cover
Contact Name
Ida Leida Maria
Contact Email
jurnal.mkmi@gmail.com
Phone
+628114440454
Journal Mail Official
journal.mkmi@unhas.ac.id
Editorial Address
Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia
Published by Universitas Hasanuddin
ISSN : 02162482     EISSN : 23564067     DOI : https://doi.org/10.30597/mkmi.v18i1
Core Subject : Health,
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia accepts scientific papers in the form of research reports (original research papers) with a focus on the development of public health issues problems in Indonesia, including the developments and main problems in the field of epidemiology; Health Promotion; Environmental Health, Occupational Health, and Safety, Health Administration and Policy, Biostatistics, Reproductive Health, Hospital Management, Nutrition Science, Health Information Systems in Regional of Indonesia.
Articles 386 Documents
Penerapan School Based Vector Control (SBVC) untuk Pencegahan dan Pengendalian Vektor Penyakit di Sekolah Nur Siyam; Widya Hary Cahyati
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 14 No. 1: MARET 2018
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.112 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v14i1.3715

Abstract

Efforts to achieve a healthy school free vectors need to be improved because of the increasing number ofvector-transmitted diseases such as scabies, dermatitis, diarrhoea, typhoid, and dengue in students. Steps that canbe taken to establish a clean and healthy lifestyle in preventing and controlling the disease vector breeding eitherby implementing the School-Based Vector Control (SBVC) in school. Application of this SBVC emphasis on awarenessand concern of students in the control and the creation of a healthy environment. The research objective is theestablishment of a model SBVC and gets an idea of the effectiveness of the model SBVC as improving the PHBs andthe creation of a healthy environment to the students. The research was done in SMP Islam Sultan Agung 4, Semarang.The study population was all students of SMP Islam Sultan Agung 4 Semarang. Samples are students whohave health problems and unhealthy as many as 30 students. This type of research is a Quasi-Experiments withnon-randomized design one group pretest-posttest design. The data collection is done by observation, interviews,and questionnaires. The instrument of research is observation checklists and questionnaires. Univariate and bivariatedata analysis by Wilcoxon statistical test. The results showed indicators of personal hygiene, hygiene inthe classroom, cleanliness in toilets and ablution and cleanliness in the schoolyard before and after application ofSBVC increased significantly (p <0.05). So that a clean and healthy living behaviour in students in the preventionand control of vector at school increased significantly (p = 0.00).
DETERMINAN KEJADIAN PENYULIT PERSALINAN DI RSIA PERTIWI MAKASSAR Nurfatimah Nurfatimah
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 10 No. 3: SEPTEMBER 2014
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.528 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v10i3.492

Abstract

Tingginya angka kematian ibu di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh timbulnya penyulit persalinan yang tidak dapat segera dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan keterlambatan dengan kejadian penyulit persalinan. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan penelitian kasus kontrol. Besar sampel sebanyak 30 kasus, yaitu ibu yang mengalami penyulit persalinan dan 90 kontrol yang tidak mengalami penyulit persalinan yang diambil dengan cara consequtive sampling. Analisis data dilakukan uji chi square, odds ratio dan metode regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan risiko mengalami penyulit persalinan pada ibu yang mengalami keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatan 3,1 kali lebih besar dibandingkan ibu yang tidak mengalami keterlambatan (OR=3,1; 95% CI:1,30-7,14), dan risiko mengalami penyulit persalinan pada ibu yang mengalami keterlambatan dalam mendapatkan pertolongan medis 6,5 kali lebih besar dibandingkan yang tidak mengalami keterlambatan (OR=6,54; 95% CI:1,76-24,29). Disarankan bagi anggota keluarga dan masyarakat untuk dapat mengenali secara dini tanda-tanda terjadinya komplikasi selama kehamilan, persalinan dan nifas sehingga komplikasi dapat segera ditangani oleh petugas kesehatan dan mencegah terjadinya keterlambatan rujukan.
FAKTOR RISIKO KEJADIAN PRE-EKLAMSIA PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN BELU Paulina Ika D.R Bere; Mindo Sinaga; H.A Fernandez
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 2: JUNI 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.164 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v13i2.1992

Abstract

Pre-eklamsia merupakan suatu keadaan patologi yang ditandai dengan adanya hipertensi, proteinuria dan edema. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko dengan kejadian pre-eklamsia pada ibu hamil di Kabupaten Belu. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian retrospektif dengan desain case control dan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada wilayah kerjaPuskesmas di Kabupaten Belu, periode Januari–Maret 2015. Analisis statistik yang digunakan adalah chi-square dan Odd Ratio. Besar sampel kasus 40 ibu dan kontrol 40 ibu yang diambil dengan teknik purposivesampling. Hasil penelitian ini ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara faktor risiko umur (p=0,007;OR=0,286;95%CI=0,133-0,721), paritas (p=0,014;OR-0,323;95%CI=0,130-0,804), riwayat hipertensi(p=0,007;OR=3,462;95% CI=1,379-8,691), riwayat pre-eklamsia (p=0,000;OR=2,379;95% CI=1,803-3,139), antenatal care (p=0,000;OR=0,140;95%CI=0,052-0,378) terhadap kejadian preeklamsia. Variabel yang mempunyai risiko terjadinya pre-eklamsia adalah riwayat hipertensi mempunyai risiko 3 kali, riwayat pre-eklamsiamempunyai risiko 2 kali sedangkan variabel umur, paritas dan pemeriksaan kehamilan (ANC) merupakan faktor protektif.
Komitmen Politik dan Peluang Pengembangan Kebijakan Gizi Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Elisabet Bre Boli; Yayuk Farida Baliwati; Dadang Sukandar
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 14 No. 4: DESEMBER 2018
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.627 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v14i4.5104

Abstract

East Nusa Tenggara is one of the regions in Indonesia with highest prevalence of malnutrition. Manystudies had identified that political commitment is one of important reason for the low priority of malnutritioninterventions and knowing the policy windows of opportunity could help to advance a new issue and solution. Thisstudy aims to assess political commitment and opportunities to advance nutrition policy reform. This research isa descriptive using primary and secondary data. Primary data collected using PCOM-RAT questionnaire, a rapidassessment tool for identifying political commitment and policy windows of opportunity. The informants were fromNTT Health Office, NTT Development Planning Agency, health academics, and NTT representative of UNICEFwho involved in nutrition policy planning from government and non-government. Data were analyzed descriptivelytoward the result scoring. Results showed that political leaders had verbally and symbolically committedto addressing nutrition problem, but lack of budgetary alocation. Media identified for being incomprehension inreporting nutrition problem without any credible indicators and a well thought-out policy alternative were presentbut still had no feasibility to be implemented.
PENGEMBANGAN INDEKS GIZI SEIMBANG UNTUK MENILAI KUALITAS GIZI KONSUMSI PANGAN REMAJA (13-15 TAHUN) DI INDONESIA Rahmawati Rahmawati; Hardinsyah Hardinsyah; Katrin Roosita
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 11 No. 3: SEPTEMBER 2015
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.263 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v11i3.525

Abstract

Masalah gizi yang dihadapi remaja Indonesia saat ini adalah masalah gizi ganda, dengan salah satu faktor penyebabnya adalah ketidakseimbangan kuantitas dan kualitas gizi konsumsi pangan. Penelitian ini bertujuan mengembangkan Indeks Gizi Seimbang (IGS) untuk menilai kualitas gizi konsumsi pangan remaja Indonesia. Data yang digunakan adalah konsumsi pangan yang diperoleh melalui hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 menggunakan metode food recall 1x24 jam dengan desain cross sectional survey. Standar yang digunakan untuk validasi IGS adalah nilai Mutu Gizi Pangan (MGP) yang dihitung berdasarkan tingkat kecukupan 15 zat gizi. Total subjek dalam penelitian ini sebanyak 11679 remaja terdiri dari 6040 laki-laki dan 5639 perempuan usia13-15 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi antara IGS dan MGP berkisar 0,29 0,60. IGSK-60 adalah IGS yang paling valid (r=0,60), tetapi IGS3-60 adalah IGS yang paling praktis (r=0,55). IGSK-60 dan IGS3-60 menilai 6 kelompok pangan. IGSK-60 merupakan sistem penilaian secara kontinyu, sementara IGS3- 60 merupakan sistem penilaian secara kategori. Kesimpulan, IGS3-60 adalah IGS yang paling praktis dan valid, cocok digunakan untuk memonitor kualitas gizi konsumsi pangan remaja.
Efektifitas Program Suplementasi Zat Besi pada Remaja Putri di Kota Bogor Tyas Permatasari; Dodik Briawan; Siti Madanijah
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 14 No. 1: MARET 2018
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.569 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v14i1.3705

Abstract

Prevalence of anemia in adolescent girl was still high. The iron supplementation program for improvingthe iron status, but this program is not always successfully to reducing prevalence anemia. The objective was toanalyzed factor that influenced succesfully of iron supplementation program at the adolescent girls. A quasi experimentpre-post intervention design was applied in female student at Bogor City between September 2016 untilJanuary 2017 run by the Health Office of Bogor City. A number of 172 adolescent girls (aged 10-18 years) participatedin the study from 4 school in Bogor City. Blood was collected through fingerthick and analyzed with cyanmethemoglobinmethod. The result showed that prevalence of anaemia (Hb <12g/dl) was found to be 20.7% anddecreased by 5.2% after four month of supplementation. The logistic regression analyses showed that status beforesupplementation was factor that affect improve of haemoglobin level (p<0.05;OR=3.52;CI95%=1.40-8.85). Theiron supplementation program in Bogor city did not effective.
Pengaruh Pelaksanaan Akreditasi Puskesmas terhadap Kepuasan Pasien Ratna Dwi Wulandari; Ilham Akhsanu Ridho; S. Supriyanto; M. Bagus Qomaruddin; Nyoman Anita Damayanti; Agung Dwi Laksono; Alida Nella Fedelina Rassa
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 15 No. 3: SEPTEMBER 2019
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.892 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v15i3.6195

Abstract

Since the enactment of the National Health Insurance (JKN) policy, all Primary Health Care in Indonesiamust follow accreditation. Through accreditation, it is expected that the quality of Primary Health Care serviceswill increase, one of which can be seen from the increase in patient satisfaction. This study was conducted toanalyze the effect of accreditation on patient satisfaction. The study was conducted on 90 Primary Health Carepatients who had visited the Primary Health Care before and after accreditation. Data retrieval has been donecrossectionally. The paired-sample T test was conducted to see the significance of differences in satisfactionscores before and after accreditation. The results showed that there were significant differences in satisfactionscores between before and after accreditation for the dimensions of responsiveness, credibility, competence,communication, security, access, courtesy, understanding customer and tangibles. In the reliability dimensionno significant differences were found. While specifically for the cutomer understanding dimension there was adecrease in satisfaction scores after accreditation. Therefore, it is important for Primary Health Care to improvetheir service systems, especially related to fulfilling service promises that have been set as quality objectives.Dissemination of information to the public must be improved, so that the public becomes aware of the existence ofprograms run by the Primary Health Care, such as accreditation.
KORELASI PAPARAN BENZENE DENGAN GAMBARAN COMPLETE BLOOD COUNT KARYAWAN SPBU X DAN Y Leo Pardon Sipayung; Dwi Suryanto; Eka Roina Megawati
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 12 No. 2: JUNI 2016
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.911 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v12i2.924

Abstract

Bensin merupakan salah satu produk migas yang mengandung senyawa benzene (C6H6) yang berfungsi untuk meningkatkan nilai oktan. Paparanbenzene secara kronis menyebabkan penurunan produksi sel-sel darahdi sumsum tulang trans, trans-Muconic Acid (ttMA) merupakan metabolitbenzene yang dapat digunakan sebagai indikator yang lebih sensitif dan spesifik untuk biomonitoring biologi, terutama untuk paparan benzenedengan konsentrasi rendah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat korelasi paparan benzene melalui pemeriksaan kadar ttMA dalam urin dengan gambaran Complete Blood Count (CBC) pada karyawan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum X dan Y PT. Pertamina Medan. Penelitian ini merupakan suatu penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional study. Responden penelitian ini adalah karyawan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) PT. Pertamina Medan (n=43) dengan masa kerja ≥6 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 9 dari 43 responden memiliki kadar ttMA lebih dari 500 μg/g creatinin. Korelasi kadar ttMA dengan CBC tidak signifikan (p>0,05), ttMA berkorelasi negatif dengan semua parameter CBC. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa perbedaan rata-rata kadar ttMA pada masa kerja ≤1 tahun dan masa kerja >1 tahun tidak signifikan (p=0,45), dan perbedaan rata-rata kadar ttMA pada subjek yang merokok dan tidak merokok tidak signifikan (p=0,559).
EKUITAS MEREK RUMAH SAKIT TADJUDDIN CHALID MAKASSAR Arni Rizqiani Rusydi
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 9 No. 2: JUNI 2013
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.218 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v9i2.449

Abstract

Salah satu hal yang menjadi perhatian sebuah rumah sakit adalah dalam hal ekuitas merek rumah sakit. Penelitian ini bertujuan mengukur variabel yang membentuk ekuitas merek Rumah Sakit Tadjuddin Chalid Makassar. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah sekitar RS Tadjuddin Chalid Makassar. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah cross sectional study. Populasinya adalah seluruh masyarakat kelurahan Daya, Paccerakang, dan Sudiang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster sampling pada kelurahan Daya, Paccerakang, dan Sudiang dengan mewawancarai 213 masyarakat. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis faktor konfirmatori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan mengenal, mengetahui letak, mengetahui layanan, mengingat layanan berdasarkan pengalaman, signifikan untuk mengukur kesadaran merek. Kemampuan menyebutkan RS Tadjuddin Chalid sebagai RS untuk penderita kusta, untuk masyarakat menengah ke bawah, sulit dijangkau oleh masyarakat, memiliki lingkungan yang bersih, menerima pelayanan umum, signifikan untuk mengukur asosiasi merek RS Tadjuddin Chalid Makassar. Kesimpulan penelitian ini adalah pelayanan administrasi, pemeriksaan pasien, ketersediaantenaga, pelayanan petugas, dan kelengkapan alat medis, signifikan untuk mengukur persepsi kualitas RS Tadjuddin Chalid Makassar. Kesadaran merek, asosiasi merek, dan persepsi kualitas signifikan untuk mengukur ekuitas merek RS Tadjuddin Chalid Makassar.
PENILAIAN KROMIUM SERUM DARAH PADA PENYANDANG DIABETES MELLITUS TIPE 2 DAN NON DIABETES Susi Nurohmi; Rimbawan Rimbawan; Faisal Anwar; Adi Teruna Efendi
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 12 No. 4: DESEMBER 2016
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.532 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v12i4.1547

Abstract

Diabetes mellitus tipe 2 merupakan salah satu masalah kesehatan dunia. Berdasarkan survei Riskesdas 2013, prevalensi dari diabetes melitus tipe 2 di Indonesia pada usia 15 tahun atau lebih adalah 6.9%. Prevalensiyang tinggi dapat dipicu oleh diet yang kurang sehat dan rendahnya aktivitas fisik. Kromium dalam hal ini sebagai mineral mikro yang memiliki peran dalam menjaga homeostasis glukosa darah diduga memiliki fungsi dalam meningkatkan respon insulin. Penelitan ini bertujuan mengetahui hubungan antara aktivitas fisik, tingkat kecukupan energi dan zat gizi, dengan kadar glukosa darah puasa dan HbA1c. Desain penelitian ini adalah survei potong lintang dengan subjek penyandang diabetes tipe 2 sebanyak 42 orang dan subjek normal sebanyak 49 orang. Kriteria inklusi adalah pria atau wanita normal atau penyandang diabetes usia 50-65 tahun, sudah menopause untuk wanita minimal 1 tahun, dan bersedia mengikuti penelitian dengan menandatangani informed concent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Cr serum darah pada penyandang diabetes lebih rendah dibandingkan pada subjek normal. Terdapat hubungan yang signifikan antara HbA1c dengan IMT, lingkar pinggang, aktivitas fisik, Cr serum darah, dan tingkat kecukupan serat. Tingkat kecukupan Cr berpengaruh signifikan terhadap HbA1c. Tingkat Cr serum HbA1C (r = -0.466, p<0.01). kesimpulan dari penelitian ini adalah rendahnya tingkat Cr serum darah diduga menjadi salah satu penyebab berkembangnya diabetes mellitus tipe 2.

Page 3 of 39 | Total Record : 386