cover
Contact Name
Samanoi Halowo Fau
Contact Email
kohesi@uniraya.ac.id
Phone
+6282286352622
Journal Mail Official
kohesi@uniraya.ac.id
Editorial Address
Jln. Pramuka, Nari-nari, Kelurahan Pasar Teluk Dalam, Kabuoaten Nias Selatan, Sumatera Utara
Location
Kab. nias selatan,
Sumatera utara
INDONESIA
KOHESI: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Published by Universitas Nias Raya
ISSN : 2715162X     EISSN : 28290763     DOI : 10.57094
Core Subject : Education, Art,
Kohesi: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan jurnal dalam bidang Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Indonesia termasuk pengajaran dan pembelajaran, instruksi, pengembangan kurikulum, lingkungan belajar, pendidikan guru, teknologi pendidikan, perkembangan pendidikan, dari berbagai jenis penelitian yang berada di bawah naungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Nias Raya. Jurnal ini diterbitkan 2 kali setahun pada bulan Maret dan September.
Articles 44 Documents
KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS X IIS-A SMA SWASTA KAMPUS TELUKDALAM TAHUN PEMBELAJARAN 2020/2021 Siriakus Amajihono
Kohesi : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2 No 2 (2022): KOHESI: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.413 KB)

Abstract

The problem in this research is the error in using punctuation marks in the narrative essays ofclass X IIS-A private students at Teluk Campus in the 2020/2021 academic year which is still not fully in accordance with the general Indonesian spelling guidelines (PUEBI) describe errors in the use of.punctuation marks in students' narrative essays.this research approach is a qualitative research with descriptive type.the data source in this study is the result of narrative essays by class X IIS-A students at private high school, Teluk Campus in the 2020/2021 academic yearThe results of this study show that the use of punctuation errors in students' narrative essays is 143 errors, and the use of correct.punctuation marks is 99 punctuation marks.the total number of punctuation marks used is 242 punctuation marks. The use of a comma is 69 errors. Then, errors in the use of periods in student narrative essays that were found by researchers were 34 errors. .furthermore, errors in the use of hyphens that were found by researchers in student narrative essays were 15 errors Next, the errors in using exclamation marks that the researchers found were 14 errors. .furthermore, the errors in using quotation marks that the researchers found were 8 errors..based on the results of the study, it can be concluded that in writing narrative essays students make mistakes due to lack of mastery of the use of punctuation marks, limited vocabulary and students'.inaccuracy in writing narrative essays to teach students about the use of punctuation in narrative essays and expand students' vocabulary. (2) for students, they should expand their vocabulary, in order to produce good and correct writing
KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X IIS-B SMA SWASTA KAMPUS TELUKDALAM TAHUN PEMBELAJARAN 2020/2021 Faatulo Gulo; Askarman Laia; Kalvintinus Ndruru
Kohesi : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2 No 2 (2022): KOHESI: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.677 KB)

Abstract

The problem in this study was the error of using the punctuation on X-IIS B of SMA Swasta Kampus Telukdalam in the 2020/2021 that still didn't quite fit the general guidelines of the Indonesian spelling (PUEBI). The purpose of this study is to describe the error of using the punctuation on the student's expose essay. This research approach is qualitative work with a descriptive type. The source of the data in this study is a result of student exposure. Based on this study there 61 the errors use and the correct used is 43. The total number of punctuation used is 105. The most widely used punctuation errors are the stop mark it was 23 errors. Then the next one is the use of a coma sign on the student's exposed account that researchers found was 15 of the errors. Furthermore, the errors that the researcher found on the student's expose was hyphen mark with 11 errors. Next, the researchers have found the error in the used of the exclamation mark as many as 7. The last one is the researcher have found the error in the use of quotation marks with 5 errors. Based on the result it shows that in the writing of the student's expose the error can be occured because of the lack of punctuation, limited vocabulary and student inattention in writing the book of expose. The researcher's suggestion (1) for teachers, they should teach more the students about the use of the punctuation in the exposition essay and also expands the student vocabulary. (2) for students, they should enrich their vocabulary in order to be able to produce the good and correct writing
ENGRAVING ON STONE CHAIR Askarman Laia
Kohesi : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3 No 1 (2022): KOHESI: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.58 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya tingkat pemahaman masyarakat terutama kaum muda terhadap makna ukiran pada kurusi batu di desa Hilimondregeraya. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk kurusi batu dan makna ukiran pada kurusi batu di desa Hilimondregeraya. Objek penelitian adalah ukiran pada kurusi batu di desa Hilimondregeraya. Data diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Untuk melihat keabsahan data dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik membercheck data dengan melibatkan sekelompok pemberi data yang mengetahui bentuk dan makna ukiran pada kurusi batu di desa Hilimondregeraya. Hasil penelitian ini menunjukan: (1) kurusi batu di desa Hilimondregeraya pada zaman dulu digunakan sebagai tempat duduk bagi pemuka adat yang akan memimpin musyawarah adat. (2) ukiran pada kurusi batu di desa Hilimondregeraya mengandung makna kebesaran, kebangsawan, kekuasaan, kejayaan, kebijakan, dan keberanian, sehingga keberadaan objek-obejk tersebut dapat dikaitkan dengan kedudukan atau status social pemiliknya sebagai seseorang yang memiliki kedudukan khusus di dalam masyarakat.
THE MORAL MESSAGE CONTAINED IN THE ALBUM MAENA 2 BY RUSDI GROUP VOL. 22 Anita Zagoto
Kohesi : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3 No 1 (2022): KOHESI: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.203 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keinginan peneliti untuk mengetahui pesan moral tentang kehidupan masyarakat, perjalanan hidup, perumpamaan dalam menjalani kehidupan, tentang adat yang berlaku di lingkungan masyarakat yang terkandung dalam Album Maena 2 oleh Rusdi Group Vol. 22 yang berisi 9 lirik lagu. Salah satunya pada lagu “Silumana Zatuagu”. Dalam lagu ini terdapat pesan moral yaitu “No ioroiό inagu nano mόido nihalό, fosumange wo’omou amau inau matuamό”, yang artinya ini pesan seorang ibu kepada anaknya perempuan yang hendak menikah. Katanya, “hargai suamimu, hormati ayah dan ibu mertuamu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pesan moral (hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan manusia lain dan hubungan manusia dengan Tuhan) yang terkandung dalam Album Maena 2 oleh Rusdi Group Vol 22. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif. Sumber data yakni Album Maena 2 oleh Rusdi Group Vol 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan ke-9 teks maena tersebut, dapat diuraikan bahwa terdapat 7 (tujuh) yang mengandung pesan moral (hubungan manusia dengan diri sendiri), terdapat 6 (enam) yang mengandung pesan moral (hubungan manusia dengan manusia lain dan terdapat 3 (tiga) yang mengandung pesan moral (hubungan manusia dengan Tuhan).
PENYIMPANGAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DI KALANGAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI STKIP NIAS SELATAN Merri Christina Zalukhu; Askarman Laia
Kohesi : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3 No 1 (2022): KOHESI: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.359 KB)

Abstract

Kesantunan berbahasa merupakan aspek yang sangat penting saat berinteraksi dengan lawan tutur, terutama dalam dunia pendidikan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa di kalangan mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data primer yang berupa rekaman percakapan mahasiswa, sedangkan data sekunder dalam penelitian ini adalah berupa pengetahuan dan pemahaman peneliti, serta teori-teori yang mendukung kesantunan berbahasa.Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak yaitu SBLC (simak bebas libat cakap). Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data pada tuturan mahasiswa khususnya prodi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di STKIP Nias Selatan, bahwa jenis penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa yang digunakan mahasiswa dalam kegiatan bertutur terhadap teman sebaya maupun terhadap orang yang lebih tua terdiri atas penyimpangan maksim kebijaksanaan, penyimpangan maksim kedermawanan, dan penyimpangan maksim kesederhanaan. Maka peneliti menyimpulkan bahwa mahasiswa di lingkungan kampus STKIP Nias Selatan masih kurang mampu berbahasa santun, baik terhadap teman sebaya maupun terhadap orang yang berusia lebih tua. Adapun saran peneliti, yaitu (1) Bagi mahasiswa, agar dapat memahami bidang pragmatik, khususnya kesantunan berbahasa, serta memperhatikan prinsip kesantunan berbahasa ketika bertutur dengan lawan tutur, baik di lingkungan kampus maupun di luar lingkungan kampus. (2) Bagi pembaca, agar penelitian ini digunakan sebagai referensi dalam mempelajari kesantunan berbahasa. Diharapkan pula pembaca dapat memiliki keinginan untuk berbahasa secara santun.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERDAPAT DALAM BUKU FAMATÖ HARIMAO KARYA P. JOHANNES M. HAMMERLE, OFM. CAP. Agustinus Duha; Kalvintinus Ndruru
Kohesi : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3 No 1 (2022): KOHESI: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.968 KB)

Abstract

Nilai-nilai pendidikan karakter yang ditunjukan oleh tokoh masyarakat dalam buku Famatö Harimao karya P. Johannes M. Hammerle, OFM. Cap sengat jauh berbeda dengan nilai-nilai pendidikan karakter masyarakat khususnya di wilayah (öri) Maenamölö. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter dalam buku “Famatö Harimao karya P. Johannes M. Hammerle, OFM. Cap”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data yaitu teknik dokumentasi. Peneliti adalah sebagai instrument utama yang mengumpulkan data penelitian. Sumber data penelitian ini, yakni buku Famatό Harimao karya Pastor Johannes M. Hammerle, OFM.Cap dengan identitas buku, yaitu Judul Buku: Famatό Harimao; Pengarang: Pastor Johannes M. Hammerle, OFM.Cap; Penerbit: Abidin Medan; Alamat: Telukdalam; Tahun Terbit: 1986; Jumlah Halaman: 281. Teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Temuan penelitian terdapat 4 nilai-nilai pendidikan karakter yang meliputi nilai religius terdiri dari enam, nilai kejujuran terdiri dari dua, nilai kedisplinan terdiri dari enam, dan nilai tanggung jawab terdiri dari tiga. Berdasarkan hasil dalam penelitian ini di sarankan kepada masyarakat Nias agar tidak hanya sekadar memahami dan mengetahui tentang nilai-nilai pendidikan karakter dalam buku Famatö Harimaokarya P. Johannes M. Hammerle. OFM. Cap, tetapi agar dapat dipedomani, dilestarikan sebagai atraksi budaya, dan dijadikan materi pembelajaran tentang pengenalan budaya Nias pada materi kesusastraan, salah satunya tentang cerita Famatö Harimao kepada siswa.
SOUTH NIAS LANGUAGE CONJUNCTIONS IN THE VILLAGE HILIZIHӦNӦ FANAYAMA DISTRICT Agustinus Duha; Bimerdin Daely
Kohesi : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3 No 1 (2022): KOHESI: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (969.035 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pelestarian bahasa Nias khususnya bahasa Nias Selatan, yang jugamemiliki kelas kata seperti halnya kelas kata dalam bahasa Indonesia yaitu kelas kata konjungsi. Tujuan penelitian ini, untuk mendeskripsikan (konjungsi koordinatif dan subordinatif) bahasa Nias Selatan di desa HilizihÕnÕ Kecamatan Fanayama. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Berdasarkan Hasil penelitian,sapat diuraikan beberapa konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif dalam bahasa Nias Selatan di desa Hilizihn Kecamatan Fanayama. Konjung koordinatif yang ditemukan sebanyak 9 kata dan konjungsi subordinatif sebanyak 10 kata. Jadi, konjungsi yang terdapat dalam bahasa NiasSelatan di desa Hilizihn Kecamatan Fanayama sebanyak 19 kata. Simpulan, jenis konjungsi yang banyak ditemukan oleh peneliti dalam bahasa Nias Selatan di desa Hilizihn Kecamatan Fanayama ialah konjungsi subordinatif sebanyak 10 kata. Data-data temuan penelitian ini dapat dijadikansebagai pedoman bagi masyarakat dan sebagai pembelajaran di sekolah salah satunya bagi peserta didik SMP. Hal ini, dapat diterapkan dalam materi pembelajaran muatan lokal (mulok) khususnya bahasa Nias. Saran, kepada guru hendaknya menggunakan penelitian inisebagai tambahan dalam pembelajaran yang relefan untuk menambah ilmu pengetahuan siswa tentang konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif dalam bahasa Nias. Bagi masyarakat, penelitian ini dapat menjadi pedoman untuk mendalami bahasa Nias. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya menggunakan penelitian ini sebagai bahan referensi untuk penelitian yang relevan.
ENGRAVING ON STONE CHAIR Askarman Laia
Kohesi : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3 No 1 (2022): KOHESI: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya tingkat pemahaman masyarakat terutama kaum muda terhadap makna ukiran pada kurusi batu di desa Hilimondregeraya. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk kurusi batu dan makna ukiran pada kurusi batu di desa Hilimondregeraya. Objek penelitian adalah ukiran pada kurusi batu di desa Hilimondregeraya. Data diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Untuk melihat keabsahan data dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik membercheck data dengan melibatkan sekelompok pemberi data yang mengetahui bentuk dan makna ukiran pada kurusi batu di desa Hilimondregeraya. Hasil penelitian ini menunjukan: (1) kurusi batu di desa Hilimondregeraya pada zaman dulu digunakan sebagai tempat duduk bagi pemuka adat yang akan memimpin musyawarah adat. (2) ukiran pada kurusi batu di desa Hilimondregeraya mengandung makna kebesaran, kebangsawan, kekuasaan, kejayaan, kebijakan, dan keberanian, sehingga keberadaan objek-obejk tersebut dapat dikaitkan dengan kedudukan atau status social pemiliknya sebagai seseorang yang memiliki kedudukan khusus di dalam masyarakat.
THE MORAL MESSAGE CONTAINED IN THE ALBUM MAENA 2 BY RUSDI GROUP VOL. 22 Anita Zagoto
Kohesi : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3 No 1 (2022): KOHESI: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keinginan peneliti untuk mengetahui pesan moral tentang kehidupan masyarakat, perjalanan hidup, perumpamaan dalam menjalani kehidupan, tentang adat yang berlaku di lingkungan masyarakat yang terkandung dalam Album Maena 2 oleh Rusdi Group Vol. 22 yang berisi 9 lirik lagu. Salah satunya pada lagu “Silumana Zatuagu”. Dalam lagu ini terdapat pesan moral yaitu “No ioroiό inagu nano mόido nihalό, fosumange wo’omou amau inau matuamό”, yang artinya ini pesan seorang ibu kepada anaknya perempuan yang hendak menikah. Katanya, “hargai suamimu, hormati ayah dan ibu mertuamu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pesan moral (hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan manusia lain dan hubungan manusia dengan Tuhan) yang terkandung dalam Album Maena 2 oleh Rusdi Group Vol 22. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif. Sumber data yakni Album Maena 2 oleh Rusdi Group Vol 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan ke-9 teks maena tersebut, dapat diuraikan bahwa terdapat 7 (tujuh) yang mengandung pesan moral (hubungan manusia dengan diri sendiri), terdapat 6 (enam) yang mengandung pesan moral (hubungan manusia dengan manusia lain dan terdapat 3 (tiga) yang mengandung pesan moral (hubungan manusia dengan Tuhan).
PENYIMPANGAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DI KALANGAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI STKIP NIAS SELATAN Merri Christina Zalukhu; Askarman Laia
Kohesi : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3 No 1 (2022): KOHESI: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesantunan berbahasa merupakan aspek yang sangat penting saat berinteraksi dengan lawan tutur, terutama dalam dunia pendidikan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa di kalangan mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data primer yang berupa rekaman percakapan mahasiswa, sedangkan data sekunder dalam penelitian ini adalah berupa pengetahuan dan pemahaman peneliti, serta teori-teori yang mendukung kesantunan berbahasa.Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak yaitu SBLC (simak bebas libat cakap). Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data pada tuturan mahasiswa khususnya prodi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di STKIP Nias Selatan, bahwa jenis penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa yang digunakan mahasiswa dalam kegiatan bertutur terhadap teman sebaya maupun terhadap orang yang lebih tua terdiri atas penyimpangan maksim kebijaksanaan, penyimpangan maksim kedermawanan, dan penyimpangan maksim kesederhanaan. Maka peneliti menyimpulkan bahwa mahasiswa di lingkungan kampus STKIP Nias Selatan masih kurang mampu berbahasa santun, baik terhadap teman sebaya maupun terhadap orang yang berusia lebih tua. Adapun saran peneliti, yaitu (1) Bagi mahasiswa, agar dapat memahami bidang pragmatik, khususnya kesantunan berbahasa, serta memperhatikan prinsip kesantunan berbahasa ketika bertutur dengan lawan tutur, baik di lingkungan kampus maupun di luar lingkungan kampus. (2) Bagi pembaca, agar penelitian ini digunakan sebagai referensi dalam mempelajari kesantunan berbahasa. Diharapkan pula pembaca dapat memiliki keinginan untuk berbahasa secara santun.