cover
Contact Name
I Putu Dedy Arjita
Contact Email
ipdedyarjita@unizar.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar Mataram Jalan Unizar No. 20 Turida, Sandubaya - Mataram NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Kedokteran: Media Informasi Ilmu Kedokteran dan Kesehatan
ISSN : 24609749     EISSN : 26205890     DOI : 10.36679
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Kedokteran diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar Mataram dengan frekuensi 2 (dua) kali setahun, yaitu pada bulan Juni dan Desember, sebagai media informasi dan komunikasi ilmiah dalam pengembangan Ilmu Kedokteran dan Kesehatan.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 1 (2016)" : 10 Documents clear
PERSALINAN PERVAGINAM PADA IBU DENGAN RIWAYAT SEKSIO SESARIA DI RUMAH SAKIT UMUM PROVINSI NTB Alfian Muhajir
JURNAL KEDOKTERAN Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persalinan pervaginam pada ibu dengan riwayat seksio sesaria masih menjadi masalah kesehatan di bidang obstetri. Angka kejadiannya semakin menurun tiap tahunnya, padahal dari penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa keberhasilan pelahiran pervaginam setelah seksio sesaria sebelumnya memiliki nilai yang bermakna. Rata-rata keberhasilan mencapai 60-80 % untuk seluruh populasi pelahiran pervaginam setelah seksio sesaria sebelumnya. Sampai saat ini, belum ada penelitian mengenai gambaran persalinan pervaginam pada ibu dengan riwayat seksio sesaria di provinsi NTB. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran persalinan pervaginam pada ibu dengan riwayat seksio sesaria di Rumah Sakit Umum Provinsi NTB periode 1 Januari 2007 – 31 Desember 2007. Penelitian ini menggunakan metode retrospektif deskriptif dengan menganalisis data rekam medis ibu yang melahirkan dengan riwayat seksio sesaria. Subjek penelitian adalah ibu yang memiliki riwayat melahirkan dengan cara seksio sesaria di RSUD Provinsi NTB selama periode 1 Januari 2007 sampai 31 Desember 2007. Terdapat 70 orang ibu dengan riwayat seksio sesaria yang menjalani persalinan di Rumah Sakit Umum Provinsi NTB periode 1 Januari 2007 – 31 Desember 2007. Dari jumlah tersebut, yang berencana untuk pervaginam adalah 37 orang (52,86 %) lebih banyak dari rencana seksio sesaria primer yang sejumlah 33 orang (47,14 %). Ibu dengan riwayat seksio sesaria yang berencana melakukan persalinan pervaginam (52,86 %) lebih banyak dibandingkan seksio sesaria primer (47,14 %). Ibu yang menjalani seksio sesaria sekunder sebanyak 13 (18,57 %). Pada ibu yang menjalani seksio sesaria sekunder, patologi persalinan yang paling banyak terjadi adalah ketuban pecah dini (23,09 %). Pada ibu yang menjalani seksio sesaria primer, patologi persalinan yang paling banyak terjadi adalah disproporsi sefalo-pelvik (21,2 %). Dari 37 ibu yang berencana melakukan persalinan pervaginam, ibu yang berhasil melakukan persalinan pervaginam sebanyak 24 (64,86 %) kasus. Ibu dengan riwayat seksio sesaria sebagian besar menjalani seksio sesaria ulang. Kegagalan persalinan pervaginam pada ibu dengan riwayat seksio sesaria dipengaruhi oleh patologi persalinan. Tingkat kejadian seksio sesaria sekunder dan seksio sesaria primer dipengaruhi oleh patologi persalinan. Tingkat keberhasilan persalinan pervaginam pada ibu dengan riwayat seksio sesaria sebesar 64,86 %
HUBUNGAN RIWAYAT SNORKELING DENGAN KEJADIAN OTITIS EKSTERNA DI POLI THT RSUD KOTA MATARAM PERIODE JANUARI-DESEMBER 2015 Lita Yuliati; Nurman Hikmallah; Dina Qurratu Ainin
JURNAL KEDOKTERAN Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Otitis externa adalah radang telinga luar yang dapat terjadi akut maupun kronis. Otitis eksterna dapat terjadi akibat kegiatan dari luar rumah seperti kegiatan snorkeling. Di Indonesia insiden terjadinya Otitis Eksternayang disebabkan oleh kegiatan snorkeling belum banyak dicari hubungannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari hubungan riwayat snorkeling dengan kejadian otitis eksterna di poli THT RSUD Kota Mataram periode Januari-Desember 2015. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian studi observational dengan pendekatan crossectional. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang berobat di poli THT RSUD Kota Mataram dengan menggunakan cara pengambilan sampel yaitu random sampling. Total sampel yang didapatkan sebanyak 84 pasien. Analisis penelitian menggunakan contigency coefficient dengan tingkat kepercayaan <0,05. Hasil dari penelitian ini yaitu didapatkan sebanyak 37 (64,9%) pasien memiliki riwayat snorkeling dan mengalami otitis eksterna, dan didapatkan 10 (37,0%) pasien memiliki riwayat snorkeling tanpa mengalami otitis eksterna. Hal ini menunjukkan terdapat hubungan antara riwayat snorkeling dengan kejadian otitis eksterna (R =0.016). Terdapat hubungan antara riwayat snorkeling dengan kejadian otitis eksterna di poli THT RSUD Kota Mataram periode Januari-Desember 2015.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS SUSUNAN KOTA BANDAR LAMPUNG Rosbiatul Adawiyah; Artha Budi Susila Duarsa
JURNAL KEDOKTERAN Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pneumonia merupakan pembunuh utama anak dibawah usia lima tahun (balita) di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti AIDS, Malaria dan Campak. Namun, belum banyak perhatian terhadap penyakit ini. Di dunia, dari 9 juta kematian balita lebih dari 2 juta balita meninggal setiap tahun akibat pneumonia atau sama dengan 4 balita meninggal setiap menitnya. Dari lima kematian balita, satu diantaranya disebabkan pneumonia. Di Puskesmas Susunan Baru pada bulan Februari 2012 terjadi 1 (satu) kematian balita akibat pneumonia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Kejadian Pneumonia pada Balita di Puskesmas Susunan Kota Bandar Lampung Tahun 2012. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi case control, dilakukan pada bulan Oktober-Nopember 2012 pada 130 balita yang tediri 65 kasus dan 65 kontrol di Puskesmas Susunan Baru yang dipilih sebagai sampel. Variabel dependen adalah kejadian Pneumonia pada balita, sedangkan variabel Independen adalah umur balita, status gizi balita, kelengkapan status imunisasi, pemberian Vitamin A, pemberian ASI Eksklusif, pendidikan ibu, dan asap pembakaran keluarga. Analisa data secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh kelengkapan status imunisasi, pemberian Vitamin A, pemberian ASI Eksklusif, dan asap pembakaran keluarga dengan kejadian Pneumonia pada balita. Variabel yang merupakan faktor paling dominan berpengaruh terhadap kejadian Pneumonia pada balita adalah asap pembakaran keluarga setelah dikontrol variabel kelengkapan status imunisasi, pemberian Vitamin A, pemberian ASI Eksklusif, dan pendidikan ibu, dengan nilai OR = 13,363 yang berarti balita dengan asap pembakaran keluarga yang tidak baik akan berisiko terkena Pneumonia 13 kali lebih tinggi dibandingkan balita dengan asap pembakaran keluarga yang baik. Saran yang dapat penulis berikan adalah perlu dilakukan pendekatan secara komprehensif dalam menurunkan kasus Pneumonia balita melalui pendekatan dan advokasi ke legislatif untuk mengalokasikan pembiayaan untuk pembuatan leaflet, poster, tentang bahaya asap pembakaran keluarga dan asap rokok bagi kesehatan balita
PENGARUH PERASAN KUNYIT PUTIH (Curcuma mangga Val) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus Verani Citra Dewi; Mochamad Maswan; Dian Rahadianti
JURNAL KEDOKTERAN Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Staphylococcus aureus merupakan flora normal di tubuh manusia namun bisa juga menjadi pathogen utama pada manusia, karena dapat hidup dalam keadaan yang sulit dan mampu membentuk koloni. Bakteri ini sering resisten terhadap berbagai jenis obat sehingga mempersulit pemilihan antimikroba yang sesuai untuk terapi. Kunyit putih (Curcuma mangga Val) mempunyai bahan aktif yaitu tanin, flavonoid dan minyak atsiri yang mempunyai efek antimikroba. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perasan kunyit putih (Curcuma mangga Val) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini merupakan jenis penelitian True Experiment dengan rancangan Posttest dengan Kelompok Kontrol (Posttest Only Control Group Design), menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 24 perlakuan dan 6 kali ulangan. Sampel penelitian adalah perasan kunyit putih (Curcuma mangga Val) dengan konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%, 2 kelompok kontrol terdiri dari kontrol positif siprofloksasin dan kontrol negatif aquades steril. Daya hambat diperoleh berdasarkan pengukuran zona hambat dan data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji One Way Anova. Hasil penelitian zona hambatan untuk Staphylococcus aureus pada konsentrasi 25% (16,5 mm); 50% (17,3 mm); 75% (18 mm) dan 100% (18,5 mm). Pada konsentrasi yang paling tinggi menghasilkan daerah zona hambat yang terlebar. Hasil uji One Way Anova diperoleh nilai signifikan yakni 0,015 lebih kecil dari p value: 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa konsentrasi perasan kunyit putih (Curcuma mangga Val) dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Kunyit putih (Curcuma mangga Val) mempunyai pengaruh daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
PENGARUH BAWANG MERAH TERHADAP SUHU TUBUH ANAK USIA TODDLER YANG MENGALAMI FEBRIS DI PUSKESMAS PEMBANTU TEGAL MAJA KABUPATEN LOMBOK UTARA Wayan Artana; I Putu Dedy Arjita
JURNAL KEDOKTERAN Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usia toddler adalah usia yang paling rawan dalam pertumbuhan, dikarenakan pada usia tersebut anak mulai berinteraksi dan bereksplorasi dengan lingkungan sehingga meningkatkan risiko terkena paparan beberapa penyakit baik itu dari virus, bakteri ataupun jamur yang bisa menimbulkan gejala demam. Data hasil survei awal menunjukkan bahwa pada tahun 2012, terhitung sejak Januari sampai dengan Maret sebanyak 21 pasien. Berdasarkan data tersebut untuk mengungkap penggunaan bwang merah secara turun temurun secara tradisional untuk menurunkan demam pada anak, maka menarik untuk dikaji pemanfaatan bawang merah tersebut sebagai alternatif dalam menurunkan suhu tubuh anak usia toddler setidaknya untuk mengurangi efek samping dari mengkonsumsi obat yang mengandung bahan kimia. Bawang merah mengandung zat-zat fitokimia atau memiliki efek farmakologis terhadap kesehatan, yaitu memiliki kandungan Alkaloid yang bersifat antipiretik, dan dapat menghasilkan rasa panas serta senyawa tersebut dapat menurunkan demam sekaligus berperan sebagai antibiotik alami terhadap kuman penyebabnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui apakah penggunaan baluran bawang merah berpengaruh terhadap penurunan suhu tubuh pada anak usia toddler (1-3 tahun) yang menderita febris di Puskesmas Pembantu Tegal Maja Kabupaten Lombok Utara. Desain peelitian preeksperimen one group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak usia toddler (1-3 tahun) yang mengalami demam atau febris yang berkunjung di Puskesmas Pembantu Tegal Maja dari tanggal 9 Desembar 2012 sampai tanggal 12 januari 2013. Sampling menggunakan Acidental dengan jumlah sampel 5 orang. Variabel independen dalam penelitian ini adalah baluran bawang merah dan variabel dependen adalah suhu tubuh. Pengambilan data responden mengunakan wawancara untuk menggetahui karakteristik responden, serta lembar observasi untuk tindakan. Data di analisis menggunakan paried t-test dengan nilai thiting 9,259 dan ttabel 2,306 (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukan penggunaan baluran bawang merah berpengaruh terhadap penurunan suhu tubuh pada anak usia toddler (1-3 tahun) yang mengalami febris di Puskesmas Pembantu Tegal Maja Kabupaten Lombok Utara
ANALISIS HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU BTA POSITIF DI PUSKESMAS KOTABUMI II, BUKIT KEMUNING DAN ULAK RENGAS KAB. LAMPUNG UTARA TAHUN 2012 Sumarmi Sumarmi; Artha Budi Susila Duarsa
JURNAL KEDOKTERAN Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit TB Paru atau yang lebih dikenal dengan TBC masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia bahkan dunia dimana TB paru di Indonesia menjadi penyebab kematian utama ketiga setelah penyakit jantung dan saluran pernafasan. Di Kabupaten Lampung Utara angka insiden TB Paru cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Puskesmas Kotabumi II, Puskesmas Bukit Kemuning dan Puskesmas Ulak Rengas merupakan tiga puskesmas dengan insiden tertinggi di Kabupaten Lampung Utara. Tujuan penelitian ini mengetahui kejelasan hubungan antara variabel independen dengan kejadian TB Paru BTA Positif di wilayah kerja puskesmas Kotabumi II, puskesmas Bukit Kemuning dan puskesmas Ulak Rengas tahun 2012. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan rancangan case control dengan sampel 62 kasus yang merupakan total populasi dan 62 kontrol dengan menitikberatkan pada dominasi hubungan yang benar benar bersih terhadap variabel yang diduga sebagai variabel utama penyebab kejadian penyakit TB Paru. Hasil analsis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara kejadian TB Paru BTA positif dengan kondisi fisik rumah (OR = 3,72), umur (OR = 2,32), pendidikan (OR = 2,55), pekerjaan ( OR = 2,75 ) dan kepadatan hunian (OR = 3,13 ). Sedangkan hasil analisis multivariat ternyata ada hubungan bermakna antara kejadian TB Paru BTA positif dengan kondisi fisik rumah (OR = 7,033), umur (OR = 3,06), jenis kelamin (OR = 2,22), pendidikan (OR = 2,33) , kondisi fisik rumah dengan pendidikan (OR = 0,12) dan interaksi antara pekerjaan dengan kepadatan hunian (OR = 6,08). Kesimpulannya diperoleh hubungan yang sesungguhnya antara kondisi fisik rumah dengan kejadian TB Paru BTA positif umur, jenis kelamin, pendidikan, kondisi fisik rumah dengan pendidikan dan interaksi antara pekerjaan dengan kepadatan hunian. Disarankan, peningkatan frekuensi penyuluhan rumah sehat, jangka pendek menambahkan genteng kaca dan membuka jendela setiap pagi hari untuk membantu masuknya sinar matahari dan sirkulasi udara, jangka panjang dengan peningkatan perbaikan kondisi lingkungan rumah dengan lebih memperhatikan aspek sanitasi rumah sehat pada saat membangun rumah dan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
PENANGGULANGAN KOMPREHENSIF TUBERCULOSIS PARU SEBAGAI TANGGUNG JAWAB BERSAMA PEMERINTAH DAN MASYARAKAT Artha Budi Susila Duarsa
JURNAL KEDOKTERAN Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh Mycobacterium tuberculosis, dimana diperkirakan 95% kasus TB dan 98% kematian akibat TB di dunia, terjadi pada negara-negara berkembang. Penyebab utama meningkatnya beban masalah TB di dunia adalah kemiskinan pada berbagai kelompok masyarakat, kegagalan Program TB selama ini, tidak memadainya tata laksana kasus, infrstruktur kesehatan yang buruk akibat krisis ekonomi, perubahan demografi, karena meningkatnya penduduk dunia dan perubahan stuktur umur kependudukan dan dampak pandemi HIV. Untuk menanggulangi TB, WHO telah mengembangkan strategi penanggulangan TB dengan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course) dengan fokus utama penemuan dan penyembuhan pasien. Strategi ini memutuskan penularan TB dan dengan demikian menurunkan insiden TB di masyarakat. Pemerintah telah menyediakan layanan gratis bagi penderita TB di Indonesia, khususnya di tempat pelayanan kesehatan pemerintah dan sebagian kecil pelayanan kesehatan swasta. Banyak faktor yang berpengaruh dalam memfasilitasi akses potensial menjadi akses nyata dalam pelayanan suspek penderita TB, apabila penyediaan pelayanan kesehatan tidak mempertimbangkan faktor-faktor tersebut maka permintaan/akses tidak terjadi, walaupun pelayanan kesehatan telah tersedia. Kegiatan penangulangan TB secara komprehensif seluruh pembiayaannya menjadi area dari program yang public goods dan harus menjadi tanggung jawab pemerintah bersama masyarakat sesuai dengan apa yang telah tertuang dalam UUD 1945 dan UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009
EFEK EKSTRAK ETANOL MENIRAN (Phyllanthus niruri L) DOSIS RENDAH TERHADAP JUMLAH LIMFOSIT T CD4+ DAN IFN-γ PADA MENCIT BALB/c YANG DIINFEKSI PLASMODIUM BERGHEI ANKA Raudatul Jannah; Henyarwati Henyarwati; Suprapto Maat; Yoes Prijatna Dachlan
JURNAL KEDOKTERAN Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, di mana sekitar 80% dari malaria wilayahnya endemik, dengan 45% populasi memiliki risiko infeksi malaria. Prevalensi malaria di Indonesia masih cukup tinggi. Pemberantasan infeksi malaria masih mengalami beberapa kendala, yaitu adanya resistensi Plasmodium terhadap obat antimalaria seperti klorokuin, pirimetamin, sulfadoksin, kombinasi sulfadoksin-pirimetamin (SP) dan artemisinin-based kombinasi therapi (ACT). Penyebaran parasit Plasmodium yang resisten terhadap obat antimalaria mendorong perlunya ditemukan obat baru yang lebih efisien, antara lain pengembangan bahan alam sebagai obat herbal. Meniran merupakan salah satu tanaman yang digunakan secara tradisional oleh masyarakat untuk mengobati penyakit malaria. Pemberian ekstrak etanol meniran dapat mempengaruhi sistem imun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak etanol meniran dosis rendah terhadap jumlah limfosit T-CD4+ dan ekspressi interferon gamma (IFN-γ) pada mencit BALB/c yang diinfeksi P. berghei ANKA. Penelitian ini menggunakan Post Test Only Control Design. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 25 ekor mencit, yang terdiri dari 5 kelompok. Mencit diberi Ekstrak etanol meniran dengan dosis 40 mg/kgBB dan dosis 120 mg/kgBB selama 7 hari. Dua kelompok yang diberi EEM yaitu kelompok perlakuan 1 (KP1) diberi EEM dosis 40 mg/kgBB dan kelompok Perlakuan 2 (P2) diberi EEM dosis 120 mg/kgBB dan diinfeksi P. berghei sebanyak 1x106. Kelompok kontrol positif diinfeksi Plasmodium berghei sebanyak 1x106 tanpa ekstrak etanol meniran dan kelompok negatif kontrol 1 (KN1) diberikan EEM dosis 40 mg/kgBB dan kontrol negatif 2 (KN2) diberikan EEM dosis 120 mg/kgBB tanpa diinfeksi P. berghei ANKA. Pengamatan parasitaemia dilakukan setiap hari selama 4 hari pada sediaan darah tipis yang diwarnai dengan Giemsa 10%. Jumlah sel T CD4+ dan ekspresi IFN-γ dilakukan dengan metode flocytometry. Analisis data menggunakan Oneway ANOVA. Hasil penelitian ini menunjukkan pemberian ekstrak etanol meniran dengan dosis 40 mg/kgBB dan dosis 120 mg/kgBB tidak berpengaruh terhadap jumlah sel T CD4+ pada semua kelompok perlakuan, tetapi berpengaruh secara signifikan terhadap ekspresi IFN- γ pada semua kelompok perlakuan
HUBUNGAN PAPARAN BISING SENJATA API PADA SAAT LATIHAN MENEMBAK DENGAN KEJADIAN TINITUS PADA CIVITAS AKADEMIK DI SPN BELANTING LOMBOK TIMUR Irofendi Latifulloh; Gusti Ayu Trisna Aryani; Dina Qurratu Ainin
JURNAL KEDOKTERAN Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Polisi merupakan profesi yang mempunyai resiko tinggi terjadinya gangguan pendengaran akibat paparan bising senjata api, baik itu senjata api kaliber besar maupun kaliber kecil. Faktor resiko meningkat disebabkan karena saat melakukan aktifitas latihan menembak para anggota polisi tidak menggunakan alat pelindung telinga. Gejala yang ditimbulkan akibat paparan bising senjata api berupa gangguan pendengaran yang disertai dengan tinitus. Mengetahui hubungan paparan bising senjata api pada saat latihan menembak dengan kerjadian tinitus pada civitas akademik di SPN Belanting Lombok Timur. Penelitian menggunakan metode analitik observasional dengan desain studi cross sectional. Variabel independen dalam penelitian ini adalah paparan bising senjata api sedangkan variabel dependennya adalah tinitus. Populasi dalam penelitian ini seluruh orang yang berada dalam kawasan SPN Belanting sebanyak 330 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitan ini berjumlah 80 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Dalam penelitian ini digunakan uji statistik koefesien kontingensi. Hasil koefesien kontingensi diperoleh p value = 0,000 (p value ≤ α=0,05), menunjukan hasil H1 diterima dan rasio prevalensi sebesar 11,7. Ada hubungan paparan bising senjata api pada saat latihan menembak dengan kejadian tinitus pada civitas akademik di SPN Belanting Lombok Timur.
HUBUNGAN LEUKOSITOSIS DENGAN LUARAN KLINIS PASIEN STROKE ISKEMIK Rohmania Setiarini; Abdul Gofir
JURNAL KEDOKTERAN Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke merupakan penyebab kecacatan dan kematian ketiga di dunia. Leukositosis sering terjadi pada pasien stroke akut dan dicurigai mempunyai efek buruk terhadap luaran klinis pasien stroke. Tujuan penelitian ini adalah ntuk mengetahui adakah hubungan leukositosis dengan luaran klinis pasien stroke iskemik. Penelitian ini merupakan penelitian kohort prospektif pada pasien stroke iskemik di Unit Stroke dan Bangsal Saraf RSUP Dr. Sardjito. Kadar leukosit diambil saat pasien datang, pemeriksaan klinis neurologi dinilai dengan SSGM saat pasien datang dan onset hari ketujuh. Dilakukan analisis kadar leukosit dengan selisih nilai SSGM. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara leukositosis dengan luaran klinis pasien stroke iskemik bermakna signifikan secara statistik (p 0,026)

Page 1 of 1 | Total Record : 10