cover
Contact Name
Faninda Novika Pertiwi
Contact Email
faninda_novik@yahoo.com
Phone
+62352-481277
Journal Mail Official
jtii@iainponorogo.ac.id
Editorial Address
Jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Alam, IAIN Ponorogo. Alamat: Jl. Pramuka 156 Po Box 116 Telp. (0352) 481277 Ponorogo 63471, Kab. Ponorogo, Provinsi Jawa Timur
Location
Kab. ponorogo,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Tadris IPA Indonesia
ISSN : 27763625     EISSN : 27763617     DOI : https://doi.org/10.21154/jtii
Jurnal Tadris IPA Indonesia diterbitkan oleh Tadris IPA, Fakultas Pendidikan dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo sebagai media untuk meningkatkan kreativitas guru (khususnya guru IPA), dosen, akademisi, dan praktisi yang berkaitan dengan penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang tadris/pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Jurnal ini menyediakan tempat publikasi yang ditelaah oleh mitra bestari, ketat secara akademis dan diakui secara profesional. Jurnal Tadris IPA Indonesia ini menerbitkan artikel asli tentang isu dan tren terkini penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang tadris/pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Jurnal ini diterbitkan tiga kali dalam satu tahun.
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 1 (2023)" : 11 Documents clear
Efektivitas Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbasis STEM terhadap Kemampuan Berpikir Logis Siswa pada Pembelajaran IPA Ariana Amalia Annisa; Ulum Fatmahanik
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/jtii.v3i1.693

Abstract

Pembelajaran IPA adalah pembelajaran yang menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari sehingga kemampuan berpikir logis sangat diperlukan sebagai tolak ukur keberhasilan dalam pembelajaran. Peralihan sistem pembelajaran daring menuju luring menyebabkan kemampuan berpikir logis siswa dalam pembelajaran IPA cenderung rendah. Sehingga upaya yang dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran adalah dengan menerapkan model pembelajaran CTL berbasis STEM, karena model ini dapat membantu siswa dalam memahami materi dengan menghubungkan pada kehidupan sehari-hari serta meningkatkan aktivitas siswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana keterlaksanaan pembelajaran dan aktivitas siswa, mengetahui efektivitas model pembelajaran CTL berbasis STEM terhadap kemampuan berpikir logis siswa. Metode penelitian menggunakan penelitian kuantitatif, jenis penelitian quasi eksperimen dengan non equivalent control group design. Instrumen penelitian menggunakan lembar keterlaksanaan dan aktivitas siswa serta soal tes kemampuan berpikir logis. Analisis penelitian menggunakan uji-t dan N-Gain. Hasil penelitian menunjukkan keterlaksanaan pembelajaran dan aktivitas siswa berjalan lancar dengan kategori baik. Kemudian pada hasil uji-t dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima artinya terdapat perbedaan kemampuan berpikir logis siswa pada kelas eksperimen dan kontrol. Berdasarkan uji N-Gain menghasilkan rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dibanding kelas kontrol yaitu sebesar 57,2496. Sehingga model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis STEM berpengaruh dan cukup efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir logis siswa
Analisis Miskonsepsi Ditinjau dari Gaya Belajar dengan Certainty of Response Index Azhar Ayuni; Syaiful Arif
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/jtii.v3i1.837

Abstract

Pada materi getaran, gelombang dan bunyi memiliki berbagai macam konsep yang dapat menimbulkan miskonsepsi pada peserta didik. Miskonsepsi dapat terjadi akibat tidak sama antara konsep peserta didik dengan konsep para ahli. Salah satu penyebab miskonsepsi ialah gaya belajar peserta didik. Miskonsepsi membuat peserta didik salah memahami konsep sehingga hasil yang diperoleh kurang maksimal. Peserta didik kelas VIII A MTsN 2 Ponorogo mendapatkan hasil diatas standar minimum yang ditetapkan kecuali materi getaran, gelombang dan bunyi. Sehingga perlu dilakukan analisis dengan pendekatan kualitatif metode deskriptif. Sehingga dapat didapatkan hasilnya ialah peserta didik gaya belajar visual memiliki miskonsepsi tertinggi pada miskonsepsi berdasarkan fakta, gaya belajar auditorial miskonsepsi yang tertinggi pada miskonsepsi konseptual yang salah dan gaya belajar kinestetik mempunyai miskonsepsi tertinggi pada miskonsepsi berdasarkan fakta.
Keterampilan Berpikir Analitis Siswa Melalui Pembelajaran Group Investigation dengan Pendekatan Science Literacy Erlyza Martiwi Martiwi; Faninda Novika Pertiwi
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/jtii.v3i1.871

Abstract

Pembelajaran IPA yang kurang inovatif akan mempengaruhi pada keaktifan serta hasil belajar siswa kurang maksimal, sehingga berpengaruh pada kemampuan berpikir analitis siswa. Pembelajaran IPA yang inovatif sebaiknya menerapkan model atau metode yang tepat guna atau yang bisa menyesuaikan kemampuan dan keadaan siswa. Maka dari itu diperlukan model pembelajaran Group Investigation berbasis Science Literacy. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir analitis siswa yang signifikan antara model pembelajaran Group Investigation berbasis pendekatan Science Literacy dengan tanpa model pembelajaran Group Investigation berbasis pendekatan Science Literacy. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian quasi experimental. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, lembar observasi aktivitas siswa, dan soal tes kemampuan berpikir analitis serta analitis data yang digunakan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis (uji-t). Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 3 Yanggong. Berdasarkan hasil data penelitian yang menggunakan model tersebut menunjukkan ketercapaian sebesar 79% pada pertemuan pertama dan 86% pada pertemuan kedua, serta aktivitas siswa sebesar 66% pada petemuan pertama dan 80% pada pertemuan kedua. Uji penggunaan model pembelajaran Group Investigation berbasis Science Literacy terhadap kemampuan berpikir analitis siswa, nilai hasil uji 1-tailed menunjukkan nilai signifikansi 0,000 <0,05 dan uji 2-tailed 0,000 <0,05.
Pengaruh Model Pembelajaran PBL Berbasis STEM Menggunakan Bantuan Mind Mapping terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Vina Yuniar; Sofwan Hadi
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/jtii.v3i1.1165

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil keterlaksanaan pembelajaran dan aktivitas peserta didik serta untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran PBL berbasis STEM menggunakan bantuan Mind Mapping terhadap peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Quasi Experimental merupakan metode penelitian yang akan digunakan pada penelitian kali ini. Desain penelitian menggunakan Pos test only Control Groub Design. Sampel berjumlah 65 peserta didik, 32 peserta didik sebagai kelas eksperimen dan 33 peserta didik sebagai kelas kontrol. Data penelitian dimbil melaui observai dan tes kemampaun berpikir kreatif. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan bahwa keterlaksanaan pembelajaran dan aktivitas peserta didik dengan model pembelajaran PBL berbasis STEM menggunakan bantuan Mind Mapping dalam kategori baik, pembelajaran sudah dilaksanakan efektif sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Hasil menunjukkan bahwa data yang diperoleh telah normal dan homogen. Berdasarkan hasil Uji Independent Sample T-test diketahui bahwa nilai signifikansi hasil Post test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 0,000 yang mana nilai signifikansi two-tailed 0,000 < 0,05, terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan berpikir kreatif peserta didik menggunakan model pembelajaran (PBL) Problem Based Learning berbasis STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematic) menggunakan bantuan Mind Mapping dengan kemampuan berpikir kreatif peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Dan hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif peserta didik kelas ekperimen lebih baik dari pada kelas kontrol.
Analisis Kemampuan Membuat Solusi Melalui Kegiatan Eksperimen Athik Abida Rohmawati; Wirawan Fadly
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/jtii.v3i1.1273

Abstract

Kemampuan membuat solusi memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran IPA dan menjadi salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa. Kemampuan membuat solusi dalam kegiatan eksperimen siswa belum maksimal dikarenakan siswa sering mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah saat kegiatan eksperimen serta tidak mengutamakan teknik penyelesaian tetapi lebih memprioritaskan hasil akhir. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan: 1) kemampuan membuat solusi siswa dalam melaksanakan kegiatan eksperimen IPA. 2) upaya guru IPA dalam mengembangkan kemampuan membuat solusi siswa pada kegiatan eksperimen IPA, serta 3) faktor yang mempengaruhi kemampuan membuat solusi siswa dalam melaksanakan kegiatan eksperimen di MTs Negeri 4 Ponorogo. Penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan desain fenomenologi pengumpulan data menggunakan Software NVivo12, observasi, dan wawancara. Dalam menganalisis data penulis menggunakan analisis dari Miles & Huberman dengan langkah kondensasi data, penyajian data, dan penarikan Kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan 1) kecenderungan siswa dalam melaksanakan solusi praktikum diawali dengan menyusun strategi secara ilmiah dan campuran dalam menyelesaikan masalah eksperimen. 2) terdapat 2 upaya yaitu memberikan perintah kepada siswa untuk melakukan kegiatan eksperimen sendiri dan membuat LKPD sebagai fasilitator belajar. 3) faktor yang mempengaruhi yaitu faktor input siswa yang berupa kondisi psikologis dan fisiologis. Dukungan keluarga menjadi faktor yang berpengaruh terhadap siswa dalam melakukan eksperimen.
Citra-Powder: Inovasi Etnomedisin Jeruk Nipis sebagai Obat Herbal Pereda Batuk Masyarakat Desa Karanglo Kidul Dwi Fitri Khotimah; Fahri Eka Ramadhani; Laudry Bayu Andryansah; Muhammad Khoirul Anwar
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/jtii.v3i1.1524

Abstract

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki kebudayaan yang berlimpah dan diturunkan secara turun temurun oleh nenek moyang. Kebiasaan adat atau budaya yang diwariskan secara turun temurun salah satunya adalah pemanfaatan tumbuhan untuk etnomedisin yang dipercaya mampu mengobati berbagai penyakit secara alami. Tumbuhan yang dimanfaatkan dalam etnomedisin ini salah satunya adalah jeruk nipis (Citrus aurantiifolia). Jeruk nipis dimanfaatkan sebagai obat pereda batuk oleh masyarakat di daerah pedesaan. Salah satunya adalah masyarakat Desa Karanglo Kidul Kec. Jambon. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menginovasikan jeruk nipis sebagai obat pereda batuk bagi masyarakat dengan praktis dan efisien. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah R&D yang dikembangkan dengan model 4D. Sehingga didapatkan hasil penelitian yakni produk berupa serbuk jeruk nipis dengan uji organoleptik yakni kemasan yang digunakan sangat menarik, penggunaan produk sangat efektif, rasanya cukup enak, memiliki aroma yang khas dengan tekstur yang mudah larut, serta produk lebih awet dalam penyimpanannya.
Analisis Profil Pelajar Pancasila dalam Bahan Ajar IPA Materi Pencemaran Lingkungan Guna Mendukung Education for Sustainable Development Andre Nurul Maghribi; Alfajar Sidik
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/jtii.v3i1.1526

Abstract

Kemendikbud menginjeksikan oreintasi pembangunan berkelanjutan dalam sektor pendidikan harus mengikuti serta melakukan filterisasi terhadap trend global. Peran bahan ajar dalam fenomena ini merupakan salah satu instrumen perangkat pembelajaran yang dapat menunjang proses pembelajaran bagi peserta didik. Berdasarkan amanat kemerdekaan, visi pendidikan nasional, dan orientasi terhadap masa depan bangsa, bahan ajar harus memiliki elemen kunci yang terdapat dalam profil pelajar pancasila sehingga mampu menunjang dalam mewujudkan education for sustainable development. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui instrumen elemen profil pelajar pancasila dalam bahan ajar, keterkaitan elemen kunci profil pelajar pancasila dalam menunjang ESD, dan kesesuaian bahan ajar dengan elemen kunci profil pelajar pancasila sehingga mampu menunjang ESD. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan jenis pendekatan studi pustaka. Hasil yang diperoleh berupa adanya elemen kunci profil pelajar pancasila dalam menunjang ESD, indikator bahan ajar yang memuat elemen profil pelajar pancasila, dan kesesuaian bahan ajar. Secara keseluruhan, kedua bahan ajar dapat dikatakan memiliki kesesuaian dengan profil pelajar pancasila dan dapat digunakan untuk menunjang ESD.
Analisis Kemampuan Argumentasi Peserta Didik dalam Menyelesaikan Masalah Berbasis Isu Sosiosaintifik Anggara Bima; Hanin Niswatul Fauziah
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/jtii.v3i1.1554

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan argumentasi peserta didik dalam menyelesaikan masalah berbasis isu sosisosaintifik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Metode pengumpulan data menggunakan tes lisan dan wawancara. Subyek penelitian ini yaitu peserta didik kelas VIII A MTs Muhammadiyah 3 Yanggong yang berjumlah 6 siswa dan guru mata pelajaran IPA, analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Data hasil tes lisan dan wawancara dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian diketahui bahwa kemampuan argumentasi peserta didik dalam menyelesaikan masalah berbasis isu sosiosaintifik berada pada tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Peserta didik yang memiliki kemampuan argumentasi tinggi ada 1, karena dapat menghubungkan 4 indikator kemampuan argumentasi dengan sempurna. Peserta didik yang memiliki kemampuan argumentasi sedang ada 3, peserta didik sudah bisa menghubungkan antara claim, ground, dan backing tetapi pada indikator warrant peserta didik kurang dapat menghubungkan dengan konsep sains. Peserta didik yang memiliki kemampuan argumentasi rendah ada 2, pada indikator claim peserta didik sudah mampu memberikan pernyataan, tetapi peserta didik tidak memberikan kesimpulan dan pada indikator warrant peserta didik tidak menghubungkan dengan konsep sains.
Review Artikel: Potensi Tenggek Burung (Melicope ptelefolia) sebagai Kandidat Obat Widie Kemala Hapsari; Raudhah Hayatillah
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/jtii.v3i1.1572

Abstract

Tenggek burung (Melicope ptelefolia) merupakan famili Rutaceae, merupakan tanaman herba yang dapat hidup setinggi 1-14 m, banyak ditemukan di daerah Riau, dan juga ditemukan di Malaysia, Vietnam dan China. Tenggek burung biasa dikonsumsi dan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari dan diyakini memiliki manfaat secara klinis. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui potensi tenggek burung sebagai kandidat tanaman obat. Metode yang digunakan adalah studi literatur, literatur online didapat dari jurnal publikasi lokal maupun internasional yang diperoleh dari penyedia jurnal di internet menggunakan mesin pencari google. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa tanaman tenggek burung memiliki kandungan metabolit alam yang dapat berperan sebagai antioksidan, tenggek burung diketahui memiliki senyawa bioaktif seperti fenolik, flavonoid, saponin dan senyawa bioaktif lainnya. Kandungan senyawa bioaktif tersebut dapat berperan sebagai penangkal radikal bebas untuk menggurangi terjadinya stres oksidatif, selain itu adanya kandungan bioaktif yang terkandung pada tanaman tenggek burung membuat tanaman ini memiliki potensi sebagai kandidat obat yang dapat dikembangkan dikemudian hari.
Penerapan Pembelajaran TGT Menggunakan Media Monopoli IPA terhadap Hasil Belajar Siswa SMP Materi Tata Surya Miftia Ainul Arifah Miftia; Fenny Widiyanti
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/jtii.v3i1.1573

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA melalui model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan media monopoli IPA materi tata surya di SMP Muhammadiyah 2 Ngawi. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan dua tahap atau dua siklus, di setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahap refleksi. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Ngawi dengan jumlah 20 siswa sedangkan untuk sumber datanya berasal dari guru kelas dan siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan model Teams Games Tournament (TGT) dengan media monopoli IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi tata surya. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil belajar pada siklus I diperoleh nilai rata-rata pre test 50,05 dengan ketuntasan 4 siswa atau 20% dan nilai rata-rata post test 62,4 dengan ketuntasan 9 siswa atau 45%. Sedangkan pada siklus II dapat dilihat peningkatan pesat dari nilai rata-rata pre test 72,75 dengan ketuntasan 15 siswa atau 75% dan nilai rata-rata post test 80,05 dengan ketuntasan 19 siswa atau 95%. Penelitian ini berhenti di siklus II karena pada siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan, yaitu ≥ 85% dari total jumlah siswa dalam satu kelas mendapat nilai ≥ 70.

Page 1 of 2 | Total Record : 11