cover
Contact Name
Muhammad Efendi
Contact Email
muhammad.efendi@ulm.ac.id
Phone
+6287712191195
Journal Mail Official
geografi@ulm.ac.id
Editorial Address
Jl. Brigjend Hasan Basri, Pangeran, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70123
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
JURNAL GEOGRAFIKA (GEOGRAFI LINGKUNGAN LAHAN BASAH)
ISSN : 27462161     EISSN : 27468194     DOI : https://doi.org/10.20527/jgp.v1i1
Core Subject : Science,
JURNAL GEOGRAFIKA (Geografi Lingkungan Lahan Basah) adalah jurnal geografi yang diterbitkan oleh Program Studi Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lambung Mangkurat. Diterbitkan dua kali setahun pada periode Juni dan Desember sebagai wahana komunikasi ilmiah dalam geografi, berupa gagasan konseptual, penerapan teori, artikel penelitian, dan pedoman sistem dengan disiplin ILMU GEOGRAFI.
Articles 37 Documents
PROGRAM PEMERINTAH DALAM KETERSEDIAAN PERUMAHAN BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH (MBR) DI KOTA BANJARMASIN Anisa Putri; Tri Azhara Mirani; M. Rizki Valen Febrianto; Rosalina Kumalawati; Ellyn Normelani; Muhammad Apriadi
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 3, No 1 (2022): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jgp.v3i1.5326

Abstract

Kota Banjarmasin sebagai kota yang mempunyai jumlah penduduk terbanyak di Provinsi Kalimantan Selatan, hal ini juga mempengaruhi kebutuhan primer penduduk seperti rumah atau tempat tinggal yang harus dimiliki oleh setiap keluarga untuk melanjutkan kehidupannya sehari-hari. Kebutuhan akan tempat tinggal otomatis mengalami peningkatan sebab jumlah kebutuhan penerimaan sejalan dengan jumlah pertumbuhan penduduk. Tingginya pertumbuhan ekonomi di Banjarmasin, berbanding lurus dengan peningkatan pertumbuhan penduduknya. Masyarkat Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam kaitannya dengan pembangunan didefenisikan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2016 sebagai masyarakat yang mempunyai keterbatasan daya beli sehingga perlu mendapat dukungan pemerintah untuk memperoleh rumah maka dalam artikel ini bertujuan membahas perkembangan penyediaan Perumahan Bersubsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kota Banjarmasin. Metode yang digunakan pada penelitian ini berupa metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang berupa penggambaran fenomena yang ada melalui studi kepustakaan dan di dukung dengan data sekunder
MENINGKATKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN MELALUI PROGRAM ADIWIYATA PADA SISWA SEKOLAH DASAR Fathul Jannah; Reja Fahlevi; Raihanah Sari; Radiansyah Radiansyah; Muhammad Zefri; Diky Raihan Akbar; Ghaitsa Zahira Shofa; Ghina Alfina Luthfia
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 3, No 1 (2022): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jgp.v3i1.5096

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi program adiwiyata dalam meningkatkan karakter peduli lingkungan pada siswa di Sekolah Dasar Negeri Kertak Hanyar 1.1. Kabupaten Banjar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebuah pendekatan penelitian kualitatif dengan metode deksriftif. Hasil yang ditimbulkan dari penelitian ini memaparkan bahwa karakter yang peduli terhadap lingkungan di sekolah yang telah terintegrasi dengan berbagai aspek program Adiwiyata ini. Diperlihatkannya Visi, misi dan tujuan dari sekolah mengenai keterkaitan dengan lingkungan, terintegrasinya kurikulum ini walau masih belum optimal pada berbagai mata pelajaran yang materinya terait dengan lingkungan, salah satunya adalah pramuka yang merupakan kegiatan ekstrakulikuler yang terkait dengan lingkungan, kemudian berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan kebersihan lingkungan sungai, dan juga sarana dan prasarana yang ramah lingkungan yang tersedia baik. Pada sekolah tersebut telah diimplementasikan dengan baik berbagai karakter yang peduli dengan lingkungan, tetapi masih perlu dioptimalisasikan terlebih dahulu dengan beragam nilai karakter yang peduli dengan lingkungan. Hal tersebut perlu dilakukan dari tingkat yang paling dasar sehingga dapat menumbuhkan serta menumbuhkan nilai karakter peduli lingkungan pada setiap peserta didik di sekolah. Pada sekolah tersebut telah diimplementasikan dengan baik berbagai karakter yang peduli dengan lingkungan, tetapi masih perlu dioptimalisasikan terlebih dahulu dengan beragam nilai karakter yang peduli dengan lingkungan. Hal tersebut perlu dilakukan dari tingkat yang paling dasar sehingga dapat menumbuhkan serta menumbuhkan nilai karakter peduli lingkungan pada setiap peserta didik di sekolah. Pada sekolah tersebut telah diimplementasikan dengan baik berbagai karakter yang peduli dengan lingkungan, tetapi masih perlu dioptimalisasikan terlebih dahulu dengan beragam nilai karakter yang peduli dengan lingkungan. Hal tersebut perlu dilakukan dari tingkat yang paling dasar sehingga dapat menumbuhkan serta menumbuhkan nilai karakter peduli lingkungan pada setiap peserta didik di sekolah.
KAJIAN TIPOLOGI PERUMAHAN MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH (MBR) Fathur Rahman; Ridho Rahmatullah; Saufi Hadi; Arif Rahman Nugroho; Selamat Riadi
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 3, No 1 (2022): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jgp.v3i1.5334

Abstract

Pengadaan perumahan sangat diperlukan terutama di negara-negara dengan jumlah penduduk yang tinggi khsusnya Indonesia. Akan tetapi masalah ekonomi menjadi salah satu indikator penghambat pengadaan perumahan. Selanjutnya masyarakat berpenghasilan rendah adalah masyarakat yang mempunyai keterbatasan hunian sehingga perlu mendapat dukungan pemerintah untuk memperoleh rumah untuk dihuni. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan pemukiman. Persoalan penyediaan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan perkotaan umumnya berkaitan dengan harga tanah yang sudah terlalu tinggi. Oleh karena itu, diperlukan peran pemerintah yang lebih besar dalam menjamin pemenuhan perumahan bagi seluruh kelompok masyarakat agar hak mereka sebagai warga Negara dapat terpenuhi untuk memenuhi kehidupan yang layak. Perumahan masyarakat berpenghasilan rendah memiliki beberapa kondisi hunian yang bervariasi menyusuaikan dengan tingkat kemampuan masyarakat, yakni: perumahan swadaya, perumahan lama, dan pemukiman ilegal. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian kepustakaan (Library Research). Metode penelitian kepustakaan adalah salah satu jenis penelitian yang dilakukan dengan seseorang peneliti dengan mengumpulkan data-data yang bersumber dari buku, jurnal, artikel ataupun tulisan-tulisan tertentu dan metode kajian literatur berupa e-book dan jurnal yang didapatkan dari penyedia jurnal di internet baik itu nasional maupun internasional.
PERKEMBANGAN PREVALENSI BALITA STUNTING DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Helda Wati; Norma Yuni Kartika; Muhammad Efendi; Rusdiansyah Rusdiansyah
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 3, No 1 (2022): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jgp.v3i1.5074

Abstract

Kendala utama dalam bidang kesehatan yang dialami oleh negara berkembang termasuk Indonesia adalah stunting. Stunting menggambarkan keadaan ketidakmampuan untuk berkembang pada anak-anak dibawah umur lima tahun karena gangguan kesehatan yang berkelanjutan, yaitu kurangnya gizi kritis khususnya pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Stunting (kerdil) merupakan keadaan dimana seorang balita mempunyai panjang ataupun tinggi badan yang kurang apabila dilihat dari sisi umur. World Health Organization (WHO) menetapkan kategori prevalensi stunting menjadi empat, yaitu low, medium, high dan very high. Hasil menunjukkan bahwa wilayah Provinsi Kalimantan Selatan yang termasuk kategori medium adalah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (21,3%) dan Kabupaten Balangan (24,9%). Sedangkan wilayah yang termasuk kategori low adalah Kabupaten Tanah Laut (14,3%), Kabupaten Kotabaru (17,4%), Kabupaten Banjar (9,1%), Kabupaten Barito Kuala (13,9%), Kabupaten Tapin (16,4%), Kabupaten Hulu Sungai Tengah (16,2%), Kabupaten Hulu Sungai Utara (14,9%), Kabupaten Tabalong (17,5%), Kabupaten Tanah Bumbu (6,3%), Kota Banjarmasin (9,4%) dan Kota Banjarbaru (9,3%).
ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI NEGARA ASEAN Nasruddin Nasruddin; Nor Aufa Azizah
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 3, No 1 (2022): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jgp.v3i1.5031

Abstract

Indeks Pembangunan Manusia merupakan indikator untuk mengukur mutu (derajat perkembangan manusia) berdasarkan hasil pembangunan ekonomi. Indeks Pembangunan Manusia atau pertama kali diperkenalkan oleh United Nation Development Programme pada tahun 1990. Berdasarkan penelitian mengenai analisis Indeks Pembangunan Manusia  di Negara ASEAN pada tahun 2020 dengan kriteria sangat tinggi Indeks Pembangunan Manusia ≥ 80 dimiliki oleh Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapura. Disusul dengan Indonesia, Filipina, Thailand dan Vietnam yang masuk kriteria tinggi Indeks Pembangunan Manusia 70 – 79. Kondisi kriteria sedang Indeks Pembangunan Manusia 61 – 69 hanya dimiliki oleh Laos. Sedangkan dengan kriteria rendah Indeks Pembangunan Manusia ≤ 60 dimiliki oleh Kamboja. Memadukan kualitas sumber daya manusia penting untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nilai Indeks Pembangunan Manusia karena akan mempermudah suatu negara untuk meningkatkan nilai Indeks Pembangunan Manusia sehingga dapat mengurangi ketidakseimbangan antar negara di kawasan Asia Tenggara
Pemetaan Partisipatif untuk Bahaya Longsor dan Jalur Evakuasi di Desa Hargomulyo, Kabupaten Kulonprogo, DIY Efrinda Ari Ayuningtyas
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 3, No 2 (2022): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jgp.v3i2.6789

Abstract

Metode partisipatif merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan kapasitas masyarakat guna mengurangi dampak bencana. Masyarakat secara mandiri terlibat langsung dalam proses pengumpulan dan pengolahan data hingga sosialisasi tingkat desa untuk pengambilan keputusan dan perumusan tindakan pengurangan risiko bencana. Dalam kegiatan ini, Sistem Informasi Geografi (SIG) berperan dalam proses pengolahan data dijital dan visualisasi data spasial sederhana yang mampu memberikan informasi kebencanaan di tingkat desa. Kelompok masyarakat yang tergabung dalam Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Desa Hargomulyo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo, DIY merupakan subjek utama dalam proses pemetaan partisipatif. Proses pemetaan melalui tahap Focus Group Discussion dan in-depth interview berkaitan dengan sejarah kejadian longsor dan survei jalur evakuasi. Kegiatan ini menghasilkan peta partisipatif tingkat bahaya longsor dan jalur evakuasi dalam format dua dan tiga dimensi. Dengan adanya peta partisipatif tersebut, maka masyarakat dan perangkat desa dapat lebih mudah untuk menentukan tindakan komprehensif pengurangan risiko bencana sekaligus meningkatkan kapasitas lokal Desa Hargomulyo untuk menghadapi bencana longsor.
Internalisasi Karakter Peduli Lingkungan Melalui Pembelajaran Geografi di MAN Insan Cendekia Tanah Laut Restu Ulfah
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 3, No 2 (2022): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jgp.v3i2.6743

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan muatan nilai karakter peduli lingkungan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), proses internalisasi karakter peduli lingkungan pada proses pembelajaran geografi dan upaya pembiasaan sikap peduli lingkungan melalui pembelajaran geografi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif, yaitu tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau validasi. Hasil penelitian internalisasi karakter peduli lingkungan melalui mata pelajaran geografi di kelas XI MAN Insan Cendekia Tanah Laut. Internalisasi karakter peduli lingkungan telah dilakukan oleh guru pada mata pelajaran geografi di kelas XI MAN Insan Cendekia Tanah Laut. Muatan nilai karakter peduli lingkungan telah ada pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran geografi, proses internalisasi karakter peduli lingkungan pada proses pembelajaran geografi dan upaya pembiasaan sikap peduli lingkungan melalui pembelajaran geografi di MAN Insan Cendekia Tanah Laut. 
Letak Strategi dan Pengembangan Potensi Sumber Daya Alam di Kalimantan Selatan Ellyn Normelani; Anisa Putri; Muhammad Efendi; Wisnu Putra Danarto
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 3, No 2 (2022): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jgp.v3i2.6778

Abstract

Letak geografis Kalimantan Selatan sangat strategis, tidak hanya dari kondisi alam yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup, tetapi lintas benua dan samudera juga ikut berpengaruh terhadap kebudayaan yang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan asing. Kalimantan Selatan memiliki potensi besar di bidang pertanian, perkebunan, pertambangan, industri, perekonomian, pariwisata, dan bidang lainnya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan  mengetahui letak strategis Kalimantan Selatan yang memiliki potensi dan sektor unggulan serta langkah pemerintah dalam mengembangkan potensi alam maupun non alam di bidang sektor tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Bidang ekonomi, memegang peran penting dalam perdagangan. Kalimantan Selatan memiliki sumber daya pesona alam, budaya dan kuliner yang ada diberbagai wilayah yang belum banyak diketahui oleh masyarakat dan belum dikelola dengan baik oleh pemerintah. Budaya-budaya yang dimiliki oleh Kalimantan Selatan sebagiannya sudah ada yang terkenal dan mendunia seperti budaya Banjar, budaya Dayak Meratus dan batik sasirangan. Kalimantan Selatan memiliki potensi sumber daya alam berupa batubara, mineral, emas, intan, permata, minyak gasa dan bumi, kelapa sawit, karet dan lainnya. Oleh karena itu potensi sumber daya alam yang ada di Kalimantan Selatan harus dikelola, dikembangkan dan di manfaatkan dengan baik sehingga dapat meningkatkan perekonomian daerah
Penanganan Banjir Pada Permukiman Padat Penduduk Sepanjang Sub DAS Martapura Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan Bahrul Ilmi; Nasruddin Nasruddin; Rosalina Kumalawati; Selamat Riadi
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 3, No 2 (2022): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jgp.v3i2.6917

Abstract

Kalimantan Selatan merupakan kawasan yang sebagian besarnya adalah lingkungan lahan basah, terlebih lagi Kabupaten Banjar tempat di mana hulu sungai Martapura berada. Tentu saja di saat musim hujan tiba sebagian wilayah Kabupaten Banjar terjadi bencana banjir akibat luapan DAS Martapura. Salah satu tempat yang sering terjadi banjir adalah Desa Pakauman Kecamatan Martapura Timur. Selain faktor alam, faktor manusia juga sangat mempengaruhi terjadinya bencana banjir yang terus menerus terjadi setiap tahunnya. Mengenai faktor ulah manusia berupa penggunaan lahan tidak mempertimbangkan karakteristik bentang alam, Kabupaten Banjar menjadi salah satu wilayah Yang terkena dampak banjir dari penggunaan lahan yang tidak mempertimbangkan karakteristik bentang lahan yang membuat kondisi alam Kabupaten Banjar rusak, sebaiknya pemerintah juga memberikan edukasi pada masyarakat untuk selalu menjaga alam. Dengan analisis dari data yang kami kumpulkan dari berbagai sumber dapat di simpukan, kebanyakan lahan hutan di Kabupaten Banjar di gunakan untuk perkebunan kelapa sawit dan pertambangan batu bara. Untuk menanggulangi bencana banjir ini, Pemerintah perlu membuat mitigasi bencana banjir dengan penataan wilayah permukiman warga dan membentuk bendungan Riam Kiwa untuk menampung air hujan agar daerah aliran sungai Martapura tidak meluap.
Potensi Ekonomi Masyarakat Melalui Budidaya Jeruk Siam Banjar Desa Karang Bunga Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kuala Dwi Ramadani; Norma Yuni Kartika; Arif Rahman Nugroho; Ghinia Anastasia Muhtar
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 3, No 2 (2022): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jgp.v3i2.7707

Abstract

Pembangunan ekonomi tidak dapat dicapai tanpa pertumbuhan ekonomi yang merupakan komponen esensial. Untuk mendorong perluasan ekonomi, maka perlu dilakukan penelitian terhadap wilayah yang memiliki potensi seperti Desa Karang Bunga, yang menjadi tumpuan sektor unggulan pada holtikultura. Jeruk siam ditanam di Kalimantan Selatan telah dikukuhkan sebagai varietas unggul nasional dan diberi nama jeruk Siam Banjar. Jenis buah ini sangat digemari masyarakat, terbukti dengan tingginya permintaan pasar terhadap jeruk siam. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi Penggalian Potensi Ekonomi Masyarakat Melalui Budidaya Jeruk Siam Banjar menggunakan metode location quotient (LQ) untuk membantu ekonomi Desa Karang Bunga Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kabupaten Kuala, Kalimantan Selatan mencapai Sustainable Development Goals (SDGs). Analisis produktivitas jeruk Siam Banjar (Citrus Reticulata) di kawasan Desa Karang Bunga Kabupaten Barito Kuala adalah mendapatkan hasil nilai LQ produktivitas periode tahun 2019 sampai dengan tahun 2020 sebesar 1.025679. Jeruk siam yang berarti produktivitas daerah tersebut berpotensi untuk ekspor produk hortikultura yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Page 3 of 4 | Total Record : 37