cover
Contact Name
Muhammad Faizin
Contact Email
faizinmuhammad94@gmail.com
Phone
+628121777140
Journal Mail Official
alihath@staiattanwir.ac.id
Editorial Address
STAI Attanwir Jalan Raya Talun No. 220 Sumberrejo Bojonegoro 62191 Jawa Timur Indonesia
Location
Kab. bojonegoro,
Jawa timur
INDONESIA
Al-Ihath: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam
ISSN : -     EISSN : 28092147     DOI : https://doi.org/10.53915/jbki.v3i1
An objective of the Al-Ihath Journal of Guidance, Counseling and Psyhology is to promote the wide dissemination of the results of systematic scholarly inquiries into the broad field of Counseling research. The Al-Ihath is intended to be the journal for publishing articles reporting the results of research on Guidance, Counseling and Psychology. The Al-Ihath  invites manuscripts in the areas: functional areas of Guidance, Counseling of Psychology, Crisis Counseling, Islamic Spiritual Guidance, Management of Individual Counseling Services, Peer Counseling Services, Development of Counseling Guidance Service Programs, Group Counseling, Cross Counseling Culture, Cultural Psychology, Islamic Psychotherapy, And Mental Health.
Articles 33 Documents
Pengaruh Perkawinan di Bawah Umur terhadap Tingkat Perceraian M. Afrizal Virmansyah; Mohamad Abdul Azis
Al-Ihath: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol. 2 No. 1 (2022): Januari
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2029.558 KB) | DOI: 10.53915/jbki.v2i1.166

Abstract

Perkawinan merupakan sesuatu hal yang sakral dan tidak bisa dianggap biasa saja, membina keluarga dengan baik merupakah tujuan yang ingin dicapai oleh sepasang suami-istri namun dalam kenyataannya sering kali masalah mucul dan tidak bisa mencari jalan keluar yang tepat sehingga terjadi perceraian. Perkawinan di bawah umur mempunyai banyak masalah dari ekonomi atau finansial sampai permusuhan dari keduanya. Data dari BKKBN menyebutkan bahwa umur yang tepat untuk melakukan perkawinan sekitar umur 20-25 karena sudah siap dari sisi mental dan psikologis untuk menghadai masalah-masalah yang ada.
Kesejahteraan Psikologis pada Pasangan Pernikahan Dini di Kabupaten Blitar Hengki Hendra Pradana; Safina Dwi Prastika; Nikmatul Mudawamah; Reynaldo Yogi Siswoko
Al-Ihath: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol. 2 No. 2 (2022): Juli
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.007 KB) | DOI: 10.53915/jbki.v2i2.215

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya kesejahteraan psikologis pada pernikahan dini, hal-hal yang mendorong seseorang menikah dini, dampak yang terjadi karena pernikahan dini.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi. Subjek pada penelitian ini adalah wanita yang menikah di usia kurang dari 21 tahun dan bertempat tinggal di Kabupaten Blitar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya kesejahteraan psikologis dan berdampak baik pada rumahtangga ketika menikah atas keinginan sendiri dan adanya dorongan dari orang lain. Namun, ketika menikah karena paksaan atau tuntutan dan tidak adanya dorongan dari orang lain dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis.
Kebermaknaan Hidup Masyarakat Urban dalam Perspektif Hanna Djumhana Bastaman: Kajian Dimensi Spiritual Logoterapi Lulu Maknunah; Ahmad Fauzi
Al-Ihath: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol. 2 No. 2 (2022): Juli
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.311 KB) | DOI: 10.53915/jbki.v2i2.228

Abstract

Zaman yang semakin berkembang dan modern menjadikan nilai-nilai dimensi spiritual sangat di butuhkan dikarenakan saat ini banyak masyarakat terutama masyaraakt urban kehilangan pondasi dalam dirinya. Mereka lebih mementikan hal yang bersifat eksternal  padahal internal dalam dirinya sangat kosong dan kehilangan kebermaknaan hidup. Dalam hal ini Hanna Djumhanna Bastaman menjawab akan segala keresahan hidup masyarakat urban untuk menemukan kebermaknaan hidupnya melalui teorinya yaitu panca cara temuan makna yang kemudian secara bertahap mereka akan menemukan kebermaknaan hidupnya dan dapat survive di zaman saat ini.
Peningkatan Rasa Percaya Diri Siswa Kelas XI DKV A Melalui Outbond Training Roikhatul Jannah
Al-Ihath: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol. 2 No. 2 (2022): Juli
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.389 KB) | DOI: 10.53915/jbki.v2i2.230

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan rasa percaya diri siswa kelas XI DKV Amelaluioutbond training. Rasa percaya diri sangat penting bagi siswa untuk dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya. Siswa yang memiliki bekal kepercayaan diri yang baik, maka siswa tersebut akan dapat mengembangkan potensinya secara lebih optimal. Namun jika siswa tersebut memiliki kepercayaan diri yang rendah, maka individu tersebut cenderung menutup diri, mudah frustasi ketika menghadapi kesulitan, canggung dalam menghadapi orang, dan sulit menerima realita dirinya. Memiliki rasa percaya diri yang tinggi juga dapat membantu mencapai prestasi dan hasil belajar yang lebih baik lagi. Dengan begitu akan terjadi proses perubahan dalam diri siswa bukan hanya pada hasil belajar tetapi juga pada perilaku dan sikap siswa, yaitu keberanian, keaktifan, dan aktualisasi diri siswa saat proses belajar mengajar. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode kuantitaf deskriptif. Adapun cara pengambilan data pada penelitian ini dengan menggunakan skala percaya diri yang disebarkan kepada siswa kelas XI DKV A sejumlah 34 siswa.
Kemandirian Siswa Kelas XI TKR 1-2 SMK Negeri 1 Bandung Tulungagung Ida Wahyu
Al-Ihath: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol. 2 No. 2 (2022): Juli
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.183 KB) | DOI: 10.53915/jbki.v2i2.231

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi kemandirian siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TKR 1-2 SMK Negeri 1 Bandung Tulungagung sejumlah 70 siswa dengan menggunakan teknik sampling total. Instrumen penelitian yang digunakan adalah skala kemandirian yang berupa skala likert sebanyak 30 item pernyataan. Instrumen diuji validitas dengan menggunakan SPSS rumus Product Moment, selanjutnya diuji reliabilitas dengan menggunakan SPSS rumus Alpha Cronbach. Setelah diuji validitas dan reliabilitas dilakukan penelitian dengan menyebarkan instrumen kepada sampel penelitian. Selanjutnya dilakukan uji analisis statistik deskriptif tingkat kemandirian siswa dalam kategori rendah sebesar 48.57%, dalam kategori tinggi sebesar 50% dan kategori sangat tinggi sebesar 1.43%. kedekatan hubungan emosional antara siswa dengan guru atau dengan orang tuanya dalam kategori rendah sebesar 45.71%, dalam kategori tinggi sebesar 48.57% dan kategori sangat tinggi sebesar 5.72%. tingkat kemandirian tingkah laku siswa dalam kategori sangat rendah sebesar 2.86%, dalam kategori rendah sebesar 45.71%, dalam kategori tinggi sebesar 45.71% dan kategori sangat tinggi sebesar 5.72%. tingkat kemandirian nilai siswa dalam kategori sangat rendah sebesar 7.14%, dalam kategori rendah sebesar 50% dan dalam kategori tinggi sebesar 42.86%. Hal tersebut menunjukkan siswa memiliki cukup kemampuan dalam memaknai seperangkat prinsip tentang benar dan salah, tentang apa yang penting dan apa yang tidak penting.Hal tersebut menunjukkan siswa memiliki cukup kemampuan dalam memaknai seperangkat prinsip tentang benar dan salah, tentang apa yang penting dan apa yang tidak penting. Mengingat pentingnya untuk menstimulasi kemandirian siswa maka diperlukan sinergi antara pihak sekolah dengan peran orang tua dalam pendidikan anak.
Layanan Bimbingan Pranikah dalam Meningkatkan Kematangan Emosional Berkeluarga Muhammad Faizin; Mohamad Abdul Azis; Muhammad Rizal Aguswanto
Al-Ihath: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol. 2 No. 2 (2022): Juli
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.158 KB) | DOI: 10.53915/jbki.v2i2.232

Abstract

Pernikahan yang dilakukan ketika usia remaja, pasangan semestinya siap mengelola rumah tangga yang berarti menunjukkan kematangan emosi. Ketidakmampuan remaja untuk mengontrol emosi, membuat keputusan- keputusan, dan memahami dirinya akan membuat kehidupan pernikahan yang dijalani kurang harmonis. Jika terjadi pernikahan, maka perlunya Bimbingan pranikah agar dapat memperoleh kebahagiaan dalam kehidupan rumah tangga. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui layanan bimbingan pranikah dalam meningkatkan kematangan emosi yang dilakukan kepada calon pasangan yang menikah usia dibawah usia 16 tahun dan mengetahui hasil layanan bimbingan pranikah yang dilakukan kepada calon pasangan yang menikah dibawah usia 16 tahun di Kantor Urusan Agama Kecamatan Kapas. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Milles dan Huberman.Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa proses bimbingan pra nikah dalam meningkatkan kematangan emosional berkeluarga pasangan yang menikah usia dibawah 16 tahun.
Peran Penyuluh Agama Islam dalam Memberikan Bimbingan Pranikah di KUA Balen Asnawi Asnawi; Ahmad Budianto; Erix Hidayatullah
Al-Ihath: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol. 2 No. 2 (2022): Juli
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.901 KB) | DOI: 10.53915/jbki.v2i2.233

Abstract

Ikatan pernikahan merupakan ikatan suci yang berdasarkan nilai-nilai ketuhanan yang bertujuan untuk membentuk keluarga sakinah, mawaddah, warahmah. Ikatan pernikahan merupakan ikatan lahir dan batin antara suami dan istri. Perlu direnungi juga, bahwa pernikahan jangan lagi dianggap hanya sebagai bentuk hubungan jasmani, melainkan juga hubungan batin. Ketentuan-ketentuan mengenai pernikahan dari sudut pandang syariat Islam mengikat atau berlaku kepada setiap muslim, dan di dalam suatu pernikahan itu terkandung nilai-nilai ibadah. Artikel ini akan mengulas tentang peran Penyuluh Agama Islam Fungsional dalam melaksanakan atau memberikan Bimbingan Pranikah kepada para calon pengantin dan tentunya untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan Bimbingan Pranikah di KUA Kecamatan Balen. Metode penelitian yang dipakai adalah dengan pendekatan kualitatif. Di mana peran Penyuluh Agama yaitu berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkan citacita dan harapan calon pengantin agar menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah dengan cara memberikan bimbingan pranikah, dan tentunya dengan materi-materi penting yang sesuai dengan ajaran Agama Islam.
Pembinaan Akhlak Melalui Pendekatan Behavior Abd Hafid; Indah Fajrotuz Zahro; Rosichul Anami Al-Husain
Al-Ihath: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol. 2 No. 2 (2022): Juli
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.931 KB) | DOI: 10.53915/jbki.v2i2.234

Abstract

Sekolah merupakan pusat perubahan; baik perubahan secara fikiran dan maupun perubahan tingkah laku. Salah satu faktor utama melestarikan hidup islami ialah memasukkan nilai-nilai islam dalam sistem pendidikan. Masuknya pendekatan behavioristik dalam program pendidikan dirasa perlu untuk membantu membina akhlak siswa agar meraka lebih baik dalam belajar dan kepribadiannya. Termasuk pembinaan akhlak siswa. Pendekatan behavior memiliki berbagai macam teknik menangani masalah seperti token ekonomi, overcorrection dan lain sebagainya. Sebagai pendekatan yang telah banyak digunakan, tentunya pendekatan konseling behavioral memberi banyak keuntungan pada konseli atau klien yang ditangani, sehingga keunggulan dari pendekatan ini tidak perlu diragukan lagi. Akan tetapi, beberapa penelitian menyebutkan bahwa pendekatan konseling behavioral bukanlah tanpa kekurangan. Ibarat dua sisi mata pisau, disatu sisi dapat membantu pekerjaan seseorang, namun juga dapat melukai orang yang menggunakannya. Penelitian ini menggunakan metodelogi penelitian pendekatan kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang diamati. Sedangkan pengumpulan data pada penelitian ini meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi.
Gambaran Kepercayaan Diri pada Remaja yang Mengalami Body Shaming Mutiara Cahya Noviani; Nurus Sa’adah
Al-Ihath: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol. 3 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1412.202 KB) | DOI: 10.53915/jbki.v3i1.295

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyak nya tindakan body shaming yang dialami oleh remaja, sehingga mempengaruhi rasa kepercayaan diri. Dengan adanya persepsi pada sebagian orang yang menganggap bahwa bentuk tubuh menjadi standar ideal dalam masyarakat yang kemudian hal ini membuat orang merasa tertantang untuk bisa tampil secara sempurna agar dapat memenuhi standar ideal tersebut dan pada akhirnya hal ini menjadi tekanan dalam diri seseorang karena takut tidak diterima dalam masyarakat dan mendapatkan komentar-komentar yang tidak baik jika bentuk tubuh dan warna kulitnya tidak memenuhi standar. Oleh sebab itu, tujuan utama penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan gambaran kepercayaan diri remaja yang mengalami body shaming. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Literature Review. Teknik pengumpulan data menggunakan kepustakaan, dan mengintegrasikan serta menyajikan data. Data yang digunakan adalah data sekunder. Sumber data diperoleh dari artikel atau jurnal yang berkenaan dengan kepercayaan diri dan body shaming. Teknik menganalisis data pada penelitian ini adalah analisis deskriptif, kemudian menarik kesimpulan dari data yang sudah ada. Hasil analisis dari penelitian ini adalah: Remaja yang mengalami tindakan body shaming akan mengalami rasa kepercayaan diri yang rendah. Remaja yang menerima komentar negatif seperti gemuk, kurus, pendek dan lainnya yang berkaitan dengan bentuk tubuh merasa bahwa mereka tidak dapat memenuhi standar ideal bentuk tubuh di masyarakat. Sehingga hal ini memberikan efek negatif yakni rasa malu yang kemudian tidak mampu untuk bertanggung jawab terhadap dirinya lagi.
Kecemasan Istri Prajurit TNI-AD di Asrama Militer Yonif 511 Kota Blitar pada saat Suami Bertugas ke Merauke Yesi Dwi Andari; Hengki Hendra Pradana
Al-Ihath: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol. 3 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1111.203 KB) | DOI: 10.53915/jbki.v3i1.299

Abstract

Perasaan cemas biasanya muncul apabila individu berada dalam suatu keadaan yang dirasa akan merugikan dan mengancam diri individu pada saat individu merasa tidak berdaya menghadapinya. Kemudian apa yang dicemaskan belum tentu terjadi sehingga perasaan cemas itu sebenarnya ketakutan yang diciptakan oleh individu sendiri. Kondisi kecemasan telah melanda berbagai sendi kehidupan, seperti halnya kecemasan yang dialami oleh istri seorang prajurit TNI-AD. Tujuan penelitian ini ialah menggambarkan kecemasan yang dialami oleh istri Prajurit TNI-AD di Asrama Militer Yonif 511 Kota Blitar pada saat ditinggal suami bertugas ke Merauke. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain penelitian fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran kecemasan masing-masing istri TNI-AD yang ditinggal oleh suami Satgas berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan karena kondisi tempat Satgas yang tidak sama, faktor terbiasa karena sudah pernah ditinggal Satgas untuk beberapa kali dan ada yang baru pertama kalinya ditinggal Satgas oleh suami, dan juga penyesuaian diri masing-masing istri TNI-AD terhadap kebijakan yang telah ditetapkan oleh atasan yang harus ditaati.

Page 2 of 4 | Total Record : 33