cover
Contact Name
raudlatul jannah
Contact Email
subulanastitmu@gmail.com
Phone
+6281803833003
Journal Mail Official
subulanastitmu@gmail.com
Editorial Address
Jl. KH. Ahmad Dahlan No.374 Bangkalan
Location
Kab. bangkalan,
Jawa timur
INDONESIA
SUBULANA
ISSN : 25982842     EISSN : 25980254     DOI : https://doi.org/10.47731/subulana.v3i2
Subulana (Journal of Islamic education studies) print-ISSN: 2598-0254 online-ISSN: 2598-2842. This journal published by institute for research and community service (LP2M) STIT MIftahul Ulum Bangkalan. This journal is published twice a year every March and September. This journal contains conceptual article and research result report abaout Islamic education studies.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 65 Documents
M Membangun Lingkungan Belajar Berkarakter: Sebuah analisis teoretik Ach Subaidi Af
Jurnal Subulana Vol. 1 No. 1 (2017): Subulana September 2017
Publisher : LPPM STIT Miftahul Ulum Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47731/subulana.v1i1.1

Abstract

Maraknya kenakalan remaja, seperti pelecehan seksual, penggunaan narkoba, geng motor, dll., semakin mengkhawatirkan masa depan generasi muda penerus bangsa. Hal tersebut menunjukkan bahwa sekolah sebagai lembaga yang bertugas untuk membentuk karakter anak semakin kehilangan wahana sebagai lembaga yang diharpakan dan dibutuhkan oleh masyarakat. Oleh karenanya perlu dikaji factor-faktor yang menyebabkan dekadensi moralitas serta dicarikan solusi pemecahannya. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang bertanggung jawab menamkan karakter yang luhur memiliki peran yang sangat penting sehingga membangun lingkungan belajar yang berkarakter merupakan langkah awal untuk menciptakan generasi muda penerus bangsa yang bermartabat.
N Nilai, Urgensi dan Strategi Penerapan Pendidikan Multikultural Abdul Ghoni
Jurnal Subulana Vol. 1 No. 1 (2017): Subulana September 2017
Publisher : LPPM STIT Miftahul Ulum Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Pendidikan multikultural mempunyai peran penting untuk mewujudkan kerukunan hidup berbangsa dan bernegara sebagaimana cita-cita kemerdekaan yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Untuk dapat mewujudkan cita-cita tersebut makapendidikan multikultural seharusnya tidak lagi diarahkan kepada kelompok rasial, agama atau kultural domain atau mainstream, melainkan pada sikap peduli dan mau mengerti terhadap kelompok minoritas. Nilai dan tujuan pendidikan multikultural adalah untuk membina kerukunan di antara perbedaan-perbedaan budaya dan menyadarkan peserta didik untuk sadar perilaku toleran, menghormati, menghargai, memahami di antara satu sama lain. Tulisan ini menyajikan tentang nilai dan tujuan dari pendidikan multikultural dalam pembelajaran untuk memberikan jawaban atas permasalahan yang terjadi dalam praktik kehidupan masyarakat yang masih belum toleran terhadap keberagaman.
P Penggunaan Metode Grup Investigasi untuk Meningkatkan Kemampuan Analisis Pelajaran Akidah Akhlak Kelas XI MA As-Sobrowiyah Blega Bangkalan Lukman Hakim
Jurnal Subulana Vol. 1 No. 1 (2017): Subulana September 2017
Publisher : LPPM STIT Miftahul Ulum Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47731/subulana.v1i1.4

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas proses dan hasil pembelajaran analisis pada pelajaran Akidah Akhlak siswa kelas XI MA Assobrowiyah Blega Bangkalan. Penelitian ini Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaborasif. Data penelitian diambil dari 20 siswa MA Assobrowiyah Blega Bangkalan.Hasil penelitaian dapat meningkatkan proses: (1) menginvestigasi berita dengan mengumpulkan data dari sumber, (2) menyiapkan laporan dan bagaimana mempresentasikannya, (3) mempresentasikan laporan akhir kelas dengan berbagai macam format sesuai keinginan siswa, dan (4) mengevaluasi hasil, di mana para siswa saling memberikan umpan balik mengenai tugas dan efektifitas pembelajaran.Hasil penelitian juga menunjukkan peningkatan hasil pembelajaran, yaitu: (1) pada indicator 1 hanya 20% pada prasiklus menjadi 57,5% pada siklus I dan 72,5% pada siklus II, (2) pada indicator 2 dari prasiklus 15% ke siklus I menjadi 45 % dan pad siklus II menjadi 70%, (3) pada indicator 3 pada prasiklus hanya10%, naik menjadi 45% dan pada siklus II menjadi 77,5%, dan (4) pada indicator 4 pada prasiklus hanya 10% menjadi 46,25% pada siklus I dan 72,5% pada siklus II.Penelitian menyimpulkan bahwa penerapan metode group investigasi dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil pembelajaran analasis pada pelajaran Akidah Akhlak siswa kelas XI MA Assobrowiyah Blega Bangkalan tahun pelajaran 2015/2016. Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar setelah siswa diberikan panduan materi dalam menganalisis. Pengaturan regulasi diskusi sangat diperlukan untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan lebih luas atau terpusat pada siswa memberikan peluang lebih kepada siswa untuk mengaktualisasikan diri menjadi lebih baik. Kemampuan dalam bekerjasama dalam sebuah kelompok serta berkerjasama dengan kelompok lain memberikan dampak perubahan terhadap pola belajar. Belajar dalam sebuah kelompok dapat membangkitkan rasa percaya diri personal dan kemampuan melakukan kegiatan belajar yang efisien.
D Dinamika Sistem Pendidikan di Pondok Pesantren: Studi di Pondok Pesantren Sidogiri dan Al-Amien Parenduen Fahad Asyadulloh
Jurnal Subulana Vol. 1 No. 1 (2017): Subulana September 2017
Publisher : LPPM STIT Miftahul Ulum Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47731/subulana.v1i1.5

Abstract

ABSTRAK Sistem pendidikan di pesantren terus berkembang ditengah kritikan terhadap sistem yang dijalankannya. Penelitian ini ingin mengetahuidinamika sistem pendidikan di pesantren yang berbeda, yakni pesantren salaf Sidogiri dan pesantren modern TMI Al-Amien Parenduan. Penelitian ditekankan pada tujuan pendidikan, kurikulum pendidikan, proses belajar mengajar, dan evaluasi pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenominologis untuk mengetahui fenomena perkembangan sistem pendidikan di pesantren. Subjek penelitian berbeda tidak untuk membandingkan keduanya tetapi melihat pola dinamika perkenbangan sistem pendidikan yang dilaksanakan baik di pesantren salaf maupun moderen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pendidikan di pesantren salaf maupun moderen memiliki kesamaan visi yaitu mencetak insan bertaqwa yang Ibadiyas Shalihun dengan memegang teguh prinsip theocentric dan pengamalan ilmu melalui pengabdian terhadap masyarakat. Pengembangan kurikulumpesantren cenderng mandiri tanpa intervensi dari pemerintah dan dari segi proses belajar mengajar lebih menekankan pada pola kegiatan keagamaan sebagai aktivitas belajar mengajar yang utama, sedangkan pengetahuan umum sebagai muatan tambahan. Evaluasi hasil pembelajaran diselenggarakan secara mandiri. Simpulan penelitian bahwa pola pemebelajaran di pondok pesantren salaf dan moderen sesungguhnya tidak memiliki perbedaan yang mencolok, perbedaannya lebih sekedar pada pendekatan yang digunakan dalm proses pembelajarannya.
M Mengukur Beban Kognitif dalam Pembelajaran (Content Are Knowladge): Analisis Wacana Dalam Pengembangan Kurikulum Dr. Amir Hamzah, M.A
Jurnal Subulana Vol. 1 No. 1 (2017): Subulana September 2017
Publisher : LPPM STIT Miftahul Ulum Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47731/subulana.v1i1.6

Abstract

ABSTRAK:Sistem pendidikan di Indonesia tampak belum memiliki grand desigh yang kokoh. Banyak perubahan yang terjadi terkesan asal berubah tanpa melalui kajian ilmiah yang mendalam, setiap pergantian kurikulum selalu terkesan tanpa konsep yang jelas dan terburu-buru. Hal terebut menunjukkan bahwa kepentingan politik masih lebih mendominasi daripada kecerdasan intelektual. Teori beban kognitif menghadirkan paradigma dan cara pandang yang berbeda tentang bagaimana seharusnya mendesain sebuah pembelajaran yang humanis. Untuk itu tulisan ini dibuat sebagai kajian teoretik dalam mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan siswa.
K Kritik Terhadap Implementasi Pendidikan Karakter: sebuah kajian teoretik reflektif Jalaluddin Faruk Azhari
Jurnal Subulana Vol. 1 No. 1 (2017): Subulana September 2017
Publisher : LPPM STIT Miftahul Ulum Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47731/subulana.v1i1.7

Abstract

ABSTRAK: Pendidikan karakter digagas oleh pemerintah untuk menjawab krisis moral yang terjadi. Hal tersebut mendapat apresiasi yang tinggi di kalangan praktisi pendidikan. Namun, tingginya harapan masyarakat terhadap pendidikan karakter di sekolah tidak berbanding lurus dengan kenyataan yang terjadi. Masih maraknya prilaku amorla di kalangan generasi muda mempertanyakan esensi dan eksistensi pendidikan karakter yang sesungguhnya. Diskursus pendidikan karakter memunculkan opini dan fakta yang semakin menyudutkan pola-pola pembelajaran pendidikan karakter di sekolah. Tulisan ini merupakan kritik reflektif terhadap realitas pendidikan karakter dala tatanan implementasinya.
G Guru dalam Era Pembelajaran Digital: Sebuah analisis teoretik Moh Ayyub Musthofa
Jurnal Subulana Vol. 1 No. 1 (2017): Subulana September 2017
Publisher : LPPM STIT Miftahul Ulum Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47731/subulana.v1i1.8

Abstract

Abstrak:Sejak berkembangnya teknologi infomasi dan komunikasi, banyak klaim dari para teknolog pembelajaran bahwa peran guru akan semakin berkurang dan bahkan berakhir, namun klaim- klaim tersebut sampai saat ini tidak terbukti meskipun teknologi semakin canggih, di mana pembelajaran dengan bantuan media interaktif berbasis komputer memungkinkan bagi pebelajar untuk melakukan aktifitas belajar tanpa bantuan dari guru. Di samping itu model-model pembelajaran juga memberikan dukungan terhadap bentukpembelajaran yang semakin individual. Salah satunya adalah personilezed learning yang memberi kesempatan setiap pebelajar untuk maju dan berkembang menurut kecepatan dan kemampuan mereka masing–masing. Pebelajar dapat belajar dan menguasai materi sesuai dengan keinginan tanpa terkendala oleh perkembangan pebelajar lainnya. Dengan demikian, gabungan antara kecanggihan teknologi multimedia interaktif dan model pembelajaran individu semakin menguatkan asumsi bahwa peran guru akan berakhir di masa yang akan datang.Oleh karenanya tulisan ini ingin mengakaji apakah kekhawatiran tersebut memang relevan secara teoretik maupun praktik.
P Penggunaan Metode Belajar Aktif Model Pengajaran Terarah Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar PAI: Peneltian Tindakan Kelas Kolaboratif Ach. Fauzi
Jurnal Subulana Vol. 1 No. 1 (2017): Subulana September 2017
Publisher : LPPM STIT Miftahul Ulum Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47731/subulana.v1i1.9

Abstract

ABSTRAK: Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran PAI dengan metode belajar aktif model pengajaran terarah? dan bagaimanakah peningkatan prestasi belajar PAI dengan diterapkannya metode belajar aktif model pengajaran terarah? Tujuan dari penelitian ini adalah: ingin mengetahui pelaksanaan pembelajaran PAI degan metode belajar aktif model pengajaran terarah dan peningkatan prestasi belajar PAI setelah diterapkannya metode belajar aktif model pengajaran terarah. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research)sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas VII MA Al-Khatibiah Modung Bangkalam. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif dan lembar observasi kegiatan belajar mengajar.Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (65,63%), siklus II (75,00%), siklus III (87,50%).Simpulan dari penelitian ini adalah metode belajar aktif model pengajaran terarah berdampak positif terhadap prestasi belajar Siswa kelas VII SMP Al-Khatibiyah Modung Bangkalan.
P Paradigma Pendidikan Nasional Perspektif Teori Belajar Humanis: (kajian reflektif implementasi kurikulum 2013) Amir Hamzah
Jurnal Subulana Vol. 1 No. 2 (2018): Subulana March 2018
Publisher : LPPM STIT Miftahul Ulum Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47731/subulana.v1i2.10

Abstract

ABSTRAK: artikel ini dimaksudkan membahas implementasi kurikulum 2013 yang dianggap sebagai kurikulum yang paling humanis dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya.Teori-teori pembelajaran humanis meyakini individu terdorong bertindak melakukan sesuatu karena mempunyai satu kemauan atau keperluan dan bertanggung jawab atas segala tindakannya. Motivasi individu adalah kecenderungannya untuk berkembang dan mencapai keperluan untuk mengembangkan potensinya ke tahap maksimum. Oleh karenanya dalam aplikasi pembelajaran, teori humanis memberikan porsi yang maksimum untuk perkembangan individu. Pembelajaran-pembelajaran yang berpusat pada siswa dan pemberdayaan siswa lebih diutamakan, di samping menghargai bakat dan kemampuan individu yang berbeda dengan layanan yang berbeda. Ciri lain adalah penggunaan pendekatan saintifik dan penilaian autentik yang mengacu pada pembelajaran yang membimbing siswa untuk menemukan sendiri konsep-konsep yang harus dikuasai, sedangkan penilaian autentik mengarah kepada pemberdayaan kemampuan siswa yang beragam, di samping penilaian sikap dan prilaku dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimanapun kurikulum dirancang selalu menimbulkan kontroversi, yang paling kasar adalah masa peralihan kurikulum KTSP ke K-13 yang dianggap terburu-buru dan nyaris tanpa persiapan yang matang. Fakta di lapangan menunjukkan banyaknya kendala yang dihadapi dalam memraktikan model pembelajaran K-13 pendekatan saintifik integratif serta penilaian autententik. Sementara kesiapan infrastruktur masih belum memadai, sarana pendukung yang masih sangat minim, dan budaya belajar yang masih rendah.
Penggunaan Model ARCS dan Teknik Modeling Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Menari Siswa Kelas XI SMA Islam Attaroqi Tsani Sampang Tahun Pelajaran 2016/2017 Bambang Hariyanto
Jurnal Subulana Vol. 1 No. 2 (2018): Subulana March 2018
Publisher : LPPM STIT Miftahul Ulum Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47731/subulana.v1i2.11

Abstract

ABSTRAK: Tujuan penelitian ini mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan model ARCS dan Teknik Modeling dan mendeskripsikan hasil pembelajaran dengan model ARCS dan Teknik Modeling untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar menari pada pelajaran Seni Budaya siswa kelas XII siswa SMA Islam Attaroqi Tsani Sampang. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif. Data diambil dari seorang guru dan siwa sebanyak 34 orang. Hasil penelitian Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penggunaan Model ARCS dan Teknik Modeling pada pembelajaran menari di kelas XI SMA Islam Attaroqi Tsani Sampang tahun pelajaran 2016/2017 berhasil. Keberhasilan peningkatan kemampuan konseptual (1) pada indikator dapat menyebutkan dan menjelaskan unsur-unsur gerak tari tradisi serta memberikan contoh tari tradisional daerah tertentu, pada siklus I rata-rata mencapai nilai 65%, meingkat menjadi 73% pada siklus II, (2) pada indikator dapat memberikan contoh dan menjelaskan gerak maknawi, pada siklus I rata-rata mencapai nilai 68%, meningkat menjadi 78% pada siklus II, (3) pada indokator dapat menyebutkan dan menjelaskan perbedaan gerak murni dan gerak maknawi, pada siklus I rata-rata mencapai nilai 67%, meningkat menjadi 72% pada siklus II. Rata-rata keberhasilan secara klasikal pada siklus I sebesar 66%, meningkat menjadi 74% pada siklus II, lebih 4% dari target KKM yang ditetapkan. Keberhasilan peningkatan kemampuan unjuk kerja (prosedural) (1) pada indikator wiraga mencapai nilai baik (B) sebanyak 11 orang dan nilai cukup (C) sebanyak 23 orang, pada siklus I, meningkat menjadi sangat baik (A) sebanyak 4 orang, nilai baik (B) seabanyak 16 orang dan cukup (C) sebanyak 14 orang pada siklus II, (2) pada indikator wirama mencapai nilai baik (B) sebanyak 3 orang, nilai cukup (C) sebanyak 21 orang dan nilai kurang (D) sebanyak 10 orang, pada siklus I, meningkat menjadi nilai baik (B) sebanyak 18 orang dan nilai cukup (C) sebanyak 16 orang, (3) pada indikator wirasa mencapai nilai cukup (C) sebanyak 26 orang dan nilai kurang (D) sebanyak 8 orang, pada siklus I meningkat menjadi nilai baik (B) sebanyak 5 orang dan nilai cukup (C) sebanyak 29 orang. pada siklus II. Rata-rata keberhasilan siswa mencapai nilai cukup baik (B-) sebanyak 3 orang, cukup baik (C+) sebanyak 11 orang, cukup (C) sebanyak 11 orang, sedang (C-) sebanyak 3 orang, dan kurang (D+) sebanyak 5 orang, pada siklus I, meningkat menjadi nilai amat baik (B+) sebanyak 4 orang, cukup baik (B-) sebanyak 13 orang, baik (B) sebanyak 2 orang, agak baik (B-) sebanyak 13 orang, dan cukup (C) sebanyak 3 orang. Respon siswa terhadap Model ARCS dan Teknik Modeling (1) nilai rata-rata untuk perhatian (attention) adalah 3,09 berada pada kategori Cukup Baik, artinya siswa sudah memiliki perhatian yang cukup baik terhadap aktifitas pembejaran menari dengan Model ARCS dan Teknik Modeling, (2) nilai rata-rata untuk relefan (relevance) adalah 3,61 berada pada kategori Baik, artinya siswa sudah merasakan aktifitas pembejaran menari dengan Model ARCS dan Teknik Modeling relefan dengan kebutuhan mereka., (3) Nilai rata-rata untuk percaya diri (confidense) adalah 3,77 berada pada kategori Baik, artinya siswa sudah memiliki rasa percaya diri yang tinggi dalam belajar menari dengan Model ARCS dan Teknik Modeling, (4) nilai rata-rata untuk kepuasan (satifaction) adalah 3,27 berada pada kategori Cukup Baik, artinya siswa sudah memiliki rasa puasa yang cukup ketika belajar menari dengan Model ARCS dan Teknik Modeling.