cover
Contact Name
Riki Ranova
Contact Email
riki.farm@gmail.com
Phone
+6281277752221
Journal Mail Official
ejurnal.akfarib@gmail.com
Editorial Address
Jl. Kesehatan No. 20 Belakang RSAM Kel, Bukit Apit Puhun, Guguk Panjang, Bukittinggi , Sumatera Barat 26114
Location
Kota bukittinggi,
Sumatera barat
INDONESIA
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional
ISSN : -     EISSN : 28304802     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional secara resmi yang dikelola oleh Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi yang artikelnya dapat diakses dan unduh secara online oleh publik. Jurnal ini adalah jurnal review nasional, yang terbit 2 (dua) kali dalam setahun pada bulan Januari dan Juli dengan topik-topik keunggulan hasil penelitian di bidang obat tradisional, teknologi kefarmasian, pelayanan dan praktek kefarmasian, pengobatan masyarakat, serta disiplin ilmu kesehatan yang terkait erat. Jurnal ini memfokuskan pada tema meliputi Farmakognosi, Fitokimia, Farmasetika, Kimia Farmasi, Farmasi Klinis dan Farmasi Komunitas.
Articles 50 Documents
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN AFRIKA (Vernonia arborea Buch-Ham) DENGAN METODE DPPH Ariya Eka Kusuma; Anisa Yolanda Nisa
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional
Publisher : LPPM Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia arborea Buch-Ham) dengan Metoda DPPH. Sebanyak 2 kg daun afrika yang telah dikering anginkan dan di ekstrak dengan metoda maserasi, sehingga didapatkan ekstrak kental sebanyak 36,598 gram. Pengujian aktivitas antioksidan dengan konsentrasi DPPH 20 ppm diperoleh panjang gelombang maksimum DPPH 516 nm dengan absorban 0,549. Konsentrasi uji aktivitas antioksidan yang digunakan adalah 1.000 ppm, 800 ppm, 400 ppm dan 200 ppm. Ekstrak etanol daun afrika memiliki aktivitas antioksidan yang sangat lemah dimana didapatkan nilai IC50 sebesar 557,058 ppm.
GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI DI BANGSAL PENYAKIT DALAM RSUD DR. ACHMAD DARWIS Widyastuti Widyastuti; Noviar Noviar; Maizul Putra
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional
Publisher : LPPM Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit hipertensi merupakan silent killer disease atau merupakan penyakit tidak menular yang memiliki angka prevalensi yang tinggi di dunia maupun Indonesia. Hipertensi merupakan faktor risiko dari penyakit kardiovaskular yang dapat mengakibatkan kematian, sehingga diperlukan evaluasi efektivitas obat dengan mengkaji ketepatan pemilihan dan dosis obat antihipertensi untuk menentukan terapi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan obat dan proporsi penggunaan obat antihipertensi yang efektif serta melihat efek samping dan interaksi obat pada pasien rawat inap di RSUD dr. Achmad Darwis Suliki. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif yang bersifat prospective dengan rancangan case series. Data diambil dari rekam medis pasien rawat inap di bangsal penyakit dalam Rumah Sakit dr. Achmad Darwis Suliki periode April dan di evaluasi berdasarkan literatur. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 23 data pasien yang menggunakan obat antihipertensi. Kasus terbanyak terdapat pada jenis kelamin perempuan (56,52%) dan kelompok umur geriatri (73,92%). Penggunaan obat antihipertensi tunggal lebih banyak dibandingkan kombinasi yaitu 52,17%. Golongan obat antihipertensi yang paling banyak diresepkan adalah Angiotensin Receptor Blocker (ARB) dengan jenis obat candesartan. Efektivitas penggunaan obat dilihat dari terjadinya penurunan tekanan darah pada tiap hari rawat sebesar 43,47%, interaksi obat antihipertensi yang terjadi dalam peresepan sebanyak 43,47% dan efek samping yang terjadi sebanyak 4,35%.
DEKOLORISASI ZAT WARNA METILEN BIRU MENGGUNAKAN BIOSORBEN KULIT TELUR Linda Hevira; Gampito
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional
Publisher : LPPM Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan zat warna sintetis di perairan sangat berbahaya walaupun dalam konsentrasi yang kecil. Metoda adsorpsi dianggap paling cocok untuk mengelola limbah, apalagi menggunakan bahan terbuang untuk menyerap zat warna. Pada penelitian ini kulit dan membran telur ayam digunakan untuk menyerap zat warna metilen biru. Kinetika reaksi penyerapan dianalisa dari data waktu kontak optimal. Model kinetika yang cocok dengan penelitian adalah pseudo orde dua dengan R2 = 0,9971. mekanisme penyerapan menunjukkan bahwa kapasitas penyerapan sesuai dengan jumlah sisi aktif adsorben. Dari segi ekonomi, kulit dan membran telur ayam dapat dipastikan sebagai penyerap zat warna yang ramah lingkungan, efisiensi tinggi, selain itu juga dapat mengurangi sampah padat organik.
EKSTRAKSI PEKTIN DARI KULIT PISANG KEPOK (Musa balbisiana Colla), PISANG AMBON (Musa acuminata Colla), DAN PISANG EMAS (Musa x paradisiaca L) Rahmayulis
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional
Publisher : LPPM Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang “Ekstraksi Pektin dari Kulit Pisang Kepok (Musa balbisiana Colla), Pisang Ambon (Musa acuminata Colla) Dan Pisang Emas (Musa x paradisiaca L)” yang bertujuan untuk mengetahui kadar pektin yang terbanyak apakah dari kulit pisang kepok, kulit pisang ambon atau kulit pisang emas. Penelitian ini dilakukan dengan metode ekstraksi refluks menggunakan pelarut HCl 0,35 N selama 90 menit. Hasil ekstraksi ditambahkan etanol 96% dengan perbandingan 1:1 hingga terbentuk endapan pektin, kemudian disaring dan dioven pada suhu 40°C selama 8 jam. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kadar pektin paling banyak yaitu pada kulit pisang emas 2,848%, kemudian kulit pisang ambon 1,609%, dan pektin yang paling sedikit adalah kulit pisang kepok 1,187%.
MIKROENKAPSULASI PARASETAMOL MENGGUNAKAN EUDRAGIT L 100 SEBAGAI PENYALUT Devahimer Harsep Rosi
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional
Publisher : LPPM Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian formulasi parasetamol secara mikroenkapsulasi untuk menutupi rasa pahit dari parasetamol menggunakan metode penguapan pelarut dengan memvariasikan konsentrasi eudragit L 100 sebagai penyalut yaitu 2 g, 3 g, dan 4 g. Evaluasi meliputi pemeriksaan organoleptik, foto mikroskopis, ukuran partikel, penetapan kadar parasetamol dalam mikrokapsul, uji disolusi dan uji rasa mikrokapsul. Hasil penelitian menunjukan bahwa parasetamol dapat diformulasikan dalam bentuk mikrokapsul. Uji rasa secara Kruskal-Walis memberikan hasil paling baik pada mikrokapsul F III dengan konsentrasi eudragit L 100 4 g.
UJI EFEKTIVITAS ANTIALERGI EKSTRAK ETANOL DAUN KAYU RACUN (Rhinacanthus nasutus (L.) Kurz) PADA TIKUS DENGAN INDUKSI OVALBUMIN isra reslina; Ria Afrianti
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional
Publisher : LPPM Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang uji efektifitas ekstrak daun kayu racun (Rhinacanthus nasutus (L.) Kurz) dengan induksi ovalbumin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak sebagai antialergi dan untuk mengetahui variasi dosis dari ekstrak memberikan efek yang berbeda sebagai antialergi. Penelitian ini menggunakan tikus putih jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I sebagai kontrol negatif yang diberikan aquadest, Kelompok II sebagai kontrol positif yang diberikan NaCMC, Kelompok III, IV, V diberikan ekstrak etanol daun kayu racun dengan dosis berturut-turut 80mg/KgBB, 160mg/KgBB, 320mg/KgBB. Dilakukan sensitisasi pada hari ke-1, ke-7 dengan induksi ovalbumin 0,1%, pada hari ke-14 dicukur bulu tikus tersebut dan disuntikkan evans blue, setelah 15 menit diberikan sediaan dan ekstrak pada masing-masing kelompok, setelah 15 menit diberikan penginduksi ovalbumin dengan konsentrasi 5,25% kemudian diukur diameter, luas area pigmentasi, nilai luas area pigmentasi pada jam ke-1 sampai jam ke-8, dan persentase daya anti- anafilaksisnya. Didapatkan persentase daya anti-anafilaksis Kelompok III, IV, dan V yang diberikan ekstrak etanol daun kayu racun memiliki daya anti-anafilaksis kutan aktif berturut-turut 50,97%, 60,62%, dan 67,06%. Kelompok V (dosis 320mg/KgBB) menunjukkan aktivitas antialergi paling baik di antara kelompok sediaan uji yang lain. Berdasarkan hasil pengujian statistik secara Kruskal Wallis dapat disimpulkan yaitu terdapat perbedaan nyata antara variasi dosis KIII (Dosis 80mg/KgBB) dan KV (Dosis 320mg/KgBB). Kata kunci : Antialergi, Daun kayu racun, Ovalbumin.
PERBANDINGAN PEROLEHAN HESPERIDIN KULIT BUAH JERUK SIAM GUNUNG OMEH DAN KULIT BUAH JERUK PASAMAN Riki Ranova; Ezi Rahmadani; Hilmarni
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional
Publisher : LPPM Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian perbandingan perolehan hesperidin dari kulit buah jeruk siam gunung omeh dan kulit buah jeruk pasaman. Hesperidin merupakan senyawa golongan flavonoid glikosida yang mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan. Proses isolasi hesperidin dilakukan dengan metode sokletasi menggunakan pelarut metanol. Jumlah hesperidin yang didapat ditimbang dan diidentifikasi dengan reaksi warna dan dengan metode KLT menggunakan hesperidin pembanding. Hasil identifikasi menunjukkan senyawa hasil isolasi adalah hesperidin. Dari penelitian diketahui kulit buah jeruk siam gunung omeh mengandung hesperidin lebih banyak yaitu sebesar 0,923% dibandingkan kulit buah jeruk pasaman yaitu sebesar 0,898%
PENGARUH JUMLAH PELARUT TERHADAP RENDEMEN EKSTRAK DAUN KATUK (Sauropus androgynus L. Merr) Ariya Eka Kusuma
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional
Publisher : LPPM Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun katuk merupakan tanaman tradisional yang memiliki khasiat sebagai antimikroba, antioksidan, antianemia, afridisiaka dan laktagoga (dapat meningkatkan volume ASI pada ibu menyusui dimana pada daun katuk terdapat senyawa aktif steroid dan alkaloid yang dapat meningkatkan produksi ASI). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jumlah pelarut maksimal dalam proses pengekstrakan daun katuk. Pengekstrakan daun katuk dengan menggunakan 0,5 kg daun katuk yang di ekstrak menggunakan pelarut air dengan variasi valume air 500 ml, 750 ml, 1000 ml, 1250 ml. Dihitung nilai rendemen nya, pelarut 500 ml sebesar 34,6%, 750 ml sebesar 40,6%, 1000 ml sebesar 42,4%, 1250 ml sebesar 47%. Kemudian dilakukan uji susut pengeringan, pada pelarut 500 ml sebesar 10,4 %, 750 ml sebesar 13,85%, 1000 ml sebesar 17,2% dan 1250 ml sebesar 12,95%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah semakin banyak pelarut yang digunakan maka ekstrak yang didapat semakin banyak. Saran untuk penelitian selanjutnya untuk melakukan uji lanjut terhadap serbuk yang dihasilkan dan dilakukan uji lanjut terhadap pemerasan yang konstan.
Perbandingan Karakteristik Dan Kualitas Kitosan Dari Kulit Udang Jerbung (Penaeus merguiensis De Man) Dan Udang Windu (Penaeus monodon Fabricius) Widyastuti Widyastuti
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional Vol. 2 No. 1 (2023): SITAWA Vol 2 No 1 (2023)
Publisher : LPPM Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kitosan merupakan suatu kopolimer polisakarida yang dapat digunakan sebagai eksipien potensial dalam formulasi farmasetik. Dalam sediaan farmasi kitosan digunakan sebagai bahan pengisi, penyalut, pengikat dan penghancur tablet serta sebagai gelling agent. Kitosan banyak terkandung dalam cangkang hewan laut berkulit keras (Crustacea) seperti udang dan kepiting. Limbah kulit udang yang dihasilkan dari proses pembekuan udang, pengalengan dan pengolahan kerupuk sangat besar, sehingga jumlah bagian yang terbuang dan menjadi limbah dari usaha pengolahan udang tersebut sangat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil isolasi kitosan dari limbah udang yang bersal dari udang jerbung dan udang windu. Proses isolasi menggunakan metode deasetilasi. Kitosan yang didapatkan ditentukan derajat deasetilasinya. Dari penelitian didapatkan rendemen kitosan yang berasal dari limbah kering kulit udang jerbung dan udang windu masing-masing sebesar 14,87% dan 13,71% dengan derajat deasetilasi sebesar 72,63% dan 75,44%. Kitosan yang dihasilkan keduanya memenuhi persyaratan standar yang dikeluarkan oleh Protan Laboratories Inc. Kitosan yang dihasilkan berpotensi sebagai bahan tambahan dalam formulasi sediaan tablet atau gel ABSTRACT Chitosan is a polysaccharide copolymer that can be used as a potential excipient in pharmaceutical formulations. In pharmaceutical preparations, chitosan is used as a filler, coating, binder and tablet disintegrator as well as a gelling agent. Chitosan is contained in the shells of crustaceans such as shrimp and crabs. Shrimp shell waste generated from the process of freezing shrimp, canning and processing of crackers is very large, so the number of parts that are wasted and becomes waste from the shrimp processing business is very high. This study aims to compare the results of chitosan isolation from shrimp waste originating from jerbung shrimp and tiger shrimp. The isolation process uses the deacetylation method. The degree of deacetylation of the chitosan obtained was determined. From the research, it was found that the yield of chitosan originating from the dry waste of the shells of Jerbung shrimp and tiger prawns was 14.87% and 13.71%, respectively, with deacetylation degrees of 72.63% and 75.44%. Both of the chitosan produced met the standard requirements issued by Protan Laboratories Inc. The chitosan produced has the potential as an excipient in the formulation of tablets or gel preparations
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Penggunaan Antibiotika Di Kembangan Jakarta Barat Teodhora
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional Vol. 2 No. 1 (2023): SITAWA Vol 2 No 1 (2023)
Publisher : LPPM Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infectious diseases are still among the top ten most common diseases in Indonesia. Antibiotics are drugs that are often used to treat this problem. Irrational use of antibiotics will increase antibiotic resistance. This study aims to determine the relationship between the level of knowledge with the behavior of using antibiotics. This type of research is descriptive analytical research that is quantitative in nature using observational methods with cross sectional design. The research was conducted in the area of RT 03 RW 010, Kembangan Utara Village, Kembangan District, West Jakarta City, with a research population of 420 people. The sampling technique used the Slovin formula, so that the total number of respondents was 91 respondents. The data analysis used is univariate and bivariate analysis. The results of the chi-square test showed that there was a significant relationship between age and last education on the level of knowledge with a p- value <0.05. There is a significant relationship between the level of knowledge and the behavior of using antibiotics where the correlation coefficient test results show a significant relationship in the direction of the p-value of 0.004 and the direction of the positive correlation of 0.302.