cover
Contact Name
dwi rizki febrianti
Contact Email
dwirizkyfeby@gmail.com
Phone
+6285222400404
Journal Mail Official
jifi@stikes-isfi.ac.id
Editorial Address
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin Jl. Flamboyan III/7C Kayu Tangi 70123 Banjarmasin Kalimantan Selatan Telepon: (0511)-3301610, 3300221 Email: jifi@stikes-isfi.ac.id
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Insan Farmasi Indonesia
ISSN : 26213184     EISSN : 26214032     DOI : https://doi.org/10.36387/jifi
Core Subject : Health, Science,
Focus and Scope Jurnal Insan Farmasi Indonesia (JIFI) is a broad-based primary journal covering all branches of pharmacy and its sub-disciplines that contains complete research articles, short communication and review articles. JIFI is a forum for the publication of quality and original works that open discussions in the field of pharmacy and health sciences.
Articles 205 Documents
ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI Coliform PADA MINUMAN ES COKLAT YANG DIJUAL DI WILAYAH BANJARMASIN UTARA Novia Ariani; Muhammad Apriawan
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Es coklat merupakan salah satu minuman kegemaran masyarakat dari berbagai kalangan mulai dari anak kecil sampai orang dewasa khususnya dikota Banjarmasin. Es coklat dapat mengalami kerusakan secara mikrobiologi yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain dari bahan pembuatan dan alat yang digunakan sehingga kemungkinan minuman es coklat mengandung bakteri Coliform. Bakteri Coliform dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, salah satunya adalah diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan bakteri Coliform, mengetahui berapa jumlah kandungan bakteri Coliform yang terkandung pada minuman es coklat dan untuk mengetahui apakah es coklat yang dijual di wilayah Banjarmasin Utara memenuhi persyaratan Permenkes No. 492 Tahun 2010.Penelitian dilakukan di Laboratorium Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan. Jenis penelitian adalah non eksperimental dengan teknik pengambilan sampel acidental sampling. Analisis bakteri Coliform dilakukan dalam 2 tahap uji yaitu uji dugaan (Presumptive Test)  dan uji penegasan (Confirmed Test). Alat ukur yang digunakan adalah Tabel Most Probable Number (MPN) dengan menggunakan 3 seri tabung.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 13 sampel es coklat yang dianalisis, semua sampel positif mengandung bakteri Coliform dengan jumlah MPN/100ml adalah sebesar >1898 MPN/100ml. Hal ini menunjukkan bahwa semua sampel tidak memenuhi standar persyaratan Permenkes RI No.492 Tahun 2010
EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT JERUK MANIS (Citrus x aurantium L.) SEBAGAI LARVASIDA TERHADAP LARVA NYAMUK Aedes aegypti Ratna Widyasari; Fenny Oktaviyeni; Rivo Maghfirandi
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol kulit jeruk manis (Citrus x aurantium L.) sebagai larvasida Aedes aegypti. Penelitian ini merupakan penelitian in vitro yang dilakukan secara eksperimen dengan 6 kelompok perlakuan yang tiap kelompok berisi 25 ekor larva Aedes aegypti instar III. Uji dilakukan selama 24 jam dengan 3 kali pengulangan dengan konsentrasi berbeda secara berurutan yaitu : 0,2%, 0,4%, 0,6%, 0,8%, dan 1%, dan juga dengan kontrol positif (abate). Hasil penelitian menunjukkan persentase mortalitas larvasida Aedes aegypti yang dibunuh oleh ekstrak etanol kulit jeruk dengan konsentrasi 0.2%, 0,4%, 0,6%, 0,8% dan 1%  secara berurutan adalah 77,3% 85,3%, 89,3%, 100% dan 100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi 0,8% ekstrak etanol kulit jeruk manis (Citrus x aurantium L.) memiliki efektivitas dalam membunuh larva Aedes aegypti. Nilai Lethal concentration (LC50) yang diperoleh sebesar 0,20 % dan Nilai Lethal time (LT50) yang didapat yaitu 9,185 jam.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI ETANOL DAN KLOROFORM BUAH SENGGANI (Melastoma malabathricum L.) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENANGKAP RADIKAL BEBAS DPPH (2,2-Diphenyl-1-picrilhidrazil) Dian Kartikasari; Ika Ristia Rahman; Syarifah Nurhayati
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buah senggani diketahui mengandung senyawa antioksidan, masalah yang dihadapi adalah senyawa aktif yang terkandung dan seberapa besar aktivitas senyawa antioksidan yang terkandung didalam buah senggani. Untuk itu dilakukan uji fitokimia dan uji aktivitas antioksidan pada fraksi etanol dan kloroform buah senggani dengan metode penangkap radikal bebas DPPH dengan menggunakan pembanding vitamin C. Hasil uji fitokimia pada fraksi etanol mengandung senyawa metabolit sekunder golongan alkaloid, flavonoid triterpenoid dan steroid serta tanin, sedangkan pada fraksi kloroform mengandung senyawa metabolit sekunder golongan alkaloid, flavonoid dan steroid. Hasil uji aktivitas antioksidan fraksi etanol buah senggani di dapat nilai IC50 sebesar 2,31 ppm dan fraksi kloroform buah senggani di dapat sebesar 1,12 ppm. Dari hasil tersebut diketahui buah senggani memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat.
PENETAPAN PARAMETER STANDAR SIMPLISIA DAN EKSTRAK ETANOL DAUN KRATOM (Mitragyna speciosa Korth) YANG TUMBUH DI KABUPATEN KAPUAS HULU DAN KABUPATEN MELAWI Rizka febriani lestari; Suhaimi Suhaimi; Wilda Wildaniah
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang penetapan parameter standar simplisia dan ekstrak etanol daun kratom (Mitragyna speciosa Korth). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai parameter standar simplisia dan ekstrak etanol daun kratom yang tumbuh di Kabupaten Kapuas Hulu dan Melawi. Hasil penetapan parameter spesifik organoleptis simplisia daun kratom dari Kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten Melawi masing-masing memiliki bau khas kuat, rasa pahit, berwarna hijau kecokelatan dan hijau kekuningan. Sedangkan ekstrak daun kratom dari Kabupaten Kapuas Hulu berupa ekstrak kentak, tidak berbau, rasa sangat pahit, berwarna hitam kecokelatan dan hitam pekat. Kadar senyawa Larut Air dan larut etanol simplisia daun kratom dari Kapuas Hulu yaitu 0,8205 % dan 1,0956 %, dari Kabupaten Melawi 1,095 % dan 1,7037 %. Kadar senyawa larut air dan larut etanol ekstrak daun kratom dari Kapuas Hulu 1,1033 % dan 2,6769 %, dari Kabupaten Melawi yaitu 1,4095 % dan 2,9199%. Hasil parameter nonspesifik kadar air simplisia dan ekstrak dari Kabupaten Kapuas Hulu 10,4937 % dan 3,6203 %  dari Kabupaten Melawi 10,4734 dan 3,4359 %. Susut pengeringan simplisia dan ekstrak dari Kabupaten Kapuas Hulu sebesar 10,3940 % dan 3,5752 % , dari Kabupaten Melawi sebesar 10,3488% dan 3,4042 % .
FORMULASI GEL TRANSDERMAL ASETOSAL MENGGUNAKAN BASIS HPMC Nirwati Rusli
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asetosal merupakan zat kimia yang digunakan sebagai obat antiplatelet pada dosis rendah 30 mg. Akan tetapi penggunaan asetosal secara oral dapat menyebabkan first pass effect dalam hati. Oleh karena itu untuk menghindari kekurangan tersebut, asetosal dibuat dalam rute transdermal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui asetosal dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan gel transdermal menggunakan HPMC sebagai basis gel yang memenuhi syarat uji evaluasi fisik. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan membuat sediaan gel  transdermal  asetosal  menggunakan basis HPMC dengan variasi konsentrasi 4%, 4,5% dan 5% dengan uji evaluasi fisik sediaan meliputi uji organoleptik, uji pH, dan uji homogenitas. Berdasarkan hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa ketiga sediaan gel transdermal asetosal tidak stabil pada suhu 4°C akan tetapi stabil pada suhu kamar hingga suhu 40°C. hasil  uji  pH menunjukkan  range pH 4,7-5,1  dan memenuhi standar  evaluasi  pH  sediaan. Uji  homogenitas  menunjukkan  hasil yang  baik dengan warna bening pada konsentrasi 4% dan 4,5% serta berwarna putih pada konsentrasi 5% sebelum dan sesudah cycling test. Dari ketiga formula tersebut gel asetosal dengan konsentrasi basis HPMC 4,5% menunjukkan hasil yang paling optimum.
FORMULASI KRIM ANTIJERAWAT EKSTRAK AMPAS TEH HIJAU (Camellia sinensis L.) Karmilah Karmilah; Musdalipah Musdalipah
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ampas teh hijau (Camellia sinensis L.) merupakan salah satu bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai terapi pengobatan jerawat karena mengandung flavonoid, tanin dan alkaloid. Untuk mempermudah penggunaannya ekstrak dibuat dalam bentuk sediaan krim. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan krim antijerawat ekstrak ampas teh hijau dan mengetahui konsentrasi terbaik dari ekstrak ampas teh hijau yang dibutuhkan untuk membuat sediaan krim. Ekstraksi ampas teh hijau dilakukan dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 96% kemudian difraksinasi menggunakan pelarut air, n-heksan dan etil asetat. Fraksi etil asetat dipekatkan menggunakan rotary vacum evaporator. Evaluasi sediaan dilakukan pada 4 formula krim dengan variasi konsentrasi 0,5%, 1%, 1,5% dan 1 formula sebagai blanko. Hasil uji organoleptik menunjukkan sediaan yang dibuat stabil, homogen, pH berkisar 6,39-6,91 dengan rata-rata nilai viskositas 150-220 dPa.S dan sediaan tidak menimbulkan iritasi. Hasil uji stabilitas (cycling test) menunjukkan ketiga formula tetap homogen, tidak mengalami inversi fase dengan tipe emulsi minyak dalam air, terjadi perubahan pH,  formula B dan C mengalami perubahan bentuk dari semi padat menjadi sedikit encer yang dipengaruhi oleh konsentrasi ekstrak yang lebih tinggi. Formula terbaik adalah formula A dengan menggunakan ekstrak 0,5%.
GAMBARAN KUALITAS PELAYANAN KEFARMASIAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI DEPO BPJS RSUD ULIN BANJARMASIN Noverda Ayuchecaria; Luluk Purwatini; Gusti Ayu Damayanti
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Salah satu sarana pelayanan kesehatan adalah rumah sakit. Rumah sakit dituntut memberikan pelayanan yang berkualitas guna terciptanya suatu kepuasan. Kepuasan erat kaitannya dengan pelayanan yang diharapkan dan kenyataan pelayanan yang telah diberikan. Oleh karena itu perlu adanya pengukuran kepuasan pasien untuk melihat sejauh mana pelayanan yang diberikan sesuai dengan harapan pasien.Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian dilakukan pada bulan juli 2017, dengan memberikan lembar kuisioner kepada pasien yang berkunjung dan pernah mendapatkan pelayanan kefarmasian di depo BPJS RSUD Ulin Banjarmasin pada periode.Hasil penelitian pada 223 responden yang menerima pelayanan kefarmasian di depo BPJS RSUD Ulin Banjarmasin didapat tingkat kepuasan pada 5 dimensi terbanyak adalah kategori puas berjumlah 190 orang (85,20%), tingkat kepuasan terbanyak berikutnya adalah kategori sangat puas berjumlah 20 orang (8,97%), dan tingkat kepuasan paling sedikit adalah kategori tidak puas berjumlah  13 orang (5,83%). Hasil penelitian menunjukan dimensi dengan skor kepuasan tertinggi adalah aspek Tangibles yaitu 930 (69,50%). Hasil tingkat kepuasan semua dimensi berada pada kategori puas.
GAMBARAN PEMBERIAN INFORMASI OBAT PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS KUIN RAYA BANJARMASIN Saftia Aryzki; Desy Hereyanti
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kalimantan selatan merupakan salah satu daerah dengan penderita hipertensi terbanyak. Banyak faktor yang bisa membantu keberhasilan terapi pasien hipertensi, salah satunya dengan diberikan pemberian informasi obat. Pelayanan informasi obat dengan kegiatan penyediaan dan pemberian informasi, rekomendasi obat yang independen, akurat, komprehensif, terkini oleh farmasis kepada pasien, masyarakat maupun pihak yang memerlukan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tentang gambaran pemberian informasi obat pasien hipertensi di Puskesmas Kuin Raya Banjarmasin. Penelitian merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kuin Raya Banjarmasin pada tanggal 10 juni – 25 juli 2017. Populasi berjumlah 2166 pasien dengan sampel 99 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan metode accidental sampling. Instrumen yang digunakan lembar observasi dengan pengamatan langsung pada saat pemberian informasi obat yang diberikan kepada pasien.Berdasarkan hasil penelitian diketahui pemberian informasi obat meliputi nama obat (91%), sediaan (100%), dosis (100%), cara pakai (100%), penyimpanan (0%), indikasi (100%), kontraindikasi (0%), stabilitas (0%), efek samping (0%), dan interaksi obat (0%). Dapat disimpulkan bahwa paling banyak informasi obat yang disampaikan pada pemberian informasi obat adalah sediaan obat, dosis obat, cara pakai obat dan indikasi obat. Sedangkan yang tidak disampaikan penyimpanan obat, kontraindikasi obat, stabilitas obat, efek samping obat dan interaksi obat.
GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN DALAM SWAMEDIKASI DEMAM DI APOTEK UTAMA HANDIL BAKTI BANJARMASIN Amaliyah Wahyuni; Diah Astuti
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Swamedikasi demam merupakan upaya menjaga kesehatan dengan melakukan pengobatan sendiri. Namun tidak semua orang mengetahui apa itu swamedikasi dan pentingnya swamedikasi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan pasien tentang swamedikasi demam. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan di Apotek Utama Handil Bakti Banjarmasin. Populasi penelitian ini adalah pasien yang datang ke Apotek Utama Handil Bakti Banjarmasin. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling sebanyak 145 orang responden sesuai kriteria inklusi. Pengambilan data dilakukan dengan kuisioner yang telah lulus uji validasi. Analisis data dilakukan dengan cara mempersentasekan tingkat pengetahuan hasil kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan pasien yang membeli obat demam dengan bentuk sediaan tablet dari 145 responden memiliki tingkatan pengetahuan baik sebanyak 46,21%, cukup 37,93%, dan kurang 15,86% dan untuk pasien yang membeli obat demam dengan bentuk sediaan syrup dari 76 responden memiliki tingkatan pengetahuan baik 36,84%, cukup 51,32% dan kurang 11,84%.
IDENTIFIKASI KANDUNGAN BORAKS PADA MIE BASAH YANG DIJUAL DI EMPAT KELURAHAN WILAYAH BANJARMASIN TIMUR Eka Kumalasari; Wahidah Wahidah; Ratih Pratiwi Sari
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mie basah merupakan produk pangan berbasis tepung terigu yang sangat rentan terhadap kerusakan. Oleh karena itu, perlu penambahan bahan pengawet agar mie dapat bertahan lama. Penggunaan boraks sebagai pengawet dan pengenyal ternyata telah disalahgunakan dalam industri makanan seperti halnya dalam pada pengolahan mie basah. Boraks dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan otak, hati, lemak dan ginjal, serta orang yang mengkonsumsi akan dalam jumlah banyak dapat menyebabkan demam, depresi, kerusakan ginjal nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan, kebodohan, kebingungan, radang kulit, anemia, kejang, pingsan bahan kematian. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui keberadaan kandungan boraks dalam mie basah yang dijual  di empat kelurahan (Kuripan, Sungai Bilu, Benua Anyar dan Pengambangan)  kota Banjarmasin.            Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik pengambilan sampel yaitu teknik sampling jenuh. Analisis kualitatif boraks dalam mie basah dilakukan dengan menggunakan metode uji nyala api dan kertas tumerik. Analisis kualitatif sampel dilakukan di laboratorium Kimia Farmasi AKFAR ISFI Banjarmasin.            Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, 10 sampel mie basah  yang terdapat diempat kelurahan (Kuripan, Sungai Bilu, Benua Anyar dan Pengambangan)  kota Banjarmasin tidak terdapat kandungan boraks dalam mie basah.

Page 1 of 21 | Total Record : 205