cover
Contact Name
Asvic Helida
Contact Email
kppfpump@gmail.com
Phone
+6281210404178
Journal Mail Official
jurnalsylvaump@gmail.com
Editorial Address
JL. Jend.A.Yani 13 Ulu Palembang, South Sumatra, Indonesia
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Sylva: Jurnal Ilmu-ilmu Kehutanan
ISSN : 23014164     EISSN : 25495828     DOI : DOI: https://doi.org/10.32502/sylva.v8i1
Sylva: Jurnal Ilmu-ilmu Kehutanan publishes original research articles on all aspects of forestry and environmental sciences, including, but not limited to, the following subjects: forest and natural resource management, biodiversity conservation and management, wood science and timber technology, agroforestry and social forestry, and forest products and forestry. It serves as a primary platform for the dissemination of both theoretical and experimental research, as well as technical reviews. This journal publishes one volume per year, consisting of two issues in July and December. This journal was published by the Faculty of Agriculture, Muhammadiyah University of Palembang.
Articles 66 Documents
KONTRIBUSI TANAMAN SUB SEKTOR KEHUTANAN TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT DI DESA PEMATANG KASIH KECAMATAN PEMATANG PANGGANG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR (OKI) PROVINSI SUMATERA SELATAN Syachroni, Sasua Hustati; Iskandar, Sutarmo; Deris, Mad
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v8i1.1857

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi Tanaman Sub Sektor kehutanan terhadap pendapatan masyarakat di Desa Pematang Kasih Kecamatan Pematang Panggang Kabupaten OKI. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pematang Kasih Kecamatan Pematang Panggang Kabupaten Ogan Komering Ilir Propinsi Sumatera Selatan. Penentuan lokasi dipilih secara sengaja (Purposive) dengan pertimbangan bahwa di Desa Pematang Kasih umumnya petani mengusahakan tanaman karet dan tanaman sub sektor kehutanan lainnya. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2018 sampai dengan bulan Agustus 2018. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan hasil penelitian yang diambil dari populasi dan menggunakan quisioner sebagai alat pengumpul data pokok. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode Acak Sederhana (Simple Random Sampling), dimana semua populasi petani contoh berasal dari Desa Pematang Kasih. Populasi KK yang dijadikan responden contoh dalam penelitian ini adalah petani karet yang sudah berproduksi di sekitar DAS Wai Mesuji sebanyak 10% dari jumlah 227 KK yaitu 23 KK. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.  Pendapatan total petani contoh perbulan berasal dari pendapatan pokok dan pendapatan tambahan. Pendapatan total petani contoh 100,00% perbulan berasal dari pendapatan pokok sebanyak 75,97% dan pendapatan tambahan sebanyak 24,03%, sedangkan pekerjaan sampingan dari petani contoh terbanyak adalah pencari kayu gelam dengan jumlah 7 orang (30,43%) dan pekerjaan sampingan dari petani contoh terendah dengan jumlah 2 orang (8,70%) adalah petani singkong.
EFFEKTIFITAS ZAT PERANGSANG TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN STEK BATANG BALIK ANGIN (Mollotus paniculatus) Yuningsih, Lulu; Lensari, Delfy; Piande, Alam
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v8i2.2698

Abstract

Potensi sumber energi kita yang ada di negara Indonesia semakin hari semakin menipis yang disebabkan diambil secara terus menerus. Sumber energi yang berasal dari fosil ini jika kita ambil secara terus-menerus akan habis dan tidak bisa terbaharukan.  Oleh karena itu perlu adanya altarnatif sumber energi yang bisa diperbaharui, salah satunya energi yang bisa diperbaharui untuk menggantikan energi fosil, adalah biomasa kayu. Salah satu Kayu yang bisa di jadikan sumber energi yang bisa diperbaharui adalah kayu Balik Angin (Mollotus paniculatus). Balik Angin (Mollotus paniculatus) merupakan jenis pohon teduhan yang dapat tumbuh di hutan gugur dan hijau sepanjang tahun. Permasalahan yang ada pada perbanyakan tanaman secara generatif untuk tanaman Balik Angin adalah benih hanya bisa didapat pada musim-musim tertentu saja, sehingga perlu adanya dilakukan penelitian perbanyakan tanaman secara vegetatif salah satunya stek batang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektifitas keberhasilan pertumbuhan stek batang Balik Angin (Mollotus paniculatus) dengan menggunakan berbagai konsentrasi zat pengatur tumbuh (Rootone F). Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan melakukan berbagai eksperimen perlakuan terhadap stek batang Balik Angin yaitu tidak diberi perlakuan   S0K Tanpa perlakuan (0 ppm) S1K Perlakuan mengunakan hormon Rootone-f dengan konsentrasi  (100 ppm), S2K Perlakuan mengunakan hormon Rootone-f dengan  konsentrasi  (200 ppm). Untuk tingkat pertumbuhan rata-rata pertumbuhan. Jumlah tunas perlakuan SOA (tanpa perlakuan)  1 tunas, S1A (100 ppm) 1 tunas S2A (200 ppm) 1 tunas. Panjang tunas perlakuan S0A (tanpa perlakuan) 2,83 cm, S1A (100 ppm) 1,72 cm, S2A(200 ppm) 0,23 cm. Jumlah jumlah perlakuan S0A (tanpa perlakuan) 2 helai,S1A (100 ppm) 1 helai, S2A (200 ppm) 1 helai. Presentase hidup perlakuan S0A ( tanpa perlakuan) 11,1 %, S1A (100 ppm) 25,5 % S2A (200 ppm) 4,44 %, panjang akar  perlakuan S0A (tanpa perlakuan  )0,421 cm, S1A (100ppm) 1,07 cm, S2A (200 ppm) 0,18 cm.
ANALISIS STRUKTUR DAN KOMPOSISI VEGETASI DI KAWASAN DI HUTAN KONSERVASI SUAKA MARGASATWA GUNUNG RAYA KECAMATAN WARKUK KABUPATEN OKU SELATAN Suci, Suci; Dahlan, Zulkifli Dahlan; Yustian, Indra
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v3i1.154

Abstract

Structure and vegetation Analysis composition in the area used for cultivation of mount forest wildlife conservation of Gunung Raya in Warkuk subdistrict of OKU Selatan regency can describe the plant biodiversity, abundace, spesies dominance, type and vegetation profile, and the succesion pattern. The vegetation data was from the transek method which is line compartmentalized, namely 3 transek with the 10 plot per station. The observation was done in every growth of the vegetation which was grouped into four levels, such as seedling and caver plant, sapling, pole and tree. the result showed that the vegetation composition for the tree level in the first station were dominated by Shorea sp (with the important Index Value 36.81%), the pole dominated by Syzygium polyanthum, and saplings with dominated by Styrax benzoin and seedlings and cover plants with dominated by Calamus sp. The second station for the tree level which was comprised of five species of trees with dominated by Litsea mappaceae. While dominated by Homalanthus populneus. The next is the 10 spesies of saplings with 8 families which dominated by Adianthum capillus (with the important index value of 52.55%).
SEJARAH PENGUASAAN HUTAN DAN POLA PEMANFAATAN LAHAN OLEH MASYARAKAT DI SEKITAR KAWASAN HUTAN KPHP RAWAS KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA Yuningsih, Lulu; Pramono, Joko
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v3i1.160

Abstract

Permasalahan sosial kehutanan yang paling krusial adalah okupasi lahan oleh masyarakat menjadi lahan perkebunan, pertanian dan pemukiman. Beberapa skema pola pemberdayaan masyarakat sudah diakomodir oleh pemerintah, namun dalam pelaksanaannya masih banyak terjadi kendala antara lain tidak diketahuinya luas lahan garapan dan pola pemanfaatan lahan yang dilakukan oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah desa dan penguasaan kawasan hutan, serta pola pemafaatn lahan oleh masyarakat sekitar hutan KPHP Rawas. Ada dua tipe desa yakni desa lama dan desa transmigrasi dan penguasaan kawasan hutan dimulai dengan sistim pengelolaan HPH.Lahan pemukiman berkisar 30% dan 70% merupakan lahan garapan. Rata-rata lahan garapan yang dimiliki masyarakat adalah 1-2 ha. Pola pembukaan lahan pada umumnya memakai sistim tebang bakar. Saat ini interaksi masyarakat dengan hutan hanya sebatas memenuhi kebutuhan lahan garapan. Pengetahuan masyarakat tentang hutan masih kurang (<50%) menyatakan tidak tahu.
IDENTIFIKASI HAMA DAN ANALISIS SERANGAN TERHADAP TANAMAN GAHARU (AQUILARIA.SP) DI PT. AGARWOOD BANGKA LESTARI PANGKAL PINANG Handika, Agun; Yuningsih, Lulu; Asmaliyah, Asmaliyah
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v5i1.427

Abstract

Agarwood is a non-timber forest products (NTFPs) with high economic value. Exploitation of these kinds of aloes large crops, causing the plants designated as endangered plants, hence the conservation and development was carried out by the ministry of forestry, and got high response and enthusiasm from the public. This study aims to determine what types of pests that attack plants Agarwood, knowing the intensity of the attacks and the level of damage, climate and weather conditions during the attack. Pests and plant diseases can slow plant growth and even death aloe plant. For example, diseases due to fungal attack which is not the establishment of a pig in a long time can kill plants. Moth pest and mealybug attacks are quite heavy, especially on the young aloe plant can lead plants become miserable so can result in death. Uret pests and termites are also quite dangerous because it causes damage to the roots and base of the tree, insect pests great impact on the success in the plant maintenance, let alone see the environmental conditions that support insect life. As for calculating the intensity of the attack qualitatively classified. (According to Untung, K). To determine the pattern of development of the pests do with charting the development trend of the percentage of attacks and intensity for 5 months, observations performed 5 times at intervals of 1 month observation.
KAJIAN TEKNIS USAHA PERSUTERAAN ALAM KELURAHAN WALENNAE, KEC. SABBANGPARU, KAB. WAJO, SULAWESI SELATAN Harbi, Jun
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v5i1.469

Abstract

Pelaksanaan pembangunan kehutanan dibidang persuteraan alam sampai sejauh ini masih belum optimal. Berdasarkan data, produksi benang belum mampu mencukupi kebutuhan industri pertenunan dalam negeri dan kualitas benang yang dihasilkan masih rendah. Kajian aspek teknis dan teknologi perlu dilakukan sebagai data dasar dalam kajian yang lebih komprehensif. Penelitian dilakukan di Kelurahan Walennae, Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan metode quisioner dan wawancara mendalam (Indepth interview). Beberapa indikator yang dikaji adalah lokasi usaha, ketersediaan sumberdaya dan penerapan teknologi. Usaha persuteraan alam di Desa Walennae adalah usaha pemeliharaan ulat sutera dan pemintalan benang. Faktor utama yang mempengaruhi produksi adalah ketersediaan pakan berupa daun murbei dan kualitas bibit ulat sutera. Ketersediaan tanaman murbei dipengaruhi oleh faktor iklim dan persaingan dengan jenis tanaman lainnya. Faktor iklim yang sangat berpengaruh adalah kelembaban dan curah hujan. Teknis pemeliharaan secara umum telah mengikuti standar setiap tahap pemeliharaan secara teratur. Kemampuan petani didapatkan secara turun temurun antar generasi dan akan ada penyaluran informasi serta inovasi baru yang dilakukan oleh penyuluh lapang. Teknologi berupa alat dan bahan yang digunakan oleh petani masih tergolong sederhana dan tradisional. Berdasarkan kondisi teknis dan teknologi usaha persuteraan alam masih layak dikembangkan dengan syarat adanya perbaikan pada kualitas bibit ulat sutera dan pemberian insentif terhadap petani sehingga gairah petani untuk memelihara ulat sutera tetap terjaga.
KONTRIBUSI AGROFORESTI REPONG DAMAR TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT Lensari, Delfy; Yuningsih, Lulu
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v6i1.894

Abstract

Sumberdaya hutan mempunyai fungsi terhadap kehidupan manusia, baik secara langsung, maupun secara tidak langsung. Salah satu cara untuk mengurangi kerusakan hutan adalah diikutsertakan masyarakat dalam memelihara hutan misalnya dengan sistem agroforestri. Sistem agroforestri selalu ada interaksi ekologi, sosial dan ekonomi. Salah satu contoh agroforestri tersebut adalah Repong Damar di Pesisir Krui Lampung yang menghasilkan produk getah damar (Shorea javanica). Penelitian dilakukan di Desa Penengahan, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung selama 2 bulan. Populasi penelitian adalah masyarakat (petani damar) dengan jumlah responden sebesar 35 KK. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Parameter pendapatan masyarakat yang diukur adalah pendapatan dari usaha mengelola Repong Damar (dalam Rp. per tahun), pendapatan di luar usaha mengelola Repong Damar (dalam Rp. per tahun), dan pendapatan per kapita (dalam Rp. per tahun). Petani Repong Damar di Desa Penengahan memiliki rata-rata pendapatan dari Repong Damar sebesar Rp. 16.120.000/KK/tahun, Pendapatan di luar Repong Damar berkisar antara Rp. 4.200.000/KK/tahun sampai dengan Rp. 24.000.000/KK/tahun dan rata-rata pendapatan per kapita masyarakat di Desa Penengahan adalah sebesar Rp.5.169.200/orang/tahun atau Rp. 430.800/orang/bulan. Faktor yang mempengaruhi aspek pendapatan masyarakat tersebut adalah jumlah anggota rumah tangga, luas lahan Repong Damar, dan sumber pendapatan masyarakat yang berbeda-beda.
TINGKAT PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN RTH JAKABARING SPORT CITY PALEMBANG Rosianty, Yuli; Lensari, Delfy; Arfan, Muhammad
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v7i1.1082

Abstract

Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan berperanan dalam menjaga keseimbangan ekologis kota tetapi dalam aktifitas pembangunan kota RTH sering kali terjadi alih fungsi lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman masyarakat terhadap ruang terbuka hijau (RTH) Jakabring Sport City. Penelitian ini dilakukan di Stadion Jakabring Sport City Kecamatan Jakabaring Kota Palembang Provinsi Suamtera. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey dengan pendekatan kualitatif pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling kemudian data dianalisa dengan menggunakan skala likert. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa masyarakat sekitar memiliki tingkat pemahaman yang tinggi terhadap Ruang terbuka hijau RTH Jakabaring Sport City ditinjau dari aspek ekologi, sosial, dan ekonomi dengan tingkat pemahaman sebesar 73,18%, menunjukkan bahwa masyarakat paham dan mengerti keberadaan kawasan RTH yang berkaitan dengan fungsi-fungsi dari aspek-aspek lingkungan, masyarakat juga paham bahwa RTH Jakabaring Sport City dapat dijadikan sebagai kegiatan pertemuan antar negara dalam kegiatan olahraga dan wisata serta kawasan ini juga dapat dijadikan tempat usaha masyarakat sebagai pedagang kecil.
DAYA TUMBUH TANAMAN PIONIR PADA AREA BEKAS TAMBANG TIMAH DI KECAMATAN BAKAM, PROVINSI BANGKA BELITUNG Syachroni, Sasua Hustati; Rosianty, Yuli; Samsuri, Guntur Sanjaya
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v7i2.1544

Abstract

Tanaman Pionir merupakan pendatang baru pada tahapan awal suksesi dengan sifat-sifat khusus pada spesies tertentu dengan maksud mengembangkan keberadaan jenis yang lebih mantap.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis tanaman pionir yang berpotensi tumbuh di areal Bekas Pertambangan Timah Bangka Kecamatan Bakam. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Bakam dan di Balai Riset Laboratorium Biologi Universitas Sriwijaya Palembang pada tanggal 19 Agustus 2017 sampai dengan 19 November 2017. Penelitian ini menggunakan metode Eksperimen dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 27 bibit untuk tiga jenis tanaman pionir yang terdiri atas tiga perlakuan sembilan ulangan, perlakuan yang dilakukan pada penelitian ini adalah 3 jenis tanaman pionir yaitu karet (Havea brasiliensis), Akasia (Acacia mangium), dan  Sengon (Falcataria moluccana) dengan parameter yang diamati terdiri dari viabilitas tumbuh, tinggi batang, jumlah daun, diameter batang dan panjang akar. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis tanaman yang mampu hidup pada areal bekas tambang timah adalah Karet dengan persentase hidup sebesar 31,34%, Akasia (Acacia mangium Willd.) sebesar 33,64%, dan Sengon (Falcataria moluccana) sebesar 35,02% .Tanaman yang menunjukkan viabilitas tumbuh tertinggi tanaman Sengon yaitu 8,44  minggu dan tanaman yang menunjukkan viabilitas tumbuh terendah adalah tanaman Akasia yaitu 7,56 minggu. Pada parameter tinggi batang, respon tertinggi ditunjukkan oleh tanaman Sengon yaitu  42,12cm dan respon terendah ditunjukkan oleh tanaman Akasia yaitu 21,22 cm. Tanaman yang menunjukkan jumlah Pada  parameter jumlah daun dengan respon jumlah daun tertinggi ditunjukkan oleh tanaman Akasia yaitu 21,99 helai dan respon terendah ditunjukkan oleh tanaman Sengon, yaitu 2,55 helai. Pada parameter dimeter batang respon tertinggi ditunjukkan oleh tanaman Karet, yaitu 0,39 cm dan respon terendah  ditunjukkan oleh tanaman Akasia, yaitu 0,29 cm. Pada parameter panjang akar respon tertinggi ditunjukkan oleh tanaman Akasia, yaitu 10,5 cm dan respon terendah ditunjukkan oleh tanaman Sengon, yaitu 6,8 cm.  Berdasarkan hasil analisis data penelitian disimpulkan bahwa tanaman pionir yang paling cocok untuk reklamasi lahan tambang timah bangka yaitu tanaman Sengon Pioneer plants are newcomers to the initial stages of succession with special characteristics in certain species with the intention of developing a more stable type. This study aims to analyze the types of pioneer plants that have the potential to grow in the former Bangka Tin Mining area of Bakam Subdistrict. This research was conducted in Bakam Subdistrict and at the Biology Laboratory Research Center of Sriwijaya University Palembang on August 19, 2017 to November 19, 2017. This study used the Experimental method with a Completely Randomized Design (RAL) pattern, with 27 seeds for three types of pioneer plants consisting for the three treatments of nine replications, the treatments carried out in this study were 3 types of pioneer plants namely rubber (Havea brasiliensis), Acacia (Acacia mangium), and Sengon (Falcataria moluccana) with parameters observed consisting of growing viability, stem height, number of leaves , stem diameter and root length. The results showed that the types of plants that were able to live in the former tin mining area were rubber with a percentage of life of 31.34%, Acacia (Acacia mangium Willd.) Of 33.64%, and Sengon (Falcataria moluccana) of 35.02%. Plants that showed the highest growth viability of Sengon plants were 8.44 weeks and plants that showed the lowest growth viability were Acacia plants which were 7.56 weeks. In the stem height parameters, the highest response was indicated by the Sengon plant which was 42.12cm and the lowest response was indicated by the Acacia plant which was 21.22 cm. Plants that showed the highest number of leaf parameters with the highest number of leaf responses were shown by Acacia plants, which were 21.99 strands and the lowest response was indicated by Sengon plants, ie 2.55 strands. The highest response parameter for stem dimeter is shown by rubber plants, which is 0.39 cm and the lowest response is indicated by Acacia plants, which is 0.29 cm. The highest parameter of root length response was shown by Acacia plants, which was 10.5 cm and the lowest response was indicated by Sengon plants, which was 6.8 cm. Based on the results of the research data analysis, it was concluded that the most suitable pioneer plants for the reclamation of bangka tin mining land was Sengon plant.
RESPON SKLARIFIKASI BENIH SENGON BUTO (Enterolobium cyclocarpum) PADA TANAH PASCA PENAMBANGAN BATUBARA DENGAN BERBAGAI JENIS PUPUK Rosianty, Yuli; Khotimah, Khusnul; Sanjaya, Yogis Tri
Sylva : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kehutanan Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sylva.v8i1.1858

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon terbaik pertumbuhan benih Sengon Buto (Enterolobium cyclocarpum) dari pemberian pupuk CRF, pupuk kandang dan pupuk bokasi pada tanah pasca penambangan batubara. Tanah tambang yang digunakan berasal dari  tanah pasca penambangan batubara PT. Bukit Asam (Persero) TBK. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan pada bulan Februari-April 2019, menggunakan Rancangan acak lengkap (RAL) dengan lingkungan yang dikondisikan homogen menggunakan sungkup, dengan 3 perlakuan dan 9 ulangan dalam setiap ulangan terdapat 5 benih, sehingga benih yang  dibutuhkan 135 benih. Parameter  yang diamati adalah persentase perkecambahan, nilai perkecambahan, kecepatan tumbuh, laju perkecambahan, tinggi dan diameter. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa respon benih sengon buto yang diberikan berbagai jenis pupuk memberikan  berpengaruh nyata terhadap persentase perkecambahan, nilai perkecambahan, laju perkecambahan, tinggi dan diameter, namun berpengaruh tidak nyata terhadap kecepatan tumbuh. Respon pertumbuhan benih Sengon Buto (Enterolobium cyclocarpum) terlihat bahwa parameter persentase perkecambahan yang paling tinggi ada pada  media tanah pasca penambangan batubara yang diberikan pupuk CRF dengan persentase  sebesar 82,22% dibandingkan pupuk kandang(68,89%) dan pupuk Bokasi (57,78%), sementara pada parameter laju perkecambahan yang paling baik ada pada media tanah pasca penambangan batubara yang diberikan pupuk bokasi dengan persentase 33,09% dibandingkan Pupuk kandang (12,07) dan pupuk CRF(10,84). This study aimed to determine the best response to the growth of Sengon Buto (Enterolobium cyclocarpum) seeds from CRF fertilizer, manure and localized fertilizer on post-mining coal soils. Mining land that is used comes from the post-coal mining land of PT. Bukit Asam (Persero) TBK. This research was conducted for 3 months in February-April 2019, the using a completely randomized design (CRD) with a homogeneous conditioned environment using hoods, with 3 treatments and 9 replications in each replication there were 5 seeds so that the seeds needed were 135 seeds. The parameters observed were the percentage of germination, germination value, growth speed, germination rate, height, and diameter. The results of this study indicate that the response of sengon buto seeds given various types of fertilizers gives a significant effect on the percentage of germination, germination value, germination rate, height and diameter, but no significant effect on growth speed. The growth response of Sengon Buto (Enterolobium cyclocarpum) seed showed that the highest percentage of germination parameters existed in the post-mining soil media which was given CRF fertilizer with a percentage of 82.22% compared to manure (68.89%) and the location of fertilizer (57, 78%), while the best germination rate parameter was found in the post-mining coal media soil which was given bokashi fertilizer with a percentage of 33.09% compared to Manure (12.07) and CRF fertilizer (10.84).