cover
Contact Name
Muhajir
Contact Email
qathruna@uinbanten.ac.id
Phone
+628121907168
Journal Mail Official
qathruna@uinbanten.ac.id
Editorial Address
Jalan Jendral Sudirman No. 30 Panancangan Cipocok Jaya, Sumurpecung, Kec. Serang, Kota Serang, Banten 42118
Location
Kota serang,
Banten
INDONESIA
Qathrun Jurnal Keilmuan dan Pendidikan Islam
ISSN : 2406954X     EISSN : 27765563     DOI : http://dx.doi.org/10.32678/qathruna
Core Subject : Education,
QATHRUNÂ: Jurnal Keilmuan dan Pendidikan Islam invites scholars, researchers, and students to contribute the result of their studies in the areas of Islamic Education, which cover the following research focuses: Learning strategy of Islamic education Development of Islamic education curriculum Curriculum implementation of Islamic Education Development of learning media and resources of Islamic education Islamic education learning evaluation Practices of Islamic education learning in school Inclusive education in Islamic education Action research in Islamic education
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 01 (2014): Januari-Juni 2014" : 11 Documents clear
MENUNTUT ILMU SEBAGAI TRANSFORMASI PERUBAHAN PARADIGMA M. Fadholi Noer
QATHRUNÂ Vol 1 No 01 (2014): Januari-Juni 2014
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan asasi manusia, karena dengan pendidikan manusia dapat meraih kesuksesan di dunia dan akhirat. Dengan ilmu manusia dapat membedakan mana yang khaq dan yang bathil, dan ilmu adalah suatu yang sangat mulia, sebab ilmu adalah pemberian Allah bagi manusia sebagai jalan menuju yang muttaqin. Penelitian matn dan isnad yang ada pada hadis sunan al Tirmidzi no. 2572 merupakan bagian kegiatan untuk membuktikan keontentisitasan hadis, sehingga diketahui nilai sebuah hadis yang diteliti, apakah hadis tersebut shahih, hasan atau dhaif. Hadis dalam sunan al Tirmidzi no. 2572 merupakan hadis yang dapat dijadikan motivasi untuk belajar dan belajar sebagai proses menuju suatu yang lebih baik, karena dengan ilmu kita akan mendapatkan pencerahan sebagaimana ungkapan al ilm nurun (ilmu itu cahaya).
PERANAN SUPERVISI DALAM PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN Maralih Maralih
QATHRUNÂ Vol 1 No 01 (2014): Januari-Juni 2014
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh kualitas kinerja guru. Untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan proses pembelajaran , diperlukan perhatian dari penanggung jawab sistem pendidikan secara terus menerus. Pelaksanaan supervisi dapat dilakukan melalui teknik 1) Kunjungan kelas, 2) Kunjungan sekolah, 3) Ujian dadakan, 4) Konfrensi kasus, 5) Observasi Dokumen, 6) Wawancara, 7) Angket, 8) Laporan. Supervisi pengajaran merupakan pekerjaan professional, yang menuntut persyaratan sebagaimana layaknya pekerjaan professional yang lain. Tugas seorang supervisor adalah untuk membantu, mendorong, dan memberikan keyakinan kepada guru bahwa proses belajar-mengajar dapat dan harus diperbaiki. Kegiatan supervisi dilaksankan melalui berbagai proses pemecahan masalah pengajaran dan bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar-mengajar. Supervisi merupakan bantuan kepada guru dalam perbaikan situasi belajar-mengajar, supervisi pendidikan meliputi supervisi terhadap pengajaran maupun komponen pendukungnya. Supervisi pengajaran merupakan kegiatan yang berhubungan langsung dengan pengajaran tetapi tidak langsung dengan siswa. Kegiatansupervisi dilaksanakan melalui berbagai proses pemecahan masalah pengajaran.
TASAWUF DIKALANGAN PENDIDIK MUHAMMADIYAH KABUPATEN PANDEGLANG Agung Soleh Rahayu; Naf’an Tarihoran
QATHRUNÂ Vol 1 No 01 (2014): Januari-Juni 2014
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Muhammadiyah as an Islamic purification movement hold of all forms of heresy and superstition, but many educators in the development of Muhammadiyah who learn and follow certain taswuf so that the relationship of Sufism and Muhammadiyah were initially positioned facing into position in line . This study descript that educators Muhammadiyah Pandeglang district formalize Sufism because they think are often diverted into a congregation with ritual practices are very strict. In Muhammadiyah no tawasulan, yasinan, tahlilan or manaqiban. But the practice of Sufism and Dhikr accepted by them into individual practices, with the aim to improve the ideal morality. Muhammadiyah educators strongly encourage their students to increase voluntary prayer, dhikr and wird, and move forward in a sincere attitude.
SIGNIFIKANSI PERGURUAN TINGGI ISLAM DALAM PENGEMBANGAN SOSIAL BUDAYA Muhajir Muhajir
QATHRUNÂ Vol 1 No 01 (2014): Januari-Juni 2014
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perguruan Tinggi Agma Islam (PTAI) merupakan lembaga akademik yang memiliki kontribusi besar dalam melahirkan intelektualis, khususnya dalam membangkitkan semangat keberagamaan . PTAI cukup banyak melahirkan para alumni yang interes pada bidang-bidang sosial budaya, sehingga banyak muncul pengamat sosial dari alumni PTAI. Kiprah pemikiran para alumni PTAI banyak mewarnai dalam bidang kehidupan sosial keagamaan, organisasi sosial keagamaan seperti NU, Muhammadiyah, PERSIS, PERTI, Matla’ul Anwar dan lain-lain. Lahirnya pengamat sosial budaya dan keagamaan dari para alumni PTAI, tidak hanya bersifat lokal (Indonesia) melainkan juga bersifat internasional. Para alumni PTAI seperti Mukti Ali, Nurcholish Madjid, Azyumardi Azra, Hasyim Muzadi, Din Syamsuddin, Bahtiar Effendy dan, adalah bukti bahwa kompetensi mereka dibidang kehidupan sosial dan keagamaan sudah diakui eksistensinya oleh masyarakat Indonesia dan bahkan sudah diakui oleh dunia. Ketrampilan para alumni PTAI dalam memberikan solusi terhadap masalah-masalah sosial budaya, juga cukup profesional, karena pendekatan yang mereka gunakan tidak hanya menggunakan teori-teori sosial saja melainkan dipadukan antara teori sosial dan teori keagamaan.
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA RAUDAHTUL ATHFAL DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU RAUDAHTUL ATHFAL KECAMATAN CILEDUG KOTA TANGERANG Supardi Supardi
QATHRUNÂ Vol 1 No 01 (2014): Januari-Juni 2014
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitan ini bertujuan untuk: menganalisis pengaruh kepemimpinan visioner kepala raudhatul athfhal dan budaya organisasi sekolah terhadap disiplin kerja guru raudhatul athfal. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei. Populasi penelitian sebanyak 129 orang. Sampel penelitian berjumlah 60 orang guru secara random sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan visioner kepala raudhatul athfhal dan budaya organisasi terhadap disiplin kerja guru. Pengaruh kepemimpinan visioner kepala raudhatul athfal terhadap disiplin kerja guru sebesar 40,13%. Pengaruh budaya organisasi sekolah terhadap disiplin kerja guru sebesar 30,91%. Pengaruh kepemimpinan visioner kepala raudhatul athfhal terhadap budaya organisasi 12,67%. Pengaruh kepemimpinan visioner kepala raudhatul athfal terhadap budaya organisasi sekolah sebesar 21,25%. Hasil penelitian diharapkan berguna untuk meningkatkan disiplin kerja guru melalui kepemimpinan visioner kepala raudhatul athfal disertai dengan budaya organisasi sekolah.
METODE PENDIDIKAN ISLAM M. Kholil Asy’ari
QATHRUNÂ Vol 1 No 01 (2014): Januari-Juni 2014
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode adalah seperangkat cara, jalan dan teknik yang dipakai oleh guru (pendidik) dalam proses belajar mengajar agar siswa (murid, peserta didik) mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi tertentu yang dirumuskan dalam kurikulum, silabus dan mata pelajaran. Pendidikan Islam adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara sesuai dengan ajaran Islam untuk kebahagiaan hidup di dunia dan akherat. Untuk melahirkan peserta didik yang berkualitas dibutuhkan metode yang tepat dalam memberikan materi pelajaran.
KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN MENURUT AL-GHAZALI Asep Hermawan
QATHRUNÂ Vol 1 No 01 (2014): Januari-Juni 2014
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Belajar dalam pandangan Islam memiliki arti yang sangat penting, sehingga hampir setiap manusia tak pernah lepas dari aktivitas belajar.Kegiatan belajar dan pembelajaran adalah tema sentral bagi pelaksanaan pendidikan, karena kegiatan ini merupakan aktivitas riil yang di dalamnya terjadi interaksi antara pendidik dan peserta didik. Banyak ahli pendidik Islam yang telah memberikan perhatian serius dalam mengkaji aktivitas belajarpembelajaran antara lain imam al-Ghazali yang merupakan salah satu pemikir cendekiawan muslim dalam pendidikan yang kompeten dalam mengembangkan pemikiran pendidikan Islam pada zamannya. Ironisnya pada saat ini banyak dari kalangan para pemerhati pendidikan khususnya Pendidikan Agama Islam, mengambil konsep-konsep pendidikan hanya mengekor pada konsep pendidikan barat secara tidak kritis.Tidak hanya sampai di situ, selain mengekor pada pandangan barat juga memandang dengan sebelah mata bahkan meninggalkan kajian-kajian terhadap para pemikir pendidik Islam seperti imam al-Ghazali.Al-Ghazâlî merupakan tokoh pemikir Islam yang banyak memberikan karya monumental dalam berbagai kajian keislaman. Beliau dikenal luas sebagai seorang tokoh sufi, oleh karenanya tidak heran jika pemikirannya banyak diilhami oleh nilai-nilai tasawwuf, termasuk hasil pemikirannya dalam bidang pendidikan. Dalam hal belajar dan pembelajaran misalnya, al-Ghazâlî terinspirasi dengan pola kehidupan sufi, yaitu bagaimana seorang anak didik dan pendidik melaksanakan aktivitas belajar mengajarnya berdasarkan perspektif ajaran Islam. Sebagai titik tolak dari kedua aktivitas itu al-Ghazâlî menyatakan bahwa kegiatan belajar pembelajaran itu harus diniatkan sebagai aktivitas ibadah kepada Allah dan mencari keridhaan-Nya.Imam al-Ghazali berpandangan bahwa belajar itu adalah suatu proses jiwa untuk memahami makna sesuatu sebagai upaya pembentukan akhlakul karimah guna mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub) demi mencapai keselamatan di dunia dan di akherat.Konsep pembelajaran Imam al-Ghazali lebih menekankan pada persyaratan moral/ akhlak, akan tetapi pada pengajar saja sebagai al-Mu’allim (pengajar). Artinya; seorang pengajar itu harus memiliki peran/ akhlak yang baik dalam mengajar.
FOKUS ORIENTASI PENDIDIKAN ISLAM Hafid Rustiawan
QATHRUNÂ Vol 1 No 01 (2014): Januari-Juni 2014
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nafs berarti jiwa yaitu unsur psikhis manusia yang sangat potensial, menurut fithrohnya, nafs adalah suci, namun memiliki dua kekuatan yang seimbang, yakni yang membawa pada fujur dan yamg membawa kepada perbuatan-perbuatan taqwa, dan perbuatan yang dilakukan oleh manusia akan berdampak pada kondisi nafs, sehingga nafs yang menurut fithrohnya bersih, suci dapat berubah menjadi kotor atau tetap dalam kesuciannya.Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan manusia, serta dinamika kehidupan manusia, nafs juga mengalami dinamika secara labil, terkadang kearah baik, terkadang kearah buruk, terkadang seimbang terkadang salah satunya memiliki kekuatan secara konsisten. Kondisi seperti itu berpengaruh terhadap arah prilaku manusia, sehingga prilaku manusia terkadang baik, terkadang buruk terkadang buruk, bahkan terkadang konsisten pada salah satunya.Kondisi nafs berpengaruh terhadap kepribadian manusia, sehingga kepribadian manusia dapat dikategorikan kepada kepribadian yang zolim li al-nafsih muqtashid serta kepribadian yang fastabiq al-khoirot. Kepribadian yang zolim li al-nafsih didorong oleh nafs sayyi’ah, kepribadian muqtashid didorong oleh nafs lawwamah, sedangkan kepribadian fastabiq al-khoirot didorong oleh nafs muthma’innah dan kepribadian fastabiq al-khoirot adalah kepribadian yang menjadikan nafs eksis dalam kesuciannya sehingga disebut nafs muthmainnah.Pendidian Islam adalah pendidikan yang berupaya Untuk membentuk kepribadian yang baik dan kepribadian yang baik adalah kepribadian yang fastabiq al-khoirot, yakni yang senantiasa melakukan kebajikan-kebajikan. Untuk mencapai kepribadian tersebut, pendidikan harus menguatkan potensi berbuat baik pada nafs, yakni dengan membiasakan melakukan kebaikan-kebaikan dan menghalngi peserta didik dari melakukan perbuatanperbuatan yang buruk, sebab akan menimbulkan kebiasaan dan akan menguatkan potensi berbuata jahat peserta didik, sehingga potensi berbuat jahat memilikidaya yang lebih kuat dan akan mendorong untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang buruk.
PENDIDIKAN ISLAM TRANSFORMATIF-INTEGRATIF Zainullah Zainullah; Ali Muhtarom
QATHRUNÂ Vol 1 No 01 (2014): Januari-Juni 2014
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Islam sangat mementingkan pendidikan. Pendidikan yang berkualitas, menghasilkan individu-individu yang beradab akan terbentuk dan akan menciptakan kehidupan sosial yang bermoral. Pendidikanislam bersifat transforamtif-integratif. Transformatif adalah proses transformasi pengetahuan untuk mendewasakan manusia menjadi insan paripurna. Integratif adalah internalisasi nilai-nilai religius dan pengetahuan. Pendidikan islam transformatif – integratif bukan khayalan utopis yang mengawang melainkan keniscayaan rasional yang menemukan pembenarannya dalam argumentasi filosofis maupun teologis.
TEORI BELAJAR PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM Subri Subri
QATHRUNÂ Vol 1 No 01 (2014): Januari-Juni 2014
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

“Long life education” belajar sepanjang hayat, sejak dari buaian sampai ke liang lahat. Istilah tersebut adalah sang motivator bagi pembelajar untuk memperbaikikehidupan dan untuk mencapai derajat yang mulia. Namun belajar yang baik harus mengikuti teori-teori belajar yang baik pula. Ada beberapa aspek teori belajar menurut Islam yang layak untuk dijadikan sebagai lentera bagi pembelajar dalam menekuni ilmu pengetahuan, diantranya adalah Taqlid (Imitasi/Peniruan), Tajribah wa Khatha’ (Trial dan Error), Ta’wid (Pembiasaan), Tafakkur (Berpikir), Ijtihad, Hurriyyah (Kebebasan). Proses belajar akan berjalan dengan lancar dan mudah apabila prinsipprinsipnyaditerapkan dengan benar. Al-Qur’an dan al-Sunah empat belas abad yang lalu telah mempraktekkan prinsip-prinsip untuk meluruskan perilaku manusia, mendidik jiwa dan membangun kepribadian mereka. Diantara prinsip-prinsip tersebut adalah Niat, Hatstsu (Motivasi), Tsawab (Reward), Takhawwulu Al-Auqot Li Al-Ta’allum (Pembagian Waktu Belajar), Takrir (Repetisi/ Pengulangan), Al-Nasyith Wa Al-’Amaliyyah Al ’Ilmiyyah (Partisipasi Aktif dan Praktek Ilmiah), Tarkiz (Konsentrasi), Tadrij (Belajar secara Gradual), Ihtimam (Perhatian).

Page 1 of 2 | Total Record : 11