cover
Contact Name
Andre Rachmat Scabra
Contact Email
andrescabra@unram.ac.id
Phone
+6282334867555
Journal Mail Official
jmai@unram.ac.id
Editorial Address
Jalan Pendidikan Nomor 37 Kota Mataram, NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Media Akuakultur Indonesia
Published by Universitas Mataram
ISSN : 27980553     EISSN : 27980553     DOI : http://doi.org/10.2 9303/mediaakuakultur.
The scope of articles published on JMAI is the management of aquaculture media which includes the management of physical (temperature, TDS, TSS, etc.), chemical (DO, Salinity, etc.), and biological (plankton, biofilter, etc.) parameters.
Articles 47 Documents
PERTUMBUHAN IKAN MAS DAN KIJING TAIWAN YANG DIPELIHARA PADA SISTEM RESIRKULASI Elizabeth M Palinussa; Jacqueline MF Sahetapy
Jurnal Media Akuakultur Indonesia Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Media Akuakultur Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (989.611 KB) | DOI: 10.29303/mediaakuakultur.v1i1.117

Abstract

Abstrak Kegiatan budidaya ikan secara intensif berarti melakukan pemeliharaan ikan dengan padat penebaran yang tinggi dan pemberian pakan buatan. Selain itu membutuhkan kuantitas air yang cukup besar. Hal ini akan berdampak terhadap kualitas air yang buruk dan pertumbuhan dari organisme yang dibudidaya. Untuk mengatasi masalah yang dihadapi maka dilakukan budidaya ikan mas bersama kijing taiwan menggunakan sistem resirkulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pertumbuhan ikan mas dan kijing taiwan. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari padat tebar ikan mas (Cyprinus carpio) 30 individu dan berat awal (20 gr) kemudian padat tebar kijing taiwan (Anodonta woodiana) 0, 20, 40, 60 individu dengan ukuran berat awal, (11 gr). Wadah percobaan yang digunakan adalah akurium dengan ukuran panjang 100 cm x lebar 50 cm x tinggi 50 cm sebanyak 12 buah. Masing-masing akuarium dilengkapi aerasi dan sistem resirkulasi, 3 buah bak tandon, 3 buah pompa (kapasitas 28000 l/jam), pipa pvc, jangka sorong, timbangan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adanya penambahan bobot tubuh ikan mas selama pengamatan berbeda unutuk setiap perlakuan. Dan pertumbuhan yang baik pada perlakuan dengan padat tebar yang banyak, berdasarkan hasil analisa ragam terjadi perbedaan nyata antar perlakuan (P<0,05). Untuk pertumbuhan kijing taiwan terlihat adanya penambahan bobot tubuh pada setiap minggu, dan pertumbuhan yang baik pada perlakuan padat terbar yang banyak. Berdasarkan hasil analisa ragam terjadi perbedaan nyata antar perlakuan (P<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya pertumbuhan ikan mas dan kijing taiwan yang baik dengan padat penebaran yang tinggi.
KAJIAN KERENTANAN PESISIR UNTUK BUDIDAYA LAUT DI PULAU DULLAH, KOTA TUAL Henny Fitrinawati
Jurnal Media Akuakultur Indonesia Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Media Akuakultur Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1048.715 KB) | DOI: 10.29303/mediaakuakultur.v1i1.118

Abstract

ABSTRAK Perikanan budidaya menyediakan lebih dari setengah dari pasokan makanan laut di dunia dengan pasokan ikan per kapita dunia mencapai rekor pada tahun 2014 yaitu 20 kg. Indonesia memiliki potensi perikanan budidaya terbesar di dunia yakni 67,7 juta ton per tahun. Jika ditinjau dari ketersediaan air tawar yang semakin berkurang, sebagaian besar pertumbuhan perikanan budidaya akan berlangsung dalam air laut. Peneltian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kerentanan di wilayah pesisir Pulau Dullah, Kota Tual melalui pendekatan spasial. Penelitian dilakukan di Teluk Luv (Pulau Dullah bagian selatan) dan Teluk Divur (Pulau Dullah bagian utara) yang merupakan bagian dari Kecamatan Dullah Utara.Penentuan kerentanan pesisir teluk dilakukan untuk mengetahui nilai indeks kerentanan pesisir teluk menggunakan modifikasi konsep kerentanan pesisir Gornitz dan White(1992). Metode penelitian kerentanan pesisir teluk menggunakan pendekatan spasial dengan berdasarkan pada kondisi fisik pesisir telukyaitu geomorfologi, perubahan garis pantai, elevasi, kenaikan muka laut relatif, tunggang pasang maksimal dan tinggi gelombang. Indeks kerentanan pesisir teluk dibagi ke dalam tigakelas yaitu rendah, sedang dan tinggi. Penilaian secara kuantitatif terhadap kerentanan pesisir dilakukan melalui scoring. Luaran penelitian ini adalah berupa peta kerentanan wilayah pesisir Pulau Dullah. Teluk Divur dan Teluk Luv memiliki perairan yang masuk kedalam kategori tidak rentan hingga rentan sedang dengan nilai indeks kerentanan berkisar 0,00-19,37. Posisi mulut teluk memiliki tingkat kerentanan yang lebih tinggi dari teluk bagian dalam.
PENGARUH SISTEM RESIRKULASI TERHADAP KUALITAS AIR DAN KELULUSAN HIDUP IKAN BANGGAI CARDINAL (Pterapogon kauderni) Jacqueline M.F Sahetapy; Absalom Luturmas; Muhamad Renaldy Kiat
Jurnal Media Akuakultur Indonesia Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Media Akuakultur Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1120.057 KB) | DOI: 10.29303/mediaakuakultur.v1i1.119

Abstract

ABSTRAK Sistem Resirkulasi merupakan suatu metode pemeliharaan ikan dalam wadah terkontrol dalam menggunakan kembali air bekas setelah proses penyaringan secara fisik dan biologi. Salah satu bentuk sistem resirkulasi yaitu multi layer filter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter kualtas air dan tingkat kelangsungan hidup pada pemeliharaan ikan banggai cardinal (P. kauderni) dengan menggunakan variasi sistem resirkulasi multi layer filter. Kegiatan Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan dari bulan februari – maret 2019 di Laboratorium Unit Kultivasi Program Studi Budidaya Perairan-Universitas Pattimura Ambon. Penelitian ini menggunakan desain wadah resirkulasi dengan 2 perlakuan sistem dan media filter yang digunakan yaitu dakron, arang aktif, pasir pantai, bioball, dan keramik mika. Data yang diperoleh kemudian dianalisa menggunakan analisis deskriptif, kemudian data tersebut diolah pada Microsoft office Excel 2010, disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil pengukuran konsentrasi amonia yang diperoleh bahwa pada perlakuan B (Bioball, arang aktif, dakron, dan pasir) dapat mereduksi amonia lebih optimal dengan nilai konsentrasi di minggu terakhir yaitu 0.3 mg/l dan perlakuan ini dapat menjaga kelangsungan hidup ikan banggai cardinal berkisar 66.67 % lebih baik dibandingkan perlakuan yang lainnya. Dapat disimpulkan bahwa variasi komponen sistem resirkulasi multi layer filter pada perlakuan dengan kombinasi filter bioball, arang aktif, dakron dan pasir mampu mereduksi amonia, serta memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap kualitas air sehingga mampu meningkatkan kelangsungan hidup ikan banggai cardinal.
POTENSI BUDIDAYA IKAN BANDENG SEBAGAI PEMANFAATAN PLANKTON DI PERAIRAN BATU NAMPAR Nanda Diniarti; Muhammad Junaidi; Baiq Hilda Astriana
Jurnal Media Akuakultur Indonesia Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Media Akuakultur Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (958.985 KB) | DOI: 10.29303/mediaakuakultur.v1i1.133

Abstract

Perairan Teluk Ekas telah memiliki konsentrasi nutrien yang di atas ambang batas. Nutrien berasal dari pakan ikan rucah yang diberikann oleh pembudidaya ikan sistem Karamba jaring Apung. Nutrien yang berlebihan di perairan akan memicu pertumbuhan besar-besaran plankton atau yang dikenal dengan blooming. Blooming plankton akan berdampak buruk pada biota yang dibudidayakan serta untuk semua organisme yang mendiami perairan tersebut. Plankton yang tumbuh dapat dikendalikan dengan memberikan organisme yang dapat memanfaatkan keberadaannya sebagai pakan. Bandeng banyak digunakan sebagai pemanen /pemanfaatan plankton baik di perairan tawar maupun laut. Bandeng merupakan ikan euryhalin atau memiliki rentang salinitas yang luas. Selain itu ikan bandeng merupakan ikan ekonomis penting. Namun sebelum mengintroduksi ikan bandeng di KJA Batu Nampar perlu dilakukan analisa kesesuaian beberapa parameter lingkungan dan yang tidak kalah pentingnya adalah jenis plankton yang bisa dimanfaatkan oleh bandeng. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah mengiventaris/mendata jenis plankton di perairan Batu Nampar serta melihat kesesuaian jenis plankton yang ada dengan yang menjadi pakan ikan alami Bandeng. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Pengamatan lebih dititikberatkan pada pendataan jenis plankton. Pengambilan contoh air dan pengamatan terhadap parameter-parameter kualitas air lainnya dilakukan pada tiap bulan selama 3 kali. Jenis plankton yang teriventarisir pada saat penelitian adalah: Synedra ulna, Fragilaria, Hemiaulus sinensis, Skeletonema costatum, Triceratium taves, Coscinodiscus granii, Pseudo nitzschia, Dytilum sol, Cerataulina smithii, Clamydocapsa sp, Navicula elegans, Aulacodiscus gracilis, Cydotella sp., Globorotolia pumilio, Ceratium sp.,larva crustacean, Pontellina plumata. Plankton yang terdapat lebih banyak dari Bacillariophyceae yang merupakan jenis pakan dari ikan bandeng sehingga perairan KJA Batu Nampar berpotensi digunakan untuk budidaya Bandeng
PERTUMBUHAN Caulerpa sp. PADA BUDIDAYA SISTEM PATOK DASAR DI DESA ROMPO KECAMATAN LANGGUDU Fisma Josara Apriliyanti; Nunik Cokrowati; Nanda Diniarti
Jurnal Media Akuakultur Indonesia Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Media Akuakultur Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1140.013 KB) | DOI: 10.29303/mediaakuakultur.v1i1.136

Abstract

Caulerpa sp. merupakan jenis anggur laut dari kelompok alga hijau yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Di Indonesia masih sedikit yang dapat membudidayakannya dan ketersediaannya saat ini berasal dari pengambilan di alam. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh berat bibit yang berbeda pada pertumbuhan dan kandungan antioksidan Caulerpa sp. yang dibudidayakan dengan metode patok dasar. Penelitian dilaksanakan di Desa Rompo, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima. Budidaya Caulerpa sp. dilakukan selama 30 hari. Penelitan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan yaitu; A : 100 gram (20 g / 5 titik), B : 125 gram (25 g / 5 titik), C : 150 gram (30 g / 5 titik), D : 175 gram (35 g / 5 titik), dan E : 200 gram (40 g / 5 titik). Hasil penelitian menjelaskan bahwa pertumbuhan mutlak tertinggi terdapat pada perlakuan E (69,8 gram). Pertumbuhan spesifik yang paling tinggi terdapat pada perlakuan A (1,395% / hari). Jumlah bulatan Caulerpa sp. terbanyak terdapat pada perlakuan E (414 bulatan). Nilai antioksidan Caulerpa sp. tertinggi terdapat pada perlakuan A (87,15%). Kesimpulan penelitian ini adalah berat bibit yang berbeda memberi pengaruh pada pertumbuhan mutlak, relatif, banyak bulatan dan kandungan antioksidan. Berat bibit 200 gram (Perlakuan E) memberikan pertumbuhan mutlak dan pertambahan jumlah bulatan yang terbaik yaitu sebesar 69,8 gram dan 414 bulatan. Berat bibit 100 gram (A) memberikan pertumbuhan spesifik dan jumlah antioksidan yang terbaik yaitu sebesar 1,395% / hari dan 87,15%.
PERTUMBUHAN CAULERPA sp. YANG DIBUDIDAYAKAN DENGAN METODE LONGLINE DI DESA ROMPO KECAMATAN LANGGUDU KABUPATEN BIMA Sinta Rahmawanti; Nunik Cokrowati; Muhammad Junaidi
Jurnal Media Akuakultur Indonesia Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Media Akuakultur Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1035.348 KB) | DOI: 10.29303/mediaakuakultur.v1i1.137

Abstract

Makroalga yang ada di Indonesia dan potensial di budidayakan selain jenis Glacilaria sp. dan Eucheuma sp. adalah rumput laut jenis Caulerpa sp. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jarak tanam dan kedalaman berbeda terhadap pertumbuhan dan antioksidan Caulerpa sp. yang dibudidayakan dengan metode longline. Penelitian dilaksanakan di perairan Desa Rompo Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan ancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah jarak tanam terdiri dari 3 taraf perlakuan. Faktor kedua adalah kedalaman terdiri dari 2 taraf perlakuan. Perlakuan pada penelitian ini adalah perlakuan jarak tanam 20 cm dengan kedalaman 50 cm, perlakuan jarak tanam 30 cm dengan kedalaman 50 cm, perlakuan jarak tanam 40 cm dengan kedalaman 50 cm, perlakuan jarak tanam 20 cm dengan kedalaman 100 cm dan perlakuan jarak tanam 30 cm dengan kedalaman 100 cm dan perlakuan jarak tanam 40 cm dengan kedalaman 100 cm,. Analisa pertumbuhan dilakukan di Laboratorium Budidaya Perairan Universitas Mataram. Analisa kandungan antioksidan dilakukan di laboratorium Kimia Analitik Universitas Mataram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak tanam yang berbeda memberikan pengaruh yang signifikan taraf 5% terhadap pertumbuhan Caulerpa sp. dan tidak ada interaksi antara faktor JT (Jarak Tanam) dengan Faktor KD (Kedalaman) terhadap laju pertumbuhan mutlak Caulerpa sp. Laju pertumbuhan mutlak Caulerpa sp. terbaik diperoleh dari perlakuan jarak tanam 30 cm dengan kedalaman 50 cm yaitu 111±27 gram dengan laju pertumbuhan spesifik sebesar 2,477±412b %/hari. Kandungan antioksidan tertinggi diperoleh pada jarak tanam 40 cm dengan kedalaman 50 cm sebesar 45,57%. Kesimpulan penelitian ini adalah interaksi antara faktor jarak tanam dengan faktor kedalaman tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan mutlak dan pertumbuhan spesifik Caulerpa sp. Kedalaman yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata terhadap kandungan antioksidan Caulerpa sp.
Jurnal Media Akuakultur Indonesia Jurnal Media Akuakultur Indonesia
Jurnal Media Akuakultur Indonesia Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Media Akuakultur Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/mediaakuakultur.v1i1.139

Abstract

Volume 1 Number 1 June 2021
ANALISIS KUALITAS AIR BUDIDAYA SEGI FISIKA PERAIRAN KECAMATAN SANGIA WAMBULU KABUPATEN BUTON TENGAH ismail failu; Bahtiar Hamar; Abdul Hadi Bone; Yusti Sitania
Jurnal Media Akuakultur Indonesia Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Media Akuakultur Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1145.62 KB) | DOI: 10.29303/mediaakuakultur.v1i2.226

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendemonstrasikan kelayakan budidaya ikan dan rumput laut di perairan sekitar Kecamatan Sangia Wambulu, ditinjau dari aspek fisika perairan. Penelitian dilaksanakan mulai bulan April sampai dengan Mei 2021 bertempat di Perairan Kecamatan Sangia Wambulu Kabupaten Buton Tengah. Alat yang digunakan pada penelitian adalah : Seichidisk, Termometer, Refraktometer, Perahu, Senter, Layangan arus, Tali raffia, Stopwatch dan Waterpass. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah air sampel yang diambil dari Spot yang sudah ditentukan lokasinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Metode deskriptif analitis dapat diartikan sebagai prosedur penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa ataupun kejadian, menggambarkan variabel demi variabel serta mengumpulkan informasi berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya, kemudian di analisis (Hasan, 2002). Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah pengambilan sampel berdasarkan keperluan penelitian, artinya setiap unit atau individu yang diambil dari populasi dipilih dengan sengaja berdasar pertimbangan tertentu (Purwanto dan Dyah, 2007). Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan yang telah dilakukan maka pentingnya menarik beberapa kesimpulan yaitu : Parameter fisik yaitu suhu perairan berkisar 26 hingga 28º C, salinitas 29 - 31 ppt, kecerahan 5 hingga 7,3 m, dan kecepatan arus 7,01 - 11,38 cm/detik. Secara umum keberadaan kualitas air fisik; suhu dan kecerahan masih berada pada kondisi yang relatif baik. Pada dasarnya perairan Kecamatan Sangia Wambulu yakni sekitar Desa Baruta Analalaki, Baruta Doda dan Tolandona masih dapat di gunakan usaha budidaya.
FREKUENSI PEMBERIAN LARUTAN TEPUNG CANGKANG RAJUNGAN TERFERMENTASI MENGGUNAKAN RAGI ROTI TERHADAP PERTUMBUHAN POPULASI Daphnia sp. Azizah Mahary; Hirobil
Jurnal Media Akuakultur Indonesia Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Media Akuakultur Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.806 KB) | DOI: 10.29303/mediaakuakultur.v1i2.354

Abstract

Pembenihan merupakan suatu kegiatan dalam budidaya ikan yang dalam pengembangannya sering mengalami berbagai kendala, diantaranya ialah tingginya kematian larva. Hal ini disebabkan karena larva yang memiliki bukaan mulut yang sangat kecil sehingga sulit mengkonsumsi pakan yang sesuai. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menyediakan pakan yang sesuai dengan bukaan mulut larva. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung cangkang rajungan yang terfermentasi terhadap pertumbuhan populasi Daphnia sp. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan April 2020 yang di km.4 Nagori Wonorejo Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah A = Frekuensi pemberian 1 kali/hari pada pukul 07.00 WIB. B = Frekuensi pemberian 2 kali/hari pada pukul 07.00 dan 17.00 WIB. C = Frekuensi pemberian 3 kali/hari pada pukul 07.00, 12.00 dan 17.00 WIB. D = Frekuensi pemberian 1 kali/2 hari pada pukul 07.00WIB. E = Frekuensi pemberian 2 kali/2hari pada pukul 07.00 dan 17.00 WIB. F = Frekuensi pemberian 3 kali/2 hari pada pukul 07.00, 12.00 dan 17.00 WIB. Parameter pengamatan meliputi pertumbuhan populasi Daphnia sp, kepadatan populasi Daphnia sp, dan laju pertumbuhan Daphnia sp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuansi pemberian tepung cangkang rajungan hasil fermentasi berpengaruh terhadap populasi Daphnia sp pada umur 6 HST – 14 HST, kepadatan populasi Daphnia sp., Frekuensi pemberian tepung cangkang rajungan hasil fermentasi optimal terhadap pertumbuhan populasi Daphnia sp. adalah pemberian 3 kali/hari pada pukul 07.00 WIB, 12.00 WIB dan 17.00 WIB.
STUDI PEDAHULUAN RESPONS ADAPTASI PASCAPENGANGKUTAN Esomus metallicus (AHL 1923), SPESIES IKAN ASING DI INDONESIA DAN DISKUSI AWAL POTENSI PEMANFAATANNYA Edo Ahmad Solahuddin; Tia Noer Fadillah; Dinda Trie Suci; Nabila Putri; Fanny Yulianti Fatimah; Exel Muhamad Rizki; Muh. Herjayanto; Mas Bayu Syamsunarno; Ginanjar Pratama; Fathimah Zahro; Intan Nurani Drana Wasistha; Bhatara Ayi Meata; Afifah Nurazizatul Hasanah; Lukman Anugrah Agung; Kiki Roidelindho; Aris Munandar
Jurnal Media Akuakultur Indonesia Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Media Akuakultur Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (978.771 KB) | DOI: 10.29303/mediaakuakultur.v1i2.357

Abstract

Esomus metallicus merupakan spesies ikan yang secara alami tidak tersebar di Indonesia (non-native). Pada beberapa kasus, jenis ikan non-native telah mengancam ekosistem alami di perairan umum. Melalui ekspedisi ilmiah, dilakukan pengamatan yang bertujuan untuk mengkaji respons awal adaptasi pascapengangkutan, yaitu sintasan dan tingkah laku ikan E. metallicus liar di dalam wadah terkontrol. Selain itu, juga dilakukan analisis terhadap potensi pemanfaatan untuk bidang akuakultur, pengolahan hasil perikanan, dan strategi edukasi kepada masyarakat tentang ikan E. metallicus. Ekspedisi dilakukan selama dua hari di bagian barat Pulau Jawa. Ikan diangkut menggunakan sistem tertutup selama 6 jam. Pemeliharaan ikan pascapengangkutan dilakukan selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan sintasan ikan E. metalicus selama pengangkutan yaitu 96,72%. Ikan E. metalicus dapat beradaptasi dengan baik di dalam wadah pemeliharaan terkontrol yang terlihat dari sintasan akhir pengamatan 90,96%, tingkah laku berenang yang aktif secara berkelompok dan telah memakan pakan buatan. Potensi sebagai ikan hias dapat dilihat pada warna sisik metalik, ukuran tubuh yang kecil, dan tingkah laku berenang berkelompok dapat menjadi ikan untuk akuaskap. Selain itu, potensi pemanfaatan ikan ini yaitu sebagai pakan hidup untuk ikan predator, tepung ikan, ikan uji di laboratorium, dan bahan makanan. Kajian lebih lanjut hal tersebut sebagai solusi pengendalian ikan non-native perlu dilakukan. Analisis risiko menunjukkan bahwa E. metallicus termasuk ke dalam spesies risiko sedang. Strategi edukasi terhadap masyarakat perlu dilakukan karena masyarakat menganggap ikan E. metallicus adalah “benteur” atau “paray”, yang merupakan nama lokal untuk ikan dari genus Rasbora asli Indonesia karena kemiripan morfologi.