cover
Contact Name
Diswandi
Contact Email
Diswandi@unram.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
elastisitas@unram.ac.id
Editorial Address
Magister Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram Jl Majapahit No 62 Mataram
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Elastisitas Jurnal Ekonomi Pembangunan
Published by Universitas Mataram
ISSN : -     EISSN : 26556944     DOI : https://doi.org/10.29303/e-jep.v2i2
Core Subject : Economy, Social,
Elastisitas adalah Jurnal ilmiah yang dikelola oleh Prodi Magister Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram. Jurnal Elastisitas mempublikasikan hasil-hasil penelitian dan kajian ilmiah dalam bidang ekonomi pembangunan yang meliputi : 1. Perencanaan Pembangunan 2. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan 3. Ekonomi Sumber Daya Manusia 4. Ekonomi Pengembangan Wilayah 5. Ekonomi Pariwisata 6. Ekonomi Islam 7. Ekonomi Moneter 8. Keuangan Daerah 9. Ekonomi Kelembagaan 10. Ekonomi Regional (Spatial Economics) Jurnal ini terbit dua kali dalam setahun, setiap bulan Maret dan September. Submit artikel secara online dengan REGISTER terlebih dahulu jika belum memiliki User Account atau LOGIN jika sudah terdaftar di Jurnal Elastisitas. Jika ada kendala atau pertanyaan bisa disampaikan via email ke elastisitas@unram.ac.id
Articles 81 Documents
Wanita Rawan Sosial Ekonomi Di Kecamatan Semin, Gunungkidul Rifki Khoirudin
Elastisitas - Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 1 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/e-jep.v1i2.14

Abstract

Socio-economic is a condition that can affect a person in running his life, causing social interaction. Socioeconomic can have good and bad impacts. Good effect if the welfare is high but will have a bad impact if the welfare is low and results in social inequality, one of which is a socioeconomic vulnerable woman who has low welfare, the Socioeconomic Prone Woman (hereinafter referred to as WRSE) is a problem that needs attention, because one of the factors contributing to poverty is a socioeconomic-prone woman whose income is below average. So that low income results in social inequality. Semin Sub-district is a district which has cases of PMKS especially at the highest WRSE in Gunungkidul Regency. This study aims to analyze the independent variables include, marital status, age, and length of informal education whether it has a significant effect on women who are socio-economic vulnerable. The form of data used is cross section. Hypothesis testing is carried out logistic regression with logit analysis which is processed using the SPSS application. Determination of the number of samples in this study was determined randomly, then the number of samples was calculated using the Slovin formula of 93 respondents. The results showed that of the three independent variables, only one variable did not affect WRSE, namely age, while marital status and length of informal education significantly affected socioeconomic vulnerable women in Semin Sub-district, Gunungkidul.Keywords: WRSE, Marital Status, Age, Length of Informal Education.
Determinan Literasi Keuangan pada Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Mataram Taufiq Chaidir; Ida Ayu Putri Suprapti; Gusti Ayu Arini; Baiq Ismiwati
Elastisitas - Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/e-jep.v2i1.15

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa tingkat pendidikan, usia, jenis kelamin, pendapatan, dan jarak domisili sebagai determinan yang mempengaruhi literasi keuangan serta untuk membuktikan bahwa pengetahuan, sikap, dan perilaku sebagai indikator yang mempengaruhi literasi keuangan pelaku UMKM di Kota Mataram.Jenis penelitian yang digunakan adalah  penelitian eksplanasi. Metode pengumpulan data adalah sampel survey. Teknik penentuan sampel menggunakan probability random sampling, berdasarkan kluster sampling,  jumlah sampel ditentukan sebanyak 105 pelaku UMKM. Model analisis yang digunakan untuk estimasi dan pengujian hipotesis menggunakan model analisis jalur Partial Least Squares (PLS).Hasil penelitian membuktikan bahwa pendidikan, umur, dan jarak domisili tidak berpengaruh terhadap Literasi Keuangan. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan tingkat literasi antara perempuan dan laki-laki. Sedangkan pendapatan berpengaruh terhadap Literasi Keuangan pelaku UMKM di Kota Mataram. Dari tiga indikator hanya pengetahuan yang berpengaruh, sedangkan sikap dan perilaku tidak berpengaruh terhadap Literasi Keuangan. Nilai R-square (nilai original sampel) adalah sebesar 0,139 membuktikan bahwa hasil estimasi inner dan outer model adalah predictive relevan.Rendahnya literasi keuangan pelaku UMKM menjadi tantangan terhadap penyedia layanan keuangan guna menghadirkan solusi yang tepat yakni sosialisai dan eduksi melalui perencanaan dan pengelolaan keuangan yang lebih baik, guna melindungi mereka dari usaha yang tidak sehat di pasar keuangan.
Identifikasi Interaksi Ekonomi Sektoral Antara Kota Mataram Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi dengan Kabupaten yang Ada di Pulau Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat Muhammad Alwi; Putu Karismawan; Ade Paranata
Elastisitas - Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/e-jep.v2i1.16

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sektor: Unggulan, prospektif, andalan dan sektor tertinggal pada setiap Kabupaten dan kota di Pulau Lombok. Tujuan lainnya adalah Kabupaten yang mana mempunyai interaksi yang kuat dengan Kota Mataram sebagai pusat pertumbuhan. Metode analisis yang digunakan adalah metode sintesis analisis SLQ dan DLQ dan meode Gravitasi. Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data PDRB, Jumlah Penduduk setiap Kabupaten dan Kota di Pulau Lombok serta jarak setiap Kabuputen dengan Kota Mataram. Hasil penelitian menunjukan bahwa; Kota Mataram unggul hampir di semua sektor sekunder dan tersier, yaitu ada sebanyak 12 sektor unggulan, satu sector andalan dan dua sektor prospektif.Kabupaten Lombok Utara (KLU) sebagai Kabupaten termuda menunjukkan progresifitas yang menonjol, dengan delapan sektor unggulan, satu sektor andalan dan delapan sektor prospektif.Ada beberapa sektor unggulan di setiap Kabupaten/Kota yang sama, seperti sektor 6 (sektor Konstruksi) terklasifikasi sebagai sektor unggulan di empat kabupaten, kecuali Lombok Tengah. Ini dapat dijadikan indikasi adanya keterkaitan antar sektor dan antar wilayah yang saling memperkuat pengembangan sektor tersebut di setiap wilayah. Kota Mataram sebagai pusat pertumbuhan, dalam pengembangan sektor konstruksi disangga oleh Kabupaten lain, dalam hal penyediaan bahan galian, sementara untuk keperluan bahan-bahan konstruksi hasil industri, seperti semen, besi, dll, disediakan oleh Kota Mataram Selanjutnya interaksi yang kuat dengan kota Mataram sebagai pusat pertumbuhan ekonomi adalah selama tahun 2013 – 2014 adalah Kabupaten Lombok Barat dimana Kabupaten mempunyai jarak yang terdekat dengan kota mataram yang ditunjang oleh jumlah penduduk yang dan tingkat pendapatan perkapita yang yang tinggi . Pada tahun 2016-2017 posisi interaksi ekonomi yang terkuat beralih ke Kabupaten Lombok Tengah yang ditunjang oleh lancarnya tramsportasi dari Mataram ke Bandara Internasional Lombok (BIL), di samping itu PDRP/Kapita telah meningkat tajam sampai lebih 3 x lipat dari tahun 2013. Sedangkan interaksi ekonomi yang terendah adalah sejak tahun 2013 – 2017 adalah Kabupaten Lombok Utara (KLU). Hal ini sebabkan karena Kabupaten ini merupakan Kabupaten yang termudah di Pulau Lombok dengan tingkat pendapatan perkapita dan jumlah penduduk yang rendah.
Analisis Efisiensi Usaha dan Nilai Tambah Agroindustri Olahan di Kota Mataram Suprianto Suprianto; Lukman Hakim; Sujadi Sujadi
Elastisitas - Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/e-jep.v2i1.18

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis biaya produksi dan tingkat pendapatan, efisiensi usaha dan besarnya Nilai tambah atau Rasio Nilai Tambah (RNT). Penelitian ini dilakukan dengan mengambil tiga unit usaha yaitu usaha industri pengolahan kerupuk kulit,usaha  industri pengolahan tempe dan usaha  industri pengolahan tahu yang ditentukan secara purposive.Secara keseluruhan dari ketiga unit usaha agroindustri pengolahan dimana tingkat rasio usahanya (R/C Rasionya ) rata-rata diatas 1 atau R/C Rasio nya > 1 artinya bahwa baik usaha industri kerupuk kulit (R/C Rasio = 1,78 ) dan usaha industri tempe ( R/C Rasio = 1,43) , dan usaha industri tahu (R/C Rasio = 1,47 ) ketiganya menguntungkan untuk diusahakan , dengan pendapatan masing-masing diperoleh industri kerupuk kulit sebesar Rp 3.254.750,- dan industri tempe  Rp 351.625,33 , dan industri tahu  Rp  340.000,- dalam sekali proses produksi.Nilai Tambah usaha industri pengolahan kerupuk kulit sebesar  Rp 54.641,79 dengan Rasio Nilai Tambah (RNT)  sebesar 50,53 %  hal ini berarti bahwa nilai tambahnya tergolong tinggi karena RNT > 50 %. Selanjutnya Nilai Tambah usaha industri pengolahan tempe sebesar Rp 346.625,- dengan tingka Rasio Nilai Tambah sebesar 30,15 % berarti bahwa usaha agroindustri pengolahan tempe nilai tambahnya tergolong rendah karena RNT < 50 %. Dan Nilai Tambah usaha industri pengolahan tahu sebesar Rp 440.083,31  dengan tingkat Rasio Nilai Tambah sebesar 41,49 % , berarti usaha agroindustri pengolahan tahu nilai tambahnya masih rendah  ( RNT < 50 % ).Untuk lebih meningkatkan nilai tambah dari ketiga jenis usaha agroindustri pengolahan (usaha kerupuk kulit sapi, usaha tempe dan usaha tahu ) hendaknya lebih menekan biaya operasional seperti penggunaan bahan bakar, pemakaian listrik, pembelian bahan penolong. Selain itu perlu inovasi baru dalam menciptakan produk-produk baru yang lebih menarik daya beli konsumen.
Penanganan Sampah Secara Partisipatif Di Desa Salut Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat Lukman Hakim
Elastisitas - Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/e-jep.v2i1.19

Abstract

Riset ini bertujuan untuk mengetahui (1) besarnya kesediaan membayar (willingness to pay, WTP) untuk mencegah menurunnya kualitas lingkungan, (2) partisipasi masyarakat dalam mengatasi masalah sampah, dan (3) memahami proses terbangunnya partisipasi masyarakat dan mengidentifikasinya dengan suatu model pendekatan / konsep yang ada.Harga lingkungan ditetapkan berdasarkan musyawarah warga; baik menyangkut besaran/nilai moneter, siapa yang konsumennya (beneficieris), mekanisme transaksi, periodisasi/siklus, maupun tata cara untuk mengurangi pencemaran. Hasil musyawarah menyepakai retribusi (harga) lingkungan sebesar Rp 2.000; dibayar setiap minggu; transaskinya dilakukan oleh petugas yang akan mendatangi rumah setiap warga. Tingkat partisipasi masyarakat dalam mengatasi masalah sampah cukup tinggi, yaitu  sebesar 60.5 % (297 RT dari 491 KK).Pendekatan collective action menhgasilkan simulasi; faktor kuat yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam mengatasi masalah sampah adalah manfaat yang dirasakan oleh warga. Rumah/halaman menjadi bersih, tidak ada sampah yang bertebaran, dan tidak ada tumpukan sampah di pinggir jalan, sungai menjadi bersih, dan warga tidak repot membuang sampah di sungai
Integrasi Wilayah Secara Ekonomi Dan Spacial Serta Dampaknya Terhadap Pembangunan Daerah Di Lombok Barat NTB Hailudin Hailudin; Diswandi Diswandi; Irwan Suriadi
Elastisitas - Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/e-jep.v2i1.20

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi dan integrasi secara ekonomi dan spasial Kecamatan Gerung dan wilayah pendukungnya dalam  pembangunan wilayah di Lombok Barat. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data sekunder time series. Analisis data dilakukan dengan mengkaji tingkat pertumbuhan ekonomi, Model Gravitasi dan Indeks Williamson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan pusat pertumbuhan wilayah (Gerung) dan daerah pendukungnya mengalami kenaikan pertumbuhan ekonomi secara nyata selama pengamatan. Selain itu Kecamatan Gerung memiliki daya tarik yang kuat terhadap daerah belakangnya terutama bagi daerah yang berdekatan (Kecamatan Kuripan dan Labuapi). Demikian juga jika dilihat dari kemerataan pertumbuhan ekonominya, antara Gerung dan daerah pendukungnya secara simultan relatif merata. Kecamatan Labuapi merupakan kecamatan yang paling seimbang (tidak timpang) dengan Gerung, karena  memiliki nilai Indeks Williamson paling rendah. Dengan demikian Kecamatan Gerung sebagai pusat pertumbuhan telah mampu memberikan spread effect terhadap wilayah/kecamatan pendukungnya. Untuk itu eksistensi kondisi tersebut harus tetap dijaga, dengan saling mendukung antar wilayah setempat dalam kegiatan pembangunan disegala bidang.  
ANALISIS PENENTUAN PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI KABUPATEN LOMBOK BARAT Emi Salmah; Sahri Sahri; Endang Astuti
Elastisitas - Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/e-jep.v2i1.21

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lombok Barat, yang bertujuan untuk; 1). Mengidentifikasi klasifikasi Kecamatan di Kabupaten Lombok Barat. 2). Menganalisis kekuatan interaksi keruangan antar Kecamatan 3). Menganalisis  kecamatan  mana  saja  yang  dapat  ditetapkan  sebagai  pusat pertumbuhan baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.  Jenis penelitian yang digunakan adalah Diskriptif , jenis data adalah data Sekunder dan primer, metode pengumpulan data, observasi, Wawancara dan telaah pustaka. Alat analisa yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian adalah Typologi Klasen, Skalogram dan analisa Interaksi Spasial secara EksploratifHasil Penelitian menunjukkan 1). Kecamatan dengan fasilitas terlengkap adalah Kecamatan Gerung, paling sedikit jumlah fasilitasnya Kecamatan, Labuapi, 2). Potensi Kabupaten Lombok Barat adalah pertanian, perdagangan, jasa, Pariwisata dengan beberapa daerah yang berpotensi untuk dijadikan lahan peternakan dan perkebunan.3). Pengembangan pusat pertumbuhan ini disesuaikan dengan potensi dan fungsi tiap kecamatan. 4) semua daerah di Kabupaten Lombok Barat memiliki interaksi yang kuat dengan Kecamatan Gerung. 5). Kecamatan Gerung merupakan kecamatan dengan kelengkapan fasilitas tertinggi, interaksi tertinggi, dan memiliki potensi perdagangan dan jasa. Kecamatan Labuapai, Lingsar dan Kediri  sebagai wilayah yang memiliki kelengkapan faslitas paling rendah.Saran dalam mewujudkan pusat pertumbuhan baru di Kabupaten Lombok Barat, antara lain: 1)  Pemerintah mengkaji kembali kelengkapan data yang ada. 2). Pemerintah hendaknya memberikan perhatian khusus pada daerah daerah pusat pertumbuhan
PERANAN ZAKAT SEBAGAI INSTRUMEN PENGENTASAN KEMISKINAN DI KOTA MATARAM Titiek Herwanti; Muhammad Irwan; Siti Maryam
Elastisitas - Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/e-jep.v2i1.22

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Kondisi Kemiskinan dilihat dari berbagai indicator di Kota Mataram, Peranan zakat yang dihimpun dan Jenis – jenis program  yang dilaksanakan oleh BAZNAS dan LAZ DASI sebagai intrumen untuk mengentaskan kemiskinan di Kota Mataram. Pendekatan penelitian yang dipergusnakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif  dengan lokasi Penelitian di Kota Mataram,. Jenis data yang dipergunakan adalah data sekunder Analisis Data yang dipergunakan adalah  Analisis pertumbuhan. Analisis yang sama dilakukan terhadap perubahan jumlah dana zakat yang dapat dihimpun dan yang didistribusikan kepada mustahiq dengan menggunakan tabel – tabel maupun  grafik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kondisi kemiskinan di Kota Mataram dilihat dari beberapa indikator adalah : Jumlah penduduk miskin sejak tahun 2010 – 2018 mengalami penurunan rata- rata 1.792 jiwa pertahun. (b) Garis kemiskinan terus mengalami peningkatan dengan rata-rata perubahan sebesar Rp 19.847,30,- per tahun (c) Persentase Penduduk Miskin pada tahun 2010 sebesar 14,44 persen menjadi 8,96 % pada tahun 2018 (d) Rata – rata Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) sebesar  1,87.dan Indeks  Keparahan Kemiskinan (P2)  rata – rata 0,48. Peran Zakat sebagai interumen pengentasan kemiskinan dapat dilihat dari (a) Jumlah dana zakat yang dihimpun oleh BAZNAS Kota Mataram dengan DASI NTB berjumlah  Rp 2.860.162.433,- tahun 2010 menjadi Rp 6.945.435.443 tahun 2018; (b) Jumlah dana zakat yang disalurkan sebesar 3.867.727.100,- tahum2010 menjadi Rp 7.573.881.701,- pada tahun 2018 ; (c) Zakat telah beperan sebagai instrumen pengentasan kemiskinan dengan disalurkannya dana zakat oleh BAZNAS Kota Mataram dan DASI NTB. Program – program yang dilaksanakan adalah kegiatan ekonomi, pendidikan, kesehatan,  sosial/kemanusiaan dan lainnya.(d) Dana zakat yang disalurkan lebh dari 50 persen tertuju kepada Fakir Miskin. Dengan demikian, zakat telah berperan dalam upaya menurunkan penduduk miskin.
ANALISIS DETERMINAN PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERIODE 2014:Tw1-2018:Tw1 I Dewa Made Bayu Saputra; Wahyunadi Wahyunadi; Eka Agustiani
Elastisitas - Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/e-jep.v2i1.23

Abstract

Penelitian ini berjudul Analisis Determinan Pertumbuhan Ekonomi pada Provinsi Nusa Tenggara Barat periode 2014:Tw1-2018:Tw1. Bertujuan untuk menganalisis Pengeluaran Pemerintah (PP), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), Penanaman Modal Asing (PMA), Ekspor (EX) dan Inflasi (INF) sebagai determinan yang berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Penelitian ini dilakukan pada Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari laporan keuangan publikasi triwulanan maupun tahunan yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat (BPS-NTB), Dinas Penanaman Modal Dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Provinsi Nusa Tenggara Barat (DPMPTSP-NTB), dan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat (BI-NTB).Pendekatan Penelitian ini adalah kuantitaf yang diperoleh melalui pengumpulan data sekunder berupa data time series dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan atau studi dokumen. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji parsial t, uji simultan f dan uji koefisien determinasi (R2) dengan tingkat signifikansi sebesar 5%, dilanjutkan dengan pengujian asumsi klasik.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa PP, PMDN dan PMA tidak memiliki pengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi. EX memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan INF memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Variabel EX merupakan variabel dominan yang mempengaruhi pertumbuhan Ekonomi.
PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP MINAT BERKUNJUNG ULANG KONSUMEN MCDONALD’S SRIWIJAYA Kartika Candra Putri; Rusminah Rusminah; Lalu M Furkan
Elastisitas - Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/e-jep.v2i1.24

Abstract

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Minat Berkunjung Ulang Konsumen McDonald’s Sriwijaya”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel dari experiential marketing terhadap minat berkunjung ulang. Populasi dalam penelitian ini jumlahnya tidak diketahui, sehingga digunakan purposive sampling untuk mengambil sampel yang berjumlah 85 responden. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji kualitas instrument, uji asumsi klasik, dan analisis regresi linier berganda.Dari hasil penelitian ini terdapat masalah bahwa yang menjadi pengaruh experiential marketing terhadap minat berkunjung ulang konsumen McDonald’s Sriwjaya terlihat dari variabel experiential marketing yaitu sense, feel, think, act, dan relate. Masing-masing variabel experiential marketing dan minat berkunjung ulang dengan interval kelas sangat tinggi. Hasil dari analisis statistik bahwa variabel experiential marketing berpengaruh terhadap minat berkunjung ulang konsumen McDonald’s Sriwijaya. Hal ini bisa terlihat dari hasil regresi dan nilai T hitung. Untuk variabel sense nilai regresi sebesar 0,189 dengan T hitung 2,498, variabel feel nilai regresi sebesar 0,191 dengan T hitung 2,522, variabel think nilai regresi sebesar 0,356 dengan T hitung 4,785, variabel act nilai regresi sebesar 0,171 dengan T hitung 2,138, dan variabel relate nilai regresi sebesar 0,398 dengan T hitung 5,507. Masing- masing nilai T hitung lebih besar dari T tabel (1,989).