cover
Contact Name
Livana PH
Contact Email
livana.ph@gmail.com
Phone
+6289667888978
Journal Mail Official
livana.ph@gmail.com
Editorial Address
Jl. Subali Raya No. 12, Krapyak SEMARANG, Jawa Tengah
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ners Widya Husada
ISSN : 23563060     EISSN : 27219860     DOI : https://doi.org/10.33666/jners
Core Subject : Health, Education,
Jurnal ini berisi naskah ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Widya Husada Semarang, pada frekwensi 3 kali dalam setahun
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 3 (2017): NOVEMBER" : 5 Documents clear
Karakteristik dan Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase Laten PH, Livana; Handayani, Tri Nur; Mubin, Mohammad Fatkhul; Ar Ruhimat, Imroati Istibsyaroh
Jurnal Ners Widya Husada Vol 4, No 3 (2017): NOVEMBER
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.241 KB) | DOI: 10.33666/jners.v4i3.323

Abstract

Persalinan merupakan keadaan fisiologis yang prosesnya mengakibatkan rasa nyeri hebat, bahkan dapat menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa. Rasa nyeri muncul akibat refleks fisik dan respons psikis ibu yang berbeda-beda. Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan tingkat nyeri persalinan kala I  fase laten. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan dengan pendekatan metode deskriptif. Sampel penelitian ini yaitu ibu bersalin normal yang mengalami nyeri persalinan kala I fase laten. Sampel berjumlah 30 responden. Teknik sampling menggunakan total sampling. Penelitian dilakukan di ruang bersalin Rumah Sakit Islam Kendal. Data dianalisis secara univariat melalui distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik ibu yang mengalami nyeri persalinan kala I fase laten mayoritas berusia 21 – 35, berpendidikan terakhir SLTA, dan mayoritas melahirkan anak yang pertama. Sedangkan intensitas nyeri responden mayoritas pada tingkat nyeri sedang.  Kata kunci: karakteristik, nyeri, persalinan, fase latenTHE CHARACTERISTICS AND LEVEL OF THE FIRST STAGE LABOR PAIN OF LATENT PHASE ABSTRACTLabor is a physiological state in which the process results in intense pain, and can even cause extraordinary pain. The pain arises due to the physical reflexes and psychological responses of mothers. This  study aimed to determine the characteristics and level of the labor  pain in the first stage of latent phase. The type of this research was quantitative research through  a descriptive method approach. The sample of this study was mothers whodelivered normally and  experienced laborpain  on the first stage of latent phase. Samples amounted to 30 respondents. The sampling technique used total sampling. The study was conducted in the delivery room of Kendal Islamic Hospital. Data were analyzed univariately through frequency distribution. The results showed that the characteristics of mothers who experienced labor pain the first stage of latent phase were aged 21-35,are high school graduates, and most of them gave birth to the first child. Meanwhil, the majority of respondents' pain intensity was at moderate pain level.Keywords: characteristics, pain, labor, latent phase
Intervensi Cognitive Behavior Therapy dan Self Help Group untuk Menurunkan Kecemasan pada Remaja yang Kecanduan Pornografi: Case Series Mariyati, Mariyati; Daulima, Novy Helena Catharina; Mustikasari, Mustikasari
Jurnal Ners Widya Husada Vol 4, No 3 (2017): NOVEMBER
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.809 KB) | DOI: 10.33666/jners.v4i3.320

Abstract

Perkembangan teknologi seperti internet memudahkan seseorang mengakses informasi. Dampak negatif dari hal tersebut adalah peningkatan terhadap akses situs porno. Sebanyak 80% remaja di Indonesia merupakan pengguna internet dan sebagian besar remaja sudah mengenal pornografi pada usia 12 tahun. Dampak pornografi pada remaja kompulsif, adiksi dan perilaku kekerasan. Adiksi pornografi menyebabkan remaja mengalami masalah kejiwaan. Masalah kejiwaan yang paling sering terjadi adalah kecemasan (ansietas). Ansietas merupakan rasa takut yang tidak jelas disertai dengan perasaan ketidakpastian, ketidakberdayaan, isolasi dan ketidakamanan. Studi ini bertujuan untuk menguraikan kasus pada penanganan ansietas pada 3 remaja dengan adiksi pornografi. Metode yang digunakan adalah serial kasus (case series) dengan menguraikan pemberian terapi kognitif perilaku dan terapi kelompok swabantu untuk mengatasi ansietas remaja dengan adiksi pornografi. Pengukuran ansietas menggunakan HAM-A (Hamilton Anxiety Rating Scale). Hasil menunjukkan adanya penurunan tingkat ansietas remaja dari ansietas sedang dan berat menjadi ansietas ringan. Hasil ini menunjukkan bahwa terapi kognitif perilaku dan terapi kelompok swabantu bisa menjadi alternatif untuk penanganan ansietas pada remaja dengan adiksi pornografi.Kata kunci: kecemasan, cognitive behavior therapy, kecanduan pornografi, self help groupCOGNITIVE BEHAVIOR THERAPY AND SELF HELP GROUP INTERVENTION TO REDUCE ANXIETY IN ADOLESCENCE WITH PORNOGRAPY ADDICTION: CASE SERIESABSTRACTThe development of information technology such as internet enables someone to access information efficiently. The negative impact of this is the increase on the access to porn sites. Approximately 80% of adolescences in Indonesia are internet users and most of them are familiar with pornography since the age of 12 years old. The impact of pornography on adolescence leads to the compulsive, addictive and violent behavior. Pornography addiction causes teenagers to experience the mental problems. The most common mental problem experienced by the teenagers is anxiety. Anxiety is an uncertain fear accompanied by the feelings of uncertainty, helplessness, isolation and insecurity. This study aims to describe the cases on anxiety management of the 3 teenagers suffering from pornography addiction. The method used in this study is case series method by describing the provision of cognitive behavior therapy and self-help group therapy to overcome the anxiety of adolescences suffering from pornography addiction. The anxiety measurement uses HAM-A (Hamilton Anxiety Rating Scale). The result shows a decreased level of adolescence anxiety from moderate and severe anxiety to mild anxiety. This result suggests that the cognitive behavior therapy and self-help group therapy are able to be an alternative of the anxiety treatment for the adolescences suffering from pornography addiction.Keywords: anxiety, cognitive behavior therapy, pornography addiction, self help group
Analisis Faktor Risiko Penyebab Jatuh pada Lanjut Usia Sudiartawan, I Wayan; Yanti, Ni Luh Putu Eva; Wijaya, A.A. Ngurah Taruma Wijaya
Jurnal Ners Widya Husada Vol 4, No 3 (2017): NOVEMBER
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.701 KB) | DOI: 10.33666/jners.v4i3.322

Abstract

Peningkatan harapan hidup menyebabkan peningkatan drastis dalam jumlah lansia di banyak negara. Menjadi tua adalah kemunduran dari beberapa aspek kehidupan yang meliputi proses fisik, psikologis, dan sosiokultural, sebagai akibat dari proses penuaan dan faktor lingkungan lansia menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan risiko kecelakaan seperti jatuh. Musim gugur memiliki faktor spesifik yang dapat diamati dan diukur, yaitu: jenis kelamin, kondisi lingkungan rumah, gangguan kemampuan towalk, gangguan penglihatan, polifarmasi, gangguan kognitif, dan penyakit. Penelitian ini adalah studi analitik cross sectional untuk menganalisis hubungan antara faktor-faktor risiko yang jatuh dalam kejadian offalls pada lansia. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 80 orang yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada empat faktor yang berkaitan dengan kejadian jatuh pada lansia, yaitu: kondisi lingkungan rumah, gangguan kemampuan berjalan, gangguan penglihatan, dan penyakit. Faktor-faktor yang tidak memiliki hubungan, yaitu: jenis kelamin, poli farmasi dan gangguan kognitif. Dari faktor-faktor gangguan penglihatan ini, 7,2 kali lebih besar seperti kemungkinan menyebabkan jatuh pada orang tua. Berdasarkan temuan di atas diharapkan petugas kesehatan melakukan pemindaian memberikan edukasi kepada lansia dan keluarga terkait faktor risiko jatuh untuk meningkatkan kesehatan lansia.Kata kunci: lansia, jatuh, faktor risiko jatuhANALYSIS OF RISK FACTORS CAUSING FALL IN AGEABSTRACTIncreased life expectancy led to a drastic increase in the number of elderly people in many countries. Being an old is a degeneration of some aspects of life that includes the process of physical, psychological, and sociocultural, as a result of the aging process and environmental factors elderly become more prone to disease and the risk of accidents such as falls. Fall have a specific factor that can observed and measured, that are: gender, condition ofthe home environment, impaired ability towalk, impaired vision, polypharmacy,cognitive disorders, and diseases. This study isacross sectional analytical study to analyze the relationship between risk factors fall inthe incidence offalls in the elderly. The sample inthis study amounted to80 people were selected using purposive sampling method. Data is collected using a questionnaire and observation sheet. The results of this study showed that there are four factors related to the incidence of falls in the elderly, that are: the condition of the home environment, impaired ability to walk, impaired vision, and disease. Factors that do not have a relationship, that are: gender, poly pharmacy and cognitive impairment. From these factors visual impair menthasa 7.2 times greater like lihood to cause falls in the elderly. Based on the above findings are expected health worker scan provide education to the elderly and families related to fall risk factors to improve the health of the elderly.Keywords: elderly, fall, fall risk factors
Pengaruh Brain Gym Kolaborasi Gamelan Bali terhadap Stres pada Lansia Gunawati, Ni Putu Juliadewi Eka; Utami, Putu Ayu Sani; Yanti, Ni Luh Putu Eva
Jurnal Ners Widya Husada Vol 4, No 3 (2017): NOVEMBER
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.907 KB) | DOI: 10.33666/jners.v4i3.319

Abstract

Stres merupakan masalah psikologi yang sering dialami lansia. Stres berhubungan dengan perubahan dalam aktivitas sehari-hari, status sosial ekonomi rendah, isolasi sosial, serta penurunan kondisi mental. Penanganan non farmakologi yang bisa diberikan untuk manajemen stres pada lansia adalah brain gym. Brain gym merupakan senam yang menggerakan ekstremitas atas kanan dan kiri serta melibatkan kemampuan berpikir dan mengingat. Kolaborasi brain gym dengan gamelan Bali akan mengarahkan fokus dan konsentrasi lansia ke arah emosi yang menyenangkan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh brain gym kolaborasi gamelan Bali terhadap stres pada lansia. Rancangan yang digunakan one group pre-test and post-test design terhadap 30 sampel lansia yang dipilih menggunakan teknik sampel jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan penilaian terhadap stres sampel menggunakan kuesioner DASS 21. Pengukuran skor stres sebelum dan setelah intervensi menunjukan adanya penurunan stres dengan rata-rata sebesar dua. Hasil uji statistik Wilcoxon Rank Test didapatkan nilai p=0,000 (p<0,05) yang berarti ada pengaruh signifikan brain gym kolaborasi gamelan Bali terhadap stres lansia di Banjar Pucak Sari Denpasar Utara.Kata kunci: brain gym, gamelan bali, lansia, stresTHE INFLUENCE OF BALI GAMELAN COLLABORATION GYM BRAIN ON STRESS IN ELDERLYABSTRACTStress is a psychological problem which mostly experienced by the elderly. Stress is associated with changes in activities of daily life, low socioeconomic status, social isolation, and decrease in mental condition. Non-pharmacological treatment which can be given to manage stress in the elderly is the brain gym. Brain gym is an exercise program with movement the upper extremity of right and left and involving the capability to think and remembering. Brain gym collaboration with Balinese traditional music will lead the focus and concentration of elderly toward pleasing emotion. The purpose of research to determine the effect of brain gym collaboration with Balinese traditional music toward stress among the elderly. The design uses one group pre-test and post-test design performed by 30 samples chosen by saturated sample. Data were collected by evaluating of stress using DASS 21 questionnaires. The measurement of stress scores before and after the intervention shows a decrease in stress by an average of two. Wilcoxon rank test results obtained p value=0,000 (p<0,05) which means there is the influence of brain gym collaboration with Balinese traditional music on stress among the elderly in Banjar Pucak Sari North Denpasar.Keywords: balinese traditional music, brain gym, elderly, stress
Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Ventilator Associated Pneumonia pada Pasienyang Menggunakan Ventilator Mekanik Khayati, Nur; Rohana, Nana; Apriana, Rista
Jurnal Ners Widya Husada Vol 4, No 3 (2017): NOVEMBER
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.364 KB) | DOI: 10.33666/jners.v4i3.321

Abstract

Ventilator Associated Pneumonia atau VAP adalah pneumonia nososkomial pada pasien yang telah dipasang ventilator mekanik dengan slang endotrakea dan trakeostomi selama sedikitnya 48 jam. Tujuan penelitianiniuntuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian VAP pada pasien yang menggunakan ventilator mekanik di ICU RSUD Tugurejo Semarang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan desain cross sectional. Populasi 23 responden tehnik pengambilan sampel dengan tehnik accidental sampling. Memakai uji parametrik Pearson data berdistribusi normal, pada penelitian ini data tidak berdistribusi normal maka menggunakan uji Rank Spearman. Hasil analisis dengan uji Rank Spearman variable faktor umur (p=0,019) ada hubungan, faktor lama penggunaan ventilator mekanik (p=0,008) ada hubungan, factor perawatan oral hygiene (p=0,017) ada hubungan. Kesimpulanya ada hubungan antara factor umur, lama penggunaan ventilator mekanik, perwatan oral hygiene dengan kejadian VAP pada pasien yang menggunakan ventilator mekanik di ICU RSUD Tugurejo SemarangKata kunci: umur, lama penggunaan, ventilator mekanik, oral hygiene, kejadian VAPRELATED FACTORS WITH THE VENTILATOR OF ASSOCIATED PNEUMONIA (VAP)ON PATIENTS USING MECHANICAL VENTILATORABSTRACTVentilator Associated Pneumonia or VAP is nososkomial pneumonia in patients who have mechanically ventilated with endotracheal tube and tracheostomy for at least 48 hours. This study aims to  determine the factors associated with the incidence of VAP in patients who use a mechanical ventilator in ICU RSUD Tugurejo Semarang. Methods this was a non- experimental study with cross sectional design. Population 23 respondents, sampling technique with accidental sampling technique. Using Pearson parametric test if the data is normally distributed, in this study the data is not normally distributed then using Rank Spearman test. The result of analysis with Rank Spearman test of age factor variable (p = 0,019) there is correlation, old factor of mechanical ventilator use (p = 0,008) no correlation, oral hygiene treatment factor (p = 0,017). Conclusion there is correlation between age factor, duration of mechanical ventilator use, oral hygiene treatment with VAP occurrence in patients using mechanical ventilator in ICU RSUD TugurejoSemarangKeywords: length of use mechanical ventilator, oral hygiene, VAP incident

Page 1 of 1 | Total Record : 5