cover
Contact Name
Angga Putra Prasongko
Contact Email
prasongkoangga86@gmail.com
Phone
+62341-406150
Journal Mail Official
lppmkwidyagamahusada@gmail.com
Editorial Address
JL. Taman Borobudur Indah 3A Malang
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Media Husada Journal of Community Service
ISSN : ""     EISSN : 2961998X     DOI : -
Core Subject : Health,
Media Husada Journal of Community Service (MHJCS) merupakan media komunikasi ilmiah, di terbitkan dua kali dalam setahun oleh Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Widyagama Husada, berisikan karya ilmiah berupa artikel hasil dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan oleh dosen, mahasiswa dan masyarakat umum dalam bidang kesehatan.
Articles 26 Documents
BANTING TUNA (Balita Anti Stunting dengan Tui Na Massage) PADA KADER POSYANDU Waifti Amalia
Media Husada Journal Of Community Service Vol. 1 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.216 KB)

Abstract

Stunting (Anak Pendek) menjadi salah satu masalah yang sedang banyak dibahas di era saat ini. Peran penting dari orang tua maupun tenaga kesehatan dalam mengatasi dan mencegah stunting sangat berpengaruh dalam penurunan angka kejadian. Stunting dapat dipengaruhi oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu yang lama, hal ini perlu menjadi perhatian dalam pemenuhan kebutuhan gizi anak. Dalam pemenuhan gizi sehari – hari, nafsu makan menjadi kunci pokok keberhasilan, pengendalian nafsu makan pada anak balita, keragaman gizi yang diberikan akan mempengaruhi optimalisasi pertumbuhan pada anak. Tui Na massage dapat menjadi solusi dalam meningkatkan nafsu makan pada anak, karena dapat memperlancar aliran darah yang terjadi di organ limpa dan pencernaan. Kejadian stunting di Dusun Trajeng desa Pakisjajar menjadi permasalahan pemerintah setempat karena hal ini smenjadi target kerja dari desa Pakisjajar. Selama ini skrining stunting dilaksanakan dengan pemeriksaan KPSP, DDST, dan bantuan gizi tambahan pada anak balita. Diharapkan dengan pelatihan pijat Tui Na pada kader posyandu dapat membantu mencegah dan mengurangi angka kejadian stunting di dusun Trajeng.
EDUKASI PERILAKU PETANI PENYEMPROT PESTISIDA DALAM PENGAPLIKASIAN DI LAPANGAN PADA KELOMPOK TANI Beni Hari Susanto
Media Husada Journal Of Community Service Vol. 1 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.3 KB)

Abstract

Risiko paparan pestisida secara langsung dapat terjadi tidak hanya saat melakukan penyemprotan, namun dapat pula terjadi saat proses pencampuran hingga saat setelah melakukan penyemprotan. Kurangnya kesadaran petani untuk menggunakan alat pelindung diri (APD) saat melakukan penyemprotan menjadi faktor risiko terjadinya keracunan. Analisis situasi Penggunaan pestisida intensif dan tidak prosedural dan tidak efektif. penggunaan pestisida yang tidak sesuai anjuran dimungkinkan oleh faktor yang ada dalam diri petani, yaitu persepsi dan pengetahuan petani tentang penggunaan pestisida sesuai anjuran yang masih keliru atau rendah. Kegiatan ini adalah memberikan edukasi terhadap perilaku petani penyemprot pestisida dalam mengaplikasikan penggunaan pestisida di lapangan (lahan). Solusi yang ditawarkan oleh tim pelaksana adalah memberikan pengertian dan edukasi tentang cara penggunaan alat pelindung diri, cara memperhatikan arah angin dan cara pencampuran pestsisda kepada kelompok tani. Hasil yang di dapatkan sebelum pelaksanaan pemberian materi dan pelatihan sebanyak 18 orang pada tingkat cukup dan 17 orang pada tingkatan kurang. Setelah dilakukan edukasi maka sebanyak 29 orang di kategori baik dan 6 orang di kategori cukup. Kegiatan edukasi telah dilakukan oleh Tim pelaksana dapat menjadi solusi dan informan bagi kelompok tani dalam upaya mengurangi tingkat resiko paparan pestisida.
OPTIMALISASI TUMBUH KEMBANG ANAK DENGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI TAMAN PENITIPAN ANAK Mizam Ari Kurniyanti
Media Husada Journal Of Community Service Vol. 1 No. 2 (2021): November
Publisher : STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.464 KB)

Abstract

Perubahan tatanan sosial budaya dalam masyarakat ditandai oleh bergesernya peran dan fungsi keluarga.Salah satu hal yang menandai adanya perubahan tersebut adalah banyaknya ibu yang memiliki anak juga berfungsi sebagai pencari nafkah. Taman Penitipan Anak (TPA) merupakan lembaga penyelenggara usaha kesejahteraan anak balita, yang keberadaannya berupaya membantu orang tua dalam melaksanakan fungsi pengasuhan dan pembinaan keluarga terhadap anak, telah menjadi kebutuhan yang dirasa penting. Di TPA diharapkan anak tetap mendapatkan ketiga kebutuhan dasar yaitu asah, asih dan asuh. Salah satu kebutuhan dasar tersebut yaitu asah, dapat diberikan dengan melakukan stimulus melalui kegiatan bermain. Alat permainan edukatif yaitu alat permainan yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak. Alat ini mengandung nilai pendidikan, dimainkan sesuai usia dan tingkat perkembangan anak. Salah satu Alat permainan edukatif yang dapat menstimulus adalah perkembangan aspek motorik yaitu dengan pengenalan ukuran, bentuk dan warna. Anak yang dititipkan di TPA berada disana selama 6-8 jam sehari. Dalam waktu yang cukup lama tersebut diharapkan stimulus dengan bermain melalui Alat permainan edukatif dapat dilakukan, dan anak dapat terpenuhi kebutuhannya dalam perkembangan ketrampilan motorik secara optimal melalui Alat permainan edukatif.
PROGRAM LAKTASI (KELAS EDUKASI ORANG TUA CERDAS INDONESIA) DALAM MENURUNKAN STUNTING KURNIAWAN ERMAN WICAKSONO ERMAN
Media Husada Journal Of Community Service Vol. 1 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.471 KB)

Abstract

Pendahuluan: Permasalahan gizi dan stunting di Indonesia belum mencapai target yang diharapkan oleh pemerintah. Upaya pencapaian target tersebut dapat dilakukan dengan model pemberdayaan di masyarakat khususnya dalam meningkatkan gizi dan menurunkan stunting. Program LAKTASI merupakan bentuk model pemberdayaan yang dapat mengatasi masalah tersebut. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah menjadikan Program LAKTASI sebagai upaya meningkatkan gizi pada balita serta menunrunkan terjadinya stunting di Desa Sumber Suko. Metode: Program berlangsung selama bulan Juni hingga September 2020 yang diikuti oleh 15 peserta yaitu ibu dengan anak balita. Pelaksanaan program di Desa Sumbersuko. Program LAKTASI menggunakan metode Focus Group Discussion dalam penyampaian materi. Materi yang disampaikan dengan menggunakan modul dengan topik lima tugas kesehatan keluarga, score z-score dan penyimbangan tumbuh kembang balita. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan mengukur tinggi badan dan berat badan. Hasil pengukuran berat badan dilakukan di bulan ke-1 dan ke-2 dengan hasil ada perbedaan (0,000) sedangkan untuk tinggi badan juga dievaluasi di bulan ke-1 dan ke-2 hasilnya terdapat perbedaan (0,000). Pembahasan: Program LAKTASI merupakan suatu program pemberdayaan dalam bentuk intervensi keperawatan. Pencapaian yang diharapkan dari program ini adalah kemampuan keluarga dalam mengembangkan lima tugas kesehatan keluarga dalam merawat anak balita gizi seimbang. Sehingga tercapainya gizi seimbang dengan indikator peningkatan berat badan dan meningkatkan tinggi badan. Kesimpulan: Program LAKTASI merupakan bentuk inovasi intervensi keperawatan komunitas dalam menanggulangi masalah gizi seimbang pada balita melalui peningkatan berat badan dan tinggi badan balita
POSYANDU RAMAH ASI UNTUK PENATALAKSANAAN PERMASALAHAN ASI EKSKLUSIF Jiarti Kusbandiyah
Media Husada Journal Of Community Service Vol. 1 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.433 KB)

Abstract

ASI Eksklusif adalah pemberian air susu ibu saja sampai dengan usia bayi mencapai 6 bulan dan masih merupakan permasalahan klasik yang tidak kunjung terselesaikan di Indonesia bahkan di dunia. Dusun Trajeng, Desa Pakisjajar Kabupaten Malang memiliki masalah serupa dengan cakupan ASI Eksklusif hanya 69,69% dengan alasan diberikan MP-ASI sebanyak 65%, ibu bekerja sebanyak 22% dan ASI sedikit sebanyak 13%. Dusun trajeng ini memiliki 1 posyandu yang bernama Posyandu janur Kuning. Dari hasil observasi juga terkaji bahwa balita dan ibu balita secara aktif datang ke posyandu yang dilaksanakan setiap 1 bulan sekali. Pendidikan masyarakat masih rendah, budaya penghambat ASI eksklusif serta belum optimalnya pendampingan. Metode yang dilakukan sebagai solusi permasalahan diatas adalah upaya pendekatan melalui penyuluhan berbasis contoh dan fakta dengan posyandu ramah ASI serta pendampingan kader dalam memberikan konseling kepada ibu bayi dan balita. Pengabdian dilaksanakan pada kegiatan posyandu. Detail kegiatannya adalah sebagai berikut : 1). Penyuluhan terkait ASI Eksklusif; 2). Pelatihan booster ASI, pengelolaan dan penyimpanan ASI; 3). Pendampingan ibu menyusui dan 4). Penyusunan display Posyandu ramah ASI. Kegiatan pengabdian masyarakat berjalan dengan baik. Sarana prasarana penyuluhan sudah mulai dilengkapi terutama untuk booster ASI dan pengelolaan ASI perah. Selain itu kader sudah mempunyai kemampuan konseling kepada ibu menyusui dengan diberikan kasus permasalahan ASI. Harapannya posyandu ramah ASI ini dapat berjalan secara kontinyu sehingga bisa secara perlahan mengubah perilaku masyarakat tentang ASI Eksklusif. Kata Kunci: Posyandu, Ramah, ASI Ekslusif.
IbM LILA (PEMILAHAN LIMBAH TAJAM LABORATORIUM) DI STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG Nurma Afiani
Media Husada Journal Of Community Service Vol. 1 No. 2 (2021): November
Publisher : STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (820.934 KB)

Abstract

Analisa situasi terkini dilakukan pada mitra menunjukkan bahwa Laboratorium Terpadu STIKES Widyagama Husada belum melakukan pengelolaan limbah laboratorium secara baik dan benar. Tujuan program kemitraan ini adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan staf laboran dan petugas kebersihan dalam pemilahan limbah tajam laboratorium. Target luaran kegiatan antara lain peningkatan pengetahuan dan keterampilan staf laboran, petugas kebersihan, terdapat SOP dan modul serta publikasi ilmiah. Pelaksanaan kegiatan berupa sosialisasi dan pelatihan teknik pemilahan limbah laboratorium, pemberian hibah sarana prasarana standart minimal pemilihan limbah laboratorium dan penyusunan SOP pengelolaan limbah laboratorium. Hasil kegiatan pengabdian antara lain: (1) Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas kebersihan terkait ragam jenis limbah infeksius; (2) Peningkatkan Pengetahuan dan keterampilan petugas keamanan setempat dalam teknik pemilahan limbah tajam laboratorium; (3) Penambahan sarana prasarana standart yang wajib ada untuk pembuangan limbah tajam; (4) Petugas kebersihan menguasai konsep teori dan praktek dasar tata laksana limbah tajam laboratorium.
PENDAMPINGAN PETUGAS KANTIN SEKOLAH TENTANG PENYAJIAN OLAHAN SAYUR PADA LATE CHILDHOOD Ari Damayanti Wahyuningrum
Media Husada Journal Of Community Service Vol. 1 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.122 KB)

Abstract

Promosi kebiasaan makan sehat harus dilakukan sejak dini, kebiasaan makan sehat salah satu perilaku dari lingkungan sosial, salah satunya lingkungan sekolah (Lytle dan Achterberg, 2015). Anak usia sekolah sangat dipengaruhi oleh teman sebayanya yang ditemui dalam waktu lama, yaitu di sekolah. Oleh karena itu, promosi kesehatan berbasis sekolah diharapkan mampu meningkatkan konsumsi buah dan sayur anak usia sekolah (de Sa dan Lock, 2018). Sekolah sebagai tempat pembentukan generasi penerus bangsa sehingga kualitas penerus bangsa salah satunya tergantung dari asupan nutrisi anak sehai-hari. Pengelolaan jajanan yang kurang hygienis dan kurang memperhatikan sanitasi lingkungan memungkinkan terkontaminasi mikroba serta adanya penambahan bahan penyedap rasa dapat mengindikasikan bahaya bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak. Metode pelaksanaan program pengmas pemberikan kuesioner pengetahuan petugas kantin sekolah tentang olahan sayur dan buah, melakukan pendampingan petugas kantin sekolah melalui link vidio pembuatan olahan makanan berbahan sayur dan buah dikarenakan masa pandemi covid-19, kesepakatan dan kebijakan dalam variasi menu jajanan yang dijual di kantin sekolah. Hasil uji wilcoxon Pvalue sebesar 0.000 < 0.05 disimpulkan ada pengaruh pendampingan terhadap petugas kantin sekolah dalam penyajian olahan sayur dan buah pada anak usia late childhood. Proses pendampingan petugas kantin sekolah secara daring dapat meningkatkan pengetahuan petugas kantin sekolah. Kata Kunci: Tingkat pengetahuan, petugas kantin sekolah, olahan sayur dan buah, late childhood.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TENTANG SENAM SEX (KEGEL) PADA LANSIA “ Di BPM Lindawati Desa Ngembal Kec. Wajak. Kab. MALANG Patemah Patemah
Media Husada Journal Of Community Service Vol. 1 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.567 KB)

Abstract

Senam kegel adalah senam yang dilakukan untuk mengguatkan otot-otot panggul bagian bawah. yaitu otot-otot di bawah rahim, kandung kemih, usus besar. Senam Kegel bertujuan mengencangkan vagina dan otot panggul bawah yang sudah lemas karena proses persalinan atau karena faktor usia. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah membentuk kader senam kegel di posyandu lansia, meningkatkan kemampuan lansia dalam mempraktekkan senam kegel. Solusi yang ditawarkan yaitu Pembentukan Kader, penyuluhan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang senam kegel, pelatihan bagi kader lansia, tersedianya sarana dan prasarana penunjang program, seperti buku saku / modul panduan konselor dan leaflet serta pendampingan dengan kunjungan rumah (home care) pada kader dan lansia. Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh bidan kepada kader lansia dalam kegiatan posyandu lansia. Rangkaian kegiatan inimembutuhkan waktu 6 bulan (12 Mei-14 November 2020). Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatnya kemampuan kader lansia tentang senam kegel pada saat posyandu lansia, maka akan meningkatkan kemampuan para lansia untuk melakukan senam kegel dirumah sehingga akan meningkatkan kesehatan lansia pada umumnya dan kesehatan otot panggul lansia pada khususnya sehingga akan meminimalisasi keluhan yang berhubungan dengan otot panggul yaitu beser kencing. Tersedianya sarana serta prasarana penunjang untuk kegiatan senam kegel seperti buku panduan,, lembar balik senam kegel, leaflet. Kader Posyandu lansia telah melakukan tugasnya yaitu melakukan pemantauan pada lansia untuk melakukan senam kegel saat pelaksanaan posyandu lansia dan kunjungan rumah
REFLECTIVE TEACHING: PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN REFLEKSI PENGAJARAN TERSTRUKTUR BAGI GURU BAHASA INGGRIS SMK Al Ikhwan Fadqur Rohqim
Media Husada Journal Of Community Service Vol. 1 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.944 KB)

Abstract

Meskipun menjadi penyumbang tenaga kerja terbanyak, Sekolah Menengah Kejuruan belum berhasil menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dalam lingkup regional maupun global. Salah satu penyebabnya adalah masih rendahnya rata-rata kemampuan berbahasa Inggris lulusan SMK di Indonesia. Untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK, salah satu kebijakan yang diambil oleh pemerintah adalah dengan memberikan pelatihan kepada guru SMK. Sejalan dengan program tersebut, program PkM ini bermitra dengan SMK Widyagama dan menyelenggarakan pelatihan dan pendampingan bagi guru bahasa Inggris SMK dengan memfokuskan pada topik refleksi pengajaran terstruktur. Dengan memiliki kemapuan merefleksi pengajaran dengan baik, peserta PkM diharapkan mampu merencanakan, menyelenggarakan dan mengevaluasi kegiatan pengajaran dengan baik. Karena adanya pandemi Covid-19 maka keseluruhan program dilaksanakan secara daring. Kegiatan ini dibagi menjadi tiga tahap utama yaitu pra program, program inti dan pasca program. Tujuan utama dari PkM ini adalah agar peserta memahami dan dapat mengaplikasikan refleksi pengajaran terstruktur berdasar pada kerangka kerja Gibb's reflective cycles. Dari hasil refleksi tertulis dan masukan tertulis terhadap program PkM dari peserta dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini telah berhasil dicapai.
PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI SEKS BEBAS DALAM PENCEGAHAN KTD/ KEHAMILAN YANG TIDAK DIINGINKAN DAN PMS/PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMK JAYANEGARA LAWANG KAB. MALANG Yuliyanik
Media Husada Journal Of Community Service Vol. 1 No. 2 (2021): November
Publisher : STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.91 KB)

Abstract

Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak, dimana remaja mulai mencari jati diri, mulai berpikir bahwa mereka sudah dewasa karena telah terjadi perubahan pada dirinya secara fisik maupun mental. Informasi tentang perubahan remaja seringkali kurang jelas karena berbicara seks masih dianggap tabu, sehingga membuat remaja tersebut mencari-cari dan mempersepsikan sendiri artinya seks. Salah satu faktor ketidaktahuan yang dialami oleh siswa SMK Jayanegara Lawang menyebabkan remaja tersebut tidak memahami bahwa apa yang dilakukan dengan lawan jenisnya dapat membawa dampak yang merugikan bagi remaja tersebut. Solusi mengatasi masalah ini adalah dengan memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi yang terkait dengan seks bebas, untuk mencegah terjadinya KTD (Kehamilan Tidak Diinginkan) dan PMS (Penyakit Menular Seksual) pada siswa tersebut. Penyuluhan dilakukan secara online, karena saat pelaksanaan PKM tersebut Indonesia sedang mengalami lockdown Pandemi Covid-19. Walaupun dilakukan penyuluhan secara online, siswa tetap mengikuti dengan antusias. Antusias dari siswa dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan, baik saat dilakukan ataupun di luar kegiatan penyuluhan. Setelah mendapatkan penyuluhan, para siswa dapat memahami dampak dari seks bebas, sehingga mereka dapat mencegah terjadinya KTD dan PMS. Metode: Penyuluhan secara online. Hasil: Siswa memahami tentang mencegah terjadinya KTD (Kehamilan Tidak Diinginkan) dan PMS (Penyakit Menular Seksual). Kesimpulan: Penyuluhan kesehatan reproduksi secara langsung kepada siswa sangat berpengaruh pada pemahaman siswa tentang KTD (Kehamilan Tidak Diinginkan) dan PMS (Penyakit Menular Seksual).

Page 1 of 3 | Total Record : 26