cover
Contact Name
Resmana Lim
Contact Email
editor.dimensi.ppi@petra.ac.id
Phone
+62312983147
Journal Mail Official
ppi@petra.ac.id
Editorial Address
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya 60236
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Dimensi Insinyur Profesional
ISSN : -     EISSN : 30321565     DOI : https://doi.org/10.9744/jdip
Core Subject : Engineering,
Jurnal Dimensi Insinyur Profesional is published biannually, in March and September, by Petra Christian University, Indonesia. Jurnal Dimensi Insinyur Profesional aims to: 1) Promote a comprehensive approach to engineering incorporating viewpoints of different disciplines, 2) Strengthen academic exchange with other institutions, 3) Encourage scientist, practicing engineers, and others to conduct research and other similar activities.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 1 (2024): Maret 2024" : 8 Documents clear
Evaluasi Penyediaan Air Bersih Di Kecamatan Maulafa Kota Kupang Wenceslaus Reinaldo Fernandez; Tanti Octavia
Jurnal Dimensi Insinyur Profesional Vol. 2 No. 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/jdip.2.1.1-5

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan penduduk yang cukup tinggi menyebabkan kebutuhan air bersih juga semakin meningkat, salah satunya di Kecamatan maulafa. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kinerja jaringan distribusi air bersih di kecamatan maulafa. Evaluasi kinerja jaringan distribusi air bersih ditinjau berdasarkan aspek pelayanan danberdasarkan hasil kuesioner, Berdasarkan hasil evaluasi didapatkan bahwa hanya sekitar 22,58% (18840 dari 85455 jiwa) masyarakat Kecamatan Maulafa yang terlayani PDAM Kota Kupang atau masih sekitar 64615 jiwa masyarakat kecamatan maulafa yang tidak mendapat pelayanan dari PDAM kota kupang, total kekurangan kebutuhan air di kecamatan maulafa sekitar 140 liter/ detik. Hasil survey juga menunjukkan pelayanan dari pihak PDAM Kota Kupang masih kurang maksimal seperti distribusi air ke pelanggan tidak lancar/aliran airnya tidak mengalir secara kontinyu, kurangnya pemeliharaan operasional dari pihak PDAM.
Pembangunan Rumah dan Showroom Untuk Kenyamanan Penghuni di Surabaya Nikolaus Lukyanto; Jimmy Chandra; Hendra Tjahjadi
Jurnal Dimensi Insinyur Profesional Vol. 2 No. 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/jdip.2.1.6-15

Abstract

Kenyamanan sebuah tempat tinggal sangat menjadi hal yang krusial bagi penghuninya. Lingkungan sebuah tempat tinggal dipengaruhi beberapa hal diantaranya kenyamanan dan keamanan. Seorang kontraktor Design and Build (D&B) memiliki peran penting dalam mendesain sebuah bangunan hunian yang dinilai dari nilai estetika (tampilan visual) dan desain struktur rumah. Selain itu kontraktor juga bertanggung jawab atas kepuasan owner. Dalam pembangunan rumah untuk menciptakan suasana yang nyaman perlu memperhatikan beberapa faktor, seperti ergonomi, estetika, ketahanan struktural, partisipasi masyarakat, dan pekerja. Keergonomisan sebuah bangunan tempat tinggal berpengaruh pada efisiensi energi. Efisiensi energi berpengaruh terhadap hal-hal seperti pengurangan biaya operasional, penghematan energi, dan membuat hunian menjadi sebuah bangunan ramah lingkungan. Pemilihan penggunaan Desain sebuah bangunan perlu memperhitungkan prinsip ergonomi yang menunjang kebutuhan fisik pemilik hunian. Estetika pada sebuah ruangan dapat berpengaruh pada efek psikologis penghuninya. Ketahanan struktural sebuah bangunan juga merupakan bagian penting dalam proses pembangunan dimana dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti desain struktural, bahan bangunan yang digunakan, serta pengawasan selama masa konstruksi. Faktor perijinan dengan tetangga dan instansi lingkungan setempat sangat mempengaruhi pekerjaan terutama pada produktivitas pekerjaan. Tenaga kerja juga sangat berpengaruh terhadap pekerjaan. Penggunaan teknologi seperti BIM (Building Information Modelling) dapat menjadi solusi apabila terdapat hambatan dalam memahami gambar lokasi (shop drawing) dan penentuan pekerjaan tambahan selama proses pembangunan. Identifikasi risiko dan implementasi manajemen risiko perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dalam penentuan pekerjaan apa yang diperlukan perhatian khusus untuk menghindari adanya kecelakaan kerja.
Penilaian Bangunan Hijau Dari Aspek Produksi Carbon Footprint Dengan Menggunakan Rating Tool EDGE Pada Tahap Desain (Studi Kasus Gedung Kedokteran Universitas Katolik Soegijapranata) Rezza Mahendra Putra; Surya Hermawan
Jurnal Dimensi Insinyur Profesional Vol. 2 No. 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/jdip.2.1.16-20

Abstract

Industri konstruksi telah mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa dekade terakhir, didorong oleh inovasi teknologi, dan perubahan kebutuhan pasar yang meningkat setiap tahun-nya. Namun dibalik kemajuan industri konstruksi memberikan dampak negatif yang patut diperhatikan. Berkurangnya lahan hijau, penggunaan sumber daya alam berlebihan, dan jejak karbon yang ditinggalkan oleh industri bangunan dapat menjadi masalah serius. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini secara Profesionalisme adalah melihat seberapa efektif bangunan dengan konsep ramah lingkungan mampu untuk menekan produksi jejak karbon pada fase desain, secara Etika meninjau bagaimana sikap dan tangung jawab insinyur sebagai pelaku industri ini menanggapi gerakan konsep bangunan ramah lingkungan dan secara K3 meninjau bagaimana pengaruh prosedur pemberlakuan prosedure K3 di lapangan dapat mempengaruhi produksi jejak karbon. Adapun metode yang digunakan adalah observasi kualitatif dengan menganalisis total jejak karbon dari dua jenis bangunan, insinyur dapat mengevaluasi efektivitas penerapan prinsip bangunan ramah lingkungan. Penggunaan perangkat lunak EDGE untuk menganalisis data juga memberikan pendekatan yang canggih dalam mendapatkan hasil yang akurat. Hasil dari penelitian ini adalah secara profesionalisme bangunan dengan konsep ramah lingkungan mampu untuk menekan produksi jejak karbon pada fase desain sebesar 94 kgCO2e/m2, secara etika lingkungan memvalidasi penggunaan konsep bangunan ramah lingkungan secara K3 prosedure K3 di lapangan dapat mempengaruhi produksi jejak karbon. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan perbandingan dengan program sertifikasi lain seperti LEED atau BREEAM juga dapat menjadi pertimbangan untuk penelitian mendatang.
Analisa Keprofesionalan dan K3 dalam Manajemen Waste pada Proyek Konstruksi Rumah Tinggal di Surabaya Daniel Mulyono Kresnadi; Surya Hermawan; Susmarsongko Budi Prasetyo
Jurnal Dimensi Insinyur Profesional Vol. 2 No. 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/jdip.2.1.21-30

Abstract

Salah satu material dalam proyek konstruksi yang sering digunakan adalah besi beton bertulang. Pengelolaan material yang kurang efisien dalam proyek konstruksi akan menimbulkan pemborosan material dan timbunan waste material yang berlebihan sehingga menyebabkan naiknya biaya proyek dan dapat membahayakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) para pekerja konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis upaya untuk meminimalkan waste dari pemotongan tulangan dengan tetap memperhatikan K3. Upaya untuk meminimalkan waste besi beton bertulang adalah dengan melakukan optimasi dengan metode integer linear programming dengan bantuan program MATLAB. Data yang digunakan adalah Proyek Konstruksi rumah tinggal dua lantai di Surabaya. Hasil dari proses optimasi adalah 31 pola pemotongan yang digunakan untuk mengurangi waste dari 112 pola pemotongan yang dihasilkan. Penggunaan besi beton bertulang diameter 10 mm dapat dihemat sebanyak 5 lonjor atau 4,032% dengan waste sebesar 10,09 m. Upaya untuk menjaga K3 adalah dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan memperhatikan peletakkan waste agar tidak membahayakan pekerja. Penelitian ini berhasil mengoptimasi pemotongan tulangan dengan mengurangi waste sebesar 4,032% dengan tetap memperhatikan K3.
Perancangan Sistem Penjadwalan Perawatan Yang Mendukung Total Productive Maintenance Di P.T. X Didik Wahjudi; Resmana Lim; Evander Budi
Jurnal Dimensi Insinyur Profesional Vol. 2 No. 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/jdip.2.1.48-55

Abstract

P.T. X yang memproduksi timba plastik memiliki Overall Equipment Effectiveness awal sangat rendah. Selain itu, divisi perawatan perusahaan melakukan perawatan tanpa adanya jadwal perawatan yang pasti sehingga pekerja hanya mengandalkan pengalaman mereka. Penelitian ini berfokus pada pembuatan jadwal perawatan preventif yang mendukung penerapan delapan pilar Total Productive Maintenance. Upaya perbaikan tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai OEE. Langkah awal yang dilakukan ialah memilih obyek mesin yang kritis sesuai dengan informasi dari pihak manajemen perusahaan. Langkah berikutnya adalah melakukan perhitungan nilai OEE berdasarkan data arsip laporan produksi pada mesin yang dipilih. Dari perhitungan OEE dan six big losses diperoleh kerugian apa yang paling dominan terjadi pada mesin tersebut. Hasil identifikasi kerugian tersebut dipakai sebagai patokan untuk membuat sistem penjadwalan perawatan dan upaya perbaikan lain yang mendukung implementasi TPM. Setelah jadwal perawatan tersebut diterapkan bersama dengan usulan-usulan perbaikan lainnya, penulis melakukan pengumpulan data pasca penerapan perbaikan. Dari data yang terbaru didapatkan peningkatan nilai OEE menjadi 61,91%.
Pengaruh Internal Pressure Pada Pengelasan Sleeve Pada Pipa ASTM A 106 Grade B Very Dwi Prasetiyo; Resmana Lim
Jurnal Dimensi Insinyur Profesional Vol. 2 No. 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/jdip.2.1.31-47

Abstract

Sleeve merupakan metode maintenance atau repair yang biasa diaplikasikan in-service pipelines atau piping system. Metode ini prinsip dasarnya identik dengan doubling plate tapi memiliki masalah yang lebih rumit. Metode ini diaplikasikan jika pipelines atau piping system mengalami kerusakan minor seperti internal corrosion yang mengakibatkan tebal dari pipa sudah berkurang dari tebal minimum yang dipersyaratkan. Sebelum sleeve diaplikasikan haruslah dibuat mock-up terlebih dahulu. Metode ini juga merupakan salah satu prosedur bila akan dilakukan hot tapping. Dalam pengelasan ini menggunakan material pipa ASTM A 106 grade B setara dengan API 5L grade B NPS 12 sch 40, sleeve SA 516 grade 70 dengan tebal 8 mm dan backing A 36 dengan tebal 3 mm. Proses pengelasan dilakukan dengan metode SMAW pada posisi 4G dan 2F dengan elektroda pada 4G menggunakan AWS E-7016 untuk root dan fill menggunakan AWS E-7018, sedangkan untuk 1F menggunakan AWS E-7018 dengan variasi internal pressure 0 (tanpa pressure), 2,5, dan 5 bar. Dari uji kekerasan, semakin besar pressure hasil kekerasannya meningkat, akan tetapi hal ini hanya terjadi pressure sampai 2,5 bar. Kemudian kenaikan pressure akan menghasilkan kekerasan yang lebih rendah. Hal ini terjadi karena tidak adanya tenggang waktu antar pengelasan dengan pressure 0, 2,5, dan 5 bar sehingga temperatur air yang ada di dalam pipa meningkat akibat proses pengelasan sebelumnya yaitu dengan pressure 0 dan 2,5 bar sehingga tidak mampu memberikan efek quenching seperti yang terjadi pada 2,5 bar.
Optimalisasi Pemakaian HDPE dan PP Sebagai Pengganti Sebagian Agregat Kasar Terhadap Kuat Tarik dan Kuat Tekan Beton Markus Dupri Seran; Julius Sentosa Setiadji
Jurnal Dimensi Insinyur Profesional Vol. 2 No. 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/jdip.2.1.56-65

Abstract

Semakin meningkatnya perkembangan teknologi baik di bidang infrastruktur maupun non infrastruktur, maka kebutuhan akan prasarana seperti gedung, jalan, jembatan, dan prasarana lain pada saat ini pun terus meningkat. Kebutuhan akan mutu dan jenis beton pun bervariasi sesuai permintaan di lapangan. Tujuan penelitian ini adalah mengoptimalisasi dan mengevaluasi seberapa besar kemampuan beton dengan penggantian sebagian agregat kasar (split) oleh agregat kasar plastik (HDPE) dan (PP) terhadap kuat tarik dan kuat tekan beton. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen di Laboratorium dengan membuat benda uji berupa silinder beton dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm untuk pengujian kuat taik dan kuat tekan beton. Kemudian dilakukan pengujian kuat tarik dan kuat tekan beton pada umur 28 hari dengan menggunakan Mesin CTM (Compression Testing Machine) setelah melalui tahap perawatan (curing). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai slump adukan beton terus mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan persentase penggantian agregat kasar (split) dengan agregat kasar plastik yaitu berkisar antara 9,50 – 14,2 cm akibatnya kadar air dalam campuran beton meningkat sehingga berpengaruh terhadap mutu beton yang dihasilkan semakin menurun. Semakin meningkat persentase penggantian agregat kasar (split) oleh agregat kasar plastik terhadap campuran beton normal, kuat tekan beton mengalami penurunan sebesar 8% atau sebesar 18,752 Mpa.. Terjadi peningkatan nilai kuat tarik pada persentase campuran 2% kemudian cenderung menurun seiring dengan meningkatnya persentase agregat kasar pengganti pada campuran beton.
Sistem Otomasi & Logging Data pada Electric Batch Heat Treatment Budiman Chandra; Handry Khoswanto
Jurnal Dimensi Insinyur Profesional Vol. 2 No. 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/jdip.2.1.66-70

Abstract

Efisiensi sangat memegang peranan penting dalam industri manufaktur saat ini. Perusahaan manufaktur dituntut untuk dapat mencapai suatu efisiensi agar dapat bersaing dalam kegiatan manufaktur dengan perusahaan lain salah satunya adalah dengan otomasi dan digitalisasi. Electric Batch Heat Treatment (EBHT) merupakan salah satu proses penting dalam produksi Mill Liner untuk memanaskan baja dalam suhu tertentu untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Panas yang dihasilkan oleh Electric Batch harus sesuai mencapai nilai tertentu yang sudah ditetapkan dan menjaga kestabilan suhu yang diinginkan. Selain itu setiap sudut ruangan dalam Electric Batch Heat Treatment harus berada pada rentang suhu yang sama. Proses rekam suhu juga menjadi juru kunci selain sebagai tanda bahwa tidak terjadi pemanasan berlebih atau kurang, juga sebagai bukti bahwa hasil pemanasan baja sudah sesuai seperti yang diinginkan untuk mencapai baku mutu tertentu. Dalam jurnal ini, akan dibahas proses menggunakan Silicon Controlled Rectifier (SCR) untuk mengontrol elemen heater pada EBHT untuk mendapatkan efisiensi dalam pemanasan. Selain itu, proses perekaman akan menggunakan sistem database komputer sehingga perekaman suhu dapat disimpan secara digital.

Page 1 of 1 | Total Record : 8