cover
Contact Name
Wisman Hadi
Contact Email
medanresourcecenter@gmail.com
Phone
+6285358326272
Journal Mail Official
medanresourcecenter@gmail.com
Editorial Address
Medan Resource Center Office: Jl. Benteng Hilir Perumahan Setia Jadi No. C9 Bandar Khalipah, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia 20371
Location
Kab. deli serdang,
Sumatera utara
INDONESIA
Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan
Published by Medan Resource Center
ISSN : -     EISSN : 28089502     DOI : 10.57251
Core Subject : Education,
Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan is a peer-reviewed journal published by the Medan Resource Center. The journal aims to facilitate academic articles and scholarly writings on the methods and practices of teaching, particularly as academic subjects, theoretical concepts, or in any area of education. It serves as a platform for teachers, teacher educators, or training institutions, instructors of all levels of education, as well as students and anyone interested in the field. The journal is published biannually in May and November and accepts articles in both Indonesian and English.
Articles 97 Documents
Peran Kepala Sekolah sebagai Supervisor dalam Mengembangkan Profesionalisme Guru di Sekolah Menengah Atas Hidayatul Muhsinin PAL IX Abdul Pandi
Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1063.658 KB) | DOI: 10.57251/ped.v1i1.100

Abstract

Abstrak Peneliti tertarik meneliti ini agar dapat mengetahui:Peran Kepala sekolah sebagai supervisor dalam mengembangkan profesionalisme guru di SMA. Hidayatul Muhsinin Pal IX. Dengan pokok masalah: Peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam mengembangkan profesionalisme Guru, Kendala kepala sekolah sebagai supervisor dalam mengembangkan profesionalisme guru dan Upaya kepala sekolah sebagai supervisor dalam mengatasi kendala pengembangkan profesionalisme guru di SMA.Hidayatul Muhsinin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data utama dalam penelitian ini kepala sekolah dan guru yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kepala Sekolah berupaya keras dalam meningkatkan profesionalisme guru dengan memberikan motivasi dan rasa aman dalam bekerja, menjalin hubungan kerja profesional, aktualisasi diri dan pengembangan diri para guru, bertukar pendapat (shariing), kerjasama dalam pencegahan dan perbaikan serta peningkatan mutu pembelajaran. Kendala yang dihadapi kepala Sekolah adalah masalah sarana dan prasarana yang belum terpenuhi secara keseluruhan, adanya perasaan sungkan terhadap guru senior dan kondisi finansial sekolah yang masih belum maksimal. Upaya kepala sekolah yang dilakukan sebagai supervesor dalam mengatasi berbagai kendala dalam mengembangkan profesionalisme guru di SMA.Hidayatul Muhsinin Pal IX adalah dengan cara melengkapi sarana dan prasarana, bersikap dan berkomunikasi dengan baik terhadap guru dan staf serta berupaya mengembangkan sumber dana. Kepala sekolah ini memang bagus, karena kepala sekolah sangat berperan aktif dalam meningkatkan profesionalisme guru. Kata kunci: Kepala sekolah, Supervisor, Profesionalisme Guru Abstract The researcher was interested in researching this in order to find out: The role of the principal as a supervisor in developing teacher professionalism in SMA Hidayatul Muhsinin Pal IX. The main problems were: The role of the principal as a supervisor in developing teacher professionalism, the constraints of the principal as a supervisor in developing teacher professionalism and the efforts of the principal as a supervisor in overcoming obstacles in developing teacher professionalism in Hidayatul Muhsinin. The method used in this research was a descriptive method with a qualitative approach. The main data sources in this research were principals and teachers obtained through interviews, observation, and documentation. The results of this study indicated that the principal strives to improve the professionalism of teachers by providing motivation and a sense of security at work, establishing professional working relationships, self-actualization and self-development of teachers, sharing opinions, cooperation in prevention and improvement as well as improving the quality of learning. . The obstacles faced by the principal were the problem of facilities and infrastructure that have not been fulfilled as a whole, the feeling of reluctance towards senior teachers and the financial condition of the school which was still not optimal. The principal's efforts as supervisor in overcoming various obstacles in developing teacher professionalism at Hidayatul Muhsinin Pal IX were by completing the facilities and infrastructure, behaving and communicating well with teachers and staff and trying to develop funding sources. The principal of this school is indeed good, because the principal plays an active role in improving the professionalism of teachers. Keywords: Principal, Supervisor, Teacher Professionalism
The Code Mixing in the Classroom Conversation of First Semester Students of University of HKBP Nommensen Pematangsiantar Leonita Maria Efipanias Manihuruk
Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (967.148 KB) | DOI: 10.57251/ped.v1i1.102

Abstract

This thesis is an analysis on the code mixing of students’conversation in the classroom. Code mixing occurs when a word or an utterances from element language A is mixed into the language context of language B. Caused by the globalization of technology nowadays, many people tend to mix their language, especially Indonesian to English language in their conversations. So the problems formulated in this thesis are “what are the types of code mixing used by the first semester students of University of HKBP Nommensen Pematangsiantar in their conversation in the classroom, and what is the dominant code mixing used by the first semester students of University of HKBP Nommensen Pematangsiantar in their conversation in the classroom?” This research is a descriptive qualitative research because the collected data and the result of data analysis are in the form of sentences. The instrument in collecting the data is record and documentative technique. The data collected in this thesis is the recording of code mixing in the students’conversations. The data were analyzed based on Hoffman’s theory. The result of this research that there are three types of code mixing found in students’conversation in the classroom. They are : intra-sentential code mixing, intra-lexical of code mixing, and involving a change of pronunciation. Totally, there are 25 code mixing and 10 conversations representing code mixing. The percentage of intra-sentential code mixing is 24%, intra-lexical code mixing is 68%, and involving a change of pronunciation is 8%. From the percentage above, it can be concluded that intra-lexical code mixing is the most dominant code mixing used by first semester students of University of HKBP Nommensen Pematangsiantar in their conversation in the classroom. The findings implies that the code mixing is being accepted by the students as an important aspect variety of language in society.
Face Threatening Act of Different Ethnic Speakers in Communicative Events of School Context Novra Melisa P. Hutabarat
Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1031.61 KB) | DOI: 10.57251/ped.v1i1.103

Abstract

Penelitian ini menangani Tindakan Mengancam Wajah oleh penutur etnis yang berbeda dalam hal komunikatif konteks sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan tindakan mengancam wajah biasanya dilakukan oleh penutur etnis yang berbeda dalam hal-hal komunikatif pada konteks sekolah. (2) untuk menggambarkan tindakan mengancam wajah biasanya dilakukan oleh penutur etnis yang berbeda dalam hal-hal komunikatif pada konteks sekolah. (3) untuk menjelaskan alasan mengapa hal itu terjadi. Sumber data penelitian ini adalah ujaran penutur bahasa Batak dan Jawa. Data dikumpulkan melalui teknik dokumenter dan instrumennya adalah lembar dokumenter. Teknik analisis data bersifat deskriptif. Temuan dari studi tersebut mengungkapkan bahwa: (1) Ada 2 jenis tindakan yang mengancam wajah, wajah negatif dan wajah positif. Jenis tindakan mengancam wajah yang paling banyak dilakukan oleh penutur etnis yang berbeda adalah Wajah Positif dalam 46 kali dari 81 ujaran yang terdiri dari kalimat-kalimat adalah ketidaksepakatan, kontradiksi, kesepakatan, dan permintaan maaf dalam percakapan mereka. (2) Cara menghadapi tindakan yang mengancam didasarkan pada interaksi guru, karyawan, dan siswa dalam percakapan tertentu di lingkungan sekolah. Jenis FTA dominan dalam wajah negatif adalah ekspresi terima kasih, penerimaan pujian, dan penerimaan ucapan terima kasih, tawaran dan pujian. Dan tipe dominan di wajah positif adalah meminta maaf. Hal ini ditunjukkan dalam kebutuhan untuk hubungan timbal balik, untuk diterima sebagai anggota dari tujuan yang sama yang memiliki kebebasan bertindak dan tidak terbebani pada solidaritas dan tingkat kesetaraan meskipun antara orang Batak dan orang Jawa memiliki cara mereka sendiri untuk berbicara dengan pasangan mereka dalam penelitian ini. (3) Antara guru, karyawan dan siswa, ada alasan menggunakan Tindakan Mengancam Wajah: permintaan, saran, peringatan, ketidaksepakatan dan permintaan maaf. Alasan ini menjelaskan mengapa FTA melakukannya. Semua alasan yang sebagian besar dipengaruhi tindakan menghadapi ancaman adalah konteks situasi (hubungan antara pembicara etnis yang berbeda).
The Use of Jigsaw to Improve the Student's Vocabulary for The Eight Year Students of MTs Miftahul Ulum Khoirul Umam Muzayyanah
Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (977.106 KB) | DOI: 10.57251/ped.v1i1.110

Abstract

Abstract Vocabulary is an essential means in conducting communication. Developing students’ vocabulary is one of the important tasks for English teachers. The researcher as a teacher used jigsaw as a technique in teaching vocabulary. Mastering English vocabularies is the first key to master English well. Jigsaw strategy is an efficient way to learn the course material in a cooperative learning style. The purpose of this research is to improve the students’ vocabulary using jigsaw. This is a classroom action research. The result shows that after implementing the jigsaw, the students’ vocabulary had a strong improvement. The students’ improvement can be seen from the students’ participation during the lesson and their score. The use of jigsaw had given a positive effect to the students’ vocabulary ability. The effect was not only for their vocabulary but also for their motivation and their interest to English.
Strategi Guru BK dalam Membina Karakter Peserta Didik SMP Negeri 21 Batang Hari Mita Dwi Agustina
Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1219.623 KB) | DOI: 10.57251/ped.v1i1.203

Abstract

The teacher is a special position in the world of education, he is one of the main learning resources because from there students / students receive guidance, teaching and training. The professionalism of a teacher is obtained through special teacher training or training and experience. Then according to the National Education System Law Teachers are qualified teaching staff as teachers, lecturers, counselors, civil service, widyaiswara, tutors, instructors, and participate in organizing education. In line with that the teacher according to the Law on Teachers emphasized that: The teacher is a professional educator with the main task of educating, teaching, guiding, directing, training, evaluating, and evaluating students in early childhood education, formal education, basic education, and secondary education.
Upaya Guru BK dalam Menangani Kenakalan Remaja/Siswa di MTSN 4 Bajubang Sherlyamelia
Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1301.569 KB) | DOI: 10.57251/ped.v1i1.204

Abstract

This research was carried out in Bajubang, more precisely at MTS N 4 BAJUBANG, Bajubang District. The problems studied are; How do teachers deal with juvenile delinquency that occurred at MTS 4 Bajubang; what are the factors that cause juvenile delinquency and; what is the form of juvenile delinquency in MTS N 4 Bajubang; the impact of juvenile delinquency for the perpetrators, this study aims to find out what are the factors causing juvenile delinquency/violations that exist in MTS N 4 Bajubang and how BK teachers handle cases or violations that occur in MTS N 4 Bajubang, this study uses the interview method with Some questions were asked to the BK teacher at MTS N 4 Bajubang who was the resource person: Jihan Indah Alqarani. From this study, juvenile delinquency or violations committed at MTS N 4 Bajubang, among others. skipping, smoking, carrying cellphones, bullying and watching adult videos. The delinquency was carried out with full awareness among them because of curiosity and this delinquency was sanctioned by the school.
Pengaruh Layanan Bimbingan dan Konseling terhadap Perubahan Tingkah Laku Siswa Kelas IX SMKN 2 Batang Hari Muhammad Rizki
Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1135.09 KB) | DOI: 10.57251/ped.v1i1.205

Abstract

Guidance and counseling is the process of providing assistance by an expert to a person or several individuals, whether children, adolescents, or adults, so that the person being guided can develop their own and independent abilities by utilizing individual strengths and existing facilities. and can be developed based on applicable norms. With the guidance and counseling, it is hoped that it can provide solutions for students in schools so that students become better and have a healthy mentality. This study aims to determine the effect of guidance and counseling on behavioral changes in class IX students of SMP Islam Integral Luqman Al Hakim Batam. The method in this study uses the explanatory method, the product moment correlation research technique with a quantitative approach, namely the first variable. The results of this study indicate that there is a relationship between guidance and counseling services and changes in the behavior of class IX students of Luqman Al Hakim Integral Islamic Junior High School Batam.
Peranan Guru dalam Membimbing dan Memotivasi Belajar Siswa di SMP N 3 Batang Hari Delva Hebriza
Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (992.299 KB) | DOI: 10.57251/ped.v1i1.207

Abstract

Prestasi belajar merupakan tolak ukur maksimal yang telah dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar selama waktu yang telah ditentukan. Motivasi belajar adalah suatu kondisi psikis yang mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas belajar. Dari motivasi tersebut akan mendorong seorang siswa untuk terus belajar agar mencapai tujuan yang diharapkan yaitu prestasi dalam belajar. Prestasi belajar juga ditentukan oleh kedisiplinannya dalam belajar. Yang berarti kemampuan untuk mengarahkan diri siswa baik mental maupun fisik yang berlangsung dalam interaksi aktif untuk kegiatan belajar sesuai dengan peraturan yang dibuat oleh sekolah maupun siswa itu sendiri. Mengacu dari uraian tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian tentang “Pengaruh motivasi belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi Tujuan : 1) Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar . 2) Untuk mengetahui disiplin belajar terhadap prestasi belajar . 3) Untuk mengetahui motivasi belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar . Populasi penelitian ini adalah semua siswa Di SMP Negeri 3 Batanghari yang berjumlah 595 siswa. Pengambilan sample sebanyak 456 siswa dengan menggunakan metode penetapan sample propotional random sampling secara acak dengan undian. Ada tiga variable yang dikaji dalam penelitian ini yaitu : (1) Motivasi belajar (2) Disiplin belajar (3) Prestasi belajar. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis diskriptif persentase dan analisis regresi linier ganda. Berdasarkan analisis deskriptif persentase diperoleh besarnya motivasi belajar adalah sebesar 77,67% dan termasuk dalam criteria tinggi. Disiplin belajar 76,57% termasuk kategori tinggi, sedangkan prestasi belajar sebesar 58% termasuk kategori rendah. Sedangkan berdasarkan perhitungan analisis regresi linier ganda diperoleh persamaan Y = 12,558 + 0,639 Berdasarkan perhitungan analisis regresi linier ganda juga diperoleh sebesar 34,503 dengan signifikasi 0,000 karena harga signifikasi yang diperoleh tersebut kurang dari 0,05, maka model regresi tersebut yang diperoleh signifikan. Hal ini berarti bahwa hipotesis yaitu “ada pengaruh motivasi belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar. Saran yang diberikan penulis adalah : 1) Indikator yang memperoleh skor paling rendah dalam motivasi belajar adalah indikator kemampuan belajar. Oleh karena itu hendaknya siswa memperhatikan dengan sungguh-sungguh pada saat kegiatan belajar berlangsung, siswa diharapkan aktif bertanya jika ada materi yang kurang dipahami, indikator disiplin dalam diri siswa. Oleh karena itu pihak sekolah sebaiknya memberi pemahaman agar siswa sadar akan pentingnya disiplin dalam diri siswa seperti menyiapkan keperluan yang akan digunakan pada saat kegiatan belajar, datang kesekolah tepat waktu serta sungguh-sungguh melaksanakan jadwal kegiatan yang telah dibuat dan mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, sehingga siswa mempunyai jiwa disiplin yang tinggi. 3) Perlu diadakannya penelitian yang sejenis yang mengungkap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar selain motivasi belajar dan disiplin belajar, seperti faktor kecerdasan, faktor bakat, faktor minat dan perhatian, faktor lingkungan keluarga dan faktor masyarakat.
Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Menangani Perilaku Agresif Siswa di SMKN 1 Batanghari Intan Aminatul Ramadhani
Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1099.703 KB) | DOI: 10.57251/ped.v1i1.208

Abstract

Perilaku agresif merupakan perilaku yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok yang dimaksudkan untuk menyakiti, melukai, dan merugikan orang lain baik individu maupun kelompok dengan niat atau kesengajaan baik secara verbal maupun nonverbal. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan faktor penyebab siswa berperilaku agresif di SMKN 1 Batanghari, (2) mendeskripsikan peran Guru BK dalam menangani perilaku agresif siswa di SMKN 1 Batanghari. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode penelitian fenomenologi. Hasil penelitian ini mengenai peran Guru BK dalam menangani perilaku agresif siswa di SMK N 1 Batanghari dapat disimpulkan bahwa (1) Faktor penyebab siswa berperilaku agresif verbal adalah karena konflik antar siswa, konflik antar kelas, perbedaan pendapat, dan bosan di kelas, serta cara mengajar guru yang unik dan faktor penyebab siswa berperilaku agresif nonverbal adalah karena Frustasi, masalah dalam keluarga, nilai yang tidak tuntas, stres karena beban pelajaran dan peringkat yang turun. (2) Peran Guru BK dalam menangani siswa yang berperilaku agresif verbal adalah dengan menyelidiki permasalahan siswa tersebut, melakukan pemanggilan, menjadi mediator antar siswa dan memberikan pengarahan tentang dampak negatif dan kerugian akibat perilaku agresifnya tersebut dan peran Guru BK dalam menangani siswa yang berperilaku agresif nonverbal adalah dengan melakukan pemanggilan terhadap siswa, mencari tau permasalahannya, bekerja sama dengan Wali Kelas, melakukan pemanggilan terhadap orang tua atau wali, dan melakukan kunjungan ke rumah siswa (home visit) untuk membantu menyelesaikan permasalahannya.
Pengaruh Penggunaan Media Video Pembelajaran Interaktif terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMAN 1 Musi Rawas Ahmad Fahrudin
Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1105.065 KB) | DOI: 10.57251/ped.v1i1.209

Abstract

This research aims to find out the influence of the use of interactive learning video media on the learning outcomes of SMAN1 Musi Rawas Physics. This research uses the Quasi-Experimental Design method with nonequivalent control group design research design. The population of this study was the entire class X SMAN 1 Musi Rawas, with a sample of class XIC as the experimental class and XIA as the control class. Sampling techniques are done randomly. Data collection techniques using tests. Data analysis techniques with t-test. The results showed that, the results of the post-test study physics experimental class the average value was obtained 80.14, the control class was 70.86 and the tcount value was 4.915 > ttable. This means that there is a significant difference between the results of post-test experimental classes that use interactive learning video media and control classes.

Page 1 of 10 | Total Record : 97