cover
Contact Name
Chairunisa Ayu Saputri
Contact Email
jurnalmedfarm@gmail.com
Phone
+6287859041641
Journal Mail Official
jurnalmedfarm@gmail.com
Editorial Address
Jl. Batoro Katong No. 32 Ponorogo
Location
Kab. ponorogo,
Jawa timur
INDONESIA
Medfarm: Jurnal Farmasi dan Kesehatan
ISSN : 23548487     EISSN : 27159957     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal MEDFARM merupakan terbitan dari lembaga jurnal dibawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Akademi Analis Farmasi dan Makanan Sunan Giri Ponorogo. Topik atau pembahasan dari Jurnal MEDFARM lebih terfokus pada bidang Farmasi, Obat Tradisional, Makanan, Minuman dan Kesehatan
Articles 63 Documents
SKRINING VIRTUAL DAN PENAMBATAN MOLEKUL SEBAGAI METODE PEMILIHAN PENGGUNAAN OBAT YANG SUDAH ADA (REPURPOSING DRUG) KANDIDAT TERAPI COVID-19 I Gede Ari Sumartha
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 10 No 2 (2021): MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v10i2.67

Abstract

COVID 19 merupakan penyakit yang mematikan dan masih belum ditemukan obatnya. Penelitian terhadap obat baru hingga dapat diedarkan membutuhkan waktu yang lama, sehingga penggunaan obat yang sudah ada dapat dijadikan alternatif terhadap terapi COVID 19. Metode skrining virtual dan penambatan molekul dapat dijadikan salah satu metode untuk mendapatkan pilihan dari pangkalan data obat-obat yang FDA-approved. Skrining virtual dengan metode electroshape diharapkan mendapatkan obat-obat dengan sifat yang sama seperti obat yang sudah terbukti secara in vitro menghambat enzim Mpro. Validasi metode perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukan penambatan molekul dari obat-obat hasil skrining dengan menggunakan senyawa perangkap. Hasil validasi didapatkan kurva ROC sebesar 0,900 yang merupakan hasil validasi yang baik. Setelah dilakukan penambatan molekul obat-obat hasil skrining didapatkan dua obat dengan binding affinity yang lebih rendah dari senyawa penuntunnya yaitu natamycin dan pitavastatin.
KAJIAN PUSTAKA: POTENSI EKSTRAK TANAMAN DI INDONESIA SEBAGAI KANDIDAT ANTELMINTIK TERHADAP Ascaris Tanwirotun Ni'mah; Vivin Mahdalena
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 11 No 1 (2022): MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v11i1.69

Abstract

Penyakit kecacingan merupakan masalah kesehatan yang masih dihadapi Indonesia, dengan angka infeksi sekitar 219 juta. Salah satu genus dari penyebab kecacingan yaitu Ascaris. Pemanfaatan tanaman sebagai sumber kandidat pengobatan infeksi Ascaris perlu dilakukan, namun informasi mengenai jenis tanaman yang berpotensi sebagai antelmintik terhadap Ascaris masih terbatas. Tulisan ini merupakan literatur review yang menyajikan informasi tanaman yang berpotensi sebagai antelmintik terhadap Ascaris. Tanaman tersebut yaitu bangle (Zingiber purpureum), kunyit (Curcuma domestica), sarang semut (Myrmecodia pendans), labu kuning (Curcubita moschata (Duch.) Poir), jahe emprit (Zingiber officinale var. amarum), bawang putih lanang (Allium sativum L.), gewang (Corypha utan Lamk), pinang merah (Areca catechu) dan takokak (Solanum torvum). Efek antelmintik dipengaruhi oleh aktivitas biologi dari kandungan senyawa kimia dalam tanaman.
KAJIAN PUSTAKA KRISTAL CAIR (CUBOSOME) SEBAGAI SISTEM PENGHANTARAN OBAT NANOPARTIKEL Astridani Rizky Putranti; Agnes Nuniek Winantari; Ni Made Krisnadewi
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 11 No 1 (2022): MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v11i1.71

Abstract

Cubosomes are cubic lipid-based delivery systems that can be an option for compounds that have low solubility in water belonging to BCS grades II and IV. The aim of this literature review is to get distinctive characteristics of cubosomes and the entrapment efficiency. Cubosomes was made by lipid (phytantriol, GMO) and added with stabilizer using top-down or bottom-up method. Characterization of cubosomes with instrument such as cryo-TEM (morphology), SAXS (crystalinity), and DLS (size distribution, zeta potential). The characteristic results obtained are cubic with size distribution of 100-500 nm and zeta potential values ±17 mV to 30 mV. As for entrapment efficiency generated ± 90% which indicates most drugs can enter the system.
FITOKIMIA DAN SKRINING AWAL METODE BIOTEKNOLOGI FERMENTASI KOMBUCHA BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L) SEBAGAI BAHAN AKTIF SABUN CUCI TANGAN PROBIOTIK Nurullah Asep Abdilah; Firman Rezaldi; Fernanda Desmak Pertiwi; M. Fariz Fadillah
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 11 No 1 (2022): MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v11i1.72

Abstract

Telang flower kombucha fermentation has antibacterial, antioxidant, and anticancer properties so that it has the potential to make probiotic hand soap preparations. Telang flower kombucha fermentation biotechnology as the active ingredient. The work procedure carried out is phytochemical screening and making hand soap preparations. The results showed that the fermented kombucha solution of telang flower contained secondary metabolites from the alkaloid, flavonoid, and saponin groups. Soap preparations were seen prominently on the soap base which was added with fermented kombucha solution of telang flower which indicated the presence of stable anthocyanin content. Telang flower kombucha has the potential to be used as a probiotic hand soap preparation, but it is necessary to evaluate the physical preparation and the antibacterial activity of both gram-positive and gram-negative pathogens. Keywword : Probiotics, antimicrobials, butterfly pea
PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN KLINIK ESTETIKA RUMAH SAKIT DAERAH MANGUSADA BERDASARKAN KONSEP STRATEGI GENERIK MICHAEL E. PORTER I NYOMAN ADIKARYA NUGRAHA
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 11 No 1 (2022): MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v11i1.74

Abstract

Rumah sakit mulai bergerak dari organisasi sosial menjadi sosial ekonomis. Era JKN, merupakan tantangan baru bagi rumah sakit untuk dapat bertahan. Berdasar pada data National Health Account Indonesia tahun 2016, serapan pembelanjaan biaya kesehatan dengan skema jaminan kesehatan hanya 17,3% sedang pembelanjaan biaya kesehatan dengan secara mandiri (out of pocket) 35%. RSD Mangusada merupakan rumah sakit tipe B pendidikan, menjawab peluang tersebut dengan pengembangan layanan baru, yaitu klinik estetika. Lokasi rumah sakit yang strategis dan berada di tengah pusat wisata ternyata tidak membuat layanan baru berkembang sesuai target. Penentuan startegi pemasaran merupakan solusi bagi RSD Mangusada untuk mengembangkan layanan klinik estetika. Situasi persaingan yang kuat dengan diferensiasi produk yang sama, strategi generik yang cocok untuk Klinik Estetika Rumah Sakit Daerah Mangusada adalah strategi diferensiasi produk layanan. Diperlukan keunikan layanan yang ditawarkan untuk bersaing dan unggul dari kompetitor untuk memenangkan pelanggan
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 96% DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees TERHADAP Propionibacterium acnes I Putu Gede Adi Purwa Hita; Putu Yudhistira Budhi Setiawan; I Gusti Septiari; I Gusti Ngurah Agung Windra Wartana Putra
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 11 No 1 (2022): MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v11i1.76

Abstract

Background: Acnes vulgaris is a skin disease that can reduce self-confidence in adolescence and adulthood. This disease can be caused by infection with Propionbacterium acnes bacteria and treatment of this disease using antibiotics causes a lot of resistances. One alternative that can be developed to overcome this problem is the use of herbal medicines. Objective: To determine the antibacterial activity of 96% ethanol extract sambiloto leaf (Androgaphis paniculata (Burm.f.) Nees) in inhibiting the growth of Propionbacterium acnes bacteria. Method: The maceration method was used in the preparation of extracts and a qualitative test of active compounds was carried out. The antibacterial activity test was carried out using the disc diffusion method. Results: Qualitatively identified in the extract contains several active compounds like alkaloids, flavonoids, tannins, triterpenoids and saponins. 96% ethanol extract of sambiloto leaf with concentrations of 25, 50, 75, and 100% w/v had antibacterial activity against Propionibacterium acnes, indicated by the diameter of the inhibition zone at each concentration. Conclusion: 96% ethanol extract of sambiloto leaf (Andrographis panuculata (Burm.f.) Nees) has antibacterial activity against the growth of Propionibacterium acnes bacteria where the category of strong antibacterial activity was found in samples with concentrations of 75 and 100% w/v with the diameter of the inhibition zone formed respectively 11.26±0.44 mm and 16.52 ± 1.33 mm. Keywords: Andrographis paniculata (Bum.f.) Nees, antibacterial, disc diffusion, 96% ethanol extract, Propionibacterium acnes
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI CMC-Na SEBAGAI VISCOSITY AGENT TERHADAP SIFAT FISIK SHEET MASK GEL EKSTRAK DAUN BIDARA (Ziziphus spina-christi L.) MIKHANIA CHRISTININGTYAS ERYANI
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 11 No 1 (2022): MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v11i1.90

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi CMC-Na terhadap sifat fisik sheet mask gel ekstrak daun bidara (Ziziphus spina-christi L.). Metode penelitian yang digunakan adalah pre-experimental one shot case study. Bahan pembawa yang digunakan dalam penelitian ini adalah CMC-Na dengan konsentrasi yang berbeda F1 (0,5%), F2 (0,75%), F3 (1%). Bahan aktif yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak daun bidara sebagai antioksidan. Pengujian sifat fisik yang dilakukan adalah uji organoleptik, homogenitas, pH, dan viskositas. Hasil uji organoleptis menunjukkan bahwa F1 memiliki warna hitam, bentuk agak kental dan berbau mawar. F2 memiliki warna hijau bentuk agak kental dan berbau mawar. F3 memiliki warna hijau, bentuk kental dan berbau mawar. Hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa F1, F2, F3 homogen. Hasil uji pH didapatkan data pH F1 sebesar 5,5 ± 0,1, F2 sebesar 6,233 ± 0,115, dan F3 sebesar 6,336 ± 0,152. Hasil uji statistik pH menggunakan one way anova, menunjukkan bahwa pH pada ketiga formula berbeda bermakna. Hasil uji viskositas didapatkan data F1 sebesar 140 ± 17,320 cps, F2 sebesar 270 ± 0 cps, dan F3 sebesar 650 ± 10 cps. Uji statistik viskositas menggunakan Kruskall Wallis test menunjukkan bahwa viskositas pada ketiga formula berbeda bermakna.
ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA DI ERA PANDEMI COVID-19 WENI KRISTANTI
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 11 No 1 (2022): MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v11i1.91

Abstract

Pneumonia merupakan suatu penyakit infeksi yang cukup serius karena menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas di kalangan masyarakat. Pemilihan dan penggunaan antibiotik yang tepat sangat diperlukan dalam keberhasilan pengobatan pneumonia termasuk dalam masa pandemi Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penggunaan antibiotik secara kuantitatif menggunakan metode ATC DDD/100 patient-days dan DU 90% pada pasien pneumonia di RSUD Sidoarjo 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik observasional retrospektif. Data diambil dari rekam medis dan data penggunaan antibiotik Farmasi. Hasil penelitian menunjukkan total penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia rawat inap RSUD Kabupaten Sidoarjo tahun 2020 sebesar 120,91 DDD/100 patient-days. Antibiotik yang banyak digunakan adalah levofloxacin dengan jumlah penggunaan sebesar 60,44 DDD/100 patient-days. Antibiotik yang masuk dalam Drug Utilization 90% antara lain levofloxacin, meropenem, moxifloxacin, amoxicillin clavulanat dan ceftriaxone.
PENGARUH SUHU TERHADAP PERURAIAN KADAR ASETOSAL PADA TABLET GENERIK DAN PATEN SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV Iswandi Iswandi
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 11 No 1 (2022): MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v11i1.92

Abstract

Acetosal has many properties or broad therapeutic effects, including analgesic, antipyretic, non-steroidal anti-inflammatory, antifibrinolysis, inhibition of prostaglandin biosynthesis, pain relief, and cardiovascular disorders. The purpose of this study was to determine the effect of storage temperature on acetosal content and acetosal decomposition in generic and patent tablets. Acetosal tablets were stored at 250C, 500C and 750C, then weighed 50.0 mg and dissolved with 5.0 mL of ethanol and aquabidestilata to 100.0 mL, then diluted and read with the maximum wavelength. The results were calculated as percent acetosal content and percent decomposition and were analyzed using the Two Way Anova statistical test. The levels of generic acetosal tablets at 250C, 500C and 750C respectively yielded 94.3% (± 0.64) ; 91.53% (±1.19) ; 81.43% (± 0.73). Acetosal levels in patent tablets at temperatures of 250C, 500C and 750C respectively yielded 96.06% (± 0.68) ; 92.74% (±0.53) ; 87.15% (± 0.67). Acetosal decomposition results in generic tablets at temperatures of 250C, 500C and 750C respectively yielded 5.07% (± 0.64) ; 8.47 %(± 1.19); 18.57% (± 0.73). The levels of acetosal decomposition products in patent tablets at temperatures of 250C, 500C and 750C respectively yielded 3.94% (± 0.68) ; 7,26 %(± 0,53) ; 12.85% (± 0.67). The results of the two-way ANOVA showed that there was a significant difference in the levels of acetosal and decomposition products between generic tablets and patented tablets which were affected by storage temperature.
PEMANFAATAN ESSENTIAL OILS SEBAGAI AROMATERAPI DALAM PERAWATAN KULIT Siti Rahmatul Azizah
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 11 No 1 (2022): MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v11i1.98

Abstract

ABSTRAK Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam yang melimpah dan salah satu negara yang berpotensi sebagai penghasil minyak atsiri, dapat dilihat dari banyaknya tanaman. khususnya tanaman penghasil minyak atsiri di Indonesia. Bagian dari tanaman tersebut dapat dijadikan sebagai sumber minyak atsiri adalah bagian akar, batang, daun, bunga, buah, dan sebagainya. Essential Oils sebagai produk aromaterapi memiliki banyak manfaat, diantaranya sebagai terapi komplementer, untuk merekalsasikan tubuh, bahan tambahan makanan, kosmetik, dan pengharum. Essential Oils dan konstituennya yang mudah menguap dapat menembus kulit serta meningkatkan penetrasi obat yang berbeda dari formulasi topikal ke lapisan kulit bawah menggunakan mekanisme aksi yang berbeda berdasarkan disintegrasi struktur lipid antar sel yang sangat teratur antara korneosit di stratum korneum dan meningkatkan partisi obat. Setelah aplikasi ke kulit, Essential Oils dan komponennya dimetabolisme dengan cepat, tidak terakumulasi dalam organisme dan diekskresikan dengan cepat yang menunjukkan dapat berhasil digunakan sebagai peningkat penetrasi yang aman. Essential Oils dan konstituennya lebih disukai daripada bahan sintetis yang digunakan secara tradisional sebagai peningkat permeasi yang aman dan cocok untuk meningkatkan penyerapan perkutan obat hidrofilik dan lipofilik dari formulasi topikal ke lapisan kulit bawah. Review Artikel ini bertujuan untuk mengetahui manfaat Essential Oils Sebagai perawatan pada kulit sehingga dapat dikembangkan sebagai zat aktif pada produk kosmetik dan kesehatan. Metode yang digunakan dalam penyusunan artikel yaitu Study literatur dari berbagai jurnal Internasional yang diakses melalui situs Google Scholar, Pubmed, dan Science Direct. Hasil Review artikel ini menunjukkan bahwa Essential Oils bermanfaat sebagai Perawatan kulit. Essential Oils atau Minyak atsiri banyak digunakan dalam industri kosmetik, farmasi, obat-obatan dan makanan memiliki aktivitas antioksidan, anti-inflamasi, aktivitas antikanker, untuk penyembuhan luka, dan banyak peran biologis lainnya. Beberapa macam minyak Essensial yang dapat bermanfaat untuk perawatan kulit yaitu Zaitun Essential Oil, Tea Tree Essential Oil, Lemon Essensial Oil, dan Rose Essential Oil Kata Kunci : Essential Oils, Perawatan Kulit, Aromaterapi Peran Biologis, Essential oils for Skincare