cover
Contact Name
Marsha Savira Agatha Putri
Contact Email
marshasavira@unisla.ac.id
Phone
+6285748804233
Journal Mail Official
j_enviscience@unisla.ac.id
Editorial Address
Jalan Veteran No 53 A Lamongan 62211
Location
Kab. lamongan,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal EnviScience (Environment Science)
ISSN : 25979612     EISSN : 27150046     DOI : https://doi.org/10.30736
Jurnal EnviScience is devoted to the rapid publication of research in environmental health, acting as a link between the diverse research communities and practitioners in environmental health. Published articles encompass original research papers, technical notes and review articles.
Articles 89 Documents
Deteksi Toxoplasma gondii dari sampel urin dengan Realtime Polymerase Chain Reaction Fitriana Fitriana
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol 5, No 1 (2021): Public Health, Food and Environmental Sectors Supporting Global Health Quality
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/5ijev.v5iss1.250

Abstract

Toxoplasma gondii dapat menyebabkan penyakit toksoplasmosis pada manusia. Seropositif yang tidak diobati dapat berkembang menjadi Toksoplasma ensefalitis (sekitar 25%), kerusakan permanen dan kematian. Pengambilan spesimen secara invasif sebagai salah satu kegagalan pengobatan. Hasil uji serologi tidak mudah di interpretasikan pada pasien imunodefisiensi. janin dan bayi. Realtime PCR sebagai metode pilihan untuk menegakkan diagnosis secara tepat dan cepat. Penelitian ini bertujuan mendeteksi T. gondii dengan metode Realtime Polymerase Chain Reaction (Realtime PCR) dari sampel urin. Desain penelitian adalah potong lintang, menggunakan 30 sampel urin penderita HIV/AIDS. DNA di ekstraksi dengan Q1Aamp DNA mini Kit. Realtime PCR Toksoplasma menggunakan enzim RT-PCR Taqman Kit (Bio-Rad). Hasil penelitian PCR dari sampel urin didapatkan 7 sampel (23,3%) terdeteksi T.gondii. Kesimpulannya bahwa metode PCR dapat digunakan untuk mendeteksi T.gondii dari sampel urin pada pasien HIV/ AIDS.
Pengolahan Limbah Cair di PMKS PT Sisirau Desa Sidodadi Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang Wirda Hanim; Fadhliani Fadhliani; Sara Gustia Wibowo
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol 4, No 2 (2020): Environmental measurement to asure the global health quality
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/4ijev.v4iss2.198

Abstract

Limbah cair kelapa sawit merupakan sisa hasil tanaman kelapa sawit yang tidak termasuk dalam produk utama atau hasil ikutan dari proses pengolahan kelapa sawit. Pengolahan Limbah cair yang dilakukan di pabrik pengolahan kelapa sawit terdiri dari ; pengolahan pada kolam fat pit, kolam pendinginan, kolam pembiakkan bakteri, kolam pengasaman, kolam perombakan anaerob, kolam aerob, kolam sedimentasi, dan yang terakhir land application. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode sesaat (grab sampling). Analisisnya menggunakan uji kandungan BOD, COD, TSS, PH dan N-Total pada uji kandungan limbah cair kelapa sawit. Hasil penelitian membuktikan bahwa limbah cair  pabrik  kelapa  sawit  di  PMKS PT Sisirau sudah  memenuhi  standar  baku  mutu kualitas limbah  cair bagi kegiatan  industri  kelapa  sawit sesuai  dengan ketentuan Standarisasi Kep-51/MEN LH/1995, yaitu  nilai  BOD  kurang dari 100 mg/l. untuk nilai COD sudah  memenuhi standar baku mutu karena kurang dari 350 mg/l, Untuk nilai TSS sudah memenuhi standar baku mutu karena kurang dari 250 mg/l, dan nilai N-Total sudah memenuhi Baku mutu karena kurang dari 50 mg/l.
Implementasi Program Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan) pada Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Dukun Kabupaten Gresik Eko Sulistiono; Eka Sarofah Ningsih; Era Fazira
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol 5, No 1 (2021): Public Health, Food and Environmental Sectors Supporting Global Health Quality
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/5ijev.v5iss1.223

Abstract

Jamban sehat merupakan sarana untuk Buang Air Besar bagi masyarakat yang telah memenuhi standart dan persyartan kesehatan yang Tidak mengakibatkan terjadinya penyebaran langsung bahan bahna yang berbahaya bagi manusia akibat pembuangan kotoran manusia. Program STBM dilaksnakan dengan metode pemberdayaan yakni pemicuan. Sama hal nya dengan program pemberdaya lainya, implementasi program ini juga bersifat partisipasi. Pemerintah sebagai fasilitor dan pelaksana program berupaya mengajak masyarakat berpartisispasi secara sadar untuk meningkatkan akses sanitasi, oleh karena itu pemerintah kabupaten maupun upt puskesmas dukun mulai merancang berbagai program dan kebijakan yang berkaitan dengan meningkatkan kebutuhan sanitasi. Di 15 desa wilayah kerja UPT Puskesmas Dukun 15 Desa sudah merubah perilaku dari yang BABS menjadi stop BABS perilaku tersebut karena adanya pemicuan serta kepemilikan jamban sehat. Masih 13 Desa yang 100% mempunyai sarana jamban sehat, penerapan di wilayah kerja puskesmas dukun sudah mendekati ODF. Pengimplementasiam program STBM (stop BABS) di wilaya Puskesmas Dukun sebagian besar sudah baik dan sesuai.
Pengaruh Lingkungan Terhadap Transmisi Infeksi Protozoa Reqgi First Trasia
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol 5, No 2 (2021): Implementing the Quality of Environmental Health as a 2030 Sustainable Developme
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/5ijev.v5iss2.276

Abstract

Amebiasis and other protozoal infectious diseases occur worldwide. The highest prevalence is especially in the tropics and subtropics, especially in countries with poor environmental sanitation conditions. In Indonesia, colonic amebiasis is found in endemic conditions with a prevalence of about 18%. Epidemiological research shows that lack of hygiene is a factor that influences the occurrence of infection. In free-living amoeba, the spread can be through fresh water, soil, and feces because this amoeba is thermophilic. The amoeba is commonly found in water contaminated with E.coli. Several other types of protozoa were found to be cosmopolitan, so one form of prevention is by chlorinating drinking water sources using the coagulation-sedimentation-filtration method. In addition, environmental temperature also plays a role in the life cycle of the protozoa. Outside their habitat, protozoa can die at a temperature of 50 C, but can live for 5 days at a temperature of 0 C. Protozoa can also die in culture at a pH of less than 4.9 and cannot live in an aerobic environment. In parasites belonging to sporozoa, oocysts die at a temperature of 45-55 C or when dried and mixed with formalin, ammonia, and iodine solution.
Treatment Biokoagulan Serbuk Biji Kelor (Moringa Oleifera) sebagai Penjernih Air Tanah Desa Tunggunjagir Lamongan Farah Yesi Nurjannah; Nur Lathifah Syakbanah; Rizky Rahadian Wicaksono
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol 5, No 2 (2021): Implementing the Quality of Environmental Health as a 2030 Sustainable Developme
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/5ijev.v5iss2.282

Abstract

Air tanah merupakan sumber daya yang penting bagipemenuhan kebutuhan hidup setiap manusia. Meningkatnya air dipengaruhi oleh semakin berkembangnya kegiatan atau usaha yang memerlukan air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek penggunaan biokoagulan serbuk biji kelor (moringa oleifera) untuk perbaikan kualitas air tanah di Desa Tunggunjagir Lamongan. Treatment serbuk biji kekor 0,5 mg menggunakan metode jar test dalam 500 ml air sampel yang diambil dari 4 titik sumur sendang. Kekeruhan memiliki rata rata penurunan nilai kekeruhan sebesar 38%, penurunan nilai TDS sebesar 4%, kenaikkan nilai pH sebesar 6%, dan kenaikan nilai nitrat sebesar 813%. Berdasarkan hasil penelitian penggunaan serbuk biji kelor (moringa oleifera) mampu meningkatkan kualitas fisik air tanah,tetapi ada satu parameter yang melebihi standar baku mutu yakni nitrat sedangkan untuk range nilai parameter lainnya tidak melebihi standart baku mutu.Kata kunci : Biokoagulan, moringa oleifera, jar test, air tanah.
Analisis Perbandingan Hasil Metode Filtrasi Pasir dengan Penambahan Poly Alumunium Chloride (PAC) terhadap Kualitas Air Telaga Dusun Tanah, Katemas, Lamongan Putri Dwi Pangestuty; Gading Wilda Aniriani; Marsha Savira Agatha Putri
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol 5, No 2 (2021): Implementing the Quality of Environmental Health as a 2030 Sustainable Developme
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/5ijev.v5iss2.278

Abstract

Air sebagai senyawa yang penting bagi kehidupan, salah satu sumber air yang banyak dikelola oleh masyarakat adalah sumber air telaga. Salah satu cara yang digunakan untuk mengolah air telaga tersebut adalah dibuatnya program yang disebut Pengolahan Air Minum (PAM) yang menggunakan metode filtrasi pasir. Pengolahan alternatif lainnya yakni secara kimiawi yang menggunakan koagulan Poly Aluminium Chloride (PAC). Pencampuran sampel air dengan koagulan PAC dilakukan menggunakan metode jar test. Penelitian ini bertujuan untuk membedakan sampel KE dengan AT+PAC. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Hasil analisis dibandingkan dengan standart baku mutu air bersih Permenkes No. 32 Tahun 2017 dan Permenkes No. 492 Tahun 2010. Hasil penelitian dari dua perlakuan (KE, AT+PAC) seluruhnya memenuhi standart baku mutu hal tersebut didukung dengan penurunan hasil pengujian kualitas air meliputi kekeruhan sebesar 5.68 NTU, TSS 16.5 mg/L, Fe 0.55 mg/L, dan kesadahan 20 mg/L.Kata kunci: Air telaga, Air hasil olahan existing, PAC, Jar test.
Efektifitas Filter Batang Pisang terhadap Penurunan Kadar Total Suspended Solid, Chemical Oxygen Demand dan Biological Oxygen Demand pada Limbah Domestik Emi Jayanti Dwi Pratiwi; Eko Sulistiono; Mimatun Nasihah
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol 5, No 2 (2021): Implementing the Quality of Environmental Health as a 2030 Sustainable Developme
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/5ijev.v5iss2.281

Abstract

Limbah rumah tangga adalah limbah cair hasil buangan dari kegiatan perumahan (rumah tangga) seperti dapur, mandi, dan cucian. Limbah domestik merupakan jumlah pencemar terbesar (85%) yang masuk ke badan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan kadar TSS (Total Suspended Solid), COD (Chemical Oxygen Demand) dan BOD (Biocemical Oxygen Demand) pada limbah domestik setelah dilakukan filter batang pisang. Jenis penelitian ini menggunakan eksperimen dengan uji analisis ANOVA dan didukung dengan uji analisis REGRESI. hasil analisis kualitas air limbah domestik akan dibandingkan dengan standart baku mutu PERMEN LHK No. P68/2016. Hasil penelitian dari tiga ketebalan batang pisang (5 cm, 10 cm, 15 cm) terdapat hasil yang berbeda-beda, penurunan TSS terbaik 84 % ada pada 15 cm ketebalan media filter batang pisang sedangkan penurunan COD terbaik 81% dan penurunan BOD terbaik 58% terbaik pada 5 cm  ketebalan media filter batang pisang. Dapat disimpulkan bahwa uji TSS pada air limbah domestik menunjukkan semakin tebal ketebalan filter batang pisang maka nilai TSS akan semakin menurun, sedangkan hasil uji COD dan BOD pada air limbah menunjukkan bahwa semakin tipis ketebalan filter batang pisang maka nilai COD dan BOD akan semakin menurun.
Analisis Kualitas Air Sungai Bengawan Solo Akibat Pembuangan Limbah Industri Tahu dan Tempe di Desa Laren Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan Alim Surya Gusti; Rizky Rahadian Wicaksono; Eko Sulistiono; Denaya Andrya Prasidya; Muhammad Hanif
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol 5, No 2 (2021): Implementing the Quality of Environmental Health as a 2030 Sustainable Developme
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/5ijev.v5iss2.294

Abstract

Sumber air Sungai Bengawan Solo berguna bagi keperluan hygiene sanitasi, adanya indikasi pencemaran air sungai Bengawan Solo diakibatkan oleh limbah Industri tahu dan tempe di Desa Laren, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air Sungai Bengawan Solo akibat pembuangan limbah industri tahu dan tempe. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif menggunakan desain experimental semu sampel diambil 2 titik, sampel 1 air Sungai Bengawan Solo sebelum teraliri limbah Industri dan sampel 2 air Sungai Bengawan Solo sesudah teraliri limbah Industri. Hasil keseluruhan dari pengukuran sampel kualitas air sungai dan air limbah secara fisika, kimia, biologi di dapatkan 90% sampel air kondisi tercemar yang tidak memenuhi standar baku mutu, sedangkan parameter fisika yang meliputi bau dan rasa dari sampel air Sungai Bengawan Solo telah memenuhi standar baku mutu yang mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014.
Efek Biolarvasida Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) terhadap Resistensi Larva Aedes aegypti Era Fazira; Mimatun Nasihah; Nur Lathifah Syakbanah
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol 5, No 2 (2021): Implementing the Quality of Environmental Health as a 2030 Sustainable Developme
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/5ijev.v5iss2.287

Abstract

Abstrak Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Larvasida nabati daun pandan wangi dapat mengakibatkan toksisitas larva nyamuk oleh karena itu dilakukan pemutusan mata rantai penularan penyakit DBD. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas larvasida nabati ekstrak daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) terhadap resistensi larva nyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini menggunakan menggunakan metode eksperiment dengan rancangan posttest only with control group design. yakni menggunakan larva Aedes aegypti instar IV sebanyak 200 ekor dalam 5 perlakuan 4 kali ulangan. Uji analisis statistik one way ANOVA didapatkan nilai F hitung sebesar 0,667 dan F tabel sebesar 3,84. hasil persentase menunjukkan Ekstrak daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) tidak  memberikan pengaruh terhadap kematian larva nyamuk Aedes aegypti.  Konsentrasi 5% dan 20% ekstrak daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dapat membunuh 1%  larva nyamuk Aedes aegypti. Konsentrasi 10%, 15% dan kontrol tidak dapat membunuh nyamuk larva Aedes aegypti. Kata Kunci: Daun Pandan Wangi, Larvasida Nabati, Aedes aegypti. 
Interpretative Structural Modeling Dalam Analisis Kelembagaan Pengendalian Kualitas Air Waduk Sutami Syadzadhiya Qothrunada Zakiyayasin Nisa'; P. S. Ardisty Sitogasa; Kabul Fadila; Syahrul Munir
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol 6, No 1 (2022): "Environmental Health, Technology and Its Applications"
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/6ijev.v6iss1.335

Abstract

The Sutami Reservoir, located in Malang Regency, East Java, has moderate to severe levels of pollution. This pollution problem can reduce the water quality of the Sutami Reservoir, so it requires coordination from the agencies concerned to formulate water pollution control policies. The management agency for the Sutami Reservoir is the ‘Perum Jasa Tirta 1’ (PJT 1). The institutional analysis applied is the Interpretative Structural Modeling (ISM) method, to find out which agencies are key elements/factors. There are eleven agencies analyzed. Agencies that are included in the ‘Dependent’ sector are the Water Resources Public Works Office, the Tourism and Culture Office, the Livestock and Animal Health Office, the Population Control and Family Planning Office, and the rice farmer groups. Institutions in the ‘Linkage’ sector are the Food Crops, Horticulture, and Plantations Office and the Industry and Trade Office. Institutions in the ‘Independent’ sector that play a key role are the Environment Office, the Fisheries Office, Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, and the floating net cage fish farmer group. These four agencies are the key elements that have a big driving power so that more in-depth coordination needs to be carried out for the formulation of policies and regulations for water quality control.