vol. 1, No. 3, Tahun 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.353 KB) | DOI: 10.24198/farmasetika.v1i3.9724

Abstract

Obat Semax® memiliki izin khusus dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang merupakan neuropeptide yang berasal dari fragmen pendek ACTH (Adrenocorticotropic Hormone) dengan rumus kimia Pro8-Gly9-Pro10ACTH(4-10) dan merupakan peptida neuroaktif dengan sifat neuroregulator yang unik. Obat ini telah banyak diresepkan di Rusia dan digunakan untuk mengobati penderita stroke. Perkembangan penggunaan Semax® yaitu pada kasus iskemik di otak, dimana Semax® secara signifikan meningkatkan fungsi saraf, mengurangi ukuran infark dan kerusakan otak permanen. Penggunaan obat Semax® di salah satu rumah sakit di indonesia terbatas hanya pada pasien dengan kondisi khusus sesuai dengan Panduan Praktek Klinis (PPK) yang dikeluarkan oleh satuan medis fungsional (SMF) neurologi dan SMF bedah saraf yang tergantung pada masing-masing rumah sakit. 
Kopi Mengandung Zat Penyebab Kanker Akrilamida, Berhentikah Kita Minum Kopi? Muchtaridi Muchtaridi
Majalah Farmasetika Vol 3, No 1 (2018): Vol. 3, No. 1, Tahun 2018
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmasetika.v3i1.16792

Abstract

Kopi adalah minuman terkemuka di seluruh dunia setelah air mineral. Manfaat dan risikonya masih menjadi kontroversi dikarenakan bukti yang tersedia dapat diandalkan untuk mendukung potensi mempromosikan kesehatan. Minum kopi dikaitkan dengan manfaat kesehatan dan energi, seperti hidup lebih lama dan mengurangi risiko banyak penyakit. Namun, akrilamida terbentuk sebagai produk sampingan ketika biji kopi dipanggang. Tingkat akrilamida dalam kopi instan memiliki dua kali dibandingkan dengan kopi panggang. Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) telah mengklasifikasikan akrilamida sebagai ''karsinogenik pada manusia'' meskipun efek toksikologi akrilamida masih dipelajari pada model hewan. Kandungan akrilamida rata-rata 250 μg / kg dalam setiap 50 g kopi bubuk yang diseduh dari 6-8 gelas yang kita minum akan terpapar akrilamida 12,5 mg. Namun, hubungan antara asupan akrilamida dan kanker pada manusia belum terbukti. Kandungan polifenol dalam kopi yang menghambat proses oksidasi yang berbahaya dalam tubuh, membantu melawan zat karsinogenik dalam kopi meskipun kita masing-masing minum kopi sambil mengonsumsi akrilamida. Kopi panggang yang diolah sendiri dan diambil tanpa gula mungkin memiliki kandungan polifenol tinggi dan tingkat akrilamida tidak besar. Jadi, jika Anda seorang peminum kopi, buat kopi sendiri dan minum tanpa gula.Kata kunci: Kopi, akrilamida, karsinogenik, kanker
Manfaat Nanopartikel di Bidang Kesehatan Wahyu Priyo
Majalah Farmasetika Vol 2, No 4 (2017): Vol. 2, No. 4, Tahun 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.053 KB) | DOI: 10.24198/farmasetika.v2i4.15891

Abstract

Nanoteknologi adalah manipulasi materi pada skala atomik dan skala molekular. Diameter atom berkisar antara atom terkecil yaitu 62 pikometer pada atom Helium dan sampai atom terbesar 520 pikometer yaitu atom Cesium, sedangkan kombinasi dari beberapa atom membentuk molekul dengan kisaran ukuran nano. Deskripsi awal dari nanoteknologi mengacu pada tujuan penggunaan teknologi untuk memanipulasi atom dan molekul untuk membuat produk berskala makro. Deskripsi yang lebih umum adalah manipulasi materi dengan ukuran maksimum 100 nanometer. Salah satu aplikasi utama nanoteknologi adalah nanopartikel yang digunakan dalam zat atau senyawa obat.Kata kunci : nanopartikel, obat, kesehatan
Pentingnya Siklodekstrin dalam Industri Makanan, Kosmetik, dan Farmasi Nasrul Wathoni
Majalah Farmasetika Vol 1, No 1 (2016): Vol. 1, No. 1, Tahun 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.771 KB) | DOI: 10.24198/farmasetika.v1i1.9698

Abstract

Tanpa kita sadari siklodekstrin menjadi senyawa yang penting terutama dalam industri makanan, kosmetika, dan farmasi sebagai bahan pembantu makanan maupun obatnya. Siklodekstrin termasuk dari golongan oligosakarida siklik yang terdiri dari subunit glukopiranosa terikat pada α-(1,4).  Pada industri kosmetik, siklodekstrin digunakan untuk meningkatkan stabilitas minyak parfum terhadap oksidasi dan bau. Sedangkan pada industri farmasi, selain mampu meningkatkan kelarutan suatu obat, menurunkan efek toksisitas suatu senyawa, dan sebagai bahan pengkomplek obat seperti vitamin A, E dan K agar stabil terhadap oksidasi. Selain itu, produk turunannya mampu bertindak sebagai pembawa dalam teknologi nanopartikel terutama dalam aplikasi penghantaran obat bertarget untuk terapi kanker.
Mengenal Kosmetik Pembersih Wajah Micellar Water dan Perkembangannya Tazyinul Qoriah Alfauziah
Majalah Farmasetika Vol 3, No 5 (2018): Vol. 3, No. 5, Tahun 2018
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.468 KB) | DOI: 10.24198/farmasetika.v3i5.21635

Abstract

Beberapa tahun belakangan, produk micellar water makin banyak ragamnya di pasaran. Hampir setiap perusahaan kosmetik terkemuka berlomba untuk membuat produk ini. Micellar water merupakan produk yang dibuat untuk membersihkan wajah maupun make-up. Micellar water menggunakan konsep tegangan permukaan untuk membersihkan wajah, karena selain mengandung air, micellar water juga mengandung surfaktan. Seiring makin majunya teknologi, mulai muncul istilah biphasic cosmetic atau produk kosmetik yang memiliki dua fase. Hal ini mulai merambah pada produk micellar water. Produk kosmetik memiliki waktu maksimal pemakaian setelah dibuka atau dikenal dengan istilah period after opening (PAO). Umumnya micellar water memiliki PAO selama 6 bulan karena komposisi utamanya adalah air, media dimana bakteri mudah untuk berkembang biak. Kata kunci : kosmetik, pembersih wajah, micellar water
Peran Antioksidan Karotenoid Penangkal Radikal Bebas Penyebab Berbagai Penyakit Yostan Absalom Labola; Dhanang Puspita
Majalah Farmasetika Vol 2, No 2 (2017): Vol. 2, No. 2, Tahun 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.454 KB) | DOI: 10.24198/farmasetika.v2i2.13668

Abstract

Keberagaman lingkungan bumi menjadi sumber kesehatan yang luas. Salah satu senyawa biokatif alami dari sumber alam adalah karotenoid. Karotenoid telah disarankan kebermanfaatannya dibidang kesehatan (farmasi/obat-obatan), pangan (pewarna alami makanan), dan kosmetik. Dalam bidang kesehatan, karotenoid berperan dalam meredam singlet oksigen (1O2) dan radikal bebas lainnya, penyebab stres oksidatif yang berkontribusi terhadap perkembangan berbagai penyakit pada manusia.Kata kunci : radikal bebas, karotenoid,  kesehatan, pewarna alami, kosmetik,
Cara BPOM Memastikan Keamanan Obat Tradisional di Masyarakat Fathia Nabila Aulani
Majalah Farmasetika Vol 3, No 2 (2018): Vol. 3, No. 2, Tahun 2018
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmasetika.v3i2.21620

Abstract

Obat Tradisional (OT) adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Mutu obat tradisional dari segi keamanan, kualitas dan khasiat harus benar-benar dipastikan untuk mencapai maksud atau tujuan dari penggunaannya. Pemastian dan pengawasan mutu obat dilakukan mulai dari proses obat terebut diproduksi hingga pada pengawasan mutu post-marketing yang dilakukan setelah obat tersebut beredar di masyarakat. Di Badan POM, apoteker sangat berperan dalam mengevaluasi sediaan farmasi seperti produk Obat, Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan juga sediaan diluar itu seperti kosmetik dan pangan. Sedangkan pada pengawasan post market apoteker berperan dalam melakukan audit komprehensif dari Hulu-Hilir secara rutin dan insidentil, Pengujian sampel, Monitoring Efek Samping Obat (MESO), Monitoring Efek Samping Obat Tradisional (MESOT) untuk memastikan bahwa produk yang beredar aman bagi konsumen.Kata kunci : BPOM, keamanan obat, efek samping, apoteker

Page 1 of 28 | Total Record : 276


Filter by Year

2016 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 9, No 1 (2024) Vol 8, No 5 (2023) Vol 8, No 4 (2023) Vol 8, No 3 (2023) Vol 8, No 2 (2023) Vol 8, No 1 (2023) Vol 7, No 5 (2022): Vol. 7, No. 5, Tahun 2022 Vol 7, No 4 (2022): Vol. 7, No. 4, Tahun 2022 Vol 7, No 3 (2022): Vol. 7, No. 3, Tahun 2022 Vol 7, No 2 (2022): Vol. 7, No. 2, Tahun 2022 Vol 7, No 1 (2022): Vol. 7, No. 1, Tahun 2022 Vol 6, No 5 (2021): Vol. 6, No. 5, Tahun 2021 Vol 6, No 4 (2021): Vol. 6, No. 4, Tahun 2021 Vol 6, No 3 (2021): Vol. 6, No. 3, Tahun 2021 Vol 6, No 2 (2021): Vol. 6, No. 2, Tahun 2021 Vol 6, No 1 (2021): Vol. 6, No. 1, Tahun 2021 Vol. 6, Supl. 1, Tahun 2021 Vol 5, No 5 (2020): Vol. 5, No. 5, Tahun 2020 Vol 5, No 4 (2020): Vol. 5, No. 4, Tahun 2020 Vol 5, No 3 (2020): Vol. 5, No. 3, Tahun 2020 Vol 5, No 2 (2020): Vol. 5, No. 2, Tahun 2020 Vol 5, No 1 (2020): Vol. 5, No. 1, Tahun 2020 Vol 4, No 5 (2019): Vol. 4, No. 5, Tahun 2019 Vol 4, No 4 (2019): Vol. 4, No. 4, Tahun 2019 Vol 4, No 3 (2019): Vol. 4, No. 3, Tahun 2019 Vol 4, No 2 (2019): Vol. 4, No. 2, Tahun 2019 Vol 4, No 1 (2019): Vol. 4, No. 1, Tahun 2019 Vol. 4, Supl. 1, Tahun 2019 Vol 3, No 5 (2018): Vol. 3, No. 5, Tahun 2018 Vol 3, No 4 (2018): Vol. 3, No. 4, Tahun 2018 Vol 3, No 3 (2018): Vol. 3, No. 3, Tahun 2018 Vol 3, No 2 (2018): Vol. 3, No. 2, Tahun 2018 Vol 3, No 1 (2018): Vol. 3, No. 1, Tahun 2018 Vol 2, No 5 (2017): Vol. 2, No. 5, Tahun 2017 Vol 2, No 4 (2017): Vol. 2, No. 4, Tahun 2017 Vol 2, No 3 (2017): Vol. 2, No. 3, Tahun 2017 Vol 2, No 2 (2017): Vol. 2, No. 2, Tahun 2017 Vol 2, No 1 (2017): Vol. 2, No. 1, Tahun 2017 Vol 1, No 5 (2016): Vol. 1, No. 5, Tahun 2016 Vol 1, No 4 (2016): Vol. 1, No. 4, Tahun 2016 Vol 1, No 3 (2016): Vol. 1, No. 3, Tahun 2016 Vol 1, No 2 (2016): Vol. 1, No. 2, Tahun 2016 Vol 1, No 1 (2016): Vol. 1, No. 1, Tahun 2016 More Issue