cover
Contact Name
Aditiya Puspanegara
Contact Email
adit@pintarword.com
Phone
+628112377758
Journal Mail Official
jnpe@stikku.ac.id
Editorial Address
Jl. Lingkar Kadugede No.2 Kuningan, Jawa Barat 45566
Location
Kab. kuningan,
Jawa barat
INDONESIA
Journal of Nursing Practice and Education
ISSN : -     EISSN : 27750663     DOI : https://doi.org/10.34305/jnpe.v1i2
Core Subject : Health,
Medical Surgical Nursing Maternity Nursing Pediatric Nursing Psichiatric Nursing Comunity Nursing Nursing Management Emergency Nursing Gerontology Nursing Family Nursing
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 2 (2021): Journal of Nursing Practice and Education" : 9 Documents clear
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PASAWAHAN KABUPATEN KUNINGAN Nurdewi Sulymbona; Evi Soviyati; Anggit Kartikasari; Nurrukmini Hamsah
Jurnal Praktik Dan Pendidikan Keperawatan Vol 1 No 2 (2021): Journal of Nursing Practice and Education
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jnpe.v1i2.265

Abstract

Abstrak Manajemen laktasi adalah tatalaksana yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan menyusui. Bila manajemen laktasi tidak terlaksana maka akan berdampak penurunan pemberian ASI sehingga bisa berdampak pada peningkatan angka gizi buruk dan gizi kurang yang beresiko pada peningkatan kematian bayi. Metode penelitian menggunakan analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini yaitu seluruh ibu hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pasawahan dengan jumlah 346 ibu hamil menjadi 185 ibu hamil yang diambil secara Stratified Random Sampling. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner kemudian dianalisis secara bivariat. Tidak terdapat hubungan antara umur ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang manajemen laktasi (p=0,199), tidak terdapat hubungan antara pendidikan ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang manajemen laktasi (p=0,064), tidak terdapat hubungan antara pekerjaan ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang manajemen laktasi (p=0,285), dan terdapat hubungan antara paritas ibu hamil dengan tingkat pengetahuan tentang manajemen laktasi (p=0,008) dengan tingkat pengetahuan tentang manajemen laktasi.
HUBUNGAN POLA AKTIVITAS FISIK DAN RIWAYAT PENYAKIT DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 1 LURAGUNG KECAMATAN LURAGUNG KABUPATEN KUNINGAN Nita Ike Dwi Kurniasih; Anggit Kartikasari; Russiska Russiska; Nurlelasari Nurlelasari
Jurnal Praktik Dan Pendidikan Keperawatan Vol 1 No 2 (2021): Journal of Nursing Practice and Education
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jnpe.v1i2.272

Abstract

Remaja putri termasuk golongan rawan menderita anemia. Angka kejadian anemia pada remaja putri di kabupaten Kuningan cukup tinggi yaitu 27%. Anemia merupakan penyakit dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah rendah. Beberapa hal yang menyebabkan kadar hemoglobin menurun diantaranya adalah pola aktivitas fisik dan riwayat penyakit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola kativitas fisik dan riwayat penyakit dengan kadar hemoglobin pada remaja di SMN 1 Luragung. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian analitik dengan rangcangan survey cros secttional. jumlah populasi 215 responden,Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan sampel 66 responden yang memenuhi kriteria. Analisis data univariat dan bivariat, analisis bivariat menggunkan Chi Square. Hasil penelitian dari 66 responden didapatkan sebagian besar remaja putri memiliki pola aktivitas baik 51,5, tidak memiliki riwayat penyakit 68,2%, tidak anemia 73.3%, Hasil uji analitik pada aktivitas fisik dengan kadar hemoglobin =0,244 menunjkan tidak ada hubungan,dan pada riwayat penyakit dengan kadar hemoglobin = 0,532 menunjukan tidak ada hubungan. Berdasarkan penelitian ini menunjukan tidak ada hubungan pola aktivitas fisik dan riwayat penyakit dengan kadar hemoglobin. Bagi Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Luragung diharapkan dapat bekerja sama dengan UPTD Puskemas setempat dengan penyuluhan gizi dan nutrisi untuk upaya penanggulangan anemia pada remaja.
PERAN ORANG TUA DENGAN ASUPAN GIZI IBU NIFAS Merissa Laora Heryanto; Fera Riswidautami Herwandar; Ayu Tresna Yanti Rohidin
Jurnal Praktik Dan Pendidikan Keperawatan Vol 1 No 2 (2021): Journal of Nursing Practice and Education
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jnpe.v1i2.277

Abstract

Kekurangan gizi pada masa nifas dapat mengakibatkan gangguan Kesehatan pada ibu dan bayinya. Hasil observasi peneliti di desa Sagarahiang yang merupakan wilayah UPTD Puskesmas Darma pada 10 ibu nifas yang tinggal bersama orang tuanya didapatkan 8 ibu nifas dilarang oleh orang tuanya makan ikan, telur dan daging dengan alasan percaya kepada mitos yang mengatakan rasa ASI akan menjadi bau. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara peran orang tua dengan asupan gizi ibu nifas di Desa Sagarahiang dan Desa Karangsari Kecamatan Darma. Metode penelitian menggunakan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 31 responden. Analisa data menggunakan uji Chi square. Analisa data menggunakan uji Chi square. Hasil analisis bivariat terdapat hubungan antara peran orang tua dengan asupan gizi ibu nifas dengan nilai p=0,001. Kesimpulan: terdapat hubungan antara peran orang tua dengan asupan gizi ibu nifas di Desa Sagarahiang dan Karangsari. Ibu nifas diharapkan meningkatkan pengetahuannya agar dapat memberikan asupan gizi yang baik untuk dirinya sendiri demi Kesehatan ibu nifas dan bayi yang disusuinya.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU DI DESA SENGON KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN BREBES Siti Fatimah; Umi Solikhatun
Jurnal Praktik Dan Pendidikan Keperawatan Vol 1 No 2 (2021): Journal of Nursing Practice and Education
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jnpe.v1i2.291

Abstract

Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu 305 per 100.000, sedangkan angka kematian ibu di Desa Sengon Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes yaitu 1,25/1000 kelahiran hidup. Sekitar 162.000 wanita meninggal setiap tahunnya akibat komplikasi kehamilan dan persalinan yang salah satunya disebabkan kerena terlambatnya mengetahui tanda bahaya kehamilan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan. Desain penelitian ini adalah deskriptif yaitu dengan suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif, dengan jumlah sampel sebanyak 34 orang. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari 34 responden mayoritas ibu hamil berumur antara 21-25 tahun yaitu 12 orang (35,3%), mayoritas berpendidikan tamatan SMA yaitu 16 orang (47,1%), mayoritas hamil multipara yaitu 15 orang (44,1%), ibu hamil mempunyai mayoritas pengetahuan baik yaitu 24 orang (70,6%). Secara keseluruhan disimpulkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya pada kehamilan di Desa Sengon Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes berpengetahuan baik, mayoritas ibu hamil berusia 21–25 tahun, mayoritas pendidikan yaitu tamatan SMA, dan mayoritas paritas yaitu multipara, penelitian ini diharapkan kepada instansi pelayanan kesehatan untuk memberikan pendidikan kesehatan sedini mungkin kepada ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS KLUWUT KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES TAHUN 2018 Rosmalia Kamil; Olivia Fujiyanti
Jurnal Praktik Dan Pendidikan Keperawatan Vol 1 No 2 (2021): Journal of Nursing Practice and Education
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jnpe.v1i2.292

Abstract

Diare merupakan salah satu penyakit infeksi yang menyebabkan kematian pada bayi dan anak balita (Kemenkes RI, 2015). Diare adalah buang air besar sebanyak tiga kali atau lebih dalam satu hari dengan konsistensi cair. Diare saat ini masih menjadi masalah yang sulit untuk ditanggulangi. Jumlah penderita diare pada balita di Puskesmas Kluwut Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes Tahun 2016 sebanyak 1026 (9,13%) kasus, sedangkan Tahun 2017 Kasus diare pada balita 1060 (9,38%) kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu balita tentang perilaku hidup bersih dengan kejadian diare pada balita di Puskesmas Kluwut Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes Tahun 2018. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey analitik dengan menggunakan pendekatan case control. Populasi penelitian ini yaitu 118 responden. Sampel penelitian terdiri dari 59 ibu yang mempunyai anak balita yang menderita diare dan 59 ibu yang mempunyai anak balita yang tidak menderita diare. Data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer. Teknik sampling dengan random sampling. Analisis data dilakukan menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah static koefisien kontingenti dan perhitungan Odds Ratio (OR). Hasil analisis statistik dengan teknik static koefisien kontingenti menunjukkan nilai ρ = 0,003 dan OR = 3,136 dengan CI 95% = 1,463 < OR < 3,136. Nilai ρ < 0,05 dapat diinterpretasikan secara statistik bahwa terdapat hubungan yang signifikan antar tingkat pengetahuan ibu balita tentang perilaku hidup bersih dengan kejadian diare pada balita. Sehingga Tingkat pengetahuan ibu yang buruk tentang perilaku hidup bersih menjadi faktor risiko kejadian diare pada balita. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa tingkat pengetahuan buruk pada kelompok kasus sebanyak 42 responden (35,6%) lebih banyak bila dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya 26 responden (22,0%) sedangkan tingkat pengetahuan baik pada kelompok kasus hanya 17 responden (14,4%), lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok kontrol sebanyak 33 responden (28,0%). Sedangkan saran untuk tenaga kesehatan diharapkan lebih meningkatkan pelayanan kesehatan, penyuluhan tentang perilaku hidup bersih, pencegahan penyakit diare di puskesmas, PKD dan posyandu untuk menekan kasus kejadian diare pada balita.
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PASANGAN USIA SUBUR DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS LOSARI KECAMATAN LOSARI KABUPATEN BREBES TAHUN 2018 Intan Monik Pratami
Jurnal Praktik Dan Pendidikan Keperawatan Vol 1 No 2 (2021): Journal of Nursing Practice and Education
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jnpe.v1i2.293

Abstract

Perkembangan penduduk dunia saat ini terus mengalami peningkatan, Indonesia merupakan salah satu dengan jumlah penduduk terbanyak ke 4 di dunia. Perkembangan penduduk di Indonesia setiap tahun meningkat dikarenakan banyaknya pasangan usia subur yang menikah di usia muda karena rendahnya pendidikan yang didapat. Dalam hal ini pemerintah melalui BKKBN untuk meningkatkan pelayanan KB diharapkan hal ini dapat mencegah ledakan jumlah penduduk dengan cara Keluarga Berencana (KB). Ada berbagai jenis kontrasepsi, salah satunya kontrasepsi jangka panjang. Efektifitasnya yang tinggi dapat diandalkan sebagai metode kontrasepsi namun jumlah akseptornya sangat tinggi dibandingkan metode lain. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi antara lain tingkat pengetahuan PUS. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan karakteristik ibu dengan pemilihan kontrasepsi. Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif analitik dengan metode cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh pasangan usia subur yang sudah menikah dan masih aktif menjadi akseptor KB. Sampel diambil dengan menggunakan teknik consecutive sampling berjumlah 60 responden. Variabel dependen pada penelitian ini adalah umur ibu, Pekerjaan dan tingkat pendidikan sedangkan variabel independen adalah pemilihan kontrasepsi Berdasarkan Hasil Penelitian 60 responden memilih kontrasepsi Suntik (38,34%) dan 67 responden memilih kontrasepsi non-IUD ( 61,66%). Hasil analisis bivariat menunjukkan tingkat pendidikan memiliki hubungan yang bermakna dengan pemilihan kontrasepsi (p=0,000). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara tingkat pendidikan dengan pemilihan kontrasepsi. Seseorang dengan tingkat pendidikan tinggi cenderung memilih kontrasepsi IUD.
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DAN PENGETAHUAN IBU BAYI DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI HBO DI DESA IGIRKLANCENG KECAMATAN SIRAMPOG KABUPATEN BREBES TAHUN 2020 Laelatul Mubasyiroh
Jurnal Praktik Dan Pendidikan Keperawatan Vol 1 No 2 (2021): Journal of Nursing Practice and Education
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jnpe.v1i2.294

Abstract

Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dan Pengetahuan Ibu Bayi Dengan Pemberian Imunisasi Hbo di Desa Igirklanceng Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes Tahun 2020 Program Imunisasi merupakan program yang memberikan sumbangan yang sangat bermakna dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan angka kematian yang disebabkan oleh berbagai Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3 I). Cakupan program imunisasi yang tinggi dengan kualitas program yang baik, terbukti mempercepat angka penurunan kesakitan dan angka kematian bayi (Depkes RI 2003). Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian Cross sectional dengan pendekatan korelasional. Adapun populasinya ibu bayi di Desa Igirklanceng berjumlah 43 orang. Pengambilan sampel secara total sampling, adapun variabel penelitian variabel bebasnya yaitu dukungan keluarga dan pengetahuan, variabel terikatnya yaitu pemberian imunisasi HBo. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Hasil penelitian dari 43 responden menunjukkan Dukungan keluarga ibu bayi di Desa Igirklanceng Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes Tahun 2020 yang tidak mendukung yaitu 22 responden (51,2%), dan yang mendukung yaitu 21 responden (48,8%). Pengetahuan tentang imunisasi HBo ibu bayi di Desa Igirklanceng Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes Tahun 2020 dalam kategori baik 15 responden (34,9%) dan kategori cukup yaitu 21 responden (48,8%), dan yang berpengetahuan kurang yaitu 7 responden (16,3%). Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan keputusan pemberian imuniasasi HBo di Desa Igirklanceng Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes ( p = 0,00063 < α (0,05). Ada hubungan antara pengetahuan dengan keputusan pemberian imuniasasi HBo di Desa Igirklanceng Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes tahun 2020 (p = 0,005 < α (0,05).
ANALISIS GAMBARAN SELF-EFFICACY IBU DENGAN ANAK YANG SEDANG MENJALANI PENGOBATAN TUBERKULOSIS DI RUANG POLIKLINIK RS MITRA PLUMBON CIREBON Meliana Muchti Nuroctavia; Titin Supriatin; Cikwanto Cikwanto
Jurnal Praktik Dan Pendidikan Keperawatan Vol 1 No 2 (2021): Journal of Nursing Practice and Education
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jnpe.v1i2.301

Abstract

Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit yang sudah lama dikenal dan sampai saat ini pun masih merupakan masalah kesehatan diberbagai negara di dunia (Tamamengka et al., 2019). Kasus TB pada anak umur 0-14 tahun ditemukan sebanyak 14,44 % kasus. prevalensi TB anak (umur 0-14 tahun) mencapai 9% dari seluruh populasi TB di Indonesia, di Jawa Barat sendiri berdasarkan kelompok kasus tuberkulosis pada tahun 2017 kasus TB anak mencapai 14,9 % (Dinkes Jawa Barat, 2017). Di Cirebon jumlah TB anak mencapai 233 (5.12 %) tahun 2017, dan di RS Mitra Plumbon menurut data dari tahun 2019-2020 tuberkulosis anak sebanyak 934 kasus. Pentingnya orangtua memiliki self-efficacy yang baik dalam merawat anaknya yang mengalami tuberkulosis. Karena rendahnya self-efficacy mempengaruhi dalam tingginya tingkat stres yang dialami orangtua. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran self-efficacy ibu dengan anak yang sedang menjalani pengobatan tuberkulosis di ruang poliklinik RS Mitra Plumbon Cirebon Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif non eksperimental dengan rancangan single variable. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 35 orang dengan tekhnik sampling yang digunakan adalah total sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian sebagian besar responden berusia dewasa awal (94,3%), sebagian besar responden memiliki berpendidikan SMA (51,4%), dan sebagian besar responden memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga responden (54,3%). Hasil yang diperoleh bahwa tingkat self-efficacy responden termasuk kategori tinggi (65,7%). Gambaran self-efficacy ibu dengan anak yang sedang menjalani pengobatan tuberkulosis di RS Mitra Plumbon Cirebon termasuk dalam kategori tinggi. Diharapkan dapat mengkaji dan mengembangkan lebih lanjut mengenai keterlibatan keluarga dalam pengobatan tuberkulosis pada anak. Kata Kunci : self-efficacy, tuberkulosis Daftar Pustaka : 7 (2009-2019)
HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SEPATAN Selvy Afrioza; Ibnu Baidillah
Jurnal Praktik Dan Pendidikan Keperawatan Vol 1 No 2 (2021): Journal of Nursing Practice and Education
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jnpe.v1i2.305

Abstract

Pelayanan kesehatan merupkan salah satu sub-sistem dari pelayanan kesehatan nasional. Berdasarkan Permenkes nomor 75 tahun 2014 yang wajib dilakukan puskesmas merupakan pelayanan yang berdasarkan komitmen nasional untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang terpadu. Adapun kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting dalam meningkatkan pelayanan kesehatan, karena pasien sebagai mahkluk bio-psiko-social memerlukan terpenuhinya harapan dari aspek kesehatan (biologis), aspek kepuasan (psikologis), serta aspek budaya (culture). Namun pada era JKN (jaminan kesehatan nasional) kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan menurun. Hal ini diakibatkan oleh kurangnya informasi yang diberikan petugas kepada masyarakat, karena akan mempengaruhi persepsi pasien yang ingin berobat ke puskesmas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Sepatan. Metode penelitian ini dilakukan secara kuantitatif deskriptif analitik (Analytic Cross Sectional Study) dan teknik pengambilan sampel secara incidental sampling kepada 108 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan 33 pernyataan menggunakan skala Likert, kemudian data diolah menggunakan Software SPSS untuk analisa univariat dan bivariat (analisa chi square dan kolerasi). Berdasarkan hasil uji statistic terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kepuasan pasien dengan kualitas pelayanan kesehatan, dapat dilihat dari disribusi 4 dimensi tingkat pelayanan yaitu reliability (p-value 0,015), assurance (p-value 0,040), tangibles (p-value 0,001) dan empathy (p-value 0,034). Dengan dilakukannya pengukuran kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas Sepatan, diharapkan seluruh petugas kesehatan yang bertugas dapat memberikan pelayanan kesehatan yang prima.

Page 1 of 1 | Total Record : 9