cover
Contact Name
Agustinus Konda Malik
Contact Email
aguskondamalik@staf.undana.ac.id
Phone
+6281237987345
Journal Mail Official
jurnalpeternakan@undana.ac.id
Editorial Address
Jl. Adisucipto Penfui, Kupang Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Jurnal Peternakan Lahan Kering
ISSN : -     EISSN : 27147878     DOI : -
Jurnal Peternakan Lahan Kering (JPLK) menerbitkan artikel hasil penelitian yang meliputi Produksi ternak, Pakan dan nutrisi ternak, Reproduksi dan pemuliaan ternak, Teknologi hasil ternak, Sosial ekonomi peternakan, dan Kesehatan ternak
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 1 (2020): Maret" : 9 Documents clear
Manfaat Ekonomi Usaha Ternak Babi Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (Perak) di Daerah Golewa Kabupaten Ngada Maria Ursula Masu; Ulrikus R. Lole; Johanes G. Sogen
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 2 No. 1 (2020): Maret
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.405 KB)

Abstract

Suatu penelitian secara survei telah dilaksanakan di Daerah Golewa Kabupaten Ngada selama satu bulan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui perkembangan populasi ternak babi program Perak di Daerah Golewa; 2) mengetahui pendapatan usaha ternak babi program Perak; dan 3) mengetahui kelayakan finansial usaha ternak babi program Perak. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif baik kualitatif maupun kuantitatif dan analisis pendapatan serta analisis kelayakan finansial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi progran Perak terhadap peningkatan populasi ternak babi adalah sebesar 33,01% dengan rata-rata peningkatan populasi babi per tahun adalah 4,72%. Rata-rata pendapatan yang diperoleh tiap peternak penerima program Perak adalah sebesar Rp14.108.324/tahun dimana 63,57% dari pendapatan total tersebut adalah pendapatan tunai. Analisis kelayakan finansial menunjukkan bahwa nilai BEPQ= 0,79 ST, BEPp= Rp3.967.361, nilai PBP= 1,6 tahun, nilai ROI= 139%, nilai R/C= 2,63, dan nilai B/C= 1,63. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa usaha ternak babi program Perak di Daerah Golewa telah memberikan kontribusi terhadap peningkatan populasi, menguntungkan dan layak secara finansial. Oleh karena itu usaha ini perlu dikembangkan dan ditingkatkan. Kata kunci: manfaat ekonomi, pendapatan, kelayakan finansial, ternak babi program Perak A study focussing on community empowerment program called Perak was conducted in the Golewa Region of Ngada Regency for one month. The study aims to: 1) evaluate the development of pig population dealing with the Perak program in the Golewa Region; 2) to find out the income from pig business of Perak program and 3) to study the feasibility of pig farm of Perak program. The methods of data analysis used are qualitative and quantitative descriptive analysis, income analysis and financial feasibility analysis. The results showed that pig population of Perak program increased 33.01% with 4.72% increase per year. The average income obtained from the Perak program were Rp14.108.324/year where 63,57% out of this are cash income. Financial feasibility analysis shows the value of BEPQ= 0.79 ST, BEPp= Rp3.967.361, PBP= 1,6 years, ROI=139%, R/C=2,63, and B/C =1,63. In summary, the Perak program in the Golewa Region has contributed to population increasing, profitably and financially feasible. Therefore this program needs to be developed and improved. Keywords: economic benefits, income, financial feasibility, Perak piglets program
Pengaruh suplementasi pakan yang mengandung bonggol pisang terfermentasi EM4 terhadap konsumsi dan kecernaan protein dan energi sapi bali penggemukan dengan pakan basal pola peternak Lisia P. Nainupu; Upik Syamsiar Rosnah; Heroini T. Handayani
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 2 No. 1 (2020): Maret
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.2 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Oeletsala, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang yang berlangsung dari bulan Mei sampai Juli 2018. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian konsentrat yang mengandung bonggol pisang terfermentasi menggunakan probiotik EM4 dengan pakan basal pola peternak terhadap konsumsi dan kecernaan protein dan energi sapi Bali penggemukan, menggunakan sapi Bali jantan sebanyak 9 ekor dengan kisaran umur 2-2,5 tahun dan berat badan awal 77-138kg dengan rata-rata 102,8kg dan KV=19,31%. Dengan menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak kelompok (RAK) (3x3), perlakuan (P0= pakan pola peternak + konsentrat tanpa tepung bonggol pisang, P1= pakan pola peternak + konsentrat yang mengandung 10% tepung bonggol pisang terfermentasi dan P2= pakan pola peternak + konsentrat yang mengandung 20% tepung bonggol pisang terfermentasi), dengan ulangan sebanyak 3 kali. Variabel yang diukur adalah konsumsi protein kasar(g/e/h), kecernaan protein kasar(%), konsumsi energi (kkal/g/e/h) dan kecernaan energi (g/e/h). Data yang diperoleh di analisis dengan Analisis Of Variance(Anova). Nilai rata-rata konsumsi protein kasar P0 (867,45±0.01g/e/h), P1 (871,51±0.09g/e/h), P2 (1.056,76±0.26g/e/h), kecernaan protein kasar P0 (88,52±0,005%), P1 (88,33±0.005%), P2 (89,85±0.015%) konsumsi energi P0 (15.959±0.01kkal/g/e/h), P1 (16.635±0.08 kkal/g/e/h), P2 (17.158±0.001 kkal/g/e/h) dan kecernaan energi P0 (65,86±0.74g/e/h), P1 (65,49±0.74g/e/h), P2 (71,04±1.73g/e/h). Analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi protein kasar, kecernaan protein kasar, konsumsi energi dan kecernaan energi. Kesimpulan: pemberian pakan konsentrat yang mengandung bonggol pisang terfermentasi hingga 20% mempunyai kecenderungan yang sama dengan konsentrat yang mengandung jagung giling 30% terhadap konsumsi protein kasar, kecernaan protein kasar, konsumsi energi dan kecernaan energi ternak sapi Bali penggemukan dengan pakan basal pola peternak. Kata kunci: konsumsi, kecernaan, bonggol, fermentasi, sapi Bali, pakan pola peternak. ABSTRACTThe study was conducted in Oeletsala Village, Taebenu Sub-District, Kupang Regency for 8 weeks. The purpose of this study is to evaluate the effect of feeding containing EM4 fermented banana corm concentrate on the intake and digestibility of on farm fattening Bali cattle. There were 9 Bali cows 1.5-2.5 years old with 77-138 (average of 102.8) kg and CV = 19.31%. Trial method using randomized block design (RBD) 3 treatments with 3 replicates was applied in the study. The 3 treatments offered were formulated as (P0 = on farm feed + concentrate without fermented banana corm meal, P1 = on farm feed + 10% containing banana corm concentrate; and P2 = on farm + 20% containing banana corm concentrate. The variables measured were crude protein (CP) intake, CP digestibility, energy intake, and energy digestibility. The data obtained was analyzed using Analysis of Variance (Anova). The average data of each variable was: CP intake: P0 (867.45±0.01g); P1 (871.51±0.09g); P2 (1.056.76±0.26g); CP digestibility: P0 (88.52±0.005%); P1 (88.33±0.005%); P2 (89.85±0.015%); energy intake P0 (15.959±0.01Kcal/g); P1 (16.635±0.08 Kcal); P2(17.158±0.001 Kcal), and energy digestibility P0 (65,86±0.74%); P1 (65,49±0.74%); P2 (71,04±1.73g%). Statistical analysis shows that the effect of treatment is not significant effect (P> 0.05) on on either intake or digestibility of crude protein or energy. The conclusion is that feeding containing EM4 fermented banana corm concentrate up to 20% tends to performs the similar results of feeding concentrate containing 30% maize corn in both intake and digestibility of both crude protein and energy of on farm fattening Bali cattle.Keywords: intake, digestibility, corm, fermentation, on farm
Kelayakan Finansial Usaha Peternakan Babi Rakyat di Kecamatan Kangae Kabupaten Sikka Engelbertus A. Hami; Johanes G. Sogen; Solvi M. Makandolu
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 2 No. 1 (2020): Maret
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.389 KB)

Abstract

Suatu Penelitian tentang usaha ternak babi telah dilakukan di Kecamatan Kangae Kabupaten Sikka untuk mengetahui dan menganalisis pendapatan serta kelayakan finansial dari usaha ternak babi tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei untuk memperoleh data primer melalui wawancara langsung dengan peternak berdasarkan daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Pengambilan contoh dilakukan melalui dua tahap yakni tahap pertama penentuan tiga desa contoh secara purposive dan tahap kedua penentuan peternak contoh sebanyak 90 orang sebagai responden secara acak non proporsional. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis pendapatan, dan analisis finansial dengan menggunakan kriteria BEP unit dan BEP rupiah, PBP, ROI da R/C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan total yang diperoleh peternak dari usaha ternak babi adalah Rp39.561.665/tahun. Hasil analisis finansial menunjukkan bahwa nilai BEP unit sebanyak 0,21 ST, BEP harga sebesar Rp Rp2.327.440, nilai PBP sebesar 1 tahun, nilai ROI sebesar 143,44% dan nilai R/C sebesar 2,80. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa usaha ternak babi di Kecamatan Kangae Kabupaten Sikka sudah menguntungkan dan layak secara finansial. Kata kunci: tradisional, ternak babi, pendapatan, kelayakan finansial. A research on pig business has been in the Kangae District of Sikka Regency aims to know and analysis the income and financial feasibility of the pig’s business. The method of study used is a survey method for obtaining primary data through a direct interview with a breeder based on a list of prepared questions and secondary data obtained from the relevant authorities. Sampling is done through two stages. The first, determining of three selected village in purposive manner and the second, determination of 90 farmers as respondents following non proportional random sampling. The methods of data analysis used are revenue analysis, and financial analysis using the criteria of BEP units and BEP rupiah, PBP, ROI and R/C. The results showed that the average total revenue earned by breeder's pig business was Rp 39.561.665/year. Results of financial analysis showed that the value of BEP unit is 0,21 ST, BEP price of Rp Rp 2.327.440, PBP value of 1 year, ROI value of 143,44% and R/C value of 2.80. Based on the results of the analysis it can be concluded that the pig business in Kangae District Sikka Regency is profitable and financially viable. Keywords: traditional , pig, income, financial feasibility
Pengaruh Level Saccharomyeces cerevisae pada Proses Fermentasi Tepung Tongkol Jagung terhadap Kandungan Bahan Kering dan Bahan Organik serta Kecernaanya Secara In Vitro Maria Rinita Seran; Yohanis Umbu L. Sobang; Marthen Yunus
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 2 No. 1 (2020): Maret
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.749 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh level Saccharomyeces cerevisiae sebagai inokulum pada proses fermentasi tepung tongkol jagung terhadap kandungan bahan kering dan bahan organik serta kecernaannya secara in vitro. Metode penelitian yang digunakan adalah metode experimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Adapun perlakuan tersebut sebagai berikut : R0: tepung tongkol jagung (TTJ) tanpa fermentasi, R1: TTJF Saccharomyeces cerevisiae 5% dari berat subtrat, R2: TTJF Saccharomyeces cerevisiae 10% dari berat subtrat, R3: TTJF Saccharomyeces cerevisiae 15% dari berat subtrat. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan bahan kering (%) R0 (91,06±0,48), R1 (91,00±0,08), R2 (89,41±0,23), R3 (89,24±0,06), kandungan bahan organik (%) R0 (98,06±0,13), R1 (97,36±0,14), R2 (95,43±0,11), R3 (94,81±0,18), kecernaan bahan kering (%) R0 (39,78±0,60), R1 (44,59±1,62), R2 (52,15±1,15), R3 (54,24±1,00), kecernaan bahan organik (%) R0 (37,95±0,32), R1 (43,86±1,61), R2 (50,78±1,13), R3 (54,53±0,52). Hasil analisis statistic menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan bahan kering, dan bahan organik serta kecernaanya secara in Vitro. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa level Saccharomyeces cerevisiae 5% sampai 15 % pada proses fermentasi tepung tongkol jagung secara nyata menurunkan kandungan bahan kering, bahan organik dan mampu meningkatkan kecernaan bahan kering, bahan organik secara in Vitro. Kata Kunci: tongkol jagung, fermentasi, Saccharomyeces, bahan kering, bahan organik. This study aims to determine the effect of the level of Saccharomyeces cerevisiae as an inoculum in the fermentation of corn cobs flour to the content of dry and organic matter and their digestibility in vitro. Trialmethod using Completely Randomized Design (CRD) 4 treatments with 4 replicates procedure was applied. The 4 treatments were R0: without fermented corn cobs (TTJ), R1: TTJF Saccharomyeces cerevisiae 5% by weight of substrate, R2: TTJF Saccharomyeces cerevisiae 10% by weight of substrate, R3: TTJF Saccharomyeces cerevisiae 15% by weight of substrate. The data obtained were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA). The results found were: dry matter content (%) R0 91.06±0.48; R1 91.00±0.08; R2 89.41±0.23; R3 89.24±0.06; organic matter content (%) R0 98.06±0.13; R1 97.36±0.14; R2 95.43±0.11; R3 94.81±0.18; dry matter digestibility (%) R0 39.78±0.60; R1 44.59±1.62; R2 52.15±1.15; R3 54.24±1.00;organic matter digestibility (%) R0 37.95±0.32; R1 43.86±1.61; R2 50.78±1.13; R3 54.53±0.52. Statistical analysis shows that the effect of treatment is highly significant (P<0.01) on the content and in vitrodigestibility of dry matter, organic matter. The conclusion is that different levels of Saccharomyeces cerevisiae in the fermentation of corn cobs meal performs different results among treatments on decreasing dry matter content, organic matter and increasing digestibility in vitro of dry matter and organic matter Keywords: corn cobs, fermentation, Saccharomyeces, dry matter, organic matter
Efek substitusi jagung giling dengan tepung tongkol jagung hasil fermentasi khamir Saccharomyces cerevisiae dalam pakan konsentrat terhadap kandungan protein kasar, serat kasar dan lemak Romanus Klau; Luh Sri Enawati; Daud Amalo
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 2 No. 1 (2020): Maret
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.208 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi jagung giling dengan tepung tongkol jagung hasil fermentasi Saccharomyces cerevisiae (TTJF) dalam pakan konsentrat terhadap kandungan protein kasar (PK), serat kasar (SK) dan lemak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan tersebut adalah P0 = konsentrat tanpa TTJF (sebagai kontrol); P1 = konsentrat + 10%TTJF menggantikan jagung giling; P2 = 20%TTJF menggantikan jagung giling; dan P3 = 20%TTJF menggantikan jagung giling. Hasil yang diperoleh adalah: rataan PK (%) P0 = 12.96 0.20; P1 = 13.63 0.48; P2 = 16.86 0.56, dan P3 = 16.15 0.28; SK (%) P0 = 14.21 1.00; P1 = 10.02 0.27; P2 = 11.80 0.28; dan P3 = 14.67 0.59; dan lemak (%) : P0 = 2.47 0.20; P1 = 2.88 0.14;P2 = 2.76 0.11; dan P3 = 1.55 0.05. Hasil analisis ragam menunjukkan perlakuan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan PK, SK dan lemak. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah penggunaan 20% tepung tongkol jagung terfementasi Saccharomyces cerevisiae mesubstitusi 66. 67% dari 30% jagung giling dalam konsentrat dapat meningkatkan kandungan protein kasar, namun menurunkan kandungan serat kasar dan lemak. Kata kunci : fermentasi, Saccharomyces, tongkol jagung, nutrien
Efek substitusi Jagung Giling dengan Tepung Tongkol Jagung Hasil Fermentasi Khamir Saccharomyces cerevisiae dalam Pakan Konsentrat terhadap Produksi VFA Parsial Jefrianto Koes; Marthen Yunus; Daud Amalo
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 2 No. 1 (2020): Maret
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.894 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi jagung giling dengan tepung tongkol jagung hasil fermentasi khamir Saccharomyces cerevisiae (TTJF) dalam pakan konsentrat terhadap produksi VFA parsial (asam asetat, asam propionat dan asam butirat). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan tersebut adalah Perlakuan tersebut adalah P0 = konsentrat tanpa TTJF (sebagai kontrol); P1 = konsentrat + 10%TTJF menggantikan jagung giling; P2 = 20%TTJF menggantikan jagung giling; dan P3 = 20%TTJF menggantikan jagung giling. Hasil penelitian menunjukkan nilai rataan perlakuan konsentrasi asam asetat (mM) P0 = 17,87 0,10; P1 = 17,04 0,12; P2 = 16,26 0,49; P3 = 15,95 0,58; rataan konsentrasi asam propionat (mM) P0 = 9,53 0,23; P1 = 11,03 0,34; P2 = 9,77 0,17; P3 = 8,76 0,84 dan rataan konsentrasi asam butirat (mM) adalah P0 = 7,17 0,83; P1 = 7,00 0,77; P2 = 4,68 0,20 dan P3 = 4,55 0,31. Hasil analisis Ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai konsentrasi VFA parsial. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah penggunaan 20% tepung tongkol jagung terfementasi Saccharomyces cerevisiae mesubstitusi 66. 67% dari 30% jagung giling dalam konsentrat meningkatkan konsentrasi asam propionat, memberikan hasil yang relatif sama terhadap konsentrasi asam butirat dan menurunkan konsentrasi asam asetat.. Kata kunci : fermentasi, Saccharomyces, tongkol jagung, VFA The aim of the research was to evaluatee the effect of corn mills substitution with Saccharomyces cerevisiae fermented corn cob meal (CCF) in concentrate feed on partial VFA production (acetic acid, propionate acid and butirate acid). Trial method using Complete Randomized Design (CRD) 4 treatments with 3 replicates was applied. The treatments were P0 = concentrate without FCF (control); P1 = concentrate + 10% FCF substituting corn meal; P2 = concentrate + 20% FCF substituting corn meal; and P3 = concentrate + 30% FCF substituting corn meal. The average results obtained were: acetic acid concentration (mM) P0 = 17.87 0.10; P1 = 17.04 0.12; P2 = 16.26 0.49; P3 = 15.95 0.58; propionate acid concentration (mM) P0 = 9.53 0.23; P1 = 11.03 0.34; P2 = 9.77 0.17; P3 = 8.76 0.84; and butyric acid concentration (mM) is P0 = 7.17 0.83; P1 = 7.00 0.77; P2 = 4.68 0.20 and P3 = 4.55 0.31. Statistical analysis shows that effect of treatmenthad is highly significant (P<0.01) on partial VFA concentration. The conclusion is that using 20% fermented corn cob meal substituting 66.67% corn meal in the concentrate feed increase the concentration of propionic acid, performs the similar results in butyric acid but decreases acetic acid concentration. Keywords : fermentation, Saccharomyces, corn cobs, VFA
Potensi Jenis dan Keragaman Vegetasi Kawasan Agrosilvopastura di Desa Linamnutu Kecamatan Amanuban Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan Amram Neno; Herayanti Panca Nastiti; Ludji Michael Riwu Kaho
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 2 No. 1 (2020): Maret
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.946 KB)

Abstract

Penelitian dilakukan di kawasan hutan Binel, Desa Linamnutu, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui komposisi vegetasi, keanekaragaman vegetasi dan vegetasi yang digunakan sebagai pakan pada kawasan agrosilvopastura Desa Linamnutu. Metode pengambilan data menggunakan cara transek, berukuran 1 km (1000) meter. Pada setiap pengambilan sampel, transek terdiri dari plot ukur per transek, kemudian setiap plot dibagi menjadi 10 bagian yang sama besar pada tingkat pohon, tiang, pancang, dan semai, sedangkan perhitungan indeks keanekaragaman vegetasi Shannon menggunakan perangkat lunak PAST 3.0 (Paleontological Statistics). Hasil analisis SDR terhadap komposisi vegetasi lokasi agrosilvopastura Desa Linamnutu, yaitu fase pohon didominasi oleh Borassus flabelifer dengan nilai SDR 43,73%; fase tiang didominasi oleh Tun molo dengan nilai SDR 15,93%; fase pancang didominasi oleh Chromolaena odorata dengan nilai SDR 18,19% dan fase semai didominasi oleh Lophatherum gracile dengan nilai SDR 24,07%. Hasil analisis indeks keanekaragaman setiap fase tergolong sedang. Disimpulkan bahwa komposisi vegetasi pada lokasi agrosilvopastura Desa Linamnutu terdapat 45 jenis spesies yang didominasi oleh Borassus flabelifer dan potensi serta keanekaragaman vegetasi yang digunakan sebagai pakan yaitu 27 spesies dengan nilai SDR 65,90% yang didominasi oleh tanaman pakan tidak palatabel yaitu Tamarindus indica (nilai SDR 9,54%) dan tanaman pakan palatabel yaitu Acacia leucophloea (nilai SDR 7,98%). Kata kunci : jenis, keragaman, vegetasi, kawasan agrosilvopastura The study conducted the Binel forest area Linamnutu Village, South Amanuban District, South Timor Central District. The purpose study was determine the composition of vegetation, vegetation diversity and vegetation used as feeding the agrosilvopastura area Linamnutu Village. The method data taking sampling using the transect, measuring 1 km (1000) meters. The each sampling, transects consist measuring plots per transect, then each plot divided into 10 equal portions each level of tree, pole, sapling, and seedling. Whereas the calculation Shannon index of general diversity using PAST 3.0 software (Paleontological Statistics). The results SDR analysis of vegetation composition agrosilvopastura location in Linamnutu Village, namely tree phase dominated by Borassus flabelifer with SDR value 43.73%; the pole phase dominated by Tun molo with SDR value 15.93%; the sapling phase dominated by Chromolaena odorata with SDR value 18.19%; and the seedling phase dominated by Lophatherum gracile with SDR value 24.07%. Results analysis the index of general diversity each phase classified moderate. Conclusion composition vegetation the agrosilvopastura location Linamnutu Village, there are 45 species of species dominated by Borassus flabelifer and the potential and diversity of vegetation used feed namely 27 species, had SDR value 65.90%, dominated by non palatable feed plants is Tamarindus indica with SDR value 9.54%. and palatable feed plants is Acacia leucophloea with SDR value 7.98%. Keywords : species, vegetation diversity, agrosilvopastura area
Efek Pemberian Larutan Daun Binahong (Anredera cordifolia) dalam Air Minum Terhadap Karkas dan Lemak Abdominal Ayam Broiler Fase Finisher Melania Yosefa Marlina Daeng; N. G. A. Mulyantini; Sutan Y. F. G. Dillak
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 2 No. 1 (2020): Maret
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.399 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di kandang ayam penelitian Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana selama 8 minggu. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dari pemberian larutan daun binahong (Anredera cordifolia) dalam air minum terhadap karkas dan lemak abdominal ayam broiler fase finisher. Penelitian ini menggunakan ayam broiler Day Old Chicks (DOC) strain CP 707 sebanyak 96 ekor. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan. Adapun ke 4 ransum perlakuan yang diberikan adalah: Air minum + 30 ml larutan daun binahong per liter air, R3 ; Air minum + 40 ml larutan daun binahong per liter air. Parameter yang diukur adalah bobot potong, persentase karkas, persentase non karkas dan lemak abdominal. Hasil analisis statistika menunjukan bahwa perlakuan berpengaruh nyata (P<0,05) menurunkan persentase karkas dan meningkatkan persentase non karkas, namun berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap bobot potong dan lemak abdominal Kata kunci :Broiler, binahong, karkas, lemak abdominal. This study was conducted in the chicken house in Animal Husbandry Faculty of Nusa Cendana University for 8 weeks. The purpose of this study wasis to study the effect of adding binahong (Anredera cordifolia) leaves into drinking water on carcass and abdomial fat of finisher broiler. This study used 96 Day Old Chicks (DOC) strain CP 707. Trial method using completely randomized design 4 treatments with 6 replicates procedure was applied. The 4 treatmenst offered were: R0; drinking water without binahong leaves solution, R1; drinking water + 20 ml binahong leaves solution/l water, R2; drinking water + 30 ml binahong solution/l water, R3; drinking water + 40 ml binahong leaves solution/l water. The variabless measured were final weight, percentage of carcass, non carcass and abdominal fat. Statistical analysis shows that the effect of treatment is significant (P<0.05) on reducing % carcass and oincreasing % non carcass, but not significant (P>0.05) on final weight and abdominal fat of the chicken Key words: broiler, Anredera cordifolia, carcass, abdominal fat..
Pengaruh Lama Waktu Hidrolisis Filtrat Abu Sekam Padi (FASP) pada Batang Pisang Terhadap Nilai Kecernaan Secara In Vitro Yolantri Destiani Lapudooh; Luh Sri Enawati; Daud Amalo
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 2 No. 1 (2020): Maret
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.783 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama waktu hidrolisis filtrat abu sekam padi (FASP) pada batang pisang terhadap nilai kecernaan bahan kering (KcBK), kecernaan bahan organic (KcBO), volatile fatty acid (VFA), konsentrasi NH3 dan pH secara in vitro. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan tersebut adalah: P0 = Batang Pisang Tanpa hidrolisis FASP; P1 = Batang Pisang Hidrolisis FASP 1 minggu; P2 = Batang Pisang Hidrolisis FASP 2 Minggu; P3 = Batang Pisang Hidrolisis FASP 3 Minggu. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa KcBK R0 (61,27 ± 0,442%), R1 (62,95 ± 1,52%), R2 (63,52 ± 1,182%), R3 (64,73 ± 0,75%), KcBO R0 (57,44 ± 0,66%), R1 (58,56 ± 0,96%), R2 (60,50 ± 0,81%), R3 (59,56 ± 1,35%), VFA R0 (80,22 ± 11,17mM/L), R1 (118,51 ± 5,82mM/L), R2 (123,84 ± 2,59mM/L), R3 (127,46 ± 15,78mM/L), konsentrasi NH3 R0 (4,98 ± 0,58mM/L), R1 (6,55 ± 1,02mM/L), R2 (7,17 ± 0,70mM/L), R3 (7,09 ± 0,52mM/L), pH R0 (6,83 ± 0,06), R1 (6,80 ± 0), R2 (6,67 ± 0,15), R3 (6,57 ± 0,06). Hasil analisis statistik menunjukkan perlakuan berpangaruh nyata (P<0,05) terhadap KcBK, KcBO, VFA, NH3, pH. Disimpulkan bahwa lama waktu hidrolisis FASP pada batang pisang yang terbaik adalah 2 minggu oleh karena memberikan KcBK, KcBO, total VFA, konsentrasi NH3 tertinggi dan pH yang normal. Kata kunci: pisang, filtrat abu, sekam, kecernaan, fermentasi, in vitro The purpose of this study is to evaluate the effect of hydrolysis time duration of rice husk ash filtrate (RAHF) on banana stems on dry matter digestibility (DMD), organic matter digestibility (OMD), VFA, NH3 concentration and pH in vitro. The method used is experimental method using completely randomized design (CRD) 4 treatments with 3 replicates. The treatments applied were: P0 = Banana Stem without RAHF hydrolysis; P1 = Banana Stem Hydrolysed RAHF 1 week; P2 = Banana Stem Hydrolysed RAH 2 Weeks; P3 = Banana Stem Hydrolysed RAH 3 Weeks. The resulsts obtained were: DMD R0 (61.27 ± 0.442%); R1 (62.95 ± 1.52%); R2 (63.52 ± 1.182%), and R3 (64.73 ± 0.75%); OMD R0 (57.44 ± 0.66%), R1 (58.56 ± 0.96%), R2 (60.50 ± 0.81%), and R3 (59.56 ± 1.35%); VFA R0 (80.22 ± 11.17mM/L), R1 (118.51 ± 5.82mM/L), R2 (123.84 ± 2.59mM/L), and R3 (127.46 ± 15.78mM/L); NH3 concentration R0 (4.98 ± 0.58mM/L), R1 (6.55 ± 1.02mM/L), R2 (7.17 ± 0.70mM/L), and R3 (7.09 ± 0.52mM/L); pH R0 (6.83 ± 0.06), R1 (6.80 ± 0), R2 (6.67 ± 0.15), and R3 (6.57 ± 0.06). The data obtained were analused using analysis of variance (ANOVA). Statistical analysis shows that the effect treatment is significant (P <0.05) on DMD, OMD, VFA, NH3, pH. The conclusion is that the best hydrolysis time of RAH is 2 weeks with the highest DMD, OMD, total VFA, and NH3 concentration and normal pH. Keywords: banana stems, rice husk, digestibility, fermentation, in vitro

Page 1 of 1 | Total Record : 9