cover
Contact Name
Taufik Hidayat
Contact Email
besthd22@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
buletin_thpipb@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia
ISSN : 23032111     EISSN : 2354886X     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
JPHPI publishes manuscripts in the field of marine post-harvest, aquatic biotechnology, aquatic biochemistry, aquatic product diversification, and characteristic of aquatic raw materials. In addition, JPHPI also publishes research about aquatic product quality, standardization, and other researches within the field of aquatic product technology.
Arjuna Subject : -
Articles 620 Documents
Pengaruh Perendaman Rumput Laut Coklat Segar dalam Berbagai Larutan terhadap Mutu Natrium Alginat M. Darmawan; Tazwir Tazwir; Nurul Hak
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 9 No 1 (2006): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.196 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v9i1.1001

Abstract

Penelitian mengenai pengaruh perendaman rumput laut coklat segar dalam berbagai larutan terhadap mutu natrium alginat telah dilakukan. Terdapat empat perlakuan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu perendaman rumput laut coklat segar dalam larutan KOH 0,1 % selama 60 menit, larutan HCl 0,33 % selama 60 menit, larutan KOH 0,1 % selama 60 menit dan dilanjutkan dalam larutan HCl 0,33 % selama 60 menit dan perlakuan tanpa perendaman (kontrol). Parameter-parameter yang diamati adalah kadar air, kadar abu, viskositas dan rendemen natrium alginat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua perlakuan memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar abu dan rendemen natrium alginat yang dihasilkan, tetapi tidak memberikan pengaruh yang nyata  terhadap kadar air dan viskositas natrium alginat yang dihasilkan. Perlakuan yang terbaik diperoleh dari perendaman rumput laut coklat segar dalam larutan KOH 0,1 % selama 60 menit dengan mutu fisiko-kimia yang dihasilkan adalah kadar air 14,8 %, kadar abu 23,8 %, viskositas 981 cps dan rendemen sebesar 4,2 %.Kata kunci: natrium alginat, perendaman, dan rumput laut coklat segar.
Pemanfaatan Gracilaria sp. dalam Pembuatan Permen Jelly Ella Salamah; Anna C. Erungan; Yuni Retnowati
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 9 No 1 (2006): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.801 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v9i1.1002

Abstract

Rumput laut merupakan salah satu hasil perikanan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan menjadi sumber devisa nonmigas. Salah satu produk diversifikasinya yaitu produk permen jelly rumput laut dari jenis Gracilaria sp. Perlakuan pada penelitian ini yaitu penambahan rumput laut 35 %, 40 %, 45 % dan 50 %. Pada penentuan produk terbaik dengan menggunakan metode PHA, permen jelly dengan penambahan rumput laut 40 % terpilih menjadi produk yang terbaik dengan nilai kepentingan paling tinggi yaitu 27,4%. Karakteristik fisik dan kimia permen jelly rumput laut yang terbaik adalah sebagai berikut: kekerasan 587,5 gf; elastisitas 0,87; pH 4,50; aw 0,730; kadar air 12,90%, kadar abu 0,03% dan kadar gula total 64,23%. Untuk permen jelly pembanding adalah  sebagai berikut: kekerasan 1725 gf; elastisitas 0,88; pH 3,59, aw 6,676; kadar air 6,54%, kadar abu 0,02% dan kadar gula 65,24%. Berdasarkan standar mutu permen jelly, kadar air dan kadar abu memenuhi syarat mutu yang ditetapkan yaitu maksimal 20% dan 3%. Uji mikrobiologi terhadap permen jelly sampai pada akhir penyimpanan pada hari ke-21 masih dibawah 105 koloni/gram produk yaitu 8,7x102 koloni/gram produk. Penerimaan panelis dari awal sampai akhir penyimpanan berkisar antara agak suka sampai suka. Nutrisi yang dapat disumbangkan untuk memenuhi angka kecukupan gizi dengan mengkonsumsi permen jelly dengan takaran saji sebanyak 4 gram adalah protein 0,591%, lemak 0,005%, karbohidrat 1,049% dan energi 3,51 Kalori.Kata kunci: gracilaria, jelly
Cookies Berkadar Serat Tinggi Substitusi Tepung Ampas Rumput Laut dari Pengolahan Agar-Agar Kertas Bambang Riyanto; Maya Wilakstanti
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 9 No 1 (2006): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.713 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v9i1.1005

Abstract

Permintaan terhadap produk makanan kesehatan seperti makanan bebas gula (sugar-free food), makanan rendah kalori (low calorie food) dan makanan kaya serat (high fibre food) meningkat dengan pesat. Kecenderungan ini didasarkan atas perannya dalam pencegahan penyakit hipertensi, diabetes, kanker usus, dan penyakit degeneratif lainnya. Berbagai sumber bahan berserat tinggi seperti selulosa, hemiselulosa, lignin, dan gum sekarang menjadi perhatian utama dalam pengembangan produk makanan tersebut. Oleh karena itu pemanfaatan tepung ampas rumput laut dari pengolahan agar-agar kertas menjadi cookies berkadar serat tinggi menjadi sangat penting untuk dilakukan. Tahap pembuatan cookies meliputi pembentukan cream, penambahan tepung terigu dan tepung serat makanan dari ampas rumput laut pengolahan agar-agar kertas dengan konsentrasi 0 % sebagai kontrol, 10 %, 20 %, 30 %, 40 % dan 50 % dari 100 gram tepung terigu, pencampuran (mixing), pencetakan, pemanggangan dalam oven selama 15 menit dengan suhu 180oC. Hasil uji sensori memperlihatkan bahwa penambahan berbagai konsentrasi tepung ampas rumput laut memberikan perbedaan yang nyata terhadap penerimaan cookies, dengan nilai kesukaan tertinggi pada penambahan tepung ampas rumput laut sebesar 10% dan 20% serta nilai kesukaan antara biasa sampai suka. Sedangkan hasil analisis kimia dari produk cookies yang disukai tersebut memperlihatkan bahwa cookies yang dihasilkan memiliki kandungan air sebesar 3,82-4,52%; protein 9,32-9,19%; lemak 23,19-21,90%; kadar abu 2,72-2,91%; nilai serat kasar 1,44-1,58% dan nilai serat makanan 5,98-6,02%. Secara keseluruhan, makin tinggi konsentrasi tepung ampas rumput laut yang ditambahkan, makin tinggi pula nilai serat kasar dan serat makanan, namun hasil tersebut berdampak terhadap mutu sensori (nilai kesukaan) dan nilai gizi yang lain dari produk cookies yang dibuat.Kata Kunci : rumput laut, agar-agar, serat makanan (dietary fiber), cookies
Potensi Antibakteri Diatom Laut Skeletonema costatum terhadap Bakteri Vibrio sp Iriani Setyaningsih; Lily M. Panggabean; Bambang Riyanto; Novita Nugraheny
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 9 No 1 (2006): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.961 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v9i1.1006

Abstract

Budidaya udang di Indonesia berkembang dengan cukup pesat karena udang merupakan salah satusumber devisa bagi negara. Akan tetapi perkembangan ini menghadapi permasalahan seperti adanyapenyakit bakterial. Salah satu bakteri patogen pada budidaya udang adalah Vibrio sp. Upaya untukmengatasi hal ini dapat dilakukan antara lain dengan menggunakan bahan antibakteria S. costatum. Padapenelitian ini, kulitivasi diatum S. costatum dilakukan dalam botol schott yang berisi f medium yangdilengkapi dengan aerator dan cahaya dengan intensitas 2000 luks. Kulivitasi dilakukan pada suhu 25oC.Kurva pertumbuhan S. costatum ditentukan dengan menghitung jumlah sel setiap harinya. Untuk ekstraksiantibakteri, kultur dipanen pada hari ke-6, selanjutnya dilakukan ekstraksi terhadap biomasanya denganmenggunakan metanol untuk mendapatkan ekstrak antibakteri. Ekstrak antibakteri ini diujikan pada bakteriVibrio sp dengan metode difusi agar. Hasil pengujian terhadap aktivitas penghambatan bakteri tersebutmenunjukkan bahwa ekstrak kasar (crude) intraseluler S. costatum mampu menghambat pertumbuhanbakteri Vibrio sp dengan potensi hambatan (inhibitor potention) 75,47% (pada konstertasi ekstrak 2000ppm), 52,08% (pada 1000 ppm), 30,43% (pada 500 ppm), 23,81% (pada 250 ppm) dan 15,79% (pada 100ppm) dibandingkan dengan kloramfenikol.Key word: antibakteri, Skeletonema costatum, Vibrio
Modifikasi Media Marine Broth pada Produksi Inhibitor Protease dari Bakteri Acinetobacter baumanni yang Hidup Bersimbiosis dengan Sponge Plakortis nigra . Desniar; Tati Nurhayati; Maggy T. Suhartono; Eko Muhammad Isa
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 9 No 1 (2006): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.837 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v9i1.1008

Abstract

Enzim protease memiliki peranan penting dalam proses metabolisme bakteri patogen. Protease bakteri tersebut dapat dihambat aktivitasnya oleh inhibitor protease. Iinhibitor protease dapat diproduksi dari bakteri Acinetobacter baumanni yang hidup bersimbiosis dengan sponge laut (Plakortis nigra). Agar produksi inhibitor protease dapat lebih optimal maka perlu diketahui komposisi media marine broth yang baik. Perlakuan yang digunakan pada penelitian ini adalah modifikasi konsentrasi peptone (0,5% dan 1%) dan modifikasi konsentrasi yeast extract (0,1%; 0,5% dan 1%). Peningkatan konsentrasi yeast extract memperpanjang waktu propagasi bakteri A. baumanni dan memperlambat awal produksi inhibitor. Peningkatan konsentrasi pepton cenderung menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik. Aktivitas penghambatan inhibitor protease tertinggi terjadi pada media dengan kombinasi konsentrasi pepton dan yeast extract masing-masing 0,5%.Kata kunci: inhibitor protease, Acinetobacter, simbiosis sponge, produksi
Penggunaan Bentonit dalam Pembuatan Sabun dari Limbah Netralisasi Minyak Ikan Lemuru (Sardinella sp) Bustami Ibrahim; Pipih Suptijah; Slamet Hermanto
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 8 No 2 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.827 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v8i2.1009

Abstract

Proses pemurnian minyak ikan lemuru menghasilkan limbah yang memiliki warna dan bau yang merusak lingkungan. Limbah ini merupakan hasil penyabunan dari asam lemak bebas dari minyak ikan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan bentonit sebagai adsorben dalam menghilangkan bau dan warna dari limbah netralisasi minyak ikan lemuru (Sardinella sp) agar sabun yang dihasilkan dapat bermanfaat. Penelitian pendahuluan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pengolahan dengan perbandingan antara limbah minyak ikan lemuru, NaOH dan NaCl 15 % (b/v) yaitu 1:3:0,1 adalah yang terbaik berdasarkan uji kesukaan terhadap warna sabun minyak ikan lemuru, sehingga dijadikan kontrol pada penelitian utama. Hasil analisis kimia produk sabun pada penelitian utama dengan konsentrasi bentonit yang berbeda-beda menunjukkan bahwa kadar air sabun minyak ikan lemuru berkisar antara 58,32-64,54 %. Nilai pH sabun berkisar antara 10,96-12,01. Kadar asam lemak bebas sabun minyak ikan lemuru tidak terdeteksi dan kadar alkali bebas berkisar antara 0,10-0,15 %. Kadar total nitrogen pada sabun minyak ikan lemuru berkisar antara 0,45-0,56 %. Kadar amonia sabun minyak ikan lemuru untuk semua perlakuan tidak terdeteksi. Uji hedonik menunjukkan bahwa sabun minyak ikan lemuru dengan penambahan bentonit yang berbeda tidak memberikan perbedaan yang nyata terhadap kesukaan panelis terhadap warna, bau maupun tekstur.Kata kunci: bentonit, limbah netralisasi minyak, minyak ikan lemuru, sabun
Kandungan Mineral dan Proksimat Kerang Darah (Anadara granosa) yang Diambil dari Kabupaten Boalemo, Gorontalo . Nurjanah; . Zulhamsyah; . Kustiyariyah
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 8 No 2 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.152 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v8i2.1012

Abstract

Mineral kalsium sebagai pembentuk tulang dan mineral (Cu, Fe, Zn, dan Se) yang berfungsi sebagai antioksidan serta proksimat dari kerang darah (Anadara granosa) yang diambil dari Teluk Tomini Boalemo Gorontalo telah diteliti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penanganan dan pengolahan kerang darah di Boalemo serta menentukan komposisi kimia (proksimat, mineral Cu, Ca, Fe, dan Zn). Penentuan mineral dilakukan dengan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry). Kerang darah di Boalemo hanya dipanen jika ada pesanan dan pada saat nelayan tidak melaut untuk menangkap ikan. Kerang darah hanya sebagai substitusi ikan. Bentuk produk yang diperjual belikan adalah segar hidup, kupas rebus, dan sate. Hasil analisis mineral untuk kerang segar adalah: Cu 3,17 ppm, Ca 698, 49 ppm, Fe 93,91 ppm dan Zn 13,91 ppm. Sedangkan untuk kerang darah rebus diperoleh nilai Cu 3,15 ppm, Ca 1320,76 ppm, Fe 52,38 ppm dan Zn 12,99 ppm. Hasil proksimat kerang segar adalah: protein 19,48 %, lemak 2,50 %, air 74,37 % dan abu 2,24 %. Untuk kerang darah rebus diperoleh nilai proksimat sebagai berikut: protein 23,23 %, lemak 7,01 %, air 65,69 % dan abu 2,57 %.Kata kunci: AAS, antioksidan, kerang darah, mineral, proksimat
Karakteristik Protease dari Bakteri Patogen Staphylococcus epidermidis Ace Baehaki; Tati Nurhayati; Maggy T. Suhartono
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 8 No 2 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.232 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v8i2.1013

Abstract

Beberapa bakteri patogen memproduksi enzim hidrolitik seperti protease dan hialuronidase yang berfungsi untuk mendegradasi komponen matrik ekstraseluler sehingga dapat merusak struktur jaringan inang. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan karakterisasi protease dari bakteri Staphylococcus epidermidis yang diisolasi dari koleksi Rumah Sakit Pertamina Jakarta. Bakteri ditumbuhkan pada media Luria broth (LB) yang mengandung tryptone 1 %, NaCl 1 % dan yeast extract 0,5 %. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa protease S. epidermidis ini memiliki pH dan suhu optimum 8 dan 50 oC. Ion logam Mn2+ (5 mM) dan Ba2+ (5 mM) merupakan aktivator kuat protease S. epidermidis yang dapat meningkatkan aktivitas protease masing-masing 3 dan 2 kali lipat dari protease kontrol, sedangkan Na+ (1 mM), K+ (1 mM), Fe3+ (1 dan 5 mM), Zn2+ (5 mM), dan Ca2+ (1 mM) merupakan inhibitor ion logam yang kuat. Protease S. epidermidis digolongkan ke dalam serin metaloprotease karena dapat dihambat secara sempurna oleh PMSF dan EDTA. Protease tersebut mempunyai berat molekul sekitar 35 kD.Kata Kunci: bakteri patogen, karakterisasi, protease, Staphylococcus epidermidis.
Pemanfaatan Filtrat Taoge untuk Mereduksi Kadar Urea Ikan Cucut (Carcharinus sp) Anna C. Erungan; Winarti Zahiruddin; . Diaseniari
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 8 No 2 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.309 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v8i2.1015

Abstract

Ikan cucut merupakan ikan yang potensi produksinya cukup tinggi namun pemanfaatannya belum optimal. Terbatasnya pemanfaatan daging ikan cucut karena adanya sejumlah urea pada daging yang mudah terurai menjadi amoniak dan menimbulkan bau pesing, sehingga ikan ini kurang disukai konsumen. Pengurangan kadar urea pada daging dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menggunakan bahan alami, antara lain taoge yang didalamnya terdapat kandungan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas filtrat taoge dalam mereduksi kadar urea ikan cucut. Perlakuan yang digunakan adalah perendaman potongan daging ikan cucut pada filtrat taoge 20 ml, 40 ml, 60 ml, 80 ml, dan 100 ml dengan waktu perendaman 1, 2 dan 3 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa filtrat taoge dapat digunakan untuk mereduksi kadar urea ikan cucut. Semakin tinggi volume perendam dan makin lama waktu perendaman kadar urea yang tereduksi semakin meningkat.Kata kunci: ikan cucut, saponin, taoge
Pengaruh Fermentasi Garam terhadap Karakteristik Jambal Roti Emma Rochima
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 8 No 2 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.912 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v8i2.1017

Abstract

Jambal roti merupakan salah satu jenis ikan asin yang cukup dikenal di Indonesia, khususnya Pulau Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi garam dan lama fermentasi yang terbaik pada pembuatan jambal roti dari ikan manyung (Arius thalassinus). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan acak kelompok yang terdiri dari dua faktor. Pengamatan dilakukan terhadap karakteristik jambal roti yang diolah menurut kombinasi perlakuan konsentrasi garam 25 %, 30 %, 35 % dengan lama fermentasi garam 24, 36, 48, 60, dan 72 jam. Karakteristik produk diuji secara organoleptik dengan skala hedonik. Hasil percobaan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang nyata dari konsentrasi garam dan lama fermentasi terhadap karakteristik organoleptik jambal roti. Karakteristik terbaik jambal roti diperoleh dengan fermentasi pada konsentrasi garam 30% selama 24 jam.Kata kunci: fermentasi, ikan manyung, jambal roti, organoleptik

Page 1 of 62 | Total Record : 620


Filter by Year

2004 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 26 No 1 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26(1) Vol 25 No 3 (2022): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 25(3) Vol 25 No 2 (2022): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 25(2) Vol 25 No 1 (2022): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 25(1) Vol 24 No 3 (2021): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 24(3) Vol 24 No 2 (2021): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 24(2) Vol 24 No 1 (2021): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 23 No 3 (2020): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 23(3) Vol 23 No 2 (2020): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 23(2) Vol 23 No 1 (2020): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 23(1) Vol 22 No 3 (2019): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 22 No 2 (2019): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 22 No 1 (2019): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Vol 21 No 2 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 21(2) Vol 21 No 1 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 21(1) Vol 21 No 3 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 20 No 3 (2017): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 20(3) Vol 20 No 2 (2017): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 20 No 1 (2017): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 19 No 3 (2016): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 19 No 2 (2016): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 19 No 1 (2016): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 18 No 3 (2015): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 18 No 2 (2015): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 18 No 1 (2015): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 17 No 3 (2014): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 17 No 2 (2014): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 17 No 1 (2014): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 16 No 3 (2013): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 16 No 2 (2013): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 16 No 1 (2013): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 15 No 3 (2012): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 15 (3) Vol 15 No 2 (2012): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 15 No 1 (2012): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 14 No 2 (2011): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 14 No 1 (2011): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 13 No 2 (2010): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 13 No 1 (2010): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 12 No 2 (2009): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 12 No 1 (2009): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 11 No 2 (2008): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 11 No 1 (2008): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 10 No 2 (2007): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 10 No 1 (2007): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 9 No 2 (2006): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 9 No 1 (2006): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 8 No 2 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 8 No 1 (2005): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 7 No 2 (2004): Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol 7 No 1 (2004): Buletin Teknologi Hasil Perikanan More Issue