cover
Contact Name
Dirgantari Pademme
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
inovasikesehatansorong@gmail.com
Editorial Address
Jln. Kanal Victori KM. 10, Kota Sorong, Papua Barat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Papua, Papua Barat
Location
Kota sorong,
Papua barat
INDONESIA
Jurnal Inovasi Kesehatan
ISSN : -     EISSN : 26865084     DOI : -
Jurnal ini merupakan media publikasi karya ilmiah dalam bidang kesehatan antara lain keperawatan, kesehatan masyarakat, farmasi analis kesehatan, kedokteran dan bidang kesehatan lainnya.
Articles 23 Documents
Persepsi Suami Terhadap Dukungan Menyusui Yannie Mimie Tail
Jurnal Inovasi Kesehatan Vol 1, No 1 (2019): Oktober
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.243 KB)

Abstract

Ibu yang mendapat dukungan dari pasangannya dapat membuat keputusan untuk menyusui bayinya sejak lahir dan lebih lama. Tujuan penelitian mengidentifikasi hubungan antara lima komponen dukungan suami dengan praktek pemberian ASI. Desain penelitian korelasional, tehnik sampling convinience sampling.Jumlah sampel 93 responden. Hasil penelitian ada hubungan antara pengetahuan suami dan pengambilan keputusan dengan praktek pemberian ASI, dimana nilai p value = 0,010 dan p value = 0,003. Tidak ada hubungan antara sikap suami, dukungan praktis, dan dukungan emosional suami dengan praktek pemberian ASI, nilai p value = 0,280, p value =0,848, p value = 0,379. Yang dominan berhubungan adalah pengambilan keputusan dengan praktek pemberian ASI, dimana nilai p value = 0,018. Rekomendasi penelitian adalah pemberian asuhan keperawatan prenatal sampai postnatal, harus mengikutsertakan suami dari ibu hamil sehingga suami memberikan dukungan kepada isterinya untuk memberikan ASI eksklusif.
Hubungan Beban Kerja dan Pelatihan Terhadap Efektivitas Kerja Perawat Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap BLUD RSU Sele Be Solu Kota Sorong Ivana Nasedum
Jurnal Inovasi Kesehatan Vol 1, No 1 (2019): Oktober
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.791 KB)

Abstract

Efektivitas pelaksanaan asuhan keperawatan sangat penting karena hal ini terkait dengan tugas, tanggung jawab dan tanggung gugat. Tidak efektifnya kerja perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di BLUD RSU Sele Be Solu berdampak terhadap ketidakpuasan pelayanan keperawatan karena perawat kurang memberi perhatian kepada pasien. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan beban kerja dan pelatihan terhadap efektivitas kerja perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap BLUD RSU Sele Be Solu Kota Sorong. Jenis penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan secara Cross Sectional. Sampel dalam penelitian 99 perawat. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang berisi pernyataan dan pertanyaan. Berdasarkan analisis chi square menunjukkan bahwa ada hubungan antara beban kerja terhadap efektivitas kerja perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan (p value = 0,026 < 0,05), ada hubungan antara pelatihan terhadap efektivitas kerja perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan (p value = 0,015 < 0,05). Kesimpulan ada hubungan antara beban kerja dan pelatihan terhadap efektivitas kerja perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PREOPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PREOPERASI ELEKTIF MAYOR DI RSKB KURNIA MEDICAL CENTER PRINGSEWU TAHUN 2019 hardono hardono; Dian Arif Wahyudi; ikhwan amirudin
Jurnal Inovasi Kesehatan Vol 1, No 1 (2019): Oktober
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tindakan pembedahan merupakan tindakan yang sarat akan ketegangan (stress). Klien yang mengalami pembedahan umumnya mengalami kecemasan yang dapat menimbulkan stress sehingga memicu terjadinya stress dan peningkatan tekanan darah yang akan berdampak pada penundaan operasi. Penatalaksanaan yang dapat dilakukan dalam menurunkan tingkat kecemasan pasien adalah dengan melakukan pendidikan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat kecemasan pada pasien preoperasi Elektif Mayor di RSKB Kurnia Medical Center Pringsewu.Metodologi penelitian ini menggunakan desain Quasi Experiment dengan pendekatan One group pretest Posttest without control. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien preoperasi Elektif Mayor di RSKB Kurnia Medical Center. Tekhnik sampling yang digunakan adalah Quota sampling dengan sampel sebanyak 64 responden.Analisis univariat diketahui rata-rata tingkat kecemasan pasien sebelum intervensi adalah 39,53 dan rata-rata tingkat kecemasan pasien setelah intervensi adalah  34,63. Analisa bivariat menggunkan paired test diketahui ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat kecemasan pada pasien preoperasi Elektif Mayor dengan p-value sebesar 0,000. Diharapkan dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien yang akan menajalani prosedur operasi dapat menurunkan kecemasan yang dirasakan pasien.
Faktor–Faktor Yang Memengaruh Perilaku Buang Air Besar Sembarang (BABS) Pada Masyarakat Di Kampung Wainlabat Wilayah Kerja Puskesmas Segun Kabupaten Sorong Febry Talakua; Irawati Irawati; Yuli Rahmawati
Jurnal Inovasi Kesehatan Vol 1, No 2 (2020): APRIL
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tantangan yang dihadapi Indonesia terkait pembangunan kesehatan, khususnya bidang higiene dan sanitasi masih sangat besar, untuk itu perlu dilakukan intervensi terpadu melalui pendekatan sanitasi total. Presentase ketersediaan jamban di Kampung Wainlabat adalah jamban permanen 8 unit dan cemplung 33 dan tidak memiliki 1 unit dari 42 KK. Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi perilaku BABS pada masyarakat di Kampung Wainlabat Wilayah Kerja Puskesmas Segun Kabupaten Sorong. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan deskriptif analitik, dan rancangan cross sectional. Populasi adalah seluruh keluarga yang ada di Kampung Wainlabat sebanyak 42 KK. Jumlah sampel sebanyak 42 KK.Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Instrumen penelitian adalah kuesioner dan lembar observasi. Data dianalisa dengan menggunakan uji chi square. Hasil analisa uji chi square, diketahui variabel pengetahuan p-value = 0,004 artrinya ada pengaruh pengetahuan dengan perilaku BABS, pengaruh keikutsertaan dalam penyuluhan  p-value = 0,007 artinya ada pengaruh keikutsetaan dalam penyuluhan dengan perilaku BABS ,kepemilikan jamban p-value = 0,000 artinya ada pengaruh kepemilikan jamban dengan perilaku BABS, ketersediaan air bersih p-value = 0,005artinya ada pengaruh ketersediaan air bersih dengan perilaku BABS. Kesimpulan penelitian adalah ada pengaruh pengetahuan, keikutsertaan penyuluhan,  kepemilikan jamban dan ketersediaan air bersih terhadap perilaku BABS di Kampung Wainlabat wilayah kerja Puskesmas Segun Kabupaten Sorong. Disarankan bagi masyarakat Kampung Wainlabat sebaiknya aparat kampung lebih memperhatikan kebutuhan masyarakat mengingat masalah kesehatan lebih penting terutama masalah jamban, air bersih yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat Kampung Wainlabat. Bagi puskesmas, diharapkan meningkatkan peran penyuluhan kesehatan menginggat risiko masalah kesehatan yang timbul akibat BABS. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dan disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menambah variabel pekerjaan dan pendapatan serta dampak langsung yang terjadi bagi masyarakat.
Gambaran Pola Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Pediatri Infeksi Saluran Pernapasan Akut Di Puskesmas Tanjung Kasuari Kota Sorong Qomariah Achmad Ruminsir; Yulinda M Bambungan; Exaudian F Lerebulan
Jurnal Inovasi Kesehatan Vol 2, No 1 (2020): Oktober
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jumlah penderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) pada pediatri sangat tinggi dan menempati urutan pertama penyebab kematian di Indonesia. Di Puskesmas Tanjung Kasuari, ISPA merupakan penyakit terbanyak dengan jumlah kunjungan sebesar 2.061 pasien pada bulan Juli sampe Desember 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pemberian antibiotik pada pasien ISPA bagian atas di Puskesmas Tanjung Kasuari Kota Sorong.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non-eksperimental, dengan pengambilan data secara retrospektif dilakukan melalui rekam medik pasien, kemudian dianalisis secara deskritif kuantatif yang dinyatakan dengan persentase. Sample penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin yakni 93 pasien.Hasil penelitian menunjukkan pasien ISPA terbanyak terjadi pada laki-laki sebanyak 50 pasien (53,8%), usia terbanyak 0 - 5 tahun sebanyak 63 pasien (67,7 %) dengan berat badan 10 – 20 kg, antibiotik yang digunakan yaitu amoksisilin dan sefadroksil, tepat dosis sesuai dengan pedoman pengobatan dasar di puskesmas, rute pemberian secara oral dan tidak ditemukan ketidaktepatan frekuensi/interval waktu. Kesimpulannya yaitu berdasarkan data rekam medik, antibiotik yang terbanyak diberikan pada pasien ISPA di Puskesmas Tanjung Kasuari yaitu Amoksisilin. Ketepatan penggunaan obat pada pasien dengan diagnosis ISPA dapat dikatakan tepat karena sesuai dengan Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas menurut Depkes.
Hubungan Pengetahuan Dan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Ibu Hamil Trimester III Dalam Mengonsumsi Tablet Fe Di Puskesmas Malawei Kota Sorong 2019 Baktianita Ratna Etnis; Exaudian F Lerebulan; Anugrah Agung Aditya
Jurnal Inovasi Kesehatan Vol 2, No 1 (2020): Oktober
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi zat besi (Fe) dan perdarahan akut. Fe adalah suatu mikro elemen esensial bagi tubuh yang dibutuhkan untuk pembentukan hemoglobin (Hb). Tablet Fe mengandung 200 mg sulfat ferrosus dan 0,25 mg asam folat yang diikat oleh laktosa. Ibu hamil dianjurkan mengonsumsi tablet Fe minimal 90 tablet dengan dosis 1 tablet per hari berturut-turut selama 90 hari masa kehamilannya. Sorong pada tahun 2014, menunjukkan bahwa prevelensi anemia pada ibu hamil di Papua Barat sebesar 24,1%. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan dan dukungan keluarga terhadap kepatuhan ibu hamil trimester III dalam mengonsumsi tablet Fe di Puskesmas Malawei Kota Sorong. Jenis Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Subjek penelitian ini adalah ibu hamil yang mengonsumsi tablet Fe pada 3 bulan terakhir dari bulan Oktober - Desember 2018 di Puskesmas Malawei Kota Sorong yang berjumlah 82 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah accidental sampling. Analisa data menggunakan uji Chi square dan instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Hasil penelitian ini di dapatkan hasil signifikansi terhadap pengetahuan (p=0,001) dan dukungan keluarga (p=0,002) memiliki nilai p<0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan dukungan keluarga terhadap kepatuhan ibu hamil trimester III dalam mengonsumsi tablet Fe di Puskesmas Malawei Kota Sorong. Saran untuk puskesmas agar dapat melakukan program yang mengarah pada peningkatan mengonsumsi tablet Fe oleh ibu hamil dengan meningkatkan penyuluhan-penyuluhan untuk menambah informasi pada ibu hamil dan keluarganya sehingga pengetahuan ibu hamil dan keluarganya tentang pentingnya tablet Fe meningkat.
Manfaat Brain Gym (BR) sebagai Intervensi Keperawatan dalam meningkatkan Quality of life (QOL) Lansia yang Mengalami Dimensia Emerensiana Anu Nono; Maria Karolina Selano
Jurnal Inovasi Kesehatan Vol 1, No 2 (2020): APRIL
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Besarnya jumlah penduduk lansia di Indonesia di masa depan membawa dampak positif  maupun negatif. Berdasarkan data proyeksi penduduk, diprediksi jumlah penduduk lansia di Indonesia  pada tahun 2020 (27,08 juta), tahun 2025 (33,69 juta), tahun 2030 (40,95 juta) dan tahun 2035 (48,19 juta). Peningkatan jumlah penduduk lansia ini sebagai konsekuensi dari peningkatan usia harapan hidup. Peningkatan usia harapan hidup tentunya mempunyai dampak lebih banyak terjadinya gangguan penyakit pada lansia.Tujuan Penelitian : Mengetahui manfaat Brain Gym (BR)sebagai salah satu intervensi dalam meningkatkan kualitas hidup lansia yang mengalami dimensiaMetode : Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah adalah Studi Literature Review. Databases yang digunakan dalam pencarian sumber adalah literatur keperawatan, kedokteran dan kesehatan  masyarakat. Kriteria inklusi pencarian literatur adalah tahun penerbitan artikel dimulai tahun 2010 hingga 2019. Kata kunci pencarian yaitu Brain Gym (BR), Kualitas Hidup, Dimensia pada lansia..Hasil : Berdasarkan analisa ditemukan 4 tema, yaitu karakteristik kualitas hidup lansia yang mengalami dimensia, Brain Gym (BR) sebagai therapy komplementer, Brain gym (BR) sebagai intervensi untuk meningkatkan fungsi kognitif lansia, Brain Gym (BR) sebagai intervensi untuk mencegah komplikasi akibat dimensia.Kesimpulan : Lansia yang mengalami dimensia akan mengalami penurunan QOL. Brain Gym (BR) merupakan intervensi yang direkomendasikan untuk memperbaiki QOL
Gambaran Interaksi Obat Pada Pada Pasien Human Immunodeficiency Virus Koinfeksi Tuberkulosis Di BLUD RSUD Sele Be Solu Kota Sorong Exaudian F Lerebulan; Baktianita Ratna Etnis; Estevani R Palulun
Jurnal Inovasi Kesehatan Vol 2, No 1 (2020): Oktober
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jumlah pasien HIV koinfeksi TB di dunia diperkirakan sebanyak 14 juta orang, sekitar 80% dijumpai di Sub-Sahara Afrika dan sekitar 3 juta pasien terdapat di Asia Tenggara. Adanya interaksi antara ARV, OAT dengan obat lain dapat menimbulkan toksisitas/ turunnya efek terapi pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran interaksi obat pada pasien HIV koinfeksi TB di BLUD RSUD Sele Be Solu Kota Sorong yang meliputi karakteristik pasien, profil penggunaaan obat dan interaksi antara ARV, OAT dan obat lain.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan data rekam medik secara retrospektif yang dilaksanakan di BLUD RSUD Sele Be Solu Kota Sorong pada 23 September – 03 Oktober 2019. Populasi dan sampel dalam penelitian adalah seluruh pasien HIV koinfeksi TB yaitu 25 pasien. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar tabel interaksi obat (drug interaction checker).Hasil penelitian menunjukkan dari 25 data rekam medik pasien HIV koinfeksi TB berdasarkan jenis kelamin tertinggi pada laki-laki 52,0% dengan rentang usia tertinggi usia 30-39 tahun dengan tingkat pendidikan SMA. Obat ARV dan OAT yang diterima oleh pasien diminum satu kali dalam sehari. Jenis interaksi obat yang sering terjadi adalah interaksi antara Rifampisin dengan Efavirenz (interaksi farmakokinetik) dan Rifampisin dengan Isoniazid (interaksi farmakodinamik) yaitu sebanyak 25 interaksi.Kesimpulannya yaitu ada interaksi obat yang terjadi pada pasien HIV koinfeksi TB di BLUD RSUD Sele Be Solu Kota Sorong. Angka kejadian interaksi obat yang terjadi adalah 100,0%. Saran dari peneliti, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dampak yang dialami pasien akan interaksi obat yang terjadi.
Analisis Penghasilan Dan Jarak Rumah Dalam Pemilihan Penolong Persalinan Di Puskesmas Sausapor Kabupaten Tambrauw Maylar Gurning; Novita Mansoben; Inggerid Agnes Manoppo
Jurnal Inovasi Kesehatan Vol 1, No 2 (2020): APRIL
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kematian ibu merupakan salah satu masalah kesehatan yang perlu dilakukan upaya pencegahan. Angka kematian ibu (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih cukup tinggi apalagi jika dibandingkan dengan negara–negara tetangga di Asia Tenggara. Angka ini juga masih jauh dari target Millenium Development Goals yang ingin dicapai pada tahun 2015 sebesar 102/100.000 kelahiran hidup, walaupun jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan mengalami peningkatan tetapi angka kematian ibu tetap masih tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan penghasilan dan jarak rumah dalam pemilihan penolong persalinan di Puskesmas Sausapor  Kabupaten Tambrauw. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Saosapor. Sampel  dalam penelitian adalah 38 responden. Penelitian ini menggunakan kuesioner. menunjukka bahwa ada hubungan penghasilan dengan p value 0,000 dan jarak rumah dengan p value 0,000 dalam pemilihan penolong persalinan. Kesimpulan ada hubungan penghasilan dan jarak rumah dalam pemilihan penolong persalinan. Saran untuk petugas untuk meningkatkan dalam memberikan pendidikan kesehatan pada ibu dalam memeriksakan dan memilih penolong persalinannya.
Pengetahuan, Suku dan Kepadatan Hunian Sebagai Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis di Puskesmas Malawei Kota Sorong Sariana Pangaribuan; Nurul Khotimah
Jurnal Inovasi Kesehatan Vol 2, No 1 (2020): Oktober
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Berdasarkan Global Tuberculosis Report oleh World Health Organisation pada tahun 2015, diperkirakan terdapat 10,4 juta kasus tuberkulosis baru di dunia.  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko kejadian tuberkulosis di Puskesmas Malawei Kota Sorong.  Jenis penelitian adalah obsevasional analitik dengan rancangan case control dan perbandingan 1:4 dimana 15 kasus dan 60 kontrol. Sampel dalam penelitian adalah semua penderita tuberkulosis yang berobat di Puskesmas Malawei Kota Sorong, sedangkan kelompok kontrol adalah tentangga sekitar rumah dari kelompok kasus yang tidak menderita tuberkulosis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko  kejadiantuberkulosis di Puskesmas Malawei Kota Sorong adalah pengetahuan (OR=3,0; 95%; p=0,001), pendidikan(OR=1,3; 95% ; p=0,001), suku (OR=1,6; 95%; p=0,001), dan kepadatan hunian (OR=1,1; 95%; p=0,001), sedangkan pendapatan dan kelembaban bukan merupakan faktor risiko kejadian tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Malawei Kota Sorong. Disarankan agar dinas kesehatan dan puskesmas dapat  melakukan edukasi pada masyarakat.

Page 2 of 3 | Total Record : 23