cover
Contact Name
Mahadri Dhrik
Contact Email
maharathi_dasa@yahoo.co.id
Phone
+62-82237088860
Journal Mail Official
ahpjournal@farmasimahaganesha.ac.id
Editorial Address
Jl. Tukad Barito No.57, Renon, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali 80226
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Acta Holistica Pharmaciana
ISSN : -     EISSN : 26568233     DOI : -
This journal is a general pharmacy with a holistical approach pharmacy journal that covers all aspects of pharmaceutical topics (but not limited to) such as : Clinical Pharmacy Community Pharmacy Pharmaceutics Pharmaceutical Chemistry Biotechnology Pharmacy Pharmacognosy Phytochemistry Pharmacoeconomic Other pharmaceutical topics....
Articles 57 Documents
Profil Terapi Antihipertensi pada Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Tunggal Putu Dian Marani Kurnianta; Ni Komang Ari Darmiati; Mahadri Dhrik; Agustina Nila Yuliawati
Acta Holistica Pharmaciana Vol 6 No 1 (2024): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v6i1.158

Abstract

Hipertensi merupakan keadaan peningkatan tekanan darah sistolik dan/ atau diastolik yang membutuhkan upaya pengendalian untuk mencegah morbiditas dan mortalitas di tengah prevalensinya yang tinggi di Indonesia, termasuk di Bali. Kontrol hipertensi untuk memperlambat perburukan penyakit berupa komplikasi organ dilakukan berdasarkan algoritma tata laksana. Intervensi farmakologi berperan besar dalam terapi hipertensi, terlebih akibat keragaman pemilihan antihipertensi yang diberikan pada pasien hipertensi dengan komplikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil penggunaan antihipertensi pada pasien hipertensi dengan komplikasi tunggal di salah satu rumah sakit umum swasta “X” Gianyar berdasarkan peresepan pada periode Januari-Desember 2019. Desain cross sectional diterapkan dengan pendekatan retrospektif non eksperimental terhadap data sekunder yang bersumber dari rekam medis sesuai kriteria inklusi. Data yang diikutsertakan dalam penelitian ini memenuhi persyaratan jika melibatkan pasien hipertensi rawat jalan dewasa dengan satu macam komplikasi yang menjalani pengobatan sama pada minimal dua kali peresepan secara berturut-turut. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan penyajian berupa tabel dan diagram. Dari sejumlah total 108 pasien hipertensi, kejadian komplikasi yang paling banyak dialami adalah diabetes melitus (50,00%). Kombinasi dua jenis antihipertensi berbeda paling sering ditemukan pada seluruh pasien (45,40%). Antihipertensi golongan angiotensin receptor blocker (ARB) dan calcium channel blocker (CCB) kelas dihidropiridin mendominasi profil penggunaan obat pada penelitian ini, baik pada monoterapi maupun terapi kombinasi (≥20%). Profil antihipertensi pada pasien yang diteliti menunjukkan pola yang cenderung taat pada algoritma terapi, sehingga kesesuaian obat ini perlu dievaluasi lebih lanjut terkait hasil kontrol tekanan darah pasien pada periode pengamatan yang lebih lama.
Penetapan Kadar Proantosianidin Ekstrak Etanol Biji Alpukat (Persea americana Mill.) dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis Sela Safitri; Siti Jubaidah; Henny Nurhasnawati
Acta Holistica Pharmaciana Vol 6 No 1 (2024): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v6i1.159

Abstract

Biji alpukat memiliki kandungan zat yang bermanfaat bagi tubuh yang dapat digunakan sebagai alternatif dalam mengobati sakit gigi, maag kronis, hipertensi dan diabetes melitus. Ekstrak etanol biji alpukat (Persea americana Mill.) memiliki kandungan senyawa flavonoid, alkaloid, tanin, dan proantosianidin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar proantosianidin ekstrak etanol biji alpukat (Persea americana Mill.) dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dimulai dengan pengumpulan biji buah alpukat yang diperoleh dari kebun alpukat jalan Berambai Kota Samarinda, pengolahan simplisia, pembuatan ekstrak dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 95%, skrining fitokimia, dan penetapan kadar proantosianidin menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan pembanding katekin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biji alpukat mengandung sejumlah besar alkaloid, flavonoid, saponin, triterpenoid, tanin dan proantosianidin. Ekstrak yang positif mengandung proantosianidin dengan penambahan pereaksi Vanilin-HCl pekat yang spesifik bereaksi pada polifenol dengan inti flavan-3-ol, kemudian dibaca pada panjang gelombang 499 nm, dan diperoleh rata-rata kadar proantosianidin dalam ekstrak etanol biji alpukat sebesar 2,41 mgCE/ g Ekstrak ± 0,88096.
Pengaruh Metode Ekstraksi terhadap Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Singkil (Premna corymbosa Rottl. et Willd) dengan DPPH secara Spektrofotometri UV-Vis Siti Jubaidah; Heri Wijaya; Alya Safira; Muhammad Marwan Ramadhan
Acta Holistica Pharmaciana Vol 6 No 1 (2024): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v6i1.160

Abstract

Daun singkil (Premna corymbosa Rottl. et Willd) merupakan salah satu tumbuhan yang mengandung senyawa flavonoid, yang memiliki aktivitas antioksidan. Metode ekstraksi yang tepat akan menentukan banyaknya jumlah bahan aktif yang didapat dalam suatu ekstrak. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas daun singkil berdasarkan perbedaan metode ekstraksi yaitu maserasi, refluks dan soxhlet.Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan tahapan dimulai dari pengumpulan bahan baku, determinasi tumbuhan, pembuatan simplisia, pembuatan ekstrak dengan metode maserasi, refluks dan soxhlet menggunakan pelarut etanol 70%, dan pengujian aktivitas antioksidan dengan DPPH (1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil) secara spektrofotometri UV-Vis. Analisis data yang dilakukan menggunakan statistik Kruskal-Wallis.Berdasarkan hasil penelitian dengan uji Kruskal-Wallis nilai signifikan (0,180) > nilai p-value 0,05 maka perbedaan metode ekstraksi tidak berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan ekstrak daun singkil. Hasil aktivitas antioksidan ekstrak daun singkil pada metode maserasi 40,56 ppm, refluks 41,59 ppm dan soxhlet 35,66 ppm. Aktivitas antioksidan dari ekstrak daun singkil termasuk sangat kuat.
Profil Pelayanan Resep di Apotek Wilayah Kecamatan Denpasar Barat I Nyoman Gede Tri Sutrisna
Acta Holistica Pharmaciana Vol 5 No 2 (2023): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v5i2.161

Abstract

Apotek merupakan sarana pelayanan kesehatan dalam membantu mewujudkan tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Kegiatan pelayanan kefarmasian semula hanya berfokus pada pengelolaan obat berlalih menjadi pelayanan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Apoteker atau tenaga teknis kefarmasian harus mampu berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain maupun pasien. Bentuk interaksi tersebut salah satunya adalah pelayanan resep yang dilakukan. Untuk itu dilakukan penelitian mengenai profil pelayanan resep di apotek di wilayah Kecamatan Denpasar Barat. Penelitian menggunakan metode purposive sampling. Data dari pelelitian ini diperoleh dari kuesioner yang diberikan dan diawab oleh apoteker dan tenaga teknis kefarmasian pada masing masing apotek yang terpilih. Kuesioner tersebut berisi sebelas indikator pelayanan resep di apotek yaitu pemberian nomor resep, pemeriksaan skrining administratif, pemeriksaan skrining farmasetik, pemeriksaan skrining terapetik, validasi penerimaan resep, pemeriksaan penyiapan obat, validasi penyiapan obat, pemeriksaan penyerahan obat, validasi penyerahan obat, pemeriksaan pengarsipan resep dan validasi pengarsipan resep. Dari hasil perhitungan dan analisis data diperoleh skor rata-rata pada setiap indikator sebagai berikut; indikator pemberian nomor resep 2,67 dengan klasifikasi baik, pemeriksaan skrining administratif 2,73 dengan klasifikasi baik, pemeriksaan skrining farmasetik 2,92 dengan klasifikasi baik, skrining terapetik 2,67 dengan klasifikasi baik, validasi penerimaan resep 2,98 dengan klasifikasi baik, pemeriksaan penyiapan 2,96 obat dengan klasifikasi baik, validasi penyiapan obat 3,00, pemeriksaan penyerahan obat 3,00 dengan klasifikasi baik, validasi penyerahan obat 2,79 dengan klasifikasi baik, pengarsipan resep 2,77 dengan klasifikasi baik, validasi pengarsipan resep 2,75 dengan klasifikasi baik.
Gambaran Distribusi Obat Indikator di Instalasi Farmasi Kabupaten Klungkung Anom Eka Kharisma
Acta Holistica Pharmaciana Vol 5 No 2 (2023): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v5i2.162

Abstract

Obat indikator adalah obat-obat yang dipilih sebagai obat pendukung program kesehatan ibu, kesehatan anak, penanggulangan dan pencegahan penyakit, pelayanan kesehatan dasar esensial. Agar obat indikator dapat diterima oleh unit pelayanan, maka dilaksanakan distribusi obat oleh Instalasi Farmasi Kabupaten. Pendistribusian obat yang efektif dapat menjamin ketersediaan jenis dan jumlah obat indikator dari Instalasi Farmasi secara merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan unit pelayanan.Jenis penelitian adalah deskriptif-retrospektif. Data kuantitatif diperoleh dari SBBK, LPLPO Puskesmas bulan Januari sampai dengan Maret 2020 dan kartu stok gudang Instalasi Farmasi Kabupaten Klungkung. Hasil penelitian, diperoleh bahwa distribusi obat indikator di Instalasi Farmasi Kabupaten Klungkung belum terlaksana secara maksimal. Diantaranya ketepatan distribusi obat indikator diperoleh hasil sebesar 88,89% yang menunjukkan belum sesuainya distribusi yang dilakukan IFK Klungkung dengan standar yaitu 100%. Tingkat ketersediaan obat yang sudah baik dan memenuhi standar yaitu sebesar 93,24% serta rata-rata waktu kekosongan obat yang memperoleh hasil sebesar 1,68% dan belum memenuhi standar yaitu 0%. Simpulan penelitian adalah gambaran distribusi obat indikator di Instalasi Farmasi Kabupaten Klungkung belum dilaksanakan secara maksimal dan harus diperbaiki ke depannya untuk menjamin ketersediaan jenis dan jumlah obat indikator di unit pelayanan.
Kajian Pola Penggunaan Obat Pada Penderita Traveller’s Diarrhea Dengan Infeksi di Sebuah Klinik di Ubud - Bali Nyoman Gede Tri Sutrisna; Mahadri Dhrik; Dewa Ayu Sintya
Acta Holistica Pharmaciana Vol 5 No 2 (2023): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v5i2.163

Abstract

Traveller’s Diarrhea adalah salah satu jenis diare yang sering dialami oleh para wisatawan yang dapat terjadi karena adanya infeksi bakteri, virus, parasit dan malabsorbsi. Pada pengobatan traveller’s diarrhea yang disebabkan oleh infeksi umumnya menggunakan antibiotik yang disertai obat penunjang lainnya. Tingginya penggunaan antibiotik pada penderita traveller’s diarrhea merupakan salah satu faktor resiko terjadinya resistensi antibiotik yang semakin meningkat. Untuk itu dilakukan penelitian untuk menganalisis pola penggunaan obat pada penderita traveller’s diarrhea dengan infeksi di UbudCare Clinic. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross - sectional dan jenis penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif yang dilakukan secara restropektif dengan menganalisis resep pada rekam medis yang tersedia. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara non random, purposive sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi dari bulan Januari 2019 – Februari 2020. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh sampel penelitian sebanyak 54 penderita dengan hasil yaitu penyebab infeksi utama pada penderita traveller’s diarrhea adalah amoebiasis + bakteri (59,26%). Antibiotik yang paling banyak digunakan pada penelitian ini adalah ciprofloxacin (70,37%), kombinasi ciprofloxacin+metronidazole (16.66%), azithromycin (5,56%) dan cefixime (5.56%). Sedangkan, sebagai terapi simtomatis yang paling banyak diberikan adalah antidiare seperti loperamid HCL (40.74%) dan attapulgit (22,22%), antipiretik yaitu paracetamol (31,48%), antiemetik yaitu ondansentron (44,44%), hyoscine-butylbromide tunggal (1,85%), dan terapi suportif seperti oralit (53,70%) dan probiotik (35,19%). Berdasarkan studi pemeriksaan literatur, penggunaan obat diatas telah sesuai dengan pedoman pengobatan diare.
Penanganan Pada Pasien Yang Mengalami Gangguan Otot Akibat Pemberian Obat Golongan Statin (SAMS): Review Warrantia Citta Citti Putri; Murtiyana Sari; Fitri Ayu Wahyuni; Nining Suryani
Acta Holistica Pharmaciana Vol 6 No 1 (2024): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v6i1.164

Abstract

Pengobatan dislipidemia adalah proses pengobatan jangka panjang yang bertujuan menurunkan dan menjaga kadar lipid dalam darah. Dalam hal ini, obat golongan statin menjadi pilihan utama karena efektivitasnya dalam mengurangi risiko kematian dan morbiditas. Meskipun efek sampingnya relatif dapat ditoleransi, nyeri otot adalah efek samping yang sering muncul dan perlu diperhatikan. Jika nyeri otot berlangsung lama dan semakin parah, dapat menyebabkan gangguan otot yang memerlukan penanganan khusus. Banyak pasien dewasa yang berhenti mengonsumsi statin karena efek samping ini, yang berdampak signifikan pada kesehatan. Berhenti mengonsumsi statin juga berhubungan dengan peningkatan kadar LDL (kolesterol jahat) dan mengurangi peluang mencapai target LDL. Intoleransi terhadap statin juga dikaitkan dengan risiko infark miokard berulang, penyakit jantung koroner, dan kematian yang lebih tinggi. Oleh karena itu, strategi pengelolaan dan pengobatan yang optimal harus mempertimbangkan dosis statin yang dapat ditoleransi dan kombinasi dengan terapi penurun lipid non-statin untuk mencapai target LDL yang diinginkan.