cover
Contact Name
Yannice Luma
Contact Email
jurnalmedian2021@gmail.com
Phone
+628114825372
Journal Mail Official
median@ustj-jayapura.ac.id
Editorial Address
Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) Jln. Raya Sentani, Padang Bulan, Heram, Kota Jayapura 99351, Papua, Indonesia
Location
Kota jayapura,
P a p u a
INDONESIA
Jurnal Median Arsitektur dan Planologi
ISSN : 23030410     EISSN : 28085655     DOI : https://doi.org/10.58839/jmap.v12i2.1094
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi merupakan jurnal ilmiah gabungan dari dua program studi, yaitu Arsitektur dan PWK (Perencanaan Wilayah dan Kota) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) - Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) yang dikelola di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM). Jurnal MEDIAN terbit pertama kali pada tahun 2011 dan diterbitkan dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Juni dan Desember mulai tahun 2023 (sebelumnya terbit pada bulan Februari dan Oktober). Disiplin ilmu yang dapat menerbitkan artikelnya melalui jurnal ini adalah yang berkaitan dengan ilmu-ilmu Arsitektur, Perencanaan Wilayah dan Kota serta berkaitan dengan pembangunan yang berkelanjutan.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 02 (2018): Jurnal Median" : 7 Documents clear
STRATEGI PENGELOLAAN LINGKUNGAN SEBAGAI UPAYA PERLINDUNGAN HUTAN DI KAWASAN CAGAR ALAM CYCLOOP DISTRIK SENTANI KABUPATEN JAYAPURA Selvi Jikwa
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 8 No 02 (2018): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.76 KB)

Abstract

Pegunungan Cycloop merupakan salah satu kawasan konservasi di Papua yang ditunjuk sebagai Cagar Alam berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:782/Menhut-II/2012 tanggal 27 Desember 2012 dengan luas 31.479.89 Ha. Penetapan kawasan tersebut sebagai kawasan lindung tentu dengan pertimbangan bahwa gunung Cycloop merupakan tempat berlindung bagi beberapa satwa endemik Papua dan juga satu-satunya sumber air bersih bagi seluruh lapisan masyarakat baik di Kota dan Kabupaten Jayapura. Namun akhir-akhir ini eksistensi cagar alam pegunungan Cycloop sedikit mengalami permasalahan, yang pada akhirnya berdampak negatif juga terhadap aktifitas dan kelangsungan hidup masyarakat. Faktor-faktor kerusakan hutan yang disebabkan oleh masyarakat setempat seperti bermukim dalam kawasan hutan, ladang berpindah–pindah, penebangan pohon secara tidak sadar menyebabkan kerusakan hutan terus meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui masalah perlindungan hutan, kearifan lokal masyarakat dan strategi pengolahan lingkungan sebagai upaya perlindungan hutan di kawasan cagar alam Cycloop Distrik Sentani Kabupaten Jayapura. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif, dimana informasi data diperoleh melalui survei langsung ke lapangan. Metode yang digunakan yaitu metode analisa SWOT dengan turut memperhatikan ketidaksadaran masyarakat setempat dalam pengelolaan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang dapat digunakan adalah strategi WO dengan nilia skor 3,33. Strategi WO dapat dilakukan dengan cara meminimalkan kelemahan W (Weaknesses) dengan memanfaatkan peluang O (Oppurtunities) yang ada, yaitu memanfaatkan kawasan cagar alam Cycloop menjadi objek penelitian secara optimal, sehingga dapat menekan peningkatan kerusakan hutan Cycloop.
ANALISIS TIMBULAN SAMPAH DI DISTRIK SENTANI, KABUPATEN JAYAPURA Alfred Benjamin Alfons
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 8 No 02 (2018): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.594 KB)

Abstract

Kota yang ideal adalah kota yang bersih dan indah yang jauh dari sampah. Distrik Sentani yang merupakan pusat Ibukota Kabupaten Jayapura tentulah memiliki aktivitas dan jumlah penduduk yang cukup tinggi, hal ini juga diimbangi dengan banyaknya jumlah timbulan dan jenis sampah yang dihasilkan, namun belum dikelola secara baik. Sampah di Distrik Sentani ini terus meningkat dari waktu ke waktu yang disebabkan karena kurangnya sarana dan prasarana persampahan yang layak. Salah satunya adalah Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS). Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi jumlah timbulan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat di Distrik Sentani Kabupaten Jayapura pada beberapa tahun kedepan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan melakukan perhitungan dan pengukuran timbulan sampah di seluruh wilayah Distrik Sentani berdasarkan populasi penduduknya. Dari perhitungan timbulan sampah domestik dan non domestik yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa total timbulan sampah pada Distrik Sentani di tahun 2016 sebesar 216.309,35 m³/hari. Sedangkan total timbulan sampah Distrik Sentani pada tahun 2028 sebesar 245.486,05 liter/hari dan pada tahun 2038 sebesar 272.784,54 liter/hari.
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI BAGIAN KESEKRETARIATAN PADA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASSET DAERAH KABUPATEN MERAUKE Abdul Kadir; Nurkholis Nurkholis
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 8 No 02 (2018): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.763 KB)

Abstract

Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) Kabupaten Merauke khususnya bidang kesekretariatan mempunyai tugas untuk melaksanakan sebagian urusan dari pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi serta tugas pembantuan di bidang Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah, selain itu di bagian kesekretariatan pada Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanan prima dalam melayani masyarakat. Hal ini bisa dilakukan dengan memaksimumkan kinerja pegawainya dengan cara memberika motivasi maupun reward kepada para pega.wainya. Variabel motivasi ini sangat terkait dengan variabel kinerja dalam pencapaian pemberian pelayanan yang baik kepada masyarakat Sampel penelitian adalah keseluruhan pegawai yang ada pada Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) Kabupaten Merauke khususnya yang berada pada bagian kesekretariatan dengan periode waktu penelitian adalah bulan februari tahun 2018. Teknik analisis data menggunakan persamaan regresi linier berganda untuk menguji hipotesis yaitu motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai di bagian kesekretariatan pada Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) Kabupaten Merauke. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja dengan hasil regresi yaitu Kinerja = 9,374+0,260X
PERANAN HUTAN KOTA DALAM PERMASALAHAN LINGKUNGAN DI KOTA JAYAPURA (Studi Kasus: Hutan Kota Abepura) Mercyana T Zebua
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 8 No 02 (2018): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.158 KB)

Abstract

Perubahan kondisi lingkungan yang sering terjadi saat ini dapat berpengaruh buruk terhadap manusia. Hal ini dapat dilihat dari berbagai bentuk perusakan lingkungan, seperti pencemaran udara, pencemaran air, dan menurunnya kualitas lingkungan akibat bencana alam, hal ini tentunya bisa berdampak global pada lingkungan, khususnya bagi kesehatan masyarakat sendiri. Masalah lingkungan, seperti bencana banjir, bencana kekeringan, tanah longsor, kebakaran hutan, masalah sampah, dan meningkatnya kadar polusi udara merupakan masalah lingkungan yang sering kali terjadi. Tidak terselesaikannya atau berlarut-larutnya masalah lingkungan akan menghancurkan potensi peningkatan kualitas hidup dan pemenuhan kebutuhan generasi mendatang. Termasuk adanya kemerosotan kualitas lingkungan bisa berdampak buruk bagi kenyamanan lingkungan, khususnya bagi kehidupan manusia. Pada daerah perkotaan fungsi hutan kota sangat penting. Hutan kota merupakan pendekatan dan penerapan salah satu atau beberapa fungsi hutan dalam kelompok vegetasi di perkotaan untuk mencapai tujuan proteksi, rekreasi, estetika, dan kegunaan fungsi lainnya bagi kepentingan masyarakat perkotaan. Untuk itu, hutan kota tidak hanya berarti hutan yang berada di kota, tetapi dapat pula berarti bahwa hutan kota dapat tersusun dari komponen hutan, dan kelompok vegetasi lainnya yang berada di kota, seperti taman kota, jalur hijau, serta kebun dan pekarangan. Hutan Kota Abepura-Kota Jayapura merupakan salah satu hutan kota yang berfungsi sebagai hutan lindung dengan luas 561,2 ha. Hutan kota Abepura terbentuk secara alamiah dan lebih berfungsi estetika atau untuk keindahan kota. Hal ini perlu di perbaiki dengan kerjasama antara pemerintah dan masyrakat sehingga fungsi lingkungan hutan dapat tercapai.
PARTISIPASI MASYARAKAT KAMPUNG DALAM AKTIVITAS PARIWISATA DI PANTAI KHALKOTE, DISTRIK SENTANI TIMUR, KABUPATEN JAYAPURA Yannice L M Sitorus; Joko Purcahyono; Normalia Ode Yanthy
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 8 No 02 (2018): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (846.769 KB)

Abstract

Festival Danau Sentani (FDS) yang diselenggarakan sekitar bulan Juni selama beberapa hari dan telah berlangsung sejak tahun 2007 seharusnya dapat meningkatkan aktivitas pariwisata sepanjang tahun dan pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan penduduk yang bermukim di sekitar kawasan Danau Sentani. Pada kenyataannya tidak ada keterlibatan masyarakat kampung dalam aktivitas pariwisata di sana, misalkan seperti dalam pengelolaan dan perawatan atas fasilitas-fasilitasnya. Kondisi kawasan pariwisata di Pantai Khalkote, pusat penyelenggaraan FDS, cenderung kumuh karena tidak terawat, tidak sama seperti pada saat pelaksanaan FDS, yang bersih dan tertata rapi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan deskripsi bagaimana partisipasi masyarakat kampung dalam aktivitas pariwisata di kawasan Danau Sentani, dengan mengambil kasus studi di Pantai Khalkote, Kampung Asei Besar, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, setelah adanya pelaksanaan FDS selama 11 tahun. Penelitian menggunakan pendekatan studi kasus, yaitu dengan mengambil kasus kawasan pariwisata di Pantai Khalkote. Data yang digunakan dalam riset adalah data-data sekunder dan dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif (analisa deskriptif). Partisipasi masyarakat kampung dalam aktivitas pariwisata di Pantai Khalkote, Distrik Sentani Timur, masih rendah. Keterlibatan masyarakat kampung di sana hanya tinggi saat pelaksanaan FDS (yang digerakkan oleh pemerintah). Melihat tingkat partisipasi masyarakat yang masuk kategori tokenism ini maka pihak luar, khususnya pihak pemerintah kabupaten, perlu berperan aktif dalam upaya pemberdayaan masyarakat dalam program pembangunan pariwisata di kampung.
KENYAMANAN LINGKUNGAN TERMAL RUANG GAMBAR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS SAINS DAN TEKNOLOGI JAYAPURA Indah Sari Zulfiana T
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 8 No 02 (2018): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.114 KB)

Abstract

Kenyamanan lingkungan termal sangat diperlukan dalam proses perkuliahan. Untuk itu dilakukan penelitian terkait dengan kenyamanan lingkungan termal ruang kuliah di Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Sains dan Teknologi Jayapura, agar dapat diketahui tingkat kenyamanan yang dirasakan oleh mahasiswa pada ruang tersebut.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kenyamanan lingkungan termal pada ruang kuliah Arsitektur (Ruang Gambar) FTSP dengan menggunakan sistem penghawaan alami. Kuisioner dibagikan kepada 35 mahasiswa Arsitektur dengan menggunakan sensasi termal ASHRAE, penerimaan kondisi termal serta preferensi termal. Bersamaan dengan itu dilakukan pengukuran lapangan untuk mengetahui temperatur udara (Ta), kelembaban relatif (RH), Mean Radiant Temperature (MRT) dan kecepatan udara (Va).Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 57,1% mahasiswa (20 renponden) memilih netral pada sensasi termalnya walaupun temperatur menunjukkan angka yang tinggi yaitu 31,4⁰C, 77% dapat menerima kondisi termal ruangan dan sebanyak 80 % menginginkan agar ruangan menjadi lebih sejuk.
KAJIAN TEORI TURNER: PRIORITAS KEBUTUHAN PERMUKIMAN DAN TINGKAT PENDAPATAN Studi Kasus: Permukiman Bajo, Kelurahan Bajoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan M Amir Salipu; Anggia R Nurmaningtyas; Inayatul Ilah Nashruddin
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 8 No 02 (2018): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.039 KB)

Abstract

Permukiman adalah sekumpulan rumah yang mencakup aspek fisik dan non fisik. Aspek fisik yaitu: lokasi, lingkungan dan sarana prasarana, sedangkan aspek non fisik yaitu: politik, ekonomi, sosial dan budaya. Menurut Turner, perumahan bukan kata benda tetapi kata kerja tentang proses berlanjut dan terkait dengan mobilitas sosial-ekonomi penghuninya. Perubahan pola lokasi perumahan pada golongan tertentu merupakan konsepsi segregasi (pemisahan) tingkat sosial yang dapat diukur pada perubahan lokasi. Hal ini terutama dilakukan oleh penduduk yang mempunyai tingkat ekonomi tinggi, yang memilih lokasi rumah dengan standar modern dan memberikan identitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan Teori Turner tentang prioritas kebutuhan perumahan terkait dengan tingkat pendapatan masyarakat di kawasan permukiman Suku Bajo di Pantai Bajoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Teori Turner tentang prioritas kebutuhan perumahan yaitu bagi masyarakat berpenghasilan rendah, yang mana lokasi di sekitar tempat pekerjaan sangat penting, namun bagi Suku Bajo di Pantai Bajoe walaupun level income mereka sudah berubah dari sangat rendah menjadi rendah dan rendah-menengah, lokasi permukiman mereka tetap diprioritaskan dekat dengan tempat kerja. Hal ini tidak bisa dipisahkan dari budaya Suku Bajo yang dikenal dengan manusia bahari. Teori Turner lebih cocok diterapkan pada masyarakat di perkotaan padat dengan harga lahan yang mahal serta kondisi masyarakat yang memiliki pekerjaan yang berbeda-beda. .

Page 1 of 1 | Total Record : 7