cover
Contact Name
Dewi Perwito Sari
Contact Email
dewiperwito@unipasby.ac.id
Phone
+6282231054138
Journal Mail Official
Farmasis@unipasby.ac.id
Editorial Address
Jl. Dukuh Menanggal XII, Surabaya, 60234, Jawa Timur, Indonesia
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Farmasis: Jurnal Sains Farmasi
ISSN : -     EISSN : 27466418     DOI : https://doi.org/10.36456/
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Sains Farmasi (FARMASIS) adalah jurnal resmi yang diterbitkan oleh Prodi Farmasi, Fakultas Sains Kesehatan Universitas Adi Buana. Artikel dalam jurnal ini dapat diakses dan diunduh secara online oleh publik. Farmasis menerima artikel penelitian yang berfokus pada : Biologi farmasi, Kimia farmasi, Teknologi farmasi, Farmasi komunitas, Farmasi klinis
Articles 42 Documents
Pengaruh Variasi Konsentrasi Na-CMC sebagai Gelling Agent Terhadap Stabilitas Fisik dan Kimia Sediaan Gel Ekstrak Daun Sereh Wangi (Cymbopogon nardus (L.) Rendle): The Effect of Na-CMC Concentration Variation Physical and Chemical Stability of Citronella Leaf Extract (Cymbopogon nardus (L.) Rendle) Gel Alma Dita Rizkia; Fauzia Ningrum Syaputri; Titian Daru Asmara Tugon
FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi Vol 3 No 1 (2022): FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas Sains Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/farmasis.v3i1.5295

Abstract

Pendahuluan: Jerawat (Acne vulgaris) adalah penyakit dermatologis ditandai dengan peradangan pada unit pilosebaceous. Tanaman sereh wangi sangat bermanfaat untuk mengatasi jerawat dan mencegah timbulnya noda bekas jerawat yang dapat mengganggu wajah. Penelitian dengan variasi konsentrasi gelling agent ini perlu dilakukan karena gelling agent dapat mempengaruhi karakteristik dan stabilitas fisik sediaan gel. Gelling agent memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan apabila gelling agent digunakan dalam konsentrasi yang tingi dapat menyebabkan tekstur gel yang terlalu kental sehingga gel akan sulit dikeluarkan dan kemasan. Tujuan: Tujuan penelitian adalah untuk menentukan formula optimal dan pengaruh variasi konsentrasi Na CMC sebagai gelling agent terhadap stabilitas fisik dan kimia ekstrak daun serai wangi (Cymbopogon nardus (L.) Rendle). Metode: Uji stabilitas sediaan gel yang dilakukan yaitu organoleptik, homogenitas, daya sebar, daya lekat, pH, viskositas dan stabilitas freeze-thaw. Sediaan gel ekstrak daun serai wangi (Cymbopogon nardus (L.) Rendle) dibuat dalam tiga formula dengan konsentrasi gelling agent yang bervariasi yaitu Formula I (Na CMC 1,5%), Formula II (Na CMC 2% dan Formula III (Na CMC 2). ,5%). Hasil: Variasi konsentrasi Na CMC sebagai gelling agnent dapat mempengaruhi stabilitas fisik dan kimia sediaan gel sereh wangi (Cymbopogon nardus (L.) Rendle) yaitu konsistensi sediaan gel semakin kental, intensitas warna semakin pekat, menurunkan nilai pH, nilai daya sebar, dan nilai viskositas, serta meningkatkan nilai daya lekat sediaan gel. Kesimpulan: Stabilitas formula yang paling optimum adalah Formula I dengan Na-CMC sebagai pembentuk gel pada konsentrasi 1. 5%
Efek Ekstrak Daun Marsilea crenata Presl. pada Aktivitas Lokomotor Ikan Zebra Burhan Ma'arif; Siti Maimunah; Faisal A. Muslikh; Nisfatul L. Saidah; Destiya A. P. Fihuda; Husnul Khotimah; Mangestuti Agil
FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi Vol 3 No 1 (2022): FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas Sains Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/farmasis.v3i1.5389

Abstract

Pendahuluan: Prevalensi penyakit neurodegeneratif meningkat tiap tahunnya dan mayoritas dialami perempuan yang mencapai fase menopause. Hal tersebut kemudian mengurangi kualitas hidup perempuan menopause. Penyakit neurodegeneratif pada wanita menopause sering diakibatkan oleh defisiensi estrogen, sehingga perlu adanya pengganti hormon estrogen dalam menjaga homeostasis sistem saraf pusat, salah satunya fitoestrogen. Salah satu tanaman yang mengandung fitoestrogen adalah semanggi (Marsilea crenata Presl.) Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol daun M. crenata terhadap peningkatan aktivitas lokomotor ikan zebra. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan induksi rotenon sebagai pengganggu aktivitas lokomotor ikan zebra, melalui pengukuran motilitas. Perlakuan dilakukan dengan dengan memberikan ekstrak etanol daun M. crenata pada dosis 2,5; 5; 10; dan 20 mg/mL untuk mengetahui pengaruh ekstrak terhadap peningkatan aktivitas lokomotor ikan zebra yang telah diinduksi rotenon. Pengamatan dilakukan dengan melihat kuantitas berenang ikan zebra setiap 5 menit pada hari ke 0; 7; 14; 21; dan 28. Kesimpulan: Pemberian ekstrak etanol 96% daun M. crenata dapat meningkatkan aktivitas lokomotor yang diketahui melalui peningkatan motilitas ikan zebra secara signifikan pada dosis optimum 2,5 mg/mL pada hampir tiap kelompok hari. Hal ini membuktikan ekstrak daun M. crenata berpotensi dalam mencegah progresifitas penyakit neurodegeneratif.
Masker Peel-Off Kulit Buah Jeruk Purut (Citrus hystrix) Sebagai Antiacne Novena Adi Yuhara; Ellsya Angeline Rawar; Yosua Adi Kristariyanto
FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi Vol 3 No 1 (2022): FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas Sains Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/farmasis.v3i1.5391

Abstract

Kulit buah jeruk purut (Cytrus Hystrix) biasa digunakan secara komersil sebagai perasa dan pengaroma karena minyak esensial memiliki kandungan hidrokarbon monoterpen, dengan komponen utama adalah β‐pinene (18.76%) dan limonene (30.73%) serta komponen lain yaitu terpinolene (4.33%), α‐terpinene (5.09%), γ‐terpinene (6.18%), terpineol (8.35%), dan terpinene 4 ol (10.63%). Jeruk purut memiliki efektivitas sebagai bakterisidal pada bakteri Propionibacterium acnes, 20 serotipe dari Salmonella dan juga bakteri lain yang dapat menyebabkan penyakit pada kulit seperti Staphylococcus epidermis dan Staphylococcus aureus. Jerawat atau acne vulgaris merupakan peradangan yang disertai penimbunan bahan keratin yang disebabkan karena adanya bakteri Staphylococcus aureus yang menyebabkan penyumbatan pada polisebasea. Tujuan penelitian ini adalah menformulasikan masker gel peel-off yang memiliki potensi anti bakteri Staphylococcus aureus sebagai salah satu pemicu timbulnya jerawat serta menguji sifat fisik sediaan. Formula gel peel-off dilakukan uji terhadap bakteri pada konsentrasi 10%, 15%, 20%, dan 25%. Evaluasi formula mencakup organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, kemampuan untuk mengering, dan uji daya sebar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan diameter zona hambat pada konsentrasi ekstrak kulit jeruk purt adalah sebesar 10% (1,0 cm), 15% (1,4 cm), 20% (1,7 cm), dan 25% (1,9 cm), kontrol positif (1,5 cm), kontrol negatif (0 cm). Meningkatnya konsentrasi menunjukkan meningkatnya kemampuan penghambatan terhadap Staphylococcus aureus serta uji fisik sediaan sesuai dengan literatur.
Narrative Review: Pengaruh Jahe (Zingiber Officianale) Terhadap Penurunan Frekuensi Mual Muntah pada Ibu Hamil Tamara Gusti E; Ayuk Lawuningtyas Hariadini; Asri Wido Mukti; Asti Rahayu; Dewi Perwito Sari
FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi Vol 3 No 1 (2022): FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas Sains Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/farmasis.v3i1.5396

Abstract

Nausea and vomiting of pregnancy (NVP) adalah kecenderungan untuk memuntahkan sesuatu, atau sensasi yang muncul di kerongkongan atau epigastrium, dengan atau tanpa muntah. Hal ini dapat terjadi pada empat minggu pertama hingga pada minggu kedua belas kehamilan. Penatalaksanaan mual muntah selama kehamilan dapat dilakukan dengan terapi farmakologis dan non farmakologis, namun 34% wanita tidak mengkonsumsi obat dan 26% diantaranya mengurangi dosis karena kekhawatiran efek samping obat yang digunakan pada kehamilan. Jahe dapat digunakan sebagai salah satu terapi non farmakologis karena kandungan gingerol dan shogaol dapat meringankan mual dan muntah dengan meningkatkan tonus lambung dan motilitas karena adanya efek antikolinergik dan antiserotonergik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan metode Narrative Review dan dilaksanakan pada bulan Desember 2021 - Februari 2022. Pencarian artikel dilakukan secara hand searching pada dua database yaitu Google Scholar dan PubMed dengan menggunakan kata kunci “Jahe” OR “Zingiber officianale” AND Mual OR Nausea AND Pregnancy. 10 artikel memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Artikel yang digunakan dalam penelitian ini 90% dari Indonesia dan 10% berasal dari Iran. Pemberian jahe pada ibu hamil telah diberikan dalam berbagai bentuk berupa minuman jahe hangat, kapsul ekstrak jahe 500 mg, dan aromaterapi. Pemberian intervensi dilakukan 1-3 kali sehari dan selama 4-30 hari. Rata-rata penurunan frekuensi mual dan muntah adalah 11 – 135%, dan penurunan tingkat keparahan dari tingkat sedang (moderate) menjadi tingkat ringan (mild). Jahe dapat mengurangi frekuensi mual dan muntah dan dapat mengurangi derajat keparahan mual dan muntah pada ibu hamil
Pengembangan Produk Sabun Cair Herbal terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli: Product Development of Herbal Liquid Soap against Staphylococcus aureus and Escherichia coli Darini Kurniawati
FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi Vol 3 No 2 (2022): Farmasis : Jurnal Sains Farmasi
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas Sains Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/farmasis.v3i2.5659

Abstract

Abstrak Mencuci tangan dengan sabun bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Saat ini sabun cair lebih disukai karena lebih praktis digunakan. Oleh karena itu, kami ingin meneliti lebih lanjut efektifitas sabun cair herbal antiseptik pengembangan formulasi antiseptik herbal dari penelitian sebelumnya. Tujuan: Mengetahui efektivitas formulasi kombinasi herbal daun sirih, kulit jeruk nipis dan tanaman bundung dalam produk sabun cair antiseptik Metode: True eksperimental, kelompok mencuci tangan dengan sabun cair herbal, kelompok kontrol , uji daya hambat terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia colli beserta evaluasi ph, organoleptik, stabilitas busa, kadar air, asam lemak bebas dan alkali bebas. Hasil: Bentuk cair, bau lemon dan warna kuning, busa 15 – 70 mm, pH 10, kadar air 52%, asam lemak bebas 0,05%, alkali bebas 0,091%. penurunan angka kuman sebesar 90,5% dan diperkuat dengan analisa bivariat menggunakan Paired T tes diperoleh nilai signifikansi 0,0001 (<0,05). uji antibakteri dengan metode dilusi dan dilanjutkan daya hambat mikroba diperoleh KHM. Terhadap Staphylococcus aureus KHM pada konsentrasi 25% dan KBM pada konsentrasi 25%.Terhadap Escherichia colli KHM pada konsentrasi 30% dan KBM pada konsentrasi 25% . Kesimpulan: : Sabun cair herbal daun sirih, kulit jeruk nipis dan tanaman bundung sesuai standar SNI sabun cair yang dipersyaratkan, efektif menurunkan angka kuman dan ditemukan KHM serta KBM pada semua mikroba yang diujikan. Kata kunci : sabun cair _herbal_antiseptik Abstract Washing hands with soap can break the chain of the spread of Covid-19. Currently liquid soap is preferred because it is more practical to use. Therefore, we would like to further investigate the effectiveness of herbal antiseptic liquid soap in developing herbal antiseptic formulations from previous studies. Objective: To determine the effectiveness of the herbal combination formulation of betel leaf, lime peel and bund plants in antiseptic liquid soap. Methods: True experimental, hand washing group with herbal liquid soap, control group, test of inhibition against Staphylococcus aureus and Escherichia colli along with evaluation of pH, organoleptic, foam stability, moisture content, free fatty acids and free alkali. Results: Liquid form, lemon odor and yellow color, foam 15 – 70 mm, pH 10, water content 52%, free fatty acids 0.05%, free alkali 0.091%. decrease in germ numbers by 90.5% and strengthened by bivariate analysis using Paired T test obtained a significance value of 0.0001 (<0.05). antibacterial test by dilution method and continued with microbial inhibition obtained MIC. Against Staphylococcus aureus MIC at a concentration of 25% and MBC at a concentration of 25%. Against Escherichia colli MIC at a concentration of 30% and MBC at a concentration of 25%. Conclusion:Betel leaf herbal liquid soap, lime peel and bundung plants according to the required SNI standard for liquid soap, effectively reduce the number of germs and MIC and KBM were found in all tested microbes. Keywords: liquid soap _herbal_antiseptic
Analisis Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Bahaya Penggunaan Krim Pencerah Kulit Wajah yang Mengandung Merkuri di Kelurahan Pasirbiru Ajeng Wulandari; Fauzia Ningrum Syaputri; Titian Daru Asmara Tugon; Anis Puji Rahayu; Dwintha Lestari; Nanda Raudhatil Jannah
FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi Vol 3 No 2 (2022): Farmasis : Jurnal Sains Farmasi
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas Sains Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/farmasis.v3i2.6042

Abstract

Krim pencerah kulit wajah merupakan salah satu kosmetik yang banyak digunakan oleh kaum wanita karena memiliki manfaat untuk mengatasi hiperpigmentasi pada kulit, perawatan bintik-bintik hitam dan dapat mencerahkan warna kulit wajah sehingga dapat membuat wanita tampil lebih cantik. Namun dibalik manfaatnya yang baik, krim pencerah kulit wajah memiliki kandungan merkuri yang dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan penggunanya. Oleh karena itu pentingnya tingkat pengetahuan tentang bahaya penggunaan krim pencerah kulit wajah yang mengandung merkuri. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Pasirbiru dengan menggunakan metode kuantitatif pengolahan data primer hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang responden wanita melalui progam SPSS. Hasil yang didapat dari pengolahan data pada SPSS menunjukkan tingkat pengetahuan masyarakat Kelurahan Pasirbiru termasuk dalam kategori baik yang menunjukkan sejumlah 64% respoden termasuk ke dalam kategori tersebut. Kemudian terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan terhadap penggunaan krim pencerah kulit wajah yang mengandung merkuri di Kelurahan Pasirbiru dengan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,004 dan pearson correlation 0,286.
Identifikasi Kadar Rhodamin B pada Agar-agar dan Sosis Zen Achmad Redho Nugraha; Dhany Okawa; Rahmat Giri Anshori; Hasna Prawestry; Tuti Alawiyah
FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi Vol 3 No 2 (2022): Farmasis : Jurnal Sains Farmasi
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas Sains Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/farmasis.v3i2.6148

Abstract

Abstract Background: The Government of Indonesia through the Regulation of the Minister of Health Number 033 of 2012 stipulates several dangerous dyes, Rhodamine B is one of the hazardous substances and is prohibited from being used in food products. Objective: This study aims to identify levels of Rhodamine B in snacks. Methods: The research method used was qualitative research using wool yarn and quantitative research using UV-VIS spectrophotometry. Results: in the qualitative test, the agar samples did not contain rhodamine B because there was no color change and in the sausage samples containing rhodamine B, it showed a red color after the wool was washed with water. In the quantitative test, the levels of rhodamine B in agar samples were found to be 39.19 ppm, and in sausage samples as much as 16.23 ppm. Conclusion: The agar and sausage samples used were positive for rhodamine B. Keywords: Rhodamine B, Agar-agar, sausage, qualitative, quantitative Abstrak Latar Belakang: Pemerintah Indonesia melalui peraturan Menteri Kesehatan Nomor 033 Tahun 2012 menetapkan ada beberapa zat pewarna berbahaya, Rhodamin B termasuk salah satu zat berbahaya dan dilarang digunakan pada produk pangan Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kadar Rhodamin B pada jajanan yang beredar. Metode: Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian kualitatif dilakukan dengan menggunakan benang wol dan penelitian kuantitatif dengan Spektrofotometri UV-VIS. Hasil: pada uji kualitatif sampel agar-agar tidak mengandung rhodamin B karena tidak adanya perubahan warna dan pada sampel sosis mengandung rhodamin B dengan ditunjukannya warna kemerahan setelah benang wol dicuci dnegan air. Pada uji kuantitatif, kadar rhodamin B pada sampel agar ditemukan sebanyak 39,19 ppm, dan pada sampel sosis sebanyak 16,23 ppm. Kesimpulan: Sampel agar-agar dan sosis yang digunakan positif mengandung rhodamin B. Kata Kunci: Rhodamin B, Agar-agar, sosis, kualitatif, kuantitatif
Formulasi dan Evaluasi Sediaan Nanomouthwash Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma domesticaVal.) Sebagai Pengobatan Sariawan Noval Noval; Giovanni Ulima Nibras Giovanni; Tuti Alawiyah Tuti
FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi Vol 3 No 2 (2022): Farmasis : Jurnal Sains Farmasi
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas Sains Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/farmasis.v3i2.6275

Abstract

Background: Turmeric rhizome extract (Curcuma domestica Val.) is a plant that contains curcumin compounds that have the potential to be antioxy and useful for healing canker sores. Current pharmaceutical technology continues to develop, one of which is in particles that are made smaller into nanoparticles as a drug delivery system where the particle size or globule that is reduced in the mouthwash is changed to be smaller and called nanomouthwash to improve the quality of absropsy in the use of mouthwash. Objective: : Knowing the physical quality of nanomouthwash preparations from turmeric rhizome extract (Curcuma domestica Val.) as a treatment of thrush and knowing the stability of the formulation of nanomouthwash preparations from turmeric rhizome extract as a treatment of Ulce.. Methods: The research method used is quasi-experimental time series design. nanomouthwash preparations of turmeric rhizome extract are made in 1 formulation with an extract concentration of 6.96 grams with Characteristic Evaluation and Physical Evaluation. Result: Evaluation of Characteristics which includes Evaluation of Particle Size worth 20.4 nm, PI worth 0.39 and Zeta Potential -5.5 mV while in Physical Evaluation obtained results which include Evaluation of Organoleptical, pH, Homogeneity and Viscosity have been appropriate in Stability Tests at room temperature and cold temperature. Conclusion: : Characteristic Evaluation and Physical Evaluation get the appropriate results and Stability Tests at room temperature and cold temperatures have an effect on pH and Viscosity evaluations, especially on days 14 and 21.
Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Deksametason Pada Jamu Penggemuk Badan Rizka Mawarni Maulida
FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi Vol 3 No 2 (2022): Farmasis : Jurnal Sains Farmasi
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas Sains Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/farmasis.v3i2.5908

Abstract

Jamu merupakan salah satu contoh obat tradisional dan warisan budaya yang berupa bahan atau ramuan berbahan dasar tumbuhan herbal dan telah digunakan secara turun-temurun di bidang kesehatan. Indonesia memiliki beragam jamu seperti jamu asam urat, jamu penggemuk badan, jamu rematik, jamu pelangsing, jamu pegal linu dan lainnya. Menurut peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 006 (2012) pasal 37 menyatakan bahwa segala jenis obat tradisional tidak di perboleh mengandung bahan kimia obat sintetik atau hasil yang berkhasiat sebagai obat. Akan tetapi bahan Kimia Obat masih banyak ditambahkan oleh produsen pada jamu/obat tradisional. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi Deksametason pada jamu penggemuk badan yang di jual dipasaran dengan  mengiidentifikasi bahan kimia obat secara kualitatif dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT), fase gerak yang digunkan uuntuk mengidentifikasi deksametason yaitu etanol 96% : kloroform dengan perbandingan 1:9. dan kuantitatif untuk mengetahui kadar bahan kimia obat pada sampel jamu menggunakan metode spektrofotometri UV Vis. Hasil analisis kualitatif dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT) pada sampel jamu penggemuk badan didapatkan nilai RF sampel untuk hasil uji KLT jamu penggemuk adalah 0 cm tidak melewati rentang Rf  baku dexametason sedangkan pada uji kantitatif dengan spektrofotomrti UV-Vis didapatkan rata-rata kadar hasil perhitungan 11,731 mg/ 100 ml. Dapat disimpulkan bahwa sampel yang diamati mengandung dexametason terlihat dari hasil spektrofotometri UV-Vis dan tidak memenuhi persyaratan obat tradisional seperti jamu.
Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Swamedikasi Batuk Pilek Mahasiswa Farmasi Angkatan 2019 Universitas Sari Mulia dengan Metode TPB Darini Kurniawati; Estyvania Nur Charmelya; Hansel Hens Tangkas; Pungky Angeliana Putri Panjaitan
FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi Vol 3 No 2 (2022): Farmasis : Jurnal Sains Farmasi
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas Sains Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/farmasis.v3i2.5653

Abstract

AbstractCoughs and colds are a response the body created to get rid of foreign objects, including viruses, dust, mucus, and other small particles that try to contaminate the respiratory tract starting from the throat to the lungs. Cough symptoms can be treated with self-medication, which is a self-medication process carried out by a person starting from the introduction of complaints or symptoms to the selection and use of drugs. There are methods that can beused to treat coughs and colds, namely pharmacological methods (drug therapy) and nonpharmacological methods (non-drug therapy). The theory used can be observed, namely the method of Theory of Planned Behavior or TPB (Theory of Planned Behavior). The purpose of this activity is to increase students' knowledge and skills in dealing with coughs and colds. So that it is expected to provide information and treatment in making efforts to prevent cough and cold symptoms. This type of research is observational research with descriptive research methods. The approach used is cross sectional. The level of knowledge of the 2019 batch of pharmacy students at Sari Mulia University Banjarmasin about self-medication for cough and cold with a good category of 23 respondents, 22 %, with a sufficient category of 63 respondents (62 %), and a less category as many as 16 respondents,  16 % . From these results, it is hoped that the institution will further deepen and evaluate after learning or lecturesin order to maximize the material obtained, it is hoped that students apply and relearn what they have learned so that their knowledge is good, and it is also hoped that future researchers can investigate further about rationality. self-medication actions taken by students.