cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Penelitian Teknologi Industri
ISSN : 2085580X     EISSN : 26144069     DOI : -
Jurnal Penelitian Teknologi Industri (JPTI), adalah jurnal ilmiah yang bertujuan untuk mempublikasikan hasil-hasil penelitian dan pengembangan, tinjauan ilmiah, paket ilmiah dan kajian dalam bidang kimia proses dan teknologi yang dilakukan oleh para peneliti/perekayasa baik yang berasal dari Balai Riset dan Standardisasi Industri Manado maupun instansi lainnya.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 9 No. 2 Desember 2017" : 9 Documents clear
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN MEMBRAN BERBASIS KITOSAN, PVA, DAN SILIKA Ida Febriana
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 9 No. 2 Desember 2017
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.019 KB) | DOI: 10.33749/jpti.v9i2.3498

Abstract

Perkembangan teknologi membran sebagai unit pengolah limbah saat ini sangat pesat dan banyak digunakan dalam proses pemisahan, seperti limbah cair kelapa sawit. Tujuan dari penelitian ini membuat membran berbasis kitosan, PVA, dan silika dengan variasi komposisi dan tekanan sehingga dapat diketahui kondisi optimum pada  aplikasinya dalam proses pemisahan limbah cair kelapa sawit. Metode pembuatan membran ini adalah inversi fasa, yaitu proses sebuah polimer diubah secara terkendali dari fasa cair ke fasa padat. Penelitian ini diawali dengan tahap pembuatan membran kitosan, PVA, dan silika untuk kemudian dilakukan proses pemisahan limbah cair kelapa sawit  yang sebelumnya sudah dilakukan pengolahan awal, kemudian dilanjutkan dengan aplikasi pada alat “dead-end”. Karakterisasi membran berbasis kitosan, PVA, dan silika telah dilakukan dengan penentuan fluks, koefisien rejeksi, serta morfologi dan ukuran pori membran menggunakan SEM. Dari hasil penelitian didapatkan kondisi optimum penurunan parameter pada komposisi bahan membran 70%:25%:5% dengan tekanan 1 bar.
PENGARUH AKTIVATOR TERHADAP ARANG AKTIF TEMPURUNG KEMIRI Petrus Patandung
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 9 No. 2 Desember 2017
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.239 KB) | DOI: 10.33749/jpti.v9i2.3526

Abstract

Pengaruh aktivator arang tempurung terhadap arang aktif tempurung kemiri telah dilaksanakan. Tujuan penelitian  yaitu  untuk mengetahui pengaruh aktivator terhadap arang aktif tempurung kemiri dengan melalui aktivasi sehingga dapat diketahui pengaruh wilayah produksi kemiri. Metode penelitian dilakanakan dengan melaui  percobaan pembuatan arang aktif yang  yang menggunakan activator H3P04 dan NH4Cl dengan konsentrasi 9 % selama 24 jam, dicuci sampai bersih serta aktivasi pada suhu 750 °C selama1,5 jam,  data disusun dalam bentuk Gambar atau Grafik serta   dianalisa secara deskriptif  yang  menggunakan  wilayah pertanaman  atau daerah yang potensial menghasilkan kemiri: A= arang aktif tempurung kemiri dari Tomohon  dengan menggunakan aktivator H3P04,  B= arang aktif tempurung kemiri dari Tomohon dengan menggunakan aktivator NH4Cl, C= arang aktif tempurung kemiri  dari  Bolang mangondow dengan menggunakan aktivator H3P04,  dan D= arang aktif dari Bolaangmangondow dengan menggunakan aktivator NH4Cl. Penelitian diulang 3 (dua) Kali. Arang aktif yang diperoleh: kadar air 10,24-10,30 %, Kadar abu 6,22-7,20 %, bahan mudah menguap pada suhu 950 °C  20,22-21,17 % ;  Bagian yang tidak terarang tidak ternyata, daya serap terhadap I2 764,48-780,82 mg/g, karbon aktif murni 71,58- 73,57, daya serap terhadap biru metilena 118-130,75 mg/g  dan rendemen arang aktif 62,44-71,20 %.  Hasil yang terbaik diperoleh pada perlakuan dengan menggunakan bahan kimia sebagai aktivator H3P04 karena semua parameter memenuhi standar arang aktif SNI.06-3730-1995, sedangkan dengan menggunakan NH4Cl belum memenuhi syarat mutu arang aktif yaitu parameter daya serap terhadap biru metilena.Kata kunci: Arang aktif, Aktivator, Aktivasi, air,  daya serap 
Pengaruh Daging Ikan Lemadang Terhadap Mutu Keripik Ubi Kayu (Manihot Utilisima). Angcivioletta Moniharapon
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 9 No. 2 Desember 2017
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.32 KB) | DOI: 10.33749/jpti.v9i2.3429

Abstract

Ubi kayu kandungan zat gizi yang paling banyak adalah karbohidrat. Keripik sebagai salah satu produk pangan yang diolah melalui proses penggorengan rendam memiliki kerenyahan sebagai karakteristik tekstur yang penting untuk dikontrol. Metode penelitian bersifat deskriptif dengan uji proksimat, uji organoleptik. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan kadar air, kadar abu, kadar asam lemak bebas, warna, tekstur, rasa terhadap keripik ubi kayu. Hasil penelitian menyatakan bahwa tingginya kadar air akan mempengaruhi warna, tekstur dan rasa keripik ubi kayu, tingginya kadar abu mempengaruhi nilai tekstur renyah keripik ubi kayu, Rendahnya tingginya kadar asam lemak bebas (FFA) berpengaruh pada rasa dari keripik ubi kayu.
Cover JPTI Vol. 9 No. 2 Desember 2017 Tampinongkol, Meity
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 9 No. 2 Desember 2017
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.598 KB) | DOI: 10.33749/jpti.v9i2.4832

Abstract

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG PISANG GOROHO TERHADAP MUTU SNACK FOOD Fetty Indriaty
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 9 No. 2 Desember 2017
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.875 KB) | DOI: 10.33749/jpti.v9i2.3523

Abstract

Snack food adalah makanan yang dikonsumsi diantara waktu makan utama dan umumnya sudah merupakan bagian yang tidak bisa ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari terutama pada kalangan anak-anak remaja.Telah dilakukan penelitian variasi penggunaan tepung pisang goroho dengan tepung tapioka pada snack food. Tujuan penelitian untuk mendapatkan formulasi snack food yang menggunakan bahan baku tepung pisang goroho dan tepung tapioka.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang ditampilkan dalam bentuk grafik dan gambar dengan perlakuan yaitu A= 20% tepung pisang goroho:80% tepung tapioka; B= 30% tepung pisang goroho:70% tepung tapioka; C= 40% tepung pisang goroho:60% tepung tapioka; D = 50% tepung pisang goroho:50% tepung tapioka; E= 60% tepung pisang goroho: 40% tepung tapioka; F= 70% tepung pisang goroho:30% tepung tapioka; G= 80% tepung pisang goroho:20% tepung tapioka; H=100% tepung pisang goroho : 0% tepung tapioka.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa snack food dengan formulasi tepung pisang goroho 40% dan tepung tapioka 60% (C) merupakan perlakuan yang dapat direkomendasikan dengan tingkat kesukaan terhadap rasa 3,8 (suka) warna 4,68 (sangat suka), tekstur 3,96 (suka) kadar air 3,1%, kadar lemak 36,32%, protein 5,16, kadar abu 1,49%  serat 0,34%.Kata kunci:
KARAKTERISTIK BRIKET DARI CAMPURAN LIMBAH KULIT PISANG DAN LIMBAH SERBUK GERGAJI Sjamsiwarni Reny Sjarif
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 9 No. 2 Desember 2017
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (883.587 KB) | DOI: 10.33749/jpti.v9i2.3521

Abstract

Kulit pisang dan serbuk gergaji merupakan limbah dari biomassa dapat diolah menjadi briket sebagai bahan bakar alternative dengan tekanan, tanpa melalui proses karbonasi dan tidak menggunakan perekat. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui karakteristik briket, dapat memanfaatan limbahdan juga mengurangi pencemaran lingkungan. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen. Bahan yang digunakan limbah kulit pisang raja, kulit pisang kepok dan serbuk gergaji. Penelitian pendahuluan pengujian bahan baku. Pembuatan briket dengan perbandingan bahan dasar A= limbah kulit pisang raja : limbah serbuk gergaji (LKPR:LSG) (A1= 90:10, A2=80:20 dan A3=70:30) dan B=Limbah kulit pisang kepok : limbah serbuk gergaji (LKPK:LSG) (B1= 90:10, B2= 80:20 dan B3= 70:30). Ukuran briket yang dihasilkan berdiameter 2 inci x 5 cm dengan ketebalan 3-4 cm dengan tekanan 100 kg/cm2. Pengujian mutu dilakukan  terhadap nilai kalori, kadar air, kadar abu dan volatile matter. Hasil pengamatan bahan baku kulit pisang raja memiliki nilai kalor 4404 kal/g dan nilai kalor pisang kepok  4250 kal/g. Produk briket yang diperoleh setelah dilakukan perlakuan diperoleh pada LKPK; LSG B3(70:30) yaitu 3985 kal/g.Kata kunci : Briket, kulit pisang dan serbuk gergaji
VARIASI CAMPURAN MINYAK KELAPA SAWIT DAN VIRGIN COCONUT OIL PADA PEMBUATAN MENTEGA PUTIH Yunita Filia Assah
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 9 No. 2 Desember 2017
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.027 KB) | DOI: 10.33749/jpti.v9i2.3555

Abstract

ABSTRAKVirgin Coconut Oil (VCO) adalah minyak yang dihasilkan dari buah kelapa (Cocos nucifera) segar tanpa melalui penambahan bahan kimia atau proses yang menggunakan panas tinggi. VCO sendiri sebagian besar terdiri dari saturated fatty acids (92%), monounsaturated (6%) dan polyunsaturated fatty acids (2%). VCO telah berkembang menjadi beberapa produk turunan, salah satunya adalah pemanfaatan menjadi mentega putih. Pada proses pembuatan mentega putih umumnya digunakan minyak dan lemak. Saat proses pembuatan dilakukan, minyak dan lemak dicampurkan dengan formula tertentu. Penggunan minyak nabati padat dapat digunakan sebagai bahan campuran dengan VCO untuk membentuk sifat mentega putih yang plastis. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari perbandingan campuran VCO dan Minyak Nabati Padat 100:0; 80:20; dan 60:40. Produk yang dihasilkan kemudian dilakukan uji Kadar Air, Bilangan Asam dan Asam Lemak Bebas, Kadar Lemak, Titik Cair, dan Stabilitas Emulsi. Hasil Pengamatan terhadap produk menunjukkan kadar air berkisar 0.375 – 0.44%, kadar lemak 92.985 – 97.720%, asam lemak bebas berkisar antara 0.406 – 0.445%, bilangan asam 0.813 – 0.885 mgNaOH/gr, Stabilitas emulsi 100%, dan titik leleh berkisar antara 25.25 - 34⁰C. Perlakuan perbandingan VCO:Minyak Padat 60:40 adalah perlakuan paling optimal, dilihat dari hasil uji kadar lemak 92.985%, kadar air 0.425%, FFA 0.406%, Bilangan Asam 0.813 mgNaOH/gr, stabilitas emulsi 100%, serta titik leleh 34℃.Kata Kunci :  Mentega putih, VCO, Kelapa 
Pengaruh cara perendaman dan jenis kentang terhadap mutu keripik kentang Judith Henny Mandei
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 9 No. 2 Desember 2017
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (751.166 KB) | DOI: 10.33749/jpti.v9i2.3516

Abstract

Penelitian pengaruh cara perendaman dan jenis kentang terhadap mutu keripik kentang telah dilaksanakan. Tujuan penelitian adalah untuk melihat pengaruh cara perendaman dan varitas kentang terhadap mutu dari keripik kentang.  Penelitian menggunakan metode deskriptif trial and error,  dengan dua jenis  kentang  (kentang lokal dan kentang mentega), dengan beberapa cara perendaman yaitu: A=Perendaman dalam air dingin; B=Perendaman dalam  air panas pada suhu 80 °C selama  5 menit dilanjutkan dengan disiram dengan  air panas (100 °C); C=Perendaman dalam larutan kapur 1,5%, selama 30 menit; D=Perendaman dalam larutan soda kue 1% selama 30 menit; E=Rendam air dingin berulang kali dilanjutkan dengan siram air mendidih 100°C (kentang lokal); F=Rendam air mendidih 100°C 1 menit dilanjutkan rendam air dingin (kentang  mentega). Pengamatan dilakukan terhadap bahan baku kentang (kadar pati, kadar air dan kadar gula, dan kadar abu), serta produk keripik kentang (kadar air, kadar abu, kadar lemak, serta uji sensoris (warna, bau, rasa dan tekstur/kerenyahan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mutu keripik kentang dipengaruhi oleh jenis kentang dan cara perendaman. Berdasarkan nilai organoleptik dan pengujian kerenyahan,  jenis kentang yang lebih sesuai dijadikan keripik adalah jenis kentang mentega, dimana sampai penyimpanan hari ke-7 masih menghasilkan tekstur yang renyah.  Sedangkan untuk jenis kentang lokal yang memenuhi syarat mutu keadaan keripik berdasarkan  SNI 01-4031-1996 adalah keripik kentang yang dihasilkan dengan perendaman pada larutan soda kue 1% selama 30 menit (perlakuan D). Berdasarkan mutu kimia (kadar air rata-rata 2,81%, kadar abu rata-rata 1,75% dan penyerapan minyak rata-rata 42,28%), keripik kentang yang, memenuhi syarat mutu adalah keripik kentang yang dibuat dengan cara perendaman pada suhu 80°C selama 5 menit dilanjutkan dengan disiram dengan air mendidih 100 °C (perlakuan B).
MEMPELAJARI KANDUNGAN GIZI TEPUNG AMPAS KELAPA DARI PENGOLAHAN VIRGIN COONUT OIL (VCO) DAN MINYAK KOPRA PUTIH SEBAGAI SUMBER PANGAN FUNGSIONAL Hilda Kaseke
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 9 No. 2 Desember 2017
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.527 KB) | DOI: 10.33749/jpti.v9i2.3552

Abstract

Penelitian kandungan gizi tepung ampas kelapa dan pengolahan Virgin Coconut Oil (VCO) dan minyak kopra putih sebagai sumber pangan fungsional telah dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif eksperimental.Tujuan penelitian untuk melihat kandungan gizi tepung ampas kelapa dari VCO dan minyak kopra putih sebagai sumber pangan fungsional. Pengamatan dilakukan terhadap proksimat dari kue kelapa cook yang dibuat. Uji proksimat meliputi kadar protein, karbohidrat, kadar lemak, serat kasar, kadar abu, kadar air, vitamin A,D,E, serat pangan terlarut dan tidak terlarut.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan gizi yang terdapat pada ampas kelapa dari VCO yaitu kadar serat kasar 17,6%, kadar lemak 42,7%, kadar protein 6%, karbohidrat 45%, serat pangan terlarut 7,14%, serat pangan tidak terlarut 43,8%, vitamin A < 0,5 IU/100 gram, vitamin D 10,5µ/100 gram dan vitamin E < 0,1 mg/100 gram. Kandungan gizi yang terdapat pada ampas kelapa dari kopra putih yaitu serat kasar 14,6%, kadar lemak 35,3%, kadar protein 9,0%, kadar karbohidrat 49%, serat pangan larut 4,91%, serat pangan tidak larut 29,7%, vitamin A < 0,5 IU/100 gram, vitamin D 4,93 µg/100 gram, dan vitamin E < 0,1 mg/100 gram. Ampas kelapa dari VCO dan kopra putih dapat dijadikan sebagai sumber pangan fungsional karena masih mengandung gizi.Perlakuan ampas VCO 75% adalah perlakuan terbaik.Kandungan gizi tertinggi didapatkan pada ampas VCO.Kata kunci : ampas VCO, kopra putih, kelapa cook

Page 1 of 1 | Total Record : 9