cover
Contact Name
Nurman Hidaya
Contact Email
bchs@borneo.ac.id
Phone
+6282378768648
Journal Mail Official
bchs@borneo.ac.id
Editorial Address
Jl. Amal Lama No. 1, Kelurahan Pantai Amal, Kecamatan Tarakan Timur, , Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara
Location
Kota tarakan,
Kalimantan utara
INDONESIA
Borneo Community Health Sevice Journal
ISSN : -     EISSN : 28076621     DOI : https://doi.org/10.35334/neotyce.v1i1
Borneo Community Health Sevice Journal, yang merupakan jurnal multidisiplin bidang kesehatan yang berfokus pada hasil karya pengabdian masyarakat dibidang kesehatan yang meliputi : Keperawatan, kebidanan, kedokteran, kesehatan masyarakat, psikologi, gizi dan bidang kesehatan yang lain.
Articles 48 Documents
Peningkatan Kesehatan Melalui Program LIBAS (Lansia Sehat Bebas COVID-19) Devi Etivia Purlinda; Fitriani Kahar; Ichsan Hadipranoto; Widodo Widodo
Borneo Community Health Service Journal VOLUME 3 NOMOR 2 TAHUN 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/neotyce.v3i2.3574

Abstract

Peningkatan kesehatan bagi lansia di RW 02 Pedurungan Tengah Kota Semarang, melalui Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, melakukan pelatihan senam Libas, skrining kesehatan, pembagian masker, handsanitiser, dan peningkat imun tubuh. Tujuan Kegiatan adalah pelatihan senam Libas untuk lansia agar kebugaran dan imunitas tubuh meningkat. Skrining Kesehatan untuk memantau Indeks Massa Tubuh, kada glukosa darah, hemoglobin dan kolesterol darah pada lansia. Metode kegiatan adalah promosi Kesehatan tentang pencegahan penularan Covid 19, pelatihan Senam Libas dan skrining kesehatan. Hasil kegiatan adalah adanya pemahaman tentang protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19 dan praktik senam Libas 100% (50 orang) pada lansia. Hasil skrining terdapat hiperglikemia 8 orang (16%), hiperkolesterol 39 orang (78%), anemia 12 orang (24%), hipertensi 16 orang (23%), obesitas 20 orang (40%) pada lansia. Kesimpulan lansia yang hiperglikemia, hiperkolesterol, anemia, hipertensi agar segera berobat untuk diterapi. Kegiatan pengabdian merupakan bagian peningkatan kesehatan bagi lansia untuk mencegah Penyakit Tidak Menular (PTM).
Edukasi Masyarakat Siaga (Emas) 1.000 Hari Pertama Kehidupan Gusriani Gusriani; Wahida Wahida; Nur Indah Noviyanti
Borneo Community Health Service Journal VOLUME 3 NOMOR 2 TAHUN 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/neotyce.v3i2.4216

Abstract

Stunting is a condition of failure to thrive in children under five years old due to chronic malnutrition, especially during the first 1000 Days of Life (1000 HPK). Stunting affects brain growth and development. Stunted children also have a higher risk of suffering from chronic diseases in adulthood. Based on the results of the 2021 SSGI, the prevalence of stunting in Nunukan Regency is the highest in North Kalimantan, reaching 30%. Among the 17 primary healthcare service areas under the Nunukan district health office, the Sedadap primary healthcare service area has one of the highest incidence rates of stunting. Out of 1,817 measured toddlers, 267 (14.7%) were found to be stunted. This is suspected to be due to the lack of knowledge among the cadres and the community about the 1000 HPK concept, insufficient knowledge among cadres and pregnant women about meeting the nutritional needs of toddlers, and partners not knowing about the use of the Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) as an early detection and screening tool for toddlers' status and development. The proposed solutions to these issues are the provision of education and assistance in filling out the KPSP. The training method employed includes interactive lectures and direct demonstration practices, while the mentoring process involves periodic monitoring to ensure the successful and sustainable implementation of the program. Overall, this community partnership program is a positive step towards preventing stunting. Education, child development monitoring, and mentoring are essential components that have effectively increased the knowledge and awareness of the community. Through understanding and appropriate actions, stunting issues in toddlers can be minimized, enabling future generations to grow and develop optimally.
Pemberdayaan Kader dalam Deteksi Dini dan Pencegahan Preeklampsia Gusriani Gusriani; Nur Indah Noviyanti; Mega Octamelia
Borneo Community Health Service Journal VOLUME 1 NOMOR 2 TAHUN 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/neotyce.v1i2.4376

Abstract

Preeklampsia adalah hipertensi yang dapat mempengaruhi semua organ, terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu yang diawali dengan disfungsi endotel dan penurunan perfusi organ serta seringkali ditandai dengan adanya proteinuria. Kegiatan Pengabdian Masyarakat Pemberdayaan Kader dalam Deteksi Dini dan Pencegahan Preeklampsia telah berhasil meningkatkan pemahaman dan kesiapan kader dalam menghadapi ancaman serius terhadap kesehatan ibu hamil. Partisipasi aktif kader dalam kegiatan edukasi mencerminkan minat yang tinggi dalam memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pencegahan preeklampsia. Hasil dari program ini menunjukkan bahwa edukasi yang diselenggarakan secara interaktif efektif dalam meningkatkan pemahaman kader tentang deteksi dini dan pencegahan preeklampsia. Pemahaman yang ditingkatkan ini merupakan langkah penting dalam membantu ibu hamil mengenali gejala preeklampsia dan mengambil tindakan yang tepat.Peran penting pemahaman kader dalam memberikan informasi yang relevan kepada ibu hamil tidak boleh diabaikan. Pemahaman ini juga berperan dalam mencegah komplikasi serius seperti anemia pada ibu hamil. Kegiatan ini memiliki potensi besar dalam meningkatkan kesehatan ibu hamil dan meminimalkan risiko preeklampsia. Dengan melanjutkan dan memperluas program ini, diharapkan dampak positifnya akan terus berlanjut dan dapat menginspirasi upaya serupa di komunitas lain.
PENINGKATAN PERAN/TUGAS DAN WEWENANG BIDAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 Doris Noviani; Deby Igau; Fiyona Ergira Amalia; Rina Hidayati
Borneo Community Health Service Journal VOLUME 3 NOMOR 2 TAHUN 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/neotyce.v3i2.3290

Abstract

Pada masa pandemi Covid-19, bidan menghadapi berbagai tantangan, baik dari segi teknis maupun non-teknis. Pandemi Covid-19 dapat menciptakan dampak berganda bagi bidan maupun kliennya. Bidan menjalankan tugas penting selama pandemi untuk memastikan pelayanan kesehatan reproduksi tetap tersedia dan berfungsi, walaupun dalam situasi krisis kesehatan, dengan menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19. Bidan sebagai suatu profesi dinamis harus berpartisipasi mengembangkan diri mengikuti perkembangan global, dalam bentuk peran aktif bidan dalam meningkatkan kualitas pelayanan, pendidikan dan organisasi profesi dengan komitmen mengacu pada peraturan. Tujuan pelatihan adalah meningkatkan pemahaman bidan tentang pencegahan dan pengendalian infeksi Covid-19 sehingga membatasi kematian langsung dan menghindari peningkatan kematian tidak langsung serta menjaga agar kualitas pelayanan kebidanan tidak mengalami penurunan, serta hak-hak ibu dan bayi dapat tetap terpenuhi. Kegiatan ini diikuti oleh 19 pseserta yang merupakan bidan yang melaksanakan Praktek Mandiri Bidan maupun berada di fasilitas kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik). Pelatihan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang peran bidan dalam pelayanan sesuai pendoman pencegahan pada situasi pandemi Covid-19.
Edukasi Ibu Hamil (Edumil) Cegah Anemia dan Stunting Yuni Retnowati; Gusriani Gusriani; Nurrahmi Umami
Borneo Community Health Service Journal VOLUME 3 NOMOR 2 TAHUN 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/neotyce.v3i2.4114

Abstract

Anemia dan stunting merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi pada ibu hamil di berbagai negara, terutama di daerah dengan sumber daya kesehatan terbatas. Kedua kondisi ini memiliki dampak serius pada kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu hamil tentang pentingnya menjaga kesehatan mereka dan janin yang dikandungnya. Tujuan dari kegiatan "Edukasi Ibu Hamil (Edumil) Cegah Anemia dan Stunting" adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada ibu hamil mengenai pentingnya nutrisi yang seimbang dan perawatan kesehatan selama masa kehamilan. Program ini bertujuan untuk mengurangi angka anemia dan stunting pada ibu hamil dan bayi serta memberikan kontribusi positif pada kesehatan generasi mendatang. Program Edumil difokuskan pada tiga aspek utama, yaitu pendidikan gizi, perawatan prenatal, dan pemantauan pertumbuhan janin. Ibu hamil diberikan pengetahuan tentang makanan yang mengandung zat besi, asam folat, dan nutrisi penting lainnya. Mereka juga diberikan informasi tentang kunjungan prenatal yang teratur dan perawatan medis yang diperlukan selama kehamilan. Selain itu, ibu hamil diajarkan cara memantau pertumbuhan janin dan tanda-tanda pertumbuhan yang normal. Melalui program Edumil, pengetahuan dan pemahaman ibu hamil tentang nutrisi dan perawatan kesehatan selama kehamilan meningkat secara signifikan. Ibu hamil menjadi lebih sadar akan pentingnya makanan yang sehat dan bergizi, kunjungan prenatal yang teratur, dan pemantauan pertumbuhan janin. Dalam jangka panjang, diharapkan angka anemia dan stunting pada ibu hamil dan bayi dapat dikurangi.
Gerakan Mengurangi Emesis Pada Ibu Hamil di Wilayah Perbatasan Kalimantan Berbasis Kearifan Lokal Ririn Ariyanti; Nurahmi Umami; sudarto sudarto; Imra Imra; Annisa Eka Permatasari; Zulfa Rahmalia Khariani; Tantry Sulistiyowati; Enilin Okovianus; Mastura Mastura
Borneo Community Health Service Journal VOLUME 3 NOMOR 2 TAHUN 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/neotyce.v3i2.4400

Abstract

Emesis gravidarum (mual dan muntah kehamilan) merupakan salah satu keluhan trimester pertama. Ketidaknyamanan ini memaksa ibu hamil untuk istirahat dari pekerjaan jika tidak ditangani dengan baik. Jahe merupakanĀ  solusiĀ  non farmakologi untuk mengatasi muntah. Masyarakat Dayak percaya bahwa jahe dayak dapat mengatasi muntah-muntah dan pusing pada ibu hamil. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberdayakan masyarakat dalam hal ini kelompok pastry chef dalam membuat kue jahe yang terbukti efektif dalam mengurangi rasa mual dan muntah pada ibu hamil. Objek pengabdian pada masyarakat ini adalah Kelompok Pembuatan Kue Kecamatan Mamburuni. Metode realisasi pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dalam tiga tahap, yakni. tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Gedung Serbaguna Kelurahan Mamburuni Tarakan Timur Kota Tarakan selama 3 hari. Dari kegiatan yang dihasilkan, kelompok pembuat kue mampu membuat kue jahe yang dapat mengurangi muntah pada ibu hamil.
Upaya Penurunan Angka Kematian Ibu Melalui Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Persiapan Kehamilan Yang Sehat Noor Rochmah Ida Ayu Trisno Putri; Tin Utami -; Etika Dewi Cahyaningrum; Suci Khasanah -; Adiratna Sekar Siwi
Borneo Community Health Service Journal VOLUME 3 NOMOR 2 TAHUN 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/neotyce.v3i2.4013

Abstract

One of the health indicators in a country can be seen from the prevalence of maternal mortality (MMR). The maternal mortality rate in Indonesia has experienced a drastic increase. In 2019 the maternal mortality rate reached 4,221 people and increased in 2021 to reach 7/389 people. This condition is not in line with the global maternal mortality rate target of less than 70 per 100,000 live births in 2023. So an effort is needed to reduce MMR, prevent the risk of emergency pregnancy and provide reproductive education. The purpose of community service activities is to increase mother's knowledge to maintain women's health so that it can reduce maternal mortality. The target of the activity is mothers or women of childbearing age totaling 17 people. The activity was carried out at the Permata Harmoni Residential PKK Association, Ledug, Banyumas, Central Java. The activity will be carried out in March 2023. The activity method is carried out with the stages of preparation, implementation, evaluation and making a follow-up plan. The results of community service activities found an increase in mother's knowledge regarding reproductive health, from 47.0% before being given education to 70.6% after getting education. This activity was concluded to be able to increase mother's knowledge so that it is recommended for health service providers to routinely carry out health promotion, especially in terms of maternal reproductive health so as to prevent higher maternal mortality rates
Edukasi Pemenuhan Gizi dan Pencegahan Stunting pada masyarakat Desa Nurman Hidaya; Ratno achyani
Borneo Community Health Service Journal VOLUME 3 NOMOR 2 TAHUN 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/neotyce.v3i2.3461

Abstract

Stunting masih menjadi isu global dan permasalahan pada anak yang harus diatasi. Edukasi tentang stunting bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan Masyarakat sebagai upaya pencegahan terjadinya stunting pada anak. Materi edukasi tentang pengertian, tanda gejala, penyebab, upaya pencegahan dan makanan yang bergizi. Metode yang digunakan, yaitu ceramah dan diskusi, Media yang digunakan, yaitu LCD, leaflet, banner, soal pretest dan posttes. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan. Disarankan untuk pengabdian berikutnya dapat dilakukan di semua desa yang beresiko stunting disertai dengan demonstrasi pembuatan makanan dan minuman yang sehat dan bergizi.