cover
Contact Name
Yannice Luma
Contact Email
jurnalmedian2021@gmail.com
Phone
+628114825372
Journal Mail Official
median@ustj-jayapura.ac.id
Editorial Address
Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) Jln. Raya Sentani, Padang Bulan, Heram, Kota Jayapura 99351, Papua, Indonesia
Location
Kota jayapura,
P a p u a
INDONESIA
Jurnal Median Arsitektur dan Planologi
ISSN : 23030410     EISSN : 28085655     DOI : https://doi.org/10.58839/jmap.v12i2.1094
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi merupakan jurnal ilmiah gabungan dari dua program studi, yaitu Arsitektur dan PWK (Perencanaan Wilayah dan Kota) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) - Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) yang dikelola di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM). Jurnal MEDIAN terbit pertama kali pada tahun 2011 dan diterbitkan dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Juni dan Desember mulai tahun 2023 (sebelumnya terbit pada bulan Februari dan Oktober). Disiplin ilmu yang dapat menerbitkan artikelnya melalui jurnal ini adalah yang berkaitan dengan ilmu-ilmu Arsitektur, Perencanaan Wilayah dan Kota serta berkaitan dengan pembangunan yang berkelanjutan.
Articles 87 Documents
KAJIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PADA KAWASAN TAMAN WISATA ALAM TELUK YOUTEFA Alfred Benjamin Alfons
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 8 No 01 (2018): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.236 KB)

Abstract

Taman Wisata Alam Teluk Youtefa merupakan kawasan konservasi yang memiliki panorama alam yang sangat indah dengan dilengkapi oleh garis pantai yang luas, vegetasi hutan mangrove, hutan dataran rendah serta keindahan dasar laut yang sangat berpotensi jika dikelola dengan baik dapat mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat yang bermukim di sekitarnya.Namun fakta yang terjadi di lapangan sampai saat ini, pola pengelolaan kawasan ini yang masih bersifat parsial dan tidak terencana dengan baik menjadi salah satu penyebabterjadinya permasalahan lingkungan di Taman Wisata Alam Teluk Youtefa.Penelitian ini bertujuan untukmengetahui berbagai permasalahan lingkungan yang terjadi di Taman Wisata Alam Teluk Youtefa dan faktor–faktor yang menyebabkan timbulnya permasalahan lingkungan tersebut, sehingga dapat disusun strategi pengelolaan lingkungan yang tepat terhadap kawasan Taman Wisata Alam Teluk Youtefa dengan menggunakan metode analisis deskriptif, analisis deskriptif komparatif dan analisis kuantitatif.Hasil dari analisis ini diketahui bahwa permasalahan lingkungan yang terjadi di Taman Wisata Alam Teluk Youtefa antara lainabrasi pantai, kerusakan hutan mangrove, kerusakan hutan, persampahan, pencemaran air, kerusakan terumbu karang dan pencemaran udara. Strategi pengelolaan lingkungan yang dapat diterapkan terdiri dari dua macam yaitu secara teknis seperti pembuatan bangunan pemecah ombak, reboisasi hutan dan hutan mangrove, pembangunan TPS dan bangunan penyaring sampah serta penggunaan metode 3R dalam penanganan sampah serta pembangunan IPAL dan saluran air buangannya. Sedangkan strategi pengelolaan lingkungan secara non teknis yaitu memberikan penyuluhan serta bantuan modal usaha bagi masyarakat yang tinggal di sekitar Taman Wisata Alam Teluk Youtefa.
STUDI TRANSPORTASI PERAIRAN SUNGAI MAMBERAMO KABUPATEN MAMBERAMO RAYA Joko Purcahyono
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 8 No 01 (2018): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1188.133 KB)

Abstract

Sungai Mamberamo dengan Panjang Aliran sepanjang 670 Meter membelah menjadi 2 wilayah Administrasi Kabupaten Mamberamo, melewati hampir seluruh,7 Distrik dari 8 Distrik yang ada, serta menjadi Jalur Trasportasi Utama bagi 20 Desa yang berada di Sepanjang Sungai Mamberamo. Sungai Mamberamo Mempunyai Kedalaman Alur Berkisar Antara 10 S/D 40 Meter Dan Lebar Alur Bervariasi 50 s.d 600 Meter Kecepatan arus maksimum mencapai > 1,2 m/s, dengan kecepatan terbesar terjadi dengan kecepatan maksimum mencapai 1,31 m/s. Aktivitas masyarakat yang ada sangat bergantung sekali dengan kapal yang berlalulalang di Sungai Mamberamo, karena nyaris hanya kapal ataupun Perahu kayu tersebut menjadi satu satunya moda transportasi yang ada. Tujuan dari kegiatan ini adalah menyusun Studi yang berorientasi pada Pengembangan Jaringan Transportasi sungai di Sungai Mamberamo yang terpadu dan teritegrasi dengan Rencana Tata Ruang Daerah. Pendekatan Studi ini dengan metode pendekatan teknis; Permasalahan Kebutuhan Moda Transportasi Ankutan Laut/Sungai, Pengkajian terhadap kondisi kelautan faktor sosial-ekonomi penduduk, tingkat aksesibilitas dan kebutuhan (demand) serta faktor-faktor pendukung lainnya. Pengkajian ini dimaksudkan untuk melihat potensi dan kecenderungan perkembangan kebutuhan (demand) serta ketersediaan pelayanan (supply) angkutan laut, Melakukan identifikasi faktor-faktorpendukung, Merumuskan berbagai indikator perkembangan dan kecenderungan perkembangan berdasarkan analisis supply dan demand, tingkat pelayanan serta skala pelayanan pelayaran (lokal, regional, internasional). Hasil dari studi ini berupa strategi kebijakan dan strategin antara lain ; Rencana Perkembangan Pelabuhan pada Cluster/kelompok Transportasi Perairan Sungai Mamberamo Hulu (Dabra - Sikari), Rencana Perkembangan Pelabuhan pada Cluster/kelompok Transportasi Perairan Sungai Mamberamo Tengah dan Hilir (Burmeso - Teba),Rencana Pengembangan Pelabuhan Cluster/kelompok Transportasi Perairan Sudetan Sungai Mamberamo (Pendi – Poiwai).
KAJIAN KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN AIR BERSIH DI DISTRIK JAYAPURA SELATAN KOTA JAYAPURA Musfira Musfira
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 8 No 01 (2018): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.655 KB)

Abstract

Air adalah sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi kehidupan manusia dan dalam sistem tata lingkungan, Kota Jayapura merupakan salah satu kota di Provinsi Papua, yang memiliki luas wilayah 940 km2 dan mempunyai 5 distrik dimana kebutuhan akan air bersih yang tiap tahunnya semakin meningkat, kebutuhan yang di fokuskan dalam penelitian ini yaitu pada Distrik Jayapura Selatan. Pada tahun 2016 Distrik Jayapura Selatan memiliki jumlah penduduk sebesar 75.534 jiwa dan perkembangan kawasan di distrik ini memiliki perkembangan yang signifikan, sehingga memiliki mobilitas kebutuhan akan air bersih yang tinggi baik kebutuhan domestik (rumah tangga) dan non domestik (fasilitas umum). Penelitian ini menghitung ketersediaan dan kebutuhan air besih domestik dan non domestik Distrik Jayapura Selatan untuk 20 tahun mendatang yang dimulai dari tahun proyeksi 2016 hingga tahun perencanaan 2036. Adapun metode analisis yang digunakan dalam dalam penelitian ini yaitu analisa ketersediaan air, proyeksi penduduk, dan analisa kebutuhan air bersih. Dan berdasarkan hasil analisis ketersediaan tiap tahunnya mengalami penurunan debit dari tahun 2016 di Distrik Jayapura Selatan sebesar 25,92 L/det turun sampai 21,77 L/det pada tahun perencanaan, sedangkan kebutuhan air bersih baik domestik maupun non domestik terus meningkat tiap tahunnya hal ini di sebabkan pertumbuhan penduduk yang terus mengalami pertumbuhan tiap tahunnya dan pembangunan di berbagai bidang. Oleh karena perlu dilakukan kajianberkaitan dengan kebutuhan dan ketersediaan air bersih diDistrik Jayapura Selatan.
STRATEGI PENGELOLAAN LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA PERLINDUNGAN MATA AIR DI KALI SEREH DISTRIK SENTANI KABUPATEN JAYAPURA Selvi Jikwa
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 8 No 01 (2018): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.151 KB)

Abstract

Sereh merupakan salah satu Kampung yang terdapat di Distrik Sentani Kabupaten Jayapura. Sumber air bersih berasal dari mata air di pegunungan Cycloop. Salah satu sumber air permukaan adalah Kali Sereh. Kali Sereh merupakan salah satu sumber air baku bagi masyarakat yang tinggal di Kampung Sereh dan sekitarnya yang saat ini dikelolah oleh Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura. Kali Sereh memiliki potensi debit yang cukup besar hal ini didukung dengan curah hujan yang tinggi akan tetapi dilihat dari segi kualitas air di kali sereh mengalami penurunan yang sangat drastis indikator ini dapat dilihat dari sumber pencemaran yang berasal dari limbah rumah tangga yang dibuang ke kali tanpa adanya pengelolaan terlebih dahulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisiting mata air di kali Sereh, faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas air di kali Sereh dan penentuan strategi pengelolaan lingkungan yang tepat dalam pengelolaan mata air di kali Sereh Distrik Sentani Kabupaten Jayapura. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan rancangan studi kasus,Faktor penyebab penurunan kualitas air menggunakan metode analisa kualitas air kali Sereh dan Metode SWOT Dari hasil Pemeriksaan Laboratorium menunjukan bahwa parameter BOD,Pb,Colifrom dan Coli Tinja telah melebihi standar baku mutu kualitas air atau tercemar. Berdasarkan hasil penelitian terhadap pola pemahaman masyarakat dan pemanfaatan air kali Sereh memiliki hubungan saling keterkaitan dan berpengaruh terhadap penurunan kualitas air kali Sereh. Strategi yang dapat digunakan untuk dapat pengelolaan yang baik adalah Strategi SO yaitu dengan memanfaatkan kekuatan S (Strength) secara maksimal untuk meraih peluang O (Oppurtunities). Dengan Kekuatan internal yang dimiliki tersedianya Sumber mata air di kali Sereh yang bersumber dari pegunungan Cycloop yang merupakan sumber air baku bagi masyarakat di Kampung Sereh dapat di optimalkan dan dimanfaatkan dengan bijak,sehingga ketersediaan air terpenuhi sepanjang waktu.
PENGEMBANGAN POTENSI WILAYAH PERTANIAN DISTRIK HOMEO KABUPATEN INTAN JAYA Novita Condro
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 8 No 01 (2018): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.42 KB)

Abstract

Pengembangan wilayah sesungguhnya merupakan program yang menyeluruh dan terpadu dari semua kegiatan, yang didasarkan atas sumber daya yang ada dan kontribusi pada pembangunan suatu wilayah tertentu. Pengembangan wilayah berbasis input namun surplus sumber daya alam menunjukkan kondisi dimana berbagai SDA yang mengalami surplus yang dapat diekspor ke wilayah lain baik dalam bentuk bahan mentah maupun bentuk setengah jadi. Pengembangan wilayah berbasis komoditas unggulan menekankan pada pilihan komoditas unggulan suatu wilayah sebagai motor penggerak pembangunan, baik di tingkat domestik maupun internasional. Pengumpulan data ditempuh melalui survey lapangan, baik ke instansi terkait maupun ke kawasan perencanaan. Data yang diperoleh meliputi Karakterisitik dan Potensi Sektor Pertanian yang selanjutnya digunakan untuk analisa dalam pengembangan wilayah pertanian melalui pendekatan sumberdaya alam dalam hal ini komoditas tanaman pangan dan hortikultura.hasil penelitian menunjukkan produktivitas pertanian holtikulura di Distrik Homeo masihlah rendah dibandingkan dengan produktivitas rata-rata nasional untuk setiap 1.000 m2 lahan pertanian. pengembangan wilayah berbasis karakter sumber daya, yang sesuai dengan kondisi eksisting Distrik Homeo adalah pendekatan pengembangan wilayah berbasis sumber daya tanaman pangan dengan komoditas unggulan ubi jalar dan jagung.
STRATEGI PENGELOLAAN LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA PERLINDUNGAN HUTAN DI KAWASAN CAGAR ALAM CYCLOOP DISTRIK SENTANI KABUPATEN JAYAPURA Selvi Jikwa
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 8 No 02 (2018): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.76 KB)

Abstract

Pegunungan Cycloop merupakan salah satu kawasan konservasi di Papua yang ditunjuk sebagai Cagar Alam berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:782/Menhut-II/2012 tanggal 27 Desember 2012 dengan luas 31.479.89 Ha. Penetapan kawasan tersebut sebagai kawasan lindung tentu dengan pertimbangan bahwa gunung Cycloop merupakan tempat berlindung bagi beberapa satwa endemik Papua dan juga satu-satunya sumber air bersih bagi seluruh lapisan masyarakat baik di Kota dan Kabupaten Jayapura. Namun akhir-akhir ini eksistensi cagar alam pegunungan Cycloop sedikit mengalami permasalahan, yang pada akhirnya berdampak negatif juga terhadap aktifitas dan kelangsungan hidup masyarakat. Faktor-faktor kerusakan hutan yang disebabkan oleh masyarakat setempat seperti bermukim dalam kawasan hutan, ladang berpindah–pindah, penebangan pohon secara tidak sadar menyebabkan kerusakan hutan terus meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui masalah perlindungan hutan, kearifan lokal masyarakat dan strategi pengolahan lingkungan sebagai upaya perlindungan hutan di kawasan cagar alam Cycloop Distrik Sentani Kabupaten Jayapura. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif, dimana informasi data diperoleh melalui survei langsung ke lapangan. Metode yang digunakan yaitu metode analisa SWOT dengan turut memperhatikan ketidaksadaran masyarakat setempat dalam pengelolaan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang dapat digunakan adalah strategi WO dengan nilia skor 3,33. Strategi WO dapat dilakukan dengan cara meminimalkan kelemahan W (Weaknesses) dengan memanfaatkan peluang O (Oppurtunities) yang ada, yaitu memanfaatkan kawasan cagar alam Cycloop menjadi objek penelitian secara optimal, sehingga dapat menekan peningkatan kerusakan hutan Cycloop.
ANALISIS TIMBULAN SAMPAH DI DISTRIK SENTANI, KABUPATEN JAYAPURA Alfred Benjamin Alfons
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 8 No 02 (2018): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.594 KB)

Abstract

Kota yang ideal adalah kota yang bersih dan indah yang jauh dari sampah. Distrik Sentani yang merupakan pusat Ibukota Kabupaten Jayapura tentulah memiliki aktivitas dan jumlah penduduk yang cukup tinggi, hal ini juga diimbangi dengan banyaknya jumlah timbulan dan jenis sampah yang dihasilkan, namun belum dikelola secara baik. Sampah di Distrik Sentani ini terus meningkat dari waktu ke waktu yang disebabkan karena kurangnya sarana dan prasarana persampahan yang layak. Salah satunya adalah Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS). Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi jumlah timbulan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat di Distrik Sentani Kabupaten Jayapura pada beberapa tahun kedepan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan melakukan perhitungan dan pengukuran timbulan sampah di seluruh wilayah Distrik Sentani berdasarkan populasi penduduknya. Dari perhitungan timbulan sampah domestik dan non domestik yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa total timbulan sampah pada Distrik Sentani di tahun 2016 sebesar 216.309,35 m³/hari. Sedangkan total timbulan sampah Distrik Sentani pada tahun 2028 sebesar 245.486,05 liter/hari dan pada tahun 2038 sebesar 272.784,54 liter/hari.
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI BAGIAN KESEKRETARIATAN PADA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASSET DAERAH KABUPATEN MERAUKE Abdul Kadir; Nurkholis Nurkholis
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 8 No 02 (2018): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.763 KB)

Abstract

Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) Kabupaten Merauke khususnya bidang kesekretariatan mempunyai tugas untuk melaksanakan sebagian urusan dari pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi serta tugas pembantuan di bidang Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah, selain itu di bagian kesekretariatan pada Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanan prima dalam melayani masyarakat. Hal ini bisa dilakukan dengan memaksimumkan kinerja pegawainya dengan cara memberika motivasi maupun reward kepada para pega.wainya. Variabel motivasi ini sangat terkait dengan variabel kinerja dalam pencapaian pemberian pelayanan yang baik kepada masyarakat Sampel penelitian adalah keseluruhan pegawai yang ada pada Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) Kabupaten Merauke khususnya yang berada pada bagian kesekretariatan dengan periode waktu penelitian adalah bulan februari tahun 2018. Teknik analisis data menggunakan persamaan regresi linier berganda untuk menguji hipotesis yaitu motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai di bagian kesekretariatan pada Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) Kabupaten Merauke. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja dengan hasil regresi yaitu Kinerja = 9,374+0,260X
PERANAN HUTAN KOTA DALAM PERMASALAHAN LINGKUNGAN DI KOTA JAYAPURA (Studi Kasus: Hutan Kota Abepura) Mercyana T Zebua
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 8 No 02 (2018): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.158 KB)

Abstract

Perubahan kondisi lingkungan yang sering terjadi saat ini dapat berpengaruh buruk terhadap manusia. Hal ini dapat dilihat dari berbagai bentuk perusakan lingkungan, seperti pencemaran udara, pencemaran air, dan menurunnya kualitas lingkungan akibat bencana alam, hal ini tentunya bisa berdampak global pada lingkungan, khususnya bagi kesehatan masyarakat sendiri. Masalah lingkungan, seperti bencana banjir, bencana kekeringan, tanah longsor, kebakaran hutan, masalah sampah, dan meningkatnya kadar polusi udara merupakan masalah lingkungan yang sering kali terjadi. Tidak terselesaikannya atau berlarut-larutnya masalah lingkungan akan menghancurkan potensi peningkatan kualitas hidup dan pemenuhan kebutuhan generasi mendatang. Termasuk adanya kemerosotan kualitas lingkungan bisa berdampak buruk bagi kenyamanan lingkungan, khususnya bagi kehidupan manusia. Pada daerah perkotaan fungsi hutan kota sangat penting. Hutan kota merupakan pendekatan dan penerapan salah satu atau beberapa fungsi hutan dalam kelompok vegetasi di perkotaan untuk mencapai tujuan proteksi, rekreasi, estetika, dan kegunaan fungsi lainnya bagi kepentingan masyarakat perkotaan. Untuk itu, hutan kota tidak hanya berarti hutan yang berada di kota, tetapi dapat pula berarti bahwa hutan kota dapat tersusun dari komponen hutan, dan kelompok vegetasi lainnya yang berada di kota, seperti taman kota, jalur hijau, serta kebun dan pekarangan. Hutan Kota Abepura-Kota Jayapura merupakan salah satu hutan kota yang berfungsi sebagai hutan lindung dengan luas 561,2 ha. Hutan kota Abepura terbentuk secara alamiah dan lebih berfungsi estetika atau untuk keindahan kota. Hal ini perlu di perbaiki dengan kerjasama antara pemerintah dan masyrakat sehingga fungsi lingkungan hutan dapat tercapai.
ANALISA DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH AKHIR (TPA) DI KAMPUNG SARAWANDORI DISTRIK KOSIWO KABUPATEN Alberth Einstein Stevann Abrauw; Fandy Wayeni
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 9 No 01 (2019): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1128.796 KB)

Abstract

Tempat pembuangan akhir (TPA) di Kampung Sarawandori Distrik Kosiwo dapat menimbulkan dampak positif sekaligus juga menimbulkan dampak negatif pada lingkungan fisik seperti kebisingan, ceceran sampah, debu, bau, binatang-binatang vector, dan sebagainya. Dampak terbesar keberadaan TPA adalah potensi pencemaran tanah berupa air lindi yang masuk mencemari air tanah. Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif. Dengan rancangan studi kasus. Penulisan ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang di kualitatifkan dengan menggunakan metode analisis skoring. Analisis perhitungan jumlah timbulan sampah menggunakan perhitungan jumlah volume kendaraan pengangkut dan jumlah frekuensi pengangkutan sampah yang masuk ke TPA. Timbulan sampah padat yang dihasilkan dari Kabupaten Kepulauan Yapen pada TPA Sarawandori dilakukan model proyeksi analisis kuantitas volume sampah yang diangkut oleh kendaraan pengangkut sampah setiap hari ke TPA dari data sekunder DKP Kabupaten Kepulauan Yapen, jumlah timbulan sampah yang masuk ke TPA Sarawandori setiap minggunya 259,2 ton.minggu. Dampak keberadaan TPA Sarawandori memberikan dampak ekonomi negatif dengan nilai skor 45,6 % tidak memberikan dampak perbaikan ekonomi. Dampak skesehatan sedang yaitu 57,14% tidak memberikan dampak negatif dan juga positif, serta pada dampak lingkungan fisik masuk kategori berdampak negatif akibat pencemaran udara, hutan dan juga kualitas air bersih. Strategi dan arahan rekomendasi pengelolan TPA Sarawandori terkonsentrasi pada perubahan Open Dumping menjadi Sanitary Landfill, peningkatan kualitas dan kapasitas ekonomi masyarakat dengan pemanfaatan sampah dengan pengembangan konsep 3R , Bank Sampah, Pemilahan sampah mulai dari sumber Rumah Tangga, Perbaikan sarana dan prasarana pengelolaan sampah Kabupaten Kepulauan Yapen.