cover
Contact Name
Yosef Abdul Ghani
Contact Email
lppm@ars.ac.id
Phone
+62227-100124
Journal Mail Official
redaksi@ars.ac.id
Editorial Address
https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/et
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Keperawatan BSI
ISSN : -     EISSN : 25282239     DOI : https://doi.org/10.51977/j.kep
Core Subject : Health,
Jurnal Keperawatan BSI Terbit pertama kali pada 2013. Jurnal ini dimaksudkan sebagai media kajian ilmiah hasil penelitian, pemikiran dan kajian analisis-kritis mengenai isu Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat. Terbit 2 (dua) kali setahun, yaitu April dan September. Jurnal Keperawatan BSI sebagai bagian dari semangat menyebarluaskan ilmu pengetahuan hasil dari penelitian dan pemikiran untuk pengabdian pada Masyarakat luas, situs Jurnal Keperawatan BSI menyediakan artikel-artikel jurnal untuk diunduh secara gratis. Jurnal kami adalah jurnal ilmiah nasional yang merupakan sumber referensi akademisi. Jurnal Keperawatan BSI menerima artikel ilmiah dengan area penelitian pada: Keperawatan Medical Bedah Keperawatan Gawat Darurat Keperawatan Maternitas Keperawatan Anak Keperawatan Jiwa Keperawatan Komunitas Keperawatan Keluarga Keperawatan Gerontik Manajemen Keperawatan
Articles 140 Documents
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELLITUS DI KOTA BANDUNG Hudzaifah Al Fatih; Mery Tania; Desi Aprillia
Jurnal Keperawatan BSI Vol 11 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan kadar gula darah pada penderita Diabetes Mellitus (DM) dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti asupan makanan, kurangnya aktivitas olahraga, pengobatan, obesitas, keturunan dan stress. Stress dapat meningkatkan hormon katekolamin, glucagon, glukokortitikoid, β endorfin dan hormon pertumbuhan sehingga menyebabkan produksi berlebih pada kortisol, kortisol adalah hormon yang melawan efek insulin dan menyebabkan kadar gula darah tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan tingkat stress dengan kadar gula darah penderita DM. Desain penelitian menggunakan studi cross sectional dengan populasi seluruh penderita diabetes mellitus yang berkunjung ke Puskesmas Babakan Sari. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 73 responden yang direkrut menggunakan teknik convenience sampling method. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner DASS 42, sementara kadar glukosa darah diukur menggunakan alat monitoring glukosa darah (autocheck) dengan mengukur kadar gula darah puasa responden. Selanjutnya, data yang diperoleh dideskripsikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan korelasi antar variabel dianalisa menggunakan Spearman Rank. Hasil penelitian didapatkan 28 (38.4%) responden mengalami tingkat stress sedang, 54 (74.0%) responden memiliki kadar gula darah buruk. Penelitian ini menunjukkan hubungan yang signifikan antara tingkat stress dengan kadar gula darah penderita DM di Puskesmas Babakan Sari (ρ= 0.048; r=0.232). Oleh sebab itu, perlu diadakannya program pengendalian stress dan pemeriksaan kadar gula darah rutin untuk mengendalikan kadar gula darah penderita DM di Puskesmas Babakan Sari. Kata Kunci: Diabetes Mellitus, Kadar Gula Darah, Tingkat Stres
GAMBARAN STATUS GIZI PADA BALITA DI KLINIK ROMANA TANJUNG ANOM TAHUN 2022 Vina YS. Sigalingging; Ance M. Siallagan; Merci Andriani Lase
Jurnal Keperawatan BSI Vol 11 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status gizi balita merupakan keadaan tubuh balita dengan terpenuhinya gizi seimbang didalam tubuh balita hal yang harus diketahui oleh setiap orang tua terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak diusia balita. Status gizi dipengaruhi oleh ketersediaan pangan di tingkat keluarga, pola asuh keluarga, kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan dasar, budaya keluarga, sosial ekonomi, tingkat pendidikan, dan pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status gizi pada balita di Klinik Romana Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Tahun 2022. Jenis rancangan dalam penelitian ini deskriptif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian adalah total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi pada balita di Klinik Romana Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Tahun 2022 mayoritas kategori baik dengan responden 62 responden (42,5%) dimana gizi pada balita tersebut tercukupi sesuai dengan kebutuhannya dan juga pada saat posyandu selalu diberikan makanan tambahan dan informasi yang didapat pada saat posyandu tersebut. Sebaiknya orang tua tetap mempertahankan dan memantau terus perkembangan dan pertumbuhan gizi balita dan lebih aktif dalam dalam mencari informasi kesehatan tentang balita.
GAMBARAN TINGKAT STRES PASIEN DIABETES MELITUS DI KELURAHAN PADANG MAS KABANJAHE TAHUN 2022 Imelda Derang; Jagentar P. Pane; Vika Dolorosa Palentina Br Purba
Jurnal Keperawatan BSI Vol 11 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit yang sering dialami oleh manusia yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor keturunan, obesitas, perubahan gaya hidup, pola makan yang salah, obat-obatan yang mempengaruhi kadar glukosa darah, kurangnya aktivitas fisik, proses menua, kehamilam, perokok dan stress. Dampak secara psikologis pasien DM akan mengalami stres dan cemas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Gambaran Tingkat Stres Pasien Diabetes Mellitus Di Kelurahan Padang Mas Kabanjahe. Desain Penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik pengambilan sampel Accidental Sampling, jumlah sampel 83 responden. Instrument penelitian yang di gunakan yaitu kuesioner Depression Anxiety Stress Scales (DASS) Hasil penelitian diperoleh bahwa jenis kelamin perempuan 44 orang (53,0%), umur 46-55 40 orang (48,2%) tingkat stres pasien diabetes melitus di kelurahan padang mas kabanjahe tahun 2022 di dapatkan bahwa sebagian pasien mengalami stres sedang 38 orang (45,8%). Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi yang berguna bagi masyarakat kelurahan padang mas kabanjahe agar mampu mengolah tingkat stresnya dan menerima situasi hidupnya setiap hari.
GAMBARAN TINGKAT STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU) Erna Irawan; Mery Tania; Mutia Awaliah Nur S; Eva Supratin
Jurnal Keperawatan BSI Vol 11 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecemasan kerja ICU merupakan salah satu lingkungan kerja yang memiliki stres tinggi. Hal ini dikarenakan perawat ICU harus berhadapan denagna klien yang kondisinya kritis dan mengancam jiwa, sehingga membutuhkan perhatian khusus, pengetahuan dan keterampilan untuk dapat memberikan tindakan dengan cepat dan tepat. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran stres kerja pada perawat di ruang intensive care unit (ICU). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriftif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat yang bekerja di ruang ICU sejumlah 91 perawat. Sampel menggunakan total sampling sebanyak 91 perawat yang bekerja di ruang Intensive Care Unit (ICU). Instrument yang digunakan adalah expanded nursing stress scale (ENSS) versi Bahasa Indonesia. Analisa dalam penelitian ini adalah distribusi frekuensi. Dari Hasil Gambaran stres kerja perawat di Ruang Intensive Care Unit (ICU) memperlihatkan sebanyak 46 responden (51%) mengalami stres kerja tinggi, sedangkan (49%) 45 responden sisanya mengalami stres kerja rendah, dengan begitu responden dalam penelitian ini lebih dari separuh mengalami stres kerja tinggi pada perawat yang bekerja di Ruang ICU Dilihat dari 9 indikator didapatkan, subskala yang paling dirasa membuat stres adalah beban kerja sebesar 17% diikuti dengan ketidakpastian mengenai pengobatan sebesar 16%, masalah dengan permasalahan dengan pasien sebesar 15%, masalah dengan atasan sebesar 13%, kematian dan sekarat sebesar 10%, konflik dengan dokter dan masalah dengan teman kerja masing- masing sebesar 9%, diskiminasi sebesar 6% dan yang paling rendah yaitu subskala tidak cukup persiapan sebesar 5%. Saran bagi Rumah Sakit untuk bisa melakukan beberapa kegiatan relaksasi untuk mengurangi stres kerja.
PERBANDINGAN MODERN DRESSING HYDROGEL DAN HYDROPHOBIC TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA INFEKSI ULKUS DIABETIK Hudzaifah Al Fatih; Nurul Iklima; Iin Gusyani
Jurnal Keperawatan BSI Vol 11 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan jumlah DM mengakibatkan meningkatnya komplikasi diabetes, yaitu ulkus diabetikum. Laporan dari IDF bahwa insiden yang menimpa ulkus kaki diabetes naik sampai 25% sepanjang hidup pasien, dimana ulkus kaki terjadi pada 15-25% orang yang menderita DM. Penanganan ulkus diabetik, membutuhkan advanced wound management berupa antimikrobial dressing, salah satu penyebabnya karena kumpulan berbagai jenis bakteri dan disertai biofilm. Balutan modern dressing Cadexomer Iodine (Hydrogel) dan Cutimed Sorbact (Hydrophobic) merupakan balutan antimikrobial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses penyembuhan luka dengan menggunakan Cadexomer Iodine (hydrogel) dan proses penyembuhan luka dengan cutimed sorbact (Hydrophobic) terhadap luka infeksi ulkus diabetik. Metode penelitian ini merupakan penelitian quasi-eksperiment, dengan design post-test only. Menggunakan instrumen luka yang sudah baku, yaitu Status Kontinum Bates Jensen Wound Assessment Tools (BWAT). Jumlah populasi sebanyak 226 pasien dan pemilihan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling didapatkan jumlah sampel sebanyak 60 responden, analisa data menggunakan analisa bivariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa pada proses penyembuhan luka pada kelompok Cadexomer Iodine (hydrogel) didapatkan nilai min-maks adalah 13-30 dan hasil mean 19,57 sedangkan proses penyembuhan luka pada kelompok Cutimed sorbact (hydrophobic) didapatkan nilai min-maks adalah 19-48 dan hasil mean 30,90, yang artinya semakin tinggi score luka maka sebakin kurang bagus luka tersebut, semakin rendah score luka maka semakin bagus luka tersebut. Hasil uji independent T-test yang menggunakan post test only didapatkan nilai p-value 0,000 dengan tingkat signifikansi < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara Cadexomer Iodine (Hydrogel) dan Cutimed Sorbact (Hydrophobic). Oleh karena itu Cadexomer iodine (Hydrogel) yang bisa lebih lama membuat luka menjadi lembab maka akan lebih efektif penggunaanya.
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PERAWAT PADA MASA PANDEMI COVID-19 Erna Irawan; Nurul Iklima; Tita Puspita Ningrum; Rosalina Pujayanti
Jurnal Keperawatan BSI Vol 11 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) telah menyatakan COVID-19 menjadi pandemi global. Dengan adanya pandemi ini perawat sebagai garda terdepan dalam menangani pasien dengan COVID-19 memiliki resiko penularan yang sangat tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi gambaran tingkat kecemasan perawat RSUD Kota Bandung pada masa pandemi COVID-19. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik total sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 56 orang yang merupakan perawat yang secara langsung menangani pasien COVID-19. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Januari 2022 – 27 Januari 2022. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan instrumen Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) yang sudah disesuaikan dengan kecemasan pada era pandemi COVID-19. Alat ukur ini memiliki uji validitas 0,9 dan reliabilitas dengan cronbach alpha 0,756. Instrumen tersebut diberikan kepada responden melalui google form. Teknik analisa data yang digunakan yaitu analisa data univariat yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu sebanyak 2 orang (3,6%) responden tidak mengalami kecemasan, 14 orang (25%) mengalami kecemasan ringan, 25 orang (44,6%) mengalami kecemasan sedang dan 15 orang (26,8%) mengalami kecemasan berat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hampir separuhnya perawat RSUD Kota Bandung mengalami kecemasan sedang menuju berat. Hasil penelitian ini diharapkan agar RSUD Kota Bandung sebagai tempat penelitian dapat meningkatkan dukungan kepada semua karyawan terutama perawat seperti adanya update ilmu tentang COVID-19, screening karyawan yang dilakukan setiap 3 bulan sekali serta adanya rotasi setiap 3 bulan sekali bagi perawat yang menangani pasien COVID-19 guna mengembalikan kondisi fisik maupun psikis mereka.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERILAKU MENCUCI TANGAN PADA MASA PANDEMI Ni Kadek Ayu Purnamawati; AAA Yuliati Darmini; Putu Inge Ruth Suantika; Sri Dewi Megayanti
Jurnal Keperawatan BSI Vol 11 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitin ini dilakukan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan perilaku mencuci tangan siswa SMP Ngurah Rai Pecatu. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 21-25 Pebruari 2022. Besar sampel adalah 179 responden. Teknik sampel menggunakan non probability sampling yang direkrut menggunakan teknik total sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner yanglid dan reliable serta dianalisis menggunakan uji spearmen rank rho. Jadi dapat dikatakan bahwa (median) dukungan keluarga sebesar 56.00, standar deviasi 8.870. Pada variabel perilaku mencuci tangan didapatkan (median) 10.00 dan standar deviasi 1.312. Jadi Teridentifikasi hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan perilaku mencuci tangan siswa SMP Ngurah Rai Pecatu pada masa pandemi dengan p value <0.05. Dukungan keluarga sangat berperan penting karena keluarga dapat memengaruhi memberikan informasi mengenai pandemi covid-19 khusunya pada penerapan protokol kesehatan salah satunya yaitu perilaku mencuci tangan. Semakin baik dukungan keluarga maka semakin baik juga perilaku mencuci tangan siswa SMP Ngurah Rai Pecatu pada masa pandemi. Saran dari peneliti diharapkan bagi siswa tetap mempertahankan dan meningkatkan kebiasaan yang lebih baik lagi terkait perilaku mencuci tangan pada masa pandemi covid-19 sehingga resiko penularan covid-19 dapat diminimalisir dengan cara tetap menjaga protokol kesehatan.
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DAN DEPRESI TERHADAP KEPATUHAN PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISIS Sinta Wijayanti
Jurnal Keperawatan BSI Vol 11 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hemodialisis merupakan terapi pengganti pada pasien gagal ginjal kronik dengan stadium 4. Prevalensi pasien baru hemodialisis di Indonesia pada tahun 2017 sampai 2018 mengalami peningkatan sebanyak 35.602 serta peningkatan prevalensi pasien lama hemodialisis di Indonesia sebanyak 54.250 yang aktif dalam menjalani hemodialisis pada 797 unit hemodialisis. Pengobatan pada hemodialisis harus diikuti dengan manajemen pengobatan yang efektif diantaranya perubahan kebiasaan, rutinitas, dan gaya hidup pasien dalam menjalankan kepatuhan dalam pembatasan diet dan cairan pasien hemodialisis. Terdapat factor yang dapat mempengaruhi kepatuhan pasien diantaranya factor psikologis. Faktor psikologis tersebut yaitu dukungan sosial dan depresi sehingga dapat mempengaruhi pasien dalam kepatuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dan depresi terhadap kepatuhan pembatasan diet dan cairan pasien yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan desai cross sectional. Teknik pengambilan data digunakan teknik non probality sampling dengan metode consecutive sampling dengan total sampel 96 responden. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan antara dukungan sosial terhadap kepatuhan pembatasan diet dan cairan pasien hemodialisis (p value = -0,115) dan terdapat hubungan yang signifikan antara depresi terhadap kepatuhan pembatasan diet dan cairan pasien hemodialisis (p value = 0,016). Perawat di ruang hemodialisis sebagai penyedia layanan kesehatan dapat meningkatkan komunikasi dan motivasi dalam memberikan intervensi dan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga terkait kepatuhan pembatasan diet dan cairan pasien hemodialisis.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN HIPERTENSI DI MASA PANDEMI COVID-19 Hudzaifah Al Fatih; Tita Puspita Ningrum; Aghna Azkani Saktya
Jurnal Keperawatan BSI Vol 11 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi Covid-19 telah membuat perubahan besar pada layanan fasilitas kesehatan di Indonesia. Kondisi pandemi ini menyebabkan pasien menjadi cemas dan takut untuk memeriksakan kondisinya ke fasilitas kesehatan. Kontrol terhadap kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi selama masa pandemi merupakan penyebab kegagalan terapi hipertensi. Dukungan keluarga diperlukan oleh pasien hipertensi yang membutuhkan perawatan dengan waktu yang lama dan terus-menerus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan mengkonsumsi obat pada pasien hipertensi di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh pasien hipertensi yang berkunjung ke Puskesmas Ibrahim Adjie Kota Bandung. Besar Sampel adalah 62 responden menggunakan accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner MMAS-8 (Modified Morisky Adherence Scale). Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji Person Corelation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga dengan kategori baik (50%), Kepatuhan minum obat dengan kategori patuh (58.1%), dan terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pasien hipertensi dimasa pandemi. Dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 sehingga p value<0.05. Nilai korelasi Pearson sebesar 0.783 menunjukkan bahwa kekuatan korelasi kuat. Pandemi Covid-19 yang saat ini dialami memberikan dampak mengancam status kesehatan masyarakat khususnya pasien yang menderita hipertensi apabila tidak ada penguatan dari dukungan keluarga. Diharapkan keluarga agar selalu mengoptimalkan dukungan yang diberikan kepada pasien hipertensi karena keluarga merupakan orang terdekat pasien yang setiap saat dapat mengetahui keadaan pasien.
Pengaruh Positive Self Talk Therapy Terhadap Kecemasan Pada Penderita Hipertensi Di Puskesmas Babakan Sari Kota Bandung Erna Irawan
Jurnal Keperawatan BSI Vol 11 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi adalah suatu kondisi ketika tekanan darah pada dinding arteri terlalu tinggi (WHO, 2021). Kecemasan adalah gangguan kesehatan jiwa yang paling banyak didapat di masyarakat yang berkaitan dengan hipertensi. Penanganan hipertensi bukan hanya terapi pengobatan atau terapi farmakologi namun juga dapat menggunakan terapi non-farmakologi (Nisa & Pranungsari, 2021). Positive self talk therapy dapat menjadi intervensi dalam penanganan kecemasan pada penderita hipertensi karena dengan berkomunikasi positif dengan diri sendiri dapat meningkatkan rasa percaya diri, membuat diri menjadi lebih positif dan mampu mengatasi situasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh positive self talk therapy terhadap kecemasan pada penderita hipertensi di Puskesmas Babakan Sari Kota Bandung. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuantitatif dengan desain penelitian one group pretest posttest. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling dan jumlah sampel 25 responden. Analisis data menggunakan uji statistic non parametric Wilcoxon untuk melihat perbedaan pretest dan posttest dalam menentukan hasil intervensi. Hasil analisis data menunjukan bahwa terdapat perbedaan nilai sebelum dan setelah dilakukan intervensi dengan nilai p value = 0,001 (<0,05) yang artinya terdapat pengaruh positive self talk therapy terhadap kecemasan pada penderita hipertensi di Puskesmas Babakan Sari Kota Bandung. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam pemberian intervensi pada penderita hipertensi yang mengalami kecemasan dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau dapat dikembangkan lebih lanjut untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan positive self talk theray.