cover
Contact Name
Frans Paillin Rumbi
Contact Email
peadaiakntoraja@gmail.com
Phone
+6282194286613
Journal Mail Official
peadaiakntoraja@gmail.com
Editorial Address
IAKN Toraja Jl. Poros Makale-Makassar Km.11,5 Tlp/Fax (0423) 24620, 24064 Batukila Mengkendek Tana Toraja
Location
Kab. tana toraja,
Sulawesi selatan
INDONESIA
PEADA': Jurnal Pendidikan Kristen
ISSN : 27228843     EISSN : 27228835     DOI : 1034307
Core Subject : Religion, Education,
1. Pendidikan Karakter Kristiani 2. Pendidikan Kristen Anak Usia Dini 3. Evaluasi Kurikulum Pendidikan Agama Kristen 4. Pendidikan Agama Kristen Kontekstual 5. Konseling Pendidikan Agama Kristen 6. Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen 7. Manajemen Pendidikan Agama Kristen 8. Teori Belajar Pendidikan Agama Kristen
Articles 29 Documents
Konseling Agama Pada Siswa Pecandu Narkoba Musa Masing
PEADA': Jurnal Pendidikan Kristen Vol. 1 No. 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/peada.v1i1.9

Abstract

The purpose of giving counseling for drug addicts students is to correct mistakes that are the new direction and purpose of life in God. Direction of life to God who will be equipped to a better future. In this study using qualitative research with case study techniques. The subjects in this study consisted of 2 students, junior high school students in Samarinda City who were addicted to drugs but were undergoing rehabilitation at the Tanah Merah Samarinda Rehabilitation Center and one person as a mental mentor of religion. This research focuses on Religious Counseling on addicted students. The purpose of this research is to find out the type of religious counseling used for drug addicts students who are undergoing rehabilitation at the BNN Tanah Merah Rehabilitation. The results showed that there were 6 Religious Counseling conducted at the Tanah Merah Samarinda Rehabilitation Center for DT and KS Clients, namely 6 Supportive-Counseling, Confrontational-Counseling, Educative-Counseling, Spiritual-Counseling, Group-Counseling, Preventive-Counseling. Tujuan pemberian konseling bagi siswa pecandu narkoba adalah memperbaiki kesalahan yang menjadi arah dan tujuan hidup baru di dalam Tuhan. Pengarahan hidup kepada Tuhan yang akan menjadi bekal menuju masa depan yang lebih baik. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian Kualitatif dengan Teknik studi kasus. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 2 yaitu Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Samarinda yang menjadi Pecandu narkoba tetapi sedang menjalani rehabilitasi di Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah Samarinda dan satu orang sebagai Pembina mental Agama. Penelitian ini menfokuskan pada Konseling Agama pada siswa pecandu. Tujuan Penelitiannya adalah untuk mengetahui jenis konseling agama yang digunakan bagi siswa pecandu narkoba yang sedang menjalani rehabilitasi di Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah Samarinda.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Konseling Agama yang dilakukan di Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah Samarinda kepada Klien DT dan KS ada 6 yaitu Supportive-Konseling, Confrontational-Konseling, Educative-Konseling, Spiritual-Konseling, Group-Konseling, Preventive-Konseling.
Metode Diskusi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Kristen Pada Peserta Didik Kelas IV Sekolah Dasar Rinto Hasiholan Hutapea; Yuliana Hau Dima
PEADA': Jurnal Pendidikan Kristen Vol. 1 No. 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/peada.v1i1.10

Abstract

This study aims to study the benefits of using the discussion method in improving student learning outcomes in Christian Religious Education subjects. This research uses classroom action research. The subjects of this study were a teacher and grade IV students of SD GMIT Oenaek Kabupaten Kupang. The results of the study can be studied in the first cycle and second cycle. In the first cycle students learning outcomes were obtained with an average grade of 72,12 out of 19 students. Of the 19 students, there were 11 people in the completed category, and 8 people in the not completed category. In the implementations of the second cycle of action obtained an average grade of 76,05 from 19 students. Students who participated 19 people, there are 17 people who are categorized as completed, and 2 people who are categorized as not completed. The results of monitoring cycle I and cycle II showed significant changes to the learning outcomes of students. Changes in learning using discussion methods in Christian Religious Education learning have improved the learning methods of students in class IV SD GMIT Oenaek Kabupaten Kupang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat dari penggunaan metode diskusi dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas. Subyek penelitian ini adalah seorang guru dan peserta didik kelas IV  SD GMIT Oenaek Kabupaten Kupang. Hasil penelitian dapat digambarkan pada pelaksanaan siklus I dan siklus II. Pada siklus I diperoleh keterangan hasil belajar peserta didik dengan nilai rata-rata kelas adalah 72,12 dari 19 orang peserta didik. Dari 19 orang peserta didik tersebut, terdapat 11 orang yang masuk kategori Tuntas, dan 8 orang yang masuk kategori Belum Tuntas. Pada pelaksanaan tindakan siklus II diperoleh keterangan nilai rata-rata kelas adalah 76,05 dari 19 orang peserta didik. Peserta didik yang berjumlah 19 orang tersebut, terdapat 17 orang yang masuk kategori Tuntas, dan 2 orang yang masuk kategori Belum Tuntas. Hasil observasi siklus I dan siklus II menunjukkan perubahan yang signifikan atas pencapaian hasil belajar peserta didik. Perubahan ini menunjukkan bahwa penggunaan metode diskusi dalam pembelajaran PAK telah dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik di kelas IV SD GMIT Oenaek Kabupaten Kupang.
Menerapkan Keteladanan Yesus sebagai Guru berdasarkan Injil Lukas bagi Guru SMA Kristen Adhi Wiyata Jember Nelly; Lican Gultom
PEADA': Jurnal Pendidikan Kristen Vol. 1 No. 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/peada.v1i1.12

Abstract

The example of a teacher is very important in the world of education. This is because the teacher's example influences the learner's personality or character. The Gospel of Luke is one of the books that was deleted about Jesus' example as a teacher. In His ministry as a teacher, Jesus' example appears from how to teach, train, send, pray, hold on to the scriptures, serve wholeheartedly, thank you and be faithful. As a teacher, He not only teaches theory, but all who do also carry out His research every day. Modeling must be permanent and consistent. The purpose of this article is to describe Jesus' example as a teacher based on the Gospel of Luke and how the teachers applied it. By asking for qualitative, this research applies a descriptive method to Adhi Wiyata Jember Christian High School teachers. The conclusion is that teaching has become the main task of a teacher, but not just cognitive knowledge, but rather the exemplary life as Jesus taught in the Gospel of Luke, so that it brings changes to students and looks for others. Keteladanan seorang guru sangat penting dalam dunia pendidikan. Hal ini dikarenakan keteladanan guru memengaruhi kepribadian atau watak peserta didik.  Injil Lukas merupakan salah satu kitab yang mencatat tentang keteladanan Yesus sebagai guru. Dalam pelayanan-Nya sebagai guru, teladan Yesus tampak dari cara mengajar, melatih, mengutus, berdoa, berpegang pada kitab suci, melayani sepenuh hati, kasih dan setia. Sebagai guru, Ia tidak hanya mengajar secara teori, namun semua yang diajarkan juga ditunjukkan melalui perbuatan-Nya setiap hari. Keteladanan harus bersifat permanen dan konsisten. Tujuan dari artikel ini adalah mendeskripsikan keteladanan Yesus sebagai guru berdasarkan Injil Lukas dan bagaimana para guru mengaplikasikannya. Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini menerapkan metode deskriptif pada guru-guru SMA Kristen Adhi Wiyata Jember. Kesimpulannya adalah mengajar sudah menjadi tugas utama dari seorang guru, tetapi bukan hanya berfokus pada pengetahuan kognitif saja, namun lebih kepada keteladanan hidup seperti yang Yesus ajarkan dalam Injil Lukas, sehingga membawa perubahan perilaku pada murid-murid dan menjadi saksi bagi orang lain.
Pengaruh Konflik Rumah Tangga Terhadap Karakter Anak Marsi Bombongan Rantesalu; Albert Timuneno
PEADA': Jurnal Pendidikan Kristen Vol. 1 No. 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/peada.v1i1.13

Abstract

Domestic conflict is a problem where husband and wife are fixing problems in their marriage. In the household as a forum for interaction between parents and children can influence the good behavior of the child's character. The purpose of this study was to find out about household conflict with the character of children in the GMIT Betania Nevo Klasis Amarasi Barat. The method used in this study is a survey technique using quantitative. The population in this study were members of the GMIT Betania Nevo Klasis Amarasi Barat with a total sample of 44 people. Data collection was carried out by questionnaire and data obtained from the results of the study were analyzed with statistical procedures and techniques. Based on the results of the analysis in this study, it was found that the difference between the house and the character of children in the GMIT Betania Nevo Klasis Amarasi Barat was 46.4% and the rest was used by other factors. Konflik rumah tangga merupakan keadaan dimana suami dan istri sedang mengalami masalah dalam perkawinannya yang mengakibatkan perilaku mereka yang cenderung kurang harmonis. Dalam sebuah rumah tangga sebagai wadah interaksi antara orang tua dan anak dapat memberi pengaruh terhadap perilaku maupun karakter anak.  Tujuan dari penelitian ini adalah mencari tahu seberapa besar pengaruh konflik rumah tangga terhadap karakter anak khususnya yang ada di Jemaat GMIT Betania Nevo Klasis Amarasi barat.  Peneliti  dalam  penelitian ini menggunakan teknik survei dengan pendekatan kuantitatif.  Populasi dalam penelitian ini adalah Anggota Jemaat GMIT Betania Nevo Klasis Amarasi Barat dengan menggunakan sampel yaitu 44 orang.  Pengumpulan data menggunakan angket yang telah diuji validitas dan reliebilitasnya dan data-data yang terkumpul dari hasil penelitian kemudian dianalisis menggunakan tahap-tahap dan teknik statistika.  Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini ditemukan adanya pengaruh antara konflik rumah tanga dengan karakter anak di jemaat GMIT Betania Nevo Klasis Amarasi Barat sebesar 46,4 % dan selebihnya dipengaruhi oleh factor-faktor lain.
Analisis Tentang Tujuan Pendidikan Agama Kristen (PAK) Dalam Matius 28:19-20 Rinaldus Tanduklangi
PEADA': Jurnal Pendidikan Kristen Vol. 1 No. 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/peada.v1i1.14

Abstract

The Gospel of Matthew is a part of the new covenant the presents the great commission of the Jesus. The great commission is the command of the Lord Jesus to the disciples and to all believers in all ages. The great commission becomes the foundation in carrying out educational actions for the world in which Jesus has provided instructions, methods and ways of implementing them. The great commission becomes the foundation of education especially Christian religious education. This paper aims to analyze theologically the objectives of Christian religious education based on Matthew 28: 19-20. In an effort to trace the intention used qualitative-descriptive research methods. The results obtained that the purpose of PAK based on Matthew 28: 19-20's exposure is to make disciples of all nations, baptize and teach them to do all the commands of the Jesus. Injl Matius merupakan salah satu bagian kitab perjanjian baru yang menyajikan amanat agung Tuhan Yesus. Amanat agung ialah perintah Tuhan Yesus bagi para murid dan kepada semua orang percaya di segala zaman. Amanat agung menjadi landasan dalam melaksanakan tindakan pendidikan bagi dunia yang di dalamnya Yesus telah memberikan petunjuk, metode dan cara pelaksanaannya. Amanat agung menjadi landasan  pendidikan khususnya pendidikan agama Kristen (PAK). Tulisan ini bertujuan untuk menganalasis secara teologis tujuan pendidikan agama kristen (PAK) berdasarkan Matius 28:19-20. Dalam upaya menelusuri maksud tersebut digunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif. Hasil yang diperoleh bahwa tujuan PAK berdasarkan paparan Matius 28:19-20 ialah memuridkan segala bangsa, membaptis dan mengajar mereka melakukan segala perintah Tuhan Yesus.
Spiritualitas Menurut Yohanes Calvin dan Implikasinya bagi Pendidikan Warga Gereja di Era New Normal Agustina Pasang
PEADA': Jurnal Pendidikan Kristen Vol. 1 No. 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/peada.v1i2.19

Abstract

Abstract: One of the spiritualities that is important to learn and understand is spirituality according to John Calvin, which emphasizes the importance of the principle regarding the relationship between humans and God. Deeper recognition gives an indication that a person’s relationship with God is getting closer and closer to God, which will have an impact on spiritual growth. However, the spiritual understanding that is widely discussed today does not always originate from the existence of God but also from the potential of the human self. The purpose of this paper is to understand spirituality according to Calvin so that it can be a reference for the education of church members in the new normal era. This research uses a descriptive research method with a literature review approach and field data collection at the Indonesian Evangelical Mission Alliance Church in Balikpapan. Spirituality according to Calvin, if properly understood can help church members to have a correct understanding of knowing God and realizing the importance of spiritual growth and can find the strength to continue to grow in a stronger spiritual life that is expressed in the attitude of each individual’s life. Abstrak: Salah satu spiritualitas yang penting untuk dipelajari dan dipahami adalah spiritualitas menurut Yohanes Calvin, menegaskan pentingnya relasi antara manusia dengan Allah. Pengenalan yang semakin dalam memberi indikasi semakin erat dan intimnya relasi seseorang dengan Allah yang berdampak pada pertumbuhan spiritualitas. Namun pemahaman spiritual yang ramai dibicarakan saat ini tidak selalu bertolak dari keberadaan Allah tetapi juga dari potensi diri manusia. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memahami spiritualitas menurut Calvin, supaya dapat menjadi acuan bagi pendidikan warga gereja di era new normal. Adapun penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kajian literatur dan pengumpulan data lapangan di Gereja Persekutuan Misi Injili Indonesia (GPMII) Balikpapan. Spiritualitas menurut Calvin, jika dipahami secara benar dapat menolong warga gereja untuk memiliki pemahaman yang benar mengenai pengenalan akan Allah serta menyadari pentingnya pertumbuhan spiritualitas dan dapat menemukan kekuatan untuk terus bertumbuh dalam kehidupan spiritualitas yang lebih kokoh yang dinyatakan dalam sikap hidup tiap hari
Filsafat Ilmu Pendidikan Agama Kristen dan Praksisnya bagi Agama Kristen Masa Kini Hasudungan Sidabutar
PEADA': Jurnal Pendidikan Kristen Vol. 1 No. 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/peada.v1i2.20

Abstract

Abstract: Philosophy is a method of thinking systematically and critically. In connection with Christian religious education, it must be studied systematically and critically as basis for knowledge so that it is parallel to other sciences that show real benefits for the development of humanity. The author will describe Christian Religious Education as a science praxis ontologically, epistemologically and axiologically. The method used in this research is systematic literature study approach. Ontologically Christian religious education must be a strong guide towards the journey of human life so that it is able to exist and exist both theologically and socially. Epistemology talks about knowledge. Epistemologically, the Bible and Jesus are the epistemological sources of Christian religious education. Axiology speaks of utility value. The axiological foundation of Christian Religious Education is a loving humanist inspired by Christian values. In other words, it axiology helps to humanize humans and free them from the alienation of their human role in life. Abstrak: Filsafat merupakan metode berfikir secara sistematis dan kritis. Sehubungan dengan pendidikan agama Kristen, maka ia harus dikaji secara sistematis dan kritis sebagai basis ilmu sehingga mampu sejajar dengan ilmu-ilmu lain yang menunjukkan kemanfaatan nyata bagi perkembangan kemanusiaan. Penulis akan menguraikan Pendidikan Agama Kristen sebagai praksis ilmu secara ontologis, epistemologis dan aksiologis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan studi literatur. Secara ontologis pendidikan agama Kristen harus menjadi pedoman yang kuat kearah perjalanan hidup manusia supaya ia mampu ber-ada dan ber-eksistensi baik secara teologis maupun sosial. Epistemologi berbicara tentang pengetahuan. Secara epistemologis, Alkitab dan Yesus adalah sumber epistemologi pendidikan agama Kristen. Aksiologi berbicara tentang nilai kegunaan. Landasan aksiologis pendidikan agama Kristen adalah humanis yang penuh kasih yang dijiwai oleh nilai-nilai kristiani. Dengan kata lain aksiologis dapat membantu memanusiakan manusia dan membebaskannya dari keterasingan fungsi kemanusiaannya dalam kehidupan.
Persepsi Mahasiswa Mengenai Beban Tugas Membaca Terhadap Minat Baca Mahasiswa Hengki Wijaya; Mega Lisda; Ivan Th.J. Weismann; Tri Supartini; Ezra Tari
PEADA': Jurnal Pendidikan Kristen Vol. 2 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/peada.v2i1.25

Abstract

This paper is a survey study of student perceptions regarding the burden of reading assignments on students' reading interest. In this digital era, students' reading interest in textbooks has decreased. The level of visits to the library has reduced. The rate of accessing digital content is higher than reading books. The purpose of this study was to examine the reading interest of students who were given reading assignments. The research method used by the author is quantitative. This method statistically analyzes students' reading interest. Based on the research, First, students read books because they are related to grades. Second, the reading task makes the level of interest in reading increase. Third, students can respond well to reading materials. Fourth, the workload can increase STF Jaffray Makassar library visits.  Tulisan ini merupakan kajian survey persepsi mahasiswa mengenai beban tugas baca terhadap minat baca mahasiswa. Di era digital ini, minat baca mahasiswa terhadap buku teks mengalami penurunan. Tingkat kunjungan ke perpustakaan mengalami penurunan. Tingkat mengakses konten digital lebih tinggi dibanding buku bacaan. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji minat baca mahasiswa yang diberikan tugas baca. Metode penelitian yang dipakai penulis adalah kuantitatif. Metode ini menganalisis secara statistik minat baca mahasiswa. Berdasarkan penelitian, Pertama, mahasiswa membaca buku karena berkaitan dengan nilai. Kedua, tugas membaca membuat tingkat minat baca meningkat. Ketiga, mahasiswa dapat menanggapi dengan baik bahan bacaan. Keempat, beban tugas dapat meningkatkan kunjungan perpustakaan STF Jaffray Makassar.
Fenomena Bunuh Diri Remaja di Toraja dalam Masa Pandemi Rannu Sanderan; Roby Marrung
PEADA': Jurnal Pendidikan Kristen Vol. 2 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/peada.v2i1.28

Abstract

This paper is going to narrate, describe and analyzes the occurrence of several suicides that happened in Toraja (South Sulawesi, Indonesia) these days. Based on several cases, it can be observed that a person tends to kill her or himself after having personal or family problems, economy, bullying (been slighted or offended). The inclination along this pandemic should be previewed and compared according to the cause of each suicide. There were several cases found, but this paper builds only the description by focusing on two cases as shown in the resulting exposure. The paper concludes that there is the four-psychological reason that caused a youth to kill her or himself, and by this analysis, all internal and external stakeholders may emerge the spirituality of frugality, and psychologically to push every educational institution and society for the campaign to stop bullying in all aspect. Hasil penelitian ini hendak menyajikan, memaparkan dan menganalisis realitas meningkatnya kecenderungan bunuh diri yang terjadi di Toraja beberapa waktu terakhir. Pengamatan didasarkan pada beberapa kasus bunuh diri dan/atau upaya bunuh diri karena berbagai persoalan pribadi atau masalah keluarga, kesulitan ekonomi, serta akibat perundungan. Pendekatan metodik yang digunakan meletakkan kecenderungan yang tampak sepanjang masa pandemi dilihat ulang, serta disalingbandingkan sesuai kondisi kasus masing-masing. Ada beberapa kasus yang ditemukan, namun tulisan yang disajikan dalam penelitian ini lebih berfokus pada dua kasus sebagaimana tersaji dalam hasil penelitian. Makalah ini menyimpulkan bahwa setidaknya ada empat alasan psikologis yang menyebabkan generasi muda memutuskan bunuh diri, dan melalui analisis yang dibangun diharapkan seluruh pemangku kepentingan (tanpa kecual) berupaya kembali menonjolkan spiritualitas keugaharian, dan secara psikologis berupaya mendorong setiap institusi pendidikan dan lembaga kemasyarakatan untuk mengampanyekan penghapusan perundungan dalam berbagai bentuknya.
Tantangan Guru Kristen Dalam Mendidik Karakter Siswa Melalui Pendidikan Karakter Pada Pembelajaran Daring Wiyun Philipus Tangkin; Augusthin E Banoet
PEADA': Jurnal Pendidikan Kristen Vol. 2 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/peada.v2i1.32

Abstract

Research conducted by the Indonesian child protection commission (KPAI), suggests that many school-age children should be connected with law, put Indonesia in a character education emergency. As for the coronavirus disease pandemic (covid-19) sweeping the globe, it has had a profound impact on various areas of human life, one that is educational, so the government has designated one of the methods of online learning as part of remote learning (PJJ). Applying online learning methods, becoming a new challenge for teachers, especially in educating students' character. The formulation is ow Christian teacher face challenge in educating students' character through character education in online learning? The purpose of writing this paper is to know the challenge of educating the character of the student through online study, having seen the effects it can have.  The result of the research are, 1) be creative in presenting learning materials, especially in educating students' character, 2) build good relations with learners, 3) view his role as a transformation agent essential in setting an example, 4) realize the importance of the holy ghost's role in developing the character of learners.   Berdasarkan riset yang dilakukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), menunjukkan bahwa banyak anak usia sekolah harus berhubungan dengan hukum, hal ini membuat Indonesia berada dalam darurat pendidikan karakter. Adapun Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) yang sedang melanda dunia, berdampak besar dalam berbagai bidang kehidupan manusia salah satunya dalam bidang pendidikan, sehingga pemerintah menetapkan salah satu metode pembelajaran daring sebagai bagian dari Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Diterapkannya metode pembelajaran daring, menjadi tantangan baru bagi guru, terutama dalam hal mendidik karakter siswa. Rumusan Masalahnya ialah bagaimana guru Kristen menghadapi tantangan dalam mendidik karakter siswa melalui Pendidikan karakter pada pembelajaran daring? Tujuan dari penulisan makalah ini ialah, untuk mengetahui tantangan guru Kristen dalam mendidik karakter siswa melalui pembelajaran daring, setelah melihat berbagai dampak yang ditimbulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, seorang guru perlu untuk, 1) kreatif dalam menyajikan materi pembelajaran, terutama dalam mendidik karakter siswa, 2) membangun relasi yang baik dengan peserta didik, 3) memandang perannya sebagai agen tranformasi sangat penting, 4) menyadari pentingnya peran Roh Kudus dalam menumbuhkan karakter peserta didik.  

Page 1 of 3 | Total Record : 29