cover
Contact Name
Hamid Mukhlis
Contact Email
me@hamidmukhlis.id
Phone
+6281325790254
Journal Mail Official
me@hamidmukhlis.id
Editorial Address
Jalan A. Yani 1A Tambahrejo Gadingrejo Kab. Pringsewu Kode Pos: 35372, Phone: 0729 7081587
Location
Kab. pringsewu,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan
ISSN : 25024825     EISSN : 25029495     DOI : 10.30604/jika
Core Subject : Health,
Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan (JIKA), with registered number ISSN 2502-4825 (Print) and ISSN 2502-9495 (Online), is an international peer-reviewed journal published two times a year (June and December) by Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung. JIKA is intended to be the journal for publishing articles reporting the results of research on Health Science field especially Nursing and Midwifery, as well as with their development through interdisciplinary and multidisciplinary approach. The submission process of the manuscript is open throughout the year. All submitted manuscripts will go through the blind peer review and editorial review before being granted with acceptance for publication.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2019): June" : 10 Documents clear
Awarding Support Becomes a Dominant Factor in the Election of Family Planning in the Long-Term Contraception Method in Kampung KB Ningsih, Dewi Ayu; Firdawati, Firdawati; Satria, Pom Harry
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 4, No 1 (2019): June
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.666 KB) | DOI: 10.30604/jika.v4i1.185

Abstract

Indonesia’s Maternal Mortality Rate (MMR) is currently in the high category. One effort to reduce MMR is through family planning program. The family planning program contributes in reducing 32% all of maternal mortality by increasing the coverage of LARC users whose achievements are currently only 17.45%. One of the biggest influences on the escalation of LARC users is psychosocial support from the environment. The objective of this study analyzed the relationship between emotion, informational, instrumental, and appraisal supports from the environment with the LARC use in the Kampung KB. The research used an observational analytic design with a cross-sectional approach to 100 respondents that acceptor KB. Statistic analysis used the chi-square and logistic regression. The results of this study showed that the emotional, instrumental and appraisal support were associated with LARC use, based on the p values of 0.028, 0.019 and 0,001, respectively. Appraisal support became the dominant factor in choosing LARC in Kampung KB with an odds ratio (OR) 5,000. It meant that a woman who got appraisal support from the environment have 5,000 times higher to have an opportunity to use LARC than the woman who did not get the appraisal support.ABSTRAKAngka Kematian Ibu (AKI) Indonesia saat ini masih dalam kategori tinggi. Salah satu strategi menurunkan AKI adalah program KB. Program KB berkontribusi dalam menurunkan 32% dari seluruh kematian ibu dengan cara meningkatkan cakupan pengguna KB MKJP yang saat ini capaiannya hanya 17,45%. Peningkatan pengguna KB MKJP salah satunya dipengaruhi oleh dukungan psikososial dari lingkungan. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara dukungan emosional, informasional, instrumental, dan penghargaan dari lingkungan dengan penggunaan KB MKJP di Kampung KB. Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cros-secsional terhadap 100 responden akseptor KB. Analisis statstik yang digunakan adalah uji chi-square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan emosional, instrumental dan penghargaan berhubungan dengan penggunaan KB MKJP di Kampung KB, dengan masing-masing nilai p yaitu 0,028, 0,019, dan 0,001. Sementara, dukungan informasional tidak berhubungan dengan nilai p lebih dari 0,05. Dukungan penghargaan menjadi faktor dominan dengan nilai ood rasio (OR) sebesar 5,000. Seseorang yang memperoleh dukungan penghargaan dari lingkungan akan 5,000 kali berpeluang memilih menggunakan KB MKJP dibanding dengan yang tidak memperoleh dukungan penghargaan.
Effects of Health Education on Knowledge and Attitude of the Health Cadres in Prevention of HIV, Diabetes, and Stroke Kosasih, Cecep Eli; Solehati, Tetti; Lukman, Mamat
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 4, No 1 (2019): June
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.942 KB) | DOI: 10.30604/jika.v4i1.168

Abstract

Pangandaran is one of tourist destinations in West Java which is visited by foreign and domestic tourists that makes Pangandaran is vulnerable for infectious diseases such as HIV/AIDS. In addition, unhealthy lifestyles due to increasing of economic value in this area caused an increasing the risk of diabetes mellitus and stroke. Efforts to overcome the problem of infectious diseases caused by Diabetes, Stroke, and HIV AIDS, it required the support of various parties both from the health service center and from community participation, especially the role of cadres who are members of Integrated Healthcare Post (Posyandu). The study aimed to know the effect of health education on knowledge and attitude of the health cadres in prevention of HIV, diabetes mellitus, and stroke. The study was conducted in Pamotan and Bagolo Villages of Pangandaran Regency in 2017. The populations in this study were all health cadres of Posyandu in the two villages with 39 total sampling. Design of the study was quasi experimental with pretest and posttest design. Instruments used questioners. Data analysis used univariate and bivariate analysis. The results showed that there were significant higher of the mean scores about knowledge after intervention of DM (M 3.79), Stroke (M= 4.64), and HIV (M = 3.92), than before intervention DM (M = 3.15), Stroke (M = 3.26), HIV (M = 2.85) (p = 0.00). There were significant higher of the mean scores about attitude after intervention of DM (16.46), Stroke (18.15), HIV (18.51), than before intervention of DM (M = 15.13), Stroke (M = 15.36), and HIV (M = 15.64) (p = 0.00). In this study, there were significantly different of mean scores of knowledge and attitude of health cadres before and after intervention period. It can be suggested for nurses that this method could increase a health promotion especially to increase knowledge and attitude of the cadres.ABSTRAKPangandaran merupakan salah satu tempat wisata di Jawa Barat yang ramai dikunjungi wisatawan mancanegara maupun domestik menjadikannya rentan terhadap penyakit HIV AIDS. Selain itu gaya hidup tidak sehat akibat meningkatnya ekonomi pada masyarakatnya meningkatkan resiko terkena diabetes melitus dan stroke. Diperlukan dukungan dari pusat pelayanan kesehatan dan peran serta masyarakat melalui kader kesehatan posyandu untuk mencegah masalah tersebut. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh edukasi kesehatan  terhadap  pengetahuan dan sikap kader kesehatan dalam pencegahan HIV,diabetes melitus, dan stroke. Penelitian dilakukan di Desa Pamotan dan  Desa Bagolo Kab Pangandaran tahun 2017. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kader kesehatan posyandu di dua desa tersebut berjumlah 39 orang dengan total sampling. Desain penelitian quasi eksperimen dengan rancangan pre test dan post test. Instrumen menggunakan quesioner. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukan terdapat peningkatan rerata tingkat pengetahuan tentang DM (3,15), Stroke (3,26), HIV (2,85) sebelum intervensi menjadi DM (3,79), Stroke (4,64), HIV (3,92) setelah intervensi (p=0,00). Rerata sikap terhadap DM (15,13), Stroke (15,36), HIV (15,64) sebelum intervensi meningkat menjadi DM (16,46), Stroke (18,15), HIV (18,51) setelah intervensi (p=0,00). Edukasi berpengaruh dalam meningkatkan tingkat pengetahuan dan sikap kader kesehatan. Hal ini dapat digunakan perawat sebagai metode promosi kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap semua kader.
Family Support for Increasing Exclusive Breastfeeding Masruroh, Nur; Istianah, Nine Zainiyatul
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 4, No 1 (2019): June
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.423 KB) | DOI: 10.30604/jika.v4i1.194

Abstract

Nursing mothers in the process of providing Exclusive Milk need support from the closest people such as family members, friends, relatives, colleagues and from the community. The purpose of this study is to determine the effect of the level of family support for exclusive breastfeeding. This type of research is analytic with a case control approach, a sample of 170 respondents of breastfeeding mothers who have babies aged more than 6 months were taken using a cluster random sampling technique. The results showed that in the case group as many as 85 nursing mothers most (57.1%) received good family support and almost half (33.3%) received less support from the family. Then in the control group as many as 85 breastfeeding mothers, almost half (42.9%) received good family support and most (66.7%) lacked support from the family. Analysis using the chi square test results that p = 0.004 which means that H0 is rejected, which means family support can increase exclusive breastfeeding. Families and communities are expected to provide support for mothers to exclusively breastfeed.ABSTRAKIbu menyusui dalam proses memberikan Air Susu Eksklusif (ASI) memerlukan dukungan dari orang terdekat seperti anggota keluarga, teman, saudara, rekan kerja maupun dari masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat dukungan keluarga terhadap pemberian ASI Ekslusif. Jenis penelitian adalah analitik dengan pendekatan case control, sampel sebesar 170 responden ibu menyusui yang memiliki bayi usia lebih dari 6 bulan yang diambil menggunakan teknik cluster random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kelompok kasus sebanyak 85 ibu menyusui sebagian besar (57,1%) mendapatkan dukungan keluarga yang baik dan hampir setengahnya (42,9%) kurang mendapatkan dukungan dari keluarga. Kemudian pada kelompok kontrol sebanyak 85 ibu menyusui, hampir setengahnya (33,3%) mendapatkan dukungan keluarga yang baik dan sebagian besar (66,7%) kurang mendapatkan dukungan dari keluarga. Analisis menggunakan uji chi square mendapatkan hasil bahwa p= 0,004 yang berarti H0 ditolak yang artinya dukungan keluarga dapat meningkatkan pemberian ASI Eksklusif. Keluarga dan masyarakat diharapkan dapat memberikan dukungan untuk ibu dalam memberikan ASI secara eksklusif.
Eye Fatigue on Employees of Computer Users at PT. Bank X in Ambon, Maluku Indonesia Gracia Victoria Souisa; Lorna Yulaina Rary; Bellytra Talarima
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 4, No 1 (2019): June
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.657 KB) | DOI: 10.30604/jika.v4i1.172

Abstract

Using computers for long periods of time can cause eye fatigue. The ILO, AOA, NIOSH and CVS Statistics data show that eye fatigue is common among computer users. Therefore, this study aims to determine the factors that related to eye fatigue. The research design used observational-analytic with cross-sectional method. The number of samples in this study as many as 25 employees of computer users, used total sampling. Research data obtained by using questionnaires filled by employees to know the length of time, work and eye fatigue sufferers, roll meter to measure the distance of the monitor to the eye and Lux meter to measure the room lighting. Data analysis is done by univariate and bivariate analysis with chi square test. The result of the research shows that the length of working time using computer obtained p value 0.003, the monitor distance obtained result p value 0.245 and room lighting obtained result p value 0.042. So it can be concluded that the length of time working using computers and lighting the room related to eye fatigue. ABSTRAKPenggunaan komputer dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kelelahan mata. Data ILO, AOA, NIOSH dan CVS Statistic menunjukan bahwa kelelahan mata sering terjadi pada karyawan pengguna komputer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan mata. Rancangan penelitian yang digunakan adalah observasional-analitik dengan metode cross-sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 25 karyawan pengguna komputer, penarikan sampel menggunakan total sampling. Data penelitian didapat dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh karyawan untuk mengetahui lama waktu kerja dan penderita kelelahan mata, roll meter untuk mengukur jarak monitor terhadap mata dan lux meter untuk mengukur pencahayaan ruangan. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan lama waktu kerja menggunakan komputer memperoleh p value sebesar 0.003, jarak monitor memperoleh p value sebesar 0.245 dan pencahayaan ruangan memperoleh p value sebesar 0.042. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara lama waktu kerja menggunakan komputer dan pencahayaan ruangan dengan kelelahan mata serta tidak ada hubungan antara jarak monitor dengan kelelahan mata. 
Motivation to Implement Diet in Hypertension Patients Nugraha, Lukman; Patimah, Iin; Suharta, Dede
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 4, No 1 (2019): June
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.612 KB) | DOI: 10.30604/jika.v4i1.182

Abstract

Many diseases occur due to complications of hypertension such as stroke and IHD (Ischemic Heart Disease). There complications can be prevented as early as possible if patients are adhered in the implementation of management  hypertension. Adherence  can arise if a person has a strong motivation to recuperate illness. This study aims to determine the correlation between the motivation diets of hypertensive patients with adherence to hypertension in the district Lengkong Jaya Garut. The type of research used is descriptive correlation, with a cross sectional approach, the sample used was 57 respondents, tools for data collection using questionnaires of motivation can adherence questionnaire, bivariate test analysis using chi-square. The results of the study showed that the majority of patients with low hypertension and compliance with hypertension were mostly non-adherent hypertensive patients. Hypothesis test results obtained p-value 0.026 means that there is a relationship between motivation and compliance with hypertension do it in District Lengkong Jaya Garut. It is recommended for nurses to do re-registration for hypertensive patients and to conduct special programs such as socialization to respondents with hypertension and provide counseling or home visits to respondents with hypertension in order to increase the motivation of hypertensive.ABSTRAKHipertensi  sampai saat ini menjadi penyakit yang menimbulkan banyak komplikasi penyakit yang membahayakan. Komplikasi yang utama dari hipertensi diantaranya stroke dan IHD (Ischemic Heart Desease) yang menjadi penyebab utama kematian. Komplikasi tersebut dapat dicegah sedini mungkin jika penderita hipertensi patuh dalam pentalaksanaan hipertensi. Kepatuhan tersebut dapat muncul jika seseorang mempunyai motivasi atau dorongan yang kuat untuk sembuh dari penyakitnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara motivasi penderita hipertensi dengan kepatuhan diit hipertensi di Desa Lengkongjaya wilayah kerja Puskesmas Karangmulya Kabupaten Garut. Jenis  penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi, dengan pendekatan cross sectional, sampel yang digunakan sebanyak 57 responden, alat untuk pengambilan data dengan menggunakan kuesioner, analisa uji bivariat menggunakan chi-Square. Hasil penelitian motivasi sebagian besar penderita hipertensi rendah dan kepatuhan diit hipertensi sebagian besar pasien hipertensi tidak patuh. Hasil uji hipotesis diperoleh p-value 0,026 artinya terdapat hubungan antara motivasi dengan kepatuhan diit hipertensi di Desa Lengkongjaya wilayah kerja Puskesmas Karangmulya Kabupaten Garut tahun 2018. Disarankan bagi Perawat agar melakukan pendataan ulang bagi penderita hipertensi serta mengadakan program khusus seperti sosialisasi kepada responden penderita hipertensi dan memberikan penyuluhan ataupun home visit kepada responden penderita hipertensi guna meningkatkan motivasi penderita hipertensi.
Coping Strategy on Recidivism Prisoners in Penitentiary Class II B of Garut, West Jawa Indonesia Agustin, Yulian Mutiara; Hidayati, Nur Oktavia; Shalahuddin, Iwan
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 4, No 1 (2019): June
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.799 KB) | DOI: 10.30604/jika.v4i1.173

Abstract

Coping strategy is an activity when an individual tries to manage or maintain a distance between existing demands and the resources of his empowers in dealing with stress, recidivism is a crime committed by individuals repeatedly. Recidivism can be avoided if individuals have adequate coping strategy and high self control. This study is aimed to recognize the description of coping strategy for recidivism criminals at a correctional facility in Garut. The research method used was descriptive quantitative, the total sample of this study was 84 respondents gained by total sampling technique. Data collection was obtained through questionnaires from the use of A-COPE coping strategy, measurement, this study used frequency distribution analysis, the result shows that most recidivism criminals as much as 60.7 percent used problem-focused coping strategy  and some respondents as much as 33 people or 39.3 percent used emotion-focused coping strategy, the efforts used are confrontational as much as 59.3 percent. It can be concluded that criminals were mostly more likely to use problem-focused coping strategy as much as 60.7 percent, it is advised that correctional facility class II B Garut provide individual counseling services for recidivism criminals in prison.ABSTRAKStrategi koping ialah peristiwa ketika individu berusaha mengelola atau menjaga jarak antara tuntutan-tuntutan yang ada dengan sumber daya yang ia miliki dalam menghadapi stres, residivisme adalah tindak kejahatan yang di lakukan individu secara berulang. Residivisme dapat di hindari apabila individu memiliki strategi koping yang adekuat serta self control yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran strategi koping pada narapidana residivis di lembaga pemasyarakatan klas II B Garut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, penelitian ini menggunakan teknik total sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 84 responden. Pengumpulan data menggunakan kusioner pengukur penggunaan strategi koping A-COPE, Penelitian ini menggunakan analisis distribusi frekuensi, hasil penelitian narapidana residivisme, sebagian besar menggunakan strategi koping yang berfokus pada masalah sebanyak 60,7 persen dan hampir sebagian responden menggunakan strategi koping yang berfokus  pada emosi sebanyak 33 orang atau 39,3 persen, upaya yang di gunakan ialah konfrontatif sebanyak 59,3 persen. Kesimpulan penelitian ini bahwa narapidana sebagian besar lebih cenderung menggunakan strategi koping yang berfokus pada masalah sebanyak 60,7 persen, di saran pada lembaga pemasyarakatan klas II B Garut untuk menyediakan layanan konseling individu bagi narapidana residivisme di Lapas.
The Quality Life of Children with Attention / Hyperactivity Disorder (ADHD) in Type C Special Schools in Bandung Indonesia Mulya, Adelse Prima; Yani, Desy Indra; Ropi, Helwiyah
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 4, No 1 (2019): June
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.91 KB) | DOI: 10.30604/jika.v4i1.166

Abstract

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) is a behavioral disorder characterized by attention deficit disorder, impulsive behavior, accompanied by excessive activity that is not in accordance with his age in childhood. ADHD can affect the quality of life of children. This study aims to describe the quality of life of ADHD children in SLB type C, Bandung. The design of this study is descriptive. The research subjects were 63 families who had ADHD children with an age range of 8-12 years who attended school in 5 types C SLB Bandung. Sampling using the total sampling technique with an inventory questionnaire, namely the QoL (PedsQL) questionnaire. Data analysis using descriptive analytics. The results showed that more than half of the quality of life of ADHD children was classified as poor. The quality of life of children with ADHD is very important because it contains various aspects of their lives, both from their physical, emotional, social, and school activities. This research clarifies quantifying the quality of life of ADHD children starting from physical, emotional, social and school functions. From these explanations, it is expected that in the part of the quality of life for ADHD children to experience deficiencies, and which parts can be improved and care and attention need to be improved.ABSTRAKGangguan Pemusatan Perhatian/Hiperaktivitas (GPPH) merupakan gangguan perilaku yang di­tandai gangguan pemusatan perhatian, perilaku impulsif, disertai aktivitas berlebihan yang tidak sesuai dengan umurnya pada masa kanak-kanak. GPPH dapat berdampak terhadap penurunan kualitas hidup anak. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kualitas hidup anak GPPH di SLB tipe C Kota Bandung. Desain penelitian ini Deskriptif. Subjek penelitian 63 keluarga yang memiliki anak GPPH dengan rentang usia 8-12 tahun yang bersekolah di 5 buah SLB tipe C Kota Bandung. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan kuesioner inventory yaitu kuesioner kualitas hidup anak (PedsQL). Analisa data menggunakan deskriptif analitik. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari separoh kualitas hidup anak GPPH tergolong kurang baik. Kualitas hidup anak dengan GPPH sangat penting, karena memuat berbagai aspek dalam kehidupannya baik dari kesehatan fisik, emosional, sosial, serta kegiatan disekolahnya. Penelitian ini memperjelas secara kuantitif kualitas hidup anak GPPH mulai dari fungsi fisik, emosi, sosial dan sekolah. Dari penjelasan tersebut, diharapkan pada bagian mana kualitas hidup anak GPPH mengalami kekurangan, serta dapat diperbaiki bagian mana yang kurang dan perlu ditingkatkan perawatan dan perhatiannya.
Spiritual Experience of Breast Cancer Patients Undergoing Chemotherapy; Hermeneutic Phenomenology Study Subu, Muhammad Arsyad; Puspita, Ilit; Fernandes, Fery; Priscilla, Vetty; Nurdin, Edwin Adnil
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 4, No 1 (2019): June
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.879 KB) | DOI: 10.30604/jika.v4i1.150

Abstract

Breast cancer is the highest percentage of cancers and the biggest of new cases and deaths among adult women. Until recently, little information is known from study results regarding spiritual experience of breast cancer patients who undergo chemotherapy. This study provides a deep understanding of spiritual experience among women with breast cancer who undergo chemotherapy. The purpose of this study is to obtain in-depth information about the spiritual experience of breast cancer patients who undergo chemotherapy in West Sumatera. Study design was a qualitative hermeneutic phenomenology. Fifteen participants participate in this research. Methods of data collection are in-depth interviews and field notes (field notes). Data Analysis method used an hermeneutic phenomenological approach by Diekelmann, Allen, and Tanner (1989). This research finds five main themes: (1) the vertical relationship with Allah Swt, (2) relationships with family, community and healthcare workers, (3) chemotherapy and spiritual activities, (4) patient's expectations related diseases and conditions, and (5) resigned to accept the conditions or situation. Study finding can provide a contribution to nursing practice, education and research. Further researches are expected with a qualitative approach from the perspective of the family, or community health workers so see another perspective associated with breast cancer undergoing chemotherapy. In addition, a quantitative research is needed to determine the next interventions for breast cancer patients.ABSTRAKKanker payudara merupakan kanker dengan persentase tertinggi dan penyebab terbesar kasus baru dan kematian wanita dewasa. Sampai saat ini masih sedikit informasi dari hasil penelitian tentang pengalaman spiritual pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Penelitian ini memberikan gambaran yang mendalam tentang pengalaman spiritual pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan informasi secara mendalam tentang pengalaman spiritual pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di Sumatera Barat. Desain penelitian ini mengunakan kualitatif fenomenologi hermeneutik. Jumlah partisipan dalam penelitian ini yaitu 15 orang. Metode pengumpulan data adalah dengan wawancara mendalam (indepth interview) dan catatan lapangan (field notes). Metode analisa data menggunakan pendekatan fenomenologi hermeneutik oleh Diekelmann, Allen, dan Tanner. Penelitian ini mendapatkan lima tema utama yaitu: (1) hubungan vertikal dengan Allah SWT, (2) hubungan dengan keluarga, masyarakat dan petugas kesehatan, (3) kemoterapi dan aktivitas spiritual, (4) harapan pasien terkait penyakit dan kondisi,  dan (5) pasrah menerima kondisi atau keadaan. Hasil penelitian dapat memberikan kontribusi terhadap praktek, pendidikan dan penelitian keperawatan karena akan memberikan masukan dan informasi yang diperlukan bagi para perawat dan mahasiswa keperawatan dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Penelitian lanjut dapat dilakukan dengan pendekatan kualitatif dari perspektif keluarga, masyarakat atau petugas kesehatan untuk melihat perspektif lain terkait dengan kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Penelitian kuantitatif juga diperlukan untuk menentukan intervensi selanjutnya bagi pasien kanker payudara.
The Contradiction of Obesity Incidence Based on Sleep Duration in Adolescents Maritasari, Dwi Yulia; Baharza, Satria Nandar; Listina, Febria
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 4, No 1 (2019): June
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.418 KB) | DOI: 10.30604/jika.v4i1.184

Abstract

Obesity is an abnormal state of excess body fat where obesity that occurs in adolescence increases the risk of obesity as an adult and causes several health problems. This study aims to differ the proportion of obesity incidence based on sleep duration in high school adolescents in the Tanah Abang District, Central Jakarta. The study design was cross sectional, sampling using the simple random sampling method, and a total sample of 100 students. Data analysis included univariate and bivariate analysis with chi-square tests. The results showed that respondents categorized as obese based on Body Mass Index (BMI) were 37 (37 percent) adolescents, and respondents categorized as obese was based on Body Fat Percent (PLT) of 32 (32 percent) adolescents. There is a difference in the proportion of obesity incidence based on sleep duration in adolescents (p value = 0.003, OR = 5.79). Adolescents should improve their sleep patterns according to the recommended duration to prevent obesity, which is at least 7 hours a day. ABSTRAKObesitas merupakan keadaan kelebihan lemak tubuh yang abnormal dimana obesitas yang terjadi pada masa remaja meningkatkan risiko obesitas saat dewasa dan menimbulkan beberapa masalah kesehatan. Penelitian ini bertujuan perbedaan proporsi kejadian obesitas berdasarkan durasi tidur pada remaja SMA di Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat. Desain penelitian adalah cross sectional, pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling, dan total sampel sebanyak 100 siswa. Analisis data meliputi analisis univariat dan bivariat menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang dikategorikan obesitas berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) sebanyak 37 (37 persen) remaja, dan responden yang dikategorikan obesitas berdasarkan Persen Lemak Tubuh (PLT) sebanyak 32 (32 persen) remaja. Ada perbedaan proporsi kejadian obesitas berdasarkan durasi tidur pada remaja (pvalue = 0,003, OR = 5,79). Sebaiknya remaja memperbaiki pola tidur sesuai dengan durasi yang dianjurkan agar mencegah terjadinya obesitas yaitu minimal 7 jam sehari.
Intake of Fiber and Sodium Toward the Risk of Obesity in Primary School Children in the City of Padang Indonesia Azrimaidaliza, A; Ramdika, Sari Bema; Helmizar, H
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 4, No 1 (2019): June
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.964 KB) | DOI: 10.30604/jika.v4i1.143

Abstract

High food intake and unhealthy diet are one of the main factors of obesity. The aim of the study was to determine the association between fiber and sodium intake with the risk of obesity occurrence among elementary school children in the Andalas Public Health Centre, Padang City. This study used a case control design with location was on Elementary School No. 30 and Kartika 1-10. The amount of sample was 114 students (57 cases and 57 controls). Fiber and sodium intake was calculated by Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) and child obesity was based on weighing and then compared to age. The result showed that the mean of fiber intake among case (deviation, standard) was 16,89 g (more and less 9,46 g) while the mean of fiber intake among control was 17,4 g (more and less 33,66 g). Then, the mean of sodium intake among case was 1.624,53 mg (more and less 367,34 mg) while the mean of sodium intake among control was 1.353,48 mg (more and less 350,58 mg). The result also showed that there was not statistically significant fiber intake with the risk of obesity among elementary school children (p-value=0,677; OR=1,19). However, higher sodium intake has proved statistically will increase the risk of obesity 2,29 times among elementary school children than normal sodium intake. Multivariate analysis showed that fat intake is a confounding factor of the relationship between fiber and sodium intake with the risk of obesity. Based on the result, the school side should monitor food and beverages that on sale in the canteen and around school, also giving education to school children how to choose a healthy and nutritious food.ABSTRAKPola makan yang kurang sehat merupakan salah satu faktor utama terjadinya obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan serat dan natrium dengan risiko kejadian obesitas pada anak sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Andalas Kota Padang. Penelitian ini menggunakan desain case control dengan lokasi penelitian di SDN 30 dan SD Kartika 1-10. Jumlah responden penelitian sebanyak 114 orang (57 kasus dan 57 kontrol). Asupan serat dan natrium anak dinilai melalui Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) dan status obesitas anak ditentukan berdasarkan hasil penimbangan kemudian dibandingkan dengan umur. Hasil analisis diketahui rata-rata asupan serat kasus (standar deviasi), yaitu 16,89 g (lebih kurang 9,46 g) sedangkan rata-rata asupan serat kontrol, yaitu 17,4 g (lebih kurang 33,66 g) kemudian rata-rata asupan natrium kasus sebesar 1.624,53 mg (lebih kurang 367,34 mg) sedangkan rata-rata asupan natrium kontrol sebesar 1.353,48 mg (lebih kurang 350,58 mg). Hasil penelitian juga menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan serat dengan risiko kejadian obesitas pada anak sekolah dasar (p-value=0,677; OR=1,19) sebaliknya asupan natrium yang lebih secara statistik terbukti meningkatkan risiko kejadian obesitas sebesar 2,29 kali pada anak sekolah dasar dibandingkan asupan natrium yang cukup. Hasil analisis multivariat diketahui asupan lemak merupakan variabel confounding terhadap hubungan asupan serat dan asupan natrium terhadap risiko obesitas pada anak sekolah. Berdasarkan hal tersebut kepada pihak sekolah sebaiknya melakukan pengawasan terhadap jajanan yang dijual di kantin dan lingkungan sekitar sekolah serta memberikan edukasi kepada anak melalui kurikulum mengenai memilih makanan jajanan yang sehat dan bergizi.

Page 1 of 1 | Total Record : 10