cover
Contact Name
Ahmad Kholiqul Amin
Contact Email
choliqamin@gmail.com
Phone
+6285648732677
Journal Mail Official
lppm@ikippgribojonegoro.ac.id
Editorial Address
Jalan Panglima Polim No.46 Bojonegoro
Location
Kab. bojonegoro,
Jawa timur
INDONESIA
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)
Published by IKIP PGRI BOJONEGORO
ISSN : 25811320     EISSN : 25812572     DOI : http://dx.doi.org/10.30734
The aim of this journal publication is to disseminate the conceptual thoughts or ideas that have been achieved in the area of community services. J-ABDIPAMAS, particularly focuses on the main problems in the development of the sciences of community services areas as follows: Community Services Training, Marketing, Appropriate Technology, Design; Community Empowerment, Social Access; Student Community Services; Education for Sustainable Development.
Articles 19 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2019): April 2019" : 19 Documents clear
Pendampingan Kegiatan Phonological Awareness dan Vocabulary di Taman Posyandu (Tapos) Melati Desa Tunggul Paciran Lamongan Sukiyanto Sukiyanto; Tsalitsatul Maulidah
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 3, No 1 (2019): April 2019
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.274 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v3i1.493

Abstract

ABSTRACTEarly childhood is often also called the golden age because in this age range children experience very rapid growth and development in various aspects. Phonological awareness and vocabullary activities are expected to stimulate children's intelligence to be able to speak and say numbers intact. The purpose of this activity is to find out the quality and quantity of Posyandu services that are integrated with the Posyandu Melati Park, and to know the duties of the Assistant of Posyandu Melati Park. Mentoring was carried out in the form of community service dealing with phonological awareness and vocabulary at  Posyandu Melati park. This activity used lecture model and discussion in the context of theoretical knowledge. The Community Service activity was carried out in 3 stages, namely the first stage of the Implementation, carried out by conducting a socialization with the total of participants present 50 children and parents. Both implementations, carried out on the 2, 6 and 9 of March 2019, phonological awareness activities are designed so that children are able to sort numbers from 1-10 which are applied in the form of games and songs. The ability to obtain vocabulary so that children can speak well, through stimuli from their environment in the form of canned telephone games. The third stage of the results, the ability of speech sounds in children aged 3 years almost phoneme structure can be tested, so that the vocabulary obtained is greater than in children aged 1 - 2 years. Keywords: Phonological Awareness, Vocabulary, Taman Posyandu ABSTRAKAnak usia dini sering juga disebut golden age karena pada rentang usia ini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat berbagai aspek. Kegiatan phonological awareness dan vocabullary diharapkan dapat merangsang kecerdasan anak untuk dapat berbicara dan mengucapkan angka dengan utuh. Tujuan pengabdian ini untuk mengetahui kualitas dan kuantitas pelayanan Posyandu yang terintegrasi dengan Taman Posyandu Melati, dan mengetahui tugas kader Pendamping Taman Posyandu Melati. Pendampingan dilakukan dalam bentuk pengabdian dengan kegiatan phonological awareness dan vocabulary di Taman Posyandu Melati. Dengan menggunakan model ceramah dalam konteks pengetahuan teori kemudian dilanjut diskusi. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini  dilakukan dalam 3 tahap, yakni pertama tahap Pelaksanaan, dilakukan dengan melakukan sebuah sosialisasi dengan jumlah peserta yang hadir 50 anak beserta orang tua. Kedua pelaksanaan, dilakukan pada tanggal tanggal 2, 6, dan 9 Maret 2019, kegiatan phonological awareness dirancang agar anak mampu mengurutkan angka mulai dari 1-10 yang diaplikasikan dalam bentuk permainan dan nyanyian. Kemampuan memperoleh kosakata agar anak dapat berbicara dengan baik, melalui rangsangan dari lingkungannya dalam bentuk permainan telepon kaleng. Ketiga tahap hasil,  kemampuan bunyi ujaran pada anak usia 3 tahun hampir struktur fonem dapat diujarkan, sehingga kosakata yang diperoleh lebih banyak dari pada anak usia 1 – 2 tahun. Kata Kunci: Phonological Awareness, Vocabulary, Taman Posyandu
Pelatihan Pengelolaan Laboratorium IPA bagi Guru SMP/MTs Kecamatan Windusari Riva Ismawati; Eli Trisnowati
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 3, No 1 (2019): April 2019
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.831 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v3i1.278

Abstract

ABSTRACTLearning science in junior high schools cannot be separated from activities in the laboratory. Professional laboratory managers are an important aspect to support the ongoing science learning process. The results of observations at partner schools found that laboratory managers still had low knowledge about the competence of school laboratory personnel. IPA laboratories in partner schools have not been used according to their functions. In addition, the tools and materials available have not been handled properly so that they are not maintained, and cannot be used optimally. The objectives of this service are: a) participants understand the organizational structure and tasks of laboratory personnel, b) participants can develop, implement, evaluate laboratory work programs; c) participants can apply occupational safety health in the laboratory; d) participants can carry out maintenance and maintenance of tools and materials. Implementation methods include lectures, discussions, practices, and assignments. Evaluation of the service implementation is carried out at the end of the activity to find out the participants' responses to the activities that have been carried out. The result of this service activity is the increasing skills of trainees in managing the science laboratory.Keywords: training, management, science laboratory.  ABSTRAKPembelajaran IPA di SMP tidak dapat dipisahkan dari kegiatan di laboratorium. Pengelola laboratorium yang professional merupakan aspek penting sebagai pendukung berlangsungnya proses pembelajaran IPA. Hasil observasi di sekolah mitra diketahui pengelola laboratorium masih memiliki pengetahuan yang rendah mengenai kompetensi tenaga laboratorium sekolah. Laboratorium IPA di sekolah mitra belum digunakan sesuai dengan fungsinya. Selain itu, alat dan bahan yang tersedia belum ditangani dengan baik sehingga tidak terawat, dan tidak dapat difungsikan secara optimal.  Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah a) peserta memahami struktur organisasi dan tugas tenaga laboratorium, b) peserta dapat menyusun, melaksanakan, mengevaluasi program kerja laboratorium;  c) peserta dapat menerapkan kesehatan keselamatan kerja di laboratorium; d) peserta dapat melakukan perawatan serta pemeliharaan alat dan bahan. Metode pelaksanaan meliputi ceramah, diskusi, praktik, dan penugasan. Evaluasi pelaksanaan pengabdian dilakukan diakhir kegiatan untuk mengetahui tanggapan peserta terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya keterampilan peserta pelatihan dalam mengelola laboratorium IPA. Kata Kunci: pelatihan, pengelolaan, laboratorium IPA.
Penyuluhan Peranan Perbankan dan Lembaga Keuangan Lainnya bagi Siswa SMA Negeri 3 Prabumulih Sumatera Selatan Emma Lilianti; Reva Maria Valianti; Juni Darwin; Hendri Saladin
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 3, No 1 (2019): April 2019
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.021 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v3i1.335

Abstract

ABSTRACTBanks are institutions that have an intermediary role or as intermediaries between excess funds (surplus spending units) and those who are underfunded (defending spending units) that indirectly help circulate money in society. In order to remain able to carry out its role, it requires public trust in the performance of the bank. Purposes of Counseling 1) The introduction of early banking among students so that students can help the government increase the level of financial literacy, 2) prevent students from making waste and get caught up in the negative impact of technological developments in the form of online gambling and online games that suck students' time, funds and concentration in learning . 3) To improve students' insight and make a strong and competent person. PKM with counseling methods targeting 50th and 11th grade students of Prabumulih State Senior High School numbered 50 people. Outreach results show that 87% of students understand banking from the questions given at the end of the activity. With the introduction of banking, it was able to change the mindset of the consumptive students to become entrepreneurs who were able to manage money and like business. Another outcome of this counseling is that students finally have a personal account that is accommodated by bank officials who participate in the extension activities. Extension material is summarized and made a module about banking for student and student learning materials.Keywords: Banking role, Financial institution, Senior high school 3 PrabumulihABSTRAKBank adalah Lembaga yang memiliki peran intermediasi atau sebagai perantara antara pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) dengan pihak yang kekurangan dana (defisist spendingunit) yang secara tidak langsung membantu perputaran uang dalam masyarakat. Agar tetap mampu menjalankan perannya tersebut dibutuhkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja bank. Tujuan Penyuluhan 1) Pengenalan perbankan sejak dini di kalangan pelajar agar pelajar dapat membantu pemerintah meningkatkan tingkat literasi keuangan, 2)  mencegah para pelajar melakukan pemborosan dan terjebak dampak negatif perkembangan teknologi berupa game online dan perjudian online yang menyedot waktu, dana dan konsentrasi siswa dalam belajar. 3) Untuk meningkatkan  wawasan siswa dan menjadikan pribadi yang tangguh dan mampu bersaing. PKM dengan metode penyuluhan dengan sasaran siswa kelas XI dan XII SMA Negeri 3 Prabumulih berjumlah 50 orang. Hasil penyuluhan menunjukkan bahwa 87% siswa paham tentang perbankan dari pertanyaan yang diberikan di sesi akhir kegiatan. Dengan pengenalan perbankan mampu merubah mindset kalangan pelajar konsuntif menjadi entrepreunership yang mampu mengelola uang dan menyukai bisnis. Luaran lain dari penyuluhan ini siswa akhirnya memiliki rekening pribadi yang diakomodir pembuatan oleh petugas bank yang ikut serta dalam kegiatan penyuluhan tersebut. Materi penyuluhan dirangkum dan dijadikan modul tentang perbankan untuk materi belajar siswa dan mahasiswa.Kata kunci: Peranan perbankan, Lembaga keuangan, SMA Negeri 3 Prabumulih
Pemanfaatan Pemodelan Rasch dalam Asesmen Pembelajaran bagi MGMP Matematika SMA Kabupatan Bintan Mirta Fera; Febrian Febrian
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 3, No 1 (2019): April 2019
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.463 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v3i1.346

Abstract

ABSTRACTThe practice of assessment carried out by teachers is generally only by collecting learning outcomes which then directly on making decisions about the achievement of learning. It is necessary to gather evidence, interpret the assessment and understand the dimensions of learning. This service activity was carried out to introduce and utilize the Rasch approach as an assessment processing tool. The implementation of the activity was carried out in two stages, namely the introduction and mentoring of the training to use the Rasch Model. From this activity the teachers have experience directly trying to use Rasch on instruments or assessment results.Keywords: Rasch Model, assesment, mathematicsABSTRAKPraktik penilaian yang dilakukan oleh guru umumnya hanya dengan mengumpulkan hasil belajar yang kemudian langsung pada pengambilan keputusan tentang ketercapaian pembelajaran. Diperlukan pengumpulan bukti, interpretasi penilaian dan memahami dimensi pembelajaran. Kegiatan pengabdian ini dilakukan untuk memperkenalkan sekaligus memanfaatkan pendekatan Rasch sebagai alat bantu pengolahan penilaian. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam dua tahap yaitu pengenalan dan pendampingan latihan pemanfaatan Rasch Model. Dari kegiatan ini guru-guru memiliki pengalaman langsung mencoba penggunaan Rasch pada instrumen ataupun hasil penilaian. Kata kunci: Rasch Model, penilaian, matematika
Peningkatan Daya Dukung Pemerintahan Desa Melalui Manajemen Sistem Informasi Desa Berbasis Website Dewie Tri Wijayati; Andre Dwijanto Witjaksono; Rosa Prafitri Juniarti; Trias Madanika Kusumaningrum; Ahmad Ajib Ridlwan
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 3, No 1 (2019): April 2019
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.601 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v3i1.159

Abstract

Perkembangan teknologi informasi  berdampak pada penyediaan akses informasi yang cepat, tepat dan akurat. Website bagi sebuah desa berguna untuk menampilkan data demografi, potensi, produk dan sumber daya manusia. Data tersebut tidak akan terbaca oleh masyarakat luas jika hanya di tulis di papan infomasi di balai desa. Selain itu, website desa juga mewujudkan transparansi pembangunan desa dan akuntabilitas keuangan di masing-masing desa. Saat ini desa sudah mendapat dana desa yang harus di pertanggungjawabkan kepada publik. Dengan adanya website tersebut masyarakat bisa tahu, program apa yang sedang dan akan di jalankan oleh desa, sekaligus mencantumkan jumlah anggarannya. selain itu fungsi website desa sebagai sarana masyarakat untuk menyampaikan saran, kritik dan aduan yang membangun bagi desa tersebut. Website desa akan menampilkan data riil kemiskinan dan pengangguran. Datanya bahkan lebih maju dari milik BPS karena sudah diverifikasi berdasar kondisi sosiologis desa.
Pemanfaatan Media Pembelajaran Jam Sudut dalam Pembelajaran Matematika di SD Novi Mayasari; Junarti Junarti; Dian Ratna Puspananda; Ahmad Kholiqul Amin
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 3, No 1 (2019): April 2019
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.566 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v3i1.276

Abstract

ABSTRACTBased on the results of observations and interviews with classroom teachers, data were taken into account that students' interest in learning was still low and student learning outcomes were still below the KKM average. Therefore, the PKM lecturer team took the initiative to conduct community service activities by utilizing the angular hour learning media with discussion methods. Corner clock media is a learning medium made from a clock model made of plywood for students, where the clock consists of two circles with one of them larger than the other. The goal to be achieved from this PKM is to help students learn mathematics in a fun way so as to create high interest and better learning achievement. The method of implementation of this PKM program is a method of training directly to fourth grade students of elementary schools in Sukosewu State Elementary School district. Bojonegoro. The results of this PKM activity are the higher learning interest in students which can be seen from the enthusiasm of students and the increasing student achievement results. The conclusion of this PKM activity is that it can increase learning interest and sukosewu elementary school students' learning achievement results in terms of the use of corner hours (jadut) and students are easier to do math problems, especially on mathematics subjects on the subject of angle measurement.Keywords: corner clock learning media, mathematics. ABSTRAKBerdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas diperoh data bahwasanya minat belajar siswa masih rendah dan hasil belajar siswa masih dibawah rata-rata KKM. Oleh karena itu kami tim PKM dosen berinisiatif melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat  dengan memanfaatkan media pembelajaran jam sudut dengan metode diskusi. Media jam sudut adalah media pembelajaran yang terbuat dari model jam yang terbuat dari triplek kepada siswa, dimana jam tersebut terdiri dari dua buah  lingkaran dengan besar salah satunya lebih besar dari lingkaran yang lainnya. Tujuan yang ingin dicapai dari PKM ini adalah membantu siswa belajar matematika dengan cara yang menyenangkan sehingga tercipta minat yang tinggi dan hasil prestasi belajar yang lebih baik. Metode pelaksanaan pada program PKM ini yaitu metode pelatihan secara langsung kepada siswa kelas IV Sekolah Dasar di SD Negeri Sukosewu kab. Bojonegoro. Hasil dari kegiatan PKM ini adalah minat belajar sisiwa semakin tinggi yang dapat dilihat dari antusias siswa dan hasil prestasi belajar siswa yang meningkat. Kesimpulan dari kegiatan PKM ini adalah dapat meningkatkan minat belajar dan hasil prestasi belajar siswa SD negeri sukosewu dalam hal pemanfaatan jam sudut (jadut) dan siswa lebih mudah dalam mengerjakan soal matematika terutama pada mata pelajaran matematika pada pokok bahasan pengukuran sudut.Kata Kunci: Media pembelajaran jam sudut, matematika.
Pendampingan di Bidang Informatika untuk Olimpiade Sains Kabupaten (OSK) Klaudius Jevanda B.S.; R. Kristoforus Jawa Bendi; Latius Hermawan; Rafael Tomi Prakoso
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 3, No 1 (2019): April 2019
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.074 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v3i1.468

Abstract

ABSTRACT This Community Service activity aims to provide assistance by utilizing IT for student of St. Yosef Lahat High School. The specific target expected from this activity is that students are able to understand and master the material on arithmetic, analytics, and algorithmic using IT-based technology to prepare for the 2018 OSK competition.The method of implementation carried out begins with determining partners, justifying the problems of partner, procedures carried out, work plans in community service activities. In its implementation, mentoring was carried out by a Team consisting of 3 lecturers and 1 student. The results of the questionnaire stated that this 2018 OSK competition assistance activity was useful for High School Student St. Yosef Lahat with an average of 78%. The mentoring output is High School Students St. Yosef Lahat understands  and master OSK questions including arithmetic, analytics, and algorithms with the best to prepare for the 2018 OSK competition.Keywords:  Assistance, OSK Competition, IT ABSTRAKKegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini bertujuan untuk mengadakan pendampingan dengan memanfaatkan IT bagi siswa SMA St. Yosef Lahat. Target khusus yang diharapkan dari kegiatan ini adalah para siswa mampu memahami dan menguasai materi tentang aritmatika, analitika, dan algoritmika menggunakan teknologi berbasis IT guna persiapan lomba OSK 2018. Metode pelaksanaan yang dilakukan dimulai dari penentuan mitra, justifikasi persoalan mitra, prosedur yang dilakukan, rencana kerja dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Dalam pelaksanaannya, pendampingan dilakukan oleh Tim yang terdiri dari 3 dosen dan 1 mahasiswa. Hasil kuesioner menyatakan bahwa kegiatan pendampingan lomba OSK 2018 ini bermanfaat bagi siswa SMA St. Yosef Lahat dengan rata-rata sebesar 78 %. Luaran pendampingan ini adalah siswa SMA St Yosef Lahat memahami dan menguasai soal-soal OSK meliputi aritmatika, analitika, dan algoritmika dengan sebaiknya guna persiapan lomba OSK 2018. Kata Kunci: Pendampingan, Lomba OSK, IT 
Pelatihan Toeic sebagai Upaya Pengembangan Profesional Pada Peserta Didik SMK Negeri Dander Bojonegoro Yuniarta Ita Purnama; Chyntia Heru Woro Prastiwi; Meiga Ratih Tirtanawati; Refi Ranto Rozak
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 3, No 1 (2019): April 2019
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.999 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v3i1.376

Abstract

TOEIC as the medium of the students’ professional development at Vacational High School. This article aimed at describing how to empower English-literacy culture through TOEIC training to the graders XII TKR 3, XII TGB 2, and XII TBSM 2 of State Vacational High School Dander Bojonegoro. The TOEIC training given including listening and reading skill. The result of this Community  Service  Program showed that the score of TOEIC training is low because of the students of State Vacational High School Dander Bojonegoro have not mastered TOEIC test. They did not know and understand about TOEIC. There is not TOEIC simulation yet. The student English background, especially on vocabulary mastery is still low. There were 81 students joined the TOEIC test. 26 students from the twelveth grade of TKR 3. 26 students from the twelveth grade of TGB 2. and 29 students from the twelveth grade of TBSM 2. The highest of TOEIC score is 64 and the lowest of TOEIC score is 8. The highest of  mean score is reach by TGB 2 grade with 32 score, and the lowest of mean score is is reach by TBSM 2 with 29 score. So, it is necessary to conduct another TOEIC training for students of State Vacational High School Dander Bojonegoro  So, what’s is your recommendation? Solution?Keywords: GLS, , TOEIC, Vacational High School ABSTRAKTOEIC merupakan sarana pengembangan profesional peserta didik pada Sekolah Menengah Kejuruan. Artikel ini bertujuan menggambarkan bagaimana memberdayakan budaya literasi Bahasa Inggris melalui pelatihan TOEIC pada peserta didik kelas XII TKR 3, XII TGB 2, XII TBSM 2 SMK Negeri Dander Bojonegoro. Pelatihan TOEIC yang diberikan meliputi ketrampilan mendengar dan membaca. Hasil PKM ini menunjukkan bahwa hasil skor pelatihan TOEIC masih jauh dari sempurna dikarenakan peserta didik SMKN Dander belum terlatih/terbiasa dan belum menguasai soal soal TOEIC. Mereka belum begitu mengenal dan paham tentang TOEIC serta belum pernah ada simulasi atau pelatihan TOEIC yang diadakan di sekolah sebelumya. Selain itu latar belakang Bahasa Inggris terutama pada kosakata yang berhubungan dengan jurusan yang mereka pelajari masih lemah. Terdapat 81 peserta didik yang melaksanakan tes TOEIC, 26 peserta didik jurusan TKR 3, 26 peserta didik jurusan TGB 2 dan 29 peserta didik jurusan TBSM 2. Hasil nilai simulasi TOEFL tertinggi adalah 64 dan nilai terendah adalah 8. Nilai rata rata tertinggi diraih oleh kelas TGB 2 dengan jumlah 32, dan nilai rata rata terendah dengan jumlah 29 ada di kelas TBSM 2. Oleh karena itu, perludiadakan pelatihan TOEIC lagi bagi peserta didik SMK Negeri Dander Bojonegoro.
Revitalisasi Koperasi dengan Pemanfaataan Teknologi Informasi Akuntansi pada Koperasi Batik Pati Danowati Mukhamad Nurkamid; Sri Mulyani; Budi Gunawan
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 3, No 1 (2019): April 2019
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.792 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v3i1.259

Abstract

ABSTRACTCooperative revitalization is empowering and reviving cooperatives that are already running but weakening. Bakaran Village Pati district has a unique creative industrial product, namely batik. Local people call this batik with the batik name "Bakaran". The batik craftsmen written by Bakaran established a cooperative in 2016 called "Pati Danowati Batik Cooperative" having its address at Bakaran Kulon. Since the establishment of the cooperative until now it has not been able to run optimally, so that members have not been able to feel prosperity with the establishment of the Batik Pati Danowati cooperative. The less than optimal Batik Pati Danowati cooperative is one of them due to time constraints by cooperative administrators and difficulties in preparing financial statements. This community service activity aims to help revive cooperatives that have been initiated since two years ago that is to revitalize the cooperative by utilizing accounting information technology. The method of implementing community service activities is divided into three stages; (1) conducting observations and interviews with two service partners in the regional superior product development program (PPPUD) which then extended to all cooperative administrators as well as the Cooperative and MSME Office of Pati Regency, (2) conducting group discussion (FGD) forums with all administrators, and ( 3) provide counseling again about the importance of cooperatives for burnt batik craftsmen groups in Pati Regency. This service activity went well and all the administrators were very enthusiastic when the cooperative reporting in the future was assisted by information technology.Keywords: cooperative, revitalization, information technology, accountingABSTRAKRevitalisasi koperasi merupakan pemberdayaan dan menghidupkan kembali koperasi yang sudah berjalan tetapi melemah. Desa Bakaran kabupaten Pati memiliki produk industri kreatif yang khas yaitu batik tulis. Masyarakat setempat menyebut batik tulis ini dengan nama batik “Bakaran”.  Para pengrajin batik tulis Bakaran mendirikan sebuah koperasi pada tahun 2016 yang disebut dengan “Koperasi Batik Pati Danowati” yang beralamat di Bakaran Kulon. Sejak berdirinya koperasi tersebut sampai sekarang belum dapat berjalan dengan optimal, sehingga anggota belum dapat merasakan kesejahteraan dengan berdirinya koperasi Batik Pati Danowati. Kurang optimalnya koperasi Batik Pati Danowati salah satunya disebabkan keterbatasan waktu oleh pengurus koperasi dan kesulitan dalam penyusunan laporan keuangan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membantu menghidupkan kembali koperasi yang sudah pernah dirintis sejak dua tahun yang lalu yaitu merevitalisasi koperasi tersebut dengan pemanfaatan teknologi informasi akuntansi. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini terbagi menjadi tiga tahap; (1) melakukan observasi dan wawancara dengan dua mitra pengabdian program pengembangan produk unggulan daerah (PPPUD) yang selanjutnya meluas kepada semua pengurus koperasi serta Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pati, (2) melakukan forum group discussion (FGD) dengan semua pengurus, dan (3) memberikan penyuluhan kembali tentang pentingnya koperasi bagi kelompok pengrajin batik tulis bakaran Kabupaten Pati. Kegiatan pengabdian ini berjalan dengan baik dan semua pengurus sangat antusias ketika pelaporan koperasi kedepan dibantu dengan teknologi informasi.Kata Kunci: koperasi, revitalisasi, teknologi informasi, akuntansi
Pelatihan Penggunaan SPSS Bagi Guru untuk Penelitian Kuantitatif Nora Surmilasari; Rohana Rohana; Putri Fitriasari; Novita Sari; Jayanti Jayanti
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 3, No 1 (2019): April 2019
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.071 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v3i1.199

Abstract

In general this training aims to motivate teachers to conduct quantitative research. The specific purpose of this training aims to improve teachers' understanding of the use of SPSS applications in quantitative research.This training was conducted at Al Amalul Khair High School Palembang. Training participants are high school Al Amalul Khoir Palembang teachers and MTs Al Amalul Khoir Palembang Teachers. The training method consists of three parts, namely planning, implementing, and evaluating training. The analysis technique is questionnaire analysis. Questionnaires were given before and after training. Based on the evaluation results, the participants' responses showed a positive response.Keywords: SPSS, Training, Quantitative research.ABSTRAKSecara umum pelatihan ini bertujuan untuk  memotivasi guru melakukan penelitian kuantitatif. Secara khusus bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru tentang penggunaan aplikasi SPSS dalam penelitian kuantitatif. Metode pelaksanaan pelatihan terdiri dari tiga bagian, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelatihan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis data angket yang diberikan sebelum dan sesudah pelatihan. Berdasarkan  hasil evaluasi pelatihan menunjukkan bahwa respon guru-guru SMA dan MTs Al Amalul Khair Palembang setelah diberikan kegiatan pelatihan penggunaan program SPSS menunjukkan respon yang positif.Kata Kunci: SPSS, Pelatihan, Penelitian kuantitatif.

Page 1 of 2 | Total Record : 19