cover
Contact Name
Anwar
Contact Email
anwar@unram.ac.id
Phone
+6281907801569
Journal Mail Official
agrimansion@unram.ac.id
Editorial Address
Jalan Majapahit No.62, Gomong, Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83125,
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Agrimansion: Agribusiness Management & Extension
Published by Universitas Mataram
ISSN : 14118262     EISSN : 27985385     DOI : 10.29303
Jurnal Agrimansion adalah jurnal ilmiah yang memuat tulisan berupa hasil penelitian yang terkait dengan pemikiran/gagasan atau telaahan konseptual/teoritis yang mengkaji aspek-aspek agribisnis dan sosial ekonomi pertanian secara luas seperti manajemen produksi dan pemasaran produk pertanian, penyuluhan dan komunikasi pertanian, kebijakan pembangunan pertanian, perencanaan wilayah, analisis gender, gizi masyarakat dan sosiologi pedesaan. Naskah yang diterima adalah naskah asli yang belum pernah diterbitkan atau dalam proses penerbitan pada publikasi apapun, baik dalam maupun luar negeri.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 20 No 1 (2019): Jurnal Agrimansion April 2019" : 5 Documents clear
STUDI TINGKAT KEMISKINAN RUMAH TANGGA NELAYAN DI KECAMATAN BATULAYAR KABUPATEN LOMBOK BARAT Novita Angriani; Wuryantoro Wuryantoro; Amiruddin Amiruddin
JURNAL AGRIMANSION Vol 20 No 1 (2019): Jurnal Agrimansion April 2019
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v20i1.256

Abstract

ABSTRAK Rendahnya penghasilan nelayan tradisional merupakan masalah yang sudah lama, namun masalah ini masih belum dapat diselesaikan hingga sekarang, karena terlalu kompleks. Hal ini tidak hanya berkaitan dengan sosioekonomi, namun berkait pula dengan lingkungan dan teknologi. Penelitian bertujuan untuk menganlisis pendapatan rumah tangga nelayan dan kontribusi pendapatan yang bersumber dari usaha tanggkapan ikan terhadap pendapatan rumah tangga nelayan, serta menganalisis tingkat kesejahteraan rumahtangga nelayan di Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, dengan mewawancarai responden sebanyak 35 responden. Data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif selanjutnya dideskripsikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan rumah tangga nelayan di Kecamatan Batulayar selama sebulan sebesar Rp 1.625.983, kontribusi pendapatan dari usaha penangkapan ikan sebesar 64,65%. Tingkat kemiskinan rumahtangga nelayan di Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat menurut BPS, termasuk kategori miskin namun menurut Bank Dunia dikategorikan tidak miskin. ABSTRACT The low income of traditional fishermen is a long-standing problem, but this problem still cannot be resolved until now, because it is too complex. This is not only related to socioeconomic problems, but also related to the environment and technologists. The research aims to analyze fishermen's household income and the contribution of income derived from fish farming to the income of fishermen households, and to analyze the welfare level of fishermen households in Batulayar District, West Lombok Regency. The study applied descriptive methods, while collecting data were done with survey techniques, by interviewing 35 respondent. Collected data were analyzed using quantitative and qualitative analysis and was subsequently described. The results of the study show the average income of fisherman households in Batulayar District for a month was Rp. 1,625,983, with the contribution of income from fishing to fishermen's household income by 64.65%. The welfare level of fishermen households in Batulayar District, West Lombok Regency according to BPS is categorized as poor but according to the World Bank it is categorized as not poor
DAMPAK KONVERSI LAHAN PERTANIAN TERHADAP POLA PRODUKSI DAN POLA KONSUMSI RUMAHTANGGA PETANI DI KOTA MATARAM Andini Fitria Utami; Candra Ayu Candra Ayu; Anwar Anwar
JURNAL AGRIMANSION Vol 20 No 1 (2019): Jurnal Agrimansion April 2019
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v20i1.257

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Kota Mataram periode 2014-2017 dengan tujuan untuk mengetahui dampak konversi lahan terhadap pola produksi rumahtangga petani, untuk mengetahui dampak konversi lahan terhadap pola konsumsi rumahtangga petani dan untuk mengetahui masalah yang dialami petani akibat konversi lahan. Kecamatan Sekarbela dan Kecamatan Sandubaya adalah lokasi penelitian, dengan jumlah petani responden sebanyak 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, konversi lahan berdampak menambah ragam kegiatan ekonomi produktif keluarga namun mengakibat-kan penurunan kontribusi pendapatan usahatani Rp 4.427.128/tahun atau menurun 18,51 % dari total pendapatan rumahtangga petani. Konversi lahan juga berdampak terhadap pola konsumsi pangan dan terhadap pola pola konsumsi non pangan keluarga petani. Masalah yang dihadapi petani setelah konversi lahan adalah harga pangan pokok yang tinggi, nilai tukar petani rendah, serangan hama/penyakit dan kesuburan tanah yang kurang baik. ABSTRACT This research was conducted in Mataram City for the period of 2014-2017 with the aim to know the impact of land conversion on farmer’s household production pattern, to know the impact of land conversion to farmer household consumption pattern and to know problem experienced by farmer due to land conversion. Sekarbela Sub-District and Sandubaya Sub-District are the location of research. Respondents studied were 30 farmers. The result of the research shows that, the impact of land conversion is the addition of various productive economic activities in the farmer's household and decreased contribution of farming income Rp 4,427,128/year or decreased 18,51 % from total household income of farmer. Impact of land conversion to food consumption pattern that is change of consumption pattern Food and impacts on non-food consumption patterns. Problems experienced by farmers after land conversion are high staple food prices, low farmer exchange rates, poor pest/disease and soil fertility.
DAMPAK HUTAN KEMASYARAKATAN TERHADAP PENGENTASAN KEMISKINAN RUMAHTANGGA SEKITAR HUTAN DI KECAMATAN BATUKLIANG UTARA KABUPATEN LOMBOK TENGAH Addinul Yakin; Sukardi Malik; Muhammad Yusuf; Syarif Husni
JURNAL AGRIMANSION Vol 20 No 1 (2019): Jurnal Agrimansion April 2019
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v20i1.259

Abstract

ABSTRAK Kawasan pegunungan Rinjani, khususnya resort Setiling Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah memiliki fungsi biologi, ekologis, dan estetika serta sosial-ekonomi bagi masyarakat sekitar hutan. Deforestrasi sering dikaitkan dengan tingkat kemiskinan masyarakat sekitar hutan, sehingga dengan diberikannya Hutan Kemasyarakatan (HKm) di wilayah tersebut dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan menekan kemiskinan. Penelitian ini telah dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif-eksploratif-partisipatif dengan mengkombinasikan studi dokumen, wawancara terstruktur, indepth interview, serta diskusi kelompok terarah (FGD) terbatas. Penelitian dilakukan desa Aik Berik dan Desa Setiling dengan jumlah responden sebanyak 40 orang, dengan juga melibatkan tokoh masyarakat di wilayah tersebut. Data yang telah dikumpulkan dianalisa secara deskriptif analisis pendapatan rumahtangga dan pendapatan per kapita yang kemudian digunakan untuk menganalisis tingkat kesejahteraan masyarakat berdasarkan tiga standar yang berbeda, yaitu Sajogyo, BPS, dan Bank Dunia. Hasil studi menunjukkan bahwa: 1) rata-rata total pendapatan rumahtangga masyarakat sekitar hutan mencapai Rp. 20.057.950 yang terdiri dari Rp. 13.597.950 (67,79%) dari sektor pertanian dan Rp. 6.460.000 (32,21%) dari sektor non pertanian dengan pendapatan per kapita sebesar Rp. 4.667.549,- per tahun; 2) berdasarkan kriteria BPS, masyarakat sekitar hutan di kecamatan Batukliang Utara masuk kategori tidak miskin, selanjutnya berdasarkan kriteria Sayogyo menghasilkan kategori hampir miskin, dan Kriteria bank Dunia manghasilkan kategori miskin, sehingga ketiganya memberikan tingkat kesejahteraan yang relatif berbeda; 3) Adanya Hkm telah mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan karena mampu meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat sebesar 22,18 persen dan telah mampu mengentaskan kemiskinan 7,5 sampai 22,5 persen. Oleh karena itu disarankan agar perbaikan ekonomi masyarakat sekitar hutan harus dipercepat melalui pola pembinaan dan pengembangan pada bidang-bidang usaha yang menjadi kekuatan utama mereka yaitu kehutanan, peternakan, dan perkebunan serta juga mendorong peningkatan kegiatan perdagangan dan ekonomi produktif skala rumahtangga. ABSTRACT The Rinjani mountain region, especially the North Batukliang Setiling resort of Central Lombok district holds functions biological, ecological, and aesthetical and socio-economic functions for the community near the forest. Deforestation is often associated with the level of poverty of the community near the forest, so that introduction of the Community Forest (HKm) in the region may increase people's income and reduce poverty. This research has been carried out using a descriptive-exploratory-participatory method by combining document studies, structured interviews, in-depth interviews, and limited focus group discussions. The research was conducted at the villages of Aik Berik and Setiling with 40 respondents, as well as community leaders in the area. The collected data was analyzed descriptively by analysis of household income and per capita income which was then used to analyze the level of community welfare based on three different standards, namely Sajogyo, BPS, and the World Bank. The results of the study show that: 1) the average total household income of the community near the forest reaches Rp. 20,057,950 consisting of Rp. 13,597,950 (67.79%) from the agricultural sector and Rp. 6,460,000 (32.21%) from the non-agricultural sector with a per capita income of Rp. 4,667,549, - per year; 2) based on BPS criteria, the community around the forest in the North Batukliang sub-district is categorized as not poor, then based on the Sayogyo criteria produces an almost poor category, and the World Bank Criteria produce a poor category, so the three provide relatively different levels of welfare; 3) The presence of Hkm has been able to improve the welfare of the community near the forest because it is able to increase the per capita income of the community by 22.18 percent and has been able to alleviate poverty 7.5 to 22.5 percent. Therefore, it is suggested that the economic improvement of the community near the forest should be accelerated through policy interventions in business sectors which are on their main strengths, namely forestry, livestock, and plantations, as well as in non agricutural sector such as trade and other economic activities (such as home agroindustry).
PENGARUH PENURUNAN TARIF IMPOR DAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TERHADAP DAYA SAING DAN EFISIENSI AGRIBISNIS KOPI ROBUSTA DENGAN PENGOLAHAN KERING DAN BASAH DI PULAU LOMBOK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Abdus Sihab Patoni; IGL Parta Tanaya; Anas Zaini; I Ketut Budastra
JURNAL AGRIMANSION Vol 20 No 1 (2019): Jurnal Agrimansion April 2019
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v20i1.261

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh penurunan tarif impor dan pajak pertambahan nilai terhadap daya saing, dan efisiensi usahatani kopi robusta dengan pengolahan kering dan pengolahan basah di Pulau Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat. Metode analisis data yang digunakan adalah Matrik Analisis Kebijakan (PAM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani kopi robusta dengan pengolahan kering dan basah di Lombok memiliki daya saing, dan efisien pada empat skenario kebijakan. Daya saing dan efisiensi ditunjukkan dengan nilai keuntungan privat (D) dan keuntungaan sosial (H) lebih besar dari nol, serta Privat Cost Ratio (PCR) dan Domestic Resources Cost Ratio (DRCR) lebih kecil dari satu. ABSTRACT The aim of this research is to analyze the impacts of decreasing of import tariff and value added tax on competitiveness and efficiency of farming of coffee robusta for both dry and wet processing in Lombok Island, West Nusa Tenggara Province. Policy analysis matrix (PAM) had been used as analysis method. The results of analysis indicated that coffee robusta farming has competitiveness and efficient in four scenario of trade. Competitiveness and efficiency reflected by Privat Profit (D), and Social Profit (H) were more than zero, while Privat Cost Ratio (PCR) and Domestic Reources Cost Ratio (DRCR) were less than one.
STUDI KOMPARATIF PENDAPTAN DAN KESEMPATAN KERJA PADA USAHTANI KEDELAI DENGAN SISTEM TANAM SEBAR DAN TUGAL DI KECAMATAN ALAS KABUPATEN SUMBAWA Vita Anggi Tapisa; Bambang Dipokusumo; Hirwan Hamidi
JURNAL AGRIMANSION Vol 20 No 1 (2019): Jurnal Agrimansion April 2019
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v20i1.262

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengkaji perbandingan struktur pembiayaan usahatani kedelai dengan sistem tanam sebar dan sistem tanam tugal. (2) mengkaji perbandingan produksi usahatani kedelai dengan sistem tanam sebar dan sistem tanam tugal, (3) mengkaji perbandingan pendapatan usahatani kedelai sistem tanam sebar dan sistem tanam tugal, (4) mengkaji kesempatan kerja yang tersedia pada usahatani kedelai dengan sistem tanam tanam sebar dan sistem tanam tugal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan tekhnik survei. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji t data tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Biaya produksi pada usahatani kedelai sistem sebar lebih kecil dibandingkan usahatani kedelai sistem tugal dengan nilai masing-masing secara berurutan sebesar Rp 5.741.324/ha dan Rp 7.205.809/ ha, dengan persentase biaya variabel masing-masing sebesar 97,47% dan 97,68% dan sisanya 2,53% dan 2,32% pada biaya tetap. (2) Produksi pada usahatani kedelai sistem sebar lebih kecil dibandingkan usahatani kedelai sistem tugal setelah diuji dengan uji-t dengan taraf nyata 0,5 % dengan nilai masing-masing secara berurutan sebesar 1.301,42 kg/ha sebesar 1.787,04 kg/ha. (3) Pendapatan pada usahatani kedelai sistem sebar lebih kecil dibandingkan usahatani kedelai sistem tugal dengan nilai masing-masing secara berurutan sebesar Rp 1.806.935,65/ha; Rp 3.159.007,17/ha. (4) Kesempatan kerja pada usahatani kedelai sistem sebar dan sitem tugal sama dengan nilai masing-masing secara berurutan sebesar 53,47 HKO/ha dan 61,06 HKO/ha, dengan kesempatan kerja paling banyak berda pada jenis kegiatan penanaman dan pemanenan yang masing-masing sebesar 8,71 HKO/ha dan 12,82 HKO/ha pada sistem sebar sedangkan 12,59 HKO/ha dan 12,82 HKO/ha pada sistem tugal. (1) Disarankan kepada pemerintah untuk melakukan penyuluhan kepada petani untuk menggunakan sistem tanam tugal dalam usahatani kedelai. (2) Disarankan kepada petani untuk mengoptimalkan penggunaan input seperti pupuk sesuai dengan yang direkomendasikan. (3) Disarankan kepada petani untuk menggunakan teknologi pemupukan menggunakan sistem pembenaman di antara baris tanaman. ABSTRACT This study aims to: (1) To assess the comparison of the financing structure of soybean farming with spread cropping system and digging stick. (2) To examine the comparison of soybean farming production with spread cropping system and digging stick. (3) To examine the comparison of soybean farming income of spread cropping system and digging stick. (4) To assess available employment opportunities in soybean farming with spread cropping system and digging stick. This study uses descriptive methods with survey techniques. The data obtained were analyzed using unpaired data t test. The results showed that: (1) Production costs on soybean farming systems were smaller than those of digging stick soybean farming with their respective values of Rp 5,741,323.84/ha and Rp 7,205,808.64/ha, with a percentage variable costs were 97.47% and 97.68% and the remaining 2.53% and 2.32% at fixed costs. (2) Production on soybean farming system is smaller than tugal soybean farming after being tested by t-test with a real level of 0.5% with respective values of 1,301.42 kg/ha of 1,787.04 kg/ha. (3) Revenue on soybean farming system spreads smaller than digging stick system soybean farming with their respective values of Rp. 1,806,935.65/ha for Rp. 3,159,007.17/ha. (4) Job opportunities in the soybean farming system spread and digging stick system are equal to respectively value of 53.47 HKO/ha and 61.06 HKO/ha, with the most employment opportunities in each type of planting and harvesting activities -same at 8.71, HKO/ha and 12.82 HKO/ha on spread systems while 12.59 HKO/ha and 12.82 HKO/ha on digging stick systems. Suggestions that can be given (1) It is recommended to the government to conduct counseling to farmers to use digging stick planting systems in soybean farming. (2) It is recommended to farmers to optimize the use of inputs such as fertilizers as recommended. (3) It is recommended to farmers to use fertilization technology using a seeding system between rows of plants.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 24 No 2 (2023): Jurnal Agrimansion Agustus 2023 Vol 24 No 1 (2023): Jurnal Agrimansion April 2023 Vol 23 No 3 (2022): Jurnal Agrimansion Desember 2022 Vol 23 No 2 (2022): Jurnal Agrimansion Agustus 2022 Vol 23 No 1 (2022): Jurnal Agrimansion April 2022 Vol 22 No 3 (2021): Jurnal Agrimansion Desember 2021 Vol 22 No 2 (2021): Jurnal Agrimansion Agustus 2021 Vol 22 No 1 (2021): Jurnal Agrimansion April 2021 Vol 21 No 3 (2020): Jurnal Agrimansion Desember 2020 Vol 21 No 2 (2020): Jurnal Agrimansion Agustus 2020 Vol 21 No 1 (2020): Jurnal Agrimansion April 2020 Vol 20 No 3 (2019): Jurnal Agrimansion Desember 2019 Vol 20 No 2 (2019): Jurnal Agrimansion Agustus 2019 Vol 20 No 1 (2019): Jurnal Agrimansion April 2019 Vol 19 No 3 (2018): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2018 Vol 19 No 2 (2018): JURNAL AGRIMANSION AGUSTUS 2018 Vol 19 No 1 (2018): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2018 Vol 18 No 1 (2017): Jurnal Imiah Agrimansion Vol 16 No 1 (2015): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2015 Vol 16 No 3 (2015): Jurnal Imiah AGRIMANSION Vol 15 No 1 (2014): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2014 Vol 11 No 2 (2010): Jurnal Ilmiah Agribisnis Agustus 2010 Vol 10 No 1 (2009): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2009 Vol 9 No 3 (2008): JURNAL AGROMINSION DESEMBER 2008 Vol 9 No 2 (2008): Jurnal AGROMINSION AGUSTUS 2008 Vol 9 No 1 (2008): Jurnal AGROMINSION APRIL 2008 Vol 8 No 3 (2007): JURNAL AGROMINSION DESEMBER 2007 Vol 8 No 2 (2007): JURNAL AGROMINSION Agustus 2007 Vol 8 No 1 (2007): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2007 Vol 7 No 3 (2006): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2006 Vol 7 No 2 (2006): JURNAL AGRIMANSION AGUSTUS 2006 Vol 7 No 1 (2006): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2006 Vol 5 No 1 (2004): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2004 Vol 4 No 2 (2004): JURNAL AGRIMANSION MEI 2004 Vol 4 No 1 (2003): JURNAL AGRIMANSION November 2003 Vol 3 No 2 (2003): JURNAL AGRIMANSION MEI 2003 Vol 3 No 1 (2002): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2002 Vol 2 No 2 (2002): JURNAL AGRIMANSION MEI Vol 2 No 1 (2001): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2001 Vol 1 No 2 (2001): JURNAL AGRIMANSION MEI 2001 Vol 1 No 2 (2001): Jurnal AGRIMANSION (AGRIBUSINESS MANAGEMENT & EXTENSION) MEI More Issue