cover
Contact Name
Junaidi, S.Pd., M.Pd.
Contact Email
junaidi88@unram.ac.id
Phone
+6281917785594
Journal Mail Official
mandalika.jurnal.fkip@gmail.com
Editorial Address
l. Majapahit No. 62 Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia Lantai 2 gedung E, Program Studi S1 Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Mataram
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Mandalika Mathematics and Educations Journal
Published by Universitas Mataram
ISSN : 27158292     EISSN : 27151190     DOI : 10.29303/jm
Core Subject : Education,
Mandalika Mathematics and Education Journal adalah Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika yang dikelola oleh Program Studi S1 Pendidikan Matematika FKIP Universitas Mataram. Fokus dan ruang lingkup dari jurnal ini adalah artikel ilmiah baik berupa hasil penelitian, review artikel maupun kajian pustaka khusus bidang Matematika dan Pendidikan Matematika.
Articles 67 Documents
Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis Game: Statistics In Arctic Salsabila, Nilza Humaira; Setyaningrum, Wahyu
Mandalika Mathematics and Educations Journal Vol 1 No 1 (2019): Edisi Juni
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jm.v1i1.1248

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran matematika yang berbasis Game untuk siswa kelas VIII SMP. Media pembelajaran yang dikembangkan merupakan game smartphone pada materi statistika yang berjudul STATIC (Statistics in Arctic). Pengembangan Game STATIC dilakukan berdasarkan pada model ADDIE (Analyze-Design-Develop-Implement-Evaluate) dengan lima tahapan utama, yaitu analisis, perancangan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Game STATIC yang dikembangkan harus memenuhi kriteria valid. Kevalidan dari media yang dikembangkan berdasarkan pada penilaian para ahli media. Instrumen untuk menilai kevalidan berupa lembar validasi media pembelajaran oleh ahli media. Hasil penilaian ahli media menunjukkan skor rata-rata sebesar 152 dengan klasifikasi sangat baik. Dapat disimpulkan bahwa media Game STATIC memenuhi kriteria valid dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran matematika.
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP Setiawati, Putri; Prayitno, Sudi; Subarinah, Sri
Mandalika Mathematics and Educations Journal Vol 2 No 2 (2020): Edisi Desember
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jm.v2i2.1671

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa SMP. Jenis Penelitian ini adalah true eksperimental  dengan desain post test only control design. Populasi dalam penelitan ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdiri dari lima kelas. Sampelnya adalah siswa kelas VIII A dan VIII B yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi untuk melihat keterlaksanaan model pembelajaran yang digunakan dan soal tes yang terdiri dari 3 soal untuk melihat kemampuan komunikasi matematika siswa. Hasil dari lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran adalah pada pertemuan pertama untuk keterlaksanaan langkah-langkah pembelajarannya mencapai  83% dan pada  pertemuan kedua mencapai 100 %.  Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji t, hasilnya thitung> ttabel, sehingga dapat dikatakan siswa yang menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together memiliki kemampuan komunikasi matematika berbeda dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung. Rata-rata hasil post test kemampuan komunikasi matematika siswa kelas eksperimen sebesar 70,03 lebih baik dari rata-rata hasil post test kemampuan komunikasi matematika siswa kelas kontrol yaitu 64,55. Hal ini menunjukkan ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa SMP.
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa Juaini, Muhammad
Mandalika Mathematics and Educations Journal Vol. 2 No. 1 (2020): Edisi Juni
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jm.v2i1.1893

Abstract

AbstractOne of the problems of education in Indonesia is the low quality at every level and unit of education, mainly primary and secondary education. Based on observations made by researchers at SMAN 3 Selong, it was shown that the learning outcomes of Grade X MIPA-3 students obtained the lowest classical completeness, which was 37.5%, so that they had not yet achieved the classical completeness set, namely students who achieved KKM ≥ 85%. This is because teachers still use the conventional approach that is dominated by the lecture method. To overcome this, we need a learning approach that can improve student learning outcomes by connecting students' initial knowledge with the material being studied, where students are more active in the teaching and learning process. One approach that can overcome the above is the Teams Games Tournaments (TGT) cooperative learning model approach. This study aims to determine the application of the TGT type learning model in improving student learning activities and achievement on the trigonometric subject matter in class X MIPA-3 SMAN 3 Selong academic year 2019/2020 with 36 students. This type of research is Classroom Action Research consisting of planning, implementation, observation, evaluation, and reflection. The results of the study show that students are more active in the teaching and learning process, and there is an increase in mathematics learning achievement in class X MIPA-3 SMAN 3 Selong by applying a cooperative model type of TGT on trigonometric subject matter learning. This improvement in achievement can be seen from the increase in the percentage of students completeness in classical learning in the first cycle with classical completeness of 65.71%, the second cycle with classical completeness of 76.47%, and in the third cycle with classical completeness of 90.09%. Besides that, after implementing the TGT type cooperative model, student learning activities increase each cycle with active, active, and very active criteria. From the results of this study, it can be concluded that the application of the TGT type cooperative model in trigonometric subject matter learning can improve student learning activities and achievement Class X MIPA-3 SMAN 3 Selong in the academic year 2019/2020.  AbstrakSalah satu permasalahan pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti di SMAN 3 Selong menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas X MIPA-3 memperoleh ketuntasan klasikal yang paling rendah yaitu sebesar 37,5% sehingga belum mencapai ketuntasan klasikal yang ditetapkan yaitu siswa yang mencapai KKM ≥ 85%. Hal ini disebabkan karena guru masih menggunakan pendekatan konvensional yang di dominasi metode ceramah. Untuk mengatasinya, diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa dengan menghubungkan pengetahuan awal siswa dengan materi yang sedang dipelajari, dimana siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar. Salah satu pendekatan yang dapat mengatasi hal tersebut di atas adalah pendekatan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran tipe TGT dalam meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa pada materi pokok trigonometri  di kelas X MIPA-3 SMAN 3 Selong tahun pelajaran 2019/2020 dengan jumlah siswa 36 orang. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, evaluasi dan refleksi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar dan terjadi peningkatan prestasi belajar matematika siswa kelas X MIPA-3 SMAN 3 Selong dengan menerapkan model kooperatif tipe TGT pada pembelajaran materi pokok trigonometri. Peningkatan prestasi ini dilihat dari meningkatnya presentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada siklus I dengan ketuntasan klasikal sebesar 65,71%, siklus II dengan ketuntasan klasikal sebesar 76,47% dan pada siklus III dengan ketuntasan klasikal sebesar 90,09%. Selain itu setelah mengimplementasikan dengan model kooperatif tipe TGT, aktivitas belajar siswa meningkat tiap siklusnya dengan kriteria aktif, aktif, dan sangat aktif.Dari hasil  penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model kooperatif tipe TGT pada pembelajaran materi pokok trigonometri dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas X MIPA-3 SMAN 3 Selong tahun pelajaran 2019 / 2020.
Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa ditinjau dari Level Geometri Van Hiele SMP Kelas VII Anwar, Azwar
Mandalika Mathematics and Educations Journal Vol 1 No 2 (2019): Edisi Desember
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jm.v1i2.1536

Abstract

This study aims to determine the distribution of student geometry levels based on Van Hiele's theory and find out the differences in students' mathematics learning outcomes in grade VII junior high school. The sampling technique is probability sampling and a sample of 182 students is obtained. Data collection techniques used were Van Hiele level geometry tests and test results. Data analysis used descriptive statistics and anova with a significance level of 5%. The results showed that only 170 students were included in the Van Hiele geometry level, namely 62 students were at level 0, 97 students were at level 1, 5 students were at level 2, and as many as 6 students are at level 3. In the inferential analysis based on analysis of variance (two-way anova) concludes that for learning outcomes based on Van Hiele level geometry obtained Fcount = 13.793 > Ftable = 9.28 means H0 is rejected means that there are differences in mathematics learning outcomes based on Van Hiele geometry level.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi level geometri siswa berdasarkan teori Van Hiele dan mengetahui perbedaan hasil belajar matematika siswa di kelas VII SMP. Menggunakan teknik probability sampling dan diperoleh sampel sebanyak 182 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes level geometri Van Hiele dan tes hasil belajar. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan anova dengan taraf signifikansi sebesar 5%. Hasil analisis data menunjukkan bahwa dari 182 sampel, hanya 170 siswa yang termasuk dalam level geometri Van Hiele yaitu 62 siswa berada pada level 0, sebanyak 97 siswa pada level 1, sebanyak 5 siswa pada level 2, dan  6 siswa pada level 3. Analisis anova dua arah diperoleh Fhitung = 13,793 > Ftabel = 9,28 berarti H0  ditolak yang artinya terdapat perbedaan hasil belajar matematika berdasarkan level geometri Van Hiele.
Analisis Kesulitan Guru dan Siswa pada Materi Statistika di SMA Advent Purwodadi Suliani, Mega; Saputri, Rinda Azmi
Mandalika Mathematics and Educations Journal Vol 3 No 1 (2021): Edisi Juni
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jm.v3i1.2673

Abstract

This study aims to analyze the difficulties experienced by students and teachers, especially in statistical materials and offered alternative solutions. The method used in this study used a qualitative approach with a descriptive type. The subjects in this study were 32 students of class XI IPA and a mathematics teacher at SMA ADVENT Purwodadi Malang. The results showed that the teacher had difficulty explaining the statistical material in group data. The difficulties faced by the teacher were caused by students who had difficulty in applying the group data formula. The difficulties faced by students vary, including understanding concepts (misconceptions), formulation (error in principle), modeling (fact errors), and calculation operations (operating errors). The difficulties experienced by the students resulted in the difficulty level of the questions. The problems given fall into the medium and easy criteria. An alternative solution is offered, that is, when learning for statistics material, it can use a problem-based learning model.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesulitan yang dialami peserta didik dan guru khususnya pada materi statistika serta solusi alternative yang ditawarkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Subjek dalam penelitian ini yaitu Peserta didik kelas XI IPA dengan jumlah 32 peserta didik dan seorang guru matematika di SMA ADVENT Purwodadi Malang. Hasil Penelitian menunjukan bahwa guru mengalami kesulitan saat menjelaskan materi statistika pada data kelompok. Kesulitan yang dihadapi guru disebabkan oleh peserta didik yang kesulitan pada penerapan rumus data kelompok. Kesulitan yang dihadapi Peserta didik beragam diantaranya pemahaman konsep (kesalahan konsep), perumusan (kesalahan prinsip), pemodelan (kesalahan fakta), serta oprasi hitung (kesalahan operasi). Kesulitan yang dialami oleh perseta didik berakibatkan pada tingkat kesukaran soal. Persoalan yang diberikan masuk pada kriteria sedang dan mudah. Solusi alternative yang ditawarkan yaitu pada saat pembelajaran untuk materi statistika dapat menggunaan model pembelajaran berbasis masalah
Hyphotetical Learning Trajectory: Pemecahan Masalah Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Rezky, Raizal; Jais, Ernawati
Mandalika Mathematics and Educations Journal Vol 2 No 2 (2020): Edisi Desember
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jm.v2i2.1780

Abstract

One of the goals of mathematics learning mentioned by NCTM is to become a mathematical problem solver. This indicates that students who study mathematics will have problem-solving abilities. In solving problems the things that need to be considered in learning are more about the process than the final result. If the final answer is emphasized, students can only learn one particular problem Furthermore, the important mathematical material is a two-variable linear equation system because the learning process in SPLDV requires good mastery of the material in problem solving, so from here it is necessary to design learning in order to formulate precisely the learning patterns that will be carried out by the teacher to students. This research uses design research method at the preliminary design stage which is arranged by considering students' ability to solve a mathematical problem at SMPN 1 Sampolawa, because each student has a different way of thinking between one student and another student. The flow of students' thinking that might appear in learning is called the hypothetical learning trajectory. In this article will explain the Hypothetical Learning Trajectory (HLT) in students' problem solving activities material systems of linear equations of two variables.AbstrakSalah satu tujuan pembelajaran matematika yang disebutkan oleh NCTM yakni menjadi problem solver matematika. Hal ini mengindikasikan siswa yang mempelajari matematika akan memiliki kemampuan pemecahan masalah. Dalam memecahkan masalah hal yang perlu diperhatikan dalam belajar adalah lebih mengutamakan proses dari pada hasil akhir. Jika jawaban akhir yang ditekankan maka siswa hanya dapat belajar satu masalah tertentu Selanjutnya materi matematika yang penting adalah sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) ini dikarenakan proses pembelajaran pada SPLDV memerlukan penguasaan materi yang baik dalam pemecahan masalah, sehingga dari sini diperlukan desain pembelajaran agar dapat merumuskan secara tepat pola pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru kepada siswa. Penelitian ini menggunakan metode design research pada tahap preliminary design yang disusun dengan mempertimbangkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah matematika di SMPN 1 Sampolawa, karena tiap siswa memiliki cara berpikir yang berbeda antara siswa satu dengan siswa yang lain. Alur berpikir siswa yang mungkin muncul dalam pembelajaran dinamakan dengan hipotesis lintasan belajar atau hypothetical learning trajectory. Dalam artikel ini akan memaparkan Hypothetical Learning Trajectory (HLT) dalam kegiatan pemecahan masalah siswa materi sistem persamaan linear dua variabel.
Pengaruh Kemampuan Berpikir Divergen dan Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Rauf, Jumardi; Halim, Siti Nur Humaira; Mahmud, Randy Saputra
Mandalika Mathematics and Educations Journal Vol. 2 No. 1 (2020): Edisi Juni
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jm.v2i1.1776

Abstract

The aim of this study to know the influence of divergent thinking ability and self reliance learning towards students learning results. This is an ex-post facto research, the samples was 102 students from ninth class SMPN 24 Makassar. The instruments was divergent thinking skills test, koesioner self reliance learning, and test of student’s mathematical learning results. The results of a descriptive analysis showed that the ability to think divergent students in middle category with average score 55.91, standard deviation 10.623 of the 100 ideal score with percentage 42.42%. The self reliance of learning students in the high category with average score 60.03, standard deviation 6.528 of the 80 ideal score with percentage 74.2%. The results of students learning in the good categorized with average score 80.77, standard deviation 6.416 of the 100 ideal score with percentage 53%. The result of inferential analysis shows that the divergent thinking ability positively and significantly affects the learning results of 0.183. Self reliance learning also positively and significantly affect the learning results of 0.101. The results of inferential show that divergent thinking ability and self reliance learning simultaneously influence the results of mathematics learning students with regression equation Y=70,119+0,009X1+0,181X2. AbstrakTujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kemampuan berpikir divergen dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika siswa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian ex-post facto, dengan mengambil sampel dari siswa kelas IX SMPN 24 Makassar sebanyak 102 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan berpikir divergen, kuesioner kemandirian belajar dan tes hasil belajar matematika. Hasil analisis statistik deskriptif menunjukan bahwa kemampuan berpikir divergen siswa dikategorikan sedang dengan skor rata-rata 55,91 dan standar deviasi 10,623 dari skor ideal 100 dengan persentase 42,42%. Kemandirian belajar siswa berada pada kategori tinggi dengan rata-rata 60,03 dan standar deviasi 6,528 dari skor ideal 80 dengan persentase 74,2%. Sedangkan hasil belajar siswa dikategorikan baik dengan skor rata-rata 80,77 dan standar deviasi 6,416 dari skor ideal 100 dengan persentase 53%. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kemampuan berpikir divergen terhadap hasil belajar matematika sebesar 0,183, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika sebesar 0,101, serta terdapat pengaruh positif dan signifikan secara simultan antara kemampuan berpikir divergen dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika persamaan regresi Y = 70,119 + 0,009X1 + 0,181X2 
Profil Argumentasi Mahasiswa Dalam Melakukan Pembuktian Pada Topik Analisis Kompleks Hapipi, Hapipi; Azmi, Syahrul; Turmuzi, Muhammad
Mandalika Mathematics and Educations Journal Vol 1 No 1 (2019): Edisi Juni
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jm.v1i1.1243

Abstract

Tulisan ini merupakan bagian dari penelitian yang dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tentang profil argumentasi mahasiswa Matematika FKIP Unram dalam melakukan pembuktian matematik. Tulisan ini hanya fokus pada data responden dalam mengembangkan argumen pembuktian pada topik Analisis Kompleks. Hasil analisis menunjukkan bahwa mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam menyajikan argumen pembuktian yang valid. Dari 62 responden dalam membuktikan dua pernyataan matematik, diketahui bahwa hanya 24.2% argumen valid, sedangkan sisanya tidak valid, bahkan 14.5% diantaranya tidak menjawab. Kelemahan argumen yang dikembangkan diakibatkan oleh kombinasi antara tidak tepatnya Data maupun Warrant yang digunakan.
Pengaruh Pembelajaran Matematika Realistik Berbasis Keterampilan Abad 21 Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII MTs Muallimat NW Pancor Nurmina, Siti; Sridana, Nyoman; Junaidi, Junaidi
Mandalika Mathematics and Educations Journal Vol 3 No 1 (2021): Edisi Juni
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jm.v3i1.1956

Abstract

 This study aims to determinethe influence of 21-st century realistic mathematics learning skill-based on student learning achievement of class VII MTs Muallimat NW Pancor academic year 2019/2020. This research use an experimental study with a Posttest Only Control Group Design. Population in this study consisted of 6 classes and sample of this study is consisted of students from class VII-A and VII-B which are selected by using Random Sampling Cluster technique. Class VII-A as a control class is used conventional learning method and class VII-B as an experimental class by applying realistic mathematics learning based on 21-st century skills. Student learning achievement were obtained through a final test (posttest). The instrument of this study using a test consisted of 4 essay questions. The data obtained was analyzed using t-test. Based on data analyzed,it can be concluded that there is an influence of 21-st century realistic mathematics learning skill-based on student learning achievement of class VII MTs Muallimat NW Pancor academic year 2019/2020 Keywords: Realistic Mathematics; 21st Century Skills; Learning Outcomes AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui  pengaruh pembelajaran matematika realistik berbasis keterampilan abad 21 terhadap hasil belajar siswa  kelas VII MTs Muallimat  NW  Pancor  Tahun Ajaran 2019/2020. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian  eksperimen dengan desain penelitian Posttest Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII MTs Muallimat NW Pancor tahun ajaran 2019/2020 yang terdiri dari 6 kelas. Pengambilan sampel menggunakan Cluster Random Sampling,  didapatkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-A dan siswa kelas VII-B, kelas VII-A sebagai kelas kontrol digunakan pembelajaran konvensional dan kelas VII-B sebagai kelas eksperimen digunakan pembelajaran matematika realistik berbasis keterampilan  abad 21. Hasil belajar matematika siswa diperoleh melalui tes akhir (posttest). Instrumen penelitian yang digunakan sebagai tes sebanyak 4 butir soal uraian. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji-t. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan pembelajaran matematika realistik berbasis keterampilan abad 21 terhadap hasil belajar siswa kelas VII MTs Muallimat NW Pancor Tahun Ajaran 2019/2020. Kata Kunci: Pembelajaran Matematika Realistik; Ketrampilan Abad 21; Hasil Belajar 
Pengaruh Penerapan Model PBL Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP PGRI (Disamakan) Sungguminasa Tahir, Sitti Rahmah
Mandalika Mathematics and Educations Journal Vol. 2 No. 1 (2020): Edisi Juni
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jm.v2i1.1775

Abstract

One ability that students must master is problem solving. Increasing students’ problem-solving ability will improve their mindset. The alternative used to increase students’ problem-solving ability is applying Problem Based Learning model. This study aims to understand the presence or absence of the application of the model of the application of Problem Based Learning to the problem solving of students of class VII PGRI (Equated) Sungguminasa. This type of research is a quasi-experimental design of the Control Posttest Group. The population in this study in all VII class SMP PGRI (Disamakan) Sungguminasa and selected class VII A as an experimental class with consultations with the Problem Based Learning model and class VII C as a control class with training in direct learning models involving the community. The technique of collecting data in this study is the test then analyzed with descriptive and inferential statistics using the t test (Independent Sample t-test). Based on the results of the study concluded that the Problem Based Learning model determines the problem-solving abilities of students of class VII SMP PGRI (Disamakan) Sungguminasa.AbstrakSalah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa adalah pemecahan masalah. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah akan berpengaruh pada peningkatan mindset siswa. Salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan kemapuan pemecahan masalah siswa adalah dengan mengaplikasikan model Problem Based Learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan model Problem Based Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP PGRI (Disamakan) Sungguminasa. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain Control Group Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini seluruh kelas VII SMP PGRI (Disamakan) Sungguminasa dan terpilih kelas VII A sebagai kelas eksperimen dengan perlakuan model Problem Based Learning dan kelas VII C sebagai kelas kontrol dengan perlakuan model pembelajaran langsung yang mewakili populasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu tes kemudian dianalisis dengan statistik deskriptif dan inferensial menggunakan uji t (Independent Sample t-test). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa model Problem Based Learning berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP PGRI (Disamakan) Sungguminasa.