cover
Contact Name
Risqi Dewi Aisyah
Contact Email
aisyahrisqidewi@gmail.com
Phone
+6285640069292
Journal Mail Official
aisyahrisqidewi@gmail.com
Editorial Address
Gedung Rektorat UMPP, Jl. Raya Pekajangan No 1A , Kecamatan Kedungwuni, Kabupate Pekalongan 51173
Location
Kab. pekalongan,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Kesehatan
ISSN : 19783167     EISSN : 2580135X     DOI : https://doi.org/10.48144/
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Kesehatan adalah terbitan berkala nasional yang memuat artikel penelitian dibidang kesehatan. Jurnal Ilmiah Kesehatan ini diharapakan dapat menjadi media publikasi luaran penelitian dibidang kesehatan. Jurnal Ilmiah kesehatan terbit 2 kali dalam 1 tahun yaitu Bulan Maret dan September yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) Fakultas Ilmu Kesehatan. Redaksi Jurnal Ilmiah Kesehatan mengundang para author di bidang kesehatan untuk mempublikasikan hasil penelitian di jurnal kami, agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta update ilmu di bidang kesehatan. Jurnal Ilmiah Kesehatan ini berfokus pada bidang kesehatan.
Articles 163 Documents
Status Gizi pada Wanita Perimenopause yang Mengalami Keluhan Klimakterik Nina Zuhana; Nur Izzah Priyogo; Mundi Inayah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2013): Jurnal ILMIAH KESEHATAN (JIK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v5i2.33

Abstract

Abstrak : Perimenopause adalah fase peralihan antara pre menopause dan pasca menopause (usia 45-55 tahun) yang ditandai dengan munculnya keluhan klimakterik akibat turunnya fungsi indung telur dan dipengaruhi oleh faktor psikis, lingkungan, sosio-ekonomi termasuk di dalamnya status gizi. Konversi terbanyak androgen menjadi estrogen terjadi di jaringan adiposa, sehingga wanita gemuk memiliki sirkulasi estrogen lebih banyak dengan keluhan klimakterik yang lebih rendah dibanding wanita kurus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dengan terjadinya keluhan klimakterik pada wanita perimenopause di Desa Rengas Kecamatan kedungwuni kabupaten Pekalongan tahun 2012. Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah area probability sampling atau sample wilayah yang berjumlah 70 responden. Pengumpulan data secara door to door menggunakan alat ukur antoprometri dan kuesioner. Analisa hasil penelitian sebagian besar (61,1%) keluhan klimakterik berat dialami oleh wanita perimenopause dengan status gizi kurus dan sebagian besar (60%) keluhan klimakterik ringan dialami oleh wanita perimenopause dengan status gizi normal. Saran bagi tenaga kesehatan hendaknya dapat membantu ibu untuk memperoleh informasi mengenai perimenopause serta gejala-gejala yang terjadi saat perimenopause. Kata kunci: Status Gizi, Keluhan Klimakterik, Perimenopause.   Nutritional Status in Premenopausal Women Experiencing the Climacteric Complaints Abstract. Perimenopause is the transition phase between premenopausal and postmenopausal (age 45-55 years) is characterized by the appearance of climacteric complaints as a result of the decline in ovarian function and is influenced by psychological factors, environmental, socio-economic including nutritional status. Highest conversion of androgens to estrogens occur in adipose tissue, so that obese women have more estrogen circulating with climacteric complaints were lower than thin women. The purpose of this study was to determine the relationship of nutritional status and the occurrence of climacteric complaints in perimenopausal women in the village RENGAS Kedungwuni District of Pekalongan district in 2012. The design of this study using correlative descriptive method with cross sectional approach. The sample in this study is an area probability sampling or sample the region totaling 70 respondents. Data collection door to door using a measuring instrument antoprometri and questionnaires. Analysis of the results of the study the majority (61.1%) severe climacteric complaints experienced by perimenopausal women with thin nutritional status and most (60%) mild climacteric complaints experienced by perimenopausal women with a normal nutritional status. Advice for health workers should help the mother to obtain information about perimenopause as well as the symptoms that occur when perimenopause. Keywords: Nutritional status, climacteric complaints, Perimenopause.
Kejadian Ulkus Diabetik Pada Pasien Diabetes Melitus Yang Merokok Nuniek Nizmah Fajriyah; Aisyah Dzil Kamalah; Nurul Fatikhah; Annas Jaya Amrullah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2013): Jurnal ILMIAH KESEHATAN (JIK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v5i2.34

Abstract

Abstrak. Diabetes Melitus merupakan penyakit sistemis, kronis dan multifaktorial yang dicirikan dengan hiperglikemia dan hiperlipidemia. Angka prevalensi Diabetes Melitus di dunia telah mencapai jumlah wabah atau epidemik. WHO memperkirakan pada Negara berkembang tahun 2025 akan muncul 80% kasus baru. Penderita Diabetes dianjurkan untuk tidak merokok, karena merokok dapat memperlambat kerja aliran darah dalam kulit dan menyebabkan lambat dalam menyerap insulin ke dalam darah, serta menjadikan efektivitas kerja insulin dalam darah itu sendiri menjadi berkurang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui Kejadian Ulkus Diabetik pada pasien Diabetes Melitus yang Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan. Desain penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional yang pengumpulan datanya dilakukan pada satu titik waktu. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah 40 responden. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Hasil analisis Pasien Diabetes Melitus dalam kategori Merokok adalah 27 Pasien (67,5%) dan Pasien yang Tidak Merokok sebesar 13 Pasien (32,5%). Kejadian Ulkus Diabetik pada Pasien Diabetes Melitus yang Merokok yang mengalami Ulkus Diabetik sebesar 27 pasien (100%). Penanggulangan dan pencegahan Ulkus Diabetik harus ditingkatkan dengan memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarga tentang penyakit Diabetes Melitus, penatalaksanaan secara umum, obat-obatan, perencanaan makan, pola gaya hidup sehat termasuk berhenti merokok. Kata Kunci                  : Ulkus Diabetik, Merokok The Incidence of Diabetic Ulcers in Smokers Patients Diabetes Mellitus Abstract. Diabetes mellitus is a systemic disease, chronic and multifactorial characterized by hyperglycemia and hyperlipidemia. The prevalence rate of diabetes mellitus in the world has reached the number of outbreaks or epidemics. WHO estimates that in developing countries in 2025 will appear 80% of new cases. Diabetics are encouraged not to smoke, because smoking can slow down blood flow in the skin and cause slow in absorbing the insulin into the blood, and make the effectiveness of insulin in the blood itself is reduced. The study aims to determine the incidence of diabetic ulcers in patients with diabetes mellitus who smoke in Puskesmas Kedungwuni II Pekalongan. Design This study uses descriptive study with cross-sectional data collection is done at one point in time. The sampling technique in this study using purposive sampling with 40 respondents. Measuring instruments used in this study using a questionnaire as data collection instruments. Diabetes Mellitus Patients analysis results in the category of smoke were 27 patients (67.5%) and patients were not smoking at 13 patients (32.5%). The incidence of Diabetic Ulcers in Patients with Diabetes Mellitus who smoke who have diabetic ulcers by 27 patients (100%). Diabetic Ulcers reduction and prevention should be increased to provide counseling to patients and families about the disease diabetes mellitus, general management, medication, meal planning, healthy lifestyle patterns including quitting smoking. Keywords: Diabetic Ulcers, Smoking
Tingkat Kecemasan dan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Kusta Nuniek Nizmah Fajriyah; Dwi Agus Dharmawan; Satya Herdiyanto
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2013): Jurnal ILMIAH KESEHATAN (JIK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v5i2.35

Abstract

Abstrak. Kusta merupakan penyakit menahun yang menyerang syaraf tepi, kulit dan organ tubuh manusia yang dalam jangka panjang mengakibatkan sebagian anggota tubuh penderita tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kejadian kusta baik baru maupun lama di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2009 sebesar 123 kasus dengan jumlah kematian 8 orang. Timbulnya tanda dan gejala menimbulkan kecemasan pada penderita maupun keluarga karena kurangya pengetahuan tentang penyakit tersebut dan timbulnya perasaan negatif karena keadaan yang ada, sehingga penderita enggan untuk berobat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan dengan kepatuhan minum obat pada penderita kusta di Kecamatan Bojong dan Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan Tahun 2013. Desain penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan sampel jenuh dengan jumlah 32 responden. Alat pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dalam bentuk check list. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 17 responden mengalami tingkat kecemasan ringan dan 15 responden mengalami tingkat kecemasan sedang. Sedangkan kepatuhan minum obat didapatkan 20 responden yang patuh minum obat, dan 12 responden tidak patuh minum obat. Kepatuhan minum obat menjadi aspek penting bagi klien kusta, karena kepatuhan minum obat harus dilakukan oleh klien kusta untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal, dalam hal ini adalah kesembuhan. Kata Kunci                  : Kecemasan, Kepatuhan Minum Obat, Kusta Anxiety levels and Drink Drug Compliance in Patients with Leprosy Abstract. Leprosy is a chronic disease that attacks the nervous edge, skin and organs of the human body in the long run lead to some members of the patient's body can not function properly. The incidence of leprosy, both new and old in Pekalongan in 2009 amounted to 123 cases with 8 deaths. The onset of signs and symptoms cause anxiety in patients and families because of a lack of knowledge about the disease and the onset of negative feelings due to the existing situation, so that patients are reluctant to seek treatment. This study aims to describe the level of anxiety with medication adherence in patients with leprosy in the district and sub-district Bojong Buaran Pekalongan 2013. The design of this research using descriptive research. The sampling technique using a sample saturated with a number of 32 respondents. Data collection tools by using the questionnaire in the form of check list. The result showed a total of 17 respondents experiencing mild anxiety level and 15 respondents experienced a moderate level of anxiety. While medication adherence obtained 20 respondents who dutifully taking medication, and 12 respondents did not obey taking medication. Medication adherence is an important aspect for clients leprosy, since medication adherence should be done by leprosy clients to achieve optimal health status, in this case is healing. Keywords: Anxiety, Drug Drinking Compliance, Leprosy
Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Pelayanan Keperawatan Mokhammad Arifin; Sumitri Sumitri; Yeni Lestari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2013): Jurnal ILMIAH KESEHATAN (JIK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v5i2.36

Abstract

Abstrak. Pelayanan keperawatan merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi kepuasan pasien bagi pengguna fasilitas pelayanan kesehatan di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan pasien rawat inap terhadap pelayanan keperawatan di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. nilai terendah 47 dan untuk nilai tertinggi adalah 86. Hasil uji normalitas data dengan uji Kolmogorov Sminorv menghasilkan nilai p (p value) sebesar 0,000 (p value < 0,05) ini berarti distribusi data tidak normal sehingga cut off point yang digunakan untuk membagi kategori variabel kepuasan pasien adalah median sebesar 62 yaitu kurang puas apabila < median dan puas apabila ≥ median. Hasil penelitian menuntukkan bahwa hampir separuh sebanyak 34 pasien (45,9%) merasakan kurang puas dengan pelayanan keperawatan di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan dan lebih dari separuh sebanyak 40 pasien (54,1%) merasakan puas dengan  pelayanan keperawatan di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Kata   kunci    :  Kepuasan pasien, pelayanan keperawatan   Inpatient Satisfaction Against Nursing Services Abstract. Nursing services is one aspect that affects patient satisfaction for users of health care facilities in hospitals. This study aims to describe the level of patient satisfaction for nursing care in hospitals Kraton Pekalongan. 47 and the lowest value to the highest value is 86. The test results data normality by Kolmogorov Sminorv produce p-value (p value) of 0.000 (p value <0.05) This means that the data distribution is not normal so that the cut-off point used to divide the category variable is the median patient satisfaction was 62 at less satisfied if <median and satisfied if ≥ median. Menuntukkan research results that almost half as many as 34 patients (45.9%) feel less satisfied with nursing care in hospitals Kraton Pekalongan and more than half as many as 40 patients (54.1%) felt satisfied with nursing care in hospitals Kraton Pekalongan. Keywords: patient satisfaction, nursing services
Gambaran Konsep Diri Pada Klien Kusta Wiwiek Natalya; Dewi Riyanti; Hari Pratekto
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2013): Jurnal ILMIAH KESEHATAN (JIK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v5i2.37

Abstract

Abstrak. Kusta adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae yang menyerang saraf perifer dan kulit penderita. Masalah yang dihadapi klien kusta bukan hanya dari segi medis saja tetapi juga dari segi psikologis. Perubahan fisik pada tubuh klien kusta, adanya kecacatan dan stigma buruk dari masyarakat dapat mempengaruhi konsep diri klien kusta. Dukungan keluarga merupakan bentuk psikoterapi yang dapat membuat klien kusta merasa nyaman, diperhatikan, dihargai dan sehingga diharapkan klien kusta dapat memiliki konsep diri positif.  Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran konsep diri pada klien kusta di wilayah kerja puskesmas Buaran Dan Tirto I Kabupaten Pekalongan Penelitian ini menggunakan desain descriptif study. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh. Analisa data menggunakan analisa univariat dengan hasil  konsep diri positif yaitu sebanyak  27 responden (58,7% ). Banyaknya klien yang memilki  konsep  diri  positif  tersebut  dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor antara lain kecacatan, status perkawinan, keyakinan klien dan dan sikap masyarakat  lingkungan  tempat  tinggal  klien. klien yang memilki konsep diri positif juga didasarkan pada keyakinan dan kesadaran responden akan penyakitnya. klien menyakini bahwa kusta dapat disembuhkan sehingga responden tetap semangat dan tabah menerima penyakitnya. perawat hendaknya memperhatikan aspek psikologis dalam memberikan asuhan keperawatan/pelayanan kepada klien kusta dan memberikan informasi yang jelas kepada klien kusta dan masyarakat agar klien kusta memiliki kepercayaan diri dan memilki konsep diri positif. Kata Kunci           :               Gambaran Konsep, Klien Kusta Self Concept illustration On Leprosy Clients Abstract. Leprosy is a contagious infectious disease caused by Mycobacterium leprae that attacks the peripheral nerves and the skin of the patient. Problems encountered leprosy clients not only in terms of medical but also psychological terms. Physical changes in the client's body leprosy, the stigma of disability and the public can influence self concept leprosy clients. Family support is a form of psychotherapy that can make leprosy clients feel comfortable, cared for, valued and so expect the client leprosy can have a positive self-concept. This study aimed to picture yourself in the client concept leprosy in the working area health centers Buaran And Tirto I Pekalongan this study using descriptif design study. The sampling technique using saturated sample. Data were analyzed using univariate analysis with the results of a positive self-concept as many as 27 respondents (58.7%). The number of clients who have a positive self-concept is influenced by several factors such as disability, marital status, beliefs and attitudes of clients and neighborhood clients. clients who have a positive self-concept is also based on the conviction and the awareness of the respondents will be illness. clients believe that leprosy can be cured so that the respondents remain steadfast spirit and accept their illness. nurse should pay attention to the psychological aspects in providing nursing care / services to clients leprosy and provide clear information to clients leprosy and leprosy client community to have confidence and have a positive self-concept Keywords: Overview of Concepts, Client Leprosy
Efektifitas Terapi Bermain Menggambar Terhadap Kecemasan Anak Usia Pra Sekolah Akibat Hospitalisasi Aida Rusmariana; Nur Faridah; Rieza Ariyani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2013): Jurnal ILMIAH KESEHATAN (JIK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v5i2.38

Abstract

Abstrak. Hospitalisasi pada anak merupakan suatu proses perawatan anak di rumah sakit dengan alasan yang berencana ataupun darurat untuk menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangannya. Hospitalisasi sering menimbulkan kecemasan bagi anak-anak. Perawat dapat mengurangi kecemasan anak-anak tersebut dengan terapi bermain. Terapi bermain yang tidak banyak mengeluarkan energi seperti terapi bermain aktif menggambar bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikososial anak selama hospitalisasi.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan terapi bermain menggambar terhadap kecemasan anak usia pra sekolah akibat hospitalisasi. Penelitian ini dilakukan di ruang Flamboyan RSUD Batang Kabupaten Batang. Desain penelitian ini menggunakan descriptive cross-sectional study yaitu penelitian yang dilakukan secara cross-sectional (satu titik waktu tertentu pada populasi atau penelitian pada sampel yang merupakan bagian dari populasi. Jumlah sample pada penelitian ini 15 responden dan menggunakan teknik secara purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah dilakukan terapi bermain aktif menggambar mengalami penurunan, yaitu skor kecemasan The OSBD sebelum diberikan terapi bermain aktif menggambar paling rendah 7 dan paling tinggi 16 dan setelah dilakukan terapi bermain aktif menggambar mengalami penurunan yaitu skor kecemasan The OSBD paling rendah 0 dan paling tinggi 9. Kata Kunci : Terapi Bermain Menggambar, Kecemasan, Hospitalisasi Active Therapeutic Play by Drawing   Effectiveness Active Therapeutic Play by Drawing Against Anxiety Preschooler Due to Hospitalization Abstract. Hospitalization in children is a child-care process in hospitals for reasons that are planning or emergency for therapy and treatment up repatriation. Hospitalization often cause anxiety for children. Nurses can reduce the anxiety of children with play therapy. Play therapy who do not spend a lot of energy such as active play therapy drawing can be used to meet the physical and psychosocial needs of children during hospitalization. This study aims to determine the effectiveness of therapy play draw against anxiety preschool children due to hospitalization. This research was conducted at the Flamboyan space Hospital Batang Batang. Design of this study using descriptive cross-sectional study is research done by cross-sectional (one point in time in the population or research on samples that are part of the population. The sample in this study of 15 respondents and using the technique with purposive sampling.. Results This research showed that after therapy is playing an active drawing to decline, anxiety scores The OSBD before therapy is given to active play to draw the most low 7 and the highest 16 and after therapy play an active drawing a decline that anxiety scores The OSBD lowest 0 and most 9 high. Kata Kunci : Terapi Bermain Menggambar, Kecemasan, Hospitalisasi
Stimulasi Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 2-3 Tahun Susri Utami; Nur Fahma; Nur Sahmah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2013): Jurnal ILMIAH KESEHATAN (JIK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v5i2.39

Abstract

Abstrak. Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperoleh pasien  setelah membandingkannya dengan apa yang diharapkan. Masyarakat dan kepuasan pelanggan didefinisikan sebagai evaluasi purnabeli, dimana persepsi terhadap kinerja alternatif jasa pelayanan yang dipilih memenuhi harapan atau melebihi harapan sebelum pelayanan. Apabila kinerja tidak dapat   memenuhi   harapan,   maka   yang   terjadi   adalah ketidakpuasan. Pemahaman mengenai ketidakpuasaan lebih dominan dibandingkan dengan kepuasaan pelanggan. Dalam hal ketidakpuasaan, riset banyak diarahkan pada aspek disonansi dan perilaku komplain. Pengukuran kepuasan menunjukkan bahwa upaya untuk mengukur tingkat kepuasaan pasien tidak mudah, karena upaya untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk mengukur tingkat kepuasaan pasien akan berhadapan dengan suatu kendala kultural, yaitu terdapatnya suatu kecenderungan masyarakat     yang enggan atau tidak mau mengemukakan kritik, apalagi terhadap fasilitas layanan kesehatan milik pemerintah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Kedungwuni I Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini merupakan penelitian descriptive  study. Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh pasien rawat jalan di puskesmas Kedungwuni I Pekalongan dengan mengambil sample sebanyak 100 responden. Hasil penelitian ini adalah tingkat kepuasan pasien pasien rawat jalan yaitu 69 responden  (69,0%) menyatakan puas, dan 31 responden (31,0%) menyatakan tidak puas.   Kata Kunci      :  Stimulasi, Motorik Halus, Anak Usia 2-3 Tahun     Fine Motor Development stimulation 2-3 Year Olds Abstract. Patient satisfaction is a patient's level of feeling that arise as a result of the performance of health services obtained patients after comparing it to what is expected. Community and customer satisfaction is defined as purnabeli evaluation, where the perception of the performance of services selected alternative meets expectations or exceeds expectations before servicing. If performance can not meet the expectations, then there is dissatisfaction. Understanding of the dissatisfaction is more dominant than the customer satisfaction. In the case of dissatisfaction, the research was focused on dissonance and behavioral aspects of the complaint. Satisfaction measurement showed that attempts to measure the level of satisfaction of patients is not easy, as it attempts to obtain the information necessary to measure the level of satisfaction of patients will be faced with an obstacle cultural, namely the presence of a tendency for people who are reluctant or unwilling to express criticism, especially on health care facilities government property. The purpose of this study was to determine Overview Outpatient Satisfaction in Puskesmas Kedungwuni I Kedungwuni District of Pekalongan. This research is a descriptive study. In this study population was around the outpatients in the clinic Kedungwuni I Pekalongan by taking a sample of 100 respondents. Results of this study was the level of patient satisfaction outpatients is 69 respondents (69.0%) said they were satisfied, and 31 respondents (31.0%) are not satisfied. Keywords: Stimulation, Fine Motor, Children Aged 2-3 Years
Efektifitas Kompres Hangat Terhadap Skala Nyeri Pada Pasien Gout Nuniek Nizmah Fajriyah; Aida Tyas Kartika Sani; Winarsih Winarsih
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2013): Jurnal ILMIAH KESEHATAN (JIK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v5i2.40

Abstract

Abstrak. Gout adalah salah satu penyakit arthritis yang disebabkan oleh metabolisme abnormal purin yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat dalam darah. Kejadian gout sering ditemukan pada penderita laki-laki diatas umur 50 tahun. Hampir 85-90% penderita yang mengalami serangan pertama biasanya mengenai satu persendian dan umumnya pada sendi antara ruas tulang telapak kaki dengan jari kaki. Intervensi Independen adalah seperti pengaturan posisi, istirahat, atur posisi fisiologis, atur posisi dengan fiksasi atau imobilisasi, teknik relaksasi, relaksasi nafas abdomen, dan kompres. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektifitas kompres hangat terhadap skala nyeri pada pasien gout di Wilayah Kerja Puskesmas Batang III Kabupaten Batang Tahun 2013. Desain penelitian ini menggunakan metode quasy eksperimental dengan pendekatan two group pretest posttes design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan rata-rata skala nyeri setelah dilakukan intervensi kompres hangat adalah terjadinya penurunan skala nyeri pada pasien gout. Penatalaksanaan nyeri terdiri atas intervensi yang bersifat independen atau nonfarmakologi dan intervensi kolaboratif atau pendekatan secara individu. intervensi nyeri kolaboratif adalah dengan analgesik seperti Non-narkotik dan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAIDs), analgesik narkotik atau opiat, obat tambahan (adjuvan) atau ko-analgesik. Sedangkan intervensi Independen adalah seperti pengaturan posisi, istirahat, atur posisi fisiologis, atur posisi dengan fiksasi atau imobilisasi, teknik relaksasi, relaksasi nafas abdomen, dan kompres. Kata Kunci                  : Kompres Hangat, Skala Nyeri, Gout Warm compresses Effectiveness Against Pain Scale In Gout Patients Abstract. Gout is one of the arthritis disease caused by abnormal purine metabolism characterized by increased levels of uric acid in the blood. The incidence of gout is often found in male patients over the age of 50 years. Nearly 85-90% of patients who experienced a first attack usually affects the joints and is generally in the joints between the vertebrae feet with toes. Independent intervention is like setting position, resting, position the physiological, adjust the position of the fixation or immobilization, relaxation techniques, relaxation breath abdomen, and compress. The study aims to determine the effectiveness of warm compresses on the pain scale in gout patients in Puskesmas Batang III, Batang 2013. The design of this study using an experimental approach quasy two group pretest posttes design. The results showed that the change in average pain scale after warm compresses intervention is the decreasing scale of pain in patients with gout. Pain management consists of interventions which are independent or nonpharmacological and collaborative intervention approach or individually. pain is a collaborative intervention with such Non-narcotic analgesics and nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), narcotic analgesics, or opiates, additional drugs (adjuvant) or co-analgesics. While the Independent intervention is like setting position, resting, position the physiological, adjust the position of the fixation or immobilization, relaxation techniques, relaxation breath abdomen, and compress. Keywords: Warm Compress, Scale Pain, Gout
Kadar Gula Darah Sebelum dan Sesudah Melaksanakan Senam Diabetes pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Andri Nugraha; Engkus Kusnadi; Sigit Subagja
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2016): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v9i2.45

Abstract

Angka Kejadian diabetes mellitus di Indonesia terus meningkat dan merupakan salah satu penyakit yang paling banyak di derita oleh masarakat Indonesia.Penatalaksanaan diabetes mellitus dengan caralima pilar utama, diantaranya senam diabetes. Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui perbedaan kadar gula darah sebelum dan sesudah melaksanakan senam diabetes pada pasien DM Tipe II di Poliklinik penyakit dalam RSUD dr. Slamet Garut. Senam diabetes adalah latihan fisik aerobik bagi penderita diabetes dengan serangkaian gerakan yang dipilih secara sengaja dengan cara mengikuti irama musik yang dipilih sehingga melahirkan ketentuan ritmis, kontinuitas dan durasi tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.Desain penelitian quasi eksperimen.. Teknik pengambilan sampel purposive sampling, dengan jumlah sampelberjumlah24 orang. Dalam penelitian ini dilakukan 2 kali pengukuran gula darah yaitu sebelum (data medrec) dan sesudah melaksanakan senam diabetes.Alat yang digunakannyaGluco Meter.Hasil penelitian didapatkan rata-rata kadar gula darah sebelum senam diabetes  164,50mg/dl dan sesudah senam diabetes 145,13  mg/dl. Hasil uji statistik memperlihatkan bahwa nillai P-value sebesar 0,0005 yang lebih kecil dari nilai α (0,05). Hal ini memberi informasi untuk menolak H0, sehingga disimpulkan terdapat perbedaan kadar gula darah sebelum dan sesudah senam diabetes.Penelitian diharapkan menJadi tambahan informasi untuk tetap menjadwalkan senam yang sudah rutin dilaksanakan.
Efektvitas Topikal Salep Ekstrak Binahong(AnrederaCordifolia (Tenore) Steenis)terhadap Proses Penyembuhan Luka Ulkus Diabetik pada Tikus Wistar (Rattus Novergicus) Bangun Wijonarko; Anies Anies; Mardiono Mardiono
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2016): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v9i2.47

Abstract

Gangren merupkan komplikasi yang di ditimbulkan akibat infeksi atau suatu proses peradangan luka pada tahap lanjut yang disebabkan karena perubahan degeneratif atau perawatan yang kurang intensif yang dikaitkan dengan penyakit diabetes melitus. Apabila tidak segera mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat akan  beresiko di lakukan tindakan amputasi. Binahong tanaman yang mengandung senyawa flavanoid, alkaloid, terpenoid, vitamin C, protein dan saponin.Tujua penelitian ini untuk mengetahui efektvitas ekstrak binahong (Anredera Cordifolia (Tenore) steenis) terhadap proses penyembuhan luka diabetik pada tikus wistar (rattus novergicus). Jenis penelitian ini adalah True Experimental Design, dengan rancangan retest – Posttest Control Group Design. Subjek penelitian yaitu 27 ekor tikus galur wistar (rattus novergicus) jantan galur wistar yang terbagi menjadi tiga kelompok yaitu Kontrol (Nacl 0,9%), kelompok  salepbinahongdosis 40% , kelompok salepbinahongdosis 50% , selama 21 hari dilakuakanpengamatan dan pengukuran. Analisis data dilakukan dengan One Way ANOVA dan Post Hoc. Parmeter untuk pengamatan menggunakan Bates Jansen Wound Assesment Toolsdan nilai leukosit dan makrofag. Hasil penelitian menunjukkan pada uji Post Hock menunjukan antara kontrol dan salep ektrak binahong dosis 50%  Pada ke-7, hari ke-14 dan hari ke-21 memiliki p< 0,05. Pada  dosis salep ektrak binahong dosis 40% dan salep ektrak binahong dosis 50% pengamatan hari ke-7, hari ke-14 memiliki p= 0,000 atau signifikan. namun tetapi pada hari ke 21 memiliki nilai p=0,155 atau tidak signifikan. Walaupun tidak ada perberbedaan pad hari ke-21, jika di lihat perbedaan rata rata dari ke dua kelompok tersebut yaitu nilai rata rata salepbinahong dosis 50% yaitu 15,67 dan salep ekstrak binahong 40% yaitu 17,11 yang mempunyai makna bahwa salep ekstrak binahong dosis 50% lebih efektif memperceat penyembuhan luka dari pada  salep ekstrak binahong dosis 40%. Hasil pengamatan mikroskopik menunjukan nilai leukosit dan nilai mkrofag pada salep ekstrak binahong dosis 50% lebih sedikit dibadingkan pada kontrol NaCl 0,9% dan salep ekstrak binahong 40%.  Perlakuan dengan dosis 50% lebih efektive dalam mempercepat penyembuhan luka diabetik selama 21 hari dibandingkan dengan kontrol NaCl 0,9% dan salep ekstrak binahong dosis 40%. Kata kunci : Binahong (anredera cordifolia (tenore) steenis), Ulkus diabetik, Tikus wistar (rattus novergicus). The effectiveness Topically Ointment Binahong (AnrederaCordifolia (Tenore) Steenis) Extract to the Healing Wound Process in Diabetic Ulcer Mice Galur Wistar (Rattus Novergicus) Abstract. Gangrene is a complication caused by an infection or an inflammatory process in the advanced stages of wound caused by degenertive changes or less intensive treatmen is associated with diabetes melitus. If it does not receive proper care and treatment will be at risk in doing amputation. Binahong plant containing compound flavanoid, alkaloid, terpenoid, vitamin C, protein dan saponin. Objective: To examine the effectiveness topically ointment binahong extrct to the healing wound process in diabetic ulcer mice galur wistar (Rattus Novergicus)The kind of research this is true experimental design , to the research pretest  - posttest control group design. The subject of study that is 27 the tail of a mouse galur wistar (Rattus Novergicus) given galur wistar that is divided into three groups that is control (NaCl 0,9%), ointmen binahong ekstract dose 40 percent and ointmen binahong ekstract dose 40 percent. Parameter for observation using Bates Jansen Wound Assesment Tools, the value of leukocytes and makrophages value.Results: on the Post Hock test showed betwen the control NaCl 0,9% and ointment binahong extrct dose 50%  on day 7, 14 and 21 to have p = 0,000. Reviewed ointnment binahong extract dose 40% and ointnment binahong extract dose 50% have p=0,155 or significant. However, on day 21 had value insignificant. Although there was no difference on day 21, when seen from the average difference ointment binahong ekstract dose 50% that is 15,67 and  ointment binahong ekstract dose 40%  that is 17,11  that has meaning that ointment binahong ekstract dose 50% more effectively accelerte wound heling than ointment binahong ekstract dose 40%.Microscopic observatns showed the value of leukocytes and macrophages in the value binahong 50% less than in control NaCl 0,9% and ointment  binahong extrct dose 40%.Conclusions : Treatment atointment  binahong extrct dose 50% more effective in accelerting the healing of   wound diabetic ulcer for 21days within comparison control NaCl 0,9% and ointment  binahong extrct dose 40%. Keywords : Ointment  binahong extrct, Diabetic ulcer, Mice galur wistar (rattus novergicus)

Page 2 of 17 | Total Record : 163