cover
Contact Name
Chairunisa Ayu Saputri
Contact Email
jurnalmedfarm@gmail.com
Phone
+6287859041641
Journal Mail Official
jurnalmedfarm@gmail.com
Editorial Address
Jl. Batoro Katong No. 32 Ponorogo
Location
Kab. ponorogo,
Jawa timur
INDONESIA
Medfarm: Jurnal Farmasi dan Kesehatan
ISSN : 23548487     EISSN : 27159957     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal MEDFARM merupakan terbitan dari lembaga jurnal dibawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Akademi Analis Farmasi dan Makanan Sunan Giri Ponorogo. Topik atau pembahasan dari Jurnal MEDFARM lebih terfokus pada bidang Farmasi, Obat Tradisional, Makanan, Minuman dan Kesehatan
Articles 63 Documents
UJI ANGKA LEMPENG TOTAL, ANGKA KAPANG KHAMIR, DAN Most Probable Number (MPN) Coliform TERHADAP SAYAP LALAT RUMAH (Musca Domestica) Ulfa Nur Maa’idah; Charlis Palupi; Lina Sulis Setyawati
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 9 No 1 (2020): MEDFARM : JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v9i1.25

Abstract

Latar belakang: Lalat rumah (Musca Domestica) merupakan hewan yang membawa bakteri tertentu contohnya Escherichia coli dan Salmonella. Biasanya bakteri ini terdapat di bagian tubuh lalat rumah yaitu pada kaki, badan, dan sayap. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan jumlah mikroba pada aquadest steril yang telah ditambahkan sayap kanan lalat rumah, sayap kiri lalat rumah dan sayap kanan dan kiri lalat rumah. Metode: Populasi dalam penelitian ini adalah lalat rumah (Musca Domestica), sampel sayap lalat rumah diambil dengan teknik Simple Random Sampling selanjutnya dilakukan uji ALT, AKK, dan MPN Coliform, untuk mengetahui perbedaan jumlah mikroba pada masing-masing sayap lalat rumah Hasil: Pengujian jumlah ALT sampel I (Sayap kiri), 93 x 10-1 koloni/ml, sampel II (Sayap kanan), 87,5 x 10-1 koloni/ml, dan sampel III (Sayap kanan kiri), 246,5 x 10-2 koloni/ml, pengujian AKK sampel I (Sayap kiri), 47,5 x 101 koloni/ml, sampel II (Sayap kanan), 6,75 x 101 koloni/ml, dan sampel III (Sayap kanan kiri), 49,75 x 101 koloni/ml. Pengujian MPN Coliform sampel I (Sayap kiri), >2400 MPN/100ml, sampel II (Sayap kanan), >2400 MPN/100ml, Sampel III (Sayap kanan kiri), >2400 MPN/100ml. Simpulan dan Saran: Hasil penelitian menujukkan bahwa sayap kanan mempunyai jumlah mikroba lebih sedikit dibandingkan dengan sayap kiri, dan sayap kanan kiri. Sehingga perlu dilakukan pengujian lebih lanjut untuk mengetahui bakteri apa yang terdapat pada masing-masing sayap lalat rumah (Musca Donestica) sehingga mempengaruhi perbedaan jumlah mikroba pada masing-masing sayap tersebut.
UJI CEMARAN MIKROBA AIR MINUM ISI ULANG DARI DEPOT AIR MINUM DI WILAYAH KABUPATEN PONOROGO Endang Ernawaningtyas; Yaya Sulthon Aziz; Qoirul Adi Styawan
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 9 No 1 (2020): MEDFARM : JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v9i1.26

Abstract

Latar belakang: Air minum isi ulang banyak digunakan oleh masyarakat Kecamatan Ponorogo untuk konsumsi rumah tangga dan juga untuk berjualan. Air minum isi ulang ini belum tentu aman untuk dikonsumsi dan terdapat bakteri, salah satunya bakteri Eschericia coli. Bakteri ini bisa menyebabkan berbagai penyakit seperti diare dan mual. Tujuan: Untuk mengetahui jumlah Angka Lempeng Total (ALT) dan Most Probable Number (MPN) Eschericia coli pada air minum isi ulang di Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo memenuhi syarat SNI 01-3553-2006. Metode: Air minum isi ulang di Kecamatan Ponorogo akan di Uji Angka Lempeng Total dan Uji Most Probable Number Eschericia coli dengan teknik sampling purposive. Hasil: hasil uji Angka Lempeng Total (ALT) pada sampel A, B, C, D, dan E > 300 koloni/ml dan uji Most Probable Number (MPN) Eschericia coli sampel A 120 MPN/ml, sampel B 39 MPN/ml, sampel C 43 MPN/ml, sampel D 150 MPN/ml, dan sampel E 28 MPN/ml. Simpulan dan saran: hasil Uji Angka Lempeng Total dan Uji Most Probable Number (MPN) Eschericia coli pada air minum isi ulang di wilayah Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo tidak memenuhi persyaratan SNI 01-3553-2006.
PEMBUATAN DAN UJI MUTU TEPUNG UMBI PORANG (Amorphophallus Oncophyllus Prain) DI KECAMATAN NGRAYUN Tatik Handayani; Yaya Sulthon Aziz; Depit Herlinasari
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 9 No 1 (2020): MEDFARM : JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v9i1.27

Abstract

Latar belakang: Umbi porang di Kecamatan Ngrayun berpotensi dijadikan tepung yang dapat menjadi inovasi pangan serta meningkatkan ekonomi masyarakat Ngrayun. Tujuan: Untuk mengetahui kadar kalsium oksalat dan hasil pemutihan (bleaching) tepung umbi porang serta hasil uji mutu tepung umbi porang sesuai dengan SNI 7939:2013. Populasi dalam penelitian yaitu tepung yang terbuat dari umbi porang Kecamatan Ngrayun yang sudah direduksi kalsium oksalatnya dan melewati proses pemutihan. Sampel dalam penelitian yaitu tepung umbi porang dalam sekali produksi yang diambil secara acak. Metode: dilakukan uji mutu SNI 7939:2013 terbatas serpih porang yang meliputi uji kadar air, uji kadar glukomanan, dan uji kadar abu. Dilakukan pula uji reduksi kalsium oksalat dan uji derajat putih. Hasil: pengujian mutu sesuai SNI 7939:2013 bahwa tepung umbi porang memenuhi persyaratan kecuali kadar abu. Hasil uji kadar air 12,965%, kadar glukomanan 50,103%, kadar abu 90,733%, kadar kalsium oksalat setelah direduksi 0,00053 mg, dan derajat putih 315. Simpulan dan Saran: Tepung umbi porang tersebut memenuhi persyaratan kecuali kadar abu, sehingga tepung belum dapat untuk dikonsumsi dan perlu pengolahan yang lebih baik lagi.
UJI MUTU SEDIAAN CELUP DAUN BUNGA KERTAS (Bougainvillea glabra Choisy) Charlis Palupi; Putri Sekar Ayu Nugraha; Endang Ernawaningtyas
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 9 No 1 (2020): MEDFARM : JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v9i1.28

Abstract

Latar Belakang: Tanaman bunga kertas memiliki banyak manfaat yang belum diketahui oleh masyarakat sehingga diperlukan cara untuk menginovasi daun bunga kertas agar dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu inovasi yaitu dengan membuat sediaan celup daun bunga kertas. Tujuan: Mengetahui mutu sediaan celup daun bunga kertas berdasarkan syarat mutu SNI 01-3753-2014. Metode: Sampel dalam penelitian yaitu sediaan celup daun bunga kertas dalam satu kali produksi, mengguakan teknik pengumpulan data Simple Random Sampling, kemudian dilakukan uji mutu terbatas pada uji organoleptik, uji kadar air, uji kadar abu larut dalam air terhadap abu total, uji kadar abu tidak larut asam, uji kealkalian abu larut dalam air, uji ALT, uji AKK. Hasil: Pengujian mutu SNI 01-3753-2014 bahwa sediaan celup daun bunga kertas memenuhi persyaratan. Hasil uji organoleptik air seduhan berwarna kuning kecoklatan, bau khas dan rasa khas, uji kadar air 4,9%, uji kadar abu larut dalam air terhadap abu total 59,3%, uji kadar abu tidak larut asam 0,6%, uji kealkalian abu larut air 1,06%, uji ALT 80,8 x 101 koloni/gram, uji AKK 2,3 x 101 koloni/gram. Simpulan: semua uji yang dilakukan memenuhi persyaratan mutu SNI 01-3753-2014.
PENURUNAN KADAR FORMALIN PADA TAHU PUTIH MENGGGUNAKAN LARUTAN TEMU KUNCI DENGAN METODE TITRASI ASAM BASA Erna Agung Rakhmawati; Surti Lestari; Linda Widyaningsih
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 9 No 1 (2020): MEDFARM : JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v9i1.29

Abstract

Latar belakang: tahu merupakan salah satu makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat untuk mengantikan kebutuhan protein hewani. Tahu sendiri termasuk salah satu hasil oalah kedelai yang memiliki masa simpan kurang dari 3 hari dalam suhu kamar. Sehingga beberapa produsen menambahkan pengawet untuk memperpanjang masa simpan tahu. Salah satunya yaitu menggunakan pengawet formalin, formalin sendiri penggunaanya dilarang dalam makanan. Kandungan senyawa saponin dalam temu kunci mampu mereduksi formalin pada tahu putih. Sehingga pada penelitian ini menggunakan temu kunci untuk menurunkan kadar formalin. Tujuan: untuk mengetahui penurunan kadar formalin pada sampel tahu putih dengan menggunakan larutan temu kunci dengan variasi konsentrasi dan perendaman selama 90 menit. Metode: Populasi dalam penelitian ini yaitu sampel tahu putih yang didapat di salah satu pabrik tahu di Wilayah Ponorogo. Sampel dalam penelitian ini yaitu sampel tahu putih sebanyak 10 potong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu titrasi asam basa dengan dilanjutkan analisa statistik menggunakan program SPSS. Penelitian dilakukan di Laboratorium AKAFARMA Sunan Giri Ponorogo. Hasil: hasil penelitian ini yaitu didapat kadar formalin awal pada tahu sebesar 0,0146% dengan penurunan kadar formalin tertinggi pada konsentrasi 60% sebanyak 28,0%. Simpulan dan saran: hasil analisa didapat hasil bahwa larutan temu kunci dapat menurunkan kadar formalin pada sampel tahu putih. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya menggunakan metode yang lebih representatif.
PERBANDINGAN KADAR MINYAK ATSIRI DALAM RIMPANG JAHE GAJAH( Zingiberis Officinale var.officinarum) YANG DIEKSTRAKSI DENGAN AIR DAN ALKOHOL 90% Susilowati Andari
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 9 No 2 (2020): MEDFARM : JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v9i2.32

Abstract

Jahe (Zingiber Officinale) merupakan merupakan salah satu komoditas pertanian yang menempati posisi penting dalam perekonomian masyarakat indonesia, sebagai rempah-rempah yang diperdagangkan secara luas. Selain sebagai obat, dalam kehidupan sehari-hari dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, seperti bumbu dapur, campuran bahan industri makanan dan minuman, kosmetik, dan parfum. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar minyak atsiri pada rimpang Jahe Gajah yang diekstraksi dengan Air dan alkohol 90% . Desain penelitian adalah eksperimental dengan sampel yang diambil langsung dari perkebunan. Metode ekstraksi yang dipilih adalah destilasi dengan pengulangan tiga kali menggunakan teknik analisa data uji t. Hasil pengujian menunjukan bahwa kadar minyak atsiri pada rimpang jahe gajah yang diekstraksi dengan air sebesar 1,20%, 1,20%, 0,80%, dengan kadar rata-rata 1,07%, sedangkan kadar minyak atsiri rimpang jahe gajah yang diekstraksi dengan alkohol 90% sebesar 0,79%, 0,79%, 0,40% dengan kadar rata-rata 0,66%. Hasil analisa uji t menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang nyata (α = 0,05) kadar minyak atsiri pada rimpang jahe gajah yang diekstraksi dengan air dan alkohol. Minyak atsiri yang diekstrak dengan air lebih besar/banyakdibanding dengan minyak atsiri yang diekstraksi dengan alkohol 90%.
PERBANDINGAN PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA TERHADAP PEMAHAMAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI KOTA DENPASAR Putu Eka Arimbawa
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 9 No 2 (2020): MEDFARM : JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v9i2.33

Abstract

Salah satu bentuk berkembangnya media komunikasi adalah dengan adanya sosial media sebagai sumber informasi. Informasi yang kurang tepat dapat menyebabkan kesalahan penggunaan obat salah satunya adalah penggunaan antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan penggunaan media sosial dengan pemahaman penggunaan antibiotik di Kota Denpasar. Penelitian ini menggunakan rancangan survei cross-sectional. Jumlah sampel yang digunakan sebesar 100. Data dikumpulkan dari bulan Maret-April 2020 di Kota Denpasar menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan 49% responden pernah membeli antibiotik secara bebas, 60% setuju membeli tanpa resep dokter, dan 81 Responden mendapatkan antibiotik di apotek, serta 48% responden kurang memahami fungsi antibiotik. Hasil uji statistik terdapat perbandingan penggunaan sosial media dengan pemahaman penggunaan antibiotik diperoleh nilai p-value sebesar 0,006 (p<0,05). Informasi penggunaan sosial media terutama dalam pembelian antibiotik secara bebas tanpa resep perlu diperhatikan. Untuk itu, sosialisasi pemahaman fungsi dan aturan penggunaan antibiotik di sosial media harus dilakukan agar memastikan masyarakat dapat menerima informasi secara tepat
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus I Putu Gede Adi Purwa Hita; Putu Eka Arimbawa; Dhiancinantyan Windydaca BP
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 9 No 2 (2020): MEDFARM : JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v9i2.34

Abstract

Pengobatan jerawat dewasa ini didominasi oleh kosmetika khususnya kosmetika sintetis memiliki efek samping yang tinggi, sehingga memerlukan alternatife yaitu pengobatan obat herbal. yang memiliki efek samping lebih sedikit dari obat sintetis. Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) merupakan salah satu tanaman obat herbal khas Indonesia yang secara empiris digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol 70% daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) terhadap bakteri Staphyloccocus aureus. Pembuatan ekstrak dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 70% dan uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram yang diukur diameter zona hambatnya. Sebanyak 84,04 gram ekstrak kental daun binahong yang memiliki warna hijau kehitaman, bau khas, dan rasa pahit didapatkan melalui proses ekstraksi. Diameter zona hambat ekstrak yang dihasilkan sebesar 12,97 ± 0,54 mm, kontrol positif (kloramfenikol) 30,18 ± 0,08 mm, dan kontrol negatif tidak memberikan zona hambat. Ekstrak etanol 70% daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) memiliki aktivitas antibakteri yang kuat terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
EVALUASI PENANGANAN SEDIAAN SITOTOKSIK DI RUMAH SAKIT UMUM ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA Octaviana Maria Simbolon
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 9 No 2 (2020): MEDFARM : JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v9i2.35

Abstract

Kanker adalah pertumbuhan dan penyebaran sel yang tidak terkendali yang dapat mempengaruhi hampir semua jaringan tubuh. Sitotoksik (obat kemoterapi, obat antineoplastik) telah digunakan secara klinis selama beberapa dekade dan sangat penting dalam pengobatan kanker dan penyakit tertentu lainnya. Dalam hal paparan di tempat kerja, obat sitotoksik didefinisikan sebagai obat toksik yang menimbulkan bahaya bagi petugas kesehatan. Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda melakukan penanganan sediaan sitotoksik yang telah dilakukan oleh Tenaga Teknis Kefarmasian. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penanganan sediaan sitotoksik di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian observasional prospektif dengan analisa deskriptif. Penelitian dilakukan pada bulan September 2020 hingga Oktober 2020. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan dilengkapi dengan checklist. Pengambilan data dilakukan menggunakan teknik accidental sampling. Data hasil observasi yang diperoleh selanjutnya dilakukan scoring, kemudian diinterpretasikan ke dalam persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan penanganan sediaan sitotoksik di Rumah Sakit Umum Abdul Wahab Sjahranie Samarinda telah dilakukan sesuai dengan SPO yang berlaku. Kesesuaian penanganan sediaan sitotoksik pada tahap awal terhadap SPO yang berlaku sebesar 97%, pada tahap proses terhadap SPO yang berlaku sebesar 90% dan pada tahap akhir terhadap SPO yang berlaku sebesar 95%
PENGEMBANGAN METODE PENENTUAN KANDUNGAN RHODAMINE B DALAM KERUPUK BERWARNA MERAH MENGGUNAKAN REAGEN Zn(CNS)2 DAN PENCITRAAN DIGITAL Sandry Kesuma
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 9 No 2 (2020): MEDFARM : JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v9i2.36

Abstract

Sudah 35 tahun pelarangan penggunaan pewarna tekstil rodhamine B sebagai pewarna makanan, namun hingga saat ini masih ditemukan penyalahgunaannya. Penentuan kandungan rhodamine B dalam kerupuk berwarna merah secara kolorimetri menggunakan reagen Zn(CNS)2 dan aplikasi imageJ telah dilakukan dalam penelitian ini. Metode ini menunjukkan bahwa analisis rhodamine B dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan sederhana. Kurva standar yang dibuat dengan konsentrasi 1 sampai 14 ppm menunjukkan adanya hubungan yang baik antara konsentrasi dan absorbansi dengan nilai R2 = 0,9985. Sampel kerupuk A, B dan C yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Pasar Ranggeh Gondangwetan Kabupaten Pasuruan. Sampel A dan C positif mengandung rhodamin B dengan kadar 0,8296 ppm dan sampel C adalah 0,8203 ppm, sedangkan sampel C negatif. Penentuan nilai akurasi dan presisi dilakukan dengan metode adisi standar pada sampel A dan C. Akurasi yang dinyatakan dalam %recovery menunjukkan hasil yang baik dengan nilai rata-rata 98,98% dan 95,74%. Presisi dalam kategori keterulangan juga menunjukkan hasil yang baik dengan nilai RSD sampel A dan C adalah sebesar 0,7884% dan 0,7066%.