cover
Contact Name
Yunita Djamalu
Contact Email
jtpg@poligon.ac.id
Phone
+6281244439447
Journal Mail Official
jtpg@poligon.ac.id
Editorial Address
Prodi Mesin dan Peralatan Pertanian, Politeknik Gorontalo. Jl. Muchlis Rahim, Panggulo, Kec. Botupingge, Kab. Bone Bolango, Gorontalo
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo
Published by Politeknik Gorontalo
ISSN : 2502485X     EISSN : 25032992     DOI : 10.30869
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) adalah jurnal ilmiah yang dikelola oleh Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian Politeknik Gorontalo. Jurnal ini memuat hasil-hasil penelitian dan pengetahuan sistematis rekayasa dan teknologi dalam bidang teknologi mesin dan peralatan pertanian. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun, yakni pada bulan Mei dan November.
Articles 90 Documents
REDESAIN KOMPOR BIOMASSA TIPE DOWNDRAFT SYSTEM CONTINUE DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN SEKAM PADI admin admin; Thambarriyaldi Tuina Effendi; Romi Djafar; Sjahril Botutihe
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 4 No 1 (2019): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v4i1.341

Abstract

Kompor gasifikasi adalah salah satu teknologi pemanfaatan biomassa untuk keperluan memasak pada sektor rumah tangga. Gasifikasi biomassa merupakan suatu proses dekomposisi termal dari bahan-bahan organik melalui pemberian sejumlah panas dengan suplai oksigen terbatas untuk menghasilkan synthesis gases yang terdiri dari CO, H2, CH4 (selanjutnya disebut dengan syn-gas) sebagai produk utama dan sejumlah kecil arang karbon dan abu sebagai produk ikutan. Tujuan utama saya dalam menciptakan inovasi teknologi yang sedang berkembang saat ini supaya hasil yang didapat lebih efektif dan berkualitas. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen, diawali pengamatan dilapangan (observasi) kemudian dari sumber studi pustaka selanjutnya diaplikasikan dalam satu model dimensi dengan perencanaaan yang diwujudkan dalam satu bentuk nyata berupa prototipe kompor biomassa tipe downdraft system continue. Komsumsi bahan bakar berturut-turut didapat sebesar 0.00012 ; 0.00028 ; dan 0.00050 kg/hr. Total operating time dari kompor masing-masing sebesar 14; 16 dan 18 menit Power input berdasarkan hasil analisis masing-masing sebesar 0.00037 ; 0.00088 ; dan 0.00154 kW. Berdasarkan hasil analisis didapatkan power output terendah sebesar 7.3 ; 17.1 dan 30.5 kW. Efesiensi kompor biomassa tipe downdraft system continue pada penelitian adalah sebesar 23,6%.
RANCANG BANGUN DAN UJI KINERJA MESIN PEMARUT DAN PEMERAS SANTAN KELAPA admin admin; Romi Djafar; Agus Susanto Ginting
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 4 No 1 (2019): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v4i1.344

Abstract

Porivinsi Gorontalo merupakan salah satu sentra penghasil kelapa berdasarakan data BPS tahun 2016, gorontalo menghasilkan 54,6 ribu ton kelapa. Secara umum proses ekstraksi daging kelapa menjadi santan dilakukan dengan proses pemerasan secara manual. Selain dilakukan secara manual proses ektraksi juga dapat dilakukan dengan menggunakan mesin. Beberapa industri rumah tangga sudah menggunakan mesin pemeras santan dengan sistem batch dengan kapasitas yang relatif kecil. Proses pemerasan merupakan proses yang terpisah dengan pemarutan sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dalam ektraksi daging kelapa menjadi santan. Pada penelitian ini akan difokuskan bagaimana cara untuk memaraut kelapa yang selanjutnya diperas untuk menghasilkan santan kelapa secara berkenlajutan (Continu)
PENENTUAN SIFAT FISIK KENTANG (Solanum tuberosum L.): SPHERICITY, LUAS PERMUKAAN VOLUME DAN DENSITAS Mustofa Mustofa
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 4 No 2 (2019): Jurnal JTPG (November)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v4i2.457

Abstract

Kentang merupakan salah satu bahan produk pertanian yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dengan berbagai olahan. Kualitas kentang ditentukan berdasarkan karakteristik fisik, mekanik dan kimia yang berkaitan dengan komposisinya. Karakteristik fisik merupakan aspek penting dalam penanganan bahan pertanian seperti pemisahan, grading, pengangkutan, penyimpanan dan pengolahan. Penanganan dan pengolahan kentang bergantung pada sifat-sifatnya. Disamping itu, sifat fisik bahan pertanian juga merupakan faktor penting dalam perancangan suatu alat pengolahannya. Hal ini berkaitan dengan ukuran dan bentuk, volume, densitas, dan sifat-sifat fisik lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui beberapa sifat fisik kentang. Penentuan ukuran dan bentuk seperti sphericity yang dapat diukur menggunakan jangka sorong dan beberapa persamaan matematis. Sedangkan volume dan densitasnya diukur menggunakan gelas kimia dan penentuan massa dari suatu bahan serta menggunakan persamaan matematis umum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kentang memiliki sphericity, luas permukaan, volume, dan densitas masing-masing adalah 0,86, 27,75 cm2, 118,40 cm3, dan 1,01 gr/mL. Perbedaan volume menghasilkan perbedaan densitasnya dimana densitas kentang untuk volume yang berbeda masing-masing adalah 1,01 g.cm-3 dan 1,08 g.cm-3. Oleh karena itu, perancangan suatu alat dalam penanganan dan pengolahan kentang harus didasarkan pada sifat dan karakteristik dari kentang tersebut
UJI KOMPERASI SEKAM PADI SEBAGAI BAHAN BAKAR PADA ALAT BOILER PENGHANGAT TERNAK AYAM Jusman Rauf; Burhan liputo; Iqrima Staddal
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 4 No 2 (2019): Jurnal JTPG (November)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v4i2.458

Abstract

Pengusaha atau wirausahawan ternak ayam pedaging di Gorontalo, memiliki kendala dalam budidaya ayam pedeging. Dalam mewujudkan peningkatan produksi peternakan di Gorontalo, masyarakat Gorontalo bertujuan mengembangkan kualitas ternak, khususnya ternak ayam pedaging. Kandang ternak yang ada di Gorontalo sudah menggunakan beberapa metode pengembangan untuk pemanas kandang ternak, agar kualitas ternak ayam yang lebih unggul. Pemanas kandang ternak yang ada di Gorontalo seperti Gas Brooder yang menggunakan bahan bakar gas LPG, tetapi dilihat pada kalangan ekonomi lemah metode tersebut sangat tidak ekonomis. peneltian ini bertujuan untuk,Mengetahui berapa besar suhu yang terjadi pada saat pembakaran sekam padi didalam boiler, mengetahui berapa lama ukuran temperatur suhu pada saat pembakaran sekam padi didalam boiler. Sekam ini memiliki kerapatan jenis (bulk densil) 1125 kg/m3, dengan nilai kalori 1 kg sekam sebesar 3300 k. kalori, serta memiliki bulk density 0,100 g/ ml, nilai kalori antara 3300 -3600 kkalori/kg sekam dengan konduktivitas panas 0,271 BTU (Houston, 1972). Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam. Kegiatan penelitian ini mulai dilaksanakan pada Oktober 2018 sampai dengan Juli 2019 di Laboratorium Mesin Umum dan Welding Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian Politeknik Gorontalo. Proses pengujian alat, berguna untuk mengetahui cara kerja alat dan efesiensi alat penghangat ternak ayam. Pada saat pengujian alat simulator boiler berbahan bakar sekam padi pada ternak ayam dilakukan percobaan sebanyak tiga kali dengan berat sekam 1kg, 2kg dan 3kg yang masing-masing dilakukan selama satu jam. hasil percobaan pada Gas Brooder menghabiskan bahan bakar berupa gas sebanyak 3kg dalam waktu 19:00 – 06:00. Untuk simulator boiler berbahan bakar sekam menghabiskan sekam padi 6kg, namun keunggulan dari alat simulator boiler ini mudah untuk mendapatkan bahan bakarnya. Sekam mudah ditemukan didekat penggilingan padi, adapun dijual harganya tak semahal harga gas. Sedangkan untuk pemanas gas brooder ini, sulit untuk mendapatkan bahan bakarnya. Dilihat dari kondisi gas yang disediakan oleh pemerintah Gorontalo sangatlah minim untuk kebutuhan masyrakat Gorontalo
RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN ALAT PENCACAH KOMPOS DENGAN SUDUT MATA PISAU 45o Riski Sunge; Romi Djafar; Evi Sunarti Antu
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 4 No 2 (2019): Jurnal JTPG (November)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v4i2.461

Abstract

Alat pencacah kompos adalah alat yang digunakan untuk merajang/mencacah bahan organik berupa limbah hasil pertanian. Untuk pengomposan saat ini proses daur ulang sampah organik di daerah terpelosok khususnya wilayah Gorontalo masih menggunakan cara tradisional dimana sampah organik hanya ditimbun atau dicacah dengan golok terlebih dahulu untuk memper kecil ukuran sampah, sehingga sampah yang dapat dikomposkan juga sangat terbatas. Disisi lain juga membutuhkan waktu yang cukup lama. Memandang pentingnya pengendalian lingkungan limbah pertanian yang tidak terolah dengan baik dengan mengembangkan alat pencacah limbah pertanian dapat mengolah lebih lanjut akan limbah pertanian menjadi sesuatu yang memiliki nilai guna seperti pupuk kompos atau pakan ternak. Dalam penelitian ini, pisau diatur dengan sudut pemotongan 45º gaya potong dan energi potong spesifik dilakukan dengan mengambil tiga kali pengulangan pada masing-masing sampel. Kapasitas efektif alat (kg/jam) dilakukan dengan menghitung banyaknya hasil cacahan (kg) tiap satuan waktu yang dibutuhkan selama proses pencacahan (jam). Pada pemilihan untuk pengujian dilakukan sebanyak tiga kali dengan jumblah bahan baku yang sama yaitu 2kg. Hal ini berdampak pada hasil cacahan dengan tingkat keseragaman yang berbeda. pengujian pertama kedua dan ketiga ukaran terkecil antara 2- 5 mm dan ukuran sedang antara 5-7 mm dan yang terbesar yaitu 8-10 mm dengan waktu paling lama 03.39 menit.
RANCANG BANGUN ALAT PENGGILINGAN CABAI MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK Yusdin Gaga; Sjahril Botutihe; Sirajuddin Haluti
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 4 No 2 (2019): Jurnal JTPG (November)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v4i2.464

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui cara merancang bangun alat penggilingan cabai menggunakan motor listrik.Hasil penelitian menunjukan bahwa rancang bangun alat penggilingan cabai menggunkan motor listrik. Diketahui bahwa hasil pembuatan konstruksi alat peggiling cabe dilakukan dilaboratorium Mesin Peralatan pertanian,Kemudian mekanisme penggerak yang digunakan adalah puli pengantar dengan perbandingan hasil pengujian dalam penggiling cabai menggunakan metode Model Konvensional /manual, kemudian model alat penggilingan menggunakan motor listrik, dan pada prosedur pengujian melalui tahapan siapkan timbangan, apabila proses sudah siap langkah selanjutnya berupa buah cabe, penggilingan pada sebuah alat penggiling menggunakan motor listrik, tuangkan buah cabe kedalam hoper pada saat proses penggiligan,kemudian untuk prose pengujian dilakukan dengan membedakan proses secara manual dan menggunakan motor listrik penggilingan cabe.
MODIFIKASI MESIN PENGUPAS KULIT KACANG TANAH Riklan Tahapali; Romi Djafar; Yunita Djamalu
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 4 No 2 (2019): Jurnal JTPG (November)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v4i2.466

Abstract

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman legum yang mempunyai nilai ekonomi tinggi karena kandungan gizinya terutama protein dan lemak yang tinggi, namun produksi kacang tanah di Indonesia terus mengalami penurunan sehingga kebutuhan akan kacang tanah tidak terpenuhi.(Djatiharti et al., 2016). Di Provinsi Gorontalo khususnya di Kabupaten Gorontalo ini, produksi kacang tanah setiap tahun diperkirakan sekitar 521,30 ton per tahun, 43.441 ton per bulan, 1.448 kg per hari (Badan Pusat Statistik 2017). Disisi lain, untuk mengolah kacang tanah ini para petani masih menggunakan cara tradisional yang dianggap praktis meskipun tidak efektif dan efisien. Kondisi ini tentu sudah menjadi kebiasaan bagi para petani kacang tanah, karena belum ada konsep teknologi tepat guna didaerah ini sebagai solusi alternatif yang dianggap praktis. Para petani kacang tanah dalam proses pengupasan masih menggunakan cara tradisional yakni mengupas kacang tanah dengan cara dikupas dengan tangan secara manual, sehingga pengupasan kulit kacang tanah membutuhkan waktu yang lama. Disampig itu pengupasan kulit kacang tanah secara manual juga menimbulkan kebosanan pada tingkat kerja yang tinggi, Untuk mengatasi persoalan kulit kacang tanah tersebut maka diperlukan suatu mesin pengolahannya yaitu “Modifikasi Mesin Pengupas Kulit Kacang Tanah” dengan kapasitas 10,28 kg/jam. Dimaksud untuk membantu para petani khususnya petani kacang tanah untuk mempermudah dalam proses pengupasan kacang tanah. Setelah dilakukan perancangan mesin pengupas kacang tanah diperoleh dimensi dan ukuran mesin yang sesuai dengan standar yang ada seperti daya motor listrik yang digunakan, diameter poros yang digunakan, bagian-bagian alat seperti mata pisau satu dan mata pisau dua, saringan satu dan dua, dan pulley. Sehingga akan dihasilkan mesin pengupas kulit kacang tanah
MODIFIKASI MATA PISAU PADA MESIN PENGUPAS SABUT KELAPA Mahmud Bahsoan; Yunita Djamalu; Iqrima Staddal
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 5 No 1 (2020): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v5i1.538

Abstract

Mesin pengupas sabut kelapa menggunakan mata pisau yang berbentuk seperti busur dengan sudut 70º ini dapat memisahkan sabut kelapa dari batok kelapa. Mesin ini akan mempercepat secara efisien dalam pengupasan sabut kelapa dibandingkan dengan menggunakan mata pisau berbentuk lancip ke atas yang sebelumnya. Karena pada mata pisau tersebut masih belum maksimal pada saat proses pengupasan, dimana mata pisau ini masih menggaruk batok kelapa hingga sampai pecah saat proses pemisahaan sabut dari batok. Untuk itu, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, perlu diciptakan inovasi untuk meningkatkan nilai ekonomis dan pemanfaatannya sebagai produksi kopra.“Modisfikasi Mata Pisau Pada Mesin Pengupas Sabut Kelapa” dengan kapasitas 18.96 detik/buah.Dimaksudkan untuk pendapatan petani lebih meningkat dan terhindar dari resiko kecelakaan. Setelah dilakukan perancangan mesin pengupas sabut kelapa, diperoleh dimensi dan ukuran mesin sesuai dengan standar yang ada, seperti daya motor penggerak yang digunakan, serta komponen-komponen mesin lainnya. Sehingga akan dihasilakn mesin pengupas sabut kelapa dengan biaya yang lebih efisien, terjangkau dan hasil produksinya juga sesuai dengan yang diharapkan
PENENTUAN KEBUNDARAN, EKSENTRISITAS, ASPEK RASIO, DENSITAS CURAH, POROSITAS, DAN VOLUME RELATIF KENTANG (Solanum tuberosum L.) Mus Tofa
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 5 No 1 (2020): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v5i1.539

Abstract

Kebundaran (roundness), eksentrisitas, aspek rasio, densitas curah (bulk density), porositas dan volume relatif merupakan beberapa sifat fisik bahan pertanian yang sangat penting. Pentingnya sifat-sifat ini berkaitan dengan perancangan dan proses pengolahannya. Penelitian ini dimaksudkan untuk menentukan dimensi dan bentuk (roundness, eksentrisitas, dan aspek rasio), bulk density, dan porositas dari kentang, dimana kentang merupakan salah satu bahan pertanian yang digolongkan sebagai sayuran. Kentang banyak diminati oleh masyarakat karena terkandung komponen-komponen yang diperlukan tubuh, seperti karbohidrat, protein, dan komposisi lainnya. Penentuan sifat dimensi dan bentuk menggunakan alat jangka sorong dengan parameter diameter dan jari-jari dari kentang. Bulk density kentang ditentukan dengan perbandingan bulk mass (massa curah) dari kentang dengan volumenya. Sedangkan porositas ditentukan dengan perbandingan bulk density dan densitas bahan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa kentang memiliki kebundaran, aspek rasio, kelonjongan, densitas curah, porositas, dan volume relatif masing-masing sebesar 0.45, 0.88, 0.59, 0.49 g.cm-3, dan 0.55, dan 0.45. Data tersebut dapat digunakan sebagai informasi awal dalam desain dan perancangan alat pengolahan kentang.
PENERAPAN MATA PISAU TUNGGAL PADA ALAT PENGGILING BAWANG MERAH DENGAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK Nursalam Tahalu; Siradjuddin Haluti; Burhan Liputo
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 5 No 1 (2020): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v5i1.541

Abstract

Kemajuan teknologi menuntut manusia untuk bekerja secara cepat dan meningkatkan produksi. Salah satunya adalah dengan bantuan mesin atau alat, baik otomatis atau semi otomatis. Dengan adanya mesin ini menjadi solusi bagi masyarakat yang umumnya masih menggunakan cara-cara tradisional dalam pengolahan bahan makanan seperti menggiling bawang merah. Mesin yang dirancang merupakan mesin dengan penerapan mata pisau tunggal pada alat penggiling bawang merah dengan penggerak motor listrik ¼ HP. Pengujian dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan dengan berat bawang merah pada tiap pengujian sebanyak 0.5 kg dengan waktu yang berbeda. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh data lamanya waktu penggilingan untuk pengujian pertama, kedua, dan ketiga masing-masing 65, 57, dan 54 detik dengan berat akhir bawang merah setelah mengalami penggilingan masing-masing yaitu 0.45, 0.40, dan 0.35 kg.