cover
Contact Name
Livana PH
Contact Email
livana.ph@gmail.com
Phone
+6289667888978
Journal Mail Official
livana.ph@gmail.com
Editorial Address
Jl. Subali Raya No. 12, Krapyak SEMARANG, Jawa Tengah
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ners Widya Husada
ISSN : 23563060     EISSN : 27219860     DOI : https://doi.org/10.33666/jners
Core Subject : Health, Education,
Jurnal ini berisi naskah ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Widya Husada Semarang, pada frekwensi 3 kali dalam setahun
Articles 101 Documents
Asuhan Keperawatan pada Lansia Risiko Jatuh melalui Penerapan Program Latihan Keseimbangan Sarini, Irma Listia; Widyatuti, Widyatuti
Jurnal Ners Widya Husada Vol 6, No 3 (2019): NOVEMBER
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.247 KB) | DOI: 10.33666/jners.v6i3.351

Abstract

Lansia erat kaitannya dengan proses menua yang berpengaruh pada penurunan fungsi sistem tubuh salah satunya terjadi pada sistem muskuloskeletal. Kondisi ini dapat bersiko pada kejadian jatuh sehingga mempengaruhi kualitas hidup lansia. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk memaparkan hasil asuhan keperawatan pada lanjut usia dengan masalah risiko jatuh dengan penerapan program latihan keseimbangan. Latihan ini di dilakukan 4 kali dalam seminggu dengan dasi 16 menit dan di evaluasi dengan menggunakan instrumen Berg Balance Scale (BBS), Time Up and Go (TUG) dan One Leg Standing Time (OLST). Hasil evaluasi akhir dari penerapan intervensi terlihat adanya perubahan yang signifikan. Pemeriksaan BBS meningkat dari skor 39 menjadi 45, pemeriksaan TUG mengalami percepatan dari 18.64 menjadi 14.60 detik. Sementara evaluasi dengan OLST didapatkan adanya peningkatan kemampuan klien untuk mengangkat salah satu kaki dengan mata terbuka dari 1.06 menjadi 4.32 detik dan dengan mata tertutup dari hasil 0.56 menjadi 4.21 detik. Dapat disimpulkan bahwa penerapan program keseimbangan ini dapat meningkatkan rasa percaya diri, stabilitas dan keseimbangan yang dapat mencegah kejadian jatuh pada lanjut usia.Kata kunci: lansia, sistem muskuloskeletal, risiko jatuh, program latihan keseimbanganNURSING CARE FOR THE ELDERLY WITH THE RISK OF FALLING USING BALANCE EXERCISE PROGRAMABSTRACTElderly people are closely relzted to aging processes which can affect the decline in bodily system functions. This condition can be risk of a fall that will affect the elderly quality of life. This scientific paper aims to describe the results of nursing care for the elderly with the risk of falling using balance exercise program. This exercise was conduct 4 times a weeks with 16 minutes in every session was evaluated using Berg Balance Scale (BBS), Time Up and Go (TUG) instruments and One Leg Standing Time (OLST). The results of the final evaluation after implementation showed a significant change. BBS examination increased from a score of 39 to 45, the TUG examination. accelerated from 18.64 to 14.60 seconds. While evaluation with OLST found an increase in the client's ability to lift one leg with eyes open from 1.06 to 4.32 seconds and with eyes closed from the results of 0.56 to 4.21 seconds. The conclution from this balance training program can increase self-confidence, stability and balance that can decrease risk of falls  in the elderly. Keywords: elderly, musculoskeletal system, risk of falls, balance training program
HUBUNGAN KUALITAS DUKUNGAN ORANG TUA SAAT TINDAKAN INVASIF DENGAN STRES HOSPITALISASI PADA ANAK PRASEKOLAH DIRUANG MELATI RSUD TUGUREJO SEMARANG Rohana, Nana; Aini, Khusnul; R.AM, Mufti N.
Jurnal Ners Widya Husada Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.7 KB) | DOI: 10.33666/jners.v2i1.146

Abstract

Latar Belakang: Hospitalisasi adalah suatu prores karena suatu alasan darurat atau berencana yang mengharuskan anak tinggal dirumah sakit sampai pemulangan kembali kerumah. Hasil studi pendahuluan menunjukan pada anak prasekolah saat di hospitalisasi mengalami cemas dan stres. Dukungan  orang tua diperlukan guna meminimalkan penyebab cemas dan stres.Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kualitas dukungan orang tua saat tindakan invasif dengan stres hospitlisasi di Ruang Melati RSUD Tugurejo Semarang.Metode Penelitian: Rancangan pada penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebesar 67 responden. Pengambilan data kuesioner dan analisis menggunakan uji rank spearman.Hasil Penelitian: Hasil univariat sebanyak 64,1% responden menyatakan dukungan sangat baik, sebanyak 67,2% responden menyatakan stres ringan. Hasil uji rank sperman di dapatkan bahwa ada hubungan antara kualitas dukungan orang tua saat tindakan invasif dengan stres hospitlisasi di Ruang Melati RSUD Tugurejo Semarang dengan nilai p value 0,000 maka H0 ditolak dan Ha diterima.Kesimpulan: Ada hubungan dukungan orangtua saat tindakan invasif memiliki hubungan yangkuat  denganstres hospitalisasi pada anak prasekolah di Ruang Melati RSUD Tugurejo Semarang.Saran: Orang tua diharapkan selalu memberikan dukungan pada anak saat dihospitalisasi untuk meminimalkan cemas dan stres hospitlisasi. Kata Kunci: Kualitas dukungan orang tua, tindakan invasif, stres hospitalisasi.
Karakteristik dan Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase Laten PH, Livana; Handayani, Tri Nur; Mubin, Mohammad Fatkhul; Ar Ruhimat, Imroati Istibsyaroh
Jurnal Ners Widya Husada Vol 4, No 3 (2017): NOVEMBER
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.241 KB) | DOI: 10.33666/jners.v4i3.323

Abstract

Persalinan merupakan keadaan fisiologis yang prosesnya mengakibatkan rasa nyeri hebat, bahkan dapat menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa. Rasa nyeri muncul akibat refleks fisik dan respons psikis ibu yang berbeda-beda. Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan tingkat nyeri persalinan kala I  fase laten. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan dengan pendekatan metode deskriptif. Sampel penelitian ini yaitu ibu bersalin normal yang mengalami nyeri persalinan kala I fase laten. Sampel berjumlah 30 responden. Teknik sampling menggunakan total sampling. Penelitian dilakukan di ruang bersalin Rumah Sakit Islam Kendal. Data dianalisis secara univariat melalui distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik ibu yang mengalami nyeri persalinan kala I fase laten mayoritas berusia 21 – 35, berpendidikan terakhir SLTA, dan mayoritas melahirkan anak yang pertama. Sedangkan intensitas nyeri responden mayoritas pada tingkat nyeri sedang.  Kata kunci: karakteristik, nyeri, persalinan, fase latenTHE CHARACTERISTICS AND LEVEL OF THE FIRST STAGE LABOR PAIN OF LATENT PHASE ABSTRACTLabor is a physiological state in which the process results in intense pain, and can even cause extraordinary pain. The pain arises due to the physical reflexes and psychological responses of mothers. This  study aimed to determine the characteristics and level of the labor  pain in the first stage of latent phase. The type of this research was quantitative research through  a descriptive method approach. The sample of this study was mothers whodelivered normally and  experienced laborpain  on the first stage of latent phase. Samples amounted to 30 respondents. The sampling technique used total sampling. The study was conducted in the delivery room of Kendal Islamic Hospital. Data were analyzed univariately through frequency distribution. The results showed that the characteristics of mothers who experienced labor pain the first stage of latent phase were aged 21-35,are high school graduates, and most of them gave birth to the first child. Meanwhil, the majority of respondents' pain intensity was at moderate pain level.Keywords: characteristics, pain, labor, latent phase
Hubungan Kekuatan Otot dan Tingkat Stres dengan Risiko Jatuh pada Lansia Asti, Ni Putu Intan Parama; Yanti, Ni Luh Putu Eva; Astuti, Ika Widi
Jurnal Ners Widya Husada Vol 4, No 2 (2017): Juli
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.261 KB) | DOI: 10.33666/jners.v4i2.301

Abstract

Jatuh adalah masalah umum pada orang tua. Faktor risiko jatuh pada lansia perlu diidentifikasi karena dapat berguna dalam mencegah jatuh. Faktor internal, seperti kekuatan otot dan tingkat stres adalah dua jenis faktor yang harus dipertimbangkan dalam mencegah jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kekuatan otot dan tingkat stres dengan risiko jatuh pada lansia. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan metode pengumpulan data cross-sectional, melibatkan sampel 50 lansia berusia 60 tahun atau lebih. Data diperoleh dengan menggunakan tes timed up and go (TUG) untuk penilaian risiko jatuh, penilaian kekuatan otot dengan alat dynamometer kaki, dan kuesioner tingkat stres (DASS 42). Berdasarkan tes menggunakan Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kekuatan otot dan risiko jatuh, dengan nilai p = 0,002 (p <0,05). Namun, tidak ada korelasi antara tingkat stres dan risiko jatuh pada lansia, dengan nilai p = 1.000 (p> 0,05). Berdasarkan temuan di atas, perawat atau petugas kesehatan lainnya disarankan untuk memotivasi lansia untuk menjaga program senam lansia yang diselenggarakan oleh Pusat Kesehatan. Aktivitas senam lansia dapat berfungsi sebagai intervensi pencegahan jatuh dan juga baik untuk mengurangi tingkat stres pada lansia. Kata kunci: lansia, risiko jatuh, kekuatan otot, tingkat stres RELATIONSHIP OF MUSCLE STRENGTH AND STRESS LEVEL WITH FALL RISK IN ELDERLY ABSTRACTFalls are a common problem in the elderly. Risk factors of falls in the elderly need to be identified as they can be useful in preventing falls. Internal factors, such as muscle strength and stress levels are two types of factors that should be considered in preventing falls. This study aimed to determine the relationship between muscle strength and stress levels with the risk of falls in the elderly. The type of this study was observational analytic with cross-sectional data collection method, involving sample of 50 elderly people aged 60 years or more. The data were obtained by using timed up and go (TUG) tests for fall risk assessment, muscle strength assessment with leg dynamometer tool, and stress level questionnaire (DASS 42). Based on the test using Chi-Square with 95% confidence level (α=0.05) it could be concluded that there was a relationship between muscle strength and risk of falls, with p value = 0.002 (p<0.05). However, there was no correlation between stress level and risk of falls in elderly, with p value = 1.000 (p>0.05). Based on the findings above, nurses or other health workers were advised to motivate the elderly to keep the elderly gymnastic program organized by the Health Centers. The elderly gymnastics activity could serve as a fall prevention intervention and is also good for decreasing stress levels in the elderly. Keywords: elderly, fall risk, muscle strength, stress level 
HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RUANG PERINATOLOGI RESIKO TINGGI (PERISTI) RSUD. DR. H. SOEWONDO KENDAL P, Fika Ayu; Rohana, Nana; Widyaningsih, Tri Sakti
Jurnal Ners Widya Husada Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.985 KB) | DOI: 10.33666/jners.v2i1.135

Abstract

Latar Belakang : Penyebab utama kematian bayi baru lahir atau neonatal di dunia antara lain bayi prematur 29%, sepsis dan pneumonia 25%, asfiksia dan trauma 23%. Asfiksia lahir menempati penyebab kematian bayi ke 3 di dunia pada awal kehidupan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan kejadian asfiksia. Terdapat 51 bayi yang mengalami BBLR disertai asfiksia pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2016 di RSUD dr. H. Soewondo Kendal.Metode : Penelitian ini menggunakan analisa uji Rank Spearman dengan metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik. Rancangan penelitian menggunakan cross sectional. Teknik sampling menggunakan accidental sampling. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 30 responden yaitu BBLR yang di sertai asfiksia di ruang PERISTI RSUD dr. H. Soewondo Kendal dan data diperoleh melalui lembar observasi.Hasil : Hasil analisis dengan uji Rank Spearman diketahui hasil p value 0,015 < 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.Kesimpulan : Ada hubungan bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan kejadian asfiksia di ruang perinatologi resiko tinggi (PERISTI) RSUD dr. H. Soewondo Kendal. Kata Kunci : Bayi berat lahir rendah (BBLR), kejadian asfiksia.
Faktor – faktor yang Berhubungan dengan Kebersihan Gigi dan Mulut pada Lansia Pili, Yuvensius; Utami, Putu Ayu Sani; Yanti, Ni Luh Putu Eva
Jurnal Ners Widya Husada Vol 5, No 3 (2018): NOVEMBER
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.83 KB) | DOI: 10.33666/jners.v5i3.338

Abstract

Kebersihan gigi dan mulut yang kurang dapat menimbulkan masalah bagi lansia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kebersihan gigi dan mulut pada lansia terdiri dari usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, pengetahuan, motivasi, ketergantungan fisik, budaya, kecemasan, ekonomi lansia dan keluarga. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatancross sectional. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas I Penebel. Teknik pengambilan sampel  purposive sampling dengan jumlah sampel 80 responden. Hasil penelitian secara signifikan menunjukkan ada hubungan antara kebersihan gigi dan mulut dengan pengetahuan (p value 0,013, r = 0,277), motivasi (p value 0,005, r = 0,311), ketergantungan fisik (p value 0,011, r = 0,285), ekonomi lansia dan keluarga (p value 0,000, r = 0,400), kecemasan (p value 0,0185, r = -0,265). Tidak terdapat hubungan antara budaya dengan kebesihan gigi dan mulut (p value 0,187, r = -0,149). Pemberian informasi kesehatan gigi dan mulut pada lansia pada saat kegiatan posyandu lansia dan melakukan pemerikasaan kebersihan gigi dan mulut yang diintegrasikan dalam kegiatan puskesmas keliling dapat dilakukan sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan masalah kesehatan gigi dan mulut pada lansia. Kata kunci: kebersihan gigi dan mulut, lansiaFACTORS RELATED TO ORAL HYGIENE  IN ELDERLYABSTRACTThe lack of oral hygiene become a problem for elderly. The main aims of this research is to analyze the related factors due to oral hygiene consists of age, sex, education degree, occupation, marital status, knowledge, motivation, physical dependence, culture, anxiety, economic of family and elderly. The design of this research were descriptive analytic and cross sectional. UPTD Puskesmas I Penebel was the location where this research was conducted. Purposes sampling technique was used with the total samples where 80 respondents. The results showed the significant correlation between oral hygiene and knowledge (p value 0,013, r = 0,277), motivation (p value 0,005, r = 0,311), physical dependence (p value 0,011, r = 0,285), economic of family and elderly (p value 0,0000, r = 0,400), anxiety (p value 0,0185, r = -0,265). There was no correlation between culture and oral hygiene (p value 0,187, r = -0,149). Based on this research, it is recomended that oral hygiene supposed to be clearly informed to elderly by elderly posyandu (integrated treatment) activities, and regularly oral hygiene checkup which is integrated in puskesmas (civic health Centre).Keywords: oral hygiene, elderly
HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KINERJA PERAWAT PELAKSANA RSUD R. A. KARTINI JEPARA Apriana, Rista; Kustriyani, Menik; Augustin, Rakhma Dwi
Jurnal Ners Widya Husada Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.764 KB) | DOI: 10.33666/jners.v3i1.166

Abstract

Latar Belakang : Komunikasi interpersonal merupakan suatu proses penyampaian pesan, informasi, pikiran, sikap tertentu antara 2 orang atau lebih. Komunikasi interpersonal dapat menggambarkan kinerja seorang perawat, Kinerja perawat merupakan hasil kerja yang dicapai baik secara kualitas maupun kuantitas dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan, komunikasi interpersonal  relationships perawat sangat mempengaruhi kinerja. Perawat yang professional membutuhkan lebih dari sekedar pengetahuan dan keterampilan teknikal, akan tetapi juga membutuhkan keterampilan melakukan komunikasi interpersonal relationships.Metode Penelitian : Jenis penelitian ini kuantitatif non eksperimental. Tehnik sampling dengan Total Sampling, sampel sejumlah 52 responden. Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner kemudian di olah kedalam uji statistik Spearman Rank.Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil analisis statistik dengan Rank Spearman, di dapatkan nilai p value = 0,000 <?  = 0,05 (5%) Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa adaKomunikasi Interpersonal terhadap Kinerja Perawat Pelaksana RSUD RAA. Kartini Jepara.Kesimpulan Penelitian : Ada sehingga dapat dikatakan bahwa adaKomunikasi Interpersonal terhadap Kinerja Perawat Pelaksana RSUD RAA. Kartini Jepara.Kata Kunci : komunikasi interpersonal, kinerja perawat.
PERILAKU PENCEGAHAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL PADA KOMUNITAS HOMOSEKSUAL DI SEMARANG Kustriyani, M.; Katili, M. I.; Putra, D. S.
Jurnal Ners Widya Husada Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.723 KB) | DOI: 10.33666/jners.v2i1.126

Abstract

Infeksi Menular Seksual atau lebih dikenal dengan sebutan IMS adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui kontak seksual. Dirjen P2M dan penyehatan lingkungan pemukiman Depkes RI menyatakan dari jumlah kasus HIV/AIDS dan IMS di Indonesia 12% diantaranya adalah homoseksual. Berdasarkan cara penularan HIV/AIDS dan IMS di Indonesia, pemakaina obat-obatan intravena berkontibusi hanya 2% terhadap penularan HIV. Sedangkan homoseksual (30%) menduduki peringkat ke 2 setelah heteroseksual. Homoseksual adalah perbedaan terhadap orientasi seksual yang ditandai dengan timbulnya rasa suka terhadap orang lain yang mempunyai kelamin sejenis. Tujuan penelitian ini sendiri adalah untuk mengetahui gambaran homoseksual dalam pencegahan infeksi menular seksual di Semarang. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, sampel diambil dengan cara snowball sampling dengan jumlah sampel 6 orang. Pengumpulan data menggunakan indepth interview. Hasil penelitian yang sudah dilakukan didapatkan 6 tema yaitu alasan mengapa menjadi homoseksual, pengetahuan tentang infeksi menular seksual, perilaku seksual yang dilakukan homoseksual, dan perilaku pencegahan yang dilakukan homoseksual. simpulan : Meskipun homoseskal sudah mengetahui tentang IMS dan pencegahannya, namun belum semuanya menerapkan perilaku pencegahan IMS seperti menggunkan kondom. Kata Kunci : Perilaku, infeksi menular seksual, homoseksual.
Hubungan Kejadian Bullying dengan Mekanisme Koping pada Remaja Marliyani, Lina; Mariyati, Mariyati; Tamrin, Tamrin
Jurnal Ners Widya Husada Vol 7, No 1 (2020): MARET
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.435 KB) | DOI: 10.33666/jners.v7i1.356

Abstract

Bullying adalah perilaku seseorang atau sekelompok orang yang dilakukan secara berulang dengan tujuan menyakiti korban secara mental maupun fisik, dan biasanya terjadi pada anak dan remaja dalam bentuk kekerasan yang dilakukan oleh teman sebayanya. Diperkirakan 60% anak  di Indonesia menggunakan sosial media yang berpotensi meningkatkan cyberbullying. Kejadian bullying berdampak pada diri korban seperti merasa tidak nyaman, takut, rendah diri. Saat remaja dibullying biasanya remaja membalas tindakan yang sama seperti apa yg mereka dapatkan.  Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui hubungan antara kejadian bullying dengan mekanisme koping pada remaja di SMP Muhammadiyah 08 Semarang.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan deskriptif korelasi melalui pendekatan cross sectional. Tekhnik sampling yang digunakan adalah proportional random sampling dengan jumlah populasi sebanyak 219 siswa dan jumlah sampel sebanyak 142 siswa. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji statistik menggunakan uji chi square.Berdasarkan hasil analisis diperoleh data dari 106 siswa(74.6%) yang mengalami kejadian bullying, 57 siswa ( 53.8% ) menggunakan mekanisme koping adaptif dan 36 siswa (25.4%) tidak mengalami kejadian bullying, 6 siswa (16.7% ) menggunakan mekanisme koping maladaptif. Hasil uji chi square didapatkan pvalue ˂ α ( 0,002 ˂ 0,05).Kata kunci: kejadian bullying, mekanisme koping, remajaTHE RELATIONSHIP BETWEEN THE INCIDENCE OF BULLYING WITH COPING MECHANISMS IN ADOLESCENTSABSTRACTBullying is the behavior of a person or group of people that is done repeatedly with the aim of hurting the victim mentally or physically, and usually occurs in children and adolescents in the form of violence perpetrated by their peers. It is estimated that 60% of children in Indonesia use social media which has the potential to increase cyberbullying. Bullying has an impact on the victim such as feeling uncomfortable, afraid, inferior. When teens are bullied, teens usually respond to the same actions as what they get. This study aims to determine the relationship between the incidence of bullying with coping mechanisms in adolescents at SMP Muhammadiyah 08 Semarang.This study uses a quantitative method with descriptive correlation through a cross sectional approach. The sampling technique used was proportional random sampling with a population of 219 students and a total sample of 142 students. The data obtained were analyzed by statistical tests using the chi square test.Based on the analysis results obtained data from 106 students (74.6%) who experienced bullying, 57 students (53.8%) used adaptive coping mechanisms and 36 students (25.4%) did not experience bullying, 6 students (16.7%) used coping mechanisms maladaptive. Chi square test results obtained pvalue ˂ α (0.002 ˂ 0.05). Keywords: bullying incident, koping mechanism, teenagers
PENGARUH EKSTRAK JAHE TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI RW 03 KELURAHAN TAMBANGAN rin, Tam; N, Dwi Retno; Muawanah, Siti
Jurnal Ners Widya Husada Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Widya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.724 KB) | DOI: 10.33666/jners.v2i2.154

Abstract

Latar Belakang : Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang menjadi masalah kesehatan utama terutama pada lansia. Semakin bertambahnya usia maka resiko terjadinya hipertensi juga semakin tinggi. Pengobatan hipertensi dapat dilakukan dengan farmakologi, salah satunya yaitu ekstrak jahe (Zingiber Officinale Rosc). Tujuan Penelitian : untuk mengetahui pengaruh ekstrak jahe terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di RW 03, Kelurahan Tambangan. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi eksperimental. Desain penelitian menggunakan ?one group pre test-post test design without control group?. Jumlah populasi yaitu 36 responden. Cara pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan intervensi. Hasil : Mengetahui tingkat tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan ekstrak jahe menggunakan uji Wilcoxon dengan hasil p- value 0,007  (<0,05%) dan nilai Z hitung -2,683. Kesimpulan : Ada pengaruh ekstrak jahe terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di RW 03 Kelurahan Tambangan.Kata Kunci: Ekstrak jahe, Lansia, Hipertensi.

Page 4 of 11 | Total Record : 101