cover
Contact Name
Arman Maulana
Contact Email
armandjexo@gmail.com
Phone
+62882002182057
Journal Mail Official
armandjexo@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ridogalih RT 03 RW 09 Desa Tanjunglaya Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung
Location
Kab. bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmu Pendidikan (ILPEN)
ISSN : -     EISSN : 28303709     DOI : https://doi.org/10.3709/ilpen.v1i1
Jurnal Ilmu Pendidikan (ILPEN) adalah jurnal peer-review berkualitas tinggi dengan akses terbuka yang diterbitkan oleh Yayasan Azka Hafidz Maulana. Jurnal Ilmu Pendidikan (ILPEN) merupakan wadah bagi para peneliti, cendekiawan, profesional, praktisi dan mahasiswa untuk berbagi dan berbagi pengetahuan dalam bentuk makalah penelitian empiris dan teoritis berkualitas tinggi dan studi kasus. Jurnal Ilmu Pendidikan (ILPEN) menyambut dan mengakui makalah penelitian teoretis dan empiris berkualitas tinggi, studi kasus, makalah ulasan, model analitik, dan simulasi dalam topik pendidikan apa pun.
Articles 22 Documents
Manajemen Pesantren Dalam Penerapan Pendidikan Masa Aqil Balig Bagi Santri Mukim: Studi deskriptif kualitatif di Pesantren Tanwiriyyah Sindanglaka Kabupaten Cianjur Irpan Ramdani; Asep Ahmad Fathurrohman; R. Marwan Setiawan
Jurnal Ilmu Pendidikan (ILPEN) Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Yayasan Azka Hafidz Maulana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.53 KB) | DOI: 10.3709/ilpen.v1i1.1

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minimnya pengetahuan santri terhadap kewajibannya setelah memasuki masa aqil balig, kurangnya perhatian oran tua dan guru dalam menginformasikan dan menanyakan secara langsung berkaitan dengan masa aqil balig. H. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang konsep, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan kendala pesantren dalam penerapan pendidikaan masa aqil balig bagi santri mukim di pesantren Tanwiriyyah kabupaten Cianjur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pandangan pesantren Tanwiriyyah Kabupaten Cianjur, berkaitan erat dengan kebijakan, prinsip, strategi, metode, media dan materi yang akan dipersiapkan oleh pesantren. (1) Kebijakan pesantren terkait pendidikan aqil balig meliputi pembelajaran di kelas dan di luar kelas serta kerja sama dengan pihak eksternal. (2) Prinsip pesantren terkait pendidikan aqil balig yaitu dengan memberikan pemahaman sejak dini kepada santri tentang pentingnya pendidikan aqil balig. (3) Strategi pendidikan masa aqil balig dilakukan dengan pendekatan persuasif. (4) Materinya tercantum dalam mata pelajaran fikih Depag meliputi tanda-tanda balig, wudhu, tayammum, mandi junub, darah haid, istihadhah, nifas, pernikahan, dan juga dalam kitab Safinatunnajah. 5) Metodenya yaitu sorogan, bandungan, ceramah, tanya jawab, dialog, keteladanan dan pengawasan. (6) Medianya yaitu dengan memanfaatkan media audio visual. Pelaksanaan penerapan pendidikan akil balig di pesantren Tanwiriyyah Kabupaten Cianjur sudah cukup baik. Evaluasi penerapan pendidikan akil balig di pesantren Tanwiriyyah Kabupaten Cianjur dilakukan dengan 2 metode yaitu metode tes dan non tes. Hambatan atau kendala penerapan pendidikan akil balig di pesantren Tanwiriyyah Kabupaten Cianjur yaitu: (1) Tidak adanya lembaga informasi atau konsultasi pendidikan aqil balig. (2) Ketidakterbukaan santri atas kondisi aqil balignya. (3) Kurangnya perhatian orangtua di rumah kepada anaknya terkait pendidikan aqil balig.
Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di Masa Pademi Covid-19 Pada SMPIT Babussalam Kabupaten Purwakarta Husen Dendi; Badruzaman M. Yunus; Ahmad Sukandar
Jurnal Ilmu Pendidikan (ILPEN) Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Yayasan Azka Hafidz Maulana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.395 KB) | DOI: 10.3709/ilpen.v1i1.2

Abstract

Pembelajaran online (daring) mempunyai berbagai hambatan pada saat pelaksanaannya. Hambatan dalam pembelajaran daring yang dirasakan siswa antara lain karena bosan sehingga menurunkan minat belajar. Pembelajaran online (daring) pada masa pandemi Covid-19 sangat berpengaruh kepada minat belajar siswa Pada saat siswa belajar mandiri, pembelajaran kurang terarah sehingga tidak efektif. Pembelajaran online menyisakan banyak masalah, mulai dari kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) dan juga kesiapan perangkat lunak maupun perangkat keras. Kondisi yang serba tidak menentu ini, tentu sangat berdampak bagi dunia pendidikan. Secara umum, pihak sekolah dan guru pendidikan Agama Islam dalam memotivasi belajar siswa di masa pendemi di SMPIT di Babussalam Purwakarta sebagai berikut: Pertama, Perencanaan sekolah yang berkaitan dengan upaya guru agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di masa Pandemi Covid-19 di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Babussalam Purwakarta antara lain; Pertama, merumuskan visi sekolah, yakni: “Terwujudnya Generasi yang hafal Quran, berakhlak mulia, Berprestasi, Disiplin, dan Mandiri.” Sedang misi sekolah, yaitu: (1) Membiasakan menghafal al-Qur’an 1 Baris -5 ayat per hari; (2) Membiasakan siswa dengan senyum, salam, Sapa, (3S); (3) Membiasakan shalat dhuha bagi peserta didik; (4) Pembiasaan K3 Sebelum KBM bagi peserta didik; dan (5) Membiasakan datang 15 menit sebelum KBM bagi peserta didik. Kedua, Menyusun berbagai program sekolah selama satu tahun. Kedua, Pelaksanaan sekolah yang berkaitan dengan upaya guru agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di masa Pandemi Covid-19, antara lain; (1) Guru Mengelola Pembelajaran; (2) Guru Membimbing Siswa; (3) Guru sebagai Fasilitator bagi Siswa; (4) Guru sebagai Mediator bagi Siswa; dan (5) Guru sebagai Motivator Siswa. Ketiga, Kendala yang dihadapi guru agama pendidikan Islam dalam meningkatkan motivasi belajar Siswa di masa Pandemi Covid-19, antara lain; (1) Keterbatasan Guru dan siswa dalam penguasaan teknologi informasi, seperti handphone, dan computer; (2) Sarana dan prasaran yang terbatas, seperti Wifi, kuota, dan lain-lain; (3) Akses dan jaringan internet yang terbatas; dan (4) Keterbatan anggaran sekolah. Keempat, Solusi yang dilakukan guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, antara lain: (1) Memberi Nilai berupa Angka (Kuatitatif); (2) Kompetisi Siswa yang Sehat; (3) Menumbuhkan kepercayaan diri siswa (Ego Involvement); dan (4) Pujian (Reward) dan Hukuman (Panishmant) bersifat mendidik bagi Siswa. Kelima, Evaluasi yang dilakukan guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, antara lain: (1) ranah kognitif, (2) ranah afektif, dan (3) psikomotorik.
Manajemen Penguatan Pendidikan Karakter Dalam Pengembangan Akhlak Mulia: Studi Deskriptif Kualitatif di MTs. Nurul Amal Tegalwaru dan MTs. Nurul Fata Tegalwaru Anan Abdul Manan Rohmansah; Badruzaman M. Yunus; Ahmad Sukandar
Jurnal Ilmu Pendidikan (ILPEN) Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Yayasan Azka Hafidz Maulana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.605 KB) | DOI: 10.3709/ilpen.v1i1.3

Abstract

Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik. Pendidikan adalah juga suatu usaha masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan generasi mudanya bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa depan. Keberlangsungan itu ditandai oleh pewarisan budaya dan karakter yang telah dimiliki masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan adalah proses pewarisan budaya dan karakter bangsa bagi generasi muda dan juga proses pengembangan budaya dan karakter bangsa untuk peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dan bangsa di masa depan. Dalam proses pendidikan budaya dan karakter bangsa, secara aktif peserta didik mengembangkan potensi dirinya, melakukan proses internalisasi, dan penghayatan nilai-nilai menjadi kepribadian mereka dalam bergaul di masyarakat, mengembangkan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera, serta mengembangkan kehidupan bangsa yang bermartabat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses manajemen Penguatan Pendidikan Karakter pada MTs Nurul Amal Tegalwaru dan MTs Nurul Fata Tegalwaru, Yang secara husus bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, hambatan, dan upaya Penguatan Pendidikan Karakter. Penelitian dilakukan melalui pendekatan Kualitatif. Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul maka dianalisa dalam analisis deskriptif kualitatif. Hasil analisis merupakan jabaran hasil penelitian lapangan dan kemudian direkomendasikan untuk pembahasan dan kesimpulan penelitian. Dengan pendekatan tersebut, hasil penelitian diharapkan mampu menyentuh kealamian sumber data yang bersifat menyeluruh dan kaitnya dengan upaya proses manajemen Penguatan Pendidikan Karakter dalam mengembangkan akhlak mulia, berdasarkan hasil kajian terhadap fokus penelitian manajemen Penguatan Pendidikan Karakter, ditarik kesimpulan sebagai berikut: keterpaduan Penguatan Pendidikan Karakter lebih menekankan keterpaduan sistem yang mencakup keterpaduan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Ruang lingkup arah keterpaduan struktur kelembagaan, program pembelajaran atau kurikulum, pengelolaan pendidikan, staf pengelola/ pengajar, kampus terpadu, sarana/ prasarana dan sistem evaluasi.
Pendekatan Andragogi Pada Proses Pembelajaran Di Institut Ike Kurniati; Amit Saepul Malik; Arum Maslachah; Hendi Suhendraya Muchtar; Rita Sulastini
Jurnal Ilmu Pendidikan (ILPEN) Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Yayasan Azka Hafidz Maulana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.964 KB) | DOI: 10.3709/ilpen.v1i1.5

Abstract

Tujuan penulisan artikel ini adalah: 1) memahami psikologi orang dewasa sebagai peserta didik; 2) memahami pengertian dan konsep pendidikan orang dewasa (andragogi); 3) mengetahui mahasiswa sebagai orang dewasa; 4) memahami penerapan pendidikan orang dewasa; dan 5) mengetahui hambatan penerapan pendidikan orang dewasa. Dengan menggunakan teori andragogi dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan belajar orang dewasa dalam rangka pengembangan atau realisasi pencapaian cita-cita pendidikan sepanjang hayat dapat diperoleh dengan dukungan penerapan strategi belajar yang sesuai. Andragogi membantu peserta didik untuk tumbuh dan dewasa. Dalam andragogi, keterlibatan orang dewasa dalam proses pembelajaran jauh lebih besar, karena sejak awal harus diadakan diagnosa kebutuhan, merumuskan tujuan, dan mengevaluasi hasil belajar serta melaksanakannya secara bersama-sama. Dengan karakteristik pembelajaran orang dewasa, salah satu strategi pembelajaran yang diterapkan adalah strategi pembelajaran partisipatif. Hambatan dalam penerapan teori andragogi ini diantaranya kurangnya sumber daya dan waktu atau peluang serta kurang siapnya psikologi atau mental pembelajar dewasa tersebut.
Manajemen Kurikulum Dan Penilaian Pendidikan Kejuruan Sekolah Pertanian Pembangunan Tanjungsari Kabupaten Sumedang Arman Maulana
Jurnal Ilmu Pendidikan (ILPEN) Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Yayasan Azka Hafidz Maulana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.3 KB)

Abstract

Manajemen kurikulum adalah sebuah bentuk usaha atau upaya bersama untuk memperlancar pencapaian tujuan pengajaran khususnya usaha meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar. Dalam upaya – upaya tersebut diperlukan adanya evaluasi, perencanaan, dan pelaksanaan yang merupakan satuan rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perencanaan kurikulum; (2) Pelaksanaan kurikulum; (3) evaluasi kurikulum yang diterapkan dalam proses manajemen kurikulum. Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi kasus dengan pendekatan deskriptif. Subyek penelitian adalah stakeholder di SMK SPP Tanjungsari yaitu kepala program keahlian, guru, dan siswa. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, angket, observasi, dan dokumentasi. Bukti validitas instrumen menggunakan validitas konstruk yaitu Expert Judgement dan validitas data menggunakan teknik triangulasi data. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Komponen manajemen kurikulum dapat dikategorikan sangat baik dengan kategori aspek kerangka dasar kurikulum sangat baik, kategori aspek struktur kurikulum sangat baik, kategori aspek beban belajar sangat baik, dan kategori aspek kalender sangat baik. (2) Komponen manajemen pembelajaran dapat diktegorikan baik dengan capaian aspek perencanaan pembelajaran sebesar 80%, aspek pelaksanaan pembelajaran sebesar 100%, aspek penilaian hasil pembelajaran sebesar 70%, dan aspek pengawasaan pembelajaran sebesar 80%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan manajemen kurikulum dan pembelajaran si SPP Tanjungsari secara umum dapat dikategorikan baik.
Islam dan Pengaruhnya Terhadap Kepemimpinan Pendidikan Amit Saepul Malik; Mahmud Farid; Didin Wahidin; Hendi S. Muchtar
Jurnal Ilmu Pendidikan (ILPEN) Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Yayasan Azka Hafidz Maulana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.487 KB) | DOI: 10.3709/ilpen.v1i2.13

Abstract

Islam merupakan agama yang memberi rahmat bagi seluruh semesta yang kehadirannya memberikan pengaruh positif terhadap seluruh aspek kehidupan termasuk dalam kepemimpinan pendidikan. Tujuan penulisan jurnal ini adalah: 1) untuk mengetahui hakikat kepemimpinan; 2) untuk mengetahui teori-teori kepemimpinan; 3) untuk mengetahui tipe-tipe gaya kepemimpinan; 4) untuk mengetahui kepemimpinan pendidikan; 5) untuk mengetahui fungsi kepemimpinan sekolah/ madrasah; 6) untuk mengetahui pengaruh islam terhadap kepemimpinan pendidikan; dan 7) untuk mengetahui indikator gaya kepemimpinan islami. Desain penelitian deskriptif dengan Teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan. Hasil penelitian menginformasikan kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan memegang kunci terhadap arah, tujuan, serta tingkat keberhasilan dalam meraih tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk menggerakkan pelaksanaan pendidikan agar tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Untuk melahirkan seorang pemimpin yang bijaksana dan senantiasa melaksanakan amanah dengan sebaik-baiknya, haruslah mencontoh Rasulullah Saw karena Rasulullah merupakan suri tauladan bagi umat manusia. Tipe Ideal Pemimpin menurut Islam yakni shidiq (jujur), tablig (komunikatif), amanah (dapat dipercaya), dan fathanah (cerdas).
Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan Mutu Sekolah Study Deskripsi di SMP IT Al-Futuhiyah Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Garut Soleh Jamaludin; E. Mulyasa; Ahmad Sukandar
Jurnal Ilmu Pendidikan (ILPEN) Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Yayasan Azka Hafidz Maulana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.254 KB) | DOI: 10.3709/ilpen.v1i2.15

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya perbedaan nilai akreditasi di kedua MIS, pada MIS Pamoyanan memiliki nilai A sedangkan MIS Al-Barkah memiliki nilai B. Keduanya memiliki sarana prasarana dan sumber daya yang memadai, tetapi dalam kenyataan nya memiliki nilai akreditasi yang berbeda, Permasalahan Peranan Kepala Madrasah dalam peningkatan kinerja guru merupakan permasalahan yang belum terpecahkan sejalan dengan kompleksitas perubahan lingkungan. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran dan informasi tentang peran kepala madrsaha dalam meningkatkan kinerja guru. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Menurut George R. Terry dalam bukunya Azas-Azas Manajemen mendefinisikan manajemen adalah proses yang terdiri dari tindakan-tindakan, perencanaan, pengorganisasian, menggerakan dan pengawasan, yang di lakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah di tetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber yang lain. (Winardi 2012 : 4) Hasil dari penelitian ini adalah : (a) perencanaan kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja sudah menunjukkan aspek – aspek perencanaan yang telah direncanakan dengan jelas oleh kepala madrasah dalam upaya meningkatkan kinerja guru sesuai dengan kondisi dan kemampuan di kedua MIS tersebut. (b) pengorganisasian kepala madrasah sudah masuk kedalam langkah – langkah dalam meningkatkan kinerja guru melalui kegiatan pembagian ataupun pengelompokkan dari program-program Pendidikan. Dari pengorganisasian terlaksana program pendidikan yang sudah tersusun secara sistematis dan dikelompokkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditentukan.(c) Pelaksanaan peran kepala madrasah dalam mengelola peningkatan kinerja guru sudah masuk kedalam langkah – langkah dalam meningkatkan kinerja guru melalui program pembinaan, pelatihan, supervisi, dan komunikasi yang baik. (d) Pengawasan yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan melalui pengamatan, monitoring dan mengevaluasi kinerja pendidik. (e) Hambatan yang dihadapi oleh kedua Madrasah Ibtidaiyah tersebut diantaranya guru masih belum dapat menjabarkan rencana pelaksanaan pembelajaraan sehingga masih mengcopy paste dari RPP yang telah ada, masih kurang kedisiplinan guru dalam ketepatan jadwal mengajar, guru senior masih belum dapat mengaplikasikan komputer, pendidik yang masih belum linier dengan mata pelajaran yang diampunya. Terbatasnya pengadaan komputer bagi peserta didik. (f) Mengatasi hambatan tersebut diantaranya menyusun program pelatihan penyusunan administrasi pembelajaran oleh kepala sekolah bekerja sama dengan pengawas sekolah, menyusun program pelatihan IT, menyusun program workshop motivasi kedisiplinan bagi pendidik, mendukung mengikutsertakan KKG dan diklat untuk menguasai mata pelajaran yang diampunya. Membuat proposal bantuan kepada pemerintah/ yayasan/ donator untuk tambahan pengadaan komputer. Simpulan dari penelitian ini adalah kepemimpinan kepala madrasah dalam mengelola peningkatan kinerja guru madrasah ibtidaiyah sudah berjalan baik sesuai dengan kondisi dan kemampuan.
Kepemimpinan Kepala Sekolah Profesional Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Dan Kinerja Sekolah Di SMK 2 LPPM-RI Majalaya Kabupaten Bandung R.A. Rosmalinda Aryaningrat; Ayi Nazmul Hidayat
Jurnal Ilmu Pendidikan (ILPEN) Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Yayasan Azka Hafidz Maulana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3709/ilpen.v1i2.16

Abstract

Upaya ataupun cara peningkatan mutu pendidikan di Indonesia bisa dilakukan dengan cara memotivasi anak dengan bahasa yang komunikatif . Masih adanya beberapa hal terkait kepemimpinan kepala sekolah yang belum terlaksana dengan baik, yaitu dalam sisi pengawasan (controlling) dari seorang kepala sekolah yang masih lemah dan kegiatan yang berjalan di sekolah belum terevaluasi dengan baik oleh kepala sekolah. Adapun tujuan dari penelitian untuk mengetahui kepemimpinan, faktor pendukung dan penghambat kepemimpinan, upaya kepemimpinan kepala sekolah profesional dalam meningkatkan kompetensi guru dan kinerja sekolah.di SMK 2 LPPM-RI Majalaya Kabupaten Bandung. Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif. Berdasarkan temuan penelitian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan 1) Gambaran kepemimpinan Kepala Sekolah di SMK 2 LPPM-RI Majalaya Kabupaten Bandung,yaitu ditemukan beberapa hal diantaranya adalah: Kepala sekolah memiliki corak kepemimpinan demokratis, kepala sekolah membangun sikap keteladanan untuk staff dan bawahannya di sekolah, dan kepala sekolah mencerminkan corak kepemimpinan yang tegas. 2) Faktor Pendukung Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Guru dan kinerja sekolah di SMK 2 LPPM-RI Majalaya Kabupaten Bandung, adalah sebagai berikut: (a) Adanya komunikasi yang baik dan intens antar kepala sekolah-guru; (b) Adanya komitmen yang penuh dari sosok kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensi guru; (c) Adanya pengalaman kepala sekolah dalam mengemban amanah sebagai kepala sekolah. Sedangkan faktor penghambatnya adalah: (a) Jumlah guru yang tidak proporsional; (b) Masih ditemukan rendahnya kompetensi sebagian majelis guru; dan (c) Masih lemahnya aspek controlling dari kepala sekolah.3) Upaya Kepala Sekolah dalam dalam Meningkatkan Kompetensi Guru dan kinerja sekolah di SMK 2 LPPM-RI Majalaya Kabupaten Bandung, adalah dengan cara sebagai berikut: (a) Kepala sekolah melakukan inovasi; (b) Kepala sekolah memberikan arahan kepada majelis guru; (c) Kepala sekolah memantau kinerja guru; (d) Kepala sekolah memfasilitasi program-program pelatihan bagi majelis guru; (e) Menjalin kerjasama dengan stakeholder; (f) Kepala sekolah berusaha untuk menyediakan dan mengelola sarana dan prasaran di sekolah.
Peran Pendidikan Dalam Pembentukan Jiwa Wirausaha: Pendidikan Kewirausahaan Yayang Ayu Nuraeni
Jurnal Ilmu Pendidikan (ILPEN) Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Yayasan Azka Hafidz Maulana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3709/ilpen.v1i2.18

Abstract

Pada suatu negara yang sedang berkembang, peranan para wirausahawan tidak dapat diabaikan terutama dalam melaksanakan pembangunan. Hal ini karena, pendidikan merupakan salah satu prasyarat untuk mempertahankan martabat manusia serta memiliki kesempatan dalam mengembangkan kemampuan dan membina kehidupannya dalam masyarakat antara lain melalui pendidikan. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia khususnya dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga akan menjadi bangsa yang beradab dan dapat bersaing di dunia Internasional. Di Indonesia etnis lain yang mempunyai motif berbisnis yang relatif tinggi dapat dilihat pada etnis antara lain Minang, Bugis dan Madura. Terbatasnya lapangan kerja akibat laju pertumbuhan angkatan kerja yang tidak dibarengi dengan laju pertumbuhan ekonomi, penyebaran tenaga kerja yang tidak merata dan sikap mental wirausaha para lulusan sekolah kejuruan dan non kejuruan yang tidak terbina dengan baik, memerlukan pemecahan yang cukup serius. Sebagaimana diketahui salah satu tujuan kebijaksanaan pembangunan nasional adalah meningkatkan produksi yang disertai dengan penciptaan lapangan kerja baru yang seluas-luasnya dan penyebaran pendapatan yang lebih merata. Salah satu alternatif yang menarik untuk memecahkan masalah ketenagakerjaan ini adalah menumbuhkan sikap mandiri, mengembangkan pengetahuan, menumbuhkan motivasi dan menanamkan minat berwirausaha terhadap anak. Jelaslah bahwa salah satu solusi untuk mengurangi jumlah pengangguran serta meningkatkan pendapatan masyarakat dalam rangka pengembangan wilayah adalah melalui pengembangan SDM di samping pengembangan sumber daya lainnya melalui pendidikan formal sebagai sebuah lembaga untuk menumbuhkan sikap mandiri, mengembangkan pengetahuan, dan menumbuhkan motivasi serta menanamkan minat berwirausaha kepada anak-anak. Seorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Pada hakekatnya semua orang adalah wirausaha dalam arti mampu berdiri sendiri dalam emnjalankan usahanya dan pekerjaannya guna mencapai tujuan pribadinya, keluarganya, msaayarakat , bangsa dan negaranya, akan tetapi banyak diantara kita yang tidak berkarya dan berkarsa untuk mencapai prestasi yang lebih baik untuk masa depannya, dan ia menjadi ketergantungan pada orang lain, kelompok lain dan bahkan bangsa dan Negara lainnya.
Eksplorasi Hubungan Komunikasi dan Perilaku Individu Siti Rosmayati; Arman Maulana
Jurnal Ilmu Pendidikan (ILPEN) Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Yayasan Azka Hafidz Maulana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3709/ilpen.v1i2.21

Abstract

Berbagai faktor yang mempengaruhi perilaku orang menunjukkan bahwa orang tidak selalu sadar akan pengaruhnya terhadap perilaku mereka, juga tidak selalu didasarkan pada pemikiran secara 'rasional'. Studi ini mengkonseptualisasikan komunikasi dan hubungannya dengan perilaku. Secara teoritis, karya ini mengedepankan informasi tentang perilaku dan fokus pada peran dan pentingnya komunikasi yang selalu dipengaruhi oleh perilaku dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku itu sendiri ketika memikirkan dan mempelajari perilaku manusia. Manusia berperilaku karena didorong oleh serangkaian kebutuhan dan kebutuhan setiap manusia pasti berbeda. Kebutuhan merupakan beberapa pernyataan di dalam diri seseorang yang menyebabkan seseorang itu berbuat untuk mencapainya sebagai suatu objek atau hasil. Begitu juga dalam organisasi seperti seorang karyawan yang didorong untuk mendapatkan tambahan gaji supaya bisa hidup satu bulan dengan keluarganya, tingkah lakunya akan berbeda dengan seorang karyawan yang didorong oleh keinginan untuk mendapatkan jabatan, kedudukan agar mendapatkan harga diri didepan orang lain.

Page 1 of 3 | Total Record : 22