cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 12 No. 1 (2005): Juni 2005" : 10 Documents clear
PENENTUAN KARAKTERISTIK KAWANAN IKAN PELAGIS DENGAN MENGGUNAKAN DESKRIPTOR AKUSTIK Fauziyah .; Indra Jaya
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Vol. 12 No. 1 (2005): Juni 2005
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.96 KB)

Abstract

Tulisan ini memaparkan tentang penentuan karakteristik kawanan ikan pelagis dengan menggunakan deskriptor akustik energetik, morfometrik dan batimetrik pada kawanan ikan pelagis. Perangkat lunak ADA versi 2004 (Acoustic Descriptor Analyzer version 2004) yang telah kami kembangkan sebelumnya digunakan untuk menentukan ciri-ciri (karakteristik) kawanan ikan pelagis dari tiga survei akustik di Perairan Selat Bali. Hasil matrik korelasi menyatakan bahwa kawanan setiap spesies dapat dibedakan berdasarkan deskriptor akustik.Beberapa peubah dari deskriptor akustik energetik, morfometrik dan batimetrik yakni tinggi, panjang, area, perimeter, relative altitude, skewness dan simpangan baku menunjukkan perbedaan yang nyata sebagai faktor penentu dalam pengelompokan spesies kawanan ikan pelagis.Kata kunci: karakteristik kawanan, ikan pelagis, ADA versi 2004, deskriptor akustik.
KAJIAN KAPASITAS ASIMILASI BEBAN PENCEMARAN ORGANIK DAN ANORGANIK DI PERAIRAN TELUK JOBOKUTO KABUPATEN JEPARA JAWA TENGAH Harpasis S Sanusi; Richardus F Kaswadji; I Wayan Nurjaya; Rita Rafni
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Vol. 12 No. 1 (2005): Juni 2005
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.721 KB)

Abstract

Perairan pantai (Teluk Jobokuto) merupakan tempat penampungan berbagai macam limbah buangan termasuk limbah industri, pertanian, dan pemukiman. Limbah tersebut sangat bervariasi dalam komposisi secara fisika maupun biokimia. Permasalahannya secara umum pembuangan limbah ke dalam perairan pantai berasal dari sumber yang tidak terkontrol seperti pertanian (runoff), peningkatan jumlah penduduk, yang secara cepat akan meningkatkan beban limbah. Aktivitas-aktivitas tersebut akan berdampak terhadap penurunankualitas perairan, sehingga evaluasi tentang kapasitas asimilasi menjadi penting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi kapasitas asimilasi beban pencemar, kualitas air, sedimen dan biologi perairan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban limbah tertinggi disumbang TSS sebesar 157.40 ton/hari dari sungai Jepara. Nilai beban limbah tersebut masih dibawah nilai kapasitas beban Teluk Jobokuto. Proses percampuran menunjukkan tipe estuari perairan Teluk Jobokuto termasuk tipe estuari campuran sebagian, laju pengenceranadalah 9.09 hari. Kualitas air seperti TSS, DO, BOD5, NH3-N, NO3, NO2, PO4, dan TOM secara umum masih sesuai kriteria baku mutu kualitas air untuk biota laut (Kepmen No. 02/MENKLH/I/1988). Berdasarkan analisis STORET, perairan Teluk Jobokuto relatif belum tercemar. Sedimen didominasi fraksi pasir (50.53 – 92.41%) dan bahan organik tertinggi adalah C-org(0.91-3.36%). Secara umum, kondisi sedimen berada dalam zona oksidasi - transisi. Struktur komunitas fitoplankton dan makrozoobentos memperlihatkan indeks keanekaragaman yang sedang dan tidak terdapat dominansi spesies. Berdasarkan uraian tersebut menunjukkan ondisi kapasitas asimilasi beban pencemar di perairan Teluk Jobokuto masih dalam keadaan belum terlampaui.Kata kunci: kapasitas asimilasi, kapasitas beban, waktu pencucian, proses percampuran, zona diskontinuitas oksidasi
PENGARUH KONSENTRASI RAGI YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN POPULASI Daphnia sp. Dedi Jusadi; Dewi Sulasingkin; Ing Mokoginta
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Vol. 12 No. 1 (2005): Juni 2005
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.426 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ragi (Saccharomyces cerevisiae) dengan konsentrasi yang berbeda sebagai pakan terhadap pertumbuhan populasi Daphnia sp. Penelitian ini berupa budidaya Daphnia sp. yang diberi pakan kotoran ayam dan ragi. Kotoran ayam yang digunakan adalah kotoran ayam yang sudah dikeringkan dengan konsentrasi 2.4 g/l. Sedangkan ragi yang digunakan adalah ragi roti dengan tiga dosis yang berbeda yaitu 1 g ragi untuk 80 000, 40 000 dan 20 000 Daphnia sp per hari. Dapnia berumur 1-2 hari. Penebaran awal Daphnia sp pada masing-masing perlakuan adalah 100 ekor/liter. Populasi Daphnia sp di dalam media kotoran ayam meningkat sampai hari ke-7, kemudian menurun mulai hari ke-8. Sedangkan yang diberi pakan ragi mencapai puncaknya setelah dipelihara selama 10 hari. Jumlah individu Daphnia spwaktu puncak pada media kotoran ayam adalah 333 ind/liter. Puncak populasi Daphnia sp dengan media ragi lebih tinggi dibandingkan dengan media kotoran ayam (p<0.05). Namun antara berbagai konsentrasi ragi,puncak populasi tersebut tidak berbeda nyata. Puncak populasi pada media dengan konsentrasi 1 g ragi untuk 80 000, 40 000 dan 20 000 ekor Daphnia sp, berturut-turut yaitu 1 603, 1 295 dan 1 082 ind/liter. Konversi pakan ragi meningkat sejalan dengan meningkatnya konsentrasi ragi yaitu 0.5, 1.02, dan 1.6. Bobot tubuh pada saat puncak populasi hampir sama, ini berarti ukuran Daphnia sp pada setiap perlakuan tidak berbeda. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan ragi dengan konsentrasi 1 g untuk 80 000 ekor Daphnia sp dalam budidaya Daphnia sp menghasilkan nilai konversi pakan terbaik yaitu 0.5. Nilai ini dicapai pada hari ke-10 masa budidaya.Kata kunci: Daphnia, ragi, kotoran ayam.
PERANAN L-CARNITINE PADA PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii DE MAN Akhmad Taufiq Mukti; Woro Hastuti Satyantini
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Vol. 12 No. 1 (2005): Juni 2005
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.014 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan L-Carnitine dalam pakan terhadap peningkatan perkembangan dan pertumbuhan larva udang galah Macrobrachium rosenbergii de Man. Metode yang digunakan adalah percobaan dengan  Rancangan Acak Lengkap. Perlakuan yang digunakan adalah dosis LCarnitine;a) 0 ppm (kontrol), b) 200 ppm, c) 400 ppm, d) 600 ppm, e) 800 ppm dan f) 1000 ppm. Masingmasing perlakuan diulang tiga kali. Parameter uji adalah Larval stage Index (LSI), pertumbuhan harian dan derajad kelangsungan hidup larva udang galah. Hasil penelitian menunjukan perbedaan yang sangat nyata (p< 0.01) diantara perlakuan. Dosis L-Carnitine 600 ppm dalam pakan menghasilkan LSI dan pertumbuhan harian larva udang galah tertinggi, masing-masing 10.4300 dan 0.4267 mm/hari. Derajad kelangsungan hidup larva tidak berbeda nyata (p > 0.05) antara perlakuan 0 ppm (30.4949%), 400 ppm (29.9139%) dan 600 ppm (29.0255%).Kata kunci: L-carnitine. Larval Stage Index, pertumbuhan harian, udang galah.
KANDUNGAN LOGAM BERAT AIR LAUT, SEDIMEN DAN DAGING KERANG DARAH (Anadara granosa) DI PERAIRAN MENTOK DAN TANJUNG JABUNG TIMUR Yusma Yennie; Jovita Tri Murtini
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Vol. 12 No. 1 (2005): Juni 2005
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.267 KB)

Abstract

Pengamatan kandungan logam berat dilakukan di perairan Mentok dan Tanjung Jabung Timur pada bulan Mei, Juli dan Oktober 2002. Pengambilan contoh dilakukan pada jarak 1 mil dan jarak 2 mil dari garis pantai masing-masing pada 3 stasiun. Jenis contoh yang diambil dari tiap stasiun di lokasi perairan adalah air laut, sedimen dan kerang darah untuk dilakukan analisis kandungan logam berat dengan menggunakan metodeAtomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Selain itu pada lingkungan perairan dilakukan pengamatan terhadap kualitas air yang meliputi: pH, salinitas, DO dan COD serta kondisi fisik perairan pada saat pengambilan contoh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan merkuri air laut dan sedimen tertinggi diperoleh saat pengambilan contoh bulan Mei pada jarak 1 mil baik di perairan Mentok dan Tanjung Jabung Timur.Rata-rata kandungan merkuri air laut di perairan Tanjung Jabung Timur lebih tinggi (1.49 ppb) dibandingkan di perairan Mentok (1.12 ppb), untuk sedimen rata-rata kandungan merkuri lebih tinggi di perairan Tanjung Jabung Timur (4.95 ppb) dibandingkan di perairan Mentok (3.89 ppb). Rata-rata kandungan logam berat daging kerang darah (Anadara granosa) di perairan Tanjung Jabung Timur (Hg: 0.4 ppb, As: 12.6 ppb, Cd: 13ppb, Cu: 10.4 ppb, Pb: 0.1 ppb) lebih tinggi dibandingkan di perairan Mentok (Hg: 0.3 ppb, As: 11.6 ppb, Cd: 13 ppb, Cu: 6 ppb, Pb: 0.1 ppb). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perairan Mentok dan Tanjung Jabung Timur belum terindikasi tercemar logam berat karena masih berada dibawah ambang batas aman.Kata kunci: logam berat, Anadara granosa, Perairan Mentok dan Tanjung Jabung Timur.
PENGARUH KADAR KROMIUM PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP RETENSI PROTEIN, PERTUMBUHAN DAN KESEHATAN IKAN NILA, Oreochromis niloticus Ing Mokoginta; Vemmi Sri Agustiani; Nur Bambang Priyo Utama
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Vol. 12 No. 1 (2005): Juni 2005
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.13 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh kromium (Cr+3) pakan serta kadar optimumnya terhadap retensi protein, pertumbuhan dan kesehatan ikan. Empat macam pakan yang isonitrogen dan isokalori dengan kadar Cr+3 yang berbeda yaitu 0.0, 1.33, 2.23 dan 3.96 ppm telah digunakan dalam penelitian ini. Lima belas ekor ikan dengan bobot rata-rata 9.05 ± 0.03 g/ekor dipelihara dalam setiap akuarium (volume air 63 l). Ikan diberi pakan tiga kali sehari secara at satiation selama 49 hari. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kadar protein tubuh pada akhir penelitian sama antar perlakuan. Kadar lemak tubuh menurun sejalan dengan naiknya kadar Cr+3 pakan; sebaliknya kadar karbohidrat tubuh menurun. Retensi protein dan efisiensi pakan sama antar perlakuan. Total eritrosit dan hematokrit sama antar perlakuan, namun total leukosit dari ikan yang mendapat pakan Cr+3 2.23 ppm menghasilkan nilai yang paling rendah. Dapat disimpulkan bahwa kadar Cr+3 yang berbeda dapat mempengaruhi nilai retensi protein, pertumbuhan relatif dan kesehatan ikan nila, Oreochromis niloticus dengan kadar terbaik 2.23 ppm.Kata kunci: ikan nila, Oreochromis niloticus, kromium pakan, retensi protein, pertumbuhan, kesehatan ikan.
PENDUGAAN FUNGSI KEUNTUNGAN DAN SKALA USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) DALAM KERAMBA JARING APUNG DI PERAIRAN TELUK LAMPUNG, PROPINSI LAMPUNG Tajerin .
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Vol. 12 No. 1 (2005): Juni 2005
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.467 KB)

Abstract

Usaha budidaya ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) dalam keramba jaring apung, dewasa ini semakin berkembang dan menunjukkan peranannya dalam perekonomian, antara lain sebagai komoditas penyumbang devisa. Tulisan ini bertujuan untuk menelaah faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keuntungan usaha budidaya ikan kerapu dalam keramba jaring apung, tingkat keuntungan maksimum jangka pendek dan kondisi skala usaha. Penelitian dilakukan di Propinsi Lampung sejak September hingga Desember 2002. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja di Kecamatan Padang Cermin, Lampung Selatan dan responden pembudidaya ikan dipilih dengan  metoda sensus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersamasama benih ikan, pakan ikan, tenaga kerja manusia, luas areal dan modal investasi berpengaruh nyata terhadaptingkat keuntungan yang diterima pembudidaya ikan. Usaha budidaya ikan kerapu macan (Epinephelusfuscoguttatus) di Propinsi Lampung belum memberikan tingkat keuntungan maksimum dan berada pada kondisi skala usaha dengan kenaikan hasil yang tetap. Berdasarkan fenomena tersebut, upaya pengembangan usaha budidaya kerapu di Propinsi Lampung disarankan untuk dilakukan melalui cara ekstensifikasi usaha.Kata Kunci: budidaya, ikan kerapu macan, keramba jaring apung.
DINAMIKA POPULASI UDANG JARI (Metapenaeus elegans de Man 1907) DI LAGUNA SEGARA ANAKAN, CILACAP, JAWA TENGAH Suradi Wijaya Saputra; Sutrisno Sukimin; Mennofatria Boer; Ridwan Affandi; Daniel R Monintja
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Vol. 12 No. 1 (2005): Juni 2005
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1039.249 KB)

Abstract

Penelitian dinamika populasi udang jari (Metapenaeus elegans) dilakukan di Laguna Segara Anakan Cilacap Jawa Tengah berdasarkan data frekuensi panjang karapas, sejak Februari sampai Desember 2004. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa ukuran udang jari pertama tertangkap apong (lc) pada panjang karapas 14.5 mm. Pertumbuhan allometrik negatif (b < 3). Panjang karapas takhingga (L∞) adalah 42.6 mm, denganindeks kurva pertumbuhan (K) sebesar 1.3/tahun dan to=-0,017 tahun. Waktu terjadinya pertumbuhan maksimum (tmb) pada umur 0.59 tahun, pada panjang karapas 23 mm. Laju kematian total (Z) sebesar 8.19/tahun, laju kematian alami (M) sebesar 1.43/tahun dan laju kematian penangkapan (F) adalah 6.76/tahun. Puncak penambahan baru terjadi pada bulan Juni, yaitu sebesar 17.86%. Laju pengusahaan (E) sebesar 0.83/tahun,menunjukan tingkat pengusahaan berlebih atau terjadi growth-overfishing, sehingga perlu pengendalian eksploitasi.Kata Kunci: dinamika populasi, udang jari (Metapenaeus elegans), Laguna Segara Anakan.
NITRIFIKASI DALAM BIODEGRADASI LIMBAH TAMBAK Hasan Sitorus; Bambang Widigdo; Bibiana W . Lay; Kadarwan Soewardi
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Vol. 12 No. 1 (2005): Juni 2005
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.515 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju nitrifikasi dan bakteri yang paling efektif membentuk nitrat dalam biodegradasi limbah tambak udang. Percobaan dilakukan dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan dengan media percobaan limbah tambak biasa dan limbah tambak steril. Hasil percobaan memperlihatkan bahwa semakin tinggi kadar OSS dalam media percobaan, laju nitrifikasi semakin rendah, tetapi populasi mikroba nitrifikasi semakin tinggi. Laju nitrifikasi berkisar antara 0.0059 – 0.0089 ppm/hari, dengan laju tertinggi diperoleh pada perlakuan T2 (kadar TSS 200 ppm, OSS 147.30 ppm, amonia 0.22 ppm) dan terendah pada perlakuan T0 (kadar TSS 100 ppm, OSS 58.20 ppm, amonia 0.19 ppm). Bakteri nitrifikasi yang paling efektif membentuk nitrat dalam media percobaan adalah Nitrococcus sp. untuk perlakuan T0 dan T1, Nitrospira sp.untuk perlakuan T2 dan T3, dan Nitrobacter sp. untuk perlakuan T4 dan T5. Dalam media limbah tambak steril, laju nitrifikasi setiap jenis bakteri berkisar antara 0.0039 – 0.0069 ppm/hari dengan tingkat efektivitas rata-rata 72.02%. Bakteri yang paling efektif membentuk nitrat dalam biodegradasi limbah tambak udang adalahNitrospira marina.Kata Kunci: biodegradasi, limbah tambak udang, nitrifikasi.
PENGARUH MUSIM GELAP DAN TERANG TERHADAP PENGGUNAAN BUBU DI TELUK LADA, CITEUREUP PANDEGLANG Sri Redjeki; Mayunar .; Ahmad Basyarie
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Vol. 12 No. 1 (2005): Juni 2005
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.619 KB)

Abstract

Penelitian sumberdaya benih ikan mengggunakan alat tangkap bubu telah dilakukan di Teluk Lada, Citeureup, Pandeglang pada bulan Agustus 1999 sampai Nopember 2000. Alat tangkap bubu diletakkan pada perairan karang dengan kedalaman antara 10 sampai 15 m. Bubu tersebut diangkat 2 hari sekali dan hasilnyadikumpulkan pada 2 musim yaitu pada bulan gelap dan bulan terang. Hasil tangkapan diukur panjang dan bobot kemudian diidentifikasi jenis dan jumlahnya. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa produksi ikan hasil tangkapan pada bulan gelap dengan jumlah ikan sebanyak 271 ekor (48 955 kg) dan pada bulan terang sebanyak 146 ekor (22 391 kg), sedangkan hasil budidaya pada bulan gelap sebanyak 168 ekor (28 802 kg)dan pada bulan terang sebanyak 91 ekor (8 550 kg). Jenis ikan yang dominan tertangkap adalah kerapu(Epinephelus spp), beronang (Siganus spp), kakap merah (Lutjanus johni), kakap (Lates sp), dan rajungan (Portunus sp).Kata Kunci: bubu, bulan gelap, bulan terang, benih, Teluk Lada, Citeureup.

Page 1 of 1 | Total Record : 10