cover
Contact Name
Harry Noviardi
Contact Email
harry.noviardi@gmail.com
Phone
+622518323819
Journal Mail Official
lppm@sttif.ac.id
Editorial Address
Jl. Kumbang No.23, Bogor, Jawa Barat, 16151
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
ISSN : 25026011     EISSN : 26864487     DOI : https://doi.org/10.47219/ath
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Farmamedika dikelola oleh Lembag Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor. Frekuensi penerbitan jurnal sebanyak 2 kali dalam satu tahun pada bulan Juni dan Desember. Kategori tulisan berupa hasil penelitian dari peneliti maupun akademisi dalam bidang Kimia Bahan Alam, Analisis Farmasi, Farmakologi dan Toksikologi, Kimia Medicinal, Biologi Molekular dan Bioteknologi, Farmakoterapi, Farmasi Klinis, Farmasetika dan Teknologi Farmasi, Biologi Farmasi, Manajemen Farmasi, Farmakoekonomi.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)" : 5 Documents clear
AKTIVITAS ANTELMINTIK EKSTRAK ETANOL 96% DAUN SUKUN (Artocarpus altilis) TERHADAP Ascaridia galli SECARA In Vitro Herson Cahaya Himawan; Sofyan Ramani; Andi Hamonangan
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v5i1.85

Abstract

Infeksi cacing usus yang utama disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides, infeksi ini memiliki tingkat prevalensi cukup tinggi di Indonesia sehingga memerlukan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antelmintik ekstrak etanol 96% daun sukun (Artocarpus altilis) terhadap cacing Ascaridia galli dengan berbagai konsentrasi ekstrak yaitu 5%, 10% dan 15%. Penelitian uji aktivitas antelmintik ini dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan, Konsentrasi 5%, 10% dan 15% dari ekstrak etanol 96% merupakan kelompok perlakuan.Kelompok perlakuan kontrol positif dengan Pirantel pamoat 0,25% dan NaCl 0.9% merupakan kelompok kontrol negatif. Masing-masing kelompok perlakuan dilakukan dengan metode perendaman pada cacing Ascaridia galli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antimiltik ekstrak etanol dengan konsentrasi 15 % dari daun sukun (Artocarpus altilis) lebih baik dari ekstrak daun sukun yang memiliki konsentrasi 5% dan 10%. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi yang lebih besar dari ekstrak etanol daun sukun (Artocarpus altilis) akan menghasilkan aktivitas antelmintik yang lebih baik terhadap cacing Ascaridia galli, sktivitas yang lebih baik ini ditunjukkan dari data aktivitas pada konsentrasi i 5%, 10% dan 15%.
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PASIEN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) DENGAN METODE ATC/DDD DI PUSKESMAS BEJI DEPOK PERIODE JANUARI-JUNI 2019 Ferry Effendi; Anastasia Evelin
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v5i1.89

Abstract

Prevalensi ISPA yang cukup tinggi di Indonesia mempengaruhi pola penggunaan obat, terutama antibiotik di fasilitas kesehatan. Sekitar 30-80% pasien diresepkan antibiotik dan penggunaannya tidak rasional, Laporan Tahunan Puskesmas Beji tahun 2018 menunjukkan ISPA merupakan penyakit yang paling banyak ditemukan, yaitu sekitar 30,97% kasus. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien ISPA di Puskesmas Beji dengan metode Anatomical Therapeutic Chemical (ATC)/Defined Daily Dose (DDD). Penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan desain studi potong lintang (cross sectional). Metode pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dengan purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus slovin diambil dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Rekam Medis pasien yang memenuhi kriteris inklusi dan eksklusi sebanyak 104 Rekam medis. Hasil analisis bedasarkan sosiodemografi pasien ISPA terbanyak berjenis kelamin perempuan dan kelompok usia remaja akhir 17-55 tahun. Diagnosa ISPA terbanyak Acute pharyngitis, unspecified. Antibiotik yang digunakan Amoxicillin 500 mg, Ciprofloxacin 500 mg, Cotrimoxsazole 480 mg, Cotrimoxsazole 960 mg, Erythromycin 500 mg, dan Thiamphenicol 500 mg. Penggunaan Obat dinyatakan nilai DDD/1000/pasien yaitu Amoxicillin 500 mg (16,2062); Ciprofloxacin 500 mg (1,1039); Cotrimoxsazole 480 mg (0.460); Cotrimoxsazole 960 mg (0.3683); Erythromycin 500 mg 0,2762); dan Thiamphenicol 500 mg (0,5524). Obat yang menyusun segmen DU90%, yaituAmoxicillin 500 mg (85.44%) dan Ciprofloxacin 500 mg (5.83%).
PENGARUH FRAKSINASI BUNCIS (PHASEOLUS VULGARIS L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS L.) YANG HIPERKOLESTEROLEMIA Lilik Sulastri; Putri Syafalia; Achmad Fauzi Isa
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v5i1.90

Abstract

Hiperlipidemia merupakan suatu keadaan meningkatnya kadar lipid darah yang ditandai dengan meningkatnya kadar kolesterol total, Low Density Lipoprotein (LDL), dan trigliserida dalam darah yang melebihi batas normal. Sampai saat ini telah banyak obat yang digunakan untuk penanganan hiperlipidemia baik obat sintetik dan obat herbal. Salah satu obat herbal yang telah digunakan oleh masyarakat Indonesia adalah buncis (Phaseolus vulgaris L.). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh beberapa ekstrak (n-heksan, etilasetat dan air) buah buncis terhadap penurunan kadar kolesterol tikus jantan galur Sprague Dawley yang telah diinduksi kuning telur puyuh, PTU 0,02% dan asupan pakan aterogenik selama 14 hari. Pengukuran kadar kolesterol dilakukan secara enzimatis dengan alat kolesterolmeter Easy Touch®. Hasil fraksinasi ekstrak etanol buncis dengan pelarut n-heksan, etil asetat, dan air diujikan selama 7 hari dengan dosis 50 mg/kg BB diperoleh fraksi air sebagai fraksi yang paling aktif menurunkan kadar kolesterol darah. Pada uji lanjutan fraksi air dilakukan terhadap 5 kelompok perlakuan (5x5 ekor), yaitu kelompok 1 (Na CMC 0,5%) sebagai kontrol negatif, kelompok 2 (simvastatin 0,18 mg/200 g BB) sebagai kontrol positif dan variasi dosis fraksi air 50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB serta 150 mg/kg BB (kelompok 3, 4, dan 5). Selama 21 hari perlakuan tikus tetap diberikan pakan aterogenik dan pengukuran kadar kolesterol dilakukan pada hari ke 0, 14, 21, 28, dan 35. Hasil uji lanjutan menunjukkan bahwa fraksi air ekstrak buncis pada dosis 50 dan 100 mg/kg BB tidak memiliki perbedaan yang nyata dengan simvastatin, sedangkan pada dosis 150 mg/kg BB menunjukkan perbedaan yang nyata dangan simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol.
GAMBARAN HISTOPATOLOGI OTAK MENCIT (Mus musculus L) SETELAH PEMBERIAN FRAKSI DAUN SEMBUNG RAMBAT (Mikania micrantha Kunth) SEBAGAI AKTIVITAS NEUROPROTEKTAN Agdes Amelia; Yuni Andriani; Lili Andriani
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v5i1.91

Abstract

Sembung rambat (Mikania micrantha Kunth.) diduga memiliki aktivitas neuroprotektan terhadap penyakit demensia, tanaman ini memiliki metabolit sekunder flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah fraksi daun sembung rambat memiliki aktivitas neuroprotektan berdasarkan gambaran histopatologi otak mencit. Metode yang digunakan yaitu ekstraksi lalu dilanjutkan dengan fraksinasi menggunakan metode ekstrak cair-cair dengan pelarut n-heksan, etil asetat dan n-butanol kemudian diuji dengan menggunakan 25 ekor mencit jantan yang terdiri atas 5 perlakuan. Pada perlakuan ini terdiri dari kontrol negatif (diazepam), kontrol positif (piracetam), dan perlakuan fraksi T1, T2 & T3 dengan dosis 500 mg/kgBB dalam waktu pemberian selama 14 hari. Pengamatan histologi otak dilakukan dengan cara mengeutinasi dihari ke-15 setelah pemberian masing-masing perlakuan. Potongan otak bagian hipokampus diamati dengan pewarnaan Hematoksilin dan Eosin (HE). Hasil pengamatan histopatologi otak terhadap sel neuron pada kelompok uji kontrol negatif (diazepam), fraksi etil asetat (T2), dan fraksi n-heksan (T1) menunjukkan banyaknya nekrosis sel (kematian sel) neuron. Sementara pada kelompok uji fraksi n-butanol (T3) dan piracetam menunjukkan sedikitnya nekrosis sel (kematian sel) neuron. Nekrosis sel (kematian sel) ditandai dengan sel neuron otak dengan inti yang mengkerut dan sitoplasma berwarna lebih eosinofilik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Fraksi daun sembung rambat memiliki aktivitas sebagai neuroprotektan.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAN FRAKSI ETANOL-AIR UMBI KIMPUL PUTIH (Xanthosoma sagitafolium L.) DENGAN METODE DPPH Diana Sylvia; Afni Putri Anggraeni; Dina Pratiwi
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v5i1.101

Abstract

Umbi kimpul putih (Xanthosoma sagitafolium (L.) Schott. Secara empiris biasa digunakan sebagai bahan obat tradisional. Umbi kimpul putih mengandung senyawa flavonoid dan polifenol yang diyakini dapat berpotensi sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kandungan total fenolik dan aktivitas antioksidan ekstrak etanol 96% dan fraksi etanol-air. Ekstraksi umbi kimpul putih dilakukan dengan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% dan difraksinasi berdasarkan tingkat kepolaran dengan pelarut air, etil asetat dan n-heksan. Identifikasi senyawa umbi kimpul putih dilakukan dengan metode skrining fitokimia. Penentuan kandungan total fenolik menggunakan metode Folin Ciocalteau dan pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH dengan vitamin C sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metabolit sekunder yang terdapat pada umbi kimpul putih adalah alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan steroid. Berdasarkan hasil yang diperoleh ekstrak etanol 96% memiliki kandungan total fenolik sebesar 7,09 mg/g GAE, diikuti fraksi etanol-air sebesar 5,47 mg/g GAE. Berdasarkan hasil perhitungan nilai IC50 ekstrak etanol 96% memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 497,75 ppm, diikuti fraksi etanol-air sebesar 402,36 ppm. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 96% dan fraksi etanol-air umbi kimpul putih memiliki tingkat kekuatan antioksidan yang sangat lemah.

Page 1 of 1 | Total Record : 5