cover
Contact Name
Muhammad Faizin
Contact Email
faizinmuhammad94@gmail.com
Phone
+628121777140
Journal Mail Official
alihath@staiattanwir.ac.id
Editorial Address
STAI Attanwir Jalan Raya Talun No. 220 Sumberrejo Bojonegoro 62191 Jawa Timur Indonesia
Location
Kab. bojonegoro,
Jawa timur
INDONESIA
Al-Ihath: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam
ISSN : -     EISSN : 28092147     DOI : https://doi.org/10.53915/jbki.v3i1
An objective of the Al-Ihath Journal of Guidance, Counseling and Psyhology is to promote the wide dissemination of the results of systematic scholarly inquiries into the broad field of Counseling research. The Al-Ihath is intended to be the journal for publishing articles reporting the results of research on Guidance, Counseling and Psychology. The Al-Ihath  invites manuscripts in the areas: functional areas of Guidance, Counseling of Psychology, Crisis Counseling, Islamic Spiritual Guidance, Management of Individual Counseling Services, Peer Counseling Services, Development of Counseling Guidance Service Programs, Group Counseling, Cross Counseling Culture, Cultural Psychology, Islamic Psychotherapy, And Mental Health.
Articles 33 Documents
Gambaran Pola Asuh Orang Tua dalam Membantu Activity Daily Living Anak Tunagrahita Intan Sulistyawati; Muhimmatul Hasanah; Prianggi Amelasasih
Al-Ihath: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol. 3 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1723.667 KB) | DOI: 10.53915/jbki.v3i1.303

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pola asuh orang tua dalam membantu activity daily living dan faktor pola asuh orang tua dalam membatu activity daily living anak tunagrahita di SLB.C Kemala Bhayangkari 2 Kabupaten Gresik. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 3 orang tua anak tunagrahita di SLB.C Kemala Bhayangkari 2 Kabupaten Gresik. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Hubberman. Teknik kredibilitas yang digunakan yaitu triangulasi teknik, triangulasi waktu, dan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek memiliki pola asuh yang berbeda yaitu otoritatif, otoriter, dan permisif. Semua pola asuh orang tua berasal dari faktor yang sama yaitu sosial ekonomi, pendidikan, dan kepribadian.
Gambaran Stres pada Caregiver Lansia Anissatul Ghurriah; Laila Markhamah Izzati; Aisyiyah Nila Almira; Tatik Mukhoyyaroh
Al-Ihath: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol. 3 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1589.63 KB) | DOI: 10.53915/jbki.v3i1.304

Abstract

Perawatan lansia harus dilakukan dengan teliti, sabar, dan penuh cinta. Pemberian perawatan pada lansia diharapkan para lansia tetap merasa bahagia dan bisa menjalani hari tuanya, sehingga kualitas hidup lansia mengalami peningkatan. Dalam perawatan caregiver sangat mungkin memunculkan beban kerja yang tinggi dan stres yang begitu besar pada caregiver. Tujuan penelitian ini ialah menggambarkan stres dan koping yang dimiliki oleh caregiver lansia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan desain penelitian fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat stres akibat beban kerja yang berlebihan dalam menguruh kebutuhan rumah, bisnis dan perawatan lansia. Adapun koping yang dimiliki muncul dalam bentuk kontrol diri dengan berendam dalam waktu yang lama dan dukungan sosial dari afiliasi bisnis. Selain itu terdapat aspek religius yang dapat menjadi koping dalam meredakan stres yang berlebihan.
Pengaruh Self Efficacy terhadap Kepercayaan Diri pada Siswa Ati’ Mahsunah; Musbikhin Musbikhin
Al-Ihath: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol. 3 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1740.551 KB) | DOI: 10.53915/jbki.v3i1.318

Abstract

Self efficacy merupakan keyakinan individu terhadap kemampuannya, dalam diri individu memiliki kemampuan untuk mengatur dan menyelesaikan tugas tertentu. Kepercayaan diri adalah keyakinan seseorang terhadap kemampuan dirinya sendiri dalam menghadapi tantangan hidup apapun, kapanpun dan di manapun dengan melakukan suatu tindakan berbuat sesuatu untuk mencapai berbagai tujuan realistik dalam hidupnya. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui pengaruh self efficacy terhadap Kepercayaan diri pada siswa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan analisis data menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat self efficacy berada pada kategori sedang 70% sedangkan, subjek pada kategori rendah 11,7%, kemudian pada subyek kategori tinggi 18,3%, dan Tingkat kepercayaan diri subyek berada pada kategori sedang yaitu 63%. Sedangkan, subjek pada kategori tinggi 23%, dan subjek pada kategori rendah 13,3%. Berdasarakan uji koefisienregresi terlihat nilai t = 0,418, selain itu pada kolom sig atau significance variabel independen dan konstanta mempunyai tingkat signifikansi dibawah 0,05. hal ini berarti Self Efficacy berpengaruh secara signifikan terhadap kepercayaan diri. Dari hasil nilai R Square atau nilai koefisien determinasi sebesar 31% artinya self efficacy mempengaruhi variabel kepercayaan diri pada siswa.
Komunikasi Interpersonal Orang Tua dan Anak Usia Prasekolah terhadap Perkembangan Perilaku Prososial Mohamad Abdul Azis; Asnawi Asnawi
Al-Ihath: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol. 3 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (968.699 KB) | DOI: 10.53915/jbki.v3i1.320

Abstract

Keluarga dan pendidikan tidak bisa dipisahkan, pendidikan di lingkungan keluarga terjadi sejak anak lahir, bahkan setelah anak dewasa pun orang tua masih berhak memberikan pendidikan kepada anaknya. Tetapi saat ini banyak orang tua yang lupa dan menyerahkan tanggung jawab mendidik anaknya hanya kepada sekolah atau guru. padahal sekolah atau guru hanya sebatas membantu orang tua dalam mendidik anak dalam lingkungan sekolah. Orang tua banyak disibukkan dengan pekerjaannya, sehingga komunikasi orang tua dengan anak pun berkurang, semestinya anak bisa berbagi informasi dan masalah mereka pada orang tua, tetapi komunikasi jadi berkurang atau bahkan tidak ada. Padahal disisi lain komunikasi interpersonal merupakan tingkat kedalaman penyampaian pesan dari individu sebagai anggota keluarga kepada yang lainnya. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar komunikasi antara orang tua dan anak usia prasekolah terhadap perkembangan perilaku prososial anak dengan menggunakan metode penelitian Kuantitatif dan memakai teknik korelasi sebab akhibat. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara komunikasi orang tua dan anak usia prasekolah terhadap perkembangan perilaku prososial anak. Sebab seorang anak yang tumbuh dalam sebuah keluaraga yang tinggi tingkat komunikasi interpersonalnya maka akan memiliki perkembangan perilaku prososial yang baik pula.
Perilaku Sosial pada Anak Adiksi Aplikasi TikTok Dania Masrotun Navisa; Muhammad Faizin
Al-Ihath: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol. 3 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1732.245 KB) | DOI: 10.53915/jbki.v3i1.321

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku sosial pada anak adiksi aplikasi TikTok di Desa Plaosan Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan dan mendiskripsikan faktor-faktor serta dampak yang mempengaruhi perilaku sosial pada anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subyek dalam penelitian ini adalah anak usia sekolah dasar (11 tahun). Informan pendukung terdiri dari orang tua, teman sebaya, jurnal, buku, dan artikel. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi. Berdasarkan hasil analisis wawancara dan tujuan peneliti dapat diperoleh informasi mengenai perilaku sosial anak adiksi aplikasi TikTok dengan kesimpulan sebagai berikut: bahwa mereka merasa dirinya lebih baik dibandingkan dengan anak lainnya, dan hal demikian juga berlaku kepada orang tua mereka, sehingga membuat mereka sering melawan orang tua ketika dilarang untuk berhenti bermain aplikasi TikTok. Faktor yang menyebabkan mereka berbuat demikian juga karena kurangnya pengetahuan mereka tentang kecanduan dan ketidak hadiran orang tua dalam proses tumbuh kembang mereka, sehingga tidak ada yang menegur mereka ketika sudah melakukan perilaku yang menyimpang. Hal tersebut juga berdampak pada psikis dan fisik anak. Anak bahkan tidak menyadari kalau perilaku mereka sudah termasuk dalam adiksi dan dapat membuat mereka sulit menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitar.
Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Gen-Z Pasca Pandemi Melalui Positive Self Talk Yanuari Srianturi
Al-Ihath: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol. 2 No. 1 (2022): Januari
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1359.924 KB) | DOI: 10.53915/jbki.v2i1.323

Abstract

Penelitian ini menganalisa tentang penerapan positif self talk untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis Gen-Z di masa pasca pandemi. Metode penelitian ini menggunakan kajian studi literatur dengan mengeksplorasi dan mengkaji literatur diantaranya e-book, artikel, buku, jurnal serta hasil survey kasus yang terjadi di masyarakat. Pembahasan kajian ini dilatarbelakangi adanya pandemi covid-19 yang menimbulkan ketakutan hingga distress psikologis pada remaja Gen-Z. Gen-Z merupakan remaja pada rentang usia 11-25 tahun. Bagi Gen-Z isu dampak pandemi terhadap kesehatan mental ternyata lebih signifikan. Selain memberi dampak buruk bagi kesehatan fisik, covid-19 juga memberi dampak buruk bagi psikologis seperti kecemasan, stres, depresi dan gangguan psikologis lainnya. Dibutuhkan intervensi khusus untuk meningkatkan kualitas hidup pasca pandemi. Terdapat teknik dalam bimbingan dan konseling yang efektif mengatasi masalah tersebut yaitu teknik positive self-talk. Positif self talk yakni percakapan diri sendiri secara eksternal atau internal yang dilakukan untuk memberikan instruksi dan penguatatan diri dalam menghadapi masalah. Teknik ini salah satu kontruksi dari cognitive restructuring yang fokus pada afirmasi positif untuk merubah pemikiran irasional menjadi rasional. Teknik ini merupakan salah satu bentuk terapi kognitif (restrukturisasi kognitif) yang berfokus pada afirmasi positif untuk mengubah pikiran irasional seseorang (baik verbal maupun non-verbal) menjadi pikiran rasional sehingga dapat meningkatkan keterampilan mental, membantu mengendalikan hidup agar lebih bermakna.
Self Regulated Learning pada Mahasiswa yang Bekerja Dewi Rahmawati; Muhimmatul Hasanah; Prianggi Amelasasih
Al-Ihath: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol. 3 No. 2 (2023): Juli
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53915/jbki.v3i2.338

Abstract

Mahasiswa yang bekerja cenderung memiliki kesibukan ganda yakni kuliah dan bekerja sehingga mereka tidak dapat mengatur aktivitas belajar dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran dari Self Regulated Learning Pada Mahasiswa Program Studi Teknik Kimia Angkatan 2019 Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Gresik yang Bekerja. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan tipe penelitian berupa  pendekatan Studi kasus (Case Study). Terdapat lima mahasiswa dari teknik kimia yang menjadi subjek dalam penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan observasi. Proses pengambilan data dilakukan selama 3-4 kali dari masing-masing subjek yang diteliti dengan rata-rata durasi selama 1 jam dari tiap subjek. Hasil penelitian ini adalah bahwa mahasiswa yang bekerja masih mampu mengatur dan mengontrol aktivitas belajarnya dengan cara merencanakan pembelajaran sesuai dengan pemahaman mereka. Subjek juga melakukan evaluasi belajar terhadap aktivitas belajar mereka, sehingga mereka dapat lebih meningkatkan lagi pemahaman yang mereka miliki. Mahasiswa yang bekerja hanya termotivasi untuk bisa menyelesaikan tugas tepat waktu, meskipun dalam waktu pengerjaan yang relatif singkat sesuai pemahaman mereka. Mahasiswa yang bekerja juga akan menyeleksi lingkungan belajarnya dengan cara lebih memilih tempat yang tidak terlalu bising supaya mereka tetap bisa fokus dalam proses pembelajaran. Mereka mampu menempatkan diri dengan baik selama belajar jika tempatnya dirasa dapat membuat mereka nyaman dalam belajar. Dalam penelitian ini diketahui bahwa mahasiswa laki-laki memiliki self regulated learning yang lebih tinggi daripada mahasiswa perempuan.
Meta Analisis Urgensi Konseling Teman Sebaya di Pondok Pesantren Nurul Fitrian Eko Saputro; Subi Nur Isnaini; Casmini Casmini
Al-Ihath: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol. 3 No. 2 (2023): Juli
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53915/jbki.v3i2.343

Abstract

Tulisan ini ingin memberikan pemetaan terhadap urgensi pelayanan konseling teman sebaya dalam lingkungan pondok pesantren. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekaan meta analisis menganalisis konten dari studi terdahulu. Hasil penelitian ini adalah Menampilkan pemetaan tentang pentingnya penerapan konseling teman sebaya atau peer counseling yang ditinjau dari sudut pandang santri, pengelola pesantren, dan kiai yang menjadi unsur dari pesantren. Argumen ini dibangun dengan melihat bahwa pesantren menjadi salah satu institusi yang masih perlu dilakukan pengoptimalan pengaplikasian layanan konseling. Melihat kompleksnya permasalahan yang ada terlebih yang dialami oleh santri.
Strategi Orang Tua Tunggal dalam Menangani Kenakalan Remaja dengan Pendekatan Konseling Realitas Suryadi Suryadi; Zayyinah Harririn; Irma Rahmawati
Al-Ihath: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol. 3 No. 2 (2023): Juli
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53915/jbki.v3i2.369

Abstract

Orang tua tunggal merupakan orang tua yang membesarkan seorang ataupun beberapa anak sendiri tanpa bantuan dari pasangan. Penyebeb terjadinya orang tua tunggal adalah karena perceraian maupun karena kehilangan pasangan. Pada umumnya tugas atau peran orang tua tunggal sama seperti orang tua pada umumnya yakni bertanggung jawab membina dan mengembangkan kemampuan seorang anak. Terutama pada anak yang memasuki masa remaja, seringkali seorang anak banyak mencoba hal-hal baru yang terkadang bertentangan dengan nilai-nilai moral, agama, aturan serta norma dalam proses pencarian jati dirinya yang salah satunya menjadi perilaku kenakalan remaja. Maka dari fenomena atau kejadian tersebut penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui strategi atau cara yang digunakan oleh orang tua tunggal dalam menangani kenakalan remaja yang terjadi dengan bimbingan pengarahan yang dilakukan yang terjadi di Dusun Kertonegoro Tengah Desa Kertonegoro. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan jenis pendekatan studi kasus. Pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Penerapan konseling realitas yang dilakukan oleh orang tua tunggal dalam menangani kenakalan remaja sesuai dengan teori, langkah-langkah dan juga tahap-tahap dari konseling realitas. 2) Dampak dari penerapan konseling realitas oleh orang tua tunggal dalam menangani kenakalan remaja sangat positif. Ketiga konseli dapat dikatakan sudah mampu berkomitmen dan membuat rencana perubahan perilaku yang dilakukan secara bertahap. 3) Faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerapan konseling realitas oleh orang tua tunggal dalam menangani kenakalan remaja diantaranya faktor dari diri sendiri, faktor keluarga, dan faktor lingkungan.
Pesantren Counseling Through Al-Irshad wa Al-Taujih Services Heri Fadli Wahyudi; Ummul Maghfiroh
Al-Ihath: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol. 3 No. 2 (2023): Juli
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53915/jbki.v3i2.376

Abstract

In the process of living disciplined in TMI Islamic boarding schools, some problems occur naturally in every student. One of the programs in guidance and counseling at TMI Al-Amien Prenduan is called al-Irsyad wa al-Taujih, which is intended to help students carry out daily discipline both periodically and when they get into difficulties. The problem raised in this study is how the service of al-Irshad wa al-Taujih at TMI Al-Amien Prenduan is in the perspective of pesantren counseling. To find out more about the benefits of al-Irshad wa al-Taujih, researchers use qualitative descriptive research methods, with sources of an interview, observation, and documentation data. Data analysis uses Miles and Huberman's theory by reducing data, presenting data, and drawing conclusions. As for the validity of the data, researchers used cross-triangulation between informants and cross-triangulation between methods. From the results of the research conducted, it can be concluded as follows: 1. Guidance and counseling services provided to all Santriwati with the Halaqoh (discussion), Uswatun Hasanah (good example), and Maw'izah Hasanah (good advice) methods to revitalize and direct Santriwati in every problem. The ministry of al-Irshad wa al-Taujih is carried out both in the classroom and outside the school, assisted by Mulahidhah, Ustadzah, Musyrifah, Mutsakkifah, and mudir Ma'had. 2. The impact of al-irsyad wa al-taujih's service at TMI Putri Al-Amien Prenduan positively impacts all TMI students; the students feel more motivated and understand more about the problems they are experiencing.

Page 3 of 4 | Total Record : 33