cover
Contact Name
Putu Indah Lestari
Contact Email
lppm@undhirabali.ac.id
Phone
+62361426450
Journal Mail Official
sinaptek@undhirabali.ac.id
Editorial Address
Jalan Raya Padang Luwih Tegaljaya Dalung Kuta Utara, Bali, Indonesia
Location
Kab. badung,
Bali
INDONESIA
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK)
ISSN : -     EISSN : 28100867     DOI : -
Prosiding SINAPTEK adalah forum ilmiah bagi dosen untuk memublikasikan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam mengimplementasikan pengetahuan, inovasi, dan aplikasi teknologi tetap guna yang berdampak nyata. Wadah berbagi pengetahuan, best practices, serta inspirasi bagi para akademia, peneliti, dan pengabdi sebagai wadah untuk berkolaborasi, mendiseminasikan karya ilmiah, inovasi, dan aplikasi Iptek yang bermanfaat dan berdampak bagi ilmu pengetahuan serta bagi masyarakat.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 26 Documents
Search results for , issue "Vol 2 (2019): PROSIDING SINAPTEK" : 26 Documents clear
RANCANGAN PROTOTYPE APLIKASI SIAGA GEMPA BERBASIS MOBILE . Apriani; Sandi Justitia Putra; Ni Gusti Ayu Dasriani; . Ismarmiaty
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 2 (2019): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (746.664 KB)

Abstract

ABSTRAKIndonesia adalah salah satu negara yang rawan terhadap bencana gempa bumi.Beberapa daerah yang mengalami bencana gempa pada tahun 2018 adalah Lombok dan Palu.Gempa tersebut mengakibatkan banyak korban jiwa.Jumlah korban jiwa dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana adalah untuk korban meninggal dunia di Lombok mencapai 481 orang dan di Palu mencapai 2.113 orang.Selain menelan korban jiwa gempa juga berdampak terhadap kerusakan struktur sosial masyarakat dan menimbulkan lonjakan kebutuhan dasar masyarakat yang menjadi korban bencana. Kurangnya informasi dan pengetahuan masyarakat tentang kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana gempa dapat menimbulkan kepanikan yang pada gilirannya akan menyulitkan penanggulangan dan upaya mereduksi risiko bencana. Penanganan bencana bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi harus menjadi tanggung jawab masyarakat setempat yang terkena dampak bencana.Tanggung jawab masyarakat setempat dapat berupa kesiapan dan kecerdasan masyarakat dalam menyikapi sebuah bencana. Solusi dari pemasalahan tersebut adalah membuat aplikasi siaga menghadapi bencana gempa berbasis mobile.Aplikasi ini memiliki fitur untuk melihat informasi gempa terkini, penentuan lokasi untuk evakuasi terdekat dan media edukasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran terhadap resiko bencana. Hal ini bermanfaat dalam mendukung program Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menciptakan masyarakat tangguh bencana. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan model prototype yaitu dari pengumpulan kebutuhan dan membuat rancangan prototype.Kata kunci: rancangan, prototype, aplikasi, siaga, gempaABSTRACTIndonesia is one of the countries prone to earthquake disasters. Some of the regions that experienced earthquake disasters in 2018 were Lombok and Palu. The earthquake caused many casualties. The number of fatalities from the National Disaster Management Agency data is for the death toll in Lombok reaching 481 people and in Palu reaching 2,113 people. In addition to the loss of life the earthquake also affected the social structure of the community and caused a surge in the basic needs of people who were victims of the disaster. The lack of information and knowledge of the community about preparedness in the face of earthquake disasters can cause panic which in turn will make it difficult to overcome and reduce disaster risk. Disaster management is not only the responsibility of the government but must be the responsibility of the local community affected by the disaster. The responsibility of the local community can be in the form of community readiness and intelligence in responding to a disaster. The solution to this problem is to create a mobile alert-based disaster alert application. This application has features to view the latest earthquake information, determine the location for the closest evacuation and educational media to increase understanding and awareness of disaster risk. This is useful in supporting the National Disaster Management Agency (BNPB) program to create a resilient community of disasters. The research method used is to use a prototype model that is from gathering needs and designing a prototype.Keywords: design, prototype, application, standby, earthquake
PENDIDIKAN DAN PERSIAPAN MENGHADAPI MENSTRUASI UNTUK ANAK USIA PUBERTAS DI SEKOLAH DASAR KRISTEN HARAPAN DENPASAR Ni Made Diaris; Nyoman Suarjana
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 2 (2019): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (807.089 KB)

Abstract

ABSTRAKPersiapan dan pendidikan pramenstruasi merupakan suatu Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang bertujuan untuk mempersiapkan anak dalam menghadapi menstruasi. kegiatan dilakukan di Sekolah Dasar Kristen harapan Denpasar Karena dari hasil penelitian yang dilakukan disana ditemukan banyak anak yang masih kurang pengetahuannya terkait menstruasi dan sebagian besar merasa takut dan cemas dalam menghadapi menstruasi karena ketidak tahuannya. Adapun solusi yang ditawarkan adalah dengan memberikan pendidikan dan persiapan pramenstruasi untuk anak anak-anak usia pubertas yaitu siswi kelas 5 dan 6 di Sekolah dasar Kristen Harapan Denpasar sehingga nantinya diharapkan dapat meningkatkan kesiapan anak dalam menghadapi menstruasi. Hasil yang didapat setelah dilakukan program kemitraan adalah terjadi peningkatan pengetahuan anak tentang menstruasi. Tingkat pengetahuan sebelum diberikan pendidikan didapatkan hasil dengan kategori kurang sebesar 60%, cukup 40% dan tidak ada dengan kategori baik. Tingkat pengetahaun setelah diberikan pendidikan didapatkan hasil dengan kategori kurang sebesar 1.4%, cukup 25%, dan baik 73.6%. Terjadi peningkatan pengetahuan anak setelah diberikan pendidikan dan persiapan menstruasi dari kategori baik 0% meningkat menjadi 73.6%. Diharapkan anak-anak tetap bisa meningkatkan pengetahuannya melalui sumber informasi yang tersedia termasuk materi yg diberikan dalam bentuk brosur dan buku saku untuk tetap dipelajari.Kata Kunci: Pendidikan, Persiapan, MenstruasiABSTRACTPre-menstrual preparation and education is a Community Partnership Program (PKM) which aims to prepare children for menstruation. the activity was carried out at Denpasar Christian Elementary School hope that because of the results of research conducted there found many children who still lack knowledge related to menstruation and most feel scared and anxious in the face of menstruation because of ignorance. The solution offered is to provide premenstrual education and preparation for children of puberty children, students in grades 5 and 6 at the Harapan Christian Primary School in Denpasar so that later it is expected to increase children's readiness in facing menstruation. The results obtained after the partnership program is an increase in children's knowledge about menstruation. The level of knowledge before being given education obtained results in the category of less than 60%, 40% enough and none in either category. The level of knowledge after being given education results in the category of less than 1.4%, enough 25%, and good 73.6%. An increase in children's knowledge after being given education and menstrual preparation from the good category 0% increased to 73.6%. It is hoped that children can continue to improve their knowledge through available information sources including materials provided in the form of brochures and pocket books to keep them studied.Keywords: Education, Preparation, Menstruation
PEMBERDAYAAN KELOMPOK PENGERAJIN BATOK KELAPA DI DESA TIMPAG KECAMATAN KERAMBITAN KABUPATEN TABANAN Irawinne Rizky Wahyu Kusuma; Rosvita Flaviana Osin; Surya Nugraha
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 2 (2019): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.674 KB)

Abstract

ABSTRAKDesa Timpag Kecamatan Kerambitan Kabupaten Tabanan, merupakan Desa yang terkenal sebagai penghasil kelapa, umbi-umbian dan sayur gonde. Limbah kelapa yang melimpah dapat dimanfaatkan menjadi barang produksi yang bernilai seni. Limbah kelapa ini kemudian dapat diproduksi menjadi barang atau alat yang dibutuhkan dalam rumah tangga atau hotel berupa tempat makan dan minum, sendok, bokor, alat-alat dapur, tempat sabun dan alat lainnya yang sangat diminati masyarakat. Pemberdayaan perekonomian masyarakat melalui batok kelapa ini mampu mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga perekonomian Desa Timpag meningkat. Pemanfaatan teknologi tepat guna dapat membantu pengerajin batok kelapa untuk menghasilkan produk yang lebih bervariasi dan memenuhi permintaan konsumen. Kegiatan pelatihan dan pendampingan manajemen usaha dilakukan dengan memberikan tatacara pembukuan sederhana agar bisa mengetahui kemajuan dan kemunduran usaha serta kejelasan keuangan dari kelompok mitra. Target luaran kegiatan ini adalah masyarakat mengalami peningkatan ekonomi melalui: (1) Pelatihan dan memberi pengetahuan membuat produk yang lebih bervariasi dari batok kelapa; (2) Pemanfaatan teknologi tepat guna agar mempercepat produksi batok kelapa; (3) Pengetahuan manajemen usaha dari anggota kelompok mitra.Kata kunci: Batok Kelapa, Potensi, Kerajinan, Teknologi
PKM DOKTER GIGI CILIK DENGAN TAMAN SIRIH DAN SAMBUNG NYAWA I Gusti Ayu Ari Agung; Ria Koesoemawati; Dewa Made Wedagama
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 2 (2019): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.993 KB)

Abstract

ABSTRAKWHO atau Badan Kesehatan Dunia telah mencanangkan program hidup sehat melalui back to nature atau kembali ke alam, semenjak tahun 1997. Lembaga itu menganjurkan penggunaan bahan makanan berserat dari tumbuh-tumbuhan. Pemerintah Republik Indonesia mulai serius mengembangkan Tumbuhan Obat Keluarga (TOGA) sesuai anjuran WHO, semenjak tahun 1998. Terkait dengan anjuran itu, diharapkan penyebab timbulnya penyakit dapat diminimalkan, sementara bagi orang yang sakit dapat cepat disembuhkan. SDN 1 Ketewel ternyata sangat membutuhkan kebun TOGA, buku dan poster untuk kesehatan gigi dan mulut. Kegiatan penerapan ipteks meliputi penyuluhan, pelatihan dan pendampingan dokter gigi cilik dalam penanggulangan kesehatan gigi mulut. Selanjutnya secara rutin dilaksanakan monitor dan evaluasi pelaksanaan program. Target khusus yang sudah dicapai adalah keberadaan dokter gigi cilik, kelestarian kebun TOGA sirih dan sambung nyawa. Siswa tanggap penanggulangan kesehatan gigi mulut, perpustakaan kesehatan, poster, publikasi ilmiah di journal nasional dan internasional, pemakalah dalam temu ilmiah, buku panduan, dan buku ajar.Kata kunci : Dokter gigi cilik, Gizi, TOGAABSTRACTWHO or the World Health Organization has launched a healthy life program through back to nature, since 1997. The institute advocates the use of fibrous food ingredients from plants. The Government of the Republic of Indonesia began to seriously develop the Family Medicine Plants (the name in Indonesia is TOGA) according to WHO recommendations, since 1998. Related to this recommendation, it is expected that the causes of the disease can be minimized, while those who are sick can be quickly cured. SDN 1 Ketewel apparently really needs TOGA garden, books and posters for oral and dental health. The application of science and technology activities includes counseling, training and mentoring of young dentists in managing dental and oral. Furthermore, routine monitoring and evaluation of program implementation is routinely carried out. The specific target that has been achieved is the existence of a small dentist, the preservation of the betel and longevity spinach TOGA garden. Students respond to prevention of dental and oral health, health libraries, scientific publications in national and international journals, speakers at scientific meetings, guidebooks, and textbooks.Keywords: Little dentist, nutrition, TOGA
PENGABDIAN KEMITRAAN MASYARAKAT PEMANDU LOKAL BUKIT LAHANGAN DI BANJAR SEGA, DESA BUNUTAN, KECAMATAN ABANG, KABUPATEN KARANGASEM I.N. Rata Artana; N.K. Wiradnyani
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 2 (2019): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.564 KB)

Abstract

ABSTRAKBukit Lahangan adalah salah satu nama dari gugusan atau barisan perbukitan yang terdapat di desa Bunutan, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem. Permasalahan yang dihadapi adalah SDM pemandu lokalnya belum memiliki soft skill maupun hard skill antara lain permasalahan dalam berbahasa asing, hospitality, etika dan estetika, penanganan K3 peserta, kesehatan dan gizi seimbang pemandu dan peserta trekking, padahal betapa indahnya barisan perbukitan yang ada di 4 banjar yakni Bangle, Sega, Gulinten dan Cangwang (BSGC) tetapi Tujuan pengabdian kemitraan masyarakat bagi para pemandu lokal ”Suluh Bukit Wisata” di desa Bunutan, khususnya di Banjar Bangle, Sega, Bunutan dan Cangwang adalah dalam rangka memberikan soft skill dan hard skill serta motivasi kepada generasi mudanya yang tertarik menjadi pegiat pariwisata berbasis keindahan alam dan kreativitas budaya (local genius) untuk meningkatkan kontribusi masyarakat daerah setempat, khususnya banjar Sega, dan meningkatkan kwalitas maupun kuantitas SDM pemandu lokal. Metode yang dipergunakan adalah learning by doing, ceramah, simulasi dan demonstrasi. Pendampingan yang dilakukan adalah dengan cara memberikan kursus bahasa Inggris dasar, cara-cara memandu wisatawan menuju bukit Lahangan. Proses pemanduan sangat ditentukan dengan sumbangan 15 buah baju kaos warna oranye dan topi tiga warna berlogo Undhira dan nama kelompok pemandu. Pencapaian hard trekking di lancarkan/dipermudah dengan pemberian satu buah papan nama Lahangan diletakkan di daerah Cekek 2,5 Km sebelum Lahangan Hill, Satu unit papa nama pos pemandu ”Suluh Bukit Wisata” , 5 potong kayu papan, 5 batang kayu jati, 2 lembar atap, 5 unit bambu, satu unit tongkat pengaman pemandu dan peserta, 1engkel pasir dan 5 sak semen untuk penanaman papan nama, satu unit lampu senter, 5 unit obat-obatan dan 5 unit P3K. Serta memberikan asupa gisi seimbang sebelum dan sesudah setiap kegiatan melakukan soft tracking maupun hard trekking. Luaran selain kualitas peningkatan kemampuan pemandu, adalah publikasi pada proceeding skala Nasional.Keywords: bukit lahangan, trekking, soft skill, hard skill, BSGC.ABSTRACTBukit Lahangan is one of the names of clusters or rows of hills located in the village of Bunutan, District Abang, Karangasem Regency. The problem faced is the local guide SDM does not have soft skills or hard skills, among others, problems in foreign language, hospitality, ethics and aesthetics, handling K3 participants, health and nutrition balanced guide and trekking participants , but how beautiful the ranks of the hills in 4 Banjar namely Bangle, Sega, Gulinten and Cangwang (BSGC) But the goal of Community partnership devotion to local guides "Suluh Bukit Wisata" in Bunutan village, especially in Banjar Bangle, Sega, Bunutan and Cangwang are in order to provide soft skills and hard skills and motivation to the young generation who are interested to become tourism activists based on natural beauty and cultural creativity (local genius) to increase the contribution Local community, especially Sega's Banjar, and improved the quality and quantity of local human resources. The methods used are learning by doing, lectures, simulations and demonstrations. Mentoring is done by giving basic English courses, ways to guide tourists to the Bukit Lahangan. The driving process is very determined by the donation of 15 pieces of orange T-shirts and a three-color hat with Undhira logo and the name of the Guide group. Achievement of hard trekking on launch/simplified with the gift of one piece of the name of Lahangan is placed in the area Cekek 2.5 Km before Lahangan Hill, one unit Papa name guide "Suluh Bukit Wisata", 5 pieces wood Board, 5 teak sticks, 2 pieces of roof, 5 Bamboo units, a unit of guiding safety sticks and entrants, 1engkel sand and 5 bags of cement to plant a nameplate, one unit of flashlight, 5 drugs and 5 units of P3K. And give a balanced nutrition before and after each activity doing soft tracking or hard trekking. An external addition to the quality enhancement of the guide, is a publication on proceeding national scale.Keywords: Bukit Lahangan, trekking, soft skill, hard skill, BSGC.
PKM PENDAMPINGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS SAINTIFIK DI TK WIDYA PUSPITA CANGGU Christiani Endah Poerwati; Ni Made Ayu Suryaningsih; I Made Elia Cahaya
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 2 (2019): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.504 KB)

Abstract

ABSTRAKPendekatan saintifik merupakan pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan anak untuk mendapat pengalaman belajar melalui mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan mengkomunikasikan. Pembelajaran ini membiasakan anak untuk menemukan pengetahuan baru, memecahkan masalah, melatih kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Pada proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik ini, guru dituntut untuk kreatif dan mampu merancang perencanaan pembelajaran dengan tepat. Hasil observasi dan wawancara di TK Widya Puspita Canggu, diketahui bahwa guru-guru mengalami kesulitan dalam menyusun perencanaan dan aplikasi dari pendekatan tersebut. Maka melalui program pengabdian kepada masyarakat diadakan pendampingan penyusunan perencanaan pembelajaran PAUD. Melalui kegiatan ini, guru di TK Widya Puspita Canggu mampu menyusun perangkat pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik secara kreatif dan efektif, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menarik, menyenangkan dan bermakna.Kata kunci: Pendekatan saintifik, Perangkat pembelajaran, PendampinganA scientific approach is a learning approach that gives children the opportunity to gain learning experiences through observing, asking questions, gathering information, reasoning and communicating. This learning accustoms children to discover new knowledge, solve problems, critical and creative thinking skills. In the learning process using this scientific approach, teachers are required to be creative and able to design learning plans appropriately. The results of observations and interviews at TK Widya Puspita Canggu, it is known that teachers have difficulty in planning and application of the approach. Then through community service programs, assistance was provided in the preparation of PAUD learning plans. Through this activity, teachers at TK Widya Puspita Canggu are able to develop learning tools by applying scientific approaches creatively and effectively, so that the learning process becomes more interesting, enjoyable and meaningful.Keywords: Scientific approach, Learning tools, Assistance
PENGEMBANGAN USAHA KERAJINAN ALBUM PHOTO KREATIF DI DESA TEGALALANG, GIANYAR Ni Putu Cempaka Dharmadewi Atmaja; Tjokorda Istri Praganingrum
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 2 (2019): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (880.596 KB)

Abstract

ABSTRAKUKM dalam kegiatan ini yaitu Aris Handycraft yang mempunyai kegiatan di bidang kerajinan photo album yang terbuat dari bahan-bahan yang alami. Hasil observasi ternyata Aris Handycraft mempunyai beberapa permasalahan yaitu permasalahan produksi mencangkup permasalahan bahan baku, ruang kerja dan gudang, masalah teknologi dan masalah kesehatan dan keselamatan kerja. Permasalahan kedua adalah permasalahan pemasaran yang mencakup ruang lingkup pemasaran yang masih sempit dan pemanfaatan lokasi penjualan. Permasalahan ketiga adalah dalam aspek manajemen. Adapun solusi yang diberikan untuk permasalahan produksi adalah 1) membantu mencari supplier untuk pengadaan bahan baku yang berkesinambungan, 2) membuat ruang kerja tambahan yang disipakan untuk menjadi tempat bekerja sekaligus tempat penyimpanan, memberikan meja kerja dan renovasi ruangan, 3) mengadakan mesin potong, mesin bor dan staples duduk, 4) masalah kesehatan diatasi dengan memberikan paket P3K, selop tangan dan masker. Untuk permasalahan pemasaran maka solusi yang diberikan adalah dengan memberikan etalase kaca, neon box dan website pemasaran, Solusi permasalahan ketiga adalah membantu pengerajin dalam melakukan pencatatan keuangan sederhana.Kata Kunci: UKM, Album Photo KreatifABSTRACTUKM in this activity is Aris Handicraft, which has activities in the field of craft photo albums made from natural ingredients. The results of the observation turned out that Aris Handycraft had several problems, namely the production problems involving the problems of raw materials, work space and warehouses, technological problems and occupational health and safety problems. The second problem is the marketing problem that covers the narrow scope of marketing and the use of sales locations. The third problem is in the management aspect. The solutions provided for production problems are 1) helping to find suppliers for the supply of sustainable raw materials, 2) making additional workspaces which are prepared to work as well as storage areas, providing work desks and room renovations, 3) holding cutting machines, machines sitting drill and staples, 4) health problems are overcome by giving first aid packages, hand slippers and masks. For marketing problems, the solution given is to provide glass window displays, neon boxes and website marketing. The third problem solution is to help craftsmen in carrying out simple financial records.Keyword: small bussiness, Creative Photo Album
DESAIN WEBSITE PENJUALAN KERAJINAN KETAK SEBAGAI MEDIA PENINGKATAN EKONOMI MASYATAKAT . Kartarina; Pahrul Irfan; Cristofer Satria
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 2 (2019): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (889.032 KB)

Abstract

ABSTRAKMasyarakat Lombok, NTB memiliki banyak produk kerajian tangan, diantaranya adalah Ketak. Ketak merupakan anyaman sejenis akar-akaran yang berasal dari tanaman paku pakuan. Ketak dapat dibentuk menjadi berbagai macam kerajinan tangan. Pembuatan kerajinan ini banyak dilakukan oleh ibu – ibu rumah tangga sebagai penghasilan tambahan dan biasanya produk yang dihasilkan dititipkan pada toko-toko penjual oleh-oleh yang ada di kota Mataram. Pasca musibah gempa yang terjadi di pulau lombok pada bulan Agustus 2018, penjualan ketak menurun drastis karena menurunnya kunjungan pariwisata ke Lombok. Selain itu anyaman ketak belum banyak dikenal, dan para pengrajin hanya dapat memasarkan hasil anyamannya dengan cara menitipkan pada pengepul-pengepul (tengkulak) dengan harga murah yang kemudian dijual kembali kepada toko-toko penjual oleh-oleh khas Lombok. Dari permasalahan tersebut perlu adanya pendekatan sistem informasi ekonomi yang dapat mengakomodasi industri rumahan ini. Dengan dibuatnya Desain Sistem Informasi Ekonomi, diharapkan dapat membantu mempromosikan dan memasarkan kerajian ketak.Kata kunci: Desain Sistem Informasi, kerajinan ketak, media promosi.ABSTRACTThe people of Lombok, NTB have many handicraft products, including Ketak. Ketak is a kind of weaving root originating from ferns. Ketak can be formed into various kinds of crafts. The making of this craft is mostly done by housewives as additional income and usually the products produced are deposited in the shops selling souvenirs in the city of Mataram. After the earthquake that occurred on Lombok island in August 2018, sales of ketak dropped dramatically due to the decline in tourism visits to Lombok. In addition, ketak are not widely known, and craftsmen can only market the results of their plaits by entrusting collectors at low prices which are then sold back to the shops selling souvenirs typical of Lombok. From these problems it is necessary to have an economic information system approach that can accommodate this home industry. With the creation of the Economic Information System Design, it is hoped that it can help promote and market ketak.Keywords: craft, information system, promotion
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT DESA WISATA WARISAN BUDAYA JATILUWIH, TABANAN, BALI I Gusti Bagus Rai Utama; Wayan Ruspendi Junaedi
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 2 (2019): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.728 KB)

Abstract

ABSTRAKMasalah prioritas Jatiluwih sebagai Desa Warisan Budaya yang harus diselesaikan adalah kurangnya pengetahuan tentang kebersihan dan sanitasi, dan juga kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam aspek makanan dan minuman. Masalah lain yang segera menjadi prioritas adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam akomodasi yang telah dikelola oleh kelompok masyarakat di Jatiluwih. Setelah dinyatakan sebagai warisan budaya, banyak kendala yang dihadapi oleh desa terutama terkait dengan aspek pemasaran, akomodasi dan pengaturan kuliner. Kelompok usaha jasa akomodasi yang sudah ada di desa sangat membutuhkan bantuan terkait dengan manajemen rumah tangga dalam bentuk akomodasi sesuai agar dengan harapan wisatawan; Tampaknya kendala lain juga dihadapi oleh masyarakat desa, yaitu kendala pada aspek sanitasi makanan dan minuman yang dihadapi oleh kelompok bisnis jasa kuliner. Kelompok ini membutuhkan bantuan terkait dengan upaya mereka sehingga hidangan yang disediakan oleh kelompok layanan kuliner sesuai dengan harapan para wisatawan yang tinggal di desa tersebut. Hasil yang diharapkan dari bantuan pada dua kelompok bisnis ini adalah peningkatan kinerja kelompok yang mampu menyediakan akomodasi dan layanan kuliner yang sesuai dengan harapan wisatawan, baik dari aspek sanitasi yang sesuai budaya lokal.Kata Kunci : desa wisata, homestay, kuliner, hygiene dan sanitasi, wisatawan, kelompok masyarakat.ABSTRACTThe priority problem of Jatiluwih as Cultural Heritage Villages to be solved is the lack of knowledge about the hygiene and sanitation, and also the lack of knowledge and skills in food and beverage. The other problem that is immediately becoming a priority is the lack of knowledge and skills in accommodations that have been managed by community groups in Jatiluwih. After declaration as a cultural heritage, many obstacles faced by the village especially related to the aspects of marketing, accommodation and culinary arrangement. The accommodation services business group that already exists in the village is in dire need of assistance with housekeeping management in the form of accommodation in accordance with tourist expectations; it seems that another obstacle is also being faced by the village community, namely the constraints on food and beverage sanitation aspects faced by the culinary service business group. The group needed assistance with their efforts so that the dishes provided by the culinary services group were in line with the expectations of the tourists who stayed in the village. The expected outcome of the assistance in the two business groups is the increase in group performance that is able to provide accommodation and culinary services that are in accordance with the expectations of tourists, both from the aspect of sanitation, and local culture.Keywords: tourism villages, homestays, culinary, hygiene and sanitation, tourists, community groups.
PKM HIGIENE SANITASI LINGKUNGAN DAN MAKANAN KELOMPOK SADAR WISATA (POKDARWIS) DI DESA CATUR KABUPATEN BANGLI Ni Putu Widya Astuti; Dylla Hanggaeni Dyah Puspaningrum
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 2 (2019): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (850.066 KB)

Abstract

ABSTRACTCatur village, bangli regency is one of the tourist villages in the province of bali. This village is very potential as a wista village because of its natural potential. One of the strengths of this village is its agriculture and natural resources in the form of waterfalls, historic caves and natural coolness. In supporting tourism in the chess village, the community develops a traditional home stay. But management is not done to the maximum. Particularly related to environmental sanitation and food hygiene activities there is no training and assistance so that sanitation hygiene practices have not been implemented. This partnership program provides a solution to solve the problem, which is to provide training and assistance in environmental sanitation and food hygiene to the tourism conscious group so that it can be implemented in a managed home stay.the result of this dedication is an increase in sanitation hygiene facilities at the homestay by 90%, an increase in participants' knowledge, namely the management of the homestay about the importance of environmental sanitation, food and personal hygiene by 80%. The conclusion in this service is a significant increase before and after the community service activities. Keywords: Catur village, home stay, environmental sanitation hygiene, food sanitation hygiene abstrakABSTRAKKata kunci: Desa Catur, Home Stay, Higiene Sanitasi Lingkungan, Higiene Sanitasi MakananPKM HIGIENE SANITASI LINGKUNGAN DAN MAKANAN KELOMPOK SADAR WISATA (POKDARWIS) DI DESA CATUR KABUPATEN BANGLI1Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Dhyana Pura; 2Program Studi Perekam Informasi Kesehatan, Universitas Dhyana PuraEmail: widyaastuti@undhirabali.ac.idDesa Catur, Kabupaten Bangli merupakan salah satu desa wisata di Provinsi Bali. Desa ini sangat berpotensi sebagai desa wista karena potensi alam yang dimiliki. Salah satu yang menjadi keunggulan desa ini yaitu pertaniannya dan sumber daya alam berupa air terjun, goa bersejarah dan kesejukan alamnya. Dalam mendukung pariwisata di Desa Catur, masyarakat mengembangkan home stay tradisional. Tetapi pengelolaan kurang dilakukan dengan maksimal. Khususnya terkait dengan kegiatan higiene sanitasi lingkungan dan makanan belum adanya pelatihan dan pendampingan sehingga belum terlaksana praktek higiene sanitasi. Program kemitraan ini memberikan solusi dalam menyelesaiakan masalah tersebut yaitu memberikan pelatihan dan pendampingan higiene sanitasi lingkungan dan makanan pada kelompok sadar pariwisata sehingga dapat diterapkan di home stay yang telah dikelola.Hasil pengabdian ini yaitu terjadinya peningkatan fasilitas higiene sanitasi di homestay sebesar 90%, terjadi peningkatan pengetahuan peserta yaitu pengelola homestay tentang pentingnya higiene sanitasi lingkungan, makanan dan personal higiene sebesar 80 %. Kesimpulan dalam pengabdian ini yaitu terjadi peningkatan yang signifikan sebelum dan setelah dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat

Page 1 of 3 | Total Record : 26