cover
Contact Name
Asvic Helida
Contact Email
kppfpump@gmail.com
Phone
+6281210404178
Journal Mail Official
jurnalsylvaump@gmail.com
Editorial Address
JL. Jend.A.Yani 13 Ulu Palembang, South Sumatra, Indonesia
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Sylva: Jurnal Ilmu-ilmu Kehutanan
ISSN : 23014164     EISSN : 25495828     DOI : DOI: https://doi.org/10.32502/sylva.v8i1
Sylva: Jurnal Ilmu-ilmu Kehutanan publishes original research articles on all aspects of forestry and environmental sciences, including, but not limited to, the following subjects: forest and natural resource management, biodiversity conservation and management, wood science and timber technology, agroforestry and social forestry, and forest products and forestry. It serves as a primary platform for the dissemination of both theoretical and experimental research, as well as technical reviews. This journal publishes one volume per year, consisting of two issues in July and December. This journal was published by the Faculty of Agriculture, Muhammadiyah University of Palembang.
Articles 66 Documents
DESAIN REKLAMASI- REVEGETASI EKS TAMBANG UNTUK PEMENUHAN BAHAN BAKU ENERGI TERBARUKAN DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU Yuningsih, Lulu; Hidayat, Yayat
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v5i1.466

Abstract

Kerusakan ekosistim pada lahan bekas penambangan sebagai dampak dari kerusakan akibat kondisi fisik, kimia, dan biologi tanah menjadi buruk. Selain itu tanah terbuka bekas penambangan terjadi pemadatan, lapisan tanah tidak berprofil, minim kandungan unsur hara, kekurangan unsur hara esensial, berpotensi keracunan mineral, miskinnya bahan organik, kapasitas tukar kation rendah, serta minimnya populasi dan aktivitas mikroba tanah potensial, merupakan faktor-faktor penyebab buruknya pertumbuhan tanaman dan rendahnya tingkat keberhasilan revegetasi.Untuk dapat mengatasi masalah ini maka upaya perbaikan lahan dan upaya memilih jenis tanaman yang tepat, serta perlakukan teknik silvikultur yang benar perlu diterapkan. Secara umum revegetasi bertujuan untuk protektif, produktif, konservatif dan estetika. Pemilihan jenis untuk revegetasi areal bekas tambang, harus didasarkan pada faktor ekologis, ekonomis, teknis dan social. Rencana reklamasi areal bekas tambang batubara PT. Adimas Puspita Serasi di Kabupaten Ogan Komering Ulu dicanangkan untuk program pengembangan bio-energi dengan menanam Jarak Pagar (Jatropha curcas) dan Kemiri (Aleuritas moluccana). Dalam rangka peningkatan pemanfaatan fungsi lahan selain menanam jarak pagar dan kemiri juga akan menanam tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak dengan menanam Rumput Gajah (Pennisetum purpureum). Untuk percepatan perbaikan iklim mikro dan mengatasi kekurangan unsur hara terutama Nitrogen pada tapak tanam yang belum stabil, maka kegiatan revegetasi akan dikombinasikan dengan menanam cover croops.
ANALISIS VEGETASI (HHK DAN HHBK) DI HUTAN LINDUNG SUNGAI MERAH KPHP (KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI) UNIT IV MERANTI MELALUI PENDEKATAN NATIONAL FOREST INVENTORY Hoirun, Hoirun; Yuningsih, Lulu; Milantara, Noril
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v6i1.891

Abstract

Salah satu cara terpenting untuk dapat menjamin agar biodiversitas tetap lestari sehingga dapat lebih memenuhi kebutuhan manusia sekarang dan masa yang akan datang adalah dengan menetapkan dan mengelola kawasan-kawasan yang dilindungi (Dunggio dan Gunawan, 2009). Hutan Lindung Sungai Merah yang berada di KPHP Unit IV Meranti Kabupaten Musi Banyuasin, keberadaannya dekat dengan pemukiman. Saat ini sebagian besar kondisinya sudah dikelola atau dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai hutan produksi dengan mengolahnya menjadi lahan usaha tani karet. Atas dasar tersebut agar fungsi ekologis dan ekonomis dari hutan lindung dapat dimanfaatkan secara maksimal dan untuk mengetahui seberapa besar potensi dari biodiversitas pada Hutan lindung Sungai Merah, maka keberadaan HHK dan HHBK pada kawasan hutan lindung Sungai Merah harus terdata dengan jelas, sehingga diperlukan penelitian tentang “Analisis Vegetasi HHK dan HHBK di Hutan Lindung Sungai Merah  KPHP Unit IV Meranti Melalui Pendekatan National Forest Inventory. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi HHK dan HHBK di Hutan Lindung Sungai Merah yang berada di KPHP Unit IV Meranti. Penelitian ini dilaksanakan di Hutan Lindung Sungai Merah  KPHP Unit IV Meranti Kabupaten Musi Banyuasin selama 3 (tiga) bulan terhitung dari Mei 2016 sampai Agustus 2016. Metode pengambilan sampel yang dilakukan yaitu Systematic Sampling With Random Start (Kementerian Kehutanan, 2015) dengan bentuk plot dari NFI (National Forest Inventory) dengan bentuk plot persegi 100 m x 100 m, setiap plot terdiri dari 16 buah sub plot dengan ukuran setiap sub plot 25 m x 25 m. Berdasarkan hasil penelitian analisis vegetasi HHK dan HHBK di Hutan Lindung Sungai Merah KPHP Unit IV Meranti maka di peroleh jumlah jenis HHK yang terdapat di Hutan Lindung Sungai Merah terdiri dari 120 spesies, di perkebunan 11 spesies sedangkan di lahan terbuka terdapat 13 spesies.
PENINGKATAN KESUBURAN TANAH MELALUI TEKNIK KONSERVASI VEGETATIF DENGAN PENAMBAHAN PUPUK KANDANG Yuningsih, Lulu; Khotimah, Khusnul
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v7i1.1079

Abstract

Penggunaan agrokimia dan pestisida pada lahan dalam kurun waktu yang panjang akan berdampak pada kehidupan biota tanah dan menurunnya kandungan bahan organic. Salah satu metode untuk meningkatkan kesuburan tanah yaitu konservasi vegetatif dan penggunaan bahan organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan pupuk kandang dalam meningkatkan kesuburan tanah pada lahan yang sudah diberi perlakukan teknik konservasi vegetatif. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pupuk kandang sebagai perlakukan serta bibit kopi (Coffea robusta) dan kayu afrika (Maesopsis eminii Engl.) sebagai indikator. Nilai kimia tanah pada lahan yang telah dilakukan teknik konservasi vegetatif dan dilakukan penambahan pupuk kandang memberikan nilai PH 5; C-Organik 43,87; unsur N 4,13; P-bray 225,68; K-dd 3,48 dan KTK 37,40. Persentasi penambahan nilai adalah 17,10% untuk PH; 123,83% C-Organik; 173,51% unsur N; 434,15% P-bray; 1.238,46% K-dd dan 145,57% KTK. Nilai persentasi penambahan sipat kimia tanah dari lahan yang baru diberi perlakukan dengan teknik konservasi vegetatif dan lahan yang dilanjutkan dengan penambahan pupuk kandang adalah tidak ada penambahan nilai untuk PH; 108,72% C-Organik; 96,03% unsur N; 422,98% P-bray; 869,23% K-dd dan 143,40% KTK. Nilai pertumbuhan tanaman indikator untuk tanaman kopi (Coffea robusta) adalah persen hidup 84%; diameter 0,2 cm; tinggi 8,7 cm dan untuk nilai pertumbuhan kayu afrika (Maesopsis eminii Engl.) perse hidup 76%; diameter 0,2 cm; tinggi 7,7 cm.
PERSEPSI MASYARAKAT DESA RIDING KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN DI LAHAN GAMBUT Tampubolon, Johan; Aluyah, Cik; Heptiana, Erta
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v7i2.1540

Abstract

Kebakaran hutan dan lahan gambut di Sumatera Selatan seringkali berasal dari pembakaran lahan pada proses persiapan lahan untuk budidaya padi pada lahan rawa (sonor). Perilaku masyarakat dalam kaitannya dengan pemeliharaan lingkungan berkaitan dengan persepsi mereka terhadap lingkungan alam dalam hal ini hutan dan lahan gambut. Persepsi yang ada pada masyarakat melandasi sikap dan partisipasi masyarakat terhadap upaya pencegahan kebakaran lahan gambut.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap upaya pencegahan kebakaran di lahan gambut di Desa Riding, Kecamatan Pangkalan Lampam, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.Pelaksanaan penelitian  pada bulan April 2017. Pemilihan sampel dilakukan secara purposive sebesar 11 % dari 984 KK pendudukatau sebanyak 100 KK (100 orang responden). Parameter yang diamati adalahupaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan gambut serta dampak kabut asap,penggunaan api dalam kegiatan persiapan lahan, dan pola agroforestri pada lahan gambut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 62% masyarakat mempunyai tingkat persepsi sedang dan 38% mempunyai tingkat persepsi tinggi.Secara komulatif mayoritas masyarakat memiliki tingkat persepsi sedang terhadap Upaya Pencegahan Kebakaran di Lahan Gambut, dalam arti masyarakat memiliki kesadaran akan dampak buruk kebakaran hutan dan lahan gambut, serta memiliki pengetahuan yang cukup baik mengenai pola pertanian intensif tanpa bakar, namun dalam penerapannya masyarakat masih menggunakan api dalam kegiatan pembukaan lahan.
PENGARUH DOSIS SUSPENSI TAPE SINGKONG DAN JENIS INSEKTISIDA DALAM MENGENDALIKAN KUMBANG PENGGEREK BATANG AMBROSIA PADA TANAMAN KRASIKARPA (Acacia crassicarpa) DI PT. BUMI MEKAR HIJAU Saputra, Candra; Aluyah, Cik
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v8i1.1855

Abstract

Keberadaan hama dan penyakit di Hutan Tanaman Industri (HTI) tidak saja menyebabkan penurunan produksi namun juga dapat menyebabkan penurunan kualitas produk akhir yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dosis suspensi tape singkong dan jenis insektisida dalam mengendalikan hama kumbang penggerek batang ambrosia pada tanaman krasikarpa. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Bumi Mekar Hijau Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Propinsi Sumatera Selatan selama 1,5 bulan pada bulan Juni sampai dengan Juli 2014. Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap pertama adalah menghitung tingkat kerusakan tanaman akibat serangan hama kumbang ambrosia pada tanaman krasikarpa, dan tahap kedua memberikan perlakuan pengendalian terhadapkumbang ambrosia dengan metode percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas serangan kumbang ambrosia pada tanaman krasikarpa umur 2 tahun berkisar antara 23,52 % sampai 52,94 %, hal ini berarti kondisi tanaman yang mengalami kerusakan berkisar antara ringan sampai dengan berat. Perlakuan dosis suspensi tape singkong  berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah populasi kumbang ambrosia, perlakuan jenis insektisida berpengaruh nyata, sedangkan interaksi kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata. Dari hasil uji BNJ diketahui perlakuan jenis insektisida J1 (jenis insektisida Thuricide HP)berbeda nyata dengan perlakuan J2 (jenis insektisida Manuver), dalam hal ini perlakuan J1 memberikan hasil yang lebih efektif dalam mengendalikan kumbang ambrosia  dibandingkan dengan perlakuan J2 
PENGARUH JENIS DAN JUMLAH POHON TERHADAP IKLIM MIKRO DI TAMAN PURBAKALA BUKIT SIGUNTANG KOTA PALEMBANG PROVINSI SUMATERA SELATAN Aluyah, Cik; Rusdianto, Rusdianto
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v8i2.2696

Abstract

            Ruang terbuka hijau dapat mengatasi permasalahan lingkungan hidup perkotaan karena mampu memperbaiki iklim mikro. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis dan jumlah pohon terhadap kondisi iklim mikro di Taman Purbakala Bukit Siguntang, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2016 di Taman Purbakala Bukit Siguntang. Penelitian ini menggunkanan metode pengamatan langsung di lapangan dengan intensitas sampling 3%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis dan jumlah pohon berpengaruh terhadap terbentuknya iklim mikro di Taman Purbakala Bukit Siguntang, Kota Palembang, Provinsi Sumatra Selatan. Pohon yang jumlahnya lebih banyak memberikan suhu yang lebih rendah, kelembaban udara relatif yang lebih tinggi, dan kecepatan angin yang lebih rendah dibandingkan dengan pohon yang jumlahnya sedikit.  Kondisi iklim mikro di bawah tajuk berbeda dengan kondisi iklim mikro di luar tajuk. Di bawah tajuk suhu udara lebih rendah, kelembaban udara lebih tinggi, dan kecepatan angin lebih rendah dibandingkan di luar tajuk.
STUDI PERILAKU MASYARAKAT PERAMBAH HUTAN DALAM REHABILITASI KAWASAN KONSERVASI DI DESA BUMI AGUNG KECAMATAN WARKUK RANAU SELATAN KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN Hidayat, Yayat; Sriati, Sriati; Sufri, Marwan Sufri
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v3i1.158

Abstract

Forest encroachers is a classic problem that can not be resolved completely. Formal juridical approach often involves the re-emergence of complex issues, among others, and the future movement of anarchy that ultimately the completion of the main problems is not a new problem arises. Forest management paradigms must be run from stand -based forest management based conflict resolution. Community forest encroachers Forest Preserve Mountain Kingdom not existed since the 1970s, sporadic and hereditary manage forests into coffee plantations. In the era of the 1990's has been done but the preconditions and decrease gradually forced browser society do the activity again. Along with forest encroachment, forest management Mountains Wildlife Kingdom at the unit level management has approached the forest encroachers and encourage people to manage forests to balance conservation approach that is the behavior of the people who helped to prevent, maintain, restore forest encroachers with rehabilitation self.
INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI HASIL HUTAN BUKAN KAYU DI SUNGAI JERNIH DI KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI (KPHP) MERANTI UNIT IV Efrizoni, Efrizoni; Yuningsih, Lulu; Milantara, Noril
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v5i1.425

Abstract

This research aims to inventory and identify the type of any species of non-timber forest products recorded (classification and nomenclature, morphology and value the benefits of species) timber forest in clear river protected forest. Research conducted at the Clear River Protected Forest Production Forest Management Unit (KPHP) Meranti Musi Banyuasin for 2 (two) months. Sampling method Sampling is done by sistematic. Selection of sample clusters based on the classification of types of land cover interpretation of the image by using GIS software. The intensity of sampling to be used is 0.025% with consideration of available medium resolution satellite imagery. Plots to be used refer to the manual survey natural forest and cultivated plants providing local communities with extensive plot of 0.1 ha plot with rectangular shape (20x50) meter. From the results, five classes of land cover in the Landsat 2015 ie dry land forests of primary, secondary dry land forests, plantations, Shrublands, Land open. Based on observations in the field of primary dry forest in protected forests KPHP Clear River Meranti is not a group but a primary dry forest secondary forest dry land. Type Timber Forest in protected forest Sungai Rotan Clear ie ants (Korthalsia echinometra Becc), Rattan dahanan (Korthalsia nets J. Dransf), Rotan Shrimp (Korthalsia robusta Blume), Pasak Bumi (Eurycoma longifoia), Samak Pandan (Pandanus tectorius), Palm Serdang (Livistona rotundifolia), Rubber (Hevea brasiliensis). Timber forest dominant type of rubber (Hevea brasiliensis) in the Primary forest land cover, Shrublands, Plantations with density values (K) at 55, 86, 280 trees / ha had the highest number compared to other types Timber Forest others. Potential Timber Forest largest in secondary forest land cover.
IDENTIFIKASI JENIS VEGETASI RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DI KECAMATAN SEBERANG ULU II KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN Subranto, Topan; Rosianty, Yuli; Lensari, Delfy
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v5i1.467

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui koordinat dan luas masing-masing RTH yang ada di Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang Sumatera Selatan. Penelitian mulai Juni 2015-Agustus 2015. Pengukuran data titik koordinat RTH di Kecamatan Seberang Ulu II dilakukan menggunakan alat GPS (Global Positioning System) dan untuk mengukur RTH berbentuk persegi panjng dan jalur hijau di kiri kanan jalan raya menggunakan rumus luas persegi panjang serta untuk RTH yang berbentuk lingkaran, cara mencari luasnya menggunakan rumus luas lingkaran. Kawasan RTH yang ada di Kecamatan Seberang Ulu II yaitu kawasan Patra Jaya merupakan kawasan RTH terluas dengan titik koordinat S 02059’514” E 104047’948” dan luasannya 72.220 m2. Luas RTH di Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang adalah 170.200 m2 atau 17,02 Ha hanya memenuhi 1,60% dari luas seluruh wilayah Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang. Jenis pohon terbanyak yang ditemukan di kawasan RTH Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang adalah Angsana (Pterocarpus indicus) dan terbanyak kedua adalah Gelodokan Tiang (Polyathea longifolia).
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGENDALIAN KEBAKARAN LAHAN GAMBUT DI DESA MUARA MEDAK KECAMATAN BAYUNG LENCIR KABUPATEN MUSI BANYUASIN PROVINSI SEMATERA SELATAN Wardoyo, Wardoyo; Yuningsih, Lulu; Kurniawan, Rahmat
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v6i1.892

Abstract

Community Participation in Peatland Fire Control in Muara Medak Village, Bayung Lencir Subdistrict, Musi Banyuasin Regency, Sumatera Selatan Province. This research aims to determine how much the level of community participation in responding to peatland fire control that often occurs when the dry season comes. This research was conducted in Muara Medak Village, Bayung Lencir Subdistrict, Musi Banyuasin Regency of Sumatera Selatan Province from March to August 2016. The method used research is the purposive sampling by taking sample 10%. Based on the results obtained in this research that some people in Muara Medak Village have participated in the peatland fire control, it is seen from the meeting of the interest the people who do land processing still take into account in order to avoid the spread of land fires during the land clearing.