cover
Contact Name
Erna Yovi Kurniawati
Contact Email
jurnal.ilmukebidanan@gmail.com
Phone
+6287739122352
Journal Mail Official
jurnal.ilmukebidanan@gmail.com
Editorial Address
Kampus Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Jl Pemuda Gandekan Bantul Yogykarta 55711
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
JIK (Jurnal Ilmu Kebidanan)
ISSN : 24076872     EISSN : 25794027     DOI : 10.48092
Core Subject : Health,
JIK terbit pertama kali pada tahun 2014 dalam versi cetak, dan dipublikasikam secara online pada tahun 2015. Tujuan Jurnal Ilmu Kebidanan adalah menyebarluaskan hasil penelitian dan meningkatkan produktivitas publikasi ilmiah melalui pendekatan interdisipliner dan multidisiplin. Proses pengiriman manuscript terbuka sepanjang tahun. Semua manuscript yang dikirimkan akan melalui peer review dan editorial blind review sebelum disetujui untuk diterbitkan. Terbit pertama kali pada tahun 2014, JIK telah menggunakan Open Journal System yang mewajibkan semua penulis untuk mendaftar terlebih dahulu sebelum diperbolehkan mengupload manuscript yang mereka tulis secara online. Setelah itu, editor, peer reviewer, dan penulis dapat memantau proses pembuatan manuscript. Jurnal Ilmu Kebidanan (JIK) merupakan jurnal yang dikembangkan untuk menyebarluaskan dan membahas literatur ilmiah dan penelitian lainnya tentang perkembangan kesehatan khususnya kebidanan. JIK dimaksudkan sebagai media komunikasi antar stakeholders penelitian kesehatan seperti peneliti, pendidik, mahasiswa, praktisi serta masyarakat umum yang memiliki kepentingan terhadap hal tersebut. Jurnal Ilmu Kebidanan memuat manuscript Ilmu Kesehatan yang meliputi: Kebidanan Kesehatan Reproduksi Kesehatan Ibu dan Anak Kebidanan Komunitas Keluarga Berencana Kebijakan Kesehatan (Kebidanan) Pendidikan Kebidanan Teknologi Kesehatan (Kebidanan)
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 5 No. 1 (2018): Edisi Desember" : 9 Documents clear
EFEKTIVITAS PENGURANGAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DENGAN MENGGUNAKAN AROMATERAPI INHALASI Esti Nugraheny; Sri Sundari
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 5 No. 1 (2018): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyeri persalinan merupakan suatu proses fisiologis yang dialami oleh setiap wanita dalam proses persalinan. Namun berdasarkan data diketahui bahwa sekitar 13,9% wanita tidak dapat mengelola proses nyeri tersebut dengan baik sehingga berdampak pada peningkatan jumlah persalinan dengan operasi sectio secaria atas permintaan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengurangan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif dengan menggunakan aromaterapi inhalasi. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan disain pre post experiment design with control group dengan pendekatan prospektif. Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu bersalin pada bulan Juni-Oktober 2018 di empat tempat Bidan Praktik Mandiri di wilayah Bantul dengan menggunakan teknik acidental sampling dengan sampel berjumlah 62 responden.Teknik pengumpulan data dilakukan secara observasi. Instrumen yang digunakan untuk mengobservasi nyeri menggunakan Visual Analog Scale (VAS) dengan menggunakan skala 1-10 yang diadaptasi dari buku Potter Perry (2010). Proses analisis data menggunakan deskriptif. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa terjadi pengurangan intensitas nyeri persalinan pada kedua kelompok yang diberikan aromaterapi, namun penurunan tingkat nyeri lebih banyak terjadi pada kelompok dengan menggunakan aromaterapi kenanga dibandingkan kelompok dengan menggunakan aromaterapi lavender yaitu dengan penurunan tingkat nyeri 1,3 poin pada kelompok kenanga sedangkan pada kelompok lavender penurunan 0,5 poin. Disimpulkan bahwa, aromaterapi kenanga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pengurangan rasa nyeri pada ibu bersalin kala 1 fase aktif secara non farmakologis.
FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB KESULITAN MAKAN PADA BALITA DI POSYANDU KASWARI DUSUN KANGGOTAN KIDUL PLERET BANTUL YOGYAKARTA Arifah Istiqomah; Afifah Nuraini
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 5 No. 1 (2018): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak usia balita mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan kritis. Untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan diperlukan nutrisi dari makanan. Gangguan pola makan pada balita harus segera diatasi agar tidak berkembang menjadi kesulitan makan, kesulitan makan pada balita dapat berakibat buruk pada tumbuh kembang balita. Diperlukan suatu strategi untuk mengetahui dan menanggulangi gangguan makan pada balita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kesulitan makan pada balita di Posyandu Kaswari Dusun Kanggotan Lor Pleret Bantul. Desain penelitian deskriptif kuantitatif, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai balita di Posyandu Kaswari berjumlah 83 responden, jumlah sampel 69 responden, dengan teknik accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan ceklist. Analisis data menggunakan univariat. Berdasarkan penelitian terjadinya faktor sulit makan karena nafsu makan didominasi oleh balita yang tidak mengalami gangguan nafsu makan sebanyak 64 orang (92,75%), namun 5 orang (7,25%) diantaranya mengalami kesulitan makan karena gangguan nafsu makan, sebanyak 61 orang (88,40%) tidak mengalami gangguan proses makan di mulut, namun sebanyak 8 orang (11,60%) mengalami gangguan makan di mulut, pada faktor gangguan pengaturan makan pada anak terdapat 67 orang (97,10%) yang tidak mengalami gangguan pengaturan anak, tetapi 2 orang (2,90%) diantaranya mengalami gangguan pengaturan makan pada anak. Berdasarkan penelitian Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden tidak mengalami gangguan kesulitan makan karena faktor nafsu makan, tidak mengalami gangguan kesulitan makan karena faktor gangguan makan dimulut, dan tidak mengalami gangguan sulit makan karena faktor pengaturan makan dimulut. Saran bagi orangtua agar tidak memaksakan anak untuk makan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA Ari Sulistyawati
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 5 No. 1 (2018): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dengan nilai z skore TB/U kurang dari -2 SD.Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan stunting. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan potong lintang. Populasi balita di Dusun Teruman berjumlah 980 anak, sampel berjumlah 108 balita yang diambil melalui purpossive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan KMS (Kartu Menuju Sehat).Data univarat dianalisis secara deskriptif sederhana, data bivariat dianalisis menggunakan uji Chi Square dan data multivariat diuji menggunakan Regresi Logistik Ganda. Penelitian ini menemukan balita stunting sebesar 27.8%, faktor yang berpengaruh terhadap kejadian stunting adalah berat badan lahir (p=0,017;OR= 4.625), pengetahuan ibu tentang gizi (p=0.000;OR=0.208), pola perawatan kesehatan balita (p=0.000;OR=0.200), panjang badan lahir (p=0.000;OR=0.129), pendapatan perkapita (p=0.000;OR=0.129), dan pola pemenuhan gizi (p=0.000;OR=0.033). Riwayat sakit, status pekerjaan ibu, status pendidikan ibu, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, dan pengasuh utama tidak terbukti berhubungan dengan kejadian stunting. Balita dengan berat badan lahir <2.500 gram lebih berisiko 11 kali menderita stunting, panjang badan lahir <48 cm memiliki 0.2 kali risiko menderita stunting. Anak dengan pemenuhan gizi yang kurang memiliki risiko terkena stunting sebesar 0.26 kali, anak dengan kualitas perawatan kesehatan yang kurang baik memiliki risiko 0.2 kali lipat menderita stunting, ibu yang pengetahuannya tentang gizi kurang 0.14 kali lebih berisiko menderita stunting, dan anak dengan pendapatan perkapita keluarga rendah 0.1 kali lebih berisiko untuk tumbuh stunting. Disarankan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian terhadap kesehatan ibu hamil dan pola asuh anak di saat sehat maupun sakit.
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS BAMBANGLIPURO BANTUL TAHUN 2016 Margiyati; Ispurwati
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 5 No. 1 (2018): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut World Health Organization (WHO), 40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia pada kehamilan, disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut atau keduanya. Anemia dapat menyebabkan abortus, prematur, persalinan lama, perdarahan, BBLR, hingga cacat bawaan pada bayi. Berdasarkan survey prevalensi anemia di wilayah D.I. Yogyakarta, Kabupaten Bantul persentase tertinggi sebesar 25.60%. Puskesmas Bambanglipuro mengalami peningkatan dari 19,21% pada tahun 2015 menjadi 19,91% pada tahun 2016. Adapun faktor karakteristik ibu yang mempengaruhi terjadinya anemia adalah umur, pendidikan, pekerjaan, jumlah anak, jarak kelahiran, dan status gizi ibu.Untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu hamil anemia di Puskesmas Bambanglipuro Bantul tahun 2016.Jenis penelitiandeskriptif dengan pendekatan retrospektif.Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil yang mengalami anemiadi Puskesmas Bambanglipuro Bantul tahun 2016. Teknik pengambilan sampel random sampling dengan rumus Slovin didapatkan sampel sebanyak 77 responden.Analisa data menggunakan analisis univariat. Hasil Penelitian mengunakan analisis univariat 93,50% anemia ringan dengan karakteristik ibu hamil umur 20-35 tahun (83.10%), tingkat pendidikan SMA atau sederajat (61.05%), dengan multigravida (55.84%), berstatus bekerja (51.95%), status gizi mayoritas tidak KEK (74.03%), dengan spasing lebih dari 2 tahun (46.64%). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulankan bahwajenis anemia yang paling banyak dialami ibu hamil di Puskesmas Bambanglipuro Bantul 2016 adalah anemia ringan, dengan karakteristik ibu umur 20-35 tahun, tingkat pendidikan SMA atau sederajat, dengan multigravida, berstatus bekerja, dengan status gizi baik, dengan jarak anak lebih dari dua tahun.
HUBUNGAN PARITAS DAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL Susilawati; Marmi
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 5 No. 1 (2018): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prevalensi anemia paling berisiko adalah balita sebesar 47%, dan pada wanita hamil sebesar 42%. Persentase anemia di wilayah D.I. Yogyakarta, tertinggi di Kabupaten Bantul yaitu 25.60%. Proporsi Anemia Puskesmas Bambanglipuro mengalami peningkatan dari 19,21% pada tahun 2015 menjadi 19,91% pada tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paritas dan status kesehatan dengan kejadian anemia ibu hamil. Desain Penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu hamil anemia di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bambanglipuro pada periode 2016, sedangkan populasi kontrolnya adalah ibu hamil yang tidak mengalami anemia. Pemilihan sampel pada kelompok kasus sebanyak 30 orang dan kelompok kontrol sebanyak 30 orang dengan menggunakan teknik accidental sampling, sedangkan teknik uji statistiknya menggunakan uji Chi Square, dengan derajat kepercayaan 95%. Pada analisis univariat, diketahui paritas berisiko pada kelompok kasus sebanyak 21 orang (70%) dan pada kelompok kontrol sebanyak 20 orang (66,7%). Sedangkan pada variabel status gizi, responden yang memiliki status gizi kurang sebanyak 15 orang (50%) pada kelompok kasus dan 5 orang (16,7%) pada kelompok kontrol. Analisis statistik menunjukkan nilai antara kejadian anemia pada ibu hamil dengan paritas (OR= 5; CI 95% 1.61 hingga 17,65; p= 0.023) dan status gizi (OR= 5; CI 95%= 1,51 hingga 16,56; p= 0,018). Ada hubungan antara jumlah paritas dan status gizi dengan kejadian anemia ibu hamil, sebaiknya tenaga kesehatan meningkatkan proses pemberian KIE tentang paritas dan gizi sehat pada ibu hamil dan ibu – ibu yang mempersiapkan kehamilan.
MOTIVASI IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA Reni Merta Kusuma; Aesti Irawan
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 5 No. 1 (2018): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ASI merupakan makanan utama bagi bayi baru lahir sampai enam bulan pertama kehidupan. ASI eksklusif diartikan pemberian ASI saja kepada bayi tanpa tambahan makanan atau minuman lain kecuali obat, vitamin dan mineral. Motivasi kepada ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif sangat diperlukan. Motivasi ibu menyusui menjadi stimulasi terproduksinya ASI, sehingga hanya ASI yang diberikan ibu kepada bayi selama 6 bulan pertama kehidupan. Penelitian ini bertujuan menganalisis motivasi ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif di Puskesmas Tegalrejo. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah semua ibu yang mempunyai bayi usia 7-24 bulan sebanyak 574 bayi. Teknik sampling cluster sampling (sampling area), Jumlah sampel sebanyak 85 responden. Pengumpulan data dengan kuesioner dengan skala summated rating scale. Validitas skala motivasi sebesar 0,632. Hasil uji reliabilitas skala motivasi sebesar 0,9821. Hasil validitas dan reliabilitas skala motivasi dinyatakan reliabel. Analisis data menggunakan analisis univariat. Berdasarkan karakteristik responden yaitu usia responden paling banyak usia 20-35 tahun sebanyak 70 ibu (82,4%), pendidikan responden paling banyak SMA sebanyak 39 ibu (39%), responden tidak bekerja sebanyak 61 ibu (71,8), dan responden yang memberikan ASI eksklusif sebanyak 63 ibu (74,1%). Motivasi ibu menyusui dalam pemberian ASI pada kategori motivasi tinggi sebanyak 64,7%. Pemberian ASI berdasarkan karakteristik responden yang memiliki motivasi tinggi mayoritas berumur 20-35 tahun, berpendidikan SMA, ibu tidak bekerja, dan ibu memberikan ASI eksklusif. Disarankan dukungan dari pihak puskesmas tidak hanya memberikan promosi kesehatan tentang pentingnya ASI eksklusif namun juga pendampingan berkesinambungan agar motivasi ibu dalam memberikan ASI eksklusif tetap stabil.
PERSEPSI SUAMI TENTANG PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PRIA Anggit Eka Ratnawati; Umu Azizah
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 5 No. 1 (2018): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keikutsertaan pria dalam menggunakan alat kontrasepsi masih rendah.Kepesertaan KB pria di Indonesia masih rendah yaitu kondom sebanyak 3,23% dan Medis Operasi Pria (MOP) sebanyak 0,64%. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di Yogyakarta sebanyak 491.700, dengan jumlah peserta KB 377.184 jiwa dengan alat kontrasepsi kondom (6,71%) dan MOP (0,91%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi suami tentang penggunaan alat kontrasepsi pria di Dusun Nengahan, Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Tahun 2018. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah suami PUS di Dusun Nengahan, berjumlah 163 orang. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling, berjumlah 62 responden. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil uji validitas dari 34 pernyataan, 18 butir tidak valid dan 16 butir pernyataan dinyatakan valid dengan r hitung (0,444) > r tabel dan reliabel (r hitung 0,75). Hasil analisis menunjukkan responden sebagian besar beragama Islam sebanyak 59 responden (95,2%), berpenghasilan ? UMR sebanyak 33 responden (53,2%), pendidikan terakhir SMA sebanyak 42 responden (67,7%), memiliki 1 anak sebanyak 35 responden (56,5%), dan tidak menggunakan metode kontrasepsi sebanyak 55 responden (88,7%). Persepsi suami tentang penggunaan alat kontrasepsi pria dalam kategori positif sebanyak 26 responden (41,9%), dalam kategori negatif sebanyak 36 responden (58,1%). Kesimpulan: persepsi suami tentang penggunaan alat kontrasepsi pria di Dusun Nengahan sebagian besar berpersepsi negatif, artinya belum mendukung penggunaan alat kontrasepsi pria. Tenaga kesehatan khususnya bidan seyogyanya memberikan promosi kesehatan program Keluarga Berencana tentang kepesertaan KB pria pada suami PUS.
TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM PRIMIPARA TENTANG PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFAS suma wardani; Tita Restu Yuliasri
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 5 No. 1 (2018): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komplikasi masa nifas yaitu infeksi sebagai salah satu penyebab terjadinya Angka Kematian Ibu (AKI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu postpartum tentang perubahan fisiologi masa nifas. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Puskesmas Srandakan Kabupaten Bantul Yogyakarta pada bulan Februari sampai dengan bulan Juni 2018. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu nifas primipara yang berkunjung di Puskesmas Srandakan berjumlah 30 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental sampling dengan jumlah 30 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner terdiri dari 27 item pernyataan yang telah dinyatakan valid dengan menggunakan uji pearson product moment. Tingkat pengetahuan ibu postpartum primipara tentang perubahan fisiologi masa nifas sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak 16 responden (53%). Diperlukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu primipara tentang perubahan fisiologi masa nifas.
TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG PENDIDIKAN SEKSUAL USIA DINI DENGAN PENDEKATAN ASUHAN DINI KESEHATAN REPRODUKSI Sri Sundari
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 5 No. 1 (2018): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebanyak 2.737 kasus seksual anak usia dini terjadi pada tahun 2017 adalah sodomi sebanyak 771 kasus. Memberikan pemahaman bagi orangtua terkait pendidikan seks anak usia dini melalui program yaitu Asuhan Dini Kesehatan Reproduksi agar terhindar dari kejahatan seksual.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan orangtua tentang pendidikan seksual anak usia dini dengan pendekatan Asuhan Dini Kesehatan Reproduksi.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.Populasi dalam penelitian ini adalah orangtua siswa siswi yang memiliki anak usia 5-6 tahun sebanyak 30 responden.Teknik sampling adalah total sampling. Sampel penelitian berjumlah 30 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner.Hasil uji validitas kuesioner dari 30 pertanyaan, sebanyak 4 pertanyaan yang tidak valid dan 26 pertanyaan dinyatakan valid dengan r hitung (0,413).> r tabel dan reliabel (nilai r hitung 0,742 ).Analisis data menggunakan univariat sebagian besar tingkat pengetahuan orangtua baik tentang pendidikan seksual anak usia dini berdasarkan usia responden >25 tahun sebanyak 27 responden (90%), berdasarkan jenis kelamin, perempuan sebanyak 25 responden (83,3%), berdasarkan pendidikan sebagian besar berpendidikan S1 sebanyak 18 responden (60%), dan pekerjaan orangtua Ibu Rumah Tangga sebanyak 11 responden (36,7%), dan tingkat pengetahuan orang tua tentang pendidikan seksual secara keseluruhan baik.Berdasarkan karakteristik umur, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan sebagian besar orangtua memiliki pengetahuan baik. orangtua sedini mungkin memberikan pendidikan seksual dan pihak sekolah lebih mengembangkan program Asuhan Dini Kesehatan Reproduksi

Page 1 of 1 | Total Record : 9