cover
Contact Name
Muladi Putra Mahardika
Contact Email
muladimahardika@yahoo.com
Phone
+6285327061300
Journal Mail Official
parapemikir@poltektegal.ac.id
Editorial Address
Jalan Mataram No 9 Kota Tegal
Location
Kota tegal,
Jawa tengah
INDONESIA
Parapemikir Jurnal Ilmiah Farmasi
ISSN : 20895313     EISSN : 25495062     DOI : 10.30591
Core Subject : Health, Science,
Parapemikir journals based on the results of research in the field of Pharmacy science and community covering Social Behavior and Pharmacy Administration including Pharmacy, Biopharmaceuticals, Drug Submission Systems, Physical Pharmacy, Pharmaceutical Technology, Microbiology and Biotechnology Pharmacy, Pharmacology and Toxicology, Pharmacokinetics, Pharmaceutical Chemistry , Pharmaceutical Chemistry, Biological Pharmacy, Community and Clinical Pharmacy, Pharmaceutical Marketing, Alternative Medicine, Pharmacy Management, Farmakoekonomi, Farmakoepidemiology, Social Pharmacy, Pharmacy Policy.
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 3 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi" : 20 Documents clear
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK TELUR KEONG MAS (Pomacea canaliculata) DENGAN METODE DPPH (2,2-DIFENIL-1-PIKRILHIDRAZIL) MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Eva Kholifah
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 3 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i3.4817

Abstract

Antioxidant are compound that could donate one or more electron to free radical to inhibit free radical reaction. One of the mollusc that has the potential to be an antioxidant is the egg of the gold snail (Pomacea canaliculata). The purpose of this study was to determine the antioxidant activity of gold snail egg. Testing of antioxidant activity was carried out by the DPPH (2,2-diphenyl-1-picrilhydrazyl) method. Gold snail egg are macerated with a mixture of solvent acetone:methanol (1:8). The extract which had been vaporized, was tested its phytochemical compound with phytochemical screening test, the results of the phytochemical screening of the extract showed positive contain alkaloid, flavonoid, steroid, triterpenoid, saponin, and protein. The gold snail egg extract was then tested for its antioxidant activity quantitatively to obtain IC50 (Inhibitory Concentration) values from the extract using UV-Vis spectrophotometry at a wavelength (λmax) of 515 nm with vitamin C as a positive control. The results of spectrophotometric measurements show that gold snail egg extract has an IC50 value of 4,890 μg / ml and vitamin C has an IC50 value of 2,792 μg / ml. According to the result, it can be concluded that antioxidant activity of golden snail egg extract is lower than vitamin C but still potential as an antioxidant.
AKTIVITAS SEDIAAN SALEP ANTIJERAWAT EKSTRAK ETANOL Caulerpa racemosa TERHADAP Staphylococcus aureus Abdul Wahid Suleman; Muhammad Yusuf; Nova Clarita Dama
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 3 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i3.5185

Abstract

Anggur laut (Caulerpa racemosa) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, fenol dan tanin yang berfungsi sebagai senyawa antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ekstrak etanol anggur laut dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan salep antijerawat yang stabil secara fisika dan kimia serta dan aktivitas sediaan sebagai antijerawat terhadap Staphylococcus aureus. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental, yakni ekstrak anggur laut dilakukan maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Salep antijerawat dibuat dengan berbagai konsentrasi yaitu F1 (18%), FII (19%), FIII (20%), K- (Basis salep) dan K+ (Gentamicin). Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji stabilitas sediaan salep ekstrak etanol anggur laut homogen, daya sebar 5-5,5 cm, signifikasi 0,49 (p0,05). Daya lekat 5,98-9,22 detik, signifikasi 0,01 (p0,05). pH 4,7-5,0, signifikasi 0,01 (p0,05). Viskositas 4.750-12.200 m.Pa.s, signifikasi 0,74 (p0,05). Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode sumuran. Berdasarkan uji aktivitas antibakteri terlihat adanya zona hambat yang terbentuk. Diameter zona hambat pada sediaan salep dengan konsentrasi 18% sebesar 9,8±0,73 mm (sedang), konsentrasi 19% sebesar 10,2±1,17 mm (sedang), konsentrasi 20% sebesar 11,1±0,26 mm (kuat), K+ (Gentamicin) sebesar 15,6±0,75 mm (kuat), dan untuk K- (Basis salep) tidak mempunyai kemampuan dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus. Hasil uji One Away Anova diperoleh nilai signifikan 0,00 (p0,05) yang berarti terdapat perbadaan yang bermakna dari masing-masing konsentrasi. Hasil uji Pos Hoc Test LSD menunjukkan ada perbedaan bermakna aktivitas antara K- (Basis salep) dengan FI, FII, FIII karena p0,05. Maka disimpulkan bahwa esktrak anggur laut dapat diformulasikan sebagai sediaan salep yang memiliki aktivitas antijerawat terhadap Staphylococcus aureus pada konsentrasi 20% dengan luas zona hambat 11,1±0,26 mm dikategorikan kuat.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BUAH CABAI KATOKKON (Capsicum chinense Jacq.) ASAL TANA TORAJA DENGAN METODE DPPH Taufiq Taufiq; Rusmin Rusmin; Arief  Azis
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 3 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i3.5432

Abstract

Chili pepper (Capsicum sp.) known to contain vitamin C which can act as a source of antioxidants. The purpose of this study was to determine the amount of antioxidant activity of ethanol extract of chili katokkon (Capsicum chinense Jacq.) and Vitamin C. The extraction method used is maceration. Antioxidant activity was determined using the DPPH method, which then measured the absorbance using a UV-Vis spectrophotometer and then repeated up to three times. The value of IC50 chili katokkon in replication 1 is 51.2678 µg/mL, replication 2 is 51.2275 µg/mL, and replication 3 is 50.2991 µg/mL, so that the average value of IC50 chili katokkon is 50.9315 Keywords : Katokkon Chili, antioxidant, IC50 value. while the IC50 value of vitamin C in replication 1 is 6.1926 µg/mL, replication 2 is 6.3202 µg/mL, and replication 3 is 6.2253 µg/mL, so that the average value of IC50 vitamin C is 6.24603 µg/mL. based on these results, it was concluded that the level of antioxidant power of katokkon chili is at a strong level (50-100 µg/mL) while vitamin C is at a very strong level (50 µg/mL).
PENETAPAN KADAR FLAVONOID EKSTRAK AIR BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava Linn) Aulia Nur Rahmawati; Eka Wisnu Kusuma; Dwi Saryanti
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 3 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i3.5746

Abstract

Buah jambu biji merah (Psidium guajava Linn) memiliki kandungan metabolit sekunder yang melimpah, namun penentuan parameter ekstrak dengan pelarut air masih belum dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar flavonoid total dari ekstrak air buah jambu biji merah sebagai bagian kecil dari proses standarisasi ekstrak air buah jambu biji merah. Metode yang digunakan adalah metode Wilstater “cyanidin” untuk pengujian flavonoid secara kualitatif dan metode kolorimetri alumunium klorida (AlCl3) untuk pengujian secara kuantitatif. Penentuan panjang gelombang maksimal, operating time, kurva baku kuersetin dan penetapan kadar flavonoid sampel dilaksanakan menggunakan spektrofotometer Uv-Vis. Hasil pengujian kualitatif menunjukkan terjadinya perubahan warna menjadi oranye kekuningan, sementara hasil pengujian kuantitatif menunjukkan bahwa kadar flavonoid ekstrak air buah jambu biji merah dapat diukur menggunakan kurva baku quercetin dengan panjang gelombang 350-500 dan operating time selama 30 menit Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak air buah jambu biji merah terdeteksi mengandung flavonoid dengan kadar sebesar 3,293±0,155 mgQE/g.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN Syzygium polyanthum DAN Terminalia catappa L. SECARA IN VITRO DAN IN SILICO Luthfi Hidayat Maulana; Rizki Noor Prastyono; Syaiful Prayogi; Erni Murniningsih; M. Zidan Alfarikhi
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 3 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i3.5163

Abstract

Reactive Oxygen Species (ROS) is a radical which is a by-product of metabolic processes. An imbalance between the number of free radicals and the amount of endogenous antioxidants can cause oxidative stress and cause problems for body cells that can cause various metabolic diseases or other degenerative diseases. Exogenous antioxidants can be chemical compounds resulting from synthesis or materials derived from nature that can inhibit the oxidation process. Phenol group compounds can be used as antioxidants. Salam plants (Syzygium polyanthum) and ketapang (Terminalia catappa L.) are rich in phenols. In vitro antioxidant testing using other methods such as DPPH (2,2-Diphenyl-1-Pikrylhidrazyl), in silico, molecular docking was carried out by targeting the heme oxygenase-1 (HO-1) protein to test antioxidant activity with analysis showing binding and strengthening evidence of impending chemical interactions. Based on in vitro testing, ketapang leaf extract has better antioxidant activity compared to bay leaf extract, with an IC50 value of 6.631 and the in silico results of the constituent compounds of ketapang leaves have the best docking value, namely compound 14 with a value of -88.18. Both of these test results reinforce each other
TINGKAT PEMAHAMAN DAN FAKTOR KEPATUHAN MINUM OBAT ARV PADA PASIEN HIV/AIDS Adib Samudra Putra; Saepuddin Saepuddin; Suci Hanifah
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 3 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i3.5298

Abstract

Patients with HIV/AIDS require long-term therapy, so adherence is a significant thing that needs attention. aim  of this article review is to find out the Level of Understanding and Compliance Factors in Taking ARV Medication in HIV/AIDS Patients. The research was conducted in November 2022 by searching for Indonesian articles related to article reviews with the year of publication 2017-2022 in the Google scholar database using the keyword "HIV/ AIDS”, “adherence to taking ARV medication”, and “HIV understanding. Then found 15 journals related to understanding and factors that influence adherence to taking ARV medication with the correlative analytic research method with a cross sectional approach. After further evaluation, 7 relevant journals were found. Next is done by analysis with the approach. A person's understanding of HIV/AIDS is not influenced by their level of education. Family and social support affects the level of patient adherence to routinely taking ARV drugs. Intensive counseling needs to be given to patients and their families as well as the social environment so that patients with HIV/AIDS can be more compliant in using ARV therapy
EFEKTIVITAS ANTIBIOTIK PASIEN DEMAM TIFOID RAWAT INAP DI RSAU dr. SISWANTO LANUD ADI SOEMARMO TAHUN 2022 Galuh Puspita Sari; Kusumaningtyas Siwi Artini; Tatiana Siska Wardani
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 3 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i3.5379

Abstract

Demam tifoid merupakan penyakit infeksi sistem pencernaan yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid rawat inap di RSAU dr. Siswanto Lanud Adi Soemarmo pada tahun 2022. Penelitian menggunakan metode retrospektif dengan sampel sebanyak 52 pasien. Jenis antibiotik yang digunakan kombinasi antibiotik tiamfenikol dan inj seftriakson, tiamfenikol dan inj sefotaksim, sefiksim dan inj seftriakson, sefiksim dan inj sefotaksim, sefiksim dan inj sefoperazon. Efektivitas terapi dinilai dari besarnya penurunan suhu dan lama rawat inap. Pasien demam tifoid rawat inap didominasi pasien perempuan sebanyak 27 (51,9%). Sebagian besar pasien berusia 18-45 tahun 40 pasien (76,9%). Karakteristik klinis berdasarkan kadar leukosit didominasi pasien leukosit normal 42 pasien (80,8%), sedangkan  karakteristik klinis berdasarkan tes uji widal 52 pasien  positif (100%). Hasil penelitian menunjukkan antibiotik yang paling banyak digunakan kombinasi tiamfenikol dan inj seftriakson 33 pasien (63,5%). Lama rawat inap paling singkat pada pasien dengan terapi kombinasi sefiksim dan inj seftriakson (2,15 hari), diuji menggunakan One-way Anova (p=0,0240,05). Penurunan suhu yang paling besar dicapai pasien dengan terapi tiamfenikol dan inj seftriakson (2,24oC), diuji dengan Kruskal-Wallis (p=0,068 0,05).  Kata kunci -- Demam tifoid, Efektivitas antibiotik, Kombinasi antibiotik
COST OF ILLNESS PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 JKN NON PBI DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2022 Finda Hamidah; Yustisia Dian Advistasari; Wulan Kartika Sari
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 3 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i3.5706

Abstract

Diabetes mellitus is a group of metabolic diseases characterized by hyperglycemia resulting from defects in insulin secretion. Diabetes Mellitus is classified into several types, namely type 1 diabetes mellitus, type 2 diabetes mellitus, gestational diabetes mellitus, and other types of diabetes mellitus. Treatment of diabetes mellitus requires a large amount of money because it requires a lifetime of treatment and frequent co-morbidities. The purpose of this study was to determine the characteristics of patients with type 2 diabetes mellitus and to determine the average direct medical costs in patients with type 2 diabetes mellitus with or without comorbidities at the inpatient installation of RSI Sultan Agung Semarang in 2022. The results of this study were 84 patients who met the inclusion criteria with a total of 43 female patients and 41 male patients. The most dominant age range is in the age range of 55-65 years. The type 2 diabetes mellitus patients with comorbidities with a total of 80 patients with 34 types of comorbidities of IDR 4,202 .124. Type 2 diabetes mellitus patients with the most comorbidities were type 2 diabetes mellitus patients with hypertension comorbidities with a total of 17 patients.
HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA SWAMEDIKASI DAN PENANGANAN DEMAM PADA ANAK DI SDN GUNUNGREJO 02 MALANG wiwin rohma maulidah; Nanang Ardianto; Novyananda Salmasfattah; Fika Maharani
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 3 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i3.5849

Abstract

Masalah kesehatan yang paling umum terjadi pada anak adalah demam. Demam merupakan proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang terjadi ketika suhu tubuh melebihi suhu normal (38°C). Meski beberapa kasus demam bisa diobati tanpa intervensi medis, demam tinggi bisa berdampak buruk pada anak. Swamedikasi yaitu usaha yang sering dilakukan masyarakat untuk dalam mengatasi keluhan atau gejala penyakit seperti demam. penelitian ini bersifat kuantitatif non experimental dengan metode korelatif. Pada penelitian menggunakan kuisioner. Pada penelitian ini guna penentuan sampel menggunakan teknik “probability sampling” yaitu proses pengambilan populasi ke dalam sastra. Dari populasi kemudian di bagi kedalam sebuah sampel.Dalam penelitian ini populasi orang tua di SD Gunung rejo 02 Malang sebanyak 229 dari perhitungan di peroleh 80 responden. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SD Gunungrejo 02 Malang, dengan jumlah responden 80. Dengan presentasi 100% semua wanita (ibu). diketahui usia 57.9% banyaknya responden berusua 30-40 tahun. tingkat pendidikan ibu, mayoritas SMA presentase 48,75%. Responden pengetahuan yang baik dengan nilai 68,75%. Penanganan 85% baik. Pada uji hubungan antara dua variable pengetahuan dan penanganan swamedikasi demam pada anak di dapatkan nilai r hitung uji korelasi  sebesar 0,701 dengan nilai signifikan (p value) sebesar 0,000 Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan pengetahuan dan penangan swamedikasi demam pada anak.
GAMBARAN TINGKAT KEPATUHAN PENGOBATAN PASIEN ASMA DI RSUP SURAKARTA Risma Sakti Pambudi; Oktaria Pratama Dewi; Khotimatul Khusna
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 3 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i3.5162

Abstract

Asma merupakan penyakit kronis saluran pernapasan yang ditandai oleh adanya inflamasi, peningkatan reaktivitas terhadap berbagai stimulus, dan penyempitan saluran napas yang bisa kembali secara spontan atau dengan pengobatan yang sesuai. Di Indonesia pada tahun 2016 prevalensi asma mengalami kenaikan 0,5%, sedang pada tahun 2018 prevalensi penyakit asma mencapai 2,4% dan di jawa tengah mencapai 1,77%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan pada pengobatan pasien asma di Rumah Sakit Umum Pusat Surakarta. Penelitian ini termasuk penelitian observasional deskriptif dengan jumlah sampel penelitian 90 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan metode kuesioner MMAS-8. Teknik analisa data yan digunakan adalah analisa deskriptif dengan menghitung skor total jawaban yang menunjukkan nilai total kepatuhan tinggi ≥ 8, kepatuhan sedang 6-7, kepatuhan rendah ≤ 6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakterisitk responden, berdasarkan usia mayoritas berusia 41-60 tahun 44,4%, mayoritas berjenis kelamin perempuan 66,7%, mayoritas berpendidikan SMA 60%, mayoritas ibu rumah tangga 37,8%, mayoritas memiliki penyakit penyerta rhinitis 10%. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa responden dengan tingkat kepatuhan tinggi sebanyak 25,6%, tingkat kepatuhan sedang sebanyak 51,1% dan tingkat kepatuhan rendah sebanyak 23,3%.

Page 1 of 2 | Total Record : 20


Filter by Year

2023 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 3 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 2 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 3 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 2 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 1 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 2 (2021): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 1 (2021): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 2 (2020): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 1 (2020): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 2 (2019): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 1 (2019): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 2 (2018): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 1 (2018): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 2 (2017): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 1 (2017): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 2 (2016): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 1 (2016): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 4, No 2 (2015): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 4, No 1 (2015): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 3, No 2 (2014): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 3, No 1 (2014): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2, No 4 (2013): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2, No 3 (2013): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1, No 2 (2012): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1, No 1 (2012): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi More Issue