cover
Contact Name
Titik Respati
Contact Email
jiks.unisba@gmail.com
Phone
081312135687
Journal Mail Official
jiks.unisba@gmail.com
Editorial Address
Jalan Hariangbanga No. 2, Tamansari, Bandung 40116
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
ISSN : "_"     EISSN : 26568438     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains (JIKS) adalah jurnal yang memublikasikan artikel ilmiah kedokteran dan kesehatan yang terbit setiap 6 (enam) bulan. Artikel berupa penelitian asli, laporan kasus, studi kasus, dan kajian pustaka yang perlu disebarluaskan dan ditulis dalam bahasa Indonesia dengan memperhatikan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains (JIKS) ini merupakan salah satu jurnal yang diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (Unisba) selain Global Medical & Health Communication yang telah bereputasi nasional dan internasional.
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains" : 13 Documents clear
Perbandingan Angka Kejadian Bayi Lahir Kecil Masa Kehamilan pada Periode Pre-pandemi dengan Selama Pandemi COVID-19 Arshandi Faisal Shiddiq; Setyorini Irianti; Dodi Suardi; Fidkya Allish
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v4i2.9685

Abstract

AbstrakPandemi COVID-19 diduga telah mengakibatkan terjadinya penurunan kondisi kesehatan termasuk indikator bayi kecil masa kehamilan (KMK) akibat gangguan nutrisi ibu hamil selama pandemi tersebut. Sehingga, penelitian ini bertujuan membandingkan angka kejadian bayi kecil masa kehamilan pada periode pre-pandemi dengan periode pandemi COVID-19 di Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian ini menggunakan metode studi analitik observasional dengan rancangan potong lintang menggunakan data sekunder dari rekam medik selama periode Maret 2018–Februari 2020 (pre-pandemi) dan periode Maret 2020–Juni 2021 (pandemi). Karakteristik subjek meliputi usia ibu, kadar hemoglobin, usia kehamilan, komorbid, berat badan lahir bayi, status bayi hidup atau stillbirth dan APGAR 1 dan 5 menit. Analisis menggunakan uji chi-square. Nilai p<0,05 dianggap bermakna secara statistik. Didapatkan angka kejadian bayi kecil masa kehamilan antara periode pre-pandemi dan periode pandemi sebanyak 454/5.899 (7,7%) dan 196/2.523 (7,8%) dengan p=0,990. Berdasarkan variabel didapatkan perbedaan bermakna nilai APGAR 1 menit dengan hasil APGAR 0-3 (12,6% vs 17,9%), APGAR 4-5 (9,7% vs 11,2%) dan APGAR 6 (26,7% vs 33,7%) dengan p=0,012, dan angka kejadian bayi kecil masa kehamilan stillbirth (0,4% vs 0,8%, p=0,015 dibanding dengan seluruh kelahiran, dan p=0,022 dibanding dengan seluruh kelahiran kecil masa kehamilan). Angka kejadian bayi kecil masa kehamilan antara kedua periode tidak berbeda. Terdapat peningkatan kejadian bayi kecil masa kehamilan stillbirth pada periode pandemi COVID-19 sebanyak 2 kali lipat dan terdapat peningkatan kasus asfiksia berdasarkan nilai APGAR 1 menit.The Comparison of Small for Gestational Age (SGA) Incidence between the Period of Before and During the COVID-19 PandemicAbstractThe COVID-19 pandemic is suspected to bring a decline in health conditions including indicators for small infants during pregnancy (KMK) due to nutritional disorders of pregnant women during the pandemic. Hence, this research aims to compare the incidence of small for gestational age in the pre-pandemic and the COVID-19 pandemic period at dr. Hasan Sadikin Bandung. This research uses an observational analytical study method with a cross-sectional design using secondary data from the medical records during the period March 2018–February 2020 (pre-pandemi) and the period March 2020–June 2021 (pandemic). Subject characteristics included maternal age, hemoglobin level, gestational age, comorbidities, infant birth weight, status of live or stillbirth infants and APGAR 1 and 5 minutes. Analysis using the chi-square. P value <0.05 was considered statistically significant. The incidence of small for gestational age between the two periods 454/5,899 (7.7%) and 196/2,523 (7.8%) with p=0.990. There were significant differences in the 1 minute APGAR value variable with the results of APGAR 0-3 (12.6% vs 17.9%), APGAR 4-5 (9.7% vs 11.2%) and APGAR 6 (26.7% vs 33.7%) with p=0.012, and the incidence of stillbirth small for gestational age (0.4% vs. 0.8%, p=0.015 when compared to all births, and p = 0.022 when compared to all small for gestational age). The incidence between the two periods was not significantly different. There was an increase in the incidence of stillbirth small for gestational age during the COVID-19 pandemic period by 2 times and there was an increase in asphyxia cases based on the 1 minute APGAR.
Profil Klinis dan Histopatologi Pasien Adenocarcinoma Colorectal di RSUP Hasan Sadikin Tahun 2016 Meike Rachmawati; Ismawati Ismawati; Meta Maulida; Dzikru Rahmah Robbika Az-Zahra
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v4i2.10261

Abstract

AbstrakAdenocarcinoma colorectal merupakan keganasan paling umum ketiga setelah kanker paru dan payudara. Adenocarcinoma colorectal merupakan tumor epitel ganas usus besar yang mengalami serangkaian mutasi genetik. Jumlah kasus adenocarcinoma colorectal pada tahun 2020 adalah 17.368 atau 4,4% kasus kanker di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisis hubungan antara tiap-tiap profil klinis dan histopatologis adenocarcinoma colorectal. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan potong lintang. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data rekam medis pasien adenocarcinoma colorectal di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung periode tahun 2016 yang sesuai dengan kriteria inklusi. Penelitian dilakukan selama Februari–Oktober 2021. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Uji analisis Fisher diperoleh p=0,018 (p<0,05) hubungan signifikan antara lokasi tumor dan staging T atau ukuran tumor. Pada penelitian ini didapatkan pula hubungan signifikan grading staging N p=0.002 (p<0.05). Simpulan penelitian ini adalah beberapa kriteria pada pasien memiliki hubungan yang signifikan antara satu sama lain, yaitu lokasi tumor dengan staging T, dan grading dengan staging N. AbstractColorectal adenocarcinoma is the third most common malignancy after lung cancer and breast cancer, and a malignant epithelial tumor of the large intestine that undergoes a genetic mutations. The number of colorectal adenocarcinoma cases in 2020 was 17,368 or 4.4% of the total cancer cases in Indonesia. This study aims to determine and analyze the relationship between each clinical and histopathological profile of Colorectal Adenocarcinoma. This study is an observational analytic study with a cross-sectional approach. The data used in this study is patient's medical record at RSUP Dr. Hasan Sadikin in 2016 according to the inclusion criteria. The study was carried out during February–October 2021. The sampling technique used is total sampling. From the analytical Fisher test, a p value of 0.018 (p<0.05) was obtained in the analysis of the relationship between location and T staging, which stated that there was a significant relationship between tumor location and T staging. This study also found a significant relationship between grading and staging N with a p=0.002 (p <0.05). The conclusion of this study is that several criteria in patients have a significant relationship with each other, namely tumor location with T staging, and grading with N staging.
Hubungan Pemberian Asi Eksklusif dan Keragaman Konsumsi Pangan Ibu dengan Angka Kejadian Stunting pada Balita di Kabupaten Muaro Jambi Fadillah Sari; Rostika Flora; Rizma Adlia Syakurah; Ocktariyana Ocktariyana; Risnawati Tanung; Indah Yuliana
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v4i2.10150

Abstract

AbstrakPertumbuhan dan perkembangan yang optimal dapat terhambat oleh kekurangan gizi selama kehamilan dan sampai anak berusia dua tahun sehingga dapat meningkatkan risiko stunting, di samping faktor lain seperti infeksi yang berulang dan kurangnya stimulasi. Tujuan penelitian ini menilai hubungan riwayat pemberian ASI eksklusif dan keragaman konsumsi pangan ibu dengan angka kejadian stunting pada balita. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan desain cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2022 di dua puskesmas, yaitu Puskesmas Tempino dan Puskesmas Pondok Meja Kabupaten Muaro Jambi. Populasi penelitian balita yang berusia 6–24 bulan, dengan sampel sebesar 75 responden yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Terdapat hubungan bermakna riwayat pemberian ASI eksklusif dan keragaman konsumsi pangan ibu dengan kejadian stunting. Kedua faktor tersebut dapat meminimalisir risiko stunting pada balita. Penelitian selanjutnya perlu dilakukan dengan populasi yang lebih banyak dan beragam serta intervensi dari tenaga kesehatan untuk mendorong peningkatan prevalensi pemberian ASI eksklusif dan bantuan dari pemangku kebijakan agar konsumsi keragaman pangan dapat lebih ditingkatkan lagi.Relationship of Exclusive Breastfeeding and Diversity of Mother's Food Consumption with Stunting Incidence in Toddlers in Muaro Jambi RegencyAbstractOptimal growth and development can be hampered by malnutrition during pregnancy and until the child is two years old, increasing the risk of stunting and other factors such as repeated infections and lack of stimulation. This study aimed to assess the relationship between a history of exclusive breastfeeding and the diversity of maternal food consumption with the incidence of stunting in children under five. This type of research is quantitative analytic research with a cross-sectional design approach. The study was conducted in March 2022 at two puskesmas, namely the Tempino Health Center and the Pondok Table Health Center, Muaro Jambi Regency. The study population was toddlers aged 6–24 months, with a sample of 75 respondents selected by simple random sampling. There is a significant relationship between the history of exclusive breastfeeding and the diversity of maternal food consumption with the incidence of stunting. These two factors can minimize the risk of stunting in toddlers. Future research needs to be carried out with a more extensive and diverse population as well as intervention from health workers to encourage an increase in the prevalence of exclusive breastfeeding and assistance from policymakers so that the consumption of food diversity can be further increased.
Pengaruh Latihan Sitz Bath terhadap Intensitas Nyeri Perineum pada Ibu Nifas di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya Sariestya Rismawati; Salwa Salwa; Siti Saadah Mardiah
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v4i2.9430

Abstract

AbstrakKeluhan nyeri pascapersalinan yang dirasakan oleh ibu nifas terutama yang mengalami robekan perineum adalah salah satu komplikasi pascasalin. Hal ini akan semakin meningkat terutama ibu yang mengalami robekan perineum derajat tiga dan empat. Hal ini karena robekan tersebut mengakibatkan kerusakan jaringan yang luas. Ada beberapa untuk mengatasinya, baik dengan pemberian obat-obatan atau farmakologi maupun tanpa obat atau non-farmakologi. Salah satu cara non-farmakologi dengan metode sitz bath yaitu proses rendam duduk dalam air hangat atau dingin pada bagian perineum untuk meningkatkan sirkulasi daerah lokal (daerah perendaman). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh sitz bath terhadap intensitas nyeri perineum pada ibu nifas di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya periode Mei-Juni 2018. Penelitian ini termasuk quasi eksperimen dengan one group pre test post test. Populasi, yaitu ibu nifas normal di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Pengambilan sampel dengan incidental sampling sebanyak 31 orang. Variabel dalam penelitian ini yaitu metode sitz bath dan intensitas nyeri perineum dengan pengumpulan data menggunakan lembar check list dan tabel pengukuran nyeri dan analisis menggunakan uji-t. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa intensitas nyeri perineum pada ibu nifas sebelum dilakukan sitz bath nyeri berat sebanyak 26 orang dari 31 orang dan sesudah sitz bath yaitu nyeri sedang sebanyak 28 orang dari 31 orang (p = 0,001). Simpulan terdapat pengaruh sitz bath terhadap nyeri perineum pada ibu nifas di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. The Exercise of Pain Intensity Sitz Bath to Touch on the Perineum dr. Soekardjo Tasikmalaya City HospitalAbstractComplaints of postpartum pain felt by postpartum mothers, especially those with perineal tears, are one of the postpartum complications. Unfortunately, this will increase, especially for mothers who experience third and fourth-degree perineal tears. It is because the tear causes extensive tissue damage. There are several ways to overcome either by giving drugs or pharmacology or without drugs or non-pharmacology. One of the non-pharmacological methods is the sitz bath method, which sits in warm or cold water on the perineum to increase circulation to the local area (soaking area). This study aims to determine the effect of sitz bath on the intensity of perineal pain in postpartum mothers at RSUD dr. Soekardjo, Tasikmalaya City. This research is a quasi-experimental study with one group pre-test post-test. The population is normal postpartum mothers at RSUD dr. Soekardjo, Tasikmalaya City. Sampling by incidental sampling with a total of 31 people. The variables in this study were the sitz bath method and the intensity of perineal pain with data collection using checklist sheets and pain measurement tables and analysis using a t-test. The results of this study showed that the intensity of perineal pain in postpartum women before the sitz bath was severe pain in as many as 26 people (83.87%), and after the sitz bath, that was moderate pain in as many as 28 people (90.32%) There is an effect of sitz bath on perineal pain in postpartum women at RSU dr. Soekardjo, City of Tasikmalaya. with value = 0.001.
Hubungan Faktor Usia Perkembangan Ego-sosial Dewasa Muda dengan Kejadian Depresi pada Petugas Kesehatan di Puskesmas Solokanjeruk Kabupaten Bandung Siska Nia Irasanti; Rakanda Muhammad Naufal Pratomo; Dedeh Helpironi
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v4i2.10389

Abstract

AbstrakDepresi telah menjadi beban penyakit global dan akan menjadi kontributor disabilitas terbesar pada tahun 2030. Menurut hasil Riskesdas 2018, prevalensi nasional depresi pada dewasa muda di Indonesia sebesar 29,3% untuk depresi sedang dan 8,0% untuk depresi berat. Usia dewasa muda merupakan peralihan dari masa remaja ke dewasa dalam proses perkembangan ego-sosial, hal itu membuat kelompok tersebut rentan mengalami masalah mental, yaitu depresi. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan faktor usia perkembangan ego-sosial dewasa muda dengan kejadian depresi pada petugas kesehatan di Puskesmas Solokanjeruk pada bulan Agustus 2022. Metode penelitian ini merupakan observasi analitik dengan rancangan pontong lintang. Subjek penelitian merupakam 52 petugas puskesmas di Puskesmas Solokanjeruk yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu petugas puskesmas yang merupakan petugas kesehatan dan sebelumnya tidak pernah didiagnosis memiliki gangguan mental. Sampel dipilih secara total sampling dan telah mengisi kuesioner PHQ-9. Hasil penelitian ini menunjukkan kejadian depresi paling banyak ditemukan pada kelompok dewasa muda serta tidak terdapat hubungan antara faktor usia perkembangan ego-sosial dewasa muda dan kejadian depresi pada petugas kesehatan di Puskesmas Solokanjeruk. Kejadian depresi pada petugas kesehatan tidak hanya dipengaruhi oleh perkembangan usia, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor protektif, seperti coping yang positif dan ketahanan mental yang baik. The Relationship between Age Factors of Young Adult Ego-Social Development and the Incidence of Depression in Health Care Workers at Solokanjeruk Public Health Center, Bandung DistrictAbstractDepression has become a global disease burden and will be the largest contributor to disability in 2030. According to the results of Riskesdas 2018, the national prevalence of depression in young adults in Indonesia is 29.3% for moderate depression and 8.0% for severe depression. Young adulthood is a transition from adolescence to adulthood in the process of ego-social development, it makes the group vulnerable to mental problems, namely depression. The purpose of this study was to determine the relationship between the age factor of young adults' ego-social development with the incidence of depression in health workers at the Solokanjeruk Public Health Center in August 2022. This research method is analytic observation with cross sectional design. The research subjects were 52 public health center officers at the Solokanjeruk Health Center who met the inclusion criteria, namely public health center officers who were health workers and had never been diagnosed with a mental disorder. The sample was selected by total sampling and had filled out the PHQ-9 questionnaire. The results of this study indicate that the incidence of depression is mostly found in the young adult group and there is no relationship between the age factor of ego-social development of young adults and the incidence of depression in health workers at the Solokanjeruk Public Health Center. The incidence of depression in health workers is not only influenced by age development, but is also influenced by protective factors, such as positive coping and good mental resilience.
Model Komunikasi Kesehatan di Pesantren Modern Pondok Qur’an dalam Upaya Sosialisasi Vaksin Covid-19 Anita Asmara; Titik Respati
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v4i2.9961

Abstract

AbstrakCorona virus Disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit yang disebabkan SARS-CoV-2. Terdapat berbagai tantangan dalam sosialisasi vaksinasi Covid-19 di lingkungan pesantren. Pihak luar yang berupaya melakukan promosi kesehatan terkadang tidak mengetahui norma yang berlaku di pesantren sehingga melanggar norma tersebut yang mengakibatkan miskomunikasi. Kemudian adanya perbedaan pemikiran dari para da’i dilingkungan pesatren terkait Covid-19 itu sendiri. Masih ada yang tidak mempercayai adanya Covid-19 dan menolak untuk melakukan vaksinasi. penelitian ini yang bertujuan menemukan model komunikasi kesehatan yang efektif di pesantren modern dalam upaya sosialisasi vaksin Covid-19. Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Dalam menentukan informan, penulis menggunakan teknik sampling purposive, diperoleh 3 orang informan. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa, ada beberapa faktor yang membentuk model Komunikasi Kesehatan yang efektif di sebuah Pondok Pesantren Modern dalam upaya sosialisasi vaksin Covid-19, sebagai berikut : Strategi Komunikasi Kesehatan yang dilakukan komunikan sudah berjalan efektif. Peran Kiai, sebagai pimpinan dan tokoh di pesantren modern memegang peranan penting dalam keberhasilan sosialisasi vaksin Covid-19. Syuro Pesantren menjadi dasar diputuskannya suatu kebijakan memiliki peran yang besar dalam keberhasilan promosi kesehatan program vaksin covid-19 di pesantren modern. Simpulan penelitian ini adalah Pemimpin pesantren termasuk Kiai dan Syuro bekerja sama dengan pihak pemerintah berhasil mengkomunikasikan program vaksin di pondok pesantren.Health Communication Model at Pondok Qur'an Modern Islamic Boarding School in Efforts to Disseminate the Covid-19 VaccineAbstractThe 2019 coronavirus (Covid19) pandemic that hit 215 countries in the world and also in Indonesia has become a challenge for educational institutions. So in order to suppress the increasing number of Covid-19 cases, the Covid-19 vaccine was started. Based on the regulations of the 4 ministerial decree, the newest modern Islamic boarding school, Pondok Qur'an, then carries out face-to-face education directly. This study aims to find out how the health communication model at Pondok Qur'an Modern Islamic Boarding School is in an effort to socialize the Covid-19 vaccine. This research uses constructivism paradigm with qualitative method and phenomenological approach. The audience that becomes the object of this research is the organizational structure of the modern Islamic boarding school Pondok Qur'an and the data collection techniques used are through interviews, observations, and literature studies. The results of the study showed that the motives and understanding of the informants to carry out the Covid-19 vaccination were to increase immunity and facilitate access to homecoming and follow government recommendations. Informants cognitively understand the urgency of Covid-19 vaccination. The Kyai's role is very large in setting an example for carrying out Covid-19 vaccinations and granting permits for mass vaccinations within the Pondok Qur'an Modern Islamic Boarding School. The obstacles in conveying the socialization of the Covid-19 vaccination were initially felt quite heavy by the informants because there were still many Islamic boarding school community members who did not understand the urgency of vaccination and were worried because of the news about the side effects of the vaccine. As well as obtaining an organizational health communication model at Pondok Qur'an Islamic Boarding School in an effort to socialize the Covid-19 vaccine.
Rancangan Konseling Kedukaan Berbasis Islam untuk Orangtua Pascakematian Anak Novie Ocktaviane Mufti; Eneng Nurlailiwangi; Irfan Fahmi
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v4i2.10326

Abstract

AbstrakKematian anak dapat memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap kehidupan dan kesehatan mental orangtua. Hal ini adalah kondisi yang jauh lebih menekan daripada kematian pasangan. Bagi para orangtua Muslim, pada dasarnya mereka sudah memiliki petunjuk-petunjuk hidup dari Al-Qur’an dan Hadist tentang bagaimana seharusnya dalam menghadapi kedukaan. Namun, kedukaan dan dampak psikologis yang terjadi tidak dapat dihindari. Untuk dapat mengatasi hal ini, sebenarnya telah ada metode intervensi psikologis berupa konseling dan psikoterapi kedukaan. Hanya saja, para Muslim memiliki kebutuhan yang berbeda yang belum dapat terjawab oleh intervensi yang sudah ada. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan rancangan intervensi berupa konseling kedukaan berbasis Islam dengan cara melakukan modifikasi intervensi yang menggabungkan konsep dasar konseling kedukaan dari barat dan pandangan para tokoh cendikiawan Muslim sehingga akan terbentuk sebuah model intervensi baru yang bersifat khusus untuk membantu para orangtua Muslim dalam mengatasi kedukaan yang mereka rasakan. Desain penelitian yang digunakan adalah research and development yang dilakukan pada bulai Mei sampai dengan Agustus 2022 dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 6 orang. Kriteria subjek adalah orangtua yang mengalami kedukaan pascakematian anak, beragama Islam, dan berusia 20–40 tahun. Terhadap subjek-subjek tersebut dilakukan asesmen berupa wawancara untuk menganalisis kebutuhan. Kemudian, hasil analisis kebutuhan diintegrasikan dengan modifikasi konsep konseling kedukaan yang sudah ada serta pandangan para cendikiawan Muslim tentang cara mengatasi kedukaan sehingga menghasilkan model intervensi baru yang bersifat khusus untuk para orangtua Muslim yang mengalami kedukaan. Counseling Islamic Grief Design Based to Parents after Child MortalityAbstractThe death of a child can have a very significant impact on the lives and mental health of parents. This is a more stressful than the death of a spouse. For Muslim parents, basically they already have guidance from the Qur'an and Hadith about how to deal with grief. However, grief and the psychological impact that occurs cannot be avoided. To be able to overcome this, there are actually methods of psychological intervention in the form of counseling and grief psychotherapy. However, Muslims have different needs that have not been answered by existing interventions. The purpose of this study is to produce an intervention design in the form of Islamic-based grief counseling by modifying the intervention that combines the basic concepts of western grief counseling and the views of Muslim intellectuals so that a new intervention model that is specific to help Muslim parents overcome their grief will be formed. they feel. The design of the research is research and development conducted from May to August 2022 with a total of 6 research subjects. Subject criteria are parents who experience grief after the death of their child, are Muslim, and are aged 20-40 years. The subjects were assessed in the form of interviews to analyze needs. Then, the results of the needs analysis were integrated with a modification of the existing grief counseling concept and the views of Muslim scholars on how to deal with grief so as to produce a new intervention model that is specific to Muslim parents who experience grief after the death of a child.
Hambatan Pemenuhan Asupan Zat Gizi dan Pola Konsumsi pada Perempuan dengan HIV/AIDS Pascapandemi Nining Indah Sari; Najmah Najmah; Novrikasari Novrikasari
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v4i2.10369

Abstract

AbstrakZat gizi yang adekuat dapat memperbaiki kondisi kesehatan bagi orang yang hidup dengan HIV/AIDS. HIV menyebabkan gangguan kekebalan yang mengarah pada kekurangan gizi dan defisiensi kekebalan lebih lanjut, dan berkontribusi pada perkembangan cepat infeksi HIV menjadi AIDS. Jumlah perempuan yang terinfeksi HIV dari tahun ke tahun semakin meningkat. Orang dengan HIV/AIDS tidak hanya berisiko lebih tinggi untuk kematian akibat COVID-19, tetapi juga berisiko lebih tinggi tertular infeksi SARS-CoV-2 daripada orang yang tidak hidup dengan HIV. Penelitian ini bertujuan menganalisis hambatan pemenuhan asupan zat gizi pada perempuan dengan HIV/AIDS pascapandemi. Jenis penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan konstruktivisme dan desain penelitian etnografi. Jumlah informan terdapat 15 orang, yaitu perempuan dengan HIV/AIDS dan pendampingnya, tenaga kesehatan di yayasan, dan penangung jawab program HIV/AIDS. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Maret–Mei 2022. Hasil dari penelitian didapatkan tiga tema, yaitu ketahanan pangan rumah tangga, pengetahuan gizi, dan pola konsumsi pada perempuan dengan HIV/AIDS. Pentingnya edukasi dan konseling gizi untuk mencegah infeksi oportunistik dan meningkatkan kualitas hidup orang dengan HIV/AIDS sehingga diperlukan edukasi dan konseling gizi agar menambah pengetahuan perempuan dengan HIV/AIDS mengenai makanan sehat dan bergizi yang harus dikonsumsi untuk menjaga kesehatan sehingga tidak sampai ke fase AIDS. Barriers to Fulfillment of Nutrient Intake and Consumption Patterns in Women with HIV/AIDS PostpandemicAbstractAdequate nutrition can improve health conditions for people living with HIV/AIDS. HIV causes immune disorders leading to malnutrition and further immune deficiency, and contributes to the rapid progression of HIV infection to AIDS. The number of women infected with HIV from year to year is increasing. People with HIV/AIDS are not only at higher risk for death from COVID-19, but are also at higher risk of contracting SARS-CoV-2 infection than people who are not living with HIV. This study aims to analyze the barriers to fulfilling nutritional intake in women with HIV/AIDS post-pandemic. This type of research uses a qualitative methodology with a constructivism approach and an ethnographic research design. The number of informants is 15 people, namely women with HIV/AIDS and their companions, health workers at foundations, and those in charge of the HIV/AIDS program. The sampling technique used was purposive sampling. The study was conducted in March-May 2022. The results of the study obtained three themes, namely household food security, nutritional knowledge, and consumption patterns in women with HIV/AIDS. The importance of nutrition education and counseling to prevent opportunistic infections and improve the quality of life of people with HIV/AIDS so that education and nutrition counseling are needed to increase the knowledge of women with HIV/AIDS about healthy and nutritious food that must be consumed to maintain health so that it does not reach the AIDS phase.
Promoting Intermittent Fasting in Community through Religion based Approach to Improve Metabolic Health Hilmi Sulaiman Rathomi; Rizky Suganda Prawiradilaga; Mia Kusmiyati; Rizki Perdana; Sofa Rahmannia
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v4i2.10187

Abstract

Efektivitas Reality Therapy untuk Meningkatkan Self-Esteem pada Korban Bullying di Kota Bandung Tifany Aprodhita Salsabila Maden; Eneng Nurlaili Wangi; Irfan Fahmi
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v4i2.10319

Abstract

AbstrakBullying adalah perlakuan negatif yang dilakukan seseorang atau lebih dan terjadi secara berulang-ulang dari waktu ke waktu dan terdapat ketidakseimbangan kekuasaan atau kekuatan antara pelaku dan korban. Korban bullying berisiko memiliki self-esteem yang rendah ketika dewasa. Salah satu terapi untuk meningkatkan self-esteem adalah reality therapy. Terapi ini mengajarkan para korban untuk mengambil kontrol internal atas pemenuhan kebutuhan mereka. Hal ini sejalan dengan kebutuhan pada korban bullying untuk meningkatkan self-esteem karena dengan mengambil kontrol, evaluasi terhadap diri sendiri diharapkan dapat lebih positif. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh data empirik apakah reality therapy efektif dalam meningkatkan self-esteem pada korban bullying di Kota Bandung. Desain penelitian yang digunakan adalah one group pretest-posttest design dengan jumlah subjek sebanyak 3 (tiga) orang yang dilakukan dari bulan Juni sampai Juli 2022. Data dianalisis menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test untuk menguji perbedaan skor self-esteem sebelum dan sesudah terapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reality therapy efektif dalam meningkatkan self-esteem pada korban bullying di Kota Bandung. Akan tetapi, peningkatan ini tidak signifikan dilihat dari nilai p = 0,109. The Effectiveness of Reality Therapy to Increase the Self-Esteem of Bullying Victims in BandungAbstractBullying is a form of negative behavior done by a single person or more and it happened from time to time and there were inequality in power and authority between the perpetrator and the victim. Bullying victims are facing high-risk of low self-esteem as they grow up. One of the therapies that is proven to increase this self-esteem is Reality Therapy. It teaches the victims to take internal control for the fulfillment or their needs. This is in accordance with the victims’ need to increase their self-esteem because as they are able to take control of their lives, the evaluation towards themselves can be more positive. The purpose of this study was to obtain empirical data if Reality Therapy is effective to increase the self-esteem of bullying victims in Bandung. The data was analyzed with Wilcoxon Signed Rank Test to see the difference between pretest and posttest condition. The result showed that reality therapy is effective in increasing the self-esteem of bullying victims in Bandung. Although, the difference was not significance according to statistic with a p-value = 0.109.

Page 1 of 2 | Total Record : 13