cover
Contact Name
Ana Billah
Contact Email
anabillah.rahman@gmail.com
Phone
+6281333900923
Journal Mail Official
alathfal.staimpro@gmail.com
Editorial Address
Jalan Mahakam No. 1, Kedopok, Kota Probolinggo
Location
Kota probolinggo,
Jawa timur
INDONESIA
Al-ATHFAL: Jurnal Pendidikan Anak AL-ATHFAL: Jurnal Pendidikan Anak
ISSN : 2723245X     EISSN : 27230813     DOI : https://doi.org/10.46773/alathfal
Core Subject : Education,
AL-ATHFAL: Jurnal Pendidikan Anak,(E-ISSN :2723-0813) |(P-ISSN:2723-245X) is an open access journal containing research articles in the field of Early Childhood Education. AL-ATHFAL receives articles in Indonesian, English, and Arabic. This journal publishes articles twice a year in July and December. Al-Athfal uses the quietest plagiarism checker. This journal is published by the Prodi PIAUD STAI Muhammadiyah Probolinggo.
Articles 51 Documents
POSITIVE REINFORCEMENT UNTUK MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR DI KELAS PADA ANAK AUTIS Muhammad Nur Hidayah
Al-ATHFAL: Jurnal Pendidikan Anak Vol. 1 No. 1 (2020): Juli
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/al-athfal.v1i1.78

Abstract

Subjek laki-laki berusia 15 tahun yang mengalami gangguan autis. Metode asesmen yang dilakukan pada subjek berupa observasi, wawancara terhadap orang tua dan guru, pemberian tes intelegensi standar prgressive matrices (SPM) serta autism spectrum disorder screening questionnaire (ASDSQ). Permasalahan pada subjek adalah seringnya keluar masuk kelas saat pelajaran berlangsung sehingga proses belajar mengajar terganggu. Intervensi yang diberikan adalah modifikasi perilaku dengan teknik positive reinforcement yang disusun sebanyak 7 sesi. Tujuan pemberian intervensi tersebut untuk meningkatkan konsentrasi belajar dengan menurunkan frekuensi perilaku keluar masuk kelas saat pelajaran berlangsung. Hasil dari pemberian intervensi ini adalah menurunnya frekuensi perilaku keluar masuk kelas, yang sebelum pelaksanaan intervensi berjumlah 8 kali, namun setelah pelaksanan intervensi menurun menjadi 5 kali. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari dukungan dan komitmen orang tua dan guru.
KERJASAMA ORANG TUA DAN GURU DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK YANG ISLAMI DI RAUDLOTUL ATFAL Nur Khosiah; Robiatul Adawiyah; Siti Khofifah
Al-ATHFAL: Jurnal Pendidikan Anak Vol. 1 No. 1 (2020): Juli
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/al-athfal.v1i1.79

Abstract

Pendidikan anak usia dini memiliki fungsi mengembangkan semua aspek perkembangan anak, yaitu perkembangan kognitif, bahasa, fisik, sosial dan emosional. Jadi perkembangan kepribadian anak-anak dimulai di keluarga sejak ia lahir bahkan dalam kandungan ditambah dengan pendidikan anak usia dini (TK / RA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya guru dan orang tua dan kerjasama mereka dalam membentuk kepribadian anak-anak Islam dengan menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi dan kuesioner. Kolaborasi Orang Tua dan Guru dalam membentuk kepribadian Islam di RA Al-Hidayah Tongas Kabupaten Probolinggo dengan habituasi 81-100% melalui beberapa cara mengucapkan salam agama, mempraktekkan rasa hormat terhadap orang tua, guru dan orang lain, berlatih mencapai wudlu, berdoa, dan lain-lain. Kebiasaan melafalkan sholat harian, aqidah pendidikan, wudhu ', sholat dan mendidik anak-anak menjadi mulia, dll. Adapun atas kerjasama orangtua dan guru dalam membentuk kepribadian anak-anak Islam termasuk pertemuan rutin antara 3-4 kali setahun, orang tua dan guru saling mengunjungi ke sekolah atau ke rumah orang tua dan sebagainya. Kata kunci: Kolaborasi Orangtua dan Guru, Kepribadian Anak Islam
PERBANDINGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK DI DESA DAN KOTA BERDASARKAN JENIS KELAMIN Agustiarini Eka Dheasari
Al-ATHFAL: Jurnal Pendidikan Anak Vol. 1 No. 1 (2020): Juli
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/al-athfal.v1i1.81

Abstract

Perkembangan dapat terjadi apabila dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan sekitar anak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan kemampuan motorik kasar anak laki-laki dan perempuan di desa dan di kota. Enam puluh anak di desa dan kota (30 anak laki-laki dan 30 anak perempuan) diambil secara acak dari TK di desa dan kota yang berada di Yogyakarta. Anak-anak di uji kemampuan motorik kasar dengan menggunakan instrument penilaian The Frost-Wortham Developmental Checklist yang diadopsi dari standar kurikulum Australia. Anak-anak diuji menggunakan 7 kegiatan yang berkaitan dengan motorik kasar, tidak ada perbedaan kegiatan bagi anak laki-laki dan perempuan. Dari segi wilayah tempat tinggal yaitu di desa dan kota, hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan kemampuan motorik kasar pada anak yang tinggal di desa dan kota, Anak yang tinggal di desa memiliki nilai kemampuan motorik kasar lebih tinggi anak yang tinggal di kota. Berkenaan dengan jenis kelamin, dari 60 anak (30 laki-laki dan 30 perempuan), hasil menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemampuan motorik anak laki-laki maupun perempuan. Penelitian ini memperkuat kebutuhan akan lingkungan yang aman dan penuh kesempatan, yang memastikan bahwa anak-anak mencapai potensi perkembangan kemampuan mereka
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI MEDIA PAPAN FLANEL PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI TK GOTONG ROYONG KECAMATAN SIMOKERTO SURABAYA Rahayu Ida Hernawati
Al-ATHFAL: Jurnal Pendidikan Anak Vol. 1 No. 1 (2020): Juli
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/al-athfal.v1i1.82

Abstract

Penelitian menggunakan desain model putaran spiral. Model yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart menggunakan empat komponen penelitian dalam setiap langkah (perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi). Penelitian ini dilaksanakan di TK Gotong Royong Kecamatan Simokerto Surabaya . Dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2018-2019. Subjek pada penelitian ini adalah anak Kelompok A1 yang berusia 3-4 tahun di TK Gotong Royong Kecamatan Simokerto Surabaya   yang berjumlah 10 anak. Terdiri dari 6 laki-laki dan 4 perempuan. Berdasarkan penelitian motorik kasar ini, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara dua jenis kelamin. Hasil ini didukung oleh Sarihasih (2015), yang menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara keterampilan motorik kasar anak-anak di pedesaan dan perkotaan pada kelompok B. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa anak-anak berusia lima tahun memiliki kinerja potensi musik yang berbeda dan perkembangan motorik kasar
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI METODE BERCERITA DENGAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK DIDIK TK DEWI SARTIKA SURABAYA Rr Taviyah Sri Rejeki
Al-ATHFAL: Jurnal Pendidikan Anak Vol. 1 No. 1 (2020): Juli
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/al-athfal.v1i1.83

Abstract

Menerapkan pembelajaran bercerita melalui panggung boneka anak kelas B yang berusia 3-4 tahun dengan menunjukkan berbagai peristiwa yang ada disekitar anak. Untuk menarik minat anak, guru dapat menunjukkan peristiwa tersebut dengan tampilan boneka animasi pada saat pembelajaran. Sasaran pemantauan adalah efektivitas penerapan pembelajaran berbasis multimedia yang ditunjukkan dengan keterlibatan anak, keaktifan anak baik fisik ataupun mental, serta peningkatan pemahaman anak bercerita. Melakukan pengumpulan data dan menghitung presentase tingkat keberhasilan pemahaman bercerita.  Pada tahap ini, peneliti menentukan strategi untuk materi baru sebagai dasar perbaikan untuk menyusun tindakan selanjutnya. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah  perkembangan aspek menerima bahasa sudah mencapai 77% atau sebanyak 16 anak, aspek mengungkap bahasa mencapai 78% atau sebanyak 17 anak, aspek keaksaraan mencapai 80% atau sebanyak 19 anak. Hal ini sudah sesuai dengan target peneliti yaitu antara 75% sampai dengan 85%
PERANAN TERAPI BERMAIN UNTUK MENGATASI HAMBATAN EMOSI PADA ANAK USIA DINI Aries Dirgayunita; Agustiarini Eka Dheasari
Al-ATHFAL: Jurnal Pendidikan Anak Vol. 1 No. 2 (2020): Desember
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/al-athfal.v1i2.155

Abstract

Tidak ubahnya orang dewasa, anak-anak juga mengalami kejenuhan, kemarahan maupun ketidakstabilan emosi baik secara tiba-tiba maupun terpendam dalam kurun waktu tertentu. Yang membedakan adalah orang dewasa mampu secara verbal dan non verbal dalam mengungkapkan permasalahan yang dihadapinya. Sehingga dapat mencari dan menemukan pemecahan masalah yang dihadapinya tersebut. Sedangkan pada anak usia dini, mereka cenderung mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosinya yang dapat menimbulkan permasalahan bagi dirinya. Sehingga dengan bermain dapat digunakan sebagai media dan saran terapi yang tepat untuk mengekspresikan dan menyalurkan serta melampiaskan emosi, kemarahan, kecemasan maupun permasalahan yang dihadapinya tanpa menggunakan kata-kata secara verbal. Apa yang dirasakan anak baik yang berkaitan dengan emosi-emosi negatif dapat dikatarsiskan atau dikeluarkan melalui terapi bermain. Terapi bermain merupakan kegiatan atau aktivitas yang menggunakan permainan sebagai media terapi dengan menyenangkan, aman dan nyaman yang dilakukan anak dalam membentuk perilaku menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas terapi bermain dalam mengatasi hambatan emosi pada anak usia dini. Menggunakan pendekatan deskriptif. Rancangan terapi yang diganakan dalam penelitian ini dengan puzzle, merancang balok dan menggambar.
PENERAPAN PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN SCARBBLE GUNA MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA ANAK Devy Habibi Muhammad; Agustiarini Eka Dheasari; Putri Wulandari
Al-ATHFAL: Jurnal Pendidikan Anak Vol. 1 No. 2 (2020): Desember
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/al-athfal.v1i2.156

Abstract

Hal yang melatar belakangi penelitian ini minimnya penguasaan kosakata mata pelajaran bahasa pada peserta didik. Khususnya kelas ALIF, yang mana pada jenjang ini merupakan jenjang akhir pada fase kelas bawah. Kentalnya bahasa daerah, yakni bahasa madura membuat para siswa kesulitan menggunakan bahasa dengan cara yang baik dan benar. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada awal, perlu ada penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang kosakata anak didik menggunakan permainan scrabble. Permainan tersebut dimainkan dengan aturan yang sudah ditetapkan dan dimodifikasi sesuai tema pembelajaran. Kosakata siswa sebelum adanya tindakan sangat minim dan tidak berkmbang dengan baik. Siklus I masih menunjukkan presentase rendah, siswa sedikit kesulitan dalam bermain dan menyusun kosakata. Terbukti presentase berhasil hanya mencapai 29% sedangkan presentase belum berhasil sebesar 71%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus II mulai menunjukkan beberapa siswa aktif berbahasa, hal ini karena ada beberapa siswa yang sudah menggunakan bahasa sebagai bahasa sehari-hari. Hal ini dapat kita lihat presentase berhasil mencapai 64%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus 3 dengan menggunakan media pendukung sebagai penunjang keberhasilan sehingga menghasilkan prosentase yang meningkat sesuai harapan, pada siklus 1 29%, siklus II 64%, siklus 3 mencapai 86%.
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BAHASA DAN SOSIAL ANAK MELALUI MENDONGENG SEBAGAI PENINGKATAN LITERASI PADA ANAK USIA DINI Ferra Lorettha; Aries Dirgayunita
Al-ATHFAL: Jurnal Pendidikan Anak Vol. 1 No. 2 (2020): Desember
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/al-athfal.v1i2.157

Abstract

Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang paling sering digunakan oleh manusia dalam kehidupannya baik secara lisan maupun tulisan. Pemberian pembelajaran bahasa dapat diberikan mulai usia 0 tahun sampai masa akhir dalam kehidupan. Bahasa ibu adalah permulaan pembelajaran yang diperoleh anak yang biasa digunakan di rumah. Dengan bahasa anak dapat mengekspresikan emosi mereka. Kecerdasan setiap orang berbeda bergantung bagaimana mereka melatih dan sebanyak apa pengalaman yang mereka miliki. Kecerdasan pada anak dapat dilatih dengan cara dan metode yang sesuai dan dapat digunakan para orang tua. Orang tua akan bangga apabila memiliki anak yang memiliki kecerdasan lebih dibanding teman sebayanya. Tetapi orang tua juga tidak hanya memperhatikan kecerdasan yang melibatkan otak atau pikiran saja, para orang tua juga dituntut untuk mendidik dan melatih buah hati mereka mengenai aspek emosi, sehingga anak memiliki keseimbangan yang benar-benar diharapkan. Anak tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual, tetapi juga kecerdasan emosional.                       Pada usia sekitar 5-6 tahun anak-anak sering bermain dengan bahasa atau eksperimen dengan aturan-aturan dan pola-pola bahasa. Peran orang tua adalah memberikan fasilitas yang dibutuhkan sang anak. Sedangkan peran guru selain memberi fasilitas adalah mendidik dan melatih peserta didik. Orang tua harus peka dan mengetahu perkembangan fisik maupun mental anak. Namun, dalam kenyataannya orang tua mengalami kesulitan terhadap kendala yang dihadapi sang anak. Sehingga orang tua beranggapan bahwa “sekolah” adalah tempat yang sesuai untuk membentuk keterampilan anak.                       Penelitian yang akan peneliti lakukan berfokuspada ranah kognitif dan emotif anak. Penelitian ini difokuskan kepada keterampilan bercerita yang nantinya akan merangsang kecakapan kognitif dan emotif anak. Bercerita merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan salah satu aspek literasi yang penting. Setiap anak memiliki cara dan metode berbeda dalam bercerita, bergantung dari beberapa faktor yang memengaruhi, baik faktor internal (diri anak) seperti kepercayaan diri maupun faktor eksternal (luar diri si anak) seperti lingkungan dan lain sebagainya. Dengan kemampuan bercerita yang dimiliki anak, diharapkan anak mampu mengelola emosi mereka terhadap lingkungan sekitar, peka terhadap segala permasalahan, dan cerdas dalam mengambil keputusan.                       Dalam penelitian ini, hasil akhirnya adalah berupa metode yang dapat dilakukan orang tua dan guru untuk melatih anak ataupun peserta didik melalui bercerita yang kreatif dengan gerakan yang mendukung (dilengkapi dengan konteks) yang dapat direspon oleh orang sekitar sehingga terjadi interaksi yang interaktif dan membentuk kelas yang literat (jika di sekolah).
IMPLEMENTING ISLAMIC VALUES FOR CHILDREN IN FAMILY Abdul Hakim; Ahmad Fauzi; Benny Prasetiya
Al-ATHFAL: Jurnal Pendidikan Anak Vol. 1 No. 2 (2020): Desember
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/al-athfal.v1i2.158

Abstract

The role of religious education in the family environment is really needed, in shaping the personality of the children because they receive a very important education firstly from a family environment which can affect the development of a child. To get a good personality and avoid bad moral violations, therefore it is necessary to have religious guidance from an early age for the children in the family. The process of fostering religious values in shaping children's personalities can be started from birth to adulthood. Starting when they were born, they are introduced with a good sentence (kalimah thoyyibah), then after they grow and develop into children, the first thing that must be instilled is the religious values related to faith in Allah SWT and His Messenger, so that children believe in Allah SWT and can know Allah SWT confidently (ma'rifa tullah). Along with that, children are also guided about moral values in life, such as how to say good or polite words, dress well, get along or behave well, and so on. Good qualities are also instilled in children, such as the values of honesty, life justice, simplicity, patience, and others. Also, to make children have good moral values in the family environment, both the mother and the father must maintain their behavior or harmonize the relationship between the two and must be the role models for their children
COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY UNTUK MENURUNKAN PERILAKU MENGHINDAR Muhammad Nur Hidayah
Al-ATHFAL: Jurnal Pendidikan Anak Vol. 1 No. 2 (2020): Desember
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/al-athfal.v1i2.159

Abstract

13-year-old subject that is experiencing the avoidance behavior problem. The assessment method is carried out on the subject of observation, interviews, graphic tests, and standard prgressive matrices (SPM) intelligence tests. A given intervention is using the cognitive Behavior Therapy (CBT) approach with cognitive restructuring techniques, respiratory relaxation, and 8-session exposure. The goal of this intervention is to lower the avoidance behavior of chickens. The result of this intervention is that the subject is no longer dodge to the chickens and can interact directly with the chickens by holding and carrying it. It does not release because of the strong desire of the subject not to shy away from dealing with chickens and the support of parents and class guardians in school.